Anda di halaman 1dari 218

Profil Kesehatan 2015

Provinsi Kalimantan Tengah

DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH


Jalan Yos Sudarso No. 09 Palangka Raya Kode Pos 73111
Telp/Fax (0536) 3228825/E-mail : dkd_kalteng@yahoo.co.id
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya sehingga buku
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 dapat diselesaikan. Buku Profil
Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 ini dapat diselesaikan berkat bantuan
banyak pihak yang terlibat di dalamnya khususnya dalam pengisian data-data yang
diperlukan dalam profil ini. Sumber data dalam penyusunan buku profil ini dari Badan
Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah, BKKBN Provinsi Kalimantan Tengah, Biro
pemerintahan Setda Provinsi Kalimantan Tengah dan Buku Profil Kesehatan
Kabupaten/Kota Tahun 2015 serta data dari bidang-bidang di Lingkungan Dinas
Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah.
Hasil Pembangunan kesehatan pada tahun 2015 di Provinsi Kalimantan Tengah
menunjukan hasil yang cukup bagus. Namun beberapa indikator MDGs dan Renstra yang
belum mencapai target seperti AKI, AKB dan AKABA, prevalensi masalah gizi serta
penanganan masalah TB, Malaria dan HIV/AIDS. Selain itu masalah penyehatan
lingkungan seperti rumah sehat, MTBS, sumber air minum yang layak perlu mendapatkan
perhatian yang serius dari semua komponen yang terlibat, hal ini mengindikasikan perlu
adanya kerja keras dari semua pemangku kebijakan di bidang kesehatan.
Buku Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 ini bertujuan
memberikan informasi dan gambaran tentang derajat kesehatan dan upaya kesehatan
serta hasil-hasil yang telah dicapai dalam pembangunan kesehatan kabupaten/kota di
Provinsi Kalimantan Tengah berdasarkan gender yang tergambar dalam data tabel, grafik,
peta dan indikator dan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Data kesehatan yang terpilah
menurut jenis kelamin dapat dijadikan data pembuka wawasan yang dapat
menggambarkan kondisi, kebutuhan dan persoalan yang dihadapi laki-laki dan perempuan
terkait dengan akses, partisipasi, kontrol dan manfaat dalam pembangunan bidang
kesehatan. Data yang responsif gender ini juga akan membantu dalam proses
penyusunan rencana dan penganggaran program pembangunan kesehatan di pusat dan
daerah.
Buku Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 ini disajikan dalam
bentuk cetakan dan soft copy (CD) serta dapat diunduh di website
www.dinkeskalteng.go.id Semoga publikasi ini dapat berguna bagi semua pihak, baik
pemerintah, organisasi profesi, akademisi, sektor swasta dan masyarakat serta

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 i


berkontribusi secara positif bagi pembangunan kesehatan di Indonesia. Kritik dan saran
kami harapkan sebagai penyempurnaan profil yang akan datang.
Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan buku ini,
oleh karena ini saran, kritik serta masukan pemikiran sangat kami harapkan guna
meningkatkan kualitas Profil Kesehatan Kalimantan Tengah di masa mendatang. Kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan buku profil ini, diucapkan
terima kasih. Harapan kami, semoga profil ini dapat bermanfaat bagi khalayak yang
memerlukan informasi dan dapat dipergunakan sebagai salah satu bahan acuan untuk
mendukung perencanaan kesehatan yang berdasarkan fakta (evidance based) serta
bahan masukan dalam penyusunan kebijakan program maupun pengambilan keputusan.

Palangka Raya, September 2016

Kepala Dinas Kesehatan


Provinsi Kalimantan Tengah

dr. Suprastija Budi


NIP. 19580802 198803 1 010

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 ii


DAFTAR ISI

1. KATA PENGANTAR i
2. DAFTAR ISI iii
3. DAFTAR GAMBAR Vi
4. DAFTAR TABEL ix
5. BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Sistematika Penyajian 3
6. BAB II GAMBARAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 4
A. Visi Kalimantan Tengah Tahun 2011-2015 4
B. Misi Kalimantan Tengah Tahun 2011-2015 (Bidang 4
Kesehatan)
C. Visi Dan Misi Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah 4
Tahun 2011-2015
D. Keadaan Geografis 5
. E. Kependudukan 7
F. Pendidikan 9
7. BAB III SARANA KESEHATAN DAN JAMINAN KESEHATAN 11
A. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) 11
B. Rumah Sakit 16
1. Jumlah dan Jenis Rumah Sakit 16
2. Rasio Jumlah Tempat Tidur di Rumah Sakit 17
C. Sarana Kefarmasian Dan Alat Kesehatan 17
1. Sarana Produksi dan Distribusi Sediaan Farmasi dan Alat 17
Kesehatan
2. Ketersediaan Obat dan Vaksin 18
D. Sarana Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat 19
1. Posyandu menurut Strata 19
2. Pos Kesehatan Desa 20
3. Desa Siaga 21
E. Cakupan Jaminan Kesehatan Penduduk 22
F. Pemanfaatan Sarana Puskesmas dan Rumah Sakit 23
1. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap di Sarana 23
Pelayanan Kesehatan
2. Angka Kematian Umum Penderita Yang Dirawat di 24
RS/Gross Death Rate (GDR)
3. Angka Kematian Penderita Yang Dirawat < 48 Jam / Net 24
Death Rate (NDR)
4. Pemakaian Tempat Tidur/Bed Occupancy Rate (BOR) 25
5. Rata-rata Lama Rawat Seorang Pasien/Average Length of 26
Stay (ALOS)
6. Rata-rata Hari Tempat Tidur Tidak Ditempati / Turn Of 26
Interval (TOI)
8. BAB IV PEMBIAYAAN KESEHATAN 27
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 iii
9. BAB V KESEHATAN IBU DAN ANAK 29
A. Kesehatan Ibu 29
1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil 30
2. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan 34
3. Cakupan Pelayanan Nifas 37
4. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas 38
5. Persentase Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Fe 39
6. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani 40
7. Angka Kematian Ibu (AKI) 41
8. Pelayanan Keluarga Berencana 44
B. Kesehatan Anak 47
1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) 48
2. Penanganan Komplikasi Neonatal 49
3. Kunjungan Neonatus 50
4. Jumlah Bayi Yang Diberi ASI Ekslusif 53
5. Pelayanan Kesehatan Bayi 54
6. Imunisasi 56
7. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi 60
8. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Anak Balita 61
9. Cakupan Penimbangan Baduta di Posyandu (D/S) 63
10. Pelayanan Kesehatan Anak Balita 65
11. Penjaringan Kesehatan Pada Siswa SD dan Setingkat 66
12. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut 68
13. Pelayanan Kesehataan Usia Lanjut 69
14. Angka Kematian Bayi (AKB) 70
C. Status Gizi 72
1. Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 73
2. Balita Bawah Garis Merah (BGM) 75
10. BAB VI PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN 78
LINGKUNGAN
A. Pengendalian Penyakit 78
1. Penyakit Menular 78
2. Penyakit Tidak Menular 94
B. Kesehatan Lingkungan 97
1. Persentase Rumah Sehat 97
2. Penduduk Yang Memiliki Akses Air Minum Yang Layak 98
3. Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi Layak (jamban 102
sehat)
4. Desa Yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis 104
Masyarakat
5. Persentase Tempat-tempat Umum Yang Memenuhi 106
Syarat Kesehatan
C. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 107
11. BAB VII TENAGA KESEHATAN 108
A. Jumlah Tenaga Kesehatan 109
1. Tenaga Kesehatan di Puskesmas 109

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 iv


2. Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit 110

B. Rasio Tenaga Kesehatan 111


1. Dokter spesialis 111
2. Dokter Umum 111
3. Dokter Gigi 111
4. Bidan 112
5. Perawat 112
6. Apoteker 112
7. Sarjana Kesehatan Masyarakat 112
8. Tenaga Sanitarian 112
9. Tenaga Gizi 113
10. Keterapian Fisik 113
11. Keterapian Medis 113

12. BAB VII PENUTUP 114


13. LAMPIRAN

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 v


DAFTAR GAMBAR

1 Gambar 2.1 Peta Provinsi Kalimantan Tengah 7


2 Gambar 2.2 Persentase Ijazah Tertinggi yang Diperoleh Penduduk 10
Berumur 10 Tahun keatas Provinsi Kalimantan Tengah
Tahun 2015
3 Gambar 3.1 Jumlah Puskesmas Tahun 2009 – 2015 13

4 Gambar 3.2 Rasio Puskesmas Per 30.000 Penduduk Di Provinsi 14


Kalimantan Tengah Tahun 2015
5 Gambar 3.3 Jumlah Puskesmas Rawat Inap dan Non Rawat Inap 15
Tahun 2011 – 2015 Di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun
2015
6 Gambar 3.4 Jumlah Poskesdes dan Desa/Kelurahan di Provinsi 21
Kalimantan Tengah Tahun 2015
7 Gambar 3.5 Distribusi Desa/Kelurahan dan Desa Siaga di Provinsi 22
Kalimantan Tengah Tahun 2015
8 Gambar 5.1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 Dan K4 Tahun 2015 di 32
Provinsi Kalimantan Tengah
9 Gambar 5.2 Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil K1 Dan K4 Di 33
Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2008 – 2015
10 Gambar 5.3 Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan 35
Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2010 – 2015
11 Gambar 5.4 Cakupan Linakes tahun 2015 di Kabupaten Kota di Provinsi 36
Kalimantan Tengah
12 Gambar 5.5 Cakupan Pemberian Vitamin A pada ibu nifas di Provinsi 38
Kalimantan tahun 2010 – 2015
13 Gambar 5.6 Persentase Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Fe di 39
Provinsi Kalimantan tahun 2010 – 2015
14. Gambar 5.7 Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani di Provinsi 41
Kalimantan tahun 2010 – 2015
15. Gambar 5.8 Jumlah Kematian Ibu Maternal di Provinsi Kalimantan 42
Tengah tahun 2008 – 2015
16. Gambar 5.9 Penyebab Kematian Ibu di Prov. Kalteng Tahun 2015 43
17. Gambar 5.10 Peta Jumlah Kematian ibu bersalin di Bandingkan Jumlah 44
Lahir Hidup di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
18. Gambar 5.11 Persentase Pemakaian Kontrasepsi Peserta KB Baru 45
Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
19. Gambar 5.12 Persentase Peserta KB Aktif Menurut Kabupaten/Kota di 46
Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
20 Gambar 5.13 Cakupan Peserta KB Aktif Provinsi Kalimantan Tengah 47
Tahun 2009 – 2015
21 Gambar 5.14 Perkembangan Kasus BBLR Di Provinsi Kalimantan Tengah 49
Tahun 2008 s.d 2015

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 vi


22 Gambar 5.15 Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatal Menurut 50
Kabupaten/ Kota Tahun 2015
23 Gambar 5.16 Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama (Kn1) Menurut 51
Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
24 Gambar 5.17 Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap Menurut 52
Kabupaten/Kota Tahun 2015
25 Gambar 5.18 Jumlah Bayi Yang Diberi ASI Ekslusif Pada Tahun 2015 di 53
Provinsi Kalimantan Tengah
26 Gambar 5.19 Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Pada Tahun 2015 di 55
Provinsi Kalimantan Tengah
27 Gambar 5.20 Cakupan Desa/Kelurahan UCI Menurut Kabupaten/Kota 57
Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
28 Gambar 5.21 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization 58
(UCI) 2010 – 2015
29 Gambar 5.22 Persentase Cakupan Imunisasi Campak Provinsi 59
Kalimantan Tengah Tahun 2015
30 Gambar 5.23 Persentase Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Provinsi 60
Kalimantan Tengah Tahun 2015
31 Gambar 5.24 Cakupan Pemberian Kapsul Vit. A pada Balita di Provinsi 62
Kalimantan Tengah Tahun 2010–2015
32 Gambar 5.25 Persentase Baduta di timbang D/S Tahun 2015 di Provinsi 64
Kalimantan Tengah
33 Gambar 5.26 Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Menurut 66
Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tahun 2015
34 Gambar 5.27 Cakupan Sekolah Dasar/Setingkat Yang Melaksanakan 67
Penjaringan Siswa SD/Setingkat Kelas 1 Menurut
Kabupaten/Kota Tahun 2015
35 Gambar 5.28 Cakupan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Provinsi 68
Kalimantan Tengah Tahun 2010-2015
36 Gambar 5.29 Tren data angka kematian bayi (AKB) Provinsi Kalimantan 71
Tengah 2003 – 2015 Berdasarkan SDKI dan SUPAS 2015
37 Gambar 5.30 Jumlah Kasus Kematian Bayi di Kalimantan Tengah Tahun 72
2015
38 Gambar 5.31 Cakupan balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan tahun 74
2010 – 2015
39 Gambar 5.32 Peta Jumlah Kasus Balita Gizi Buruk dibandingkan dengan 75
Jumlah Balita Yang Dilaporkan Tahun 2015
40 Gambar 5.33 Balita dengan Berat Badan di Bawah Garis Merah (BGM) 76
Tahun 2015 di Provinsi Kalimantan Tengah
41 Gambar 6.1 Proporsi Pasien Baru BTA Positif Diantara Semua Kasus TB 79
Di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
42 Gambar 6.2 Proporsi Pasien Baru TB Paru Terkonfirmasi Laboratorium 80
Diantara Terduga TB Di Provinsi Kalimantan Tengah
tahun 2015
43 Gambar 6.3 Angka Keberhasilan Pengobatan (Succes Rate) TB Paru Di 81
Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
44 Gambar 6.4 Peta Persentase Keberhasilan Pengobatan di Bandingkan 82
Jumlah Seluruh Kasus TB dan di Provinsi Kalimantan

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 vii


Tengah tahun 2015
45 Gambar 6.5 Kasus HIV, AIDS dan Syphilis/Di Provinsi Kalimantan 83
Tengah Tahun 2015
46 Gambar 6.6 Jumlah Penderita Pnemonia Balita Provinsi Kalimantan 84
Tengah Tahun 2011 – 2015
47 Gambar 6.7 Kasus Diare yang Ditangani di Fasilitas Pelayanan 85
Kesehatan Dasar Di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun
2015
48 Gambar 6.8 Kasus DBD di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 90
49 Gambar 6.9 Peta Jumlah Kematian Akibat DBD Dibandingkan Jumlah 90
Kasus DBD di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
50 Gambar 6.10 Angka Kesakitan Malaria (Annual Paracite Incidence/API) 92
Per 1.000 Penduduk Berisiko di Provinsi Kalimantan
Tengah Tahun 2008 – 2015
51 Gambar 6.11 Situasi Rabies di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2011 93
– 2015
52 Gambar 6.12 Persentase Rumah Sehat Menurut Kabupaten/Kota di 98
Provinsi Kalinatan Tengah Tahun 2015
53 Gambar 6.13 Jumlah Penduduk dengan Akses Berkelanjutan Terhadap 99
Air Minum Berkualitas di Provinsi Kalimantan Tengah
tahun 2015
54 Gambar 6.14 Persentase Penduduk dengan Akses Berkelanjutan 100
Terhadap Air Minum Berkualitas Per Kabupaten/Kota di
Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015
55 Gambar 6.15 Persentase Kualitas air minum di Penyelenggaraan air 101
minum Syarat Kesehatan per Kabupaten/Kota di Provinsi
Kalimantan Tengah tahun 2015
56 Gambar 6.16 Jumlah Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi Layak 103
(jamban sehat) Berdasarkan Jenis Sarana Jamban Per
Kabupaten/Kota Tahun 2015
57 Gambar 6.17 Persentase Penduduk dengan Akses Sanitasi Layak 104
(Jamban Sehat) Per Kabupaten Kota di Provinsi
Kalimantan Tengah tahun 2015
58 Gambar 6.18 Jumlah Desa Melaksanakan STBM Per Kabupaten Kota Di 105
Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
59 Gambar 6.19 Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS Provinsi 107
KalimantanTengah Tahun 2009 s/d 2015

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 viii


DAFTAR TABEL

1 Tabel 2.1 Tabel 1. Wilayah Fisiografi di Provinsi Kalimantan Tengah 6


2 Tabel 2.2 Nama Kabupaten/Kota, Ibukota, dan Luas Kabupaten/Kota di 6
Provinsi Kalimantan Tengah.
3 Tabel 2.3 Jumlah Penduduk, Rasio Jenis Kelamin dan Kepadatan 8
Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan
Tengah 2015
4 Tabel 6.1 Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Dan Puskesmas 94
dengan Pelayanan PTM Di Provinsi Kalimantan Tengah
Tahun 2015
5 Tabel 6.2 Produk Hukum Tentang Kawasan Tanpa Rokok Provinsi 95
Kalimantan Tengah

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 ix


DAFTAR LAMPIRAN

1 Resume Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun


2015
2 Tabel 1 Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk,
Jumlah Rumah Tangga, Dan Kepadatan Penduduk Menurut
Kecamatan Kabupatenn/Kota Provinsi Kalimantan Tengah
Tahun 2015
3 Tabel 2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan kelompok Umur
Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
4 Tabel 3 Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Yang Melek Huruf dan
Ijazah Tertinggi Yang Diperoleh Menurut Jenis Kelamin
Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
5 Tabel 4 Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan
Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah
Tahun 2015
6 Tabel 5 Jumlah Kematian Neonatal, Bayi, Dan Balita Menurut Jenis
Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2015
7 Tabel 6 Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur, Kecamatan
Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah
Tahun 2015
8 Tabel 7 Kasus TB, Kasus TB Pada Anak, Dan Case Notification Rate
(CNR) Per 100.000 Penduduk Menurut Jenis Kelamin,
Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupatebn/Kota Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2015
9 Tabel 8 Jumlah Kasus Dan Angka Penemuan Kasus TB Paru TBA+
Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas
Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
10 Tabel 9 Angka Kesembuhan Dan Pengobatan Lengkap TB Paru BTA+
Serta Keberhasilan Pengobatan Menurut Jenis Kelamin,
Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/kota Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2015
10 Tabel 10 Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin,
Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2015
11 Tabel 11 Jumlah Kasus HIV, AIDS, Dan Syphilis Menurut Jenis Kelamin
kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
12 Tabel 12 Persentase Donor Darah di Skrining Terhadap HIV Menurut
Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah
Tahun 2015

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 x


13 Tabel 13 Kasus Diare Yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin,
Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2015
14 Tabel 14 Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan
Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah
Tahun 2015
15 Tabel 15 Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun dan Cacat Tingkat 2 Menurut
Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota
Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
16 Tabel 16 Jumlah Kasus Dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut
Tipe/Jenis, Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas
Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
17 Tabel 17 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (Release From
Treatment/RFT) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan
Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah
Tahun 2015
18 Tabel 18 Jumlah Kasus AFP (Non Polio) Menurut Kecamatan Dan
Puskesmas Provinsi Kalimantan Tengah 2015
19 Tabel 19 Jumlah Kasus Penyakit Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
(PD3I) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas
Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
20 Tabel 20 Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan
Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah 2015
21 Tabel 21 Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Menurut Jenis
Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2015
22 Tabel 22 Kesakitan Dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis
Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2015
23 Tabel 23 Penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kelamin,
Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2015
24 Tabel 23 Jumlah Kasus DBD Menurut Jenis Kelamin Dan
Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
25 Tabel 24 Pengukuran Tekanan darah Penduduk ≥ 18 Tahun Menurut
Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota
Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015
26 Tabel 25 Pemeriksaan Obesitas Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan
Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah
Tahun 2015
27 Tabel 26 Cakupan Deteksi Dini kanker Leher Rahim dengan Metode
IVA Dan Kanker payudara Dengan Pemeriksaan Klinis (CBE)
Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2015

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 xi


28 Tabel 27 Jumlah Penderita Dan Kematian Pada KLB Menurut Jenis
Kejadian Luar Biasa (KLB) Kabupaten/Kota Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2015
29 Tabel 28 Kejadian Luar Biasa (KLB) Di Desa/Kelurahan Yang Ditangani
< 24 Jam Provinsi Kalimantan Tengah 2015
30 Tabel 29 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga
Kesehatan Dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut
Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2015
31 Tabel 30 Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Ibu Hamil Menurut
Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2015
32 Tabel 31 Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Wanita Usia Subur
Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2015
33 Tabel 32 Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Fe1 Dan Fe3
Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2015
34 Tabel 33 Jumlah Dan Persentase Penanganan Komplikasi Kebidanan
dan Komplikasi Neonatal Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan
Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah
Tahun 2015
35 Tabel 34 Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi,
Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2015
36 Tabel 35 Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi,
Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2015
37 Tabel 36 Jumlah Peserta KB Aktif Menurut Kecamatan Dan Puskesmas
Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
38 Tabel 37 Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Menurut Jenis
Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2015
39 Tabel 38 Cakupan Kunjungan Neonatal Menurut Jenis Kelamin,
Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2015
40 Tabel 39 Jumlah Bayi Yang Diberi ASI Ekslusif Menurut Jenis Kelamin,
Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2015
41 Tabel 40 Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut Jenis Kelamin,
Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2015
42 Tabel 41 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
Menurut Kecamatan dan Puskesmas Provinsi Kalimantan
Tengah 2015

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 xii


43 Tabel 42 Cakupan Imunisasi Hepatitis B < 7 Hari dan BCG Pada Bayi
Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas
Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
44 Tabel 43 Cakupan Imunisasi DPT-HB/DPT-HB-Hib, Polio, Campak Dan
Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin,
Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2015
45 Tabel 44 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi Dan Anak Balita
Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas
Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
46 Tabel 45 Jumlah Anak 0-23 Bulan Ditimbang Menurut Jenis Kelamin,
Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2015
47 Tabel 46 Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin,
Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2015
48 Tabel 47 Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan
dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah
Tahun 2015
49 Tabel 48 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan
Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas
Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
50 Tabel 49 Cakupan Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Siswa SD &
Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Pusksmas
Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
51 Tabel 50 Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Menurut Kecamatan Dan
Puskesmas Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
52 Tabel 51 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Anak SD Dan
Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas
Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
53 Tabel 52 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis
Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2015
54 Tabel 53 Cakupan Jaminan Kesehtan Penduduk Menurut Jenis Jaminan
Dan Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan
Tengah Tahun 2015
55 Tabel 54 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap Dan Kunjungan
Gangguan Jiwa Di Sarana Pelayanan Kesehatan
Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
56 Tabel 55 Angka Kematian Pasien Di rumah Sakit Kabupaten/Kota
Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
57 Tabel 56 Indikator Kinerja Pelayanan Di Rumah Sakit Kabupaten/Kota
Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 xiii


58 Tabel 57 Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih Dan
Sehat (Ber-PHBS) Menurut Kecamatan dan Puskesmas
Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tenngah Tahun 2015
59 Tabel 58 Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan Dan Puskesmas
Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
60 Tabel 59 Penduduk Dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum
Berkualitas (Layak) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas
Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
61 Tabel 60 Persentase Kualitas Air Minum Di Penyelenggara Air Minum
Yang Memenuhi Syarat Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2015
62 Tabel 61 Penduduk Dengan Akses Terhadapa Fasilitas Sanitasi Yang
Layak (Jamban Sehat) Menurut Jenis Jamban, Kecamatan
Dan Puskesmas Kavbupaten/Kota Provinsi KalimantanTengah
Tahun 2015
63 Tabel 62 Desa Yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
64 Tabel 63 Persentase Tempat-Tempat Umum Memenuhi Syarat
Kesehatan Menurut Kecamatan dan Puskesmas
Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
65 Tabel 64 Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) Menurut Status Higienis
sanitasi Kabupaten/Kota Provinsi Kalimanta Tenmgah Tahun
2015
66 Tabel 65 Tempat Penglolaan Makanan Dibina Dan Diuji Petik
Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
67 Tabel 66 Persentase Ketersediaan Obat Dan Vaksin Kabupaten/Kota
Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
68 Tabel 67 Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Kepemilikan
Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
69 Tabel 68 Persentase Sarana Kesehatan (Rumah Sakit) Dengan
Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat (Gadar) Level I
Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
70 Tabel 69 Jumlah Posyandu Menurut Strata, Kecamatan dan Puskesmas
Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantahn Tengah Tahun 2015
71 Tabel 70 Jumlah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
Menurut Kecamatan Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan
Tengah Tahun 2015
72 Tabel 71 Jumlah Desa Siaga Menurut Kecamatan Kabupaten/Kota
Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
73 Tabel 72 Jumlah Tenaga Medis Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten/Kota
Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
74 Tabel 73 Jumlah Tenaga Keperawatan Di Fasilitas Kesehatan
Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
75 Tabel 74 Jumlah Tenaga Kefarmasian Di Fasilitas Kesehatan

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 xiv


kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
76 Tabel 75 Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat Dan Kesehatan
Lingkungan di Fasilitas Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2015
77 Tabel 76 Jumlah Tenaga Gizi Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten/Kota
Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
78 Tabel 77 Jumlah Tenaga Keterapian Fisik Di Fasilitas Kesehatan
Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
79 Tabel 78 Jumlah Tenaga Keteknisian Medis Di Fasilitas Kesehatan
Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
80 Tabel 79 Jumlah Tenaga Kesehatan Lain Di Fasilitas Kesehatan
Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
81 Tabel 80 Jumlah Tenaga Penunjang/Pendukung Kesehatan Di Fasilitas
Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah
Tahun 2015
82 Tabel 81 Anggaran Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan
Tengah Tahun 2015

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 xv


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan bidang kesehatan diarahkan untuk pencapaian sasaran


pembangunan kesehatan yang meliputi: meningkatnya umur harapan hidup;
menurunnya Angka Kematian Bayi; menurunnya Angka Kematian Ibu; dan
menurunnya prevalensi gizi kurang dan gizi buruk pada anak balita, meningkatkan
status gizi, dan menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit baik
penyakit menular maupun penyakit tidak menular. Prioritas pembangunan kesehatan
ini ditindaklanjuti dengan upaya yang bersifat reformatif dan akseleratif untuk
menjamin terlaksananya pencapaian berbagai upaya kesehatan. Pencapaian sasaran
pembangunan kesehatan ini menjadi perhatian serius dari seluruh jajaran kesehatan
di Provinsi Kalimantan Tengah.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
pasal 17 ayat 1 menyebutkan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas
ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi dan fasilitas pelayanan kesehatan
untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Selain itu pada pasal 168 menyebutkan bahwa untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan informasi kesehatan yang dilakukan
melalui system informasi dan melalui kerjasama lintas sektor dengan ketentuan lebih
lanjut akan diatur dengan Peraturan Pemerintah. Sedangkan pada pasal 169
disebutkan pemerintah memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk
memperoleh akses terhadap informasi kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Sehingga untuk melaksanakan ketentuan pasal 168 ayat 3,
UU no 36 thn 2009 tentang kesehatan, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah
tentang Sistem Informasi Kesehatan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah RI
no 46 tahun 2015.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam bidang kesehatan lebih
menitikberatkan kepada aksestabilitas dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan
baik di tingkat Puskesmas dan jaringannya (Pustu, Polindes, Poskesdes) maupun
rumah sakit. Pandangan kedepan Pemerintah Daerah provinsi Kalimantan Tengah di
bidang kesehatan untuk mencapai tujuan menjadikan masyarakat Kalimantan Tengah

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 1


yang sehat dimanifestasikan kedalam Program Pembangunan Kesehatan yang oleh
Gubernur Kalimantan Tengah digagas dan dinamai sebagai “KALTENG BARIGAS”
Untuk mendukung keberhasilan pembangunan tersebut dibutuhkan adanya
ketersediaan data dan informasi yang akurat bagi proses pengambilan keputusan dan
perencanaan program. Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang evidence based
diarahkan untuk penyediaan data dan informasi yang akurat, lengkap, dan tepat
waktu.
Menyikapi serta merespon tujuan mulia untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat Kalimantan Tengah yang baik melalui Program Kalteng Barigas tersebut,
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah melakukan langkah-langkah nyata
dengan melakukan Koordinasi, Konsolidasi dan Komunikasi intensif dengan seluruh
pemangku kepentingan di Provinsi Kalimantan Tengah.
Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu
dan berkeadilan serta berbasis bukti diperlukan data kesehatan yang baik yang
berbasis fasilitas maupun komunitas yang dikumpulkan secara berkesinambungan.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah merupakan salah satu produk
Sistem Informasi Kesehatan di Provinsi, yang berisikan gambaran situasi kesehatan
di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah yang diterbitkan satu tahun sekali didalamnya
memuat berbagai data tentang kesehatan dan data pendukung yang lain yang
berhubungan dengan program kesehatan, adapun dasar acuan pembuatan Profil
Kesehatan adalah Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Indikator Millenium
Development Goals (MDGs).
Pembuatan Profil Kesehatan Provinsi, dimaksudkan untuk menyediakan data
dan informasi kesehatan dari cakupan pelaksanakan program kesehatan yang
lengkap, akurat dan up to date sebagai dasar perencanaan, pengambilan keputusan,
pelaksanaan kegiatan atau program serta sebagai acuan kegiatan monitoring,
pengendalian dan evaluasi dari berbagai program.
Manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya buku Profil Kesehatan Provinsi
adalah sebagai wahana penilaian (evaluasi) dari program maupun permasalahan
kesehatan yang ada juga sarana evaluasi keberhasilan program kesehatan secara
menyeluruh di masyarakat sebagai upaya pengendalian, monitoring dan evaluasi
program kesehatan masyarakat, diharapkan dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan bagi stake holder.

