Anda di halaman 1dari 18

SISTEM INFORMASI MAINTENANCE DEPARTEMEN

ENGINEERING PADA HOTEL ALLIUM CEPU

Proposal Skripsi
Program Studi Sistem Informasi

Eko Riyanto
1111S0099

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER


HIMSYA
SEMARANG
2014
HALAMAN PERSETUJUAN

Proposal Skripsi dengan judul :

SISTEM INFORMASI MAINTENANCE DEPARTEMEN


ENGINEERING PADA HOTEL ALLIUM CEPU
Oleh:
Eko Riyanto
1111S0099

Telah dilakukan pembimbingan proposal skripsi dan dinyatakan layak untuk


dilanjutkan menjadi penelitian skripsi pada Program Studi Sistem Informasi
STMIK HIMSYA.

Semarang, April 2017


Menyetujui,
Koordinator Skripsi

Nama Pembimbing
NIP.
:
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Sebuah usaha yang berhasil membutuhkan pengelolaan (management)
yang baik. Demikian juga pada jasa perhotelan. Sebuah hotel membutuhkan
sistem pengelolaan yang ditata dengan baik agar dapat terus beroperasi dan
menghasilkan keuntungan. Hotel Allium Cepu terus berusaha memperbaiki
sistem informasi manajemennya demi kemajuan usaha.
Sistem Informasi Manajemen menurut Gordon B. Davis adalah
sebuah sistem manusia dan mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna
mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam suatu
organisasi (Davis, 1995, hal.3). Sedangkan menurut Jogiyanto (2005, h.14),
sistem informasi manajemen (management information systematau sering
dikenal dengan singkatan MIS) merupakan penerapan sistem informasi di dalam
organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua
tingkatan manajemen.SIM merupakan suatu sistem yang melakukan fungsi –
fungsi untuk menyediakan semua informasi yang mempengaruhi semua operasi
organisasi.
Sistem manajemen hotel atau yang sering disebut Hotel Management
System (HMS) adalah sebuah program komputer yang bertujuan membantu
manajemen hotel dalam kegiatan hotel baik kegiatan sehari-hari maupun
menghasilkan laporan-laporan yang diperlukan hotel. Kegiatan itu adalah
menerima tamu (check in), mendata tagihan tamu (guest folio), pembayaran tamu
(guest payment). Dengan adanya sistem ini diharapkan para tamu mendapatkan
pelayanan yang lebih baik (good of service). Hasil lain yang dicapai dengan
pemakaian sistem manajemen adalah efisiensi dalam operasional sehari-hari
hotel.
Ruang lingkup sebuah sistem manajemen hotel sangatlah luas,
tergantung kelengkapan fitur yang disediakan oleh program tersebut.
Kelengkapan itu sendiri sangat tergantung pada type/jenis hotel dan struktur
organisasi perhotelan. Sistem manajemen hotel harus dapat menangani
pekerjaan :
1. Pada divisi kamar (room devision), terutama bagian kantor depan (front
office) dan bagian tata graha (housekeeping).
2. Pada divisi accounting (accounting devision) untuk semua bagian
accounting
3. Pada divisi restorant dan bar (bar and restourant division)
4. Pada divisi marketing (marketing devision)
5. Pada divisi teknisi dan peralatan (engginering division)
Beberapa devisi di hotel Allium Cepu telah memiliki sistem informasi
manajemen terkomputerisasi. Tetapi devisi teknisi dan peralatan hotel Allium
Cepu belum memiliki sebuah sistem informasi terkomputeriasi. Divisi teknisi
dan peralatan masih menggunakan aplikasi perkantoran sederhana untuk
mengelola jadwal pemeliharaan, mencatat kegiatan perbaikan, dan membuat
laporan sederhana untuk pihak manajemen.
Gedung dan peralatan hotel merupakan salah satu komponen penting
operasional perusahaan. Pemeliharaan memiliki fungsi yang sama pentingnya
dengan fungsi-fungsi lain. Sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan
pelayanan tamu hotel maka harus disiapkan pengelolaan yang lebih baik pada
sejumlah fasilitas hotel. Dengan pengelolaan yang baik akan menghasilkan
kepuasan pada tamu dan meningkatkan citra hotel itu sendiri.
Karena pentingnya aktivitas pemeliharaan maka diperlukan
perencanaan yang matang untuk menjalankannya, sehingga penilaian negatif
konsumen terhadap hotel akibat rusaknya peralatan dapat dikurangi
seminimum mungkin. Pemeliharaan yang baik juga dapat meningkatkan
kinerja perusahaan, kebutuhan konsumen dapat terpenuhi tepat waktu, serta
nilai investasi yang dialokasikan untuk peralatan dan mesin dapat diminimasi.
Berdasarkan latarbelakang diatas penulis ingin melakukan penelitian
mengambil judul “Sistem Informasi Maintenance Departemen Engineering
Pada Hotel Allium Cepu”.

