OLEH :
Disusun oleh:
1. Khairil Mansyah (A1G013138)
2. Yulita Karolina Mizhi (A1G013146)
3. Anastasia Gale (A1G013147)
1
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR
KEGIATAN MAGANG IV
PEMANTAPAN KOMPETENSI AKADEMIK KEPENDIDIKAN
di SEKOLAH DASAR NEGERI 20 KOTA BENGKULU
OLEH :
1. Khaliril Mansyah (A1G013138)
2. Yulita Karolina Mizhi (A1G013146)
3. Anastasia Gale (A1G013147)
DISAHKAN OLEH:
Mengetahui,
Kepala sekolah
SD Negeri 20 Kota Bengkulu
Desparida, S. Pd.
NIP. 19691211 199012 2 001
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-Nya,
proses penulisan Laporan Magang IV ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis sadar bahwa apa yang telah penulis peroleh tidak semata-mata hasil dari jerih
payah penulis sendiri tetapi hasil dari keterlibatan semua pihak. Oleh sebab itu, penulis
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Desparida, S. Pd., sebagai Kepala Sekolah Dasar Negeri 20 Kota Bengkulu.
2. Bapak Drs. Ansyori Gunawan, M. Si., sebagai dosen pembimbing.
3. Ibu Joharosniah, S.Pd., sebagai guru pamong.
4. Bapak dan Ibu guru serta staf/karyawan Sekolah Dasar Negeri 20 Kota Bengkulu.
5. Pihak-pihak yang tidak dapat kami sebutkan, atas bantuan, doa serta dukunganya
yang berhubungan dengan pelaksanaan magang ini.
Semoga bantuan dan dukungan yang telah diberikan mendapat pahala dan hikmah
dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam laporan ini,
karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan magang IV
ini.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
3
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................... v
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Program Kegiatan
2. Silabus dan RPP
3. Soal ulangan bulanan mata pelajaran Bahasa Indonesia
4. Kalender pendidikan
5. Surat keterangan telah melaksanakan kegiatan
6. Daftar Hadir Kegiatan Magang
7. Identitas Mahasiswa Peserta Magang
5
DAFTAR TABEL
6
BAB I
PENDAHULUAN
7
B. Tujuan dan Manfaat Kegiatan
Mengacu pada pasal 3 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Tujuan umum mata
kuliah Magang Program Studi PGSD Program pendidik Profesi Guru Terintergasi (PGSD
P3GT) adalah menghasilkan calon guru yang memiliki kemampuan mewujudkan tujuan
pendidikan nasional, yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan khusus mata kuliah ini adalah mempersiapkan calon guru lebih mengenal
lingkungan sekolah dan lingkungan profesinya sehingga nanti mampu melakukan kegiatan
praktik mengajar dalam mata kuliah PPG.
Adapun manfaat dari kegiatan magang IV ini adalah:
1. Mahasiswa dapat memahami isi dari kurikulum yang ada di Sekolah Dasar.
2. Mahasiswa dapat menelaah strategi pembelajaran.
3. Mahasiswa dapat menelaah system evaluasi dan tindak lanjut pembelajaran
4. Menambah pemahaman dan penghayatan mahasiswa dalam pemantapan kompetensi
akademik kependidikan.
C. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan kegiatan Magang IV PPGT berlangsung di Sekolah Dasar Negeri
20 Kota Bengkulu. Waktu kegiatan Magang IV ini dilakukan mulai hari Rabu, tanggal 27
Januari 2016 sampai dengan hari Sabtu tanggal 6 Februari 2016, dimulai pukul 07.15 WIB
dan berakhir sesuai dengan waktu berakhirnya pelajaran di sekolah tersebut.
8
BAB II
PELAKSANAAN
9
7. II struktur dan muatan kurikulum
A. Struktur kurikulum
B. Muatan kurikulum
a. Mata pelajaran
b. Muatan lokal
c. Kegiatan pengembangan diri
d. Pembiasaan
C. Pengaturan beban belajar
a. Ketuntasan belajar
b. Kriteria kenaikan kelas
c. Kriteria kelulusan
8. III PROFIL SEKOLAH
9. IV KALENDER PENDIDIKAN
10. V MUATAN KURIKULUM
a) Mata pelajaran
10
sebagai pihak yang menyetujui.
Terdapat tanda tangan kepala dinas pendidikan Ada
Kota Bengkulu sebagai pihak yang mengetahui.
3. Tim revisi penyusun Terdapat ketua, sekertaris, dan anggota. Ada
kurikulum dan nara Terdapat nara sumber.
sumber
4. Kata Pengantar Terdapat ucapan syukur kehadirat Tuhan Yang Ada
Maha Kuasa yang telah memberi Rahmat,
Taufiq, dan HidayahNya.
Terdapat ucapan terima kasih dari tim penyusun Ada
kepada semua pihak yang telah membantu
tersusunnya kurikulum.
5. Daftar isi Mempunyai daftar isi sesuai dengan kerangka Ya
KTSP. Ya
Penulisan daftar isi sesuai dengan aturan
penulisan yang benar (Judul, Bab, Sub bab,
dst.)... sistematis.
6. BAB I Pendahuluan
1. Latar Belakang Berisi dasar pemikiran penyusunan KTSP. Ya
Terdapat prinsip-prinsip pengembangan. Ya
Dirumuskan dengan bahasa yang baik dan Ya
benar.
2. Tujuan Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 20 Kota Ya
pengembangan Bengkulu di kembangkan sebagai perwujudan dari
kurikulum kurikulum pendidikan dasar dan menengah.
sekolah
3. Prinsip Prinsip pengembangan kurikulum sekolah Ya
pengembangan 1. Berpusat pada potensi perkembangan,
kurikulum kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
sekolah lingkungannya.
2. Beragam dan terpadu.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni.
11
4. Relevan dengn kebutuhan kehidupan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan.
6. Belajar sepanjang hayat.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan
kepentingan daerah.
7. BAB II Tujuan
Pendidikan Tingkat
Satuan Pendidikan
1. Tujuan Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar Ya
Pendidikan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
Dasar mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.
12
warga sekolah dan lingkungan.
5. Tujuan SD 1. Dapat mengamalkan ajaran agama hasil proses Ya
Negeri 20 Kota pembelajaran dank egiatan pembiasaan
Bengkulu 2. Menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan dan
teknologi sebagai bekal untuk melanjutkan ke
sekolah yang lebih tinggi.
3. Menjadi sekolah pelopor dan penggerak di
lingkungan masyarakat dan sekitar.
4. Menjadi sekolah yang diminati masyarakat.
8. BAB III Strukutur
dan Muatan
Kurikulum Ada
A. Strukur
Kurikulum SD Terdapat komponen mata pelajaran dan alokasi
Negeri 20 Kota waktu dari kelas I sampai kelas VI.
Bengkulu
B. Muatan 1. Terdapat komponen mata pelajaran, muatan Ya
Kurikulum lokal, dan pengembangan diri
1. Mata Pelajaran 2. Terdapat alokasi waktu untuk setiap mata
pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri
3. Terdapat tambahan alokasi waktu untuk
pembelajaran pengembangan diri
4. Terdapat jumlah alokasi waktu dari kelas 1
(satu) sampai dengan kelas 6 (enam)
2. Muatan Lokal 1. Terdapat beberapa mata pelajaran muatan lokal Ya, seni
yang diajarkan dengan tujuannya masing- budaya kota
masing, misalnya: Bahasa Inggris, dan seni Bengkulu
budaya kota Bengkulu. merupakan
muatan
lokal yang
bertujuan
agar siswa
dapat
13
megembang
kan budaya
daerah
2. Muatan lokal sesuai dengan karakteristik dan Ada
potensi sekolah
3. Ada Standar Isi yaitu Standar Kompentensi Ada
(SK) dan Kompetensi Dasar (KD) muatan lokal.
3. Pengembangan Pengembangan diri meliputi beragam kegiatan Ada
diri atau sesuai dengan minat dan bakat peserta didik,
ekstrakurikuler meliputi:
a. Kewiraan : Pramuka, PBB.
b. Olahraga: sepak bola, tenis meja, olahraga
tradisional.
c. Seni : seni tari, seni music dan voKal.
d. UKS : dokter kecil.
e. Ilmiah : English Club, kelompok ilmiah
dasar.
f. Kegiatan pembiasaan: Kegiatan keagamaan
untuk pembentukan akhlak.