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 2


Dengan kedudukan yang cukup strategis, maka penyusunan Profil Kesehatan
perlu mendapatkan perhatian dari berbagai pihak yang terlibat didalamnya dan
diharapkan agar data dan informasi yang terkandung didalamnya konsisten, valid,
reliabel dan dapat dipertanggung jawabkan.
B. Sistematika Penyajian
Sistematika penyajian Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan
dan sistematika dari penyajiannya.
BAB II : GAMBARAN UMUM
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Provinsi Kalimantan
Tengah meliputi keadaan geografis, data kependudukan dan informasi
umum lainnya.
BAB III : SARANA DAN JAMINAN KESEHATAN
BAB IV : PEMBIAYAAN KESEHATAN
BAB V : KESEHATAN IBU DAN ANAK
BAB VI : PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
BAB VII : SUMBER DAYA KESEHATAN
BAB VIII : PENUTUP
Berisi sajian garis besar hasil-hasil cakupan program/kegiatan
berdasarkan indikator-indikator bidang kesehatan untuk dapat ditelaah
lebih jauh dan untuk bahan perencanaan pembangunan kesehatan serta
pengambilan keputusan di Provinsi Kalimantan Tengah.
Lampiran : Berisi 81 tabel data/angka pencapaian kabupaten/kota, sebagian
diantaranya merupakan Indikator Pencapaian Kinerja Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 3


BAB II
GAMBARAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

A. Visi Kalimantan Tengah Tahun 2011-2015


Meneruskan dan Menuntaskan Pembangunan Kalimantan Tengah Agar Rakyat Lebih
Sejahtera dan Bermartabat Demi Kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
B. Misi Kalimantan Tengah Tahun 2011-2015 (Bidang Kesehatan)
Menjamin Kesehatan Masyarakat Yang Merata dan Mudah Dijangkau
C. Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah Tahun 2011-2015
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah sebagai salah satu dari pelaku
pembangunan kesehatan mempunyai Visi : Terwujudnya Kesehatan Dasar
Masyarakat yang Merata dan Terjangkau di Kalimantan Tengah.
Melalui Misi :
1. Meningkatnya pelayanan kesehatan yang bermutu.
2. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengupayakan kesehatan.
3. Menjamin ketersediaan, pemerataan dan kualitas sumber daya kesehatan yang
berkesinambungan.
4. Meningkatkan kualitas manajemen dan pengembangan Sistem Informasi
Kesehatan secara menyeluruh dan terpadu.
Dalam penyelenggaraan pembangunan nasional, Sistem Kesehatan Nasional
dapat bersinergis secara dinamis dengan berbagai sistem nasional lainnya, seperti
Sistem Pendidikan Nasional, Sistem Perekonomian Nasional, Sistem Ketahanan
Pengan Nasional, Sistem Pertahanan dan Keamanan Nasional, Sistem Ketanaga-
kerjaan dan Transmigrasi, serta sistem-sistem nasional lainnya. Keberhasilan
pembangunan kesehatan tidak hanya semata-mata hasil kerja keras sektor kesehatan
tetapi sangat dipengaruhi juga oleh hasil kerja serta kontribusi positif berbagai sektor
pembangunan lainnya. Pembangunan kesehatan ini diselenggarakan untuk mencapai
Visi Kalimantan Tengah.
Visi tersebut dimaksudkan agar Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah
mampu mewujudkan kesehatan masyarakat dengan menyediakan pelayanan
kesehatan yang merata, bermutu dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat di
Kalimantan Tengah serta mendorong masyarakat untuk mandiri dan berperan serta
secara aktif dalam mengupayakan/menyelenggarakan kesehatan guna memperoleh

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 4


derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, sebagai perwujudan hak asasi manusia
dibidang kesehatan.
D. KEADAAN GEOGRAFIS
Secara geografis, Provinsi Kalimantan Tengah terletak di daerah lintasan
katulistiwa yaitu pada posisi 00° 44’ 54” Lintang Utara – 03° 47’ 07” Lintang Selatan
dan 110° 43’ 19” – 115° 47’ 36” Bujur Timur. Batas wilayah Provinsi Kalimantan
Tengah, sebelah Utara berbatasan dengan Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat,
sebelah Timur berbatasan dengan Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan, sebelah
Selatan berbatasan dengan Laut Jawa, dan sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi
Kalimantan Barat.
Dengan sebelas sungai besar dan tidak kurang dari 33 sungai kecil/anak
sungai, keberadaannya menjadi salah satu ciri khas Provinsi Kalimantan Teng
ah. Sungai Barito dengan panjang mencapai 900 km dengan rata-rata kedalaman 8 m
merupakan sungai terpanjang dan dapat dilayari hingga 700 km.
Berdasarkan klasifikasi iklim Schmid dan Ferguson, wilayah Provinsi
Kalimantan Tengah termasuk tipe iklim A, hal ini ditandai dengan adanya jumlah
bulan basah lebih banyak dari bulan kering dan pola penyebaran curah hujan hampir
merata pada semua wilayah. Agroklimat Kalimantan Tengah terdiri dari 4 klas, yaitu:
Klas A di bagian Utara, Klas B1 di Bagian Tengah, Klas C1 dan C2 di Bagian Selatan.
Semakin ke bagian Utara curah hujan semakin tinggi. Karakteristik iklim, tropis
lembab dan panas yang tergolong ke dalam tipe iklim A dengan suhu udara relatif
konstan sepanjang tahun, yang dapat mencapai 23°C pada malam hari dan 33°C
pada siang hari, dengan penyinaran matahari mencapai 60% per tahun. Curah hujan
rata-rata 200 mm/bulan dengan kecepatan angin rata-rata 4 knot/Km. Curah hujan
rata-rata sebesar 2.732 mm/tahun dengan rata-rata hari hujan 120 hari. Sebagian
besar daerah pedalaman yang berbukit, bercurah hujan antara 2,000 - 4.000 mm per
tahun. Musim penghujan biasanya dimulai pada bulan September sampai bulan Mei,
dan puncaknya pada bulan November dan April. Iklim yang relatif lebih kering dimulai
dari bulan Juni sampai Agustus.
Kondisi fisik wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, terdiri atas daerah pantai
dan rawa yang terdapat di wilayah Bagian Selatan sepanjang ± 750 km pantai Laut
Jawa, yang membentang dari Timur ke Barat dengan ketinggian antara 0 – 50 m
diatas permukaan laut (dpl) dan tingkat kemiringan 0%-8%. Sementara itu wilayah
daratan dan perbukitan berada bagian tengah, sedangkan pegunungan berada di

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 5


bagian Utara dan Barat Daya dengan ketinggian 50 – 100 mdpl dan tingkat
kemiringan rata-rata sebesar 25%. Provinsi Kalimantan Tengah terdiri atas 6 wilayah
fisiografi, tetapi didominasi oleh daratan dan perbukitan pedalaman. Selengkapnya
disajikan pada tabel berikut :
Tabel 2.1. Wilayah Fisiografi di Provinsi Kalimantan Tengah
No Wilayah Luas (Km2)
1 Daratan rendah pesisir 36.870
2 Undak-undak pedalaman 37.310
3 Daratan dan perbukitan pedalaman 57.124
4 Pegunungan Schwaner 9.000
5 Pegunungan Muller 11.000
6 Pegunungan Meratus 2.300
Sumber : Bappeda Provinsi Kalteng Tahun 2014
Berdasarkan UU No. 5 Tahun 2002 luas wilayah Provinsi Kalimantan Tengah
yaitu 153.564 km2 atau 15.356.400 hektar (ha). Dengan jumlah kabupaten/kota
yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah saat ini sebanyak 13 (tiga belas) kabupaten
dan 1 (satu) kota. Selengkapnya disajikan pada tabel berikut.
Tabel 2.2. Nama Kabupaten/Kota, Ibukota, dan Luas Kabupaten/Kota
di Provinsi Kalimantan Tengah.
Luas Wilayah
No Nama Kabupaten/Kota Ibu Kota (%)
(Km2)
1 Kotawaringin Barat Pangkalan Bun 10.759 7,01
2 Lamandau Nanga Bulik 6.414 4,18
3 Sukamara Sukamara 3.827 2,49
4 Kotawaringin Timur Sampit 16.796 10,94
5 Seruyan Kuala Pembuang 16.404 10,68
6 Katingan Kasongan 17.500 11,40
7 Kapuas Kuala Kapuas 14.999 9,77
8 Pulang Pisau Pulang Pisau 8.997 5,86
9 Gunung Mas Kuala Kurun 10.804 7,04
10 Barito Selatan Buntok 8.830 5,75
11 Barito Timur Tamiang Layang 3.834 2,50
12 Barito Utara Muara Teweh 8.300 5,40
13 Murung Raya Pruk Cahu 23.700 15,43
14 Palangka Raya Palangka Raya 2.400 1,56

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 6


Gambar 2.1. Peta Provinsi Kalimantan Tengah

Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015


E. KEPENDUDUKAN
Rata-rata laju pertumbuhan penduduk Provinsi Kalimantan Tengah tahun
2000-2010 adalah sebesar 1,79 persen per tahun. Sedangkan Laju Pertumbuhan
Penduduk (LPP) 2010-2015 diperkirakan sebesar 2,36 persen.
Hasil estimasi jumlah penduduk Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015
sebesar 2.495.035 jiwa, yang terdiri atas 1.302.796 jiwa penduduk laki-laki dan
1.192.239 jiwa penduduk perempuan. Angka tersebut merupakan hasil perhitungan
yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Kamatan Tengah dengan
menggunakan metode geometrik. Metode ini menggunakan prinsip bahwa parameter
dasar demografi yaitu parameter fertilitas, mortalitas, dan migrasi per tahun tumbuh
konstan. Ada peningkatan jumlah penduduk bila dibandingkan dengan tahun 2014
sebesar 55.177 jiwa atau laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2015 sebesar 2.26
persen.

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 7


Tabel 2.3. Jumlah Penduduk, Rasio Jenis Kelamin dan Kepadatan Penduduk
Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah 2015
Penduduk Rasio Kepadatan
Jumlah
No Kabupaten/Kota Jenis Penduduk
Penduduk Laki-Laki Perempuan Kelamin Per km2
1 Kotawaringin
278,141 147,292 130,849 112.57 25.85
Barat
2 Lamandau 73,975 39,480 34,495 114.45 11.53
3 Sukamara 55,321 29,404 25,917 113.45 14.46
4 Kotawaringin
426,176 225,087 201,089 111.93 25.37
Timur
5 Seruyan 174,859 94,068 80,791 116.43 10.66
6 Katingan 160,305 83,964 76,341 109.99 9.16
7 Kapuas 348,049 177,648 170,401 104.25 23.20
8 Pulang Pisau 124,845 64,939 59,906 108.4 13.88
9 Gunung Mas 109,947 58,444 51,503 113.48 10.18
10 Barito Selatan 131,987 67,358 64,629 104.22 14.95
11 Barito Timur 113,696 58,539 55,157 106.13 29.65
12 Barito Utara 127,479 66,211 61,268 108.07 15.36
13 Murung Raya 110,390 57,382 53,008 108.25 4.66
14 Palangka Raya 259,865 132,980 126,885 104.8 108.30
Jumlah Provinsi 2,495,035 1,302,796 1,192,239 109.27 16
Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
Dengan luas wilayah Kalimantan Tengah sekitar 153.564 kilo meter persegi
yang didiami oleh 2,495,035 jiwa, maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk
Kalimantan Tengah adalah sebanyak 16 jiwa per kilo meter persegi. Kota Palangka
Raya sebagai ibukota provinsi memiliki tingkat kepadatan penduduk paling tinggi,
yakni sebanyak 108.30 jiwa per kilo meter persegi sedangkan yang paling rendah
adalah Kabupaten Murung Raya yakni sebanyak 5 jiwa per kilo meter persegi.
Data Sex ratio berguna untuk pengembangan perencanaan pembangunan
yang berwawasan gender, terutama yang berkaitan dengan perimbangan
pembangunan laki-laki dan perempuan secara adil. Hasil berdasarkan data
kependudukan dari BPS tahun 2015 menunjukkan bahwa sex ratio penduduk
Kalimantan Tengah adalah sebesar 109,27 yang artinya adalah jumlah penduduk laki-
laki di provinsi ini 9,27 persen lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk
perempuannya.
Bila dilihat menurut kelompok umur, penduduk usia 0-4 tahun paling banyak
jumlahnya di provinsi ini, yaitu sebesar 250.690 jiwa atau lebih dari 10 persen total

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 8


penduduk Kalimantan Tengah. Penduduk usia produktif (15-64 tahun) berjumlah
1.706.440, penduduk usia muda (14 tahun ke bawah) berjumlah 713.020 jiwa
sedangkan penduduk usia tua (65 tahun ke atas) sebanyak 75.590 jiwa, sehingga
rasio ketergantungan penduduk sebesar 46 persen lebih rendah bila dibandingkan
dengan tahun 2014 sebesar 49 persen. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 2.
Jumlah rumah tangga di Kalimantan Tengah berdasarkan hasil proyeksi
adalah 646.780 rumah tangga. Ini berarti bahwa banyaknya penduduk yang
menempati satu rumah tangga rata - rata sebanyak 3-4 orang.
F. Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu indikator yang kerap ditelaah dalam
mengukur tingkat pembangunan manusia suatu negara. Pendidikan berkontribusi
terhadap perubahan perilaku masyarakat. Pendidikan menjadi pelopor utama dalam
rangka penyiapan sumber daya manusia dan merupakan salah satu aspek
pembangunan yang merupakan syarat mutlak untuk mewujudkan tujuan
pembangunan nasional. Untuk peningkatan peran pendidikan dalam pembangunan,
maka kualitas pendidikan harus ditingkatkan salah satunya dengan meningkatkan
rata-rata lama sekolah.
Kemampuan baca tulis penduduk merupakan ukuran dasar untuk menilai
tingkat keberhasilan pembangunan pendidikan. Semakin tinggi tingkat melek huruf
penduduk,maka semakin berhasil pembangunan pendidikan di suatu wilayah.
Berdasarkan data profil kesehatan tahun 2015 diketahui bahwa angka melek huruf
penduduk usia 10 tahun ke atas di Provinsi Kalimantan Tengah hanya mencapai
75.79 persen lebih tinggi bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 69.63 persen.
Jika dirinci menurut jenis kelamin terlihat tidak ada perbedaan yang cukup besar
kemampuan baca tulis antara laki-laki dan perempuan. Kemampuan baca tulis jenis
kelamin perempuan usia 10 tahun ke atas di Provinsi Kalimantan Tengah adalah
sama dengan nilai masing-masing 75.97 persen berbanding 76.29 persen untuk laki-
laki. Dengan kata lain akses pendidikan pada laki-laki dan perempuan adalah sama
(Lampiran tabel 3). Namun persentase penduduk usia 10 ke atas yang melek huruf di
Provinsi Kalimantan Tengah belum mencermin angka yang sebenarnya karena ada
beberapa kabupaten yang tidak ada angka melek hurup penduduk usia 10 tahun ke
atas. Selain itu semua kabupaten kota tidak mencantumkan jumlah penduduk yang
telah menyelesaikan pendidikan pada jenjang S2 dan S3.

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 9


Gambar 2.2 Persentase Ijazah Tertinggi yang Diperoleh Penduduk Berumur
10 Tahun keatas Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015

SD/MI 26,01

SMP/ MTs 15,27

SMA/ MA 14,80

TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 14,03

UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 3,00

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 2,32

AKADEMI/DIPLOMA III 1,53

DIPLOMA I/DIPLOMA II 0,57

S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 0,00

Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2015

Gambar diatas memperlihatkan persentase penduduk 10 tahun keatas terkait


dengan pendidikan tertinggi yang ditamatkan, persentase tertinggi pendidikan yang
ditamatkan adalah SD/MI yang mencapai 26.01 persen. sedangkan yang terendah
adalah pendidikan master dan doktoral yang hanya mencapai 0.00 persen. Namun
angka diatas belum mencerminkan angka yang sebenarnya, hal ini disebabkan
karena data profil yang dari kabupaten/kota belum mengacu pada data yang
bersumber dari leading sektor dalam hal ini adalah Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
Tingkat pendidikan berkaitan dengan kemampuan menyerap dan menerima
informasi termasuk informasi kesehatan serta kemampuan dalam berperan serta
dalam pembangunan kesehatan. Masyarakat yang memiliki pendidikan yang lebih
tinggi, pada umumnya mempunyai pengetahuan dan wawasan yang lebih luas
sehingga lebih mudah menyerap dan menerima informasi, serta dapat ikut berperan
serta aktif dalam mengatasi masalah kesehatan dirinya dan keluarganya.

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 10


BAB III
SARANA KESEHATAN DAN JAMINAN KESEHATAN

Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan bahwa


fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif, maupun
rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
Derajat kesehatan masyarakat pada suatu wilayah dipengaruhi oleh keberadaan
sarana kesehatan. Sarana kesehatan yang diulas pada pada bagian ini terdiri dari fasilitas
pelayanan kesehatan1. Fasilitas pelayanan kesehatan yang dibahas pada bagian ini terdiri
dari: puskesmas, Rumah Sakit, dan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM).
Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini telah berhasil
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara bermakna walaupun masih dijumpai
berbagai masalah dan hambatan. Pembangunan kesehatan masyarakat sangat
memerlukan sumber daya kesehatan yang merupakan semua perangkat keras dan
perangkat lunak yang diperlukan sebagai pendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.
A. PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS)
Pada pasal satu ayat 2 Peraturan Menteri Kesehatan 75 tahun 2014 tentang
Puskesmas menyatakan bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang:
a. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat;
b. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
c. Hidup dalam lingkungan sehat; dan
d. Hemiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
Dalam menjalankan fungsinya sebagai pusat kesehatan masyarakat pada
pasal 6 Permenkes no 75 tahun 2014 puskesmas berwenang untuk:

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 11


a. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat
dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat
dalam bidang kesehatan;
d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama
dengan sektor lain terkait;
e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya
kesehatan berbasis masyarakat;
f. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas;
g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
h. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan
cakupan Pelayanan Kesehatan; dan i. memberikan rekomendasi terkait masalah
kesehatan masyarakat, termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini
dan respon penanggulangan penyakit.
i. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu;
j. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan
preventif;
k. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat;
l. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan dan
keselamatan pasien, petugas dan pengunjung;
m. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja
sama inter dan antar profesi;
n. Melaksanakan rekam medis;
o. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses
Pelayanan Kesehatan;
p. Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan;
q. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
r. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem
Rujukan.

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 12


Jumlah puskesmas di Provinsi Kalimantan Tengah sampai dengan Desember
2015 sebanyak 195 unit jumlah tersebut sama dengan jumlah pada tahun
sebelumnya. Jumlah tersebut terdiri dari 77 unit puskesmas rawat inap dan 118 unit
puskesmas non rawat inap. Jumlah puskesmas yang di hitung adalah jumlah
puskesmas yang telah memeliki nomor registrasi yang telah di keluarkan oleh
Pusdatin Kemkes RI. Dalam kurun waktu 6 tahun terakhir, jumlah puskesmas
memang mengalami peningkatan seperti yang terdapat pada gambar berikut.
Gambar 3.1 Jumlah Puskesmas Tahun 2009 – 2015

Jml Puskesmas
200 195 195 195
193
195

190
183
185
179
180
174
175

170

165

160
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber: Data Profil Kabupaten/Kota dan Bidang Jaminan Sarana Kes Tahun 2015
Gambar di atas menunjukkan peningkatan jumlah puskesmas dari tahun 2009
sampai dengan tahun 2015. Peningkatan jumlah puskesmas tidak mengindikasikan
secara langsung seberapa baik keberadaan puskesmas mampu memenuhi kebutuhan
pelayanan kesehatan primer di masyarakat. Indikator yang mampu menggambarkan
secara kasar tercukupinya kebutuhan pelayanan kesehatan primer oleh puskesmas
adalah rasio puskesmas terhadap 30.000 penduduk. Rasio puskesmas terhadap
30.000 penduduk di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 sebesar 2,34
puskesmas per 30.000 penduduk. Rasio puskesmas terhadap 30.000 penduduk per
kabupaten/kota tahun 2015 dapat dilihat pada gambar berikut.