1.2 RumusanMasalah
Permasalahan utama penelitian adalah : Bagaimana merancang dan
menghasilkan sistem informasi maintenance departemen engineering pada hotel
Allium Cepu ?

1.3 Pembatasan Masalah


Agar pembahasan tidak terlalu luas, maka penulis memberikan batasan:
1. Penelitian hanya dilakukan untuk menghasilkan sistem informasi perawatan
pada area mekanikal dan elektrikal yang akan digunakan oleh departemen
engineering (departemen teknik) hotel Allium Cepu.
2. Fitur program yang dibuat adalah kelola karyawan/teknisi, kelola peralatan,
kelola jadwal perawatan, kelola transaksi perbaikan, kelola transaksi
pembelian supplies, dan laporan-laporan.
3. Perancangan aplikasi akan dilakukan menggunakan metode proses waterfall
(Roger S. Pressman)
4. Pemodelan sistem menggunakan UML.
5. Implementasi aplikasi dilakukan menggunakan bahasa pemrograman berbasis
web PHP dan basisdata MySQL.

1.4 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian adalah menghasilkan sebuah perangkat lunak sistem
informasi maintenance departemen engineering pada hotel Allium Cepu.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi Hotel Allium Cepu
Memiliki propotype sistem informasi maintenance yang dapat digunakan
untuk mengembangkan sistem informasi maintenance yang lebih baik
dikemudian hari.
2. Bagi STIMIK HIMSYA
Diharapkan laporan skripsi ini dapat digunakan sebagai bahan literatur bagi
mahasiswa STIMIK HIMSYA untuk menambah pengetahuan atau wawasan
dalam bidang teknologi informasi.
3. Bagi Penulis
Untuk menambah wawasan dan pengalaman serta menerapkan ilmu
pengetahuan dalam bidang teknologi informasi yang diperoleh selama
menjadi mahasiswa STIMIK HIMSYA.

2. Tinjuan Pustaka
2.1 Penelitian Terdahulu

2.2 Sistem Informasi dan Sistem Informasi Manajemen


A. Sistem
Definisi sistem dalam buku yang berjudul Analisis Sistem Informasi
bahwa, “suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, variabel
yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain
dan terpadu”. (Tata Sutarbi, 2012:3)
Definisi sistem dalam buku yang berjudul Sistem Informasi
Manajemen menjelaskan bahwa,
“sistem merupakan kumpulan/unsur dari sub-sub sistem/komponen-
komponen/prosedur-prosedur baik phisik maupun nonphisik yang
mempunyai fungsi dan prosedur tertentu, saling bekerja sama secara
harmonis untuk mencapai suatu tujuan tertentu ”. (Supriyati, 2012:10)
Berdasarkan definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
sistem merupakan sekumpulan jaringan kerja yang saling berhubungan
antara satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan
tertentu.

