Anda di halaman 1dari 4

STEP 1

 Defans muscular: perut tegang dan adanya tahanan dari otot perut

STEP 2

1. Mengapa nyeri perut yang awalnya di sekitar pusar lalu pindah ke perut kanan bawah, lalu
menjadi di seluruh lapang abdomen?
2. Mengapa penderita merasakan mual dan muntah?
3. Mengapa penderita saat berjalan membungkuk ke kanan dan bila tidur tungkai kanannya
ditekuk?
4. Mengapa pada pemeriksaan fisik ditemukan turgor dahi agak berkurang, konjungtiva palpebral
tidak anemis, thorak dalam batas normal, abdomen datar, agak tegang, bising usus agak
menurun, nyeri tekan seluruh lapangan, dan defans muskular seluruh lapangan?
5. Bagaimana alur diagnosis dari skenario?
6. Apa diagnosis dan diagnosis banding dari skenario?
7. Apa etiologi dari skenario?
8. Bagaimana pathogenesis dari skenario?
9. Apa saja manifestasi klinis dari skenario?
10. Bagaimana penatalaksanaan dari skenario?
11. Apa saja komplikasi dari skenario?

STEP 3
1. Mengapa nyeri perut yang awalnya di sekitar pusar lalu pindah ke perut kanan bawah, lalu
menjadi di seluruh lapang abdomen?
Di kanan bawah ada caecum dan appendiks, dri embriologinya ada herniasi dulu lalu masuk ke
dalam lalu bagian caecum muter ke kanan dan apendiks dri bagian ujungnya. Persyarafannya
sama dengan midgut segmen th X.
Foregut segment th 6-8
Midgut segment th 10
Hindgut segemen th 10-12

2. Mengapa penderita merasakan mual dan muntah?


Appendicitis, ada inflamasi di daerah appendiks Aktifkan n. vagus  medulla oblongata 
mual muntah setelah nyeri.

3. Mengapa penderita saat berjalan membungkuk ke kanan dan bila tidur tungkai kanannya
ditekuk?
Jika ditekukkan ototnya relaksasi dan mengurangi nyeri
-misalnya pada pemeriksaan psoas sign, jika kaki diluruskan pasien merasa kesakitan

4. Mengapa pada pemeriksaan fisik ditemukan turgor dahi agak berkurang, abdomen agak tegang,
bising usus agak menurun, nyeri tekan seluruh lapangan, dan defans muskular seluruh
lapangan?
 Turgor dahi berkurang:
Karena dehidrasi
 Abdomen tegang:
Appendiks ada sumbatan  appendiks membesar  mengeluarkan mucus  ada flora normal
 e. coli berlebih  inflamasi  nyeri nervus nya  Pecah  menjalar ke peritoneum 
peritonisis  rangsang peritoneal  Otot abdomen berkontraksi
 Bising usus menurun
usus transport makanan dgn adanya gerakan peristaltic  Tanda radang (Calor, dolor, tumor,
rubor, fungsiolesa) gerakan peristaltic menurun
 Nyeri tekan seluruh lapang abdomen
Karena ada peritonitis
 Defans muscular seluruh lapang abdomen
Appendiks ada sumbatan  appendiks membesar  mengeluarkan mucus  ada flora normal
 e. coli berlebih  inflamasi  nyeri nervus nya  Pecah  menjalar ke peritoneum 
peritonisis  rangsang peritoneal  Otot abdomen berkontraksi

5. Bagaimana alur diagnosis dari skenario?


 Anamnesis:
-Identitas
Keluhan utama: Nyeri
Onset: sejak 6 jam yg lalu
Lokasi: di seluruh lapang abdomen
Kualitas: bila disentuh perut sakit, nyeri tajam
Bedanya nyeri tumpul dan tajam? Berdasarkan etiologi
Kuantitas: nyeri terus menerus, semakin tambah nyeri
Kronologi: 2 hari yg lalu pasien mengeluh nyeri perut di sekitar pusar, lalu nyeri berpindah ke
perut bagian kanan bawah, lalu nyeri terasa tajam. Stelah 6 jam nyeri menjadi di seluruh lapang
abdomen
Faktor modifikasi:
Memperingan: kaki ditekuk, jalan membungkuk ke kanan
Memperberat: kaki diluruskan
Keluhan lain: mual, muntah, demam, nafsu makan menurun
Obat: sudah diberi obat tapi tdk membaik

 Pemeriksaan Fisik:
TTV: tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 92x/menit, frekuensi pernafasan 20x/menit,
suhu 39,2 C
Keadaan umum: kesakitan
Inspeksi: bentuk abdomen datar, gerakan peristaltic menurun
Auskultasi: bising usus menurun
Perkusi: Normalnya timpani
Palpasi: nyeri tekan di seluruh lapang abdomen

Apa yang menandakan bahwa asalnya dari appendiks (appendicitis)?


Diagnosa klinisnya?
Peritonitis curiga appendicitis akut perforasi

 Pemeriksaan Penunjang:
- Laboratorium
Darah rutin: leukositosis
Elektrolit darah: hiponatremi,
- Radiologi

Foto Polos Abdomen: Supine & LLD, semi-erect

- USG
- CT Scan
6. Apa diagnosis dan diagnosis banding dari skenario?
Diagnosis:
Peritonitis generalisata curiga appendicitis akut perforasi
Diagnosis banding:
KET:
Perforasi caecum:
cari ada udara bebas di rongga abdomen
pekak hepar menghilang
7. Apa etiologi dari skenario?
Appendisitis
Cari di SCWHARTZ
8. Bagaimana pathogenesis dari skenario?
9. Apa saja manifestasi klinis dari skenario?
10. Bagaimana penatalaksanaan dari skenario?
11. Apa saja komplikasi dari skenario?

STEP 4

Anda mungkin juga menyukai