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 13


Gambar 3.2 Jumlah Puskesmas dan Rasio Puskesmas Per 30.000 Penduduk Di
Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015

Palangka Raya 1,15 10


Murung Raya 3,80 14
Barito Utara 3,77 16
Barito Timur 2,90 11
Barito Selatan 2,73 12
Gunung Mas 4,09 15
Pulang Pisau 2,64 11
2,24 Rasio PKM
Kapuas 26
2,99 JML PKM
Katingan 16
Seruyan 2,06 12
Kotawaringin Timur 1,41 20
Sukamara 2,715

Lamandau 4,46 11
Kotawaringin Barat 1,73 16
0 10 20 30

Sumber: Data Profil Kabupaten/Kota Tahun 2015


Dari gambar di atas nampak bahwa Kota Palangka Raya adalah wilayah yang
memiliki rasio puskesmas yang paling rendah yaitu 1.15, di ikuti oleh Kabupaten
Kotawaringin Timur yang memiliki rasio 1.41 per 30.000 penduduk. Hal ini
disebabkan karena jumlah dan kepadatan populasi yang tinggi. Sedang kabupaten
yang memiliki rasio puskesmas yang tertinggi adalah Kabupaten Lamandau dan
Gunung Mas masing-masing 4.46 dan 4.09, kemudian Kabupaten Murung Raya
dengan rasio 3,80. Jika dilihat dari rasio terhadap jumlah penduduk, memang seluruh
kabupaten/ kota sudah sesuai dengan target, namun jika dilihat dari kondisi geografis
jumlah puskesmas belum memadai untuk memberikan kemudahan aksetabilitas bagi
penduduk yang berada di daerah terpencil. Kondisi ini harus diperhatikan, karena
kebutuhan pelayanan kesehatan dasar harus dapat dipenuhi oleh pemerintah dan
sektor swasta.
Dalam menjalankan fungsinya sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan
dasar, puskesmas melaksanakan pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 14


kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan perorangan yang diberikan terdiri dari
pelayanan rawat jalan dan rawat inap untuk puskesmas tertentu jika dianggap
diperlukan. Meskipun pelayanan kesehatan masyarakat merupakan inti dari
puskesmas, pelayanan kesehatan perorangan juga menjadi perhatian dari
Pemerintah.
Berikut ini disajikan perkembangan jumlah puskesmas rawat inap dan non
rawat inap dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015.
Gambar 3.3 Jumlah Puskesmas Rawat Inap dan Non Rawat Inap Tahun 2011 – 2015
Di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
Jumlah Puskesmas Rawat Inap dan Non Rawat Inap
Tahun 2011 - 2015
Rawat Inap Non Rawat Inap

123 122 118 118


115

73 77 77
68 70

2011 2012 2013 2014 2015

Sumber: Data Profil Kabupaten/Kota Tahun 2015


Pada gambar di atas diketahui bahwa jumlah puskesmas non rawat inap
menurun dari 122 unit pada tahun 2013 menjadi 118 unit pada tahun 2014 dan
2015. Meskipun demikian, terjadinya tersebut disebabkan karena adanya perubahan
status dari puskesmas non rawat inap menjadi puskesmas rawat inap. Peningkatan
jumlah juga terjadi pada puskesmas rawat inap yaitu dari 73 unit pada tahun 2013
menjadi 77 unit pada tahun 2014 dan 2015. Antara tahun 2014 dan 2015 tidak ada
perubahan jumlah puskesmas rawat inap maupun puskesmas non rawat inap.
Seperti yang termaktub pada pasal 5 Permenkes no 75 tahun 2014 tentang
puskesmas disebutkan fungsi puskesmas adalah menyelenggarakan fungsi: a.
penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan b. penyelenggaraan
UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya. Selain upaya kesehatan wajib yang harus
diberikan, puskesmas juga menyelenggarakan upaya kesehatan pengembangan.
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas dapat berupa berupa pelayanan

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 15


obstetrik dan neonatal emergensi dasar (PONED), pelayanan kesehatan peduli remaja
(PKPR), upaya kesehatan kerja, upaya kesehatan olahraga, dan tatalaksana kasus
Kekerasan terhadap Anak (KTA). Upaya kesehatan pengembangan diselenggarakan
sesuai dengan kebutuhan yang ada di wilayah kerja. Sebagai contoh upaya
kesehatan kerja dibutuhkan pada puskesmas dengan wilayah kerja yang memiliki
banyak pusat industri.

B. RUMAH SAKIT
Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat juga diperlukan
upaya kuratif dan rehabilitatif selain upaya promotif dan preventif. Upaya kesehatan
yang bersifat kuratif dan rehabilitatif dapat diperoleh melalui rumah sakit yang juga
berfungsi sebagai penyedia pelayanan kesehatan rujukan.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 54 tahun 2014 tentang klasifikasi dan
Perizinan Rumah Sakit mengelompokkan rumah sakit berdasarkan kepemilikan, yaitu
rumah sakit publik dan rumah sakit privat. Rumah sakit publik adalah rumah sakit
yang dikelola Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Badan Hukum yang bersifat
nirlaba. Sedangkan rumah sakit privat adalah rumah sakit yang dikelola oleh badan
hukum dengan tujuan profit yang berbentuk perseroan terbatas atau persero.
1. Jumlah dan Jenis Rumah Sakit
Rumah Sakit merupakan sarana kesehatan Strata dua dan strata 3. Indikator
yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana Rumah Sakit (RS) antara lain
dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan
jumlah Rumah Sakit dan tempat tidurnya serta rasio terhadap jumlah penduduk.
Setiap Kabupaten memiliki rumah sakit dan jumlah seluruh Rumah Sakit di Propinsi
Kalimantan Tengah pada tahun 2015 yaitu sebanyak 21 buah dengan rincian
kepemilikan sebagai berikut : Pemerintah Kab/Prov : 16 unit; TNI/Polri : 2 unit;
rumah sakit jiwa 1 unit dan Swasta 1 unit dan rumah sakit ibu dan anak 1 unit.
(Lampiran Tabel 67).
Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit mengelompokkan
rumah sakit berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan menjadi rumah sakit umum
dan rumah sakit khusus. Rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan
pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit. Adapun rumah sakit
khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama pada satu bidang
atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ,
jenis penyakit, atau kekhususan lainnya.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 16
Jumlah kumah sakit khusus yang ada di Provinsi kalimantan Tengah pada
tahun 2015 sebanyak 2 unit yang terdiri dari rumah sakit jiwa dan rumah sakit
khusus ibu dan anak.
2. Rasio Jumlah Tempat Tidur di Rumah Sakit
Terpenuhi atau tidaknya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan rujukan dan perorangan di suatu wilayah dapat dilihat dari rasio tempat
tidur terhadap 1.000 penduduk. Rasio tempat tidur di rumah sakit di Provinsi
Kalimantan Tengah pada tahun 2015 adalah 0.75 per 1.000 penduduk. Rasio ini
lebih tinggi dibandingkan tahun 2014 sebesar 0.69 per 1.000 penduduk dan 0,66 per
1.000 penduduk pada tahun 2013.
Jumlah tempat tidur rumah sakit se Kalimantan Tengah tahun 2015 adalah
1870 TT lebih banyak bila dibandingka dengan jumlah TT pada tahun 2014 yang
berjumlah 1686 TT jumlah. Jika di lihat dari rasio tempat tidur maka di Provinsi
Kalimantan Tengah perlu di tingkat jumlah tempat tidur agar kebutuhan 1 tempat
tidur bisa melayanan 1000 orang penduduk dapat terpenuhi lebih jelasnya lihat pda
lampiran 55.

C. SARANA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN


1. Sarana Produksi dan Distribusi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
Ketersediaan farmasi dan alat kesehatan memiliki peran yang signifikan
dalam pelayanan kesehatan. Akses masyarakat terhadap obat khususnya obat
esensial merupakan salah satu hak asasi manusia. Dengan demikian penyediaan
obat esensial merupakan kewajiban bagi pemerintah dan institusi pelayanan
kesehatan baik publik maupun privat. Sebagai komoditi khusus, semua obat yang
beredar harus terjamin keamanan, khasiat dan mutunya agar dapat memberikan
manfaat bagi kesehatan. Oleh karena itu salah satu upaya yang dilakukan untuk
menjamin mutu obat hingga diterima konsumen adalah menyediakan sarana
penyimpanan obat dan alat kesehatan yang dapat menjaga keamanan secara
fisik serta dapat mempertahankan kualitas obat di samping tenaga pengelola
yang terlatih.
Salah satu kebijakan pelaksanaan dalam Program Obat dan Perbekalan
Kesehatan adalah pengendalian obat dan perbekalan kesehatan diarahkan untuk
menjamin keamanan, khasiat dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan. Hal
ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh
penyalahgunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan atau penggunaan yang

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 17


salah/tidak tepat serta tidak memenuhi mutu keamanan dan pemanfaatan yang
dilakukan sejak proses produksi, distribusi hingga penggunaannya dimasyarakat.
Cakupan sarana produksi bidang kefarmasian dan alat kesehatan
menggambarkan tingkat ketersediaan sarana pelayanan kesehatan yang
melakukan upaya produksi di bidang kefarmasian dan alat kesehatan. Yang
termasuk sarana produksi di bidang kefarmasian dan alat kesehatan antara lain
Industri Farmasi, Industri Obat Tradisional (IOT), Industri Ekstrak Bahan Alam
(IEBA), Industri Kosmetika, Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT), Usaha Mikro
Obat Tradisional (UMOT), Produksi Alat Kesehatan Produksi Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga (PKRT), dan Industri Kosmetika.
Sarana distribusi kefarmasian dan alat kesehatan yang dipantau
jumlahnya oleh Bidang Jamsarkes Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah
yaitu: Industri Farmasi , Industri Obat Tradisional, Usaha Kecil Obat Tradisioanal,
Produksi Alat Kesehatan, Pedagang Besar Farmasi (PBF), Apotek, Toko Obat dan
Penyalur Alat Kesehatan (PAK). Berdasarkan ketersediaan sarana distribusi
kefarmasian dan alat kesehatan di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015
adalah sebagai berikut: Usaha kecil obat tradisional berjumlah 1 unit, Pedagang
besar farmasi 2 unit, apotek 279 unit, toko obat 197 unit dan Penyalur Alat
Kesehatan berjumlah 1 unit.
2. Ketersediaan Obat dan Vaksin
Dalam upaya pelayanan kesehatan, ketersediaan obat dalam jenis yang
lengkap, jumlah yang cukup, terjamin khasiatnya, aman, efektif dan bermutu
dengan harga terjangkau serta mudah diakses adalah sasaran yang harus
dicapai. Kementerian Kesehatan telah menetapkan indikator rencana strategis
tahun 2010-2015 terkait program kefarmasian dan alat kesehatan, yaitu
meningkatnya sediaan farmasi dan alat kesehatan yang memenuhi standar dan
terjangkau oleh masyarakat. Indikator tercapainya sasaran hasil tersebut pada
tahun 2015 yaitu persentase ketersediaan obat dan vaksin sebesar 100%. Dalam
rangka mencapai target tersebut, salah satu kegiatan yang dilakukan adalah
peningkatan ketersediaan obat esensial generik di sarana pelayanan kesehatan
dasar.
Pemantauan ketersediaan obat digunakan untuk mengetahui kondisi
tingkat ketersediaan obat di berbagai unit sarana kesehatan seperti Instalasi
Farmasi Kabupaten/Kota (IFK) dan puskesmas. Kegiatan ini dilakukan untuk

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 18


mendukung pemerintah pusat dan daerah dalam rangka menentukan langkah-
langkah kebijakan yang akan diambil di masa yang akan datang. Di era otonomi
daerah, pengelolaan obat merupakan salah satu kewenangan yang diserahkan ke
kabupaten/kota, akibatnya sulit bagi pemerintah pusat untuk mengetahui kondisi
ketersediaan obat di seluruh Indonesia. Dengan tidak adanya laporan secara
periodik yang dikirim oleh provinsi, maka relatif sulit bagi pemerintah pusat untuk
menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan. Adanya data ketersediaan
obat di provinsi atau kabupaten/kota akan mempermudah penyusunan prioritas
bantuan maupun intervensi program di masa yang akan datang.
Untuk mendapatkan gambaran ketersediaan obat dan vaksin di Provinsi
Kalimantan Tengah, dilakukan pemantauan ketersediaan obat dan vaksin. Obat
yang dipantau ketersediaannya merupakan obat indikator yang digunakan untuk
pelayanan kesehatan dasar dan obat yang mendukung pelaksanaan program
kesehatan. Jumlah item obat yang dipantau adalah 20 item obat dan vaksin yang
digunakan untuk imunisasi dasar.
Indikator persentase ketersediaan obat dan vaksin tahun 2015 memiliki
target sebesar 95%, dari data dan perhitungan yang dilakukan oleh Bina
Jaminan dan Sarana Kesehatan Provinsi Kalimanrtan Tengah tahun 2015
didapatkan persentase ketersediaan rata-rata provinsi sebesar 118.59%. Dengan
demikian apabila dibandingkan dengan target tahun 2015, maka capaian kinerja
indikator persentase ketersediaan obat dan vaksin telah melebihi target yang
telah ditetapkan. Data dan informasi lebih rinci mengenai ketersediaan obat dan
vaksin terdapat pada Tabel lampiran 66.

D. SARANA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT


Pembangunan kesehatan untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya juga memerlukan peran masyarakat. Melalui konsep Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), masyarakat berperan serta aktif
dalam penyelenggaraan upaya kesehatan. Bentuk UKBM antara lain Pos Pelayanan
Terpadu (Posyandu), Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), dan desa/kelurahan siaga
aktif.
1. Posyandu menurut Strata
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal oleh
masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas, yaitu
kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi dan
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 19
penanggulangan diare. Untuk memantau perkembangannya posyandu dikelompokan
menjadi 4 strata, yaitu posyandu pratama, posyandu madya, posyandu purnama dan
posyandu mandiri.
Jumlah posyandu di Kalimantan Tengah tahun 2015 adalah 2340 unit lebih
banyak bila dibandingkan dengan dengan tahun 2014 sebanyak 1965 unit. Rincian
posyandu berdasarkan stratanya pada tahun 2015 adalah sebagai berikut; Posyandu
Pratama 808 unit (34.53%), Posyandu Madya 1115 unit (47.65%), Posyandu
Purnama 340 unit (14.53%) dan Posyandu Mandiri 77 unit (3.29%). Sedangkan
Posyandu yang masuk kategori aktif sebanyak 417 unit (17,82) (43.46%). Ada
peningkatan yang cukup signifikan jumlah posyandu yang aktif bila dibandingkan
dengan jumlah posyandu aktif pada tahun 2014 yang berjumlah 279 unit (12.62%).
Kedepannya pengembangan Posyandu adalah dengan revitalisasi posyandu dan
diharapkan jumlah posyandu aktif terus meningkat. (Lampiran Tabel 69).
2. Pos Kesehatan Desa
Di samping Posyandu keberadaan Poskesdes (Pos Kesehatan Desa) juga
sangat penting dalam rangka mendukung program desa siaga, yaitu suatu bentuk
pemberdayaan masyarakat di tingkat desa yang disertai dengan pengembangan
kesiagaan dan kesiapan masyarakat untuk memelihara kesehatannya secara mandiri
khususnya kesehatan ibu dan anak.
Fungsi poskesdes adalah Sebagai wahana peran aktif masyarakat di bidang
kesehatan, meliputi : sebagai wahana kewaspadaan dini terhadap berbagai resiko
dan masalah kesehatan, sebagai wahana pelayanan kesehatan dasar, guna lebih
mendekatkan pelayanan kepada masyarakat serta untuk meningkatkan jangkauan
dan cakupan pelayanan kesehatan, sebagai wahana pembentukan jejaring berbagai
UKBM yang ada di desa. Adapun manfaatnya antara lain : Permasalahan kesehatan di
desa dapat dideteksi secara dini, sehingga bisa ditangani dengan cepat dan
diselesaikan, sesuai kondisi , potensi dan kemampuan yang ada.; Masyarakat desa
dapat memperoleh pelayanan kesehatan dasar yang dapat dijangkau ( secara
geografis ); Bagi Kader Kesehatan mendapatkan informasi awal di bidang kesehatan;
Memperluas jangkauan pelayanan Puskesmas dengan mengoptimalkan segala
sumberdaya secara efektif dan efesien; mengoptimalkan fungsi Puskesmas sebagai
pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan
masyarakat, dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 20


Jumlah poskesdes pada tahun 2015 sebanyak 469 buah. Ada peningkatan
jumlah poskesdes yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan jumlah poskesdes
pada tahun 2014 yang berjumlah 381 buah poskesdes. Jumlah poskesdes di setiap
kabupaten/kota tahun 2015 terlihat pada gambar berikut.
Gambar 3.4 Jumlah Poskesdes dan Desa/Kelurahan di Provinsi Kalimantan Tengah
Tahun 2015

Poskesdes Desa/Kel

Barito Selatan 69 93
Barito Timur 8 105
Barito Utara 19 103
Gunung Mas 29 127
Kapuas 60 233
Katingan 18 161
Kotawaringin Barat 53 95
Kotawaringin Timur 50 185
Lamandau 51 83
Murung Raya 1 125
Palangka Raya 5 30
Pulang Pisau 37 99
Seruyan 41 100
Sukamara 28
32

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2015

3. Desa Siaga
Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya
dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah
kesehatan, bencana, dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Sebuah desa
dikatakan menjadi desa siaga apabila desa tersebut telah memiliki sekurang-
kurangnya sebuah Pos Kesehatan Desa (Poskesdes).
Pada tahun 2015 di Provinsi Kalimantan Tengah terdapat 945 desa siaga dari
1.569 desa/kelurahan yang ada (60,2%). Desa Siaga aktif adalah desa yang
mempunyai Poskesdes atau UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi
sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan
kegawatdaruratan, surveilance berbasis masyarakat yang meliputi gizi, penyakit,
lingkungan dan perilaku sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS). Distribusi Desa Siaga dan Desa Siaga Aktif di Provinsi Kalimantan
Tengah tahun 2015 terlihat pada gambar berikut.

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 21


Gambar 3.5 Distribusi Desa/Kelurahan dan Desa Siaga di Provinsi Kalimantan
Tengah Tahun 2015
Desa/Kel Siaga
Desa/Kel
Sukamara 22 32
Seruyan 12 100
Pulang Pisau 46 99
Palangka Raya 5 30
Murung Raya 98 125
Lamandau 66 83
185
Kotawaringin Timur
185
Kotawaringin Barat 65 95
Katingan 82 161
Kapuas 151 233
Gunung Mas 17 127
Barito Utara 81 103
Barito Timur 35 105
Barito Selatan 28 93
0 50 100 150 200 250
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2015
Dari digambar diatas diketahui bahwa semua kabupaten telah memiliki data
desa siaga, yang paling banyak memiliki desa siaga adalah Kabupaten Kotawaringin
Timur yaitu 185 desa kemudian Kabupaten Kapuas 151 desa siaga dan Kabupaten
Murung Raya dengan 98 desa. Sedangkan Kabupaten yang palin sedikit desa
siaganya adalah Kabupaten Gunung Mas dengan jumlah desa siaga sebanyak 17
desa, kemudian kabupaten Seruyan dengan 12 desa siaga dan Kota Palangka Raya
dengan 5 Kelurahan siaga. Sedangkan jumlah total desa/kelurahan siaga se Provinsi
Kalimantan Tengah pada tahun 2015 adalah 893 desa/kelurahan siaga dari total 1571
desa/kelurahan.
Keberadaan Desa/Kelurahan siaga menunjukkan peran pemerintah daerah
dalam hal ini dinas kesehatan kabupaten/kota sebagai leading sektor bidang
kesehatan sebagai upaya meningkatkan kemandirian masyarakat dalam menangani
masalah kesehatan yang terjadi di daerah atau wilayah masing-masing.

E. Cakupan Jaminan Kesehatan Penduduk


Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, pemerintah telah
berupaya mengembangkan berbagai upaya kesehatan, salah satunya adalah dengan
mengembangkan suatu upaya kesehatan melalui program jaminan kesehatan.
Program ini dikembangkan dengan tujuan merubah pola pembayaran langsung (out

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 22


of pocket) yang biasanya dibayar setelah pelayanan diberikan menjadi
penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang paripurna berdasarkan asas usaha
bersama dan kekeluargaan, yang berkesinambungan dan dengan mutu terjamin serta
pembiayaan yang dilaksanakan pra upaya.
Jaminan Kesehatan Nasional yang di selenggarakan oleh BPJS bertujuan
untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh
masyarakat miskin dan hampir miskin agar tercapai derajat kesehatan masyarakat
yang optimal secara efektif dan efisien. Jamkesmas diharapkan dapat menurunkan
angka kematian ibu, menurunkan angka kematian bayi dan balita serta menurunkan
angka kelahiran di samping dapat terlayaninya kasus-kasus kesehatan bagi
masyarakat miskin. Program ini telah memberikan banyak manfaat bagi peningkatan
akses pelayanan kesehatan masyarakat miskin dan hampir miskin di puskesmas dan
jaringannya, pelayanan kesehatan di rumah sakit serta memberikan perlindungan
finansial dari pengeluaran kesehatan akibat sakit.
Perkembangan peserta jaminan kesehatan di Provinsi Kalimantan Tengah
cukup positif. Kepesertaan jaminan kesehatan tahun 2015 sebanyak 52.97 persen
lebih sedikit bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebanyak 55,7 dari total
penduduk. Bila dirinci adalah sebagai berikut: 52,97 persen Jaminan Kesehatan
Nasional, 18,01 persen Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN, 5,41 persen PBI APBD,
18,04 persen Pekerja Penerima Upah (PPU), 4,64 persen Pekerja Bukan Penerima
Upah (PBPU)/Mandiri, 1,53 persen Bukan Pekerja (BP) dan 5,32 persen Jamkesda.
Data terinci di setiap kabupaten/kota dapat dilihat di lampiran (tabel 53).

F. Pemanfaatan Sarana Puskesmas dan Rumah Sakit


1. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap di Sarana Pelayanan
Kesehatan
Pemanfaatan Sarana Puskesmas dan Rumah Sakit oleh masyarakat dapat
dilihat dari cakupan kunjungan rawat jalan dan rawat inap di masing-masing sarana
kesehatan. Pemanfaatan ini mencakup kunjungan rawat jalan dan rawat inap serta
kunjungan gangguan jiwa.
Cakupan kunjungan Rawat Jalan di puskesmas dan rumah sakit pada tahun
2015 adalah 55,76% lebih tinggi bila dibandingkan tahun 2014 sebesar 45,7%.
Sedangkan cakupan kunjungan rawat inap pada tahun 2015 sebesar 14.66% ada
peningkatan yang cukup besar bila dibandingkan dengan cakupan pada tahun 2014
sebesar 4%. Sedangkan bila dilihat dari jenis kelaminnya persentase terbanyak

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 23


adalah perempuan yaitu 54.43% dan laki-laki sebanyak 43.42%, ini berarti
pemanfaatan sarana kesehatan sudah lebih banyak oleh perempuan bila
dibandingkan laki-laki. Kunjungan Rawat Jalan terbanyak ke Puksesmas dibandingkan
ke rumah sakit sedangkan Kunjungan Rawat Inap terbanyak di Rumah Sakit dari
pada di Puskesmas. Pada tahun 2015 jumlah kunjungan gangguan jiwa sebanyak
8.128 orang, meningkat tajam bila dibandingkan dengan jumlah penderita gangguan
jiwa pada tahun 2014 sebanyak 4820 orang, distribusi paling banyak di rumah sakit
bila dibandingkan dengan kunjungan pada puskesams. (Lampiran Tabel 54).
2. Angka Kematian Umum Penderita Yang Dirawat di RS / Gross Death Rate
(GDR)
Angka kematian umum penderita yang dirawat di RS/GDR (Gross Death Rate)
berguna untuk mengetahui mutu pelayanan/perawatan di Rumah Sakit. Semakin
rendah GDR, berarti mutu pelayanan rumah sakit semakin baik. Angka yang dapat
ditolerir untuk GDR ini maksimum 45.
GDR rata-rata di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 adalah 24.3
lebih kecil bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 25,8, berarti kurang dari
angka yang dapat ditolerir, ini menunjukan bahwa sistem pelayanan di rumah sakit
sudah semakin lama semakin membaik. Dari 21 rumah sakit yang ada di Provinsi
Kalimantan Tengah rumah sakit yang memiliki angka GDR paling tinggi adalah
Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangka Raya 44.4, diikuti oleh Rumah Sakit Dr
Murdjani Sampit sebesar 37,7 dan Rumah Sakit Dr. St. Imanuddin sebesar 34,8.
Sedangkan rumah sakit dengan angka GDR yang paling rendah adalah Rumah Sakit
Kasongan sebesar dengan GDR sebesar 1.1, diikuti oleh Rumah Sakit Puruk Cahu
sebesar 2,7 dan Rumah Sakit Kuala Kurun sebesar 3,7. Sedangkan rumah sakit tidak
memiliki data GDR yaitu RSUD Lamandau, Rumah Sakit Hanau dan Rumah Sakit
Yasmin dan Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei. Rendahnya angka GDR di provinsi
Kalimantan Tengah menunjukan mutu pelayanan/perawatan di RS sudah cukup baik.
3. Angka Kematian Penderita Yang Dirawat < 48 Jam / Net Death Rate (NDR)
Angka Net Death Rate (NDR) adalah untuk mengetahui mutu pelayanan atau
perawatan rumah sakit. Semakin rendah NDR suatu rumah sakit, berarti bahwa mutu
pelayanan/perawatan rumah sakit tersebut makin baik. Nilai NDR yang dapat ditolerir
adalah 25 per 1.000 penderita keluar. Rata-rata NDR di Provinsi Kalimantan Tengah
tahun 2015 adalah 10,9, ada peningkatan yang cukup besar bila dibandingkann
dengan NDR pada tahun 2014 adalah sebesar 1,0. Data ini mengindikasikan adanya