B. Informasi
Menurut Krismiaji dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi
Akuntansi menjelaskan bahwa “informasi adalah data yang telah
diorganisasi dan telah memiliki kegunaan dan manfaat”. (2010:15)
Definisi informasi dalam buku yang berjudul Analisis Sistem
Informasi menjelaskan bahwa, “informasi adalah data yang telah
diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam
proses pengambilan keputusan”. (Tata Sutarbi, 2012:22)
Berdasarkan definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
informasi adalah data yang telah disusun dan berguna untuk manusia dan
digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
C. Sistem Informasi
Definisi sistem informasi dalam buku yang berjudul Analisis Sistem
Informasi menjelaskan bahwa:
“sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
memepertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang
mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manejerial dengan
kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-
laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu”. (Tata Sutarbi,
2012:38)

Definisi sistem informasi dalam buku yang berjudul Sistem Informasi


Manajemen menjelaskan bahwa “sistem informasi adalah kumpulan sub-
sub sistem yang berbentuk komponen ataupun prosedur baik phisik
maupun non phisik yang saling berhubungan secara harmonis untuk
mencapai suatu tujuan”. (Supriyati, 2010:37).
Dalam buku yang berjudul Analisis Sistem Informasi sistem informasi
terdiri dari enam buah komponen atau disebut juga blok bangunan
(bulding blok) yaitu:
1. Blok masukan (input block)
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Yang
dimaksud dengan input disini termasuk metode dan media untuk
menangkap data yang akan dimasukkan, yang berupa dokumen-
dokumen dasar.
2. Blok model (model block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model
matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang
tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk
menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok keluaran (output block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan
informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk
semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok teknologi (technology block)
Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi
digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan
dan mengakses data, menghasilkan dan mengirim keluaran dan
membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. Teknologi
terdiri dari 3 (tiga) bagian utama, yaitu teknisi (brainware),
perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).
5. Blok basis data(database block)
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling
berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di
perangkat keras komputer dan perangkat lunak digunakan untuk
memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk
keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis
data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang
dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga
berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpananya. Basis data
diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak
paket yang disebut dengan DBMS (database management system).
6. Blok kendali (control block)
Banyak hal dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam,
api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan pada
sistem itu sendiri, ketidak-efisienan, sabotase, dan lain sebagainya.
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk
meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dicegah dan
bila terlanjur terjadi maka kesalahan-kesalahan dapat dengan cepat
diatasi. (Tata Sutarbi, 2012:39)
Berdasarkan definisi-definisi di atas penulis dapat
menyimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang
mempertemukan sub-sub sistem yang berbentuk komponen yang
saling berhubungan secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan.
2.3 Perawatan
Definisi pemeliharaan (maintenance) menurut Patrick (2001, p407)
adalah suatu kegiatan untuk memelihara dan menjaga fasilitas yang ada serta
memperbaiki, melakukan penyesuaian atau penggantian yang diperlukan untuk
mendapatkan suatu kondisi operasi produksi agar sesuai dengan perencanaan
yang ada.
Pemeliharaan atau perawatan (maintenance) adalah suatu kombinasi dari
berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang atau
memperbaikinya, sampai pada suatu kondisi yang bisa diterima. Pengertian lain
dari pemeliharaan adalah kegiatan menjaga fasilitas-fasilitas dan peralatan
pabrikserta mengadakan perbaikan atau penyesuaian yang diperlukan agar
tercapai suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan dan sesuai dengan
yang direncanakan.
Pengertian maintenance secara umum yaitu serangkaian aktivitas (baik
bersifat teknis dan administratif) yang diperlukan untuk mempertahankan dan
menjaga suatu produk atau system tetap berada dalam kondisi aman, ekonomis,
efisien dan pengoperasian optimal.
Aktivitas perawatan sangat diperlukan karena :
1. Setiap peralatan mempunyai umur penggunaan (useful life). Suatu saat dapat
mengalami kegagalan/kerusakan.
2. Kita tidak dapat mengetahui dengan tepat kapan peralatan akan mengalami
kerusakan (failure)
3. Manusia selalu berusaha untuk meningkatkan umur penggunaan dengan
melakukan perawatan (maintenance)
4. Yang menjadi musuh utama bagian perawatan adalah breakdown,
deteriorationdan konsekuensi dari semua tipe kejadian yang tidak terencana.