4. Pengaturan Berisi tentang alokasi waktu belajar. Ada
beban belajar
5. Ketuntasan Kriteria Ketuntasan Minimal Ada
Belajar Kelas
Mapel
I II III IV V VI
Agama 65 70 68 70 69 70
islam
PKn 70 70 69 72 70 71
Bahasa 70 68 67 70 70 70
Indonesia
Matemati 63 67 62 65 67 70
ka
IPA 68 72 67 72 70 70
IPS 70 69 69 71 70 71
SBK 70 72 75 70 80 75
Penjas 70 70 70 70 70 71
Bahasa 68 68 60 68 68 69
Inggris
TIK 65 65 65
14
6. Pemberian Tugas Pemberian tugas belajar dibagi menjadi dua, yaitu: Ada
Kepada Siswa 1. Tugas terstruktur disajikan dalam bentuk:
pengerjaan soal atau latihan di rumah,
penugasan proyek secara berkelompok,
membuat hasil karya produk, dll..
2. Tugas mandiri tidak terstruktur diberikan
sebagai pengayaan dalam bentuk membuat Ada
ringkasan buku atau cerita pendek,
mengumpulkan/mengkliping berita tentang
suatu topik aktual, mengikuti kegiatan di
masyarakat dan melaporkan secara tertulis.
7. Kenaikan Kelas 1. Berisi tentang kriteria kenaikan kelas dan Ada
dan Kelulusan kriteria kelulusan
2. Menggunakan bahasa yang baik dan benar Ada
8. Pendidikan Pendidikan kecakapan hidup dalam Ada
Kecakapan pengembangannya terintegrsi dengan semua mata
Hidup pelajarannya. Aspek kecakapan hidup yang
dikembangkan meliputi kecakapan personal dan
sosial.
9. Pendidikan 1. Pendidikan berbasis keunggulan lokal memilki Ada
Berbasis kekhasan sebagai daerah pantai dan wisata.
Keunggulan Peserta didik dituntut untuk memiliki
Lokal dan Global kemampuan pendidikan berwawasan lokal
seperti bidang industri, dan seni dan budaya.
2. Pendidikan berbasis keunggulan lokal
menyikapi tantangan era globlisasi yang
semakin besar, arus informasi semakin cepat
dan persaingan semakin kuat, maka Ada
dipersiapkan sejak dini berbagai kegiatan yang
menunjang diantaranya: pembelajaran Bahasa
Inggris sebagai bahasa Internasional lebih
ditingkatkan, memberikan pemahaman dampak
informasi dari media, peningkatan kemampuan
15
tulis baca dan pemahaman Alquran,
pembelajaran TIK.
16
Belajar.
Kesesuaian SK-KD, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator pencapaian kompetensi, Ya
penilaian, alokasi waktu dan sumber
belajar.
Ya
3 Kegiatan Pembelajaran Memuat rangkaian kegiatan yang Ya
harus dilakukan oleh peserta didik
secara berurutan untuk mencapai KD.
Urutan kegiatan pembelajaran
minimal mengandung dua unsur Ya
penciri yang mencerminkan
17
pengelolaan pengalaman belajar siswa,
yaitu kegiatan siswa dan materi.
Kegiatan pembelajaran memuat
aktivitas belajar yang berpusat pada
siswa (belajar aktif). Ya
4 Indikator Penanda tercapainya KD yang ditandai Ya
dengan perubahan perilaku yang dapat
diukur yang mencakup sikap,
pengetahuan dan keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai
dengan karakteristik peserta didik, Ya
mata pelajaran, satuan pendidikan, dan
potensi daerah.
Indikator dirumuskan dengan
menggunakan kata kerja operasional Ya
yang dapat diukur dan diamati yang
mencakup pengetahuan, keterampilan
dan sikap.
Indikator digunakan sebagai dasar
untuk menyusun alat penilaian.
Setiap KD dikembangkan menjadi Ya
beberapa indikator (minimal satu KD
ada dua indikator).
Tingkat kata kerja dalam indikator Ya
lebih rendah atau setara dengan kata
kerja dalam KD maupun SK.
Ya
5 Penilaian Standar penilaian
Terdapat berbagai teknik penilaian(tes, Ada
observasi, penugasan perorangan atau
kelompok).
Teknik penilaian yang dipilih
18
disesuaikan tuntutan indicator. Ya
Melampirkan contoh alat penilaian
yang sesuai dengan indikator. Ya
6 Alokasi Waktu Alokai waktu sesuai dengan cakupan Ya
kompetensi.
Alokasi waktu sesuai dengan program Ya
semester yang telah disusun.
7 Sumber Belajar Standar Proses
Sumber belajar didasarkan pada Ya
standar kompetensi dan kompetensi
dasar, serta materi ajar, kegiatan
pembelajaran dan indikator
pencapaian kompetensi.
Sumber belajar bervariasi. Ya
19
sebagaimana yang terlihat pada tujuan yang ada pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP).
2. Materi
Penyusunan materi berdasarkan pada tujuan-tujuan yang telah dibuat hal ini
berhubungan dengan pencapaian dari pada proses pembelajaran yang akan dilakukan.
Kelengkapan suatu materi ajar dilihat dari sejauh mana pencapaian tujuan yang sudah
terpenuhi, jadi semakin banyak tujuan pembelajaran maka akan semakin lengkap materi yang
akan disampaikan dan proses pembelajaran akan semakin komplit.
3. Organisasi
Untuk menstuktur pengetahuan peserta didik maka materi perlu disusun sedemikian
rupa agar mudah dipahami oleh peserta didik dalam hal ini dimulai dari pemberian motivasi
kepada siswa berupa pertanyaan atau pernyataan yang mampu membangkitkan semangat
siswa untuk belajar. Kemudian materi disusun dari tingkat kognitif yang paling sederhana
menuju tingkat analisis yang rumit mulai dari tingkat memahami, membedakan, mensintesis,
kemudian ke tingkat analisis sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Selain itu dalam
mengorganisasikan pemahaman siswa juga dibutuhkan kolom kegiatan siswa atau tes
pemahaman siswa berupa soal latihan pada setiap pokok bahasan setelah menyampaikan
suatu materi hal ini berfungsi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa khususnya
terhadap materi yang diajarkan saat itu beserta tidak lupa juga kita menaruhkan informasi-
informasi sains yang berhubungan dengan maateri yang disampaikan untuk membuka
pemikiran siswa dalam memahami fenomena alam yang bersangkutan.
4. Evaluasi
Sebagaimana tuntutan hasil pembelajaran tidak hanya dituntut kemampuan dalam
bidang kognitif saja melainkan juga afektif dan psikomotor sehingga bentuk evaluasi hasil
belajar juga diperlukan penyesuaian. Sebagaimana seperti yang terdapat pada bentuk
evaluasi diatas yaitu evalausi dalam bidang kognitf, afektif dan psikomotorik.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kaitan atau hubungan antara
komponen-komponen kurikulum tersebut memiliki hubungan yang sangat singkron.
Komponen yang ada pada kurikulum di SDN 20 Kota Bengkulu juga memiliki kaitan yang
erat, baik pada dokumen I, maupun dokumen II. Artinya antara satu komponen kurikulum
dengan komponen lainnya harus memiliki hubungan yang tidak bisa dipisahkan lagi.
20
Setiap RPP yang dibuat oleh guru, harus berlandaskan pada standar kompetensi (SK)
dan kompetensi dasar ((KD) yang ada dalam kurikulum. Kesesuaian antara standar
kompetensi (SK) dengan kompetensi dasar (KD) contohnya dalam mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial kelas V semester satu (I) dan semester dua (II).
Tabel 2.3Kesesuaian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar
Standar Kompetensi
21
merupakan sejumlah kemampuan yang harus dikuasai siswa dalam mata pelajaran tertentu
sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi. Standar kompetensi dan kompetensi dasar
ini berlaku secara nasional, ditetapkan oleh BSNP.
Selain tabel perbandingan antara SK dengan KD, berikut tabel perbandingan antara
kompetensi dasar (KD dan indikator.