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 24


sedikit penurunan kualitas pelayanan di rumah sakit rumah sakit di Provinsi
Kalimantan Tengah.
Data NDR yang ada menunjukan ada 1 rumah sakit yang memiliki NDR yang
melebihi angka yang dapat ditoleransi yaitu Rumah Sakit Buntok Kabupaten Barito
Selatan sebesar 27,5 ini menunjukan tingkat pelayanan atau mutu pelayanan
dirumah sakit masih rendah. Ada 5 rumah sakit yang tidak memiliki data angka NDR
yaitu Rumah Sakit Lamandau, Rumah sakit Hanau, RSJ Kalawa Atei, RS TNI
Denkesyah, dan RSIA Yasmin Palangka Raya, ke 5 rumah sakit tersebut perlu
memperhatikan sistem pencatat dan pelaporanya sehingga akan dapat memberikan
data yang lebih baik lagi.
Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit dapat dilihat dari BOR (Bed
Occupancy Rate), ALOS (Average Length of Stay) rata-rata lama dirawat (dalam
satuan hari) seorang pasien dan TOI (Turn Over Interval). BOR adalah persentase
pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu; LOS adalah rata-rata lama
perawatan (dalam satuan hari) seorang pasien; dan TOI adalah lamanya pemakaian
tempat tidur oleh pasien (dalam satuan hari).
4. Pemakaian Tempat Tidur/Bed Occupancy Rate (BOR)
BOR merupakan persentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu
tertentu. Indikator ini dipergunakan untuk menilai kinerja rumah sakit dengan melihat
persentase pemanfaatan tempat tidur rumah sakit atau Bed Occupation Rate (BOR).
Angka BOR yang rendah menunjukkan kurangnya pemanfaatan fasilitas perawatan
rumah sakit oleh masyarakat. Angka BOR yang tinggi (>85%) menunjukan tingkat
pemanfaatan tempat tidur yang tinggi, sehingga perlu pengembangan rumah sakit
atau penambahan tempat tidur. BOR yang ideal untuk suatu rumah sakit adalah
antara 60% sampai dengan 80%.
BOR untuk seluruh rumah sakit yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah pada
tahun 2015 sebesar 47,2% lebih rendah bila dibandingkan dengan BOR tahun 2014
sebesar 65,3%. Data BOR ini minus dua rumah sakit yaitu Rumah Sakit Hanau dan
Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei. Angka BOR ini tidak berada pada range ideal terkait
dengan pemakaian tempat tidur. Dari 21 rumah sakit ada 4 rumah sakit mempunyai
tingkat pemanfaatan bed occupancy rate yang dianggap cukup ideal yaitu Rumah
Sakit Buntok sebesar 65,4%, Rumah Sakit Pulang Pisau sebesar 69,6%, , Rumah
Sakit Dr Murdjani Kabupaten Kotawaringin Timur sebesar 72,3%%, dan Rumah Sakit
Dr. St. Imanuddin Kabupaten Kotawaringin Barat sebesar 77,0%. Ada 14 RS dengan

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 25


tingkat pemanfaatannya masih kurang, dan 2 RS tidak mengirimkan data laporan
terkait BOR. Data lengkap dapat dilihat pada tabel lampirang no 56
5. Rata-rata Lama Rawat Seorang Pasien/Average Length of Stay (ALOS)
Rata-rata lama rawat seorang pasien yang secara umum/Average Length of
Stay (ALOS) yang ideal adalah antara 6 – 9 hari. Rata-rata lama rawat seorang
pasien di RS di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 adalah sebesar 2,9 hari lebih
besar bila dibandingkan dengan ALOS pada tahun 2014 sebesar 2.8 hari. Jumlah
ALOS ini lebih rendah dari ALOS ideal. Dari 21 RS yang ada terdapat 19 RS
mempunyai angka ALOS sedang dua RS tidak ada melapor yaitu RSJ Kalawa Atei dan
RSUD Lamandau. Semua RS mempunyai nilai ALOS dibawah angka ideal. Data
lengkap dapat dilihat pada tabel lampirang no 56
6. Rata-rata Hari Tempat Tidur Tidak Ditempati / Turn Of Interval (TOI)
TOI dan ALOS merupakan indikator tentang efisiensi penggunaan tempat
tidur. Semakin besar TOI maka efisiensi penggunaan tempat tidur semakin jelek.
Angka ideal untuk TOI adalah 1 – 3 hari. Rata-rata TOI di Provinsi Kalimantan
Tengah tahun 2015 adalah sebesar 3.3 hari, lebih besar bila dibandingkan dengan
TOI 2014 adalah sebesar 2.53 hari. Data ini lebih tinggi dari kisaran TOI ideal dan
mengalami penurunan efisiensi penggunaan tempat tidur dari tahun 2014. Ini
menunjukkan penggunaan jumlah tempat tidur sedikit berkurang efisien dan efektif
nya.
Dari 21 RS yang ada, 6 RS mempunyai nilai TOI yang masuk kategori ideal
yaitu Rumah Sakit Dr. St. Imanuddin Kabupaten Kotawaringin Barat, Rumah Sakit Dr
Murdjani Kabupaten Kotawaringin Timur, Rumah Sakit Kuala Kurun Gunung Mas,
Rumah Sakit Buntok Barito Selatan, Rumah Sakit Muara Teweh Kabupaten Barito
Utara dan Rumah Sakit Bhayangkara Palangka Raya. Sedangkan ada 2 rumah sakit
yang tidak memiliki data TOI yaitu Rumah Sakit Hanau dan Rumah Sakit Jiwa Kalawa
Atei.

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 26


BAB IV
PEMBIAYAAN KESEHATAN

Pembiayaan kesehatan sendiri merupakan besarnya dana yang harus disediakan


untuk menyelenggarakan dan atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang
diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakarat. Undang-Undang
Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 menyebutkan bahwa pembiayaan kesehatan bertujuan
untuk penyediaan pembiayaan kesehatan yang berkesinambungan dengan jumlah yang
mencukupi, teralokasi secara adil, dan termanfaatkan. Secara umum, sumber biaya
kesehatan dapat dibedakan menjadi pembiayaan yang bersumber dari anggaran
pemerintah dan pembiayaan yang bersumber dari anggaran masyarakat.
Dewasa ini beban pembiayaan kesehatan semakin berat karena berkaitan dengan
pertambahan penduduk, transisi pola penyakit yang menimbulkan beban ganda, inflasi
biaya kesehatan serta inflasi ekonomi secara keseluruhan. Pembiayaan kesehatan selain
relatif kecil juga efektivitas dan efisiensi penggunaannya belum optimal. Efektivitas dan
efisiensi yang rendah tersebut disinyalir berkaitan dengan jumlahnya yang kurang,
alokasinya yang tidak sesuai dengan prioritas kesehatan dan pola belanja yang cenderung
pada investasi barang dan kegiatan tidak langsung. Sehingg biaya operasional dan biaya
untuk kegiatan langsung menjadi kurang. Dalam teori dan pengalaman empiris kinerja
suatu program kesehatan sangat ditentukan oleh kecukupan anggaran operasional dan
anggaran kegiatan langsung.
Komitmen nasional maupun daerah kota dan Provinsi harus mengalokasikan 10%
anggaran untuk kesehatan dari Total APBD, untuk pembiayaan kesehatan bagi keluarga
miskin perlu diprioritaskan dan pada tahun 2009 alokasi dari pusat relatif meningkat
dibanding tahun sebelumnya. Kebijakan nasional membebaskan biaya pengobatan di
rawat jalan dan perawatan di kelas III rumah sakit serta di puskesmas. Pembiayaan untuk
Dinas Kesehatan maupun UPT diperoleh dari APBD maupun APBN, PLN/BLN dan lainnya
yang sah. Pembiayaan kesehatan harus mampu menjamin kesinambungan jumlah yang
mencukupi, teralokasi secara adil, dan termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya
guna sehingga pembangunan kesehatan demi meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat setinggi-tingginya dapat terlaksana. Sumber pembiayaan kesehatan berasal
dari pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, swasta dan sumber lain. Sesuai
Undang-Undang Kesehatan No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, anggaran kesehatan
pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota memiliki alokasi minimal sepuluh persen dari
total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di luar gaji (belanja pegawai).

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 27


Pembiayaan Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 bersumber dari
dana APBD Kabupaten/Kota, APBD Provinsi, APBN (DAK, Dekon, TP) dan Pinjaman/Hibah
Luar Negeri (GF). Total pembiayaan kesehatan bersumber pemerintah baik pemerintah
daerah maupun pusat untuk tahun 2015 adalah 1.924.854.465.989, lebih tinggi daripada
alokasi anggaran pada tahun 2014 yang berjumlah Rp. 881,239,728,709,- (Catatan:
Tahun 2014 alokasi anggaran minus dari RSUD).
Rincian alokasi anggaran kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015
adalah sebagai berikut:
a. APBD kabupaten/kota dan RSUD Kabupaten/Kota baik belanja langsung maupun
belanja tidak langsung sebesar Rp. 1.388.130.248.886,-.
b. APBD Provinsi (Belanja langsung, Belanja Tidak langsung, RSUD Doris Sylvanus, RSJ
Kalawa Atei dan DAK Kalteng Barigas) sebesar Rp. 338.542.389.088,-.
c. APBN (Tugas Pembantuan Provinsi, Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota, Dana
Dekonsentrasi, DAK Provinsi dan DAK Kabupaten/Kota) sebesar Rp.
194.252.817.000,-.
d. Pinjaman/Hibah luar negeri (PHLN) sebesar Rp. 3.929.011.015,-.
Secara keseluruhan persen APBD kesehatan terhadap APBD kabupaten/kota dan
dan APBD Provinsi sebesar 9.78% sedikit lebih rendah dari seharusnya yaitu 10% per
tahun dari Total APBD diluar biaya gaji (UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan),
sedangkan anggaran kesehatan perkapita pada tahun 2015 sebesar Rp. 771.473,93,-
lebih besar bila dibandingkan dengan anggaran kesehatan perkapita pada tahun 2014
sebesar Rp. 361.184,84. Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada lampiran Tabel 81.

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 28


BAB V
KESEHATAN IBU DAN ANAK

Keluarga memilikifungsi yang sangat strategis dalam mempengaruhi status


kesehatan diantara anggotanya.Diantara fungsi keluarga dalam tatanan masyarakat yaitu
memenuhi kebutuhan gizi danmerawat serta melindungi kesehatan para anggotanya.
Anak dan ibu merupakan dua anggota keluarga yang perlu mendapatkan prioritasdalam
penyelenggaraan upaya kesehatan. Penilaian terhadap status kesehatan dan kinerja
upaya kesehatan ibu dan anak penting untuk dilakukan. Hal tersebut disebabkan Angka
Kematian Ibu dan Anak merupakan dua indikator yang peka terhadap kualitas
fasilitaspelayanan kesehatan. Kualitas fasilitas pelayanan kesehatan yang dimaksud
termasukaksesibilitas terhadap fasilitas pelayanan kesehatan itu sendiri.
Keadaan kesehatan sangat penting dalam menggambarkan profil kesehatan
masyarakat di suatu daerah. Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, digunakan
indikator Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI). Faktor-faktor yang
memengaruhi derajat kesehatan masyarakat tidak hanya berasal dari sektor kesehatan
melainkan juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial,
keturunan, dan faktor lainnya.
Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat antara lain dari angka kematian,
angka kesakitan dan status gizi. Pada bagian ini, derajat kesehatan di Provinsi Kalimantan
Tengah digambarkan melalui Angka Harapan Hidup (AHH), Angka Kematian Bayi (AKB),
Angka kematian Ibu (AKI), angka morbiditas beberapa penyakit dan status gizi.
Upaya kesehatan di Propinsi Kalimantan Tengah telah diarahkan untuk dapat
meningkatkan kualitas hidup dan pelayanan kesehatan yang makin terjangkau oleh
seluruh lapisan masyarakat. Disamping itu dalam penanganan masalah kesehatan harus
dilakukan secara terarah dan terpadu dengan memperhatikan kondisi sosial, ekonomi dan
budaya.
A. KESEHATAN IBU
Pelayanan kesehatan ibu meliputi pelayanan antenatal, pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan, pelayanan terhadap ibu hamil
risiko tinggi dirujuk, kunjungan neonatus dan kunjungan bayi. Berikut sasaran program
Ibu dan Anak yang dijalankan yaitu Meningkatnya pelayanan antenatal terpadu
berkualitas; Meningkatnya persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas
kesehatan tingkatpertama; Penanganan komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas di
tingkat pertama dalam mendukung rujukan ke tingkat lanjutan; Meningkatnya Pelayanan

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 29


KB berkualitas, terutama KB pasca persalinan; Meningkatnya pelayanan kesehatan
reproduksi terpadu yang responsif gender; Penguatan manajemen program kesehatan ibu
dan reproduksi. Dengan sasaran pelayanan adalah sebagai berikut : Ibu Hamil, bersalin
dan nifas; Wanita Usia Subur; Pasangan Usia Subur; Pengelola program kesehatan ibu
dan reproduksi; lintas program dan lintas sektor terkait serta Unsur organisasi profesi.
Sejak tahun 1990 upaya strategis yang dilakukan dalam upaya menekan
AngkaKematian Ibu (AKI) adalah dengan pendekatan safe motherhood, dengan
menganggap bahwa setiap kehamilan mengandung risiko, walaupun kondisi kesehatan
ibu sebelum dan selama kehamilan dalam keadaan baik. Di Indonesia Safe Motherhood
initiative ditindaklanjuti dengan peluncuran Gerakan Sayang Ibu di tahun 1996 oleh
Presiden yang melibatkan berbagi sektor pemerintahan di samping sektor kesehatan.
Salah satu program utama yang ditujukan untuk mengatasi masalah kematian ibu adalah
penempatan bidan di tingkat desa secara besar-besaran yang bertujuan untuk
mendekatkan akses pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahirke masyarakat. Di tahun
2000, Kementerian Kesehatan RI memperkuat strategi intervensi sektor kesehatan untuk
mengatasi kematian ibu dengan mencanangkan strategi Making Pregnancy Safer. Pada
tahun 2012 Kementerian Kesehatan meluncurkan program Expanding Maternal and
Neonatal Survival (EMAS) dalam rangka menurunkan angka kematian ibu danneonatal
sebesar 25%.
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012,
angka kematian ibu (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar
359 per100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih cukup tinggi apalagi jika dibandingkan
dengan negara–negara tetangga.
1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
Pelayanan kesehatan ibu hamil diwujudkan melalui pemberian pelayanan
antenatal sekurang-kurangnya 4 kali selama masa kehamilan, dengan distribusi
waktu minimal 1 kalipada trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), minimal 1
kali pada trimester kedua (usia kehamilan 12-24 minggu), dan minimal 2 kali pada
trimester ketiga (usia kehamilan 24 minggu - lahir). Standar waktu pelayanan
tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan atau janin,
berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan dini komplikasi
kehamilan.
Capaian pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan menggunakan
indikator Cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil yang telah

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 30


memperoleh pelayanan antenatal pertama kali oleh tenaga kesehatan, dibandingkan
jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun.
Sedangkan Cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan
antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali sesuai jadwal yang dianjurkan,
dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja padakurun waktu satu
tahun. Indikator tersebut memperlihatkan akses pelayanan kesehatanterhadap ibu
hamil dan tingkat kepatuhan ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya ketenaga
kesehatan.
Pelayanan antenatal care ini untuk memantau kemajuan kehamilan untuk
memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi, meningkatkan dan
mempertahankan kesehatan fisik mental dan sosial ibu dan bayi, mengenali secara
dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil,
termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan,
mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun
bayinya dengan trauma seminimal mungkin, mempersiapkan ibu agar masa nifas
berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif dan mempersiapkan peran ibu dan
keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal
Pada tahun 2015 cakupan pelayanan K4 sebesar 82,8% ada penurunan bila
dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 sebesar 86.5%. Secara umum hampir
semua kabupaten kota belum mencapai target sebesar 95%. Dari semua kabupaten
capaian K4 yang paling tinggi adalah Kabupaten Barito Selatan sebesar 92,4%,
selanjutnya adalah Kabupaten Barito Utara sebesar 92,2% dan Kabupaten Pulang
Pisau sebesar 89,7%. Sedangkan Kabupaten yang paling rendah cakupan K4 nya
adalah Kabupaten Barito Timur sebesar 48,2%, diikuti oleh Kabupaten Kapuas 74,9%
dan Kabupaten Katingan 82,4%. Sedangkan untuk K1 ada beberapa kabupaten/kota
yang telah mencapai cakupan lebih dari 95% seperti Kabupaten Barito Selatan,
Barito Utara, Pulang Pisau, Gunung Mas, dan Kotawaringin Barat. Sedangkan
kabupaten yang belum mencapai target 95%, yaitu Kabupaten Murung Raya 91,5%,
Kota Palangka Raya 94,8%, Barito Timur 51,8%, Kapuas 91.8%, Seruyan 91,8%,
Katingan 82,4%, Kotawaringin Timur 94,3% Lamandau 94,0% dan Sukamara 93.6%.
Distribusi cakupan kunjungan ibu hamil K1 dan K4 tahun 2015 di Provinsi Kalimantan
Tengah dapat dilihat pada gambar 5.1 dibawah ini.

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 31


Gambar 5.1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 Dan K4 Tahun 2015 di Provinsi
Kalimantan Tengah

Kalteng 82,890,6
Palangka Raya 82,3 94,8
Murung Raya 82,3 91,5
Barito Utara 92,2
97,8
Barito Timur 48,2
51,8
Barito Selatan 92,498,4
Gunung Mas 89,195,5
89,7 K4
Pulang Pisau 95,4
Kapuas 79,4 91,8 K1
Katingan 82,4
82,4
Seruyan 83,1 91,8
Kotawaringin Timur 86,894,2
Sukamara 88,2
93,6
Lamandau 86,194,0
Kotawaringin Barat 87,4 95,5

0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2015


Kesenjangan antara cakupan K1 dan K4 tidak terlalu besar yang berarti
banyak ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama pelayanan antenatal
meneruskan hingga kunjungan ke-4 pada triwulan 3 kehamilannya. Kondisi tersebut
menutup peluang terjadinya kematian pada ibu melahirkan dan bayi yang
dikandungnya. Kondisi tersebut harus ditingkatkan dengan penyuluhan ke
masyarakat serta melakukan komunikasi dan edukasi yang intensif kepada ibu hamil
dan keluarganya agar memeriksakan kehamilannya sesuai standar.
Upaya meningkatkan cakupan K4 juga makin diperkuat dengan telah
dikembangkannya Kelas Ibu Hamil. Sampai saat ini telah terdapat beberapa
Puskesmas maupun klinik dan rumah sakit yang melaksanakan dan mengembangkan
Kelas Ibu Hamil di wilayah kerjanya. Kelas Ibu Hamil akan meningkatkan demand
creation di kalangan ibu hamil dan keluarganya, dengan meningkatkan pengetahuan,
sikap, dan perilaku ibu hamil dan keluarganya dalam memperoleh pelayanan
kesehatan ibu secara paripurna.
Gambaran kecenderungan cakupan K1 dan K4 sejak tahun 2008 hingga tahun
2015 dapat dilihat pada gambar 5.2 dibawah ini

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 32


Gambar 5.2. Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil K1 Dan K4 Di Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2008 – 2015
100
96,1 96
94 94,3
95 93
92 91,8
90,6
89,6
90 87,4
85,8 86,5
85,6

85 82,8
81,6 K1
80,7
K4
80

75

70
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2015


Pada gambar 5.2 di atas terlihat bahwa secara umum cakupan pelayanan
kesehatan ibu hamil K1 dan K4 mengalami trend sedikit penurunan. Cakupan K1 dan
K4 yang secara umum mengalami penurunan tersebut menunjukkan semakin
berkurangnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan ibu hamil yang
diberikan oleh tenaga kesehatan. Dari gambar tersebut juga dapat dilihat bahwa
kenaikan cakupan K1 dan K4 dalam dua tahun terakhir sedikit mengalami penurunan.
Hal ini menjadi tugas semua element kesehatan bagaimana meningkatkan akses ibu
hamil kesarana kesehatan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan yang di
harapkan dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi yang merupakan masalah
utama yang belum terselesaikan.
Secara nasional, indikator kinerja cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K4
pada tahun 2015 belum dapat mencapai target Rencana Strategis (Renstra)
Kementerian Kesehatan tahun yang sama, yakni sebesar 93%. Hasil Riskesdas untuk
Provinsi Kalimantan Tengah memperlihatkan perbedaan antara hasil pencatatan rutin
dan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 yang dilakukan oleh Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Untuk cakupan pelayanan kesehatan ibu
hamil K1 ideal, data menurut pencatatan rutin adalah 90,5%, sedangkan menurut
Riskesdas 69.7%. Untuk cakupan K4 idealnya, menurut pencatatan rutin adalah
sebesar 71.6%, sedangkan menurut Riskesdas adalah 54%. Perbedaan ini
dikarenakan pada Riskesdas 2013, sampel penelitian adalah ibu yang pernah hamil
anak terakhir sejak 1 Januari 2010 hingga pada saat wawancara dilakukan. Selain itu,

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 33


masih terdapat perbedaan persepsi di daerah mengenai definisi operasional dari
cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K1 dan K4.

2. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan


Upaya kesehatan ibu bersalin diwujudkandalam upaya mendorong agar setiap
persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih dan dilakukan di fasilitas
pelayanan kesehatan. Pencapaian upaya kesehatan ibu bersalin diukur melalui
indikator persentase persalinan ditolong tenaga kesehatan terlatih (Cakupan Pn).
Upaya kesehatan ibu bersalin dilaksanakan dalam rangka mendorong agar
setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih yaitu dokter spesialis
kebidanan dan kandungan (SpOG), dokter umum, dan bidan, serta diupayakan
dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pertolongan persalinan adalah proses
pelayanan persalinan yang dimulai pada kala I sampai dengan kala IV persalinan.
Indikator ini memperlihatkan diantaranya tingkat kemampuan pemerintah dalam
menyediakan pelayanan persalinan berkualitas yang ditolong oleh tenaga kesehatan
terlatih.
Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar
terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini disebabkan pertolongan tidak
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan
(profesional). Pesan kunci MPS yaitu persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan
yang terlatih (APN, Afiksia dan sejenisnya), keadaan ini belum sepenuhnya dapat
dilakukan di Kalimantan Tengah, karena itu dilakukan kemitraan antara bidan dan
dukun di mana dukun tidak lagi melayani persalinan tetapi sebagai pendamping bidan
dalam melayani persalinan, sehingga dengan kondisi tersebut diharapkan mampu
menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
Cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan yang memeliki komptensi
kebidanan di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 sebesar 79,05%, ada
penurunan yang cukup besar bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 86.7%,
dan tahun 2013 sebesar 89,6%. Data cakupan mulai tahun 2010 sampai dengan
2015 secara keseluruhan di Provinsi Kalimantan Tengah dapat dilihat pada gambar
5.3 berikut ini:

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 34


Gambar 5.3 Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2010 – 2015
Persalinan oleh Tenaga Kesehatan 2010 - 2015
92
90
88 89,8
86
87,4
84 86,7
82 84
80 82,49
78
79,05
76
74
72
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2015


Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa secara umum cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan di Provinsi Kalimantan Tengah mengalami kenaikan
setiap tahunnya namun pada dua tahun terakhir yaitu 2014 dan tahun 2015 sedikit
mengalami penurunan. Cakupan secara provinsi pada tahun 2015 adalah sebesar
79.05%, dimana angka ini belum dapat memenuhi target Renstra Kementerian
Kesehatan tahun 2015 yakni sebesar 89%. Penurunan cakupan persalinan oleh
tenaga kesehatan bisa di sebabkan oleh berbagai hal salah satunya adalah pelayanan
tenaga kesehatan yang masih kurang, kelengkapan sarana dan prasarana kesehatan
di daerah yang kurang memadai, pengetahuan ibu hamil yang masih kurang dan
kenyamanan ibu hamil untuk melahirkan disarana kesehatan yang masih kurang
sehingga ibu hamil lebih nyaman untuk melahirkan di rumah dan di tolong oleh
dukun beranak.
Penurunan persalinan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi
kebidanan yang terjadi dalam kurun waktu dua tahun berturut-turut perlu
mendapatkan perhatian yang serius oleh pemerintah daerah baik di Kabupaten
maupun di provinsi, hal ini mengindikasikan adanya permasalahan di level puskesmas
dan jaringannya maupun di rumah sakit dan klinik swasta. Persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan merupakan salah satu program yang
di harapkan bisa mengurangi AKI dan AKB yang masih menjadi masalah utama
kesehatan di Indonesia.