Dengan demikian, pemeliharaan memiliki fungsi yang sama pentingnya


dengan fungsi-fungsi lain dari suatu perusahaan. Karena pentingnya aktivitas
pemeliharaan maka diperlukan perencanaan yang matang untuk menjalankannya,
sehingga terhentinya proses produksi akibat mesin rusak dapat dikurangi
seminimum mungkin. Pemeliharaan yang baik akan mengakibatkan kinerja
perusahaan meningkat, kebutuhan konsumen dapat terpenuhi tepat waktu, serta
nilai investasi yang dialokasikan untuk peralatan dan mesin dapat diminimasi.
Selain itu pemeliharaan yang baik juga dapat meningkatkan kualitas produk yang
dihasilkan dan mengurangi waste yang berarti mengurangi ongkos produksi.
Sedangkan manajemen pemeliharaan (maintenance management) adalah
pengorganisasian perawatan untuk memberikan pandangan umum mengenai
perawatan produksi. Manajemen pemeliharaan adalah pengelolaan peralatan dan mesin-
mesin siap pakai (ready to use). Dalam usaha menjaga agar setiap penggunaan peralatan
dan mesin secara kontinu dapat berproduksi, diperlukan kegiatan pemeliharaan sebagai
berikut :
a) Secara kontinu melakukan pengecekan (inspection).
b) Secara kontinu melakukan pelumasan (lubricating).
c) Secara kontinu melakukan perbaikan (reparation).
d) Melakukan penggantian spare part, disertai penyesuaian reliabilitas.
Pelaksanaan dari perawatan ini memerlukan beberapa hal penting, yaitu
diantaranya :

a) Orang yang berwenang atau bertanggung jawab terhadap pelaksanaan.


b) Perencanaan dan penjadwalan perawatan.
c) Pengawasan untuk dapat menjaga agar tujuan perawatan dapat terpenuhi.
d) Diperlukan pula penyesuaian bila terjadi suatu penyimpangan, perubahan terhadap
kinerja produksi.
Peranan bagian maintenance ini tidak hanya menjaga agar kegiatan dilantai
produksi pabrik dapat berjalan dengan baik ataupun juga agar produk dapat
diproduksi dan diserahkan kepada pelanggan tepat pada waktunya, akan tetapi untuk
menjaga agar pabrik dapat bekerja secara efisien dengan menekan atau mengurangi
kemacetan-kemacetan menjadi seminimum mungkin.

Tujuan Pemeliharaan
Secara umum, masalah pemeliharaan sering terabaikan sehingga
kegiatan pemeliharaan tidak teratur, yang pada akhirnya apabila mesin dan
peralatan mengalami kerusakan dapat mempengaruhi kapasitas produksi.
Dengan demikian, kegiatan pemeliharaan harus dilakukan secara tetap dan
konsisten.
Kegiatan pemeliharaan peralatan dan fasilitas mesin tentu memiliki
tujuan. Tujuan utama dari fungsi perawatan adalah :
a) Memperpanjang usia kegunaan asset.
b) Menjamin ketersediaan peralatan dan kesiapan operasional perlengkapan
serta peralatan yang dipasang untuk kegiatan produksi.
c) Membantu mengurangi pemakaian atau penyimpangan diluar batas serta
menjaga modal yang ditanamkan selama waktu yang ditentukan.
d) Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang
dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak
terganggu.
e) Menekan tingkat biaya perawatan serendah mungkin dengan
melaksanakan kegiatan perawatan secara efektif dan efisien.
f) Memenuhi kebutuhan produk dan rencana produksi tepat waktu.
g) Meningkatkan keterampilan para supervisor dan operator melalui
kegiatan pelatihan yang diadakan.
h) Menghindari kegiatan maintenance yang dapat membahayakan keselamatan
para pekerja.

Tujuan utama dilakukannya pemeliharaan menurut Patrick (2001, p407) yaitu:


a) Mempertahankan kemampuan alat atau fasilitas produksi guna memenuhi
kebutuhan yang sesuai dengan target serta rencana produksi.

b) Mengurangi pemakaian dan penyimpangan diluar batas dan menjaga modal yang
diinvestasikan dalam perusahaan selama jangka waktu yang ditentukan
sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan.
c) Menjaga agar kualitas produk berada pada tingkat yang diharapkan guna
memenuhi apa yang dibutuhkan produk itu sendiri dan menjaga agar
kegiatan produksi tidak mengalami gangguan.
d) Memperhatikan dan menghindari kegiatan – kegiatan operasi mesin serta
peralatan yang dapat membahayakan keselamatan kerja.
e) Mencapai tingkat biaya serendah mungkin, dengan melaksanakan kegiatan
maintenance secara efektif dan efisien untuk keseluruhannya.
f) Mengadakan suatu kerjasama yang erat dengan fungsi – fungsi utama
lainnya dari suatu perusahaan, dalam rangka untuk mencapai tujuan utama
perusahaan yaitu tingkat keuntungan atau return of investment yang sebaik
mungkin dan total biaya serendah mungkin.

Jenis Perawatan
Kegiatan pemeliharaan (maintenance) dapat dibedakan dalam 3 jenis
yaitu corrective maintenance (breakdown maintenance/perbaikan),
preventive maintenance (pencegahan), dan total productive maintenance
(perawatan keseluruhan).
1. Corrective Maintenance (CM)
Menurut pendapat Patrick (2001, p401) corrective maintenance (CM) merupakan
kegiatan perawatan yang dilakukan setelah mesin atau fasilitas produksi
mengalami kerusakan atau gangguan sehingga tidak dapat berfungsi
dengan baik. Kegiatan CM ini sering disebut dengan kegiatan reparasi
atau perbaikan. CM biasanya tidak dapat kita rencanakan dahulu karena
kita hanya bisa memperbaikinya setelah terjadi kerusakan, bahkan
terkadang perbaikan tersebut bisa tertunda dan terlambat.
Perbaikan yang dilakukan karena adanya kerusakan yang dapat terjadi
akibat tidak dilakukannya preventive maintenance maupun telah
diterapkannya preventive maintenance, akan tetapi sampai pada suatu
waktu tertentu fasilitas produksi atau peralatan yang ada tetap rusak.
Dalam hal ini, kegiatan corrective maintenance bersifat perbaikan yaitu
menunggu sampai kerusakan terjadi terlebih dahulu, kemudian baru
diperbaiki agar fasilitas produksi maupun peralatan yang ada dapat
dipergunakan kembali dalam proses produksi sehingga operasi dalam
proses produksi dapat berjalan lancar dan kembali normal. Apabila
perusahaan hanya mengambil tindakan untuk melakukan corrective
maintenance saja, maka terdapat faktor ketidakpastian akan lancarnya
fasilitas dalam proses produksi maupun peralatannya sehingga akan
menimbulkan efek-efek yang dapat

2.4 UML

3. Metodologi Penelitian
3.1 Bahan dan Alat Penelitian
A. Kebutuhan Data dan Informasi
B. Kebutuhan Hardware dan Software
3.2 Prosedur Penelitian
A. Sumber Data
Pada penulisan laporan penelitian, penulis melakukan usaha-usaha untuk
mendapatkan data konkret yang dapat dipercaya kebenarannya, sehingga
tercapai maksud dan tujuan dari penelitian. Data yang dimaksud yaitu:
a. Data Primer
Data Primer yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di
lapangan Dalam penelitian ini penulis mengambil data secara langsung di
Hotel Allium Cepu yang meliputi data struktur organisasi, data prosedur
kerja atau sistem manajemen perawatan yang lama, data teknisi, data
jadwal kerja, data kerusakan, data peralatan, dan laporan pada sistem
informasi perawatan yang berjalan.
b. Data Sekunder
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dengan melakukan studi pustaka
dari sumber-sumber yang telah ada. Dalam penelitian ini kajian tentang
sistem informasi manajemen perawatan yang baik, tahapan perancangan
perangkat lunak, dan tools pengembangan perangkat lunak adalah data
sekunder yang digunakan dalam penelitian.

B. Metode Pengumpulan Data


a. Wawancara, yaitu komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari
responden. Wawancara dilakukan langsung terhadap manajer devisi
teknisi dan peralatan (engineering devision), dan karyawan teknisi.
b. Observasi, merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data
primer dengan cara mengamati langsung obyek datanya .Obyek yang
diamati adalah departemen teknik hotel Allium Cepu khusunya pada
sistem kerja perawatan, cara penjadwalan, dan cara menghasilkan laporan.
c. Studi Pustaka, yaitu memperoleh landasan teori/konsep yang lengkap
dengan membaca berbagai literatur seperti panduan, koran atau majalah
yang berhubungan dengan sistem informasi manajemen perawatan
peralatan mekanikal dan elektrikal hotel, dan proses rekayasa perangkat
lunak.

C. Metode Pengembangan Perangkat Lunak


Perangkat lunak dikembangkan mengikuti metodologi
waterfall. Model waterfall adalah model yang populer dan sering dianggap
sebagai pendekatan klasik dalam daur hidup pengembangan sistem.
(Roger S. Pressman, 2010 :46)
Adapun tahapan model proses waterfall menurut Roger S.
Pressman adalah sebagai berikut :
a. Communication
Pada tahap ini akan dilakukan inisiasi proyek, menganalisa masalah
yang ada, dan menentukan tujuan yang akan dicapai. Selain itu
dilakukan juga requirements gathering dengan mengumpulkan
requirements dari manajer departemen teknik hotel Allium Cepu.
b. Planning
Tahap ini merupakan tahap dimana akan dilakukan estimasi mengenai
kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk membuat sebuah sistem
informasi manajemen perawatan. Beberapa perencanaan kebutuhan
adalah kebutuhan perangkat keras, kebutuhan perangkat lunak,
kebutuhan pengguna, dan kebutuhan informasi untuk menghasilkan
aplikasi sistem informasi manajemen perawatan berbasis web di
departemen teknik hotel Allium Cepu.
c. Modeling
Pembuatan model dilakukan untuk mengkomunikasikan hasil analisis
dan perancangan.
Analisis dilakukan dengan memahami sistem, mencari kelemahan,
kekurangan, kemungkinan untuk perbaikan pada sistem lama. Tahapan
analisis akan menghasilkan kebutuhan fungsional dan kebutuhan non
fungsional sistem.
Kemudian mulai masuk pada tahap perancangan dimana perancangan
menerjemahkan kebutuhan fungsi sistem kedalam representasi grafik
atau gambar perancangan. Tahap ini lebih difokuskan pada atribut
program, seperti struktur data, arsitektur perangkat lunak, dan detail
prosedur.
Pemodelan yang digunakan adalah Unified Modeling Language (UML).
Diagram yang digunakan yaitu usecase diagram untuk menggambarkan
kebutuhan sistem, activity diagram untuk merancang prosedur,
sequence diagram untuk merancang proses dalam program, class
diagram untuk merancang basisdata, dan deployment diagram untuk
merancang penempatan file program sesuai arsitektur sistem.
d. Construction
Pada tahap ini perancangan diterjemahkan kedalam bahasa program
yang dimengerti oleh mesin. Bahasa program yang digunakan adalah
PHP, javascript, dan CSS.
Setelah pemrograman, dilakukan pengujian terhadap sistem yang lebih
dibuat.
e. Deployment
Setelah proses pengkodean dan pengujian, dilakukan deployment atau
penempatan yang artinya implementasi kepada sistem nyata dimana
sistem persediaan akan digunakan oleh pengguna di klinik Permata
Sehat Semarang.
Pada tahap ini juga dilakukan pemeliharaan, perbaikan, dan
pengembangan agar sistem tersebut tetap dapat berjalan sebagaimana
fungsinya. (Pressman 2010 :46)

4. Jadwal Penelitian
Apr-17 Mei-17 Jun-17 Jul-17
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penelitian Lapangan
2 Studi Literatur
3 Analisis
4 DesainSistem
5 Coding
6 Pengujian
7 Dokumentasi

DAFTAR PUSTAKA
Davis, Gordon B. 1995. Sistem Informasi Manajemen, PT. Pustaka Binaman
Pressindo.

Anda mungkin juga menyukai