Proposal Skripsi
Program Studi Sistem Informasi
Eko Riyanto
1111S0099
Nama Pembimbing
NIP.
:
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Sebuah usaha yang berhasil membutuhkan pengelolaan (management)
yang baik. Demikian juga pada jasa perhotelan. Sebuah hotel membutuhkan
sistem pengelolaan yang ditata dengan baik agar dapat terus beroperasi dan
menghasilkan keuntungan. Hotel Allium Cepu terus berusaha memperbaiki
sistem informasi manajemennya demi kemajuan usaha.
Sistem Informasi Manajemen menurut Gordon B. Davis adalah
sebuah sistem manusia dan mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna
mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam suatu
organisasi (Davis, 1995, hal.3). Sedangkan menurut Jogiyanto (2005, h.14),
sistem informasi manajemen (management information systematau sering
dikenal dengan singkatan MIS) merupakan penerapan sistem informasi di dalam
organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua
tingkatan manajemen.SIM merupakan suatu sistem yang melakukan fungsi –
fungsi untuk menyediakan semua informasi yang mempengaruhi semua operasi
organisasi.
Sistem manajemen hotel atau yang sering disebut Hotel Management
System (HMS) adalah sebuah program komputer yang bertujuan membantu
manajemen hotel dalam kegiatan hotel baik kegiatan sehari-hari maupun
menghasilkan laporan-laporan yang diperlukan hotel. Kegiatan itu adalah
menerima tamu (check in), mendata tagihan tamu (guest folio), pembayaran tamu
(guest payment). Dengan adanya sistem ini diharapkan para tamu mendapatkan
pelayanan yang lebih baik (good of service). Hasil lain yang dicapai dengan
pemakaian sistem manajemen adalah efisiensi dalam operasional sehari-hari
hotel.
Ruang lingkup sebuah sistem manajemen hotel sangatlah luas,
tergantung kelengkapan fitur yang disediakan oleh program tersebut.
Kelengkapan itu sendiri sangat tergantung pada type/jenis hotel dan struktur
organisasi perhotelan. Sistem manajemen hotel harus dapat menangani
pekerjaan :
1. Pada divisi kamar (room devision), terutama bagian kantor depan (front
office) dan bagian tata graha (housekeeping).
2. Pada divisi accounting (accounting devision) untuk semua bagian
accounting
3. Pada divisi restorant dan bar (bar and restourant division)
4. Pada divisi marketing (marketing devision)
5. Pada divisi teknisi dan peralatan (engginering division)
Beberapa devisi di hotel Allium Cepu telah memiliki sistem informasi
manajemen terkomputerisasi. Tetapi devisi teknisi dan peralatan hotel Allium
Cepu belum memiliki sebuah sistem informasi terkomputeriasi. Divisi teknisi
dan peralatan masih menggunakan aplikasi perkantoran sederhana untuk
mengelola jadwal pemeliharaan, mencatat kegiatan perbaikan, dan membuat
laporan sederhana untuk pihak manajemen.
Gedung dan peralatan hotel merupakan salah satu komponen penting
operasional perusahaan. Pemeliharaan memiliki fungsi yang sama pentingnya
dengan fungsi-fungsi lain. Sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan
pelayanan tamu hotel maka harus disiapkan pengelolaan yang lebih baik pada
sejumlah fasilitas hotel. Dengan pengelolaan yang baik akan menghasilkan
kepuasan pada tamu dan meningkatkan citra hotel itu sendiri.
Karena pentingnya aktivitas pemeliharaan maka diperlukan
perencanaan yang matang untuk menjalankannya, sehingga penilaian negatif
konsumen terhadap hotel akibat rusaknya peralatan dapat dikurangi
seminimum mungkin. Pemeliharaan yang baik juga dapat meningkatkan
kinerja perusahaan, kebutuhan konsumen dapat terpenuhi tepat waktu, serta
nilai investasi yang dialokasikan untuk peralatan dan mesin dapat diminimasi.
Berdasarkan latarbelakang diatas penulis ingin melakukan penelitian
mengambil judul “Sistem Informasi Maintenance Departemen Engineering
Pada Hotel Allium Cepu”.
1.2 RumusanMasalah
Permasalahan utama penelitian adalah : Bagaimana merancang dan
menghasilkan sistem informasi maintenance departemen engineering pada hotel
Allium Cepu ?
2. Tinjuan Pustaka
2.1 Penelitian Terdahulu
B. Informasi
Menurut Krismiaji dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi
Akuntansi menjelaskan bahwa “informasi adalah data yang telah
diorganisasi dan telah memiliki kegunaan dan manfaat”. (2010:15)
Definisi informasi dalam buku yang berjudul Analisis Sistem
Informasi menjelaskan bahwa, “informasi adalah data yang telah
diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam
proses pengambilan keputusan”. (Tata Sutarbi, 2012:22)
Berdasarkan definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
informasi adalah data yang telah disusun dan berguna untuk manusia dan
digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
C. Sistem Informasi
Definisi sistem informasi dalam buku yang berjudul Analisis Sistem
Informasi menjelaskan bahwa:
“sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
memepertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang
mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manejerial dengan
kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-
laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu”. (Tata Sutarbi,
2012:38)
Tujuan Pemeliharaan
Secara umum, masalah pemeliharaan sering terabaikan sehingga
kegiatan pemeliharaan tidak teratur, yang pada akhirnya apabila mesin dan
peralatan mengalami kerusakan dapat mempengaruhi kapasitas produksi.