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 35


Sedangkan cakupan Linakes tahun 2015 di kabupaten kota di Provinsi
Kalimantan Tengah dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 5.4. Cakupan Linakes tahun 2015 di Kabupaten Kota di Provinsi
Kalimantan Tengah

120,00
Cakupan Linakes Per Kabupaten/Kota Tahun
2015 100,00
100,00 93,64
87,20 83,63 86,86 90,48 89,59
80,86 80,97 79,64 79,05
80,00 75,09 72,29 75,26

60,00

40,00 33,37

20,00

0,00

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2015


Sebagian besar kabupaten (10 kabupaten) belum dapat mencapai target yang
telah ditetapkan sebesar 89% untuk linakes, dan selebihnya yakni sebanyak 4
kabupaten kota telah dapat mencapai target. Empat Kabupaten kota tersebut adalah
adalah Kota Palangka Raya (100%), Barito Selatan (90,48%), Barito Utara (89,59%),
Dan Kabupaten Sukamara (93,64%). Sedangkan tiga kabupaten dengan cakupan
terendah adalah Kabupaten Barito Timur (33.37%), selanjutnya Kabupaten Katingan
(72,29%), dan Kabupaten Seruyan (75,09%).
Analisis kematian ibu yang dilakukan Direktorat Bina Kesehatan Ibu pada
tahun 2010 membuktikan bahwa kematian ibu terkait erat dengan penolong
persalinan dan tempat/fasilitas persalinan. Persalinan yang ditolong tenaga kesehatan
terbukti berkontribusi terhadap turunnya risiko kematian ibu. Demikian pula dengan
tempat/fasilitas, jika persalinan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan, juga akan
semakin menekan risiko kematian ibu.
Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan tetap konsisten dalam menerapkan
kebijakan bahwa seluruh persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan dan
didorong untuk dilakukan difasilitas pelayanan kesehatan. Kebijakan Dana Alokasi
Khusus (DAK) Bidang Kesehatan menggariskan bahwa pembangunan Puskesmas
harus satu paket dengan rumah dinas tenaga kesehatan. Demikian pula dengan
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 36
pembangunan Poskesdes yang harus bisa sekaligus menjadi rumah tinggal bagi bidan
di desa. Dengan disediakan rumah tinggal, maka tenaga kesehatan termasuk bidan
akan siaga di tempat tugasnya dan dapat memberikan pertolongan persalinan setiap
saat.
Bagi ibu hamil yang di daerah tempat tinggalnya tidak ada bidan atau jauh
dari fasilitas pelayanan kesehatan, maka menjelang hari taksiran persalinan
diupayakan sudah berada didekat fasilitas pelayanan kesehatan, yaitu di Rumah
Tunggu Kelahiran. Rumah Tunggu Kelahiran tersebut dapat berupa rumah tunggu
khusus maupun di rumah sanak saudara yang dekat dengan fasilitas pelayanan
kesehatan.
3. Cakupan Pelayanan Nifas
Nifas adalah periode mulai dari 6 jam sampai dengan 42 hari pasca
persalinan. Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan pada ibu nifas
sesuai standar, yang dilakukan sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali sesuai jadwal yang
dianjurkan, yaitu pada 6 jam sampai dengan 3 hari pasca persalinan, pada hari ke-4
sampai dengan hari ke-28 pasca persalinan, dan pada hari ke-29 sampai dengan hari
ke-42 pasca persalinan.
Pasca persalinan (masa nifas) berpeluang untuk terjadinya kematian ibu
maternal, sehingga perlu mendapatkan pelayanan kesehatan masa nifas dengan
dikunjungi oleh tenaga kesehatan minimal 3 (tiga) kali sejak persalinan. Pelayanan
Ibu Nifas meliputi pemberian Vitamin A dosis tinggi ibu nifas yang kedua dan
pemeriksaan kesehatan paska persalinan untuk mengetahui apakan terjadi
perdarahan paska persalinan, keluar cairan berbau dari jalan lahir, demam lebih dari
2 (dua) hari, payudara bengkak kemerahan disertai rasa sakit dan lain-lain.
Kunjungan terhadap ibu nifas yang dilakukan petugas kesehatan biasanya bersamaan
dengan kunjungan neonatus.
Cakupan pelayanan pada ibu nifas pada tahun 2015 adalah 79.5% ada
penurunan yang cukup signifikan dalam dua periode tahunan dimana pada tahun
2014 capaiannya sebesar 84.5% sedangkan pada tahun 2013 capaiannya sebesar
90%. dan sudah mencapai target SPM sebesar 90%. Kondisi ini perlu mendapatkan
perhatian serius dari dinas kesehatan provinsi maupun dinas kesehatan
kabupaten/kota karena masa ibu nifas masih tergolong masa kritis yang bisa
menyebabkan kematian bayi dan ibu. Pada tahun 2015 ini hampir semua kabupaten
kota belum mencapai target SPM sebesar 90%. Adapun Kabupaten yang telah

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 37


mencapai target 90% adalah Kota Palangka Raya sebesar 99,6% dan Kabupaten
Sukamara sebesar 94.4%. Sedangkan Kabupaten yang terendah capaiannya adalah
Kabupaten Katingan (76.9%), Pulang Pisau (79.5%) dan Kabupaten Lamandau
(80.6%) lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran lampiran 29.
4. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas
Ibu nifas adalah ibu yang baru melahirkan bayi baik di rumah dan atau rumah
bersalin dengan pertolongan dukun bayi dan atau tenaga kesehatan. Suplementasi
vitamin A pada ibu nifas merupakan salah satu program penanggulangan kekurangan
vitamin A. Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A adalah cakupan ibu nifas
yang mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi (200.000 SI) pada periode sebelum 40
hari setelah melahirkan. Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A tahun 2015
sebesar 79.3% mengalami penurunan bila dibandingkan dengan cakupan ibu nifas
yang mendapatkan kapsul vitamin A tahun 2014 sebesar 85.4% dan lebih rendah lagi
bila dibandingkan dengan cakupan pada tahun 2013 sebesar 88,32%. Cakupan
tertinggi dicapai oleh Kabupaten Sukamara (98.8%), Kota Palangka Raya sebesar
(97,3%), dan Kabupaten Barito Selatan sebesar (90,1%). Sementara cakupan
terendah adalah Kabupaten Barito Timur sebesar (33.1%), Kabupaten Seruyan
(69.8%) dan Kabupaten Katingan sebesar (75.4%). Cakupan pemberian vitamin A
pada ibu nifas di Provinsi Kalimantan tahun 2010 – 2015 dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
Gambar 5.5. Cakupan Pemberian Vitamin A pada ibu nifas di Provinsi Kalimantan
tahun 2010 – 2015

Cakupan Vit A 2010 - 2015

85,27 88,32 85,4


79,3
71,7 71,2

2010 2011 2012 2013 2014 2015


Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2015

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 38


Program pemberian vitamin A pada ibu nifas dalam kurun waktu dua tahun
terakhir terus mengalami penurunan pada tahun 2013 cakupan pemberian vitamin A
pada ibu nifas mencapai 88,32% kemudian mengalami penurunan pada tahun 2014
dengan cakupan sebesar 85.4%, terakhir tahun 2015 kembali mengalami penurunan
dengan cakupan sebesar 79,3%. Ini menjadi pekerjaan rumah semua jajaran di
dinas kesehatan provinsi dan dinas kesehatan kabupaten kota dalam meningkatkan
cakupan pemberian vitamin A pada ibu nifas.
5. Persentase Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Fe
Penanggulangan anemi pada ibu hamil dilaksanakan dengan memberikan 90
tablet Fe kepada ibu hamil selama periode kehamilannya. Cakupan ibu hamil yang
mendapatkan minimal 90 tablet Fe (Fe3) di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun
2015 sebesar 80,33% lebih rendah bila dibandingkan dengan cakupan Fe 90 tablet
pada tahun 2014 sebesar 87%. Cakupan tertinggi dicapai Kabupaten Pulang Pisau
sebesar 89,74%, diikuti oleh Kabupaten Barito Utara sebesar 89.30% dan Kabupaten
Gunung Mas sebesar 88.94%. Sedangkan Cakupan Fe3 yang terendah adalah
Kabupaten Barito Timur sebesar 49,11%, diikuti oleh Kabupaten Barito Selatan
sebesar 69,03% dan Kabupaten Katingan sebesar 75,45%. Untuk lebih lengkapnya
dapat dilihat pada (Lampiran 32). Trend Cakupan Ibu hamil yang mendapatkan tablet
Fe di Provinsi Kalimantan Tengah dari Tahun 2010 – 2015 dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
Gambar 5.6. Persentase Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Fe di Provinsi
Kalimantan Tengah tahun 2010 – 2015
Cakupan pemberian Tablet Fe1 dan Fe3 pada Bumil
Tahun 2010 - 2015
100,0
94,0 93,3
95,0 91,7 91,3
90,3
88,0 87,0 87,0
90,0
Persentase

84,3 84,6
83,0
85,0
80,3
80,0

75,0

70,0
2010 2011 2012 2013 2014 2015
FE 1 90,3 91,7 91,3 94,0 93,3 87,0
FE 3 84,3 84,6 83,0 88,0 87,0 80,3

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2015

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 39


Dari gambar diatas terlihat bahwa trend cakupan pemberian tablet tambah
darah pada ibu hamil mengalami penurunan dalam dua tahun terakhir yaitu tahun
2014 dan tahun 2015. Ini akan memberikan implikasi pada peningkatan resiko
kematian pada ibu dan anak serta terjadinya komplikasi kehamilan pada ibu hamil
dan ibu nifas.
6. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani
Dalam masa kehamilan sering ditemui komplikasi kebidanan yaitu kesakitan
pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas yang dapat mengancam jiwa ibu dan/atau bayi.
Berdasarkan perhitungan bahwa jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan di suatu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama: dihitung berdasarkan angka estimasi
20% dari total ibu hamil disuatu wilayah pada kurun waktu yang sama.
Komplikasi kebidanan merupakan kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin dan
ibu nifas yang dapat mengancam jiwa ibu dan/atau bayi. Komplikasi dalam kehamilan
diantaranya (a) Abortus, (b) Hiperemesis Gravidarum, (c) Perdarahan per vaginam,
(d) Hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia, eklampsia), (e) Kehamilan lewat
waktu, (f) ketuban pecah dini.
Komplikasi dalam persalinan diantaranya (a) Kelainan letak/presentasi janin,
(b) Partus macet/distosia, (c) Hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia, eklampsia)
(d) Perdarahan pasca persalinan, (e) Infeksi berat/sepsis, (f) Kontraksi dini/persalinan
premature, (g) Kehamilan ganda.
Cakupan penanganan ibu hamil dengan komplikasi pada tahun 2015 hanya
mencapai 31.99%, capaian ini jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan cakupan
pada tahun 2014 sebesar 45.1%. Kemudian lebih rendah lagi bila dibandingkan
dengan capaian penanganan ibu hamil dengan komplikasi pada tahun 2013 sebanyak
53,2%. Penurunan capaian penanganan ibu hamil dengan komplikasi dalam dua
tahun terakhir menunjukkan adanya permasalahan yang mendasar pada pelayanan
ibu hamil di bidan-bidan dan sarana pelayanan primer. Selain itu ada kemungkinan
karena pencatatan dan pelaporan yang kurang baik pada sarana kesehatan baik di
tingkat primer maupun sekunder. Kemudian adanya pemahaman yang berbeda
terkait dengan definisi operasional mengenai komplikasi kebidanan sehingga dalam
pencatatan dan pelaporan sering kali tidak tercover. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada Lampiran 33.

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 40


Gambar 5.7. Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani di Provinsi
Kalimantan tahun 2010 – 2015

Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani 2010 - 2015

60 53,2

50 45,1
42,2 42
40 31,99
30

20 13,3

10

0
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2015


7. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat
derajat kesehatan perempuan. Penurunan AKI juga merupakan salah satu target
MDGs yaitu tujuan ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu dengan mengurangi
sampai ¾ resiko jumlah kematian ibu.
Kematian ibu yang dimaksud adalah kematian seorang ibu yang disebabkan
gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus
insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah
melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan 100.000 kelahiran hidup.
Setiap periode kehamilan hingga masa nifas berisiko mengalami kematian
maternal apabila mengalami komplikasi. AKI mengacu pada jumlah kematian ibu
yang terkait dengan masa kehamilan, persalinan, dan nifas. Angka Kematian Ibu
Maternal (AKI) merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan pada
sektor kesehatan.
Untuk mengurangi AKI telah dilakukan berbagai upaya diantaranya
meningkatkan kesehatan ibu dimasyarakat dengan : (1) Program Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi; (2) Kelas ibu hamil; (3) Program kemitraan
bidan dan dukun serta (4) Rumah tunggu kelahiran. Disamping itu juga dengan
meningkatkan kesehatan ibu di fasilitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
dengan : (1) Pelayanan Antenatal terpadu ( HIV-AIDS, TB dan Malaria, Gizi dan

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 41


Penyakit tidak menular ); (2) Pelayanan KB berkualitas dan berkesinambungan; (3)
Pertolongan persalinan, nifas dan KB oleh tenaga kesehatan.
AKI Kalimantan Tengah masih mengikuti angka nasional yaitu hasil Survei
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007 sebesar 228 per 100.000
kelahiran hidup kemudian meningkat lagi angkakematian ibu (yang berkaitan dengan
kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar 359 per100.000 kelahiran hidup berdaarkan
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012. Jumlah kasus
kematian ibu yang dilaporkan di Provinsi Kalimantan Tengah pada Tahun 2015
sebanyak 80 kasus. Jumlahnya jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan jumlah
kasus kematian ibu pada tahun 2014 sebanyak 101 kasus. Trend kasus kematian ibu
dalam beberapa tahun terakhir sedikit mengalami sedikit fluktuasi, ini menjadi
tantangan bagi seluruh stakeholder yang berkecimpung di bidang kesehatan. Jumlah
kematian terbanyak pada masa ibu bersalin dan penyebab terbanyak akibat
komplikasi dalam persalinan seperti perdarahan dan kelahiran yang sulit. Jumlah
kematian ibu maternal tertinggi di Kabupaten Katingan sebanyak 14 kasus, diikuti
oleh Kapuas sebanyak 13 kasus dan Kabupaten Kotawaringin Timur sebesar 11
kasus. Lebih jelasnya dapat dilihat pada (Lampiran, Tabel: 6). Trend jumlah kematian
ibu maternal dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
Gambar 5.8. Jumlah Kematian Ibu Maternal di ProvinsiKalimantan Tengah
tahun 2010 – 2015

Jumlah Kematian Ibu


120
101
100
80 80
73 73
80
62
60

40

20

0
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2015


Dari gambar diatas jumlah kasus kematian ibu maternal secara umum
mengalami sedikit penurunan jumlah kasus kematian. Perlu adanya upaya-upaya

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 42


yang inovatif untuk menurunkan AKI tersebut, salah satunya adalah Program
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K). Program ini
menitikberatkan pada upaya perencanaan persalinan untuk mencegah terjadinya
komplikasi di tingkat masyarakat.
Penguatan primary health care (UKP dan UKM); beberapa aspek yang saling
berinteraksi dalam kematian ibu perlu mendapat perhatian, antara lain aspek klinis,
aspek pelayanan kesehatan dan faktor non kesehatan. Diperlukan kesamaan persepsi
dan pengertian semua pihak mengenai pentingnya peran aspek klinik, aspek
pelayanan kesehatan dan faktor non kesehatan dalam penangananan masalah
kematian ibu sehingga strategi untuk mengatasinya harus merupakan integrasi yang
menyeluruh dari berbagai aspek tersebut.
Adapun rincian penyebab langsung kematian ibu di Provinsi Kalimantan
Tengah tahun 2015 sebagai berikut : 44 kasus (55%) Perdarahan, Lain-lain, 12 kasus
(15%), Gangguan Sistem Peredaran Darah (Jantung,Stroke) 10 kasus (13%),
Hipertensi Dalam Kehamilan, 9 kasus (13 %), Infeksi 4 kasus (5 %) dan Gangguan
Metabolik 1 kasus (1%). Proporsi dari penyebab Kematian dapat dilihat pada gambar
dibawah ini:
Gambar 5.9. Penyebab Kematian Ibu di Prov. KaltengTahun 2015

Penyebab Kematian Ibu Maternal Tahun 2015

Ggn Metabolik
1% Lain-lain Ggn Sistem
15% Peredaran Darah
(Jantung, Stroke)
13%
Perdarahan
55% Infeksi
Hipertensi dlm 5%
Kehamilan
11%

Sumber : PWS – KIA Kab/ Kota Tahun 2015

Penyebaran kasus kematian ibu melahirkan di Provinsi Kalimantan Tengah


tahun 2015 terjadi pada hampir semua kabupaten kota yang ada, kecuali Kabupaten
Sukamara. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada peta berikut ini.

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 43


Gambar 5.10 Peta Jumlah Kematian ibu bersalin di Bandingkan Jumlah Lahir Hidup di
Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Kota dan Bidang Yandas tahun 2015
Dari gambar diatas terlihat bahwa penyebaran kasus kematian ibu bersalin
paling banyak terjadi di Kabupaten Katingan sebanyak 14 kasus, diikuti oleh
Kabupaten Kapuas sebesar 13 kasus, dan Kabupaten Kotawaringin Timur sebanyak
11 kasus. Sedangkan kabupaten dengan jumlah kasus kematian ibu bersalin yang
paling sedikit terjadi di Kabupaten Sukamara 0 kasus, Barito Utara 1 kasus dan Barito
Selatan 2 kasus.
8. Pelayanan Keluarga Berencana
Program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu strategi untuk
mengurangikematian ibu khususnya ibu dengan kondisi 4T; terlalu muda melahirkan
(di bawah usia 20 tahun), terlalu sering melahirkan, terlalu dekat jarak melahirkan,
dan terlalu tua melahirkan (diatas usia 35 tahun). Keluarga berencana (KB)
merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan ketahanan
keluarga, kesehatan, dan keselamatan ibu, anak, serta perempuan. Pelayanan KB
menyediakan informasi, pendidikan, dan cara-cara bagi laki-laki dan perempuan
untuk dapat merencanakan kapan akan mempunyai anak, berapa jumlah anak,
berapa tahun jarak usia antara anak, serta kapan akan berhenti mempunyai anak.
Baik suami maupun istri memiliki hak yang sama untuk menetapkan berapa
jumlahanak yang akan dimiliki dan kapan akan memiliki anak. Melalui tahapan
konseling pelayanan KB, pasangan usia subur (PUS) dapat menentukan pilihan
kontrasepsi sesuai dengan kondisidan kebutuhannya berdasarkan informasi yang

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 44


telah mereka pahami, termasuk keuntungan dan kerugian, risiko metode kontrasepsi
dari petugas kesehatan.
a. Peserta Keluarga Berencana Baru
Peserta Keluarga Berencana (KB) baru adalah Pasangan Usia Subur (PUS)
yang baru pertama kali menggunakan salah satu cara/alat dan/atau PUS yang
menggunakan kembali salah satu cara/alat kontrasepsi setelah mereka berakhir masa
kehamilannya.
Jumlah PUS Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 sebanyak 483.661 lebih
sedikit bila dibandingkan dengan jumlah PUS pada tahun 2014 sebanyak 525.164.
Peserta KB baru pada tahun 2015 sebesar 12.9% lebih sedikit bila dibandingkan
dengan peserta KB baru pada tahun 2014 sebesar 17,3. Peserta KB baru tersebut
menggunakan kontrasepsi sebagai berikut: 1) MKJP: Tahun 2015 IUD (1,5%), MOP
(0,04%), MOW (1.1%) dan Implant (6.2%) 2) NON MKJP: Tahun 2015 Suntik
(55,5%), PIL (33,2%) dan Kondom (2.4%). Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
dibawah ini:
Gambar 5.11 Persentase Pemakaian Kontrasepsi Peserta KB Baru
Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015

Alat Kontrasepsi
MOP
IUD
KONDOM 0% MOW IMPLAN
2% 1%
2% 6%

PIL
33%

SUNTIK
56%

Sumber : BKKBN Provinsi kalimantan Tengah Tahun 2015


Sebagian besar peserta KB baru mempergunakan kontrasepsi non MKJP
yang membutuhkan pembinaan secara rutin dan berkelanjutan untuk menjaga
kelangsungan pemakaian kontrasepsi. Proporsi pemakai kontrasepsi suntikan cukup
besar yaitu 56,0% dan terendah adalah MOP yang hanya 0.04%, hal tersebut dapat
difahami karena akses untuk memperoleh pelayanan suntikan relatif lebih mudah,

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 45


sebagai akibat tersedianya jaringan pelayanan sampai di tingkat desa/kelurahan
sehingga dekat dengan tempat tinggal peserta KB.
Partisipasi pria (bapak) untuk menjadi peserta KB baru dengan
mempergunakan kontrasepsi MOP (hanya 0,04%) dan kondom (hanya 2%), karena
terbatasnya pilihan kontrasepsi yang disediakan bagi pria, dan sebagian pria masih
beranggapan bahwa KB merupakan urusan ibu (istri), sehingga ibu (istri) yang
menjadi sasaran.
b. Peserta KB Aktif
Peserta KB aktif adalah akseptor yang pada saat ini memakai kontrasepsi
untuk menjarangkan kehamilan atau mengakhiri kesuburan. Cakupan peserta KB aktif
adalah perbandingan antara jumlah peserta KB aktif dengan PUS di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan peserta KB aktif menunjukkan tingkat
pemanfaatan kontrasepsi di antara PUS.
Cakupan peserta KB aktif Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 sebesar
2014 sebesar 77.9% lebih banyak bila dibandingkan dengan persentase KB aktif pada
tahun 2014 sebesar 54,5%. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 5.12 Persentase Peserta KB Aktif Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2015

Barito Timur 84,4


Palangka Raya 84,1
Pulang Pisau 82,1
Barito Selatan 82,1
Gunung Mas 80,5
Murung Raya 78,5
Katingan 78,3
Kotawaringin Timur 78,2
Kalteng 77,9
Lamandau 77,3
Barito Utara 76,7
Kapuas 76,4
Seruyan 76,3
Kotawaringin Barat 69,9
Sukamara 68,7
0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0

Sumber : BKKBN Provinsi kalimantan Tengah Tahun 2015


Gambar di atas menunjukkan bahwa Kabupaten dengan persentase peserta
KB aktif tertinggi ialah Kabupaten Barito Timur sebesar 84,4%, kemudian Kota
Palangka Raya 84,1%, dan Kabupaten Barito Selatan dan Kabupaten Pulang Pisau

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 46


dengan nilai masing-masing sebesar 82,1%. Sedangkan Kabupaten dengan
persentase peserta KB aktif terendah ialah Kabupaten Sukamara sebesar 68.7%,
kemudian Kabupaten Kotawaringin Barat sebesar 69,9% dan Kabupaten Seruyan
sebesar 76,3%.
Perkembangan peserta KB aktif di Provinsi Kalimantan Tengah dalam
beberapa tahun terakhir memperlihat angka yang berfluktuasi, namun dalam dua
tahun terakhir sedikit mengalami penurunan yaitu tahun 2013 dan tahun 2014.
Tingkat prevalensi Peserta KB Aktif adalah perbandingan antara jumlah Pasangan
Usia Subur (PUS) Peserta KB Aktif, dibandingkan dengan jumlah seluruh Pasangan
Usia Subur (PUS) yang terdapat di suatu daerah/wilayah dalam suatu periode yang
sama. Trend peserta KB aktif dari tahun 2009 s.d 2015 dapat dilihat pada gambar di
bawah ini:
Gambar 5.13 Cakupan Peserta KB Aktif Provinsi Kalimantan Tengah
Tahun 2009 – 2015

Persentase KB Tahun 2009 - 2015


90%
80%
85%
70% 78,20% 79,30% 77% 77,90%
74%
60%
50%
54,50%
40%
30%
20%
10%
0%
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Kota tahun 2009 – 2015

B. KESEHATAN ANAK
Upaya pemeliharaan kesehatan bayi dan anak harus ditujukan untuk
mempersiapkan generasi yang akan datang yang sehat, cerdas, dan berkualitas serta
untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak. Upaya pemeliharaan kesehatan anak
dilakukan sejak janin masih dalam kandungan, dilahirkan, setelah dilahirkan, dan sampai
berusia 18 (delapan belas) tahun.