Tabel 2.4 Kesesuaian Kompetensi Dasar dan Indikator
2.2 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan 1. Menjelaskan beberapa usahan
dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dalam rangka mempersiapkan
kemerdekaan
2. Menjelaskan perlunya perumusan
dasar negara sebelum kemerdekaan
3. Mengidentifikasi beberapa tokoh
dalam mempersiapkan
kemerdekaan
4. Menunjukan sikap menghargai
jasa para tokoh dalam
mempersiapkan kemerdekaan
Tabel 2.5 Menelaah kesesuaian indikator dengan materi (indikator dari KD 2.2)
Indikator Materi
Persiapan kemerdekaan Indonesia dan
1. Menjelaskan beberapa usahan dalam rangka
perumusan dasar negara
mempersiapkan kemerdekaan
2. Menjelaskan perlunya perumusan dasar
negara sebelum kemerdekaan
3. Mengidentifikasi beberapa tokoh dalam
mempersiapkan kemerdekaan
22
4. Menunjukan sikap menghargai jasa para
tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan
Pada tabel diatas dengan membandingkan antara indikator dengan materi yang akan
disampaikan terdapat kesesuaian, karena materi yang akan dipelajari oleh siswa sangat cocok
dengan indikator yang sudah dibuat oleh guru. Dengan demikian materi yang diajarkan dapat
dengan mudah dipahami oleh siswa sehingga bisa mencapai indikator yang diharapkan.
Dari tabel diatas hubungan materi dan strategi pembelajaran ini sesuai dengan materi
yang diajarkan, sebab materi yang diajarkan dengan menggunakan LKS dan buku pegangan
lainnya, mampu mendorong siswa untuk belajar aktif kreatif dan efektif serta
menyenangkan.
Strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan kegiatan belajar yang melibatkan
secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis,
kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh
percaya diri.
Strategi belajar mengajar penyelesaian masalah memberi tekanan pada
terselesaikannya suatu masalah secara menalar. Proses ini berlangsung secara bertahap, mulai
dari menerima stimulus dari lingkungan sampai pada memberi respons yang tepat
terhadapnya.
Tabel 2.7 Menelaah kesesuian media dan strategi dengan alokasi waktu
Media Strategi Alokasi waktu
1. LKS 1. Strategi inkuiri Standar kompetensi 2
2. Buku IPS Terpadu 5A 2. Strategi penyelesaian (Menghargai peranan tokoh
masalah pejuang dan masyarakat
dalam mempersiapkan dan
23
mempertahankan
kemerdekaan Indonesia)
38 x 30 menit
Dari tabel diatas dapat dilihat tingkat pemaksimalan waktu disediakan dengan media
dan strategi yang digunakan telah sesuai karena waktu yang diberikan itu telah mencukupi
dalam penyampaian materi pembelajaran.
24
lagu yang berkaitan dengan materi . Kemudian siswa diminta untuk berpendapat tentang
bagaimana para pahlawan berjuang melawan penjajah dan bagaimana sikap kita.
Hal ini dilakukan guru agar siswa bisa aktif dalam belajar sehingga proses
pembelajaran pun berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan dapat mencapai indikator atau
tujuan pembelajaran.
a. Strategi dengan mata pelajaran yang diajarkan
Dari hasil pengamatan dan analisis yang kami lakukan, terdapat kesesuaian antara
strategi yang digunakan oleh guru dengan mata pelajaran yang diajarkan. Misalnya, di kelas
V pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, dengan materi Persiapan kemerdekaan
Indonesia dan perumusan dasar negara dimana guru menyampaikan materi kepada siswa
menggunakan strategi inkuiri dengan metode penugasan, tanya jawab, demonstrasi, deduktif,
dan ekspositori. Metode-metode sangat sesuai dengan materi pelajaran karena dengan
menggunakan metode ini bisa dengan mudah membantu siswa dalam memahami pelajaran
yang disampaikan. Selain itu juga metode ini bisa membuat siswa lebih aktif dan
menyenangkan dalam belajar sehingga materi yang diajarkan dapat diserap oleh siswa.
b. Tujuan, materi dengan metode yang digunakan
1) Tujuan
Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan.
Tidak ada suatu kegiatan yang diprogramkan tanpa tujuan, karena hal itu adalah suatu hal
yang tidak memiliki kepastian dalam menentukan kearah mana kegiatan itu akan di bawah.
Tujuan adalah komponen yang dapat mempengaruhi komponen pengajaran yang
lainnya seperti bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, pemilihan metode, alat, sumber,
dan alat evaluasi. Semua komponen itu harus bersesuaian dan didaya gunakan untuk
mencapai tujuan seefektif dan seefesien mungkin. Bila salah satu komponen tidak sesuai
dengan tujuan, maka pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tidak akan dapat mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Seperti pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V dengan materi ajar
tentang “ Persiapan kemerdekaan Indonesia dan perumusan dasar negara “. Tujuan
pembelajaran yang harus di capai adalah
Peserta didik dapat:
Menjelaskan beberapa usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan
Dapat disimpulkan bahwa setiap mata pelajaran memiliki tujuan pembelajaran
masing-masing sesuai dengan SK, KD dan Indikatornya.
2) Materi atau bahan pelajaran
25
Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar
mengajar. Karena itu, guru yang akan mengajar pasti memiliki dan menguasai bahan
pelajaran yang akan disampaikannya pada anak didik. Ada dua persoalan dalam penguasaan
pelajaran ini, yakni penguasaan bahan pelajaran pokok dan bahan pelajaran pelengkap. Bahan
pelajaran pokok adalah bahan pelajaran yang menyangkut bidang studi yang dipegang oleh
guru sesuai dengan profesinya (disiplin keilmuannya). Sedangkan bahan pelajaran pelengkap
atau penunjang adalah bahan pelajaran yang dapat membuka wawasan seorang guru agar
dalam mengajar dapat menunjang penyampaian bahan pelajaran pokok. Bahan ajar atau
materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah
ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta,
konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.
Minat anak didik akan bangkit bila materi atau suatu bahan diajarkan sesuai dengan
kebutuhan anak didik. Maslow berkeyakinan bahwa minat seseorang akan muncul bila
sesuatu itu terkait dengan kebutuhannya. (Sadirman, A.M; 1988;81). Jadi, bahan pelajaran
yang sesuai dengan kebutuhan anak didik akan memotivasi anak didik dalam jangka waktu
tertentu. Dalam menyampaikan materi atau bahan ajar, guru juga harus memperhatikan
bahasa yang digunakan. Sebaiknya bahasa yang digunakan oleh guru harus disesuaikan
dengan perkembangan peserta didik agar apa yang disampaikan oleh guru dapat dimengerti
oleh siswa. Ini perlu mendapat perhatian yang serius, agar anak didik tidak dirugikan oleh
sikap dan tindakan guru yang keliru.
Dengan demikian, bahan pelajaran merupakan komponen yang tidak bisa diabaikan
dalam pengajaran, sebab bahan adalah inti dalam proses belajar mengajar yang akan
disampaikan kepada anak didik.
Materi ajar diberikan saat proses pembelajaran berlangsung. Dalam menyampaikan
materi, ada beberapa langkah yang haris diperhatikan. Misalnya pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial tentang “Persiapan kemerdekaan Indonesia dan perumusan dasar
negara’’, dalam menyampaikan materi tersebut, ada beberapa proses:
Kegiatan awal
Apersepsi/ Motivasi
Melakukan tanya jawab yang berkaitan dengan materi.
Kegiatan inti
Eksplorasi
26
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Menjelaskan penting usaha dan kerja keras para tokoh dalam
mempersiapkan kemerdekaan.
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan
pembelajaran
Memfasilitasi peserta didik dalam proses pembelajaran
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Memberikan tugas melalui studi pustaka secara berkelompok
untuk mencari lembaga – lembaga bentukan Jepang dalam
mempersiapkan kemerdekaan
Menugaskan siswa mendiskusikan perlunya perumusan asar
negara bagi Indonesia secara berkelompok
Menugaskan siswa menuliskan bagaimana cara menghargai
para pahlawan
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan, dan penyimpulan.
Kegiatan penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
Guru mengulang kembali kesimpulan yang didapatkan pada saat
diskusi kelas,
Guru mengadakan uji kompetensi
Guru memberikan pekerjaan rumah dan menginormasikan materi
yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
3) Metode
Metode pembelajaran berarti suatu cara atau prosedur yang teratur dalam melakukan
proses pembelajaran untuk mencapai tujuan. Tujuan yang dimaksud adalah sejumlah
kompetensi yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti pembelajaran. Agar tujuan
(kompetensi) tersebut dapat tercapai dengan baik dibutuhkan metode pembelajaran yang
tepat.