Dengan demikian, kegiatan pemeliharaan harus dilakukan secara tetap dan
konsisten.
Kegiatan pemeliharaan peralatan dan fasilitas mesin tentu memiliki
tujuan. Tujuan utama dari fungsi perawatan adalah :
a) Memperpanjang usia kegunaan asset.
b) Menjamin ketersediaan peralatan dan kesiapan operasional perlengkapan
serta peralatan yang dipasang untuk kegiatan produksi.
c) Membantu mengurangi pemakaian atau penyimpangan diluar batas serta
menjaga modal yang ditanamkan selama waktu yang ditentukan.
d) Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang
dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak
terganggu.
e) Menekan tingkat biaya perawatan serendah mungkin dengan
melaksanakan kegiatan perawatan secara efektif dan efisien.
f) Memenuhi kebutuhan produk dan rencana produksi tepat waktu.
g) Meningkatkan keterampilan para supervisor dan operator melalui
kegiatan pelatihan yang diadakan.
h) Menghindari kegiatan maintenance yang dapat membahayakan keselamatan
para pekerja.
b) Mengurangi pemakaian dan penyimpangan diluar batas dan menjaga modal yang
diinvestasikan dalam perusahaan selama jangka waktu yang ditentukan
sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan.
c) Menjaga agar kualitas produk berada pada tingkat yang diharapkan guna
memenuhi apa yang dibutuhkan produk itu sendiri dan menjaga agar
kegiatan produksi tidak mengalami gangguan.
d) Memperhatikan dan menghindari kegiatan – kegiatan operasi mesin serta
peralatan yang dapat membahayakan keselamatan kerja.
e) Mencapai tingkat biaya serendah mungkin, dengan melaksanakan kegiatan
maintenance secara efektif dan efisien untuk keseluruhannya.
f) Mengadakan suatu kerjasama yang erat dengan fungsi – fungsi utama
lainnya dari suatu perusahaan, dalam rangka untuk mencapai tujuan utama
perusahaan yaitu tingkat keuntungan atau return of investment yang sebaik
mungkin dan total biaya serendah mungkin.
Jenis Perawatan
Kegiatan pemeliharaan (maintenance) dapat dibedakan dalam 3 jenis
yaitu corrective maintenance (breakdown maintenance/perbaikan),
preventive maintenance (pencegahan), dan total productive maintenance
(perawatan keseluruhan).
1. Corrective Maintenance (CM)
Menurut pendapat Patrick (2001, p401) corrective maintenance (CM) merupakan
kegiatan perawatan yang dilakukan setelah mesin atau fasilitas produksi
mengalami kerusakan atau gangguan sehingga tidak dapat berfungsi
dengan baik. Kegiatan CM ini sering disebut dengan kegiatan reparasi
atau perbaikan. CM biasanya tidak dapat kita rencanakan dahulu karena
kita hanya bisa memperbaikinya setelah terjadi kerusakan, bahkan
terkadang perbaikan tersebut bisa tertunda dan terlambat.
Perbaikan yang dilakukan karena adanya kerusakan yang dapat terjadi
akibat tidak dilakukannya preventive maintenance maupun telah
diterapkannya preventive maintenance, akan tetapi sampai pada suatu
waktu tertentu fasilitas produksi atau peralatan yang ada tetap rusak.
Dalam hal ini, kegiatan corrective maintenance bersifat perbaikan yaitu
menunggu sampai kerusakan terjadi terlebih dahulu, kemudian baru
diperbaiki agar fasilitas produksi maupun peralatan yang ada dapat
dipergunakan kembali dalam proses produksi sehingga operasi dalam
proses produksi dapat berjalan lancar dan kembali normal. Apabila
perusahaan hanya mengambil tindakan untuk melakukan corrective
maintenance saja, maka terdapat faktor ketidakpastian akan lancarnya
fasilitas dalam proses produksi maupun peralatannya sehingga akan
menimbulkan efek-efek yang dapat
2.4 UML
3. Metodologi Penelitian
3.1 Bahan dan Alat Penelitian
A. Kebutuhan Data dan Informasi
B. Kebutuhan Hardware dan Software
3.2 Prosedur Penelitian
A. Sumber Data
Pada penulisan laporan penelitian, penulis melakukan usaha-usaha untuk
mendapatkan data konkret yang dapat dipercaya kebenarannya, sehingga
tercapai maksud dan tujuan dari penelitian. Data yang dimaksud yaitu:
a. Data Primer
Data Primer yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di
lapangan Dalam penelitian ini penulis mengambil data secara langsung di
Hotel Allium Cepu yang meliputi data struktur organisasi, data prosedur
kerja atau sistem manajemen perawatan yang lama, data teknisi, data
jadwal kerja, data kerusakan, data peralatan, dan laporan pada sistem
informasi perawatan yang berjalan.
b. Data Sekunder
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dengan melakukan studi pustaka
dari sumber-sumber yang telah ada. Dalam penelitian ini kajian tentang
sistem informasi manajemen perawatan yang baik, tahapan perancangan
perangkat lunak, dan tools pengembangan perangkat lunak adalah data
sekunder yang digunakan dalam penelitian.
4. Jadwal Penelitian
Apr-17 Mei-17 Jun-17 Jul-17
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penelitian Lapangan
2 Studi Literatur
3 Analisis
4 DesainSistem
5 Coding
6 Pengujian
7 Dokumentasi
DAFTAR PUSTAKA
Davis, Gordon B. 1995. Sistem Informasi Manajemen, PT. Pustaka Binaman
Pressindo.