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 47


Upaya kesehatan anak antara lain diharapkan untuk mampu menurunkan angka
kematian anak. Indikator angka kematian yang berhubungan anak adalah Angka
Kematian Neonatal (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita
(AKABA). Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2012, angka Kematian Neonatus (AKN) pada tahun 2012 sebesar 19 per 1000 kelahiran
hidup menurun dari 20 per 1000 kelahiran hidup di tahun 2007 dan 23 per 1000 kelahiran
hidup berdasarkan hasil SDKI 2002. Perhatian terhadap upaya penurunan angka kematian
neonatal (0-28 hari) menjadi penting karena kematian neonatal memberi kontribusi
terhadap 56% kematian bayi.
Untuk mencapai target penurunan AKB pada MDG 2015 yaitu sebesar 23 per 1000
kelahiran hidup maka peningkatan akses dan kualitas pelayanan bagi bayi baru lahir
(neonatal) menjadi prioritas utama. Komitmen global dalam MDGs menetapkan target
terkait kematian anak yaitu menurunkan angka kematian anak hingga dua per tiga dalam
kurun waktu 1990-2015.
Data dan informasi yang akan disajikan berikut ini menerangkan berbagai indikator
kesehatan anak yang meliputi prevalensi berat badan lahir rendah (BBLR), penanganan
komplikasi neonatal, kunjungan neonatal, pelayanan kesehatan bayi, inisiasi menyusu
dini, pemberian ASI eksklusif, pemberian vitamin A, penimbangan balita di Posyandu,
imunisasi dasar, pelayanan kesehatan balita, pelayanan kesehatan pada siswa
SD/setingkat, pelayanan kesehatan peduli remaja, pelayanan kesehatan pada kasus
kekerasan anak, dan pelayanan kesehatan anak terlantar dan anak jalanan di panti.
1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
BBLR terjadi karena ibu berstatus gizi tidak baik seperti KEK, anemia, malaria
dan menderita penyakit menular sexual (PMS) sebelum konsepsi atau pada saat
kehamilan. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan bayi dengan berat lahir
kurang dari 2500 gram yang ditimbang pada saat lahir sampai dengan 24 jam
pertama setelah lahir. Bayi yang lahir BBLR merupakan manifestasi dari keadaan
kurang gizi pada janin saat dalam kandungan. Bayi yang lahir BBLR kemungkinan
meninggal dunia sebelum berumur satu tahun 10-17 kali lebih besar dari bayi yang
dilahirkan dengan berat badan normal. Jadi, untuk menuju kualitas sumber daya
manusia dalam arti kemampuan intelektual yang tinggi, maka BBLR harus dicegah.
Jumlah kasus BBLR Kalimantan Tengah pada tahun 2015 sebanyak 556 kasus
atau 1.2% dari jumlah kelahiran hidup, jumlah ini ada peningkatan sedikit bila
dibandingkan dengan jumlah kasus BBLR pada tahun 2014 sebanyak 535 kasus atau

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 48


1,6% dari jumlah kelahiran hidup. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada (Lampiran
Tabel 37). Kabupaten yang paling banyak kasus BBLR adalah Kabupaten Kapuas
dengan 95 kasus, diikuti oleh Kabupaten Katingan dengan 69 kasus dan Kabupaten
Sukamara dengan 59 kasus. Sedangkan Kabupaten yang paling sedikit jumlah kasus
BBLR nya adalah Kabupaten Murung Raya dengan jumlah kasus 0, diikuti oleh
Kabupaten Seruyan dengan jumlah 6 kasus dan Kabupaten Gunung Mas dengan 9
kasus. Perkembangan kasus BBLR dari tahun 2008 s/d tahun 2015 dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.
Gambar 5.14 Perkembangan Kasus BBLR Di Provinsi Kalimantan Tengah
Tahun 2008 s.d 2015

Kasus BBLR
747 746
800 710
674
700
535 556
600 484
500
369
400
300
200
100
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015


2. Penanganan Komplikasi Neonatal
Neonatal dengan komplikasi adalah neonatal dengan penyakit dan atau
kelainan yangdapat menyebabkan kecacatan dan atau kematian, seperti asfiksia,
ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR (berat
lahir < 2.500 gram), sindroma gangguan pernafasan, dan kelainan kongenital
maupun yang termasuk klasifikasi kuning dan merah pada pemeriksaan dengan
Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM).
Penanganan neonatal dengan komplikasi adalah penanganan terhadap
neonatal sakitdan atau neonatal dengan kelainan atau komplikasi/kegawatdaruratan
yang mendapat pelayanan sesuai standar oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan atau
perawat) terlatih baik dirumah, sarana pelayanan kesehatan dasar maupun sarana
pelayanan kesehatan rujukan. Pelayanan sesuai standar antara lain sesuai dengan
standar MTBM, manajemen Asfiksia Bayi Baru Lahir, manajemen Bayi Berat Lahir

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 49


Rendah, pedoman pelayanan neonatal essensial ditingkat pelayanan kesehatan dasar,
PONED, PONEK atau standar operasional pelayanan lainnya.
Pada gambar berikut ini disajikan gambaran cakupan penanganan neonatal
dengan komplikasi menurut Kabupaten/Kota tahun 2015.
Gambar 5.15 Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatal Menurut
Kabupaten/ Kota Tahun 2015

Penanganan Komplikasi Neonatus 2015

Seruyan 0,0
Palangka Raya 1,4
Barito Timur 3,5
Katingan 15,7
Barito Selatan 17,0
Lamandau 19,5
Sukamara 21,1
Kotawaringin Timur 28,5
KALTENG 28,6
Gunung Mas 28,8
Kapuas 37,7
Murung Raya 40,0
Barito Utara 42,8
Kotawaringin Barat 57,2
Pulang Pisau 75,4
0,0 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0 80,0

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2015


Capaian penanganan neonatal dengan komplikasi pada tahun 2015 di Provinsi
Kalimantan Tengah hanya sebesar 28.8% lebih kecil bila dibandingkan capaian
penanganan komplikasi neonatus pada tahun 33%. Capaian ini masih jauh dari target
yang telah ditetapkan. Namun masih terdapat disparitas yang cukup besar antar
kabupaten/kota. Capaian tertinggi diperoleh Kabupaten Pulang Pisau dengan angka
sebesar 75.4% diikuti oleh Kabupaten Kotawaringin Barat sebesar 57.2% dan
Kabupaten Barito Utara sebesar 42.8%. Capaian terendah terdapat di Kabupaten
Seruyan sebesar 0,0%, diikuti oleh Kota Palangka Raya sebesar 1.4%, dan
Kabupaten Barito Timur sebesar 3.5%.
3. Kunjungan Neonatus
Kunjungan Neonatus (KN) adalah kunjungan yang dilakukan oleh petugas
kesehatan ke rumah ibu bersalin, untuk memantau dan memberi pelayanan
kesehatan untuk ibu dan bayinya. Pada Permenkes 741/Th. 2008 tentang Standar

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 50


Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan (SPM-BK), KN dibagi menjadi 3, yaitu: KN1
adalah kunjungan pada 0-2 hari KN2 adalah kunjungan 2-7 hari dan KN3 adalah
kunjungan setelah 7-28 hari.
Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai
standart yang di berikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada neonatus
sedikitnya 3 kali,selama periode 0 sampai 28 hari setelah lahir, baik di fasilitas
kesehatan maupun melalui kunjungan rumah. Pelayanan kesehatan bayi adalah
pelayanan kesehatan sesuai standart yang di berikan oleh tenaga kesehatan kepada
bayi sedikitnya 4 kali, selama periode 29 hari sampai dengan 11 bulan setelah bayi
lahir.
Kunjungan Neonatus merupakan kunjungan bayi hingga usia kurang dari satu
bulan. Perlunya bayi usia kurang dari 1 bulan untuk melakukan pemeriksaan karena
bayi usia <1 bulan merupakan golongan umur yang paling rentan atau memiliki
resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Dalam melaksanakan pelayanan neonatus,
petugas kesehatan di samping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga
melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu.
Gambar 5.16 Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama (Kn1) Menurut
Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015

Barito Selatan 75,9


Kotawaringin Timur 90,2
Barito Timur 91,3
Barito Utara 92,7
Kalteng 95,7
Palangka Raya 95,7
Gunung Mas 98,4
Seruyan 98,6
Murung Raya 98,7
Katingan 99,1
Kotawaringin Barat 99,5
Pulang Pisau 100,0
Kapuas 100,0
Sukamara 100,0
Lamandau 100,0

0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015


Dari gambar diatas diketahui capaian KN1 untuk Provinsi Kalimantan Tengah
pada tahun 2015 sebesar 95.7% lebih tinggi bila dibandingkan dengan capaian pada

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 51


tahun 2014 sebesar 90.6%. Capaian tertinggi adalah Kabupaten Sukamara,
Kabupaten Lamandau, Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau dengan capaian masing-
masing 100%. Sedangkan Kabupaten yang capaian yang paling rendah adalah
Kabupaten Barito Selatan sebesar 75.9%, diikuti oleh Kabupaten Kotawaringin Timur
sebesar 90.2% dan Kabupaten Barito Timur sebesar 91.3%. Secara umum capaian
semua kabuapaten kota telah mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan
dengan tahun sebelumnya. Perlu ada upaya yang lebih baik lagi agar semua
kabupaten bisa mencapai 100%.
Cakupan kunjungan KN lengkap merupakan gambaran pelayanan kesehatan
pada neonatal bulan pertama setelah kelahiran. Pelayanan kesehatan neonatal
dilaksanakan oleh dokter spesialis anak/dokter//bidan/perawat terlatih, baik difasilitas
kesehatan maupun melalui kunjungan rumah. Setiap neonatal harus diberikan
pelayanan kesehatan sedikitnya dua kali pada minggu pertama, dan satu kali pada
minggu kedua setelah lahir. Gambaran cakupan kunjungan KN lengkap menurut
Kabupaten Kota di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 dapat dilihat pada
gambar berikut ini.
Gambar 5.17 Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap Menurut Kabupaten/Kota
Tahun 2015

Barito Selatan 70,6


Kotawaringin Timur 81,9
Seruyan 87,3
Barito Timur 90,5
Kalteng 92,3
Barito Utara 93,2
Murung Raya 93,3
Palangka Raya 94,6
Sukamara 95,5
Kapuas 96,2
Katingan 97,4
Gunung Mas 97,9
Kotawaringin Barat 99,4
Pulang Pisau 100,0
Lamandau 100,0

0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015


Pada gambar di atas terlihat bahwa pencapaian indikator KN lengkap cukup
baik di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 sebesar 92.3% lebih tinggi bila

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 52


dibandingkan dengan capaian KN lengkap pada tahun 2014 sebesar 86%. Capai ini
harus ditingkat pada kabuten yang capaian masing dibawah target. Bila dilihat secara
keseluruhan hanya ada dua kabupaten yang masih belum mencapai target sebesar
85% yaitu Kabupaten Barito Selatan 70.6% dan Kabupaten Kotawaringin Timur
sebesar 81.9. Informasi lebih lanjut mengenai kunjungan neonatal dapat dilihat pada
lampiran 38.
4. Jumlah Bayi Yang Diberi ASI Ekslusif
ASI adalah hadiah yang sangat berharga yang dapat diberikan kepada bayi,
dalam keadaan miskin mungkin merupakan hadiah satu-satunya, dalam keadaan
sakit mungkin merupakan hadiah yang menyelamatkan jiwanya (UNICEF). Oleh
sebab itu pemberian ASI perlu diberikan secara eksklusif sampai umur 6 (enam)
bulan dan tetap mempertahankan pemberian ASI dilanjutkan bersama makanan
pendamping sampai usia 2 (dua) tahun.
Peningkatan pengetahuan tentang pemberian ASI ekslusif kepada masyarakat
terutama kepada ibu mulai sejak hamil sampai melahirkan. Konseling ASI ekslusif
dilakukan bertujuan peningkatan pemberian ASI eksklusif pada bayi. Cakupan
pemberian ASI ekslusif di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2014 terlihat pada
gambar di bawah ini.
Gambar 5.18 Persentase Bayi Yang Diberi ASI Ekslusif Pada Tahun 2015 di Provinsi
Kalimantan Tengah
Seruyan 2,58
Sukamara 10,17
Barito Selatan 13,25
Katingan 15,84
Lamandau 18,97
Barito Timur 22,13
Kotawaringin Barat 22,67
Barito Utara 24,12
KALTENG 27,58
Murung Raya 33,54
Gunung Mas 35,19
Kotawaringin Timur 40,42
Palangka Raya 41,94
Pulang Pisau 44,68
Kapuas 60,07

0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2015

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 53


Gambar diatas memperlihatkan bahwa cakupan pemberian ASI Ekslusif pada
bayi rata-rata di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 mencapai 27.58%
lebih tinggi bila dibandingkan dengan capaian ASI ekslusif pada tahun 2014 yang
hanya mencapai 15.7%. Cakupan pemberian ASI ekslusif di Kalimantan Tengah
paling tinggi di Kabupaten Kapuas yang mencapai 60.07% diikuti oleh Kabupaten
Pulang Pisau 44.68% dan Kota Palangka Raya yang mencapai 41.94%. Sedangkan
yang paling rendah adalah Kabupaten Seruyan sebesar 2.58% persen diikuti oleh
Kabupaten Sukamara 10,17% dan Kabupaten Barito Selatan sebesar 13.25%.
Beberapa hal yang menghambat pemberian ASI eksklusif diantaranya adalah:
1). Rendahnya pengetahuan ibu dan keluarga lainnya mengenai manfaat ASI dan
cara menyusui yang benar.
2). Kurangnya pelayanan konseling laktasi dan dukungan dari petugas kesehatan.
3). Faktor sosial budaya.
4). Kondisi yang kurang memadai bagi para ibu yang bekerja.
5). Gencarnya pemasaran susu formula.
5. Pelayanan Kesehatan Bayi
Bayi juga merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap gangguan
kesehatan maupun serangan penyakit. Kesehatan bayi dan balita harus dipantau
untuk memastikan kesehatan mereka selalu dalam kondisi optimal. Pelayanan
kesehatan bayi termasuk salah satu dari beberapa indikator yang bisa menjadi
ukuran keberhasilan upaya peningkatan kesehatan bayi dan balita. Pelayanan
kesehatan pada bayi ditujukan pada bayi usia 29 hari sampai dengan11 bulan dengan
memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi klinis kesehatan (dokter, bidan, dan perawat) minimal
4kali, yaitu pada 29 hari – 2 bulan, 3 – 5 bulan, 6 – 8 bulan dan 9 – 12 bulan sesuai
standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Pelayanan ini terdiri dari penimbangan berat badan, pemberian imunisasi
dasar (BCG,DPT/ HB1-3, Polio 1-4, dan Campak), Stimulasi Deteksi Intervensi Dini
Tumbuh Kembang (SDIDTK) bayi, pemberian vitamin A pada bayi, dan penyuluhan
perawatan kesehatan bayiserta penyuluhan ASI Eksklusif, pemberian makanan
pendamping ASI (MP ASI) dan lain-lain.
Cakupan pelayanan kesehatan bayi dapat menggambarkan upaya pemerintah
dalam meningkatan akses bayi untuk memperoleh pelayanan kesehatan dasar,

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 54


mengetahui sedini mungkin adanya kelainan atau penyakit, pemeliharaan kesehatan
dan pencegahan penyakit serta peningkatan kualitas hidup bayi.
Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bayi diperlukan peran serta
masyarakat dan kader sehingga bagi ibu-ibu yang memiliki bayi secara rutin
melakukan pemeriksaan kesehatan ke sarana kesehatan baik sarana kesehatan
pemerintah maupun swasta. Untuk meningkatkan peran serta masyarakat diperlukan
kerjasama lintas sektoral seperti BPM Des, PKK dan lintas sektor terkait. Selain itu
untuk meningkatkan kunjungan bayi perlu mengaktifkan kembali pokjanal posyandu,
desa siaga, penyuluhan serta inovasi kegiatan di posyandu
Gambaran capaian pelayanan kesehatan bayi menurut kabupaten Kota di
Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 5.19 Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Pada Tahun 2015 di
Provinsi Kalimantan Tengah

Katingan 54,6
Lamandau 64,8
Seruyan 70,8
KALTENG 81,9
Kotawaringin Timur 81,9
Barito Selatan 82,2
Sukamara 83,8
Pulang Pisau 86,3
Gunung Mas 87,0
Kapuas 88,2
Murung Raya 89,9
Palangka Raya 91,4
Kotawaringin Barat 92,7
Barito Utara 94,0
Barito Timur 100,0

0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2015


Dari gambar diatas diketahui bahwa cakupan pelayanan kesehatan bayi pada
tahun 2015 untuk Provinsi Kalimantan Tengah sebesar 81.9% lebih tinggi bila
dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 sebesar 79.9%. Kabupaten dengan
capaian tertinggi adalah Kabupaten Barito Timur sebesar 100%, diikuti oleh
Kabupaten Barito Utara sebesar 94% dan Kabupaten Kotawaringin Barat sebesar
92.7%. Sedangkan capaian terendah adalah Kabupaten Katingan sebesar 54.6%,

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 55


kemudian Kabupaten Lamandau sebesar 64.8% dan Kabupaten Seruyan sebesar
70.8%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran tabel 40.
6. Imunisasi
Berbagai penyakit yang sesungguhnya dapat dicegah dengan imunisasi.
Beberapa penyakit menular yang termasuk kedalam Penyakit yang Dapat Dicegah
dengan Imunisasi (PD3I) antara lain : Difteri, Tetanus,Hepatitis B, radang selaput
otak, radang paru-paru, pertusis, dan polio. Anak yang telah diberiimunisasi akan
terlindungi dari berbagai penyakit berbahaya tersebut, yang dapatmenimbulkan
kecacatan atau kematian.
Secara alamiah sistem kekebalan tubuhakan membentuk zat anti yang disebut
antibodi untuk melumpuhkan antigen. Pada saat pertama kali antibodi “berinteraksi”
dengan antigen, respon yang diberikan tidak terlalu kuat. Hal ini disebabkan antibodi
belum “mengenali” antigen. Pada interaksi antibodi-antigen yangke-2 dan seterusnya,
sistem kekebalan tubuh sudah memiliki “memori” untuk mengenaliantigen yang
masuk ke dalam tubuh, sehingga antibodi yang terbentuk lebih banyak dan dalam
waktu yang lebih cepat.
Proses pembentukan antibodi untuk melawan antigen secara alamiah disebut
imunisasi alamiah. Sedangkan program imunisasi melalui pemberian vaksin adalah
upaya stimulasi terhadap sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi dalam
upaya melawan penyakit dengan melumpuhkan “antigen” yang telah dilemahkan
yang berasal dari vaksin. Imunisasi adalah suatu cara untuk
menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu
penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit
atau hanya sakit ringan.
Program imunisasi merupakan salah satu upaya untuk melindungi penduduk
terhadap penyakit tertentu. Program imunisasi diberikan kepada populasi yang
dianggap rentan terjangkit penyakit menular, yaitu bayi, anak usia sekolah, wanita
usia subur, dan ibu hamil.
a. Cakupan Desa/Kelurahan UCI
Pemerintah telah menetapkan imunisasi sebagai upaya nyata untuk mencapai
Millennium Development Goals (MDGs), khususnya untuk menurunkan angka
kematian anak. Imunisasi dasar sangat penting diberikan sewaktu bayi (usia 0 – 11
bulan) untuk memberikan kekebalan dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I). Tanpa imunisasi anak-anak mudah terserang berbagai

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 56


penyakit, kecacatan dan kematian. Indikator keberhasilan pelaksanaan imunisasi
diukur dengan pencapaian Universal Child Immunization (UCI) desa/ kelurahan, yaitu
minimal 80% bayi didesa/ kelurahan telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap.
Sebagai salah satu indikator untuk menilai keberhasilan pelaksanaan imunisasi
adalah Universal Child Immunization atau yang biasa disingkat UCI. UCI adalah
gambaran suatu desa/kelurahan dimana ≥ 80% dari jumlah bayi (0-11 bulan) yang
ada di desa/kelurahan tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap. Target UCI
pada Renstra adalah sebesar 95%. Indikator keberhasilan GAIN UCI mengacu pada
RPJMN Tahun 2010-2014 dengan target tahun 2012 mencapai UCI 90% dan 85%
bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap yaitu BCG, Hepatitis B, DPT-HB, Polio dan
campak. Pencapaian UCI desa/kelurahan di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015
terlihat pada gambar berikut.
Gambar 5.20 Cakupan Desa/Kelurahan UCI Menurut Kabupaten/Kota Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2015

Murung Raya 41,60


Kapuas 45,06
Palangka Raya 46,67
Seruyan 48,00
Sukamara 65,63
KALTENG 68,75
Pulang Pisau 69,70
Katingan 70,19
Lamandau 73,49
Kotawaringin Timur 76,76
Barito Timur 80,00
Gunung Mas 81,89
Barito Utara 91,26
Barito Selatan 91,40
Kotawaringin Barat 92,63

0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015


Gambar diatas menunjukan bahwa capaian UCI untuk Provinsi Kalimantan
Tengah Tahun 2015 adalah 68.75% lebih rendah bila dibandingkan dengan capaian
UCI pada tahun 2014 sebesar 70.1%. Ada 5 kabupaten dengan cakupan UCI
Desa/Kelurahan diatas 80% yaitu Kabupaten Kotawaringin Barat, Barito Selatan,
Barito Utara, Gunung Mas, dan Barito Timur. Sedangkan capaian UCI terendah
adalah Kabupaten Murung Raya sebesar 41.60%, diikuti oleh Kabupaten Kapuas
45,06% dan Kota Palangka Raya 46.67%.

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 57


Masih banyak kabupaten kota yang belum mencapai target yang telah
ditetapkan. Kurangnya dana operasional untuk imunisasi baik rutin maupun
tambahan, dan tidak tersedianya fasilitas dan infrastruktur yang memadai. Selain itu
juga kurangnya koordinasi lintas sektor termasuk pelayanan kesehatan swasta,
kurang sumber daya yang memadai serta kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang program dan manfaat imunisasi.
Indikator UCI akan memberikan gambar sejauh mana keterlibatan semua
pemangku kepentingan di daerah. Perkembangan UCI di Provinsi Kalimantan Tengah
dari tahun 2010 s.d 2015 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 5.21 Perkembangan Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization
(UCI) 2010 – 2015
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child
Immunization (UCI) 2010 – 2015
77,3
78 76,5
76 73,9
72,8
74
72 70,1
68,75
70
68
66
64
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015


Gambar diatas memperlihatkan bahwa pencapaian UCI desa/kelurahan rata-
rata di Provinsi Kalimantan Tengah tahun dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi.
Pada tahun 2013 capaian UCI-nya mencapai 73.9% kemudian mengalami penurunan
menjadi 70.1% pada tahun 2014 dan kembali mengalami penurunan pada tahun
2015 menjadi 68.75%. Ini memberikan gambaran bahwa kinerja kita dalam
penanganan masalah imunisasi memerlukan inovasi yang lebih efektif agar capaian
UCI akan menjadi lebih baik di masa yang akan datang.
b. Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi
Sasaran imunisasi yang dilaksanakan melalui program pemerintah adalah:
imunisasi rutin (bayi, WUS, Catin dan anak usia SD) dan imunisasi tambahan (bayi
dan anak). Sebagai salah satu kelompok yang menjadi sasaran program imunisasi,
setiap bayi wajib mendapatkan lima imunisasi dasar lengkap (LIL) yang terdiri dari : 1
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 58
dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis polio, 3 dosis hepatitis B, dan 1 dosis campak. Dari
kelima imunisasi dasar lengkap yang diwajibkan tersebut, campak merupakan
imunisasi yang mendapat perhatian lebih yang dibuktikan dengan komitmen
Indonesia pada lingkup ASEAN dan SEARO untuk mempertahankan cakupan
imunisasi campak sebesar 90%. Hal ini terkait bahwa campak adalah salah satu
penyebab utama kematian pada balita. Dengan demikian pencegahan campak
memiliki peran signifikan dalam penurunan angka kematian balita.
Cakupan imunisasi campak Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 sebesar
74.94% jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014
sebesar 85,66%. Pada tingkat kabupaten/kota cakupan imunisasi campak yang
mencapai > 90% adalah 3 kabupaten, sedangkan 4 kabupaten masih < 79%.
Gambar 5.22 Persentase Cakupan Imunisasi Campak Provinsi Kalimantan
Tengah Tahun 2015

Katingan 35,43
Lamandau 53,62
Kapuas 66,34
Sukamara 71,37
KALTENG 74,94
Palangka Raya 79,70
Pulang Pisau 80,42
Murung Raya 80,95
Gunung Mas 81,20
Barito Timur 81,26
Seruyan 84,02
Kotawaringin Timur 89,82
Barito Selatan 90,99
Barito Utara 94,03
Kotawaringin Barat 98,32

0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00

Sumber: Bidang PMK Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015

Pada gambar di atas dapat diketahui bahwa Kabupaten yang paling tinggi
capaiannya adalah Kabupaten Kotawaringin Barat sebesar 98.32% diikuti oleh
Kabupaten Barito Utara sebesar 94.03% dan Kabupaten Barito Selatan sebesar
90.99%. Sedangkan Kabupaten dengan cakupan terendah adalah Kabupaten
Katingan sebesar 35,43%, diikuti oleh Lamandau sebesar 53,62% dan Kabupaten
Kapuas sebesar 66,34%.
Program imunisasi pada bayi mengharapkan agar setiap bayi mendapatkan
kelima jenis imunisasi dasar lengkap. Keberhasilan seorang bayi dalam mendapatkan

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 59


5 jenis imunisasi dasar tersebut diukur melalui indikator imunisasi dasar lengkap.
Capaian indikator ini di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 sebesar
64.76%. Lebih kecil bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 sebesar
68.6%. Angka ini belum memenuhi target SPM yang telah ditetapkan sebesar 90%.
Sebanyak satu kabupaten dengan cakupan imunisasi dasar lengkap > 90%, yaitu
Barito Utara.
Gambar 5.23 Persentase Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2015
Imunisasi Lengkap 2015
Katingan 23,04
Lamandau 49,50
Kapuas 56,60
Palangka Raya 61,04
KALTENG 64,76
Seruyan 67,27
Kotawaringin Timur 68,35
Sukamara 71,37
Pulang Pisau 76,07
Murung Raya 77,65
Barito Timur 82,12
Barito Selatan 84,97
Gunung Mas 86,56
Kotawaringin Barat 89,65
Barito Utara 91,47
0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2015