27
Dari hasil analisis kami, kami menemukan bahwa terdapat sebuah pemahaman
tentang fungsi metode pembelajaran, yaitu sebagai alat motivasi ekstrinsik, sebagai strategi
pembelajaran, dan sebagai alat untuk mencapai tujuan.
a) Metode Sebagai Alat Motivasi Ekstrinsik
Sebagai sebagai salah satu komponen pembelajaran, metode menempati peranan yang
tidak kalah pentingnya dari komp[onen lainnya dalam kegiatan belajar mengajar. Tidak ada
satupun kegiatan belajar mengajar yang tidak menggunakan metode pembelajaran. Ini berarti
guru memahami benar kedudukan metode sebagai alat motivasi ekstrinbsik dalam kegiatan
belajar mengajar.motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena
danya perangsang dari luar. Karena itu, metode berfungsi sebagai alat perangsang dari luar
yang dapat membangkitkan belajar seseorang.
Dalam penggunaan metode harus disesuiakan dengan kondisi dan suasana kelas.
jumlah anak mempengaruhi penggunaan metode. Tujuan intruksional menjadi acuan bagi
guru untuk memilih metode yang sesuai dalam pembelajaran. Dengan begitu akan
memudahakan guru dalam menentykan metode yang bagaimana yang dipilih guna untuk
menunjang pencapain tujuan yang telah dirumuskan tersebut.
Akhirnya, dapat dipahami bahwa penggunaan metode yang tepat dan bervariasi akan
dapat dijadikan sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.
28
c) Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan
Tujuan dari kegiatan pembelajarantidak akan pernah tercapai selama komponen-
komponen lainnya tidak diperlukan salah satunya adalah komponen-komponen metode.
Dengan memantapkan metode dengan akurat, guru akan mampu mencapai tujuan
pembelajaran.
Tujuan, materi atau bahan ajar, dan metode pembelajaran harus sesuai sehingga
pembelajaran dapat berhasil. Dari hasil anlisis dan penjelasan di atas, terdapat kesesuaian
antara tujuan, materi dan metode yang digunakan.
2. pendekatan kontekstual
pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL)
merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan
dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai
anggota keluarga dan masyarakat (US Departement of Education, 2001). Dalam konteks ini
siswa perlu mengerti apa makna belajar, manfaatnya, dalam status apa mereka dan bagaimana
mencapainya. Dengan ini siswa akan menyadari bahwa apa yang mereka pelajari berguna
sebagai hidupnya nanti. Sehingga, akan membuat mereka memposisikan sebagai diri sendiri
yang memerlukan suatu bekal yang bermanfaat untuk hidupnya nanti dan siswa akan
berusaha untuk menggapinya. Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada kelas V,
guru menggunakan pendekatan kontekstual yang sesuai dengan keadaan nyata.
3. Pendekatan individual
Setiap siswa, memiliki gaya belajar masing-masing. Cara mengemukakan pendapat,
cara berpakaian, daya serap tingkat kecerdasan dan sebagainya,selalu ada fariasinya. Masing-
masing anak didik memang mempunyai karakteristik tersendiri yang berbeda dari satu anak
didik dengan anak didik lainnya.
Perbedaan individual anak didik tersebutmemberikan wawasan kepada guru bahwa
strategi pengejaran harus memperhatikan perbedaan pada aspek individual ini. Dengan kata
lain, guru harus melakukan pendekatan individual dalam strategi pembelajarannya. Bila
tidak, maka strategi belajar tuntas atau mastery learning yang menuntut penguasaan penuh
kepada anak didik tidak pernah menjadi kenyataan. Paling tidak dengan pendekataan
individual dapat diharapkan kepada anak didik dengan tingkat penguasaan optimal.
Pendekatan individual mempunyai arti yang sangat penting bagi kepentingan
pengajaran. Pengeloalaan kelas sangat memerlukan pendekatan individual ini. Pemilihan
metode tidak bisa begitu saja mengabaikan kegunaan individual, sehingga guru dalam
melaksanakan tugasnya selalu saj melakukan pendekatan individual terhadap anak didik di
31
kelas. Persoalan kesulitan belajar anak lebih mudah dipecahkan dengan menggunakan
pendekatan individual, walaupun suatu saat pendekatan kelompok diperlukan.
4. Pendekatan kelompok
Dalam kegiatan belajar mengajar terkadang ada juga guru yang menggunakan
pendekatan lain, yakni pendekatan kelompok. Pendekatan kelompok memang suatu waktu
diperlukan dan perlu digunakan untuk membina dan mengembangkan sikap sosial anak didik.
Hal ini disadari bahwa anak didik sejenis makhluk homo socius, yakni makhluk yang
berkecenderungan untuk hidup bersama.
Dengan pendekatan kelompok, diharapkan dapat ditumbuh kembangkan rasa sosial
yang tinggi pada diri setiap anak didik.mereka dibina untuk mengendalikan rasa egois yang
ada dalam diri mereka masing-masing, sehingga terbina sikap kesetia kawanan sosial di
kelas. Tentu saja sikap ini pada hal-hal yang baik saja. Mereka sadar bahwa hidup ini saling
ketergantungan, seperti ekosistem dalam mata rantai kehidupan semua makhluk hidup di
dunia. Tidak ada makhluk hidup yang terus menerus berdiri sendiri tanpa melibatkan
makhluk lain langsung atau tidak langsung, disadari atau tidak makhluk lain itu ikut ambil
bagian dalam kehidupan makhluk tertentu. Ketika guru menggunakan pendekatan kelompok,
maka guru harus sudah mempertimbangkan bahwa hal itu tidak bertentangan dengan tujuan,
vasilitas belajar pendukung, metode yang akan dipakai sudah dikuasai, dan bahan yang akan
diberikan kepada anak didik memang cocok didekati dengan pendekatan kelompok.
Keakraban kelompok ditentukan oleh beberapa faktor yaitu:
a) Perasaan diterima atau disukai teman-teman;
b) Tarikan kelompok;
c) Teknik pengelompokan oleh guru;
d) Partisipasi atau keterlibatan dalam kelompok;
e) Penerimaan tujuan kelompok dan persetujuan dalam cara mencapainya;
f) Struktur dan sifat-sifat kelompok. Sedangkan sifat-sifat kelompok itu adalah:
1. Suatu multi pesonalia dengan tingkatan keakraban tertentu;
2. Suatu sistem interaksi;
3. Suatu organisasi atau struktur;
4. Merupakan suatu motif tertentu dan tujuan bersama;
5. Merupaka suatu kekuatan atau standar perilaku tertentu;
6. Pola perilaku yang dapat diobservasi yang disebut kepribadian.
32
Setelah kami melakukan pengamatan di SD Negeri 20 Kota Bengkulu bahwasanya
guru dalam melakukan pendekatan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang akan
disampaikan guru menggunakan pendekatan kontekstual, deduktif, individual dan pendekatan
kelompok. Hal ini dilakukan karena mengingat kemapuan siswa dalam belajar itu berbeda-
beda serta karakteristik siswa yang berbeda juga. Makanya dengan adanya dua pendekatan itu
guru bisa mengetahui kemampuan siswa dalam mata pelajaran yang sedang disampaikannya.
Dengan demikian proses pembelajaran bisa berjalan dengan baik.
33
materi yang diajarkan. Seperti pada kelas V A, guru melakukan evaluasi dengan pada saat
proses pembelajaran, pada akhir KD, dan pada akhir semester.
a. Evaluasi yang digunakan guru dengan tujuan pelajaran
Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil analisis yang kami lakukan di Sekolah
Dasar Negeri 20 Kota Bengkulu di kelas II, III, IV dan kelas V, kami menemukan bahwa
evaluasi yang digunakan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran adalah evaluasi tes, non
tes. Oleh karena itu kami menyimpulkan bahwa evaluasi yang diadakan guru sudah sangat
sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kurikulum. Selain itu juga, evaluasi ini bisa
memudahkan guru dan siswa dalam melaksanakan tugas-tugasnya, baik itu sebagai
penyampai materi pelajaran maupun sebagai siswa yang menerima pelajaran.
34
Secara umum soal subyektif adalah pertanyaan yang menuntut peserta didik
menjawab dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan,
memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan
menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri. Maka dalam tes dituntut kemampuan peserta
didik untuk menggeneralisasikan gagasannya melalui bahasa tulisan sehingga tipe soal
subyektif lebih bersifat power test.
Contoh soal subyektif pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V adalah:
1. Jelaskan beberapa usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan
Tes objektif lebih baru dari test essay, tetapi tes ini banyak digunakan dalam menilai
hasil belajar disekolah-sekolah. Hal ini disebabkan antara lain karena luasnya bahan pelajaran
yang dapat dicapai dalam tes dan mudahnya menilai jawaban testee. Tes ini dikategori selalu
menghasilkan nilai yang sama meskipun yang menilai guru yang berbeda atau guru yang
sama pada waktu yang berbeda. Tes objektif lebih dikategori pada speed tests.
Contoh soal objektif dari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas V adalah
sebagai berikut :
1. Tujuan utama bangsa Eropa datang ke Indonesia ialah untuk ….
a. Menjajah
b. Bertempat tinggal
c. Berdagang
d. Menjalin kerja sama
2. Organisasi pemuda yang pertama kali berdiri adalah . . . .
a. Budi Utomo
b. Tri Koro Darmo
c. Jong Ambon
d. Serikat Islam
Persoalan yang dihadapi pembuat soal pilihan ganda adalah untuk menyediakan
sejumlah jawaban yang baik memang sukar, antara lain jangan sampai jawaban yang benar
itu begitu mencolok, sehingga peserta didik cenderung mudah menebak untuk memilih
jawaban tersebut. Selain itu, juga membuat “pengecoh” soal sehingga tidak mudah ditebak
oleh peserta didik. Maka untuk menghindari itu sebaiknya jawaban sedikitnya antara 4 atau 5
dan jawaban masing pertanyaan hendaknya dibuat variasi dan jangan konstan jawabannya.
Dari hasil pengamatan dan analisis kami, variasi bentuk soal dan tingkat kesukaran
soal sudah memiliki kesesuaian.
35
e. Menelaah administrasikan penilaian proses dan hasil belajar dan berbagai
instrumen yang digunakan
Ditinjau dari sudut bahasa, penilaian diartikan sebagai proses menentukan nilai suatu
objek. Untuk dapat menentukan suatu nilai atau harga suatu objek diperlukan adanya ukuran
atau kriteria. Dengan demikian penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai
kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu.
Berdasarkan pengamatan kami di kelas V mata pelajaran IPS, kami menemukan
bahwa penilaian proses yang digunakan guru adalah penugasan individu dan kelompok.
Selain itu, guru juga melakukan tanya jawab. Dengan demikian hasil belajar yang didapati
oleh siswa semua nilai- nilai tersebut akan tertanam dalam diri siswa dan bisa
diimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Dan instrumen yang digunakan guru
adalah penilaian lisan, penilaian tertulis dan penilaian sikap. Contoh instrumen penilaian
tertulis dalam mata pelajaran IPS adalah sebagai berikut:
1. Sebutkan tokoh yang berperan dalam sumpah pemuda! (10)
2. Jelaskan 2 organisasi yang terbentuk sebelum sumpah pemuda! (25)
3. Bagaimana peran sumpah pemuda dalam mempersatukan bangsa? (20)
4. Tulislah isi dari sumpah pemuda! (15)
5. Jelaskan peristiwa sumpah pemuda! (20).
Jadi, dapat kami simpulkan bahwa, administrasikan penilaian proses dan hasil belajar
dan berbagai instrumen yang digunakan sudah sesuai.
a. Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai tujuan
Dari penilaian proses yang dilakukan oleh guru maka hasil penilaian prosesnya adalah
guru dapat mengetahui tingkat pencapain kompetensi selama dan setelah proses
pembelajaran, dapat memberikan umpan balik, dapat memantau kemajuan dan mendiagnosis
kesulitan belajar dalam rangka pengayaan dan remedial, dapat memberikan informasi kepada
orang tua dan komite sekolah tentang efektivitas pendidikan.
Hasil belajar yang diperoleh adalah:
a. Tujuan umum
Menilai pencapaian kompetensi peserta didik;
Memperbaiki proses pembelajaran;
Sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan belajar siswa;
b. Tujuan khusus
Mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa;
Mendiagnosis kesulitan belajar;
36
Memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar mengajar;
Penentuan kenaikan kelas;
Memotivasi belajar siswa dengan cara mengenal dan memahami diri dan
merangsang untuk melakukan usaha perbaikan.
Dari hasil pengamatan dan analisis yang kami lakukan, kami mengambil kesimpulan
bahwa hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai tujuan, baik itu untuk tujuan
umum dan tujuan khusus dalam proses pembelajaran telah sesuai.
B. Tingkat Keberhasilan
Magang IV yang dilakukan di SD Negeri 20 Kota Bengkulu mulai tanggal 27 Januari
2016 sampai dengan 6 Februari 2016 telah dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan. Kami memperoleh data atau informasi yang efektif yang sesuai dengan situasi
dan kondisi di SD. Serta semua warga sekolah baik kepala sekolah, seluruh staf dan dewan
guru ikut mendukung, membimbing dan membantu kami dalam pelaksanaan magang ini. Dan
akhirnya kami bisa menyelesaikan kegiatan magang ini sesuai yang waktu serta tujuan dari
kegiatan magang IV yang telah ditentukan.
C. Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor pendukung dalam kegiatan magang IV ini ialah adanya kerja sama antara
pihak universitas dengan sekolah mitra, kepala sekolah, guru pamong, dewan guru, dosen
pembimbing, mahasiswa dan siswa sehingga kegiatan magang IV tentang pemantapan
kompetensi akademik kependidikan ini dapat kami lakukan dengan baik.
Sedangkan faktor penghambat selama melaksanakan magang IV ini tidak ada karena
terjalin hubungan yang sangat baik dengan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan magang
ini, baik itu dosen pembimbing, kepala sekolah, guru pamong, dewan guru, karyawan,
mahasiswa dan siswa.
D. Pengalaman Khusus yang Diperoleh
Pengalaman khusus yang kami peroleh selama magang IV ini sungguh berbeda
dengan pengalaman pada magang sebelumnya. Dimana pada magang ini kami memperoleh
banyak pengetahuan baru diantaranya, kami bisa mengetahui bagaimana strategi yang
digunakan guru, komponen-komponen kurikulum, pendekatan yang digunakan guru, dan
evaluasi yang digunakan guru dalam mengetahui sejauh mana siswa bisa memahami materi
yang telah diajarkan. Selain itu kami juga bisa mengetahui kondisi kelas secara nyata dan
belajar mengkondisikan kelas sehingga ketika menjadi guru kelas nanti kami sudah punya
37
strategi yang bagus dalam melaksanakan proses pembelajaran. Selain itu pada kegiatan
magang IV ini kami belajar melaksanakan proses pembelajaran secara langsung. Sehingga
kami mempunyai sedikit bekal dan pengelaman mengajar serta membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan materi.
38
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan
oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan
diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan
perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang
pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.
Setelah kami melakukan kegiatan magang IV di SD Negeri 20 Kota Bengkulu, kami
dapat menyimpulkan bahwa komponen yang ada dalam kurikulum meliputi:
39
2. Muatan lokal
3. Kegiatan pengembangan diri
4. Pengaturan beban belajar
5. Pemberian tugas terhadap siswa
6. Kenaikan kelas dan kelulusan
7. Pendidikan kecakapan hidup
8. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global
9. IV Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
A. Mata Pelajaran
10. V Penutup
40
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
http://sakinahninaarz009.blogspot.com/2014/06/macam-macam-pendekatan-
pembelajaran.html
41
L
A
M
P
I
R
A
N
42
JADWAL KEGIATAN MAGANG IV
MAHASISWA PGSD/PPGT
Dosen pembimbing di
2 27 Januari 2016 Penyerahan Mahasiswa Magang
sekolah
Memantapkan kompetensi akademik Mahasiswa magang, DP dan
3 28 Januari – 6
kependidikan dan akademik bidang GP masing-masing lokasi
Februari 2016
studi : sekolah
1. Berlatih menyusun RPP dan
perangkatnya.
2. Mendiskusikan RPP dan
perangkatnya.
3. Berlatih menerapkam bagian
tertentu dari RPP yang telah
disusun.
4. Melaksanakan program
pendampingan dan kegiatan
ekstra kurikuler
5. Melakukan refleksi.
Penarikan mahasiswa dan Dosen pembimbing di
4 6 Februari 2016
penyerahan nilai akhir sekolah
5 12 Februari 2016 Penyerahan laporan akhir dalam Melalui dosen pembimbing
bentuk hardcopy ke UPPL
6 Lain-lain Penyelesaian administrasi
dan laporan
43
JADWAL MASUK KELAS
MAHASISWA PGSD/PPGT
44
FORMAT PEMANTAPAN
KOMPETENSI AKADEMIK KEPENDIDIKAN
FKIP UNIB
45
D. Prinsip pengembangan kurikulum sekolah
atau KTSP
E. Visi, misi dan tujuan sekolah
7. II struktur dan muatan kurikulum
A. Struktur kurikulum
B. Muatan kurikulum
a. Mata pelajaran
b. Muatan lokal
c. Kegiatan pengembangan diri
d. Pembiasaan
C. Pengaturan beban belajar
a. Ketuntasan belajar
b. Kriteria kenaikan kelas
c. Kriteria kelulusan
8. III PROFIL SEKOLAH
9. IV KALENDER PENDIDIKAN
10. V MUATAN KURIKULUM
a) Mata pelajaran
46
4. Menelaah kaitan Kesesuaian antara standar kompetensi dengan
antara kurikulum kompetensi dasar contohnya dalam Tematik kelas III (Tiga)
dengan komponen semester1 (Satu) sampai semester II (Dua) yakni :
RPP buatan guru 1. Kesesuaian standar Kompetensi dan Kompetensi dasar
Berdasarkan analisis saya, antara SK dan KD terdapat
kesesuaian dan keterkaitan.
SK: Bahasa Indonesia: 8. Mengungkapkan pikiran,
perasaan dan informasi dalam karangan sederhana dan
puisi.
IPS: 2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang
KD: Bahasa Indonesia: 8.2 Menulis puisi berdasarkan
gambar dengan pilihan kata yang menarik.
IPS: 2.3 Memahami kegiatan jual beli di lingkungan
rumah dan sekolah.
Indikator :
Bahasa Indonesia
1. Membaca puisi yang ditulis.
2. Menilai pembacaan puisi yang dilakukan
temannya.
3. Mengemukakan maksud puisi.
4. Menjelaskan isi puisi .
IPS
1. Memilih jenis barang .
2. Membandingkan harga barang .
47
pembelajaran, materi yang diajarkan oleh Guru dengan mudah
dipahami oleh siswa tersebut.
Menelaah kesesuaian materi dan strategi
Pembelajaran
Materi
Bahasa Indonesia : Membaca Puisi
IPS : Cerdas Berbelanja
Strategi pembelajaran :
1.Penugasan
2.Tanya Jawab
3. Pendekatan Kontekstual
Hubungan materi dan strategi pembelajaran ini sesuai dengan
materiyang diajarkkan, sebab materi yang diajarkan dengan
menggunakan modul, sehingga mampu mendorong siswa
untuk belajar aktif kreatif dan efektif serta menyenangkan.
48
2. Strategi dengan materi Strategi yang digunakan guru dalam Tematik kelas IIIB
pelajaran yang adalah model pendekatan kontekstual, metode tanya jawab,
diajarkan penugasan,demonstrasi. Dengan metode-metode sangat sesuai
dengan materi pelajaran karena dengan menggunakan metode
tresebut dengan mudah membantu siswa dalam memahami
pelajaran tersebut. Selain itu juga bisa membuat siswa lebih
aktif dan menyenangkan dalam belajar.
49
karakteristik bidang
studi.
C Menelaah sistem evaluasi Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu evaluation.
dan tindak lanjut Menurut Wand dan Brown, evaluasi adalah suatu tindakan
pembelajaran yang atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.
dilakukan adalah Sesuai dengan pendapat di atas, maka menurut Wayan
mencermati kesuaian Nurkancana dan P. P. N. Sumartana, (1983: 1) evaluasi
antara : pendidikan dapat diartikan sebagai tindakan atau suatu
proses untuk menentukan nilai sebagai sesuatu dalam dunia
pendidikan atau segala yang sesuatu yang ada hubungannya
dengan dunia pendidikan.
1. Evaluasi yang Kami menemukan bahwa evaluasi yang digunakan guru
digunakan guru dengan tujuan pembelajaran adalah evaluasi tes, non tes, dan
dengan tujuan penugasan. Evaluasi ini lebih dipilih guru karena sesuai
pelajaran dengan tujuan pembelajaran yang ada. Oleh karena itu kami
menyimpulkan bahwa evaluasi yang diadakan guru
berdasarkan tujuan pembelajaran ini sudah sangat sesuai
dengan tujuan pembelajaran dan kurikulum. Selain itu juga,
evaluasi ini bisa memudahkan guru dan siswa dalam
melaksanakan tugas-tugasnya, baik itu sebagai penyampai
materi pelajaran maupun sebagai siswa yang menerima
pelajaran.
2. Evaluasi yang Evaluasi yang digunakan guru berdasarkan materi
digunakan guru pelajaran yakni evaluasi tes, non tes dan penugasan. Hampir
dengan materi semua mata pelajaran guru menggunakan evaluasi ini karena
pelajaran evaluasi ini sangat sesuai dengan materi pelajaran.
50
3. Evaluasi yang Evaluasi yang digunakan guru dengan pendekatan
digunakan guru pembelajaran ialah menggunakan evaluasi penugasan.
dengan pendekatan Karena disini siswa dikelompokkan kemudian diberikan
pelajaran materi pelajaran yang akan didiskusikan siswa dalam
kelompoknya. Dan hasil diskusi tersebut baru disampaikan
siswa di depan kelas. Jadi, kesimpulannya adalah evaluasi
yang digunakan guru sesuai dengan pendekatan adalah
evaluasi penugasan.
4. Menelaah variasi Dari hasil analisis dan hasil pengamatan serta wawancara
bentuk soal dan yang saya lakukan di kelas VB, pada mata pelajaran IPS,
tingkat kesukaran soal bentuk soal subjektif dan objektif yang digunakan guru
dikatakan valid dan reliabel. Dimana tingkat kesukaran
soalnya bervariariasi sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.
Ada soal yang tingkat kesukarannya rendah, ada yang tingkat
kesukarannya sedang serta tingkat kesukarannya tinggi ( guru
menggunakan Taksonomi Bloom dari C1-C6). Dengan
demikian soal tersebut tidak terlalu sulit dan tidak terlalu
mudah bagi siswa. Dengan kata lain antara siswa yang
kemampuannya rendah dan siswa yang tingkat
kemampuannya tinggi bisa menyelesaikan soal tersebut.
5. Menelaah administrasi Penilaian proses dan hasil belajar sangat dibutuhkan,
penilaian proses dan untuk mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan siswa
hasil belajar dan dalam menguasai materi. Untuk mengetahui tingkat
berbagai instrumen kemampuan siswa, guru menggunakan instrumen penilaian.
yang digunakan. Contoh instrumen penilaian proses seperti penugasan
kelompok dan individu, dan contoh instrumen penilaian hasil
seperti soal.
6. Menganalisis Hasil belajar yang diperoleh adalah:
penilaian proses dan c. Tujuan umum
hasil belajar untuk Menilai pencapain kompetensi peserta didik;
berbagai tujuan. Memperbaiki proses pembelajaran;
Sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan
belajar siswa;
51
d. Tujuan khusus
Mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa;
Mendiagnosis kesulitan belajar;
Memberikan umpan balik/perbaikan proses
belajar mengajar;
Penentuan kenaikan kelas;
Memotivasi belajar siswa dengan cara mengenal
dan memahami diri dan merangsang untuk
melakukan usaha perbaikan.
52
FORMAT PEMANTAPAN
KOMPETENSI AKADEMIK KEPENDIDIKAN
FKIP UNIB
53
B. Dasar hukum atau landasan
C. Tujuan pengembangan kurikulum
sekolah
D. Prinsip pengembangan kurikulum
sekolah atau KTSP
E. Visi, misi dan tujuan sekolah
7. II struktur dan muatan kurikulum
A. Struktur kurikulum
B. Muatan kurikulum
a. Mata pelajaran
b. Muatan lokal
c. Kegiatan pengembangan diri
d. Pembiasaan
C. Pengaturan beban belajar
a. Ketuntasan belajar
b. Kriteria kenaikan kelas
c. Kriteria kelulusan
8. III PROFIL SEKOLAH
9. IV KALENDER PENDIDIKAN
10. V MUATAN KURIKULUM
2) Mata pelajaran
54
komponen kurikulum dengan komponen lainnya harus
memiliki hubungan yang tidak bisa dipisahkan lagi.
4. Menelaah kaitan antara Setiap RPP yang dibuat oleh guru, harus berlandaskan
kurikulum dengan pada standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar
komponen RPP buatan ((KD) yang ada dalam kurikulum. Setelah saya
guru menelaah RPP yang dibuat oleh guru, terdapat
Kesesuaian antara standar kompetensi (SK) dengan
kompetensi dasar (KD), indikator, dan tujuan
pembelajaran. Contohnya dalam mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial kelas V semester dua (II).
SK 2: Menghargai peranan tokoh
pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
55
1. Strategi yang digunakan Dari hasil pengamatan dan analisis saya pada kelas VB
guru dengan tujuan pada mata pelajaran IPS, Strategi yang digunakan guru
pembelajaran dengan tujuan pembelajaran telah sesuai. Dimana guru
menggunakan strategi inkuiri karena sesuai dengan
materi yang akan diajarkan, sehingga tujuan
pembelajaran tercapai.
2. Strategi dengan materi Dari hasil pengamatan dan analisis yang saya lakukan di
pelajaran yang diajarkan kelas VB pada mata pelajaran IPS, strategi dengan mata
pelajaran yang diajarkan sudah sesuai, dimana guru
menggunakan strategi inkuiri untuk menyampaikan
materi tentang peranan tokoh pejuang dalam
mempersiapkan kemerdekaan, sehingga siswa menjadi
aktif dan termotivasi untuk belajar.
3. Tujuan, materi dengan Dari hasil telaah yang saya lakukan pada mata pelajaran
metode yang digunakan matematika kelas VB tentang peranan tokoh pejuang
dalam mempersiapkan kemerdekaan, tujuan, materi
dengan metode pembelajaran yang digunakan sudah
sesuai. Dalam hal ini, ketika guru menyampaikan materi
pembelajaran, guru menggunakan metode tanya jawab,
ceramah, diskusi dan penugasan sehingga tujuan
pembelajaran tercapai. Penggunaan metode yang
bervariasi juga sangat mendukung proses pembelajaran.
4. Alat peraga yang Dari pengamatan saya pada mata pelajaran IPS kelas
digunakan dengan materi VB, alat peraga yang digunakan dengan materi dan
dan tujuan tujuan pembelajaran sudah sesuai. Guru menggunakan
buku dan gambar, sehingga mempermudah guru dalam
menyampaikan materi dan siswa juga akan lebih mudah
untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru.
Dengan demikian tujuan pembelajaran dapat tercapai.
5. Pendekatan Dari hasil hasil pengamatan saya, Pendekatan
pembelajaran yang pembelajaran yang digunakan dengan karakteristik
digunakan dengan bidang studi sudah sesuai. Dimana, guru menggunakan
karakteristik bidang pendekatan kontekstual dan beberapa pendekatan
56
studi. lainnya yang sesuai dengan karakteristik bidang studi
dan jugua sesuai dengan karakteristik peserta didik.
C Menelaah sistem evaluasi Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu
dan tindak lanjut evaluation. Menurut Wand dan Brown, evaluasi adalah
pembelajaran yang suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai
dilakukan adalah dari sesuatu. Sesuai dengan pendapat di atas, maka
mencermati kesuaian antara menurut Wayan Nurkancana dan P. P. N. Sumartana,
: (1983: 1) evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai
tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai
sebagai sesuatu dalam dunia pendidikan atau segala
yang sesuatu yang ada hubungannya dengan dunia
pendidikan.
1. Evaluasi yang digunakan Dari hasil pengamatan dan hasil analisis yang saya
guru dengan tujuan lakukan di kelas VB, pada mata pelajaran IPS, evaluasi
pelajaran yang digunakan oleh guru sudah sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Evaluasi yang digunakan guru adalah
evaluas tertulis dan evaluasi lisan. Hal ini tampak ketika
guru memberikan pertanyaan langsung kepada siswa
dan memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan
sehingga guru bisa mengetahui sejauh mana tingkat
kemampuan siswa dalam menerima materi yang
diajarkan oleh guru yang mengacu pada tujuan
pembelajaran. Jadi saya menyimpulkan bahwa evaluasi
yang digunakan oleh guru sudah sesuai dengan tujuan
pembelajaran
2. Evaluasi yang digunakan Dari hasil pengamatan dan hasil analisis yang saya
guru dengan materi lakukan, di kelas VB, pada mata pelajaran
pelajaran IPS, evaluasi yang digunakan oleh guru sudah sesuai
dengan materi pembelajaran. Hal ini tampak ketika guru
memberikan evaluasi baik evaluasi tes maupun non tes,
berdasarkan pada materi pelajaran yang di pelajari.
3. Evaluasi yang digunakan Dari hasil analisis dan hasil pengamatan yang saya
guru dengan pendekatan lakukan di kelas VB, pada mata pelajaran IPS, evaluasi
57
pelajaran yang digunakan oleh guru dengan pendekatan
pembelajaran inkuiri adalah evaluasi tes. Hal ini terlihat
ketika guru menggunakan metode tanya jawab. Guru
dan siswa melakukan tanya jawab, kemudian siswa
diberikan tugas untu dikerjakan. Jadi, menurut saya,
evaluasi yang digunakan oleh guru dengan pendekatan
pembelajaran sudah sesuai.
4. Menelaah variasi bentuk Dari hasil analisis dan hasil pengamatan serta
soal dan tingkat wawancara yang saya lakukan di kelas VB, pada mata
kesukaran soal pelajaran IPS, bentuk soal subjektif dan objektif yang
digunakan guru dikatakan valid dan reliabel. Dimana
tingkat kesukaran soalnya bervariariasi sesuai dengan
tingkat kemampuan siswa. Ada soal yang tingkat
kesukarannya rendah, ada yang tingkat kesukarannya
sedang serta tingkat kesukarannya tinggi ( guru
menggunakan Taksonomi Bloom dari C1-C6). Dengan
demikian soal tersebut tidak terlalu sulit dan tidak
terlalu mudah bagi siswa. Dengan kata lain antara siswa
yang kemampuannya rendah dan siswa yang tingkat
kemampuannya tinggi bisa menyelesaikan soal tersebut.
5. Menelaah administrasi Administrasi penilaian proses dan hasil belajar dan
penilaian proses dan berbagai instrumen yang digunakan adalah berupa soal
hasil belajar dan latihan yang sesuai dengan materi.
berbagai instrumen yang
digunakan.
6. Menganalisis penilaian Dari hasil analisis dan hasil pengamatan serta
proses dan hasil belajar wawancara yang saya lakukan di kelas VB, pada mata
untuk berbagai tujuan. pelajaran IPS, penilaian proses yang dilakukan oleh
guru, hasil penilaian prosesnya adalah guru dapat
mengetahui tingkat pencapain kompetensi selama dan
setelah proses pembelajaran, dapat memberikan umpan
balik, dapat memantau kemajuan dan mendiagnosis
kesulitan belajar dalam rangka pengayaan dan remedial,
58
dapat memberikan informasi kepada orang tua dan
komite sekolah tentang efektivitas pendidikan. Dari
penilaian proses dan hasil belajar ini, guru dapat
mengetahui apakah tujuan pembelajaran, tujuan
kurikuler dan lain-lain sudah tercapai atau tidak.
59
FORMAT PEMANTAPAN
KOMPETENSI AKADEMIK KEPENDIDIKAN
FKIP UNIB
60
atau KTSP
E. Visi, misi dan tujuan sekolah
7. II struktur dan muatan kurikulum
A. Struktur kurikulum
B. Muatan kurikulum
a. Mata pelajaran
b. Muatan lokal
c. Kegiatan pengembangan diri
d. Pembiasaan
C. Pengaturan beban belajar
a. Ketuntasan belajar
b. Kriteria kenaikan kelas
c. Kriteria kelulusan
8. III PROFIL SEKOLAH
9. IV KALENDER PENDIDIKAN
10. V MUATAN KURIKULUM
1) Mata pelajaran
61
komponen RPP buatan ada dalam kurikulum. Setelah saya menelaah RPP yang
guru dibuat oleh guru, terdapat Kesesuaian antara standar
kompetensi (SK) dengan kompetensi dasar (KD), indicator,
dan tujuan pembelajaran. Contohnya dalam mata pelajaran
PKn kelas V semester dua (II).
SK 3: Memahami kebebasan berorganisasi.
KD 3.2: menyebutkan contoh organisasi di lingkungan
sekolah dan masyarakat.
Indikator :
1) Menyebutkan contoh organisasi yang ada di masyarakat.
2) Menulis tugas 3 contoh organisasi yang ada di
masyarakat.
3) Menjelaskan pentingnya organisasi dalam masyarakat.
62
8. Tujuan, materi dengan Dari hasil telaah yang saya lakukan pada mata pelajaran
metode yang digunakan PKn kelas VB tentang kebebasan berorganisasi, tujuan,
materi dengan metode pembelajaran yang digunakan sudah
sesuai. Dalam hal ini, ketika guru menyampaikan materi
pembelajaran, guru menggunakan metode diskusi, tanya
jawab, ceramah, dan penugasan sehingga tujuan
pembelajaran tercapai. Penggunaan metode yang bervariasi
juga sangat mendukung proses pembelajaran.
9. Alat peraga yang Dari pengamatan saya pada mata pelajaran PKn kelas VB,
digunakan dengan materi alat peraga yang digunakan dengan materi dan tujuan
dan tujuan pembelajaran sudah sesuai. Dengan demikian tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
10. Pendekatan Dari hasil hasil pengamatn saya, Pendekatan pembelajaran
pembelajaran yang yang digunakan dengan karakteristik bidang studi sudah
digunakan dengan sesuai. Dimana, guru menggunakan pendekatan Saintifik
karakteristik bidang dan beberapa pendekatan lainnya yang sesuai dengan
studi. karakteristik bidang studi dan jugua sesuai dengan
karakteristik peserta didik.
C Menelaah sistem evaluasi Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu evaluation.
dan tindak lanjut Menurut Wand dan Brown, evaluasi adalah suatu tindakan
pembelajaran yang atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.
dilakukan adalah Sesuai dengan pendapat di atas, maka menurut Wayan
mencermati kesuaian antara Nurkancana dan P. P. N. Sumartana, (1983: 1) evaluasi
: pendidikan dapat diartikan sebagai tindakan atau suatu
proses untuk menentukan nilai sebagai sesuatu dalam dunia
pendidikan atau segala yang sesuatu yang ada hubungannya
dengan dunia pendidikan.
7. Evaluasi yang digunakan Dari hasil pengamatan dan hasil analisis yang saya lakukan
guru dengan tujuan di kelas VB, pada mata pelajaran PKn, evaluasi yang
pelajaran digunakan oleh guru sudah sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Evaluasi yang digunakan guru adalah
evaluasi tertulis dan evaluasi lisan. Hal ini tampak ketika
guru memberikan pertanyaan langsung kepada siswa dan
63
memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan sehingga
guru bisa mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan
siswa dalam menerima materi yang diajarkan oleh guru
yang mengacu pada tujuan pembelajaran. Jadi saya
menyimpulkan bahwa evaluasi yang digunakan oleh guru
sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran
8. Evaluasi yang digunakan Dari hasil pengamatan dan hasil analisis yang saya lakukan,
guru dengan materi di kelas VB, pada mata pelajaran PKn, evaluasi yang
pelajaran digunakan oleh guru sudah sesuai dengan materi
pembelajaran. Hal ini tampak ketika guru memberikan
evaluasi baik evaluasi tes maupun non tes, berdasarkan pada
materi pelajaran yang di pelajari.
9. Evaluasi yang digunakan Dari hasil analisis dan hasil pengamatan yang saya lakukan
guru dengan pendekatan di kelas VB, pada mata pelajaran PKn, evaluasi yang
pelajaran digunakan oleh guru dengan pendekatan pembelajaran
inkuiri adalah evaluasi tes. Hal ini terlihat ketika guru
menggunakan metode Tanya jawab. Guru dan siswa
melakukan tanya jawab, kemudian siswa diberikan tugas
untuk dikerjakan. Jadi, menurut saya, evaluasi yang
digunakan oleh guru dengan pendekatan pembelajaran
sudah sesuai.
10. Menelaah variasi Dari hasil analisis dan hasil pengamatan serta wawancara
bentuk soal dan tingkat yang saya lakukan di kelas VB, pada mata pelajaran PKn,
kesukaran soal bentuk soal subjektif dan objektif yang digunakan guru
dikatakan valid dan reliabel. Dimana tingkat kesukaran
soalnya bervariariasi sesuai dengan tingkat kemampuan
siswa. Ada soal yang tingkat kesukarannya rendah, ada
yang tingkat kesukarannya sedang serta tingkat
kesukarannya tinggi ( guru menggunakan Taksonomi
Bloom dari C1-C6). Dengan demikian soal tersebut tidak
terlalu sulit dan tidak terlalu mudah bagi siswa. Dengan kata
lain antara siswa yang kemampuannya rendah dan siswa
yang tingkat kemampuannya tinggi bisa menyelesaikan soal
64
tersebut.
11. Menelaah Administrasi penilaian proses dan hasil belajar dan berbagai
administrasi penilaian instrumen yang digunakan adalah berupa soal latiahan yang
proses dan hasil belajar sesuai dengan materi
dan berbagai instrumen
yang digunakan.
12. Menganalisis Dari hasil analisis dan hasil pengamatan serta wawancara
penilaian proses dan yang saya lakukan di kelas VB, pada mata pelajaran PKn,
hasil belajar untuk penilaian proses yang dilakukan oleh guru, hasil penilaian
berbagai tujuan. prosesnya adalah guru dapat mengetahui tingkat pencapain
kompetensi selama dan setelah proses pembelajaran, dapat
memberikan umpan balik, dapat memantau kemajuan dan
mendiagnosis kesulitan belajar dalam rangka pengayaan dan
remedial, dapat memberikan informasi kepada orang tua
dan komite sekolah tentang efektivitas pendidikan. Dari
penilaian proses dan hasil belajar ini, guru dapat
mengetahui apakah tujuan pembelajaran, tujuan kurikuler
dan lain-lain sudah tercapai atau tidak.
65
FORMAT PENILAIAN KEHADIRAN
FKIP UNIB
NAMA SEKOLAH : SDN 20 KOTA BENGKULU
FORMAT PENILAIAN KEHADIRAN
Nama Hari ke 1-n
No NPM
Mahasiswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 A1G013138 Khairil
Mansyah
2 A1G01346 Yulita
Karolina
Mizhi
3 A1G013147 Anastasia
Gale
66
PENILAIAN KUALITAS KEGIATAN/ KEAKTIFAN
FKIP UNIB
Bengkulu , 2016
Dosen Guru Pamong
67
PENILAIAN KUALITAS KEGIATAN/ KEAKTIFAN
FKIP UNIB
Bengkulu , 2016
Dosen Guru Pamong
68
PENILAIAN KUALITAS KEGIATAN/ KEAKTIFAN
FKIP UNIB
NAMA SEKOLAH : SDN 20 KOTA BENGKULU
ALAMAT SEKOLAH : Jln. P. Natadirja Km. 8
NAMA MAHASISWA : Anastasia Gale
NPM : A1G0131547
No Aspek Nilai
Bengkulu , 2016
Dosen Guru Pamong
69
PENILAIAN HUBUNGAN SOSIAL
FKIP UNIB
1 Khairil A1G013138
Mansyah
2 Yulita A1G013146
Karolina
Mizhi
3 Anastasia A1G013147
Gale
Penilai : Penilai :
Dosen Pembimbing Guru Pamong
Desparida, S. Pd.
NIP: 19691211 199012 2 001
73
IDENTITAS MAHASISWA PESERTA MAGANG PROGRAM PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
Khairil Mansyah
NPM. A1G013138
74
IDENTITAS MAHASISWA PESERTA MAGANG PROGRAM PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
75
IDENTITAS MAHASISWA PESERTA MAGANG PROGRAM PENDIDIKAN
SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
Anastasia Gale
NPM. A1G013147
76
77