NOMOR :
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN PASIEN
DI RUMAH SAKIT JIWA KALAWA ATEI
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
1
tentang Standar Pelayanan kedokteran
5. Peraturan menteri Kesehatan Nomor 290 tahun 2010
tentang persetujuan Tindakan Kedokteran
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 tahun 2010
tentang Rekam Medis
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 169 tahun 2011
tentang Keselamatan pasien Rumah sakit
8. Peraturan Pemerintah nomor 7 tahun 2011 tentang
pelayanan darah.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 812/MENKES/PER/VII/2010 tentang
Penyelengaraan Pelayanan Dialisis Pada Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JIWA
KALAWA ATEI TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN
PASIEN DI SAKIT JIWA KALAWA ATEI.
KEDUA : Kebijakan pelayanan Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini.
KETIGA : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan
Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei dilaksanakan
oleh……………
KEEMPAT : Isi dari diktum kesatu sampai dengan keempat terlampir
dalam lampiran keputusan ini
2
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
3
Lampiran Keputusan Direktur Nomor :…………..Tentang Kebijakan Pelayanan Yang
Seragam di Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei
4
Rencana asuhan dan pemberian asuhan di integrasikan dan dikoordinasikan di
dan antarberbagai unit pelayanan. (PAP 2)
Hasil atau simpulan rapat dari tim PPA atau diskusi lain tentang kerjasama
didokumentasikan dalam CPPT. (PAP 2)
Ada regulasi asuhan setiap pasien direncanakan oleh dokter penanggung
jawab pelayanan (DPJP), perawat, dan PPA lainnya dalam waktu 24 jam
sesudah pasien masuk rawat inap. (PAP 2.1)
Rencana asuhan dibuat untuk setiap pasien dan dicatat oleh PPA yang
memberikan asuhan di rekam medis pasien. (PAP 2.1)
Rencana asuhan pasien terintegrasi dibuat dengan sasaran berdasar atas data
asesmen awal dan kebutuhan pasien. (PAP 2.1)
Rencana asuhan dievaluasi secara berkala sesuai dengan kondisi pasien,
dimutakhirkan, atau direvisi oleh tim PPA berdasar atas asesmen ulang. (PAP
2.1)
Perkembangan tiap pasien dievaluasi berkala dan dibuat notasi pada CPPT
oleh DPJP sesuai dengan kebutuhan dan diverifikasi harian oleh DPJP. (PAP
2.1)
Rumah sakit menyiapakan regulasi tatacara pemberian instruksi. (PAP 2.2)
Instruksi diberikan hanya oleh mereka yang kompeten dan berwenang. (PAP
2.2)
Permintaan untuk pemeriksaan laboratorium dan diagnostic imajing harus
disertai indikasi klinis apabila meminta hasilnya berupa interpretasi. (PAP
2.2)
Instruksi didokumentasikan di lokasi tertentu di dalam berkas rekam medik
pasien. (PAP 2.2)
Ada regulasi tentang tindakan klinis dan diagnostic serta pencatatannya di
rekam medis. (PAP 2.3)
5
Staf yang meminta beserta apa alas an dilakukan tindakan dicatat di rekam
medis pasien. (PAP 2.3)
Hasil tindakan dicatat di rekam medis pasien. (PAP 2.3)
Pada pasien rawat jalan bila dilakukan tindakan diagnostik invasif/ beresiko
harus dilakukan asesmen serta pencatatannya dalam rekam medis. (PAP 2.3)
Pasien dan keluarga diberikan informasi tentang hasil asuhan dan pengobatan.
(PAP 2.4)
Pasien dan keluarga diberikan informasi tentang hasil dan pengobatan yang
tidak diharapkan. (PAP 2.4)
6
Tersedia pencatatan hasil Early warning system (EWS). (PAP 3.1)
4. Pelayanan Resusitasi
Adanya regulasi pelayanan resusitasi yang tersedia dan diberikan selama 24
jam setiap hari di seluruh area rumah sakit, serta peralatan medis untuk
resusitasi dan obat untuk bantuan hidup dasar terstandar sesuai dengan
kebutuhan populasi pasien. (PAP 3.2)
Di seluruh area rumah sakit bantuan hidup dasar diberikan segera saat dikenali
henti jantung dan paru dan tindak lanjut diberikan kurang dari 5 menit. (PAP
3.2)
Staf diberikan pelatihan pelayanan resusitasi. (PAP 3.2)
7
Ada bukti pelaksanaan asuhan terhadap populasi pasien dengan resiko
kekerasan dan resiko tinggi lainnya termasuk pasien dengan resiko bunuh diri
sesuai dengan regulasi. (PAP 3.8)
7. Penyediaan Makanan
Rumah sakit menetapkan regulasi yang berkaitan dengan pelayanan gizi.
(PAP 4)
Rumah sakit menyediakan makanan sesuai dengan kebutuhan pasien. (PAP 4)
Ada bukti proses pemesanan makanan pasien sesuai dengan status gizi dan
kebutuhan pasien serta dicatat di dalam rekam medis. (PAP 4)
Makanan disiapkan dan disimpan dengan mengurangi resiko kontaminasi dan
pembusukan. (PAP 4)
Distribusi makanan dilaksanakan tepat waktu sesuai dengan kebutuhan. (PAP
4)
Jika keluarga membawa makanan bagi pasien, maka diberi edukasi tentang
pembatasan diet pasien dan resiko kontaminasi serta pembusukan sesuai
dengan regulasi. (PAP 4)
Makanan yang dibawa keluarga atau orang lain disimpan secara benar untuk
mencegah kontaminasi. (PAP 4)
8
9. Pengelolaan Nyeri
Rumah sakit menetapkan regulasi pelayanan pasien untuk mengatasi nyeri.
(PAP 6)
Pasien nyeri menerima pelayanan untuk mengatasi nyeri sesuai dengan
kebutuhan. (PAP 6)
Pasien dan keluarga diberikan edukasi tentang pelayanan untuk mengatasi
nyeri sesuai dengan latar belakang agama, budaya, nilai-nilai pasien, dan
keluarga. (PAP 6)
Pasien dan keluarga diberikan edukasi tentang kemungkinan timbulnya nyeri
akibat tindakan yang terencana, prosedur pemeriksaan, dan pilihan yang
tersedia untuk mengatasi nyeri. (PAP 6)
Rumah sakit melaksanakan pelatihan pelayanan mengatasi nyeri untuk staf.
(PAP 6)