Gambar diatas ada tiga kabupaten/kota dengan capaian imunisasi dasar
lengkap pada bayi yang tertinggi pada tahun 2015 adalah di Kabupaten Barito Utara
sebesar 99,6% diikuti oleh Kotawaringin Barat sebesar 89.65%, dan Kabupaten
Gunung Mas 86.56%. Sedangkan tiga kabupaten dengan capaian terendah adalah
Kabupaten Katingan sebesar 23.04%, diikuti oleh Kabupaten Lamandau sebesar
49.50%, dan Kabupaten Kapuas sebesar 56.60%. Untuk lebih lengkap mengenai data
dan informasi terkait imunisasi dasar pada bayi yang menurut kabupaten/kota tahun
2015 terdapat pada lampiran 43.
7. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi
Kurang Vitamin A (KVA) masih merupakan masalah yang tersebar diseluruh
dunia terutama di negara berkembang dan dapat terjadi pada semua umur terutama
pada masa pertumbuhan. KVA dalam tubuh dapat menimbulkan berbagai jenis
penyakit yang merupakan “Nutrition Related Diseases” yang dapat mengenai
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 60
berbagai macam anatomi dan fungsi dari organ tubuh seperti menurunkan sistem
kekebalan tubuh dan menurunkan epitelisme sel-sel kulit. Salah satu dampak kurang
Vitamin A adalah kelainan pada mata yang umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan
– 4 tahun yang menjadi penyebab utama kebutaan di negara berkembang.
Pemberian kapsul vitamin A dilakukan terhadap bayi (6-11 bulan) dengan
dosis 100.000 SI, anak balita (12-59 bulan) dengan dosis 200.000 SI, dan ibu nifas
diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI, sehingga bayinya akan memperoleh vitamin A
yang cukup melalui ASI. Pemberian Kapsul Vitamin A diberikan secara serentak setiap
bulan Februari dan Agustus padabalita usia 6-59 bulan.
Cakupan Pemberian vitamin A pada bayi di Provinsi Kalimantan Tengah pada
tahun 2015 sebesar 48.74% jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan capaian
pada tahun 2014 sebesar 87,09%. Data cakupan pemberian vitamin A pada bayi
menunjukan bahwa ada 3 kabupaten/kota yang capaiannya sudah diatas 80% atau
lebih yaitu Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Sukamara dan Kabupaten
Kotawaringin Timur.
8. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Anak Balita dan Balita
Salah satu program penanggulangan KVA yang telah dijalankan adalah
dengan suplementasi kapsul Vitamin A dosis tinggi 2 kali pertahun pada Balita dan
ibu nifas untuk mempertahankan bebas buta karena KVA dan mencegah
berkembangnya kembali masalah Xerofthalmia dengan segala manifestasinya
(gangguan penglihatan, buta senja dan bahkan kebutaan sampai kematian).
Disamping itu pemantapan program distribusi kapsul Vitamin A dosis tinggi juga
dapat mendorong tumbuh kembang anak serta meningkatkan daya tahan anak
terhadap penyakit infeksi, sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan
kematian pada bayi dan anak.
Balita yang dimaksud dalam program distribusi kapsul Vitamin A adalah anak
umur 12–59 bulan yang mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi. Kapsul Vitamin A
dosis tinggi terdiri dari kapsul vitamin A berwarna merah dengan dosis 200.000 SI
yang diberikan pada anak umur 12-59 bulan dan diberikan pada bulan Februari dan
Agustus setiap tahunnya.
Cakupan pemberian kapsul vitamin A pada anak balita tahun 2015 adalah
sebesar 78.62% lebih sedikit bila dibandingkan dengan cakupan pemberian vitamin A
pada anak balita pada tahun 2014 sebesar 81,32%. Ada lima kabupaten kota yang
memiliki cakupan tertinggi yang lebih dari 90% yaitu Kabupaten Gunung Mas sebesar

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 61


98.65%, kemudian Kabupaten Lamandau sebesar 95.06%, Kota Palangka Raya
sebesar 93.62%, Kabupaten Pulang Pisau sebesar 93.58% dan terakhir adalah
Kabupaten Barito Timur sebesar 90,73%. Sedangkan yang cakupannya terendah
adalah Kabupaten Sukamara sebesar 54,52% diikuti oleh Kabupaten Katingan
sebesar 59.24% dan Kabupaten Barito Utara sebesar 63.31%. Lebih lengkapnya
dapat dilihat pada lampiran tabel 44.
Cakupan pemberian kapsul vitamin A pada Balita tahun 2015 adalah sebesar
76.24%. Capaian tertinggi pemberian vitamin A pada balita adalah Kabupaten Pulang
Pisau sebesar 93.95%, diikuti oleh Kabupaten Barito Selatan sebesar 90.16% dan
Kabupaten Kotawaringin Barat sebesar 89.68%. Sedangkan yang cakupannya
terendah adalah Kabupaten Katingan sebesar 41,65% diikuti oleh Kabupaten Seruyan
sebesar 66.59% dan Kabupaten Kotawaringin Timur sebesar 67%. Lebih lengkapnya
dapat dilihat pada lampiran tabel 44.
Cakupan pemberian kapsul vitamin A pada balita selama 6 tahun terakhir
(2010-2015) dapat dilihat dalam gambar berikut ini:
Gambar 5.24 Cakupan Pemberian Kapsul Vit. A pada Balita di Provinsi Kalimantan
Tengah Tahun 2010–2015

81,32

78,89

76,24
75,16
73,75

71,32

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2015


Dari grafik diatas secara umum terlihat perkembangan cakupan pemberian
kapsul vitamin A pada balita dari tahun ke tahun terus mengalami fluktuasi dan
cenderung naik turun. Masih diperlukan upaya lebih untuk meningkatkan cakupan
pemberian kapsul vitamin A pada Balita. Upaya tersebut antara lain melalui
peningkatan integrasi pelayanan kesehatan anak, sweeping pada daerah yang

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 62


cakupannya masih rendah dan memaksimalkan kampanye pemberian kapsul vitamin
A. Lebih jelasnya mengenai data pemberian kapsul vitamin A pada bayi dan anak
balita dapat dilihat pada lampiran tabel 44.
9. Cakupan Penimbangan Baduta di Posyandu (D/S)
Penimbangan terhadap bayi dan balita yang dilakukan di posyandu
merupakan upaya masyarakat memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi dan
balita yang dintegrasikan dengan pelayanan kesehatan dasar lain (KIA, Imunisasi,
Pemberantasan Penyakit). Partisipasi masyarakat dalam penimbangan di posyandu
tersebut digambarkan dalam perbandingan jumlah baduta yang ditimbang (D)
dengan jumlah balita seluruhnya (S). Semakin tinggi partisipasi masyarakat dalam
penimbangan di posyandu maka semakin baik pula data yang dapat menggambarkan
status gizi balita.
Hasil penimbangan, dapat mengetahui apakah seorang anak terlalu cepat
bertambahberat badannya dibandingkan usianya atau tidak bertambah berat
badannya. Untuk itumemerlukan pemeriksaan berat badan anak lebih lanjut terkait
dengan tinggi badannya, yangdapat menentukan apakah seorang anak mempunyai
berat badan berlebih/kurang.
Kegiatan penimbangan anak baduta di Posyandu (D/S) menjadi salah satu
indikator yang ditetapkan pada Renstra Kementerian Kesehatan. Indikator ini
berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi pada balita, cakupan pelayanan kesehatan
dasar khususnya imunisasi serta penanganan prevalensi gizi kurang pada balita.
Dengan cakupan D/S yang tinggi, diharapkan semakin tinggi pula cakupan vitamin A,
cakupan imunisasi dan semakin rendah prevalensi masalah gizi. Cakupan
penimbangan Baduta di posyandu (D/S) di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun
2015 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 63


Gambar 5.25. Persentase Baduta di timbang D/S Tahun 2015 di Provinsi
Kalimantan Tengah

Kotawaringin Timur 36,63


Barito Selatan 50,04
Katingan 54,83
Kapuas 57,11
KALTENG 59,69
Barito Utara 62,47
Kotawaringin Barat 64,53
Sukamara 66,40
Palangka Raya 67,05
Seruyan 68,04
Murung Raya 70,93
Barito Timur 74,41
Gunung Mas 76,17
Pulang Pisau 87,04
Lamandau 88,65

0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015


Pada gambar diatas diketahui bahwa cakupan penimbangan pada tingkat
provinsi pada tahun 2015 sebesar 59.69% lebih tinggi bila dibandingkan dengan
capaian pada tahun 2014 yang hanya mencapai 57.6%. Capaian ini masih jauh dari
target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 80%. Kabupaten yang memiliki capaian
tertinggi adalah Kabupaten Lamandau sebesar 88.65%, diikuti oleh Kabupaten
Pulang Pisau sebesar 87,04%, dan Kabupaten Gunung Mas sebesar 76,17%.
Sedangkan capaian terendah adalah Kabupaten Kotawaringin Timur sebesar 36.63%
diikuti oleh Kabupaten Barito Selatan sebesar 50.05% dan Kabupaten Katingan
54.83%. Lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran tabel no 45.
Banyak hal dapat mampengaruhi tingkat pencapaian partisipasi masyarakat
dalam penimbangan di posyandu antara lain tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan
masyarakat tentang kesehatan dan gizi, faktor ekonomi dan sosial budaya. Dari data
yang ada menggambarkan bahwa pedesaan dan perkotaan tidak memperlihatkan
perbedaan yang menyolok dalam partisipasi masyarakat tetapi yang sangat
berpengaruh adalah faktor ekonomi dan sosial budaya.

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 64


10. Pelayanan Kesehatan Anak Balita
Kesehatan bayi dan balita harus dipantau untuk memastikan kesehatan
mereka selalu dalam kondisi optimal. Untuk itu dipakai indikator-indikator yang bisa
menjadi ukuran keberhasilan upaya peningkatan kesehatan bayi dan balita, salah
satu diantaranya adalahpelayanan kesehatan anak balita. Adapun batasan anak balita
adalah setiap anak yang beradapada kisaran umur 12 sampai dengan 59 bulan.
Setiap tahapan perkembangan anak adalah masa penting dan setiap anak
memiliki tahapan perkembangan yang berbeda-beda. Pemantauan pertumbuhan dan
mengalami tumbuh kembang yang cepat. Pemantauain pertumbuhan balita meliputi
perkembangan anak bawah lima tahun (balita) perlu dilakukan karena sedang
pengukuran berat badan pertinggi/panjang badan (BB/TB). Ditingkat masyarakat
pemanatauan pertumbuhan adalah pengukuran berat badan per umur (BB/U) setiap
bulan di Posyandu, Taman Bermain, Pos PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), Taman
Penitipan Anak dan Taman Kanak-Kanak serta raudhatul athfal dll.
Pelayanan kesehatan pada anak balita dilakukan oleh tenaga kesehatan dan
memperoleh:
a. Pelayanan Pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun (Penimbangan berat
badan dan pengukuran tinggi badan minimal 8 kali dalam setahun).
b. Pemberian vitamin A dua kali dalam setahun yakni setiap bulan Februari
danAgustus
c. Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang balita minimal 2 kali dalam
setahun.
c. Pelayanan Anak Balita Sakit sesuai standar menggunakan Manajemen Terpadu
Balita Sakit (MTBS).
Cakupan pelayanan anak balita (12-59 Bulan) yang mendapat pelayanan
kesehatan (minimal 8 kali) Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 sebesar 68.26%
lebih tinggi bila dibandingkan dengan capai pada tahun 2014 sebesar 59,3%.
Peningkatan ini merupakan hasil telah dicapai oleh dinas kesehatan Kabupaten/Kota
dan puskesmas beserta jaringannya dalam memberikan pelayanan kesehatan pada
balita, walaupun belum mencapai target yang telah ditentukan. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 65


Gambar 5.26 Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Menurut
Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tahun 2015

Sukamara 23,23
Barito Timur 42,74
Seruyan 52,95
Murung Raya 56,38
Pulang Pisau 58,37
Katingan 63,53
Barito Utara 68,21
KALTENG 68,26
Kotawaringin Timur 68,86
Palangka Raya 70,91
Barito Selatan 74,66
Gunung Mas 79,67
Kapuas 86,90
Kotawaringin Barat 92,34
Lamandau 103,01

0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015


Dari gambar diatas terlihat Kabupaten yang memiliki capai capaiannya
melebihi 80% yaitu Kabupaten Lamandau yang memiliki capaian tertinggi yaitu
sebesar 103,01%, diikuti oleh Kotawaringin Barat sebesar 92,34%, dan Kabupaten
Kapuas sebesar 86.90%. Sedangkan Kabupaten dengan capaian terendah adalah
Kabupaten Sukamara sebesar 23.23%, diikuti oleh Kabupaten Barito Timur sebesar
42.74% dan abupaten Seruyan sebesar 52.95%. Data lengkap terkait pelayanan
kesehatan anak balita disajikan pada lampiran 46.
11. Penjaringan Kesehatan Pada Siswa SD dan Setingkat
Mulai masuk sekolah merupakan hal penting bagi tahap perkembangan anak.
Banyakmasalah kesehatan terjadi pada anak usia sekolah, seperti misalnya
pelaksanaan Perilaku HidupBersih dan Sehat (PHBS) seperti menggosok gigi dengan
baik dan benar, mencuci tanganmenggunakan sabun, karies gigi, kecacingan,
kelainan refraksi/ketajaman penglihatan danmasalah gizi. Pelayanan kesehatan pada
anak termasuk pula intervensi pada anak usia sekolah.
Anak usia sekolah merupakan sasaran yang strategis untuk pelaksanaan
programkesehatan, karena selain jumlahnya yang besar, mereka juga merupakan
sasaran yang mudah dijangkau karena terorganisir dengan baik. Sasaran dari
pelaksanaan kegiatan ini diutamakan untuk siswa SD/sederajat kelas 1. Pemeriksaan
kesehatan dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama tenaga lainnya yang terlatih

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 66


(guru UKS/UKSG dan dokter kecil). Tenaga kesehatan disini adalah tenaga medis,
tenaga keperawatan atau petugas puskesmas lainnya yang telah dilatih sebagai
tenaga pelaksana UKS/UKGS. Guru UKS/UKGS adalah guru kelas atau guru
yangditunjuk sebagai pembina UKS/UKGS di sekolah dan telah dilatih tentang
UKS/UKGS. Dokterkecil adalah kader kesehatan sekolah yang biasanya berasal dari
murid kelas 4 dan 5 SD dansetingkat yang telah mendapatkan pelatihan dokter kecil.
Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran tentang kebersihan dan kesehatan
gigi bisa dilaksanakan sedini mungkin. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan
pengetahuan siswa tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut pada
khususnya dan kesehatan tubuh serta lingkungan pada umumnya.
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat yang mendapat
pelayanan kesehatan pada tahun 2015 sebesar 67.7%, lebih rendah bila
dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 sebesar 68,2%. Lebih jelasnya dapat
dilihat pada lampiran pada tabel 49.
Gambar 5.27 Cakupan Sekolah Dasar/Setingkat Yang Melaksanakan
Penjaringan Siswa SD/Setingkat Kelas 1 Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2015
Kapuas 37,91
Kotawaringin Timur 50,29
KALTENG 67,73
Pulang Pisau 69,90
Lamandau 72,80
Sukamara 74,87
Barito Utara 76,51
Gunung Mas 78,85
Murung Raya 89,40
Palangka Raya 92,76
Kotawaringin Barat 96,34
Katingan 99,97
Barito Timur 100,00
Barito Selatan 100,00
Seruyan 0,00

0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015

Dari gambar diatas diketahui bahwa sebagian besar kabupaten kota belum
memenuhi target 94%, hanya 6 kabupaten yang telah mencapai target yaitu
Kabupaten Barito Selatan, Barito Timur, Kabupaten Katingan, Kabupaten
Kotawaringin Barat, Kota Palangka Raya dan Kabupaten Murung Raya. Sedangkan
capaian terendah terdapat di Kabupaten Seruyan 0%, selanjutnya adalah Kabupaten
Kapuas sebesar 37.91% dan Kabupaten Kotawaringin Timur sebesar 50.29%.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 67
12. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
a. Rasio Tambal Cabut Gigi Tetap
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas meliputi kegiatan
pelayanan dasar gigi dan upaya kesehatan gigi sekolah. Kegiatan pelayanan dasar
gigi adalah tumpatan (penambalan) gigi tetap dan pencabutan gigi tetap. Indikasi
dari perhatian masyarakat adalah bila tumpatan gigi tetap semakin bertambah
banyak berarti masyarakat lebih memperhatikan kesehatan gigi yang merupakan
tindakan preventif, sebelum gigi tetap betul betul rusak dan harus dicabut.
Pencabutan gigi tetap adalah tindakan kuratif dan rehabilitatif yang merupakan
tindakan terakhir yang harus diambil oleh seorang pasien.
Jumlah tumpatan gigi tetap tahun 2015 sebanyak 10.839 lebih banyak bila
dibandingkan dengan tahun 2014 sebanyak 5933, sementara jumlah pencabutan gigi
tetap pada tahun 2015 sebanyak 11.927 jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan
tahun 2014 sebanyak 6326. Data tersebut menandakan bahwa motivasi masyarakat
dalam mempertahankan gigi geliginya belum maksimal, selain itu sudah semakin
banyak masyarakat yang sadar dan melakukan pemeriksaan gigi geligi. Walaupun
sudah ada peningkatan namun harus tetap diperlukan penyuluhan yang terus
menerus agar masyarakat memeriksakan giginya secara teratur.
Sementara itu rasio tumpatan dan pencabutan gigi tetap tahun 2015 adalah
0.9 sama dengan rasio tumpatan pada tahun 2014 sebesar 0,9. Hal tersebut
menunjukan bahwa masih banyak masyarakat yang melakukan pencabutan gigi
dibandingkan melakukan tumpatan gigi tetap.
Gambar 5.28 Trend Cakupan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun 2010-2015

Pelayanan Kesehatan Gigi Mulut

Tumpatan Gigi Tetap Pencabutan Gigi Tetap 11927

8729 8474
7802 6372 6326
10839

5943 6372 5933


4521 4684

2010 2011 2012 2013 2014 2015


Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2015
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 68
Gambar diatas menunjukan bahwa trend jumlah pencabutan giginya jauh
lebih banyak dibandingkan tumpatan gigi tetapnya (rasio rendah), menandakan
bahwa masyarakat di kabupaten yang bersangkutan masih kurang memperhatikan
kesehatan gigi dan mulut dan kemungkinan frekuensi penyuluhan kesehatan gigi dan
mulut yang dilakukan oleh petugas kesehatan di setiap lini, baik yang dilakukan
didalam maupun diluar gedung masih sangat minim.
b. Murid SD/MI Mendapat Pemeriksaan Gigi dan Mulut
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam bentuk upaya promotif, preventif,
dan kuratif sederhana seperti pencabutan gigi sulung, pengobatan, dan penambalan
sementara gigi sulung dan gigi tetap, yang dilakukan baik di sekolah maupun dirujuk
ke puskesmas minimal 2 kali dalam setahun. Mulut merupakan suatu tempat yang
amat ideal bagi perkembangan bakteri. Bila tidak dibersihkan dengan sempurna, sisa
makanan yang terselip bersama bakteri akan tetap melekat pada gigi kita.
Murid SD/MI diperiksa kesehatan giginya pada 2015 sebanyak 43.6% jauh
lebih banyak bila dibandingkan dengan persentase pada tahun 2014 sebanyak
25.2%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran Tabel 51. Beberapa
kabupaten mempunyai cakupan yang cukup tinggi seperti Kabupaten Barito Selatan
sebesar 100%, diikuti oleh Kabupaten Gunung Mas sebesar 91,8% dan Kabupaten
Lamandau sebesar 98.8%. Sedangkan kabupaten yang tidak memiliki data adalah
Kabupaten Barito Timur, Kotawaringin Barat dan Kabupaten Murung Raya.
Jumlah Murid SD/MI diperiksa dan memerlukan perawatan pada tahun 2015
sebanyak 13.574 lebih sedikit bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebanyak 14.280
anak. Cakupan perawatan gigi dan mulut murid SD/MI di Provinsi Kalimantan Tengah
tahun 2015 sebanyak 31.1% lebih sedikit bila dibandingkan dengan tahun 2014
sebesar 50%.
Masih rendahnya cakupan pelayanan kesehatan gigi dan mulut disebabkan
masih kurangnya tenaga kesehatan gigi baik itu dokter gigi maupun perawat gigi.
Sehingga perlu ada upaya peningkatan tenaga kesehatan gigi di Kalimantan Tengah
baik yang bersumber dari pusat maupun dari daerah, sehingga Upaya Kesehatan Gigi
Sekolah (UKGS) dapat dioptimalkan.
13. Pelayanan Kesehataan Usia Lanjut
Usia Lanjut adalah penduduk dengan usia 60 tahun ke atas. Penduduk usia
lanjut perlu diberi perhatian karena biasanya pada usia lanjut akan timbul banyak
keluhan/masalah kesehatan karena turunnya fungsi organ tubuh, oleh karena itu baik

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 69


pelayanan maupun fasilitas kesehatan juga harus memperhatikan kebutuhan usia
lanjut. Pada tahun 2015 jumlah penduduk usila sebanyak 103.905 orang, jumlah
tersebut lebih kecil bila dibandingkan dengan jumlah usila pada tahun 2014 sebanyak
122.845 orang. Dari jumlah tersebut yang mendapat pelayanan kesehatan pada
tahun 2015 sebanyak 53.82%, lebih besar bila dibandingkan dengan tahun 2014
sebesar 37%. Lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran tabel 52.
14. Angka Kematian Bayi (AKB)
Keberhasilan program pembangunan kesehatan dan perkembangan derajat
kesehatan masyarakat dapat dilihat dari angka kematian pada suatu wilayah yang
dipantau dari waktu ke waktu. Angka kematian di komunitas pada umumnya
diperoleh melalui data survey sedangkan data kematian yang ada di fasilitas
kesehatan hanya memperlihatkan kasus rujukan.
Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infan Mortality rate adalah banyaknya bayi
yang meninggal sebelum mencapai usia satu tahun per 1.000 kelahiran hidup (KH).
Sedangkan Angka Kematian Balita adalah jumlah anak yang meninggal sebelum usia
5 tahun. AKB dan AKABA dapat digunakan untuk menggambarkan tingkat
permasalahan kesehatan anak termasuk status gizi, sanitasi dan angka kesakitan
lainnya. AKB dapat menggambarkan kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat,
karena bayi adalah kelompok usia yang paling rentan terkena dampak dari perubahan
lingkungan maupun sosial ekonomi. Indikator AKB terkait langsung dengan target
kelangsungan hidup anak dan merefleksikan kondisi sosial-ekonomi, lingkungan
tempat tinggal dan kesehatannya. Pneumonia dan diare merupakan penyakit infeksi
yang menjadi penyebab utama kematian bayi di Indonesia dengan lebih dari 50 ribu
balita meninggal per tahun akibat penyakit tersebut.
Bayi dan Balita merupakan golongan masyarakat yang dianggap paling rawan
dari aspek kesehatan. Indikator yang berkaitan dengan kesakitan dan kematian bayi
merupakan indikator penting dan sering dipakai untuk mengukur kemajuan suatu
daerah, khususnya kemajuan dibidang kesehatan. Hal ini dimaksudkan bahwa
kesejahteraan bayi/balita sangat berkaitan dengan kondisi lingkungan dimana orang
tuanya bertempat tingga serta tingkat sosial ekonomi orang tua tersebut.
AKB Provinsi Kalimantan Tengah mengalami fluktuasi dari dalam kurun waktu
2003-2013. Menurut data dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
yang dikeluarkan oleh BPS menunjukkan bahwa di Provinsi Kalimantan Tengah pada
tahun 2003 terdapat AKB sebesar 40/1000 kelahiran hidup kemudian mengalami

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 70


penurunan pada tahun 2007 sebesar 30/1000 kelahiran hidup dan kembali
mengalami penurunan yang signifikan pada tahun 2010 sebesar 23/1000 kelahiran
hidup. Namun berdasarkan hasil SDKI tahun 2012 angka kematian bayi mengalami
peningkatan cukup besar menjadi 49/1000 kelahiran hidup, dan terakhir berdasarkan
hasil SUPAS tahun 2015 menunjukan angka kematian bayi mengalami penurunan
menjadi 24.6 (25)/1000 kelahiran hidup. Tren data angka kematian bayi (AKB)
Provinsi Kalimantan Tengah 2003 – 2015 terlihat pada grafik berikut.
Gambar 5.29 Tren data angka kematian bayi (AKB) ProvinsiKalimantan
Tengah 2003 – 2015 Berdasarkan SDKI dan SUPAS 2015

Trend Angka Kematian Bayi


60
49
50
40
40
30
30 25

20

10

0
2003 2007 2012 2015

Sumber: SDKI Tahun 2012 dan SUPAS 2015

Penurunan angka kematian bayi menunjukan sudah semakin baiknya status


kesehatan ibu dan bayi baru lahir; Semakin mudahnya akses dan kualitas pelayanan
kesehatan ibu dan anak; Peningkatan pengetahuan serta perilaku ibu hamil, keluarga,
serta masyarakat yang belum mendukung perilaku hidup bersih dan sehat.
Gambar diatas memperlihatkan bahwa Angka Kematian Bayi Provinsi
Kalimantan Tengah menunjukan penurunan yang cukup tinggi, namun diperlukan
upaya yang sangat keras lagi untuk menurunkan AKB sehingga mencapai target.
Berdasarkan perhitungan target yang ingin dicapai maka Pemerintah Provinsi
Kalimantan Tengah telah menetapkan target AKB yang tertuang dalam RPJMD
Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2010-2014 turun menjadi 30/1000 kelahiran hidup.
Disamping itu pemerintah pusat juga telah menetapkan target yang ingin dicapai
sesuai MDGs ke-4 pada tahun 2015 yaitu AKB turun menjadi 23/1000 kelahiran
hidup.

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 71


Gambar 5.30 Jumlah Kasus Kematian Bayi di Kalimantan Tengah Tahun 2015

Jumlah Kematian bayi Per Kabupaten/Kota


80 73 Di Prov. KaltengTahun 2015
70
58
60 55
49
50
40 34
30
21 20 19 19 18
20 14 14
10 7 6

Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2015


Gambar diatas memperlihatkan gambaran kasus kematian bayi di Provinsi
Kalimantan Tengah. Pada tahun 2015 total kematian bayi berjumlah 407 kasus
kematian, jumlah tersebut lebih sedikit bila dibandingkan dengan jumlah kasus
kematian pad tahun 2014 yang berjumlah 477 kasus.
Kabupaten dengan jumlah kematian bayi paling sedikit adalah Kabupaten
Katingan sebanyak 6 kasus, diikuti oleh Kabupaten Pulang Pisau sebanyak 7 kasus
dan Kabupayten Barito Selatan sebanyak 14 kasus. Sedangkan Kabupaten dengan
jumlah kasus kematian paling banyak adalah Kabupaten Kotawaringin Timur
sebanyak 73 kasus, diikuti oleh Kabupaten Kapuas sebanyak 58 kasus, dan
Kabupaten Murung Raya sebanyak 55 kasus. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
(lampiran 5). Jumlah kasus kematian bayi pada tahun 2014 berbanding lurus dengan
hasil laporan SDKI tahun 2012 Yang mengalami peningkatan angka kematian dari
30/1000 kelahiran menjadi 49/1000 kelahiran. Oleh karena itu perlu dilakukan
evaluasi data terkait jumlah kasus kematian bayi yang berasal dari kabupaten/kota.

C. STATUS GIZI
Isu status gizi masyarakat masih menjadiperhatian serius pemerintah. Dampak gizi
padaibu hamil, bayi, balita, dan anak merupakan investasi besar bagi pembangunan

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 72


nasional.Peningkatan status gizi masyarakat dilakukandengan meningkatkan akses
masyarakatpada pelayanan gizi.
Upaya perbaikan gizi masyarakat bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi
perorangan dan masyarakat, antara lain yaitu melalui perbaikan pola konsumsi makanan,
perbaikan perilaku sadar gizi, dan peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi dan
kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi. Upaya perbaikan gizi
dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan sesuai dengan pentahapan prioritas
pembangunan nasional.
Keadaan gizi yang baik merupakan prasyarat utama dalam mewujudkan
sumberdaya manusia yang sehat dan berkualitas. Jika ditelusuri, masalah gizi terjadi
disetiap siklus kehidupan, dimulai sejak dalam kandungan (janin), bayi, anak, dewasa,
dan usia lanjut.
Status gizi seseorang mempunyai hubungan yang erat dengan permasalahan
kesehatan secara umum, disamping merupakan faktor predisposisi yang dapat
memperparah penyakit infeksi secara langsung juga dapat menyebabkan terjadinya
gangguan kesehatan individu. Status gizi pada janin/bayi sangat ditentukan oleh status
gizi ibu hamil atau ibu menyusui.
1. Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Kementerian Kesehatan mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi. Gerakan
Nasional ini adalah upaya penggalangan partisipasi dan kepedulian pemangku
kepentingan secara terencana dan terkoordinir. Tujuan utamanya adalah untuk
mempercepat perbaikan gizi, khususnya pada periode usia 1000 hari pertama
kehidupan atau sejak masa janin sampai usia 2 tahun.
Kekurangan gizi terutama pada anak-anak balita dapat menyebabkan
meningkatnya risiko kematian, terganggunya pertumbuhan fisik dan perkembangan
mental serta kecerdasan bila tidak ditangani dengan segera.
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan pada tahun 2010 (100%),
tahun 2011 (100%), tahun 2012 (100%), tahun 2013 (100 %), tahun 2014 (100%)
dan tahun 2015 adalah 100 %. Jumlah kasus gizi buruk pada tahun 2015 berjumlah
88 kasus jumlah tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan jumlah kasus pada
2014 berjumlah 83 kasus. Semua kasus gizi buruk yang terlacak, maupun yang
datang sendiri ke petugas kesehatan dan sarana pelayanan kesehatan mendapat

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 73


perawatan dengan pemberian bantuan MP-ASI selama perawatan/penanganan.
Selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 5.31 Cakupan balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan tahun 2010 - 2015

Cakupan Gizi Buruk Mendapatkan


Perawatan tahun 2010 s.d 2015
120

100
100 100 100 100 100 100
80

60

40

20

0
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber: Bidang Yankesdas Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015


Dalam upaya untuk terus menekan terjadinya gizi buruk dan gizi kurang pada
balita perlu dilakukan kegiatan yang efektif dalam rangka penanggulangan gizi buruk
dan gizi kurang berupa menyediakan materi-materi penunjang berupa buku-buku
pedoman, brosur-brosur maupun leaflet-leaflet, melakukan pelacakan balita gizi
buruk, memperbaiki sistem rujukan dan pasca rujukan sehingga mengurangi risiko
jatuh kembali balita ke dalam status gizi buruk, peningkatan kegiatan pemantauan
pertumbuhan diPosyandu, menyediakan buffer stock PMT untuk balita, serta PMT
pemulihan melalui dana BOK maupun dana lain.
Selain pelatihan tata laksana gizi buruk, dilakukan juga pengembangan Pusat
Pemulihan Gizi Therapeutic Feeding Centre (TFC) dan Community Feeding Centre/
Pemulihan Gizi Berbasis Masyarakat (CFC/PGBM) yang merupakan bentuk upaya
untuk memulihkan gizi buruk di masyarakat. Fasilitas ini berfungsi sebagai tempat
perawatan dan pengobatan anak gizi buruk (tanpa penyakit penyerta) secara intensif,
dan melibatkan keluarga dalam perawatan anak tersebut.
Penyebaran kasus gizi buruk pada balita menyebar ke hampir di semua
kabupaten Kota yang ada di Kalimantan Tengah kecuali Kabupaten Lamandau yang

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 74


tidak memiliki kasus gizi buruk. Peta penyebaran kasus gizi buruk pada balita di
Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 5.32Peta Jumlah Kasus Balita Gizi Buruk dibandingkan dengan Jumlah
Balita Yang Dilaporkan Tahun 2015

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Kota Tahun 2015


Dari gambar di atas menggambark jumlah kasus gizi buruk di Provinsi
Kalimantan Tengah tahun 2015 dengan jumlah kasus sebanyak 88 kasus. Jumlah
kasus gizi buruk paling banyak terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur sebanyak 30
kasus diikuti oleh Kabupaten Kapuas sebanyak 13 kasus dan Kabupaten Murung Raya
sebanyak 10 kasus. Sedangkan jumlah kasus paling sedikit terdapat di Kabupaten
Lamandau sebanyak 0 kasus, dan Kabupaten Katingan, Barito Selatan dan Kota
Palangka Raya dengan jumlah kasus masing-masing 2 kasus.
2. Balita Bawah Garis Merah (BGM)
Aspek tumbuh kembang pada masa balita juga merupakan suatu hal yang
sangat penting, yang sering diabaikan oleh tenaga kesehatan khususnya di lapangan.
Biasanya penanganan yang dilakukan lebih banyak difokuskan pada mengatasi
penyakitnya, sementara tumbuh kembangnya diabaikan.
Adapun salah satu masalah pada pertumbuhan balita yakni balita dengan
Berat Badan (BB) di Bawah Garis Merah (BGM). Balita BGM adalah balita yang saat
ditimbang berat badannya berada pada garis merah atau di bawah garis merah pada
Kartu Menuju Sehat (KMS).KMS adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan
normal anak berdasarkan indeks antropometri berat atau tinggi badan menurut umur,
mencatat pemberian kapsul vitamin A serta vaksinasi.Balita dengan BGM (Bawah

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 75


Garis Merah) adalah balita dengan berat badan menurut umur (BB/U) berada
dibawah garis merah pada KMS. Jika anak berada pada BGM maka diperlukan
tindakan kewaspadaan “warning” agar anak tidak mengalami menderita gangguan
pertumbuhan dan penyakit infeksi serta perhatian pada pola asuh agar lebih
ditingkatkan. Berat Badan BGMbukan menunjukkan keadaan gizi buruk tetapi
sebagaiperingatan untuk konfirmasi dan tindak lanjut. Persentase kasus BGM di
Kabupaten/Kota pada tahun 2015 dapat dilihat pada gambar berikut ini. (Lampiran
47).
Gambar 5.33 Balita dengan Berat Badan di Bawah Garis Merah (BGM) Tahun 2015 di
Provinsi Kalimantan Tengah

Gunung Mas 0,72


Kotawaringin Barat 0,76
Barito Utara 0,82
Pulang Pisau 0,98
Barito Timur 1,05
Seruyan 1,20
Lamandau 1,36
KALTENG 1,46
Murung Raya 1,47
Palangka Raya 1,47
Kotawaringin Timur 1,62
Kapuas 1,73
Barito Selatan 1,89
Sukamara 2,44
Katingan 4,61
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Kota Tahun 2015


Dari gambar diatas diketahui bahwa persentase balita yang mengalami BGM di
Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 adalah sebesar 1.46% lebih tinggi bila
dibandingkan dengan persentase Balita yang BGM pada tahun 2014 sebesar 0,9%
dari total balita yang ada. Kabupaten dengan persentase terendah adalah Kabupaten
Gunung Mas sebesar 0.72% diikuti oleh Kotawaringin Barat sebesar 0.76% dan
Kabupaten Barito Utara sebesar 0,82%. Sedangkan Kabupaten dengan persetase
BGM pada balita tertinggi adalah Kabupaten Katingan sebesar 4.61%, diikuti oleh
Sukamara sebesar 2.44% dan Kabupaten Barito Selatan sebesar 1.89%.

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 76


Seorang balita BGM dapat disebabkan oleh karena pola asuh anak yang tidak
baik dan sosial ekonomi keluarga yang rendah. Apabila balita BGM diberikan
perhatian yang lebih dan diberikan asupan gizi yang baik, balita tersebut tidak akan
mengalami gizi kurang maupun gizi buruk. Namun, apabila pola asuh pada balita
BGM tidak baik, akan menyebabkan anak menderita gizi kurang atau bahkan gizi
buruk. Pola asuh anak sangat berperan penting dalam menentukan status gizi balita.

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 77


BAB VI
PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
A. Pengendalian Penyakit
1. Penyakit Menular
a. Tuberkolusis (TB)
Tuberkulosis merupakan penyakit yang menjadi perhatian global. Dengan
berbagai upaya pengendalian yang dilakukan, insidens dan kematian akibat
tuberkulosis telah menurun, namun tuberkulosis diperkirakan masih menyerang 9,6
juta orang dan menyebabkan 1,2 juta kematian pada tahun 2014. India, Indonesia
dan China merupakan negara dengan penderita tuberkulosis terbanyak yaitu
berturut-turut 23%, 10% dan 10% dari seluruh penderita di dunia (WHO, Global
Tuberculosis Report, 2015).
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi
bakteri Mycobacterium tuberculosis. Sumber penularan yaitu pasien TB BTA (bakteri
tahan asam) positif melalui percik renik dahak yang dikeluarkannya. TB dengan BTA
negatif juga masih memiliki kemungkinan menularkan penyakit TB meskipun dengan
tingkat penularan yang kecil. Beban penyakit yang disebabkan oleh tuberkulosis
dapat diukur dengan Case Notification Rate (CNR), prevalensi, dan
mortalitas/kematian.
1). Kasus baru BTA (+)
Pada tahun 2015 ditemukan jumlah kasus baru tuberkulosis sebanyak 1.423
kasus, menurun bila dibandingkan semua kasus tuberkulosis yang ditemukan pada
tahun 2014 yang sebesar 1.691 kasus. Jumlah kasus tertinggi yang dilaporkan
terdapat di Kabupaten Kotawaringin Timur sebanyak 324 kasus, diikuti oleh
Kabupaten Kotawaringin Barat sebanyak 200 kasus dan Kabupaten Kapuas dengan
jumlah kasus sebanyak 196 kasus.
Menurut jenis kelamin, jumlah kasus pada laki-laki lebih tinggi daripada
perempuan yaitu 1,85 kali dibandingkan pada perempuan. Pada masing-masing
Kabupaten/Kota di seluruh Provinsi Kalimantan Tengah kasus lebih banyak terjadi
pada laki-laki dibandingkan perempuan.
2). Proporsi Pasien Baru BTA Positif diantara semua kasus TB
Persentase pasien tuberkulosis paru terkonfirmasi bakteriologis di antara
semua pasien tuberkulosis paru tercatat (bakteriologis dan klinis), merupakan
indikator yang menggambarkan prioritas penemuan pasien tuberkulosis yang menular

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 78


di antara seluruh pasien tuberkulosis yang diobati. Angka ini minimal 70%, bila jauh
lebih rendah, berarti diagnosis kurang memberikan prioritas untuk menemukan
pasien yang menular.
Di Provinsi Kalimantan Tengah proporsi pasien baru BTA (+) diantara semua
kasus adalah 72,1%. Hal ini menunjukan bahwa secara nasional target telah
terpenuhi. Beberapa kabupaten yang telah mencapai target adalah Kotawaringin
Timur (74,90%), Katingan (75,54%), Kotawaringin Barat (77,12%), Sukamara
(79,17%), Barito Selatan ( 89,90 %), dan Murung Raya (120,9%), sebagaimana
terlihat pada gambar berikut :
Gambar 6.1 memperlihatkan bahwa tahun 2015, proporsi pasien tuberkulosis
paru terkonfirmasi bakteriologis di antara semua pasien tuberkulosis paru
tercatat/diobati belum mencapai target yang diharapkan karena hanya mencapai
50%. Hal itu mengindikasikan diagnosis kurang memberikan prioritas untuk
menemukan pasien yang menular di Provinsi Kalimantan Tengah. Namun ada 4
Kabupaten telah mencapai target tersebut yaitu Kabupaten Gunung Mas 89%,
Kabupaten Barito Selatan 83%, Kabupaten Sukamara 81% dan Kabupaten Katingan
70%. Sedangkan Kabupaten dengan proporsi pasien tuberkulosis paru terkonfirmasi
bakteriologis di antara semua pasien tuberkulosis paru tercatat/diobati yang terendah
adalah Kabupaten Kotawaringin Barat 25%, Kabupaten Barito Utara 35% dan
Kabupaten Seruyan 44%.
Gambar 6.1 Proporsi Pasien Baru BTA Positif Diantara Semua Kasus TB
Di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015

Kotawaringin Barat 25
Barito Utara 35
Seruyan 44
Pulang Pisau 48
Palangka Raya 48
KALTENG 50
Lamandau 51
Murung Raya 52
Barito Timur 59
Kapuas 62
Kotawaringin Timur 69
Katingan 70
Sukamara 81
Barito Selatan 83
Gunung Mas 89
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Sumber Data : Profil Kesehatan Kabupaten Kota dan Bidang PMK Tahun 2015
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 79
3). Proporsi Pasien Baru TB Paru Terkonfirmasi Laboratorium diantara
terduga TB
Proporsi pasien baru TB Paru Terkonfirmasi Laboratorium diantara terduga TB
menggambarkan mutu dari proses penemuan, diagnosis serta kepekaan menetapkan
kriteria terduga. Angka ini sekitar 5 – 15%. Jika angka < 5% menunjukan bahwa
penjaringan terlalu longgar dan adanya masalah dalam pemeriksaan laboratorium
(negatif palsu). Jika angka >15% kemungkinan disebabkan penjaringan terlalu ketat
atau masalah dalam pemeriksaan laboratorium (positif palsu).
Di Provinsi Kalimantan Tengah, proporsi pasien baru TB Paru Terkonfirmasi
Laboratorium diantara terduga TB pada tahun 2015 adalah 13.1% lebih tinggi bila
dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 sebesar 12,1%. Kabupaten dengan
proporsi antara 5-15% sebanyak enam kabupaten, yaitu Kabupaten Sukamara
(6,7%), Pulang Pisau (9,2%), Barito Utara (11,5%), Barito Timur (13.4%), Barito
Selatan (13.4%), dan Kabupaten Kapuas (13,5%). Untuk Lebih lengkapnya dapat
dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 6.2 Proporsi Pasien Baru TB Paru Terkonfirmasi Laboratorium Diantara
Terduga TB Di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015

Lamandau 2,9
Sukamara 6,7
Pulang Pisau 9,2
Barito Utara 11,5
KALTENG 13,1
Barito Timur 13,4
Barito Selatan 13,4 Target 5 - 15%
Kapuas 13,5
Kotawaringin Timur 16,7
Murung Raya 16,7
Gunung Mas 18,0
Katingan 20,1
Kotawaringin Barat 20,9
Palangka Raya 24,7
Seruyan 32,7

0,0 5,0 10,0 15,0 20,0 25,0 30,0 35,0

Sumber Data : Program P2 TB Bidang PMK Tahun 2015


4). Angka Notifikasi Kasus atau Case Notification Rate (CNR)
Angka notifikasi kasus adalah angka yang menunjukkan jumlah pasien baru
yang ditemukan dan tercatat di antara 100.000 penduduk di suatu wilayah tertentu.
Angka ini apabila dikumpulkan serial akan menggambarkan kecenderungan
penemuan kasus dari tahun ke tahun di wilayah tersebut. Angka ini berguna untuk
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 80
menunjukkan kecenderungan (tren) meningkat atau menurunnya penemuan pasien
pada wilayah tersebut.
Setiap tahun diharapkan terjadi peningkatan penemuan kasus sebesar 5%.
Angka CNR kasus baru TB BTA+ per 100.000 penduduk adalah 57.03% sedangkan
CNR seluruh kasus pada tahun 2015 sebesar 114.51% sedangkan CNR seluruh kasus
pada 2014 sebesar 96,97%.
5). Angka Keberhasilan Pengobatan
Salah satu upaya untuk mengendalikan TB yaitu dengan pengobatan.
Indikator yang digunakan sebagai evaluasi pengobatan yaitu angka keberhasilan
pengobatan (success rate). Angka keberhasilan pengobatan ini dibentuk dari angka
kesembuhan dan angka pengobatan lengkap. Pada tahun 2015 angka keberhasilan
pengobatan adalah sebesar 57.41% jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan angka
keberhasilan pengobatan pada tahun 2014 sebesar 76,24%. Angka ini masih dibawah
target nasional sebesar 85%.
Gambar 6.3 Angka Keberhasilan Pengobatan (Succes Rate) TB Paru
Di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015

Sukamara 0,0
Kotawaringin Timur 13,0
Katingan 18,3
Palangka Raya 19,3
Lamandau 23,3
KALTENG 57,4
Seruyan 59,0
Gunung Mas 65,3
Barito Utara 69,1
Kapuas 71,1
Pulang Pisau 76,9
Murung Raya 81,7
Barito Timur 91,9
Barito Selatan 100,0
Kotawaringin Barat 143,9

0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0 120,0 140,0 160,0

Sumber Data : Program P2 TB Bidang PMK Tahun 2015


Dari gambar di atas diketahui bahwa terdapat 3 kabupaten yang telah
mencapai target nasional (≥ 85%) yaitu Kabupaten Kotawaringin Barat sebesar
143.9%, Kabupaten Barito Selatan sebesar 100% dan Kabupaten Barito Timur
sebesar 91.9%. Keberhasilan pengobatan kasus TB yang belum dicapai oleh semua
kabupaten/kota, merupakan masalah yang perlu kita pecahkan bersama baik Dinas

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 81


Kesehatan Kabupaten/Kota maupun Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah
dan juga peran serta seluruh masyarakat serta para stakeholder yang berkepentingan
terkait penanggulangan masalah TB paru.
Pemetaan keberhasilan pengobatan kasus TB di Provinsi Kalimantan Tengah
pada tahun 2015 dapat dilihat pada peta dibawah ini:
Gambar 6.4 Peta Persentase Keberhasilan Pengobatan di Bandingkan Jumlah
Seluruh Kasus TB dan di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015

Sumber Data : Program P2 TB Bidang PMK Tahun 2015


b. HIV, AIDS DAN SYPHILIS
HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Human
Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi tersebut
menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat
mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain.
Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dulu dinyatakan sebagai HIV
positif. Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat diketahui melalui 3 metode,
yaitu pada layanan Voluntary, Counseling, and Testing(VCT), sero survey, dan Survei
Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP).
Jumlah kasus HIV positif yang dilaporkan pada tahun 2015 sebanyak 167
kasus ada peningkatan jumlah kasus bila dibandingkan dengan jumlah kasus tahun
2014 yang berjumlah 121 orang dengan proporsi kelompok umur yang paling banyak
adalah 25 – 49 tahun sebesar 66.47%, diikuti oleh kelompok umur 20 – 24 tahun
sebesar 28.14% dan kelompok umur ≥ 50 tahun serta ≤ 4 tahun dengan proporsi
masing-masing 2.40%. Sedangkan penderita AIDS pada tahun 2015 berjumlah 47
orang jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah kasus pada pada tahun

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 82


2014 yang hanya berjumlah 15 orang, proporsi kelompok umur yang paling banyak
adalah 25 – 49 tahun sebesar 61.70%, diikuti oleh kelompok umur 20 – 24 tahun
sebesar 25.53% dan kelompok umur ≥ 50 tahun sebesar 8.51% serta ≤ 4 tahun
dengan proporsi sebesar 4.26%. Jumlah kematian akibat Kematian akibat AIDS pada
tahun 2015 berjumlah 18 orang jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah
kematian pada tahun 2014 yang berjumlah 5 orang. Sedangkan proporsi berdasarkan
jenis kelamin 66.67% kematian pada kelompok laki-laki sedangkan pada kelompok
perempuan sebesar 33.33%. Penderita syphilis yang dilaporkan berjumlah 25 orang,
dengan penderita perempuan sebanyak 14 orang (56%) dan penderita laki-laki
sebanyak 11 orang (44%).
Gambar 6.5 Kasus HIV, AIDS dan Syphilis/Di Provinsi Kalimantan Tengah
Tahun 2015

MATI
180
KASUS
160
140
120
100
167
80
60 18

40
47
20 25
0
HIV AIDS SYPHILIS

Sumber data : Profil Kabupenten/Kota dan Bidang PMK, Tahun 2015

c. Pnemonia
Pneumonia merupakan infeksi akut yang menyerang jaringan paru (alveoli)
yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, atau terhirup udara yang tercemar.
Kelompok rentan terserang pneumonia adalah balita, usia lanjut dan yang memiliki
masalah kesehatan seperti gangguan malnutrisi dan gangguan imunologi.
Penyakit ini merupakan penyakit utama penyebab kesakitan dan kematian
bayi dan balita. Namun perhatian dunia selama ini terhadap pneumonia sangat sedikit
sehingga ISPA dikenal sebagai the forgotten pandemic. Oleh karena itu dunia
memasukan pneumonia kedalam komitmen global MDGs untuk ditanggulangi
bersama. Diperkirakan 10% dari seluruh balita pernah menderita pneumonia.

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 83


Secara nasional penderita pnemonia balita yang ditemukan dan diobati
ditargetkan sebesar 80%. Cakupan penemuan pneumonia balita yang ditemukan dan
diobati sesuai dengan standar di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015
sebanyak 455 balita (1.93%) lebih sedikit bila dibandingkan dengan jum;ah
pneumonia pada balita tahun 2014 sebesar 462 balita (1,9%). Berbagai kendala yang
ditemui dalam penanggulangan ISPA pneumonia adalah cara penularannya yang
lintas udara (air borne desease), sulitnya mengidentifikasi gejala pneumonia oleh
masyarakat serta masih minimnya pelatihan tenaga kesehatan dalam tatalaksana
penderita pneumonia balita (MTBS).
Gambar 6.6 Jumlah Penderita Pnemonia BalitaProvinsi Kalimantan Tengah
Tahun 2011 – 2015

Jumlah Kasus Pneumonia pada Balita


900
800
700
735 771
600 681
500
400
460 455
300
200
100
0
2011 2012 2013 2014 2015

Sumber Data : Bidang PMK Tahun 2015


Dari gambar diatas diketahui perkembangan jumlah kasus penderita
pnemonia pada balita Provinsi Kalimantan Tengah terus mengalami penurunan
mulai dari tahun 2012 sebanyak 771 kasus kemudian turun lagi menjadi 681 kasus
kemudian turun lagi pada tahun 2014 menjadi 462 kasus dan terakhir pada tahun
2015 menjadi 455 kasus. Perkembangan posistif ini agar terus ditingkatkan hingga
jumlah kasus menjadi nol. Lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran tabel 10.
d. Diare
Diare merupakan penyakit ketika terjadi perubahan konsistensi feses dan
peningkatan frekuensi buang air besar. Diare merupakan penyakit yang potensial
menimbulkan kejadian luar biasa (KLB). Kejadian diare dipengaruhi oleh berbagai
faktor, antara lain : faktor lingkungan, gizi, kependudukan, pendidikan, keadaan
sosial ekonomi dan perilaku masyarakat.

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 84


Tahun 2015, KLB Diare dilaporkan terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur
dan Kota Palangka Raya dengan 3 jumlah kematian. Penderita Diare yang berobat
dan ditangani di faslitas pelayanan kesehatan dasar pada tahun 2015 sebanyak
53.662 penderita (100.5%), lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah penderita
pada tahun 2014 sebanyak 46.751 penderita (89,5%) dari target penemuan
penderita. Sebaran persentase diare yang ditangani di Kabupaten Kota pada tahun
2015 dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 6.7. Persentase Kasus Diare yang Ditangani di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Dasar Di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015

Kotawaringin Timur 57,2


Palangka Raya 58,9
Gunung Mas 64,3
Kapuas 74,8
Lamandau 81,6
KALTENG 100,5
Pulang Pisau 104,5
Barito Utara 113,9
Sukamara 120,9
Kotawaringin Barat 124,0
Murung Raya 127,3
Barito Timur 127,5
Seruyan 131,1
Barito Selatan 159,1
Katingan 191,8
0,0 50,0 100,0 150,0 200,0

Sumber data : Profil Kabupenten/Kota dan Bidang PMK, Tahun 2015

e. Kusta
Penyebab kusta adalah Mycobacterium leprae, yang ditemukan oleh
warganegara Norwegia, G.A Armauer Hansen pada tahun 1873 dan sampai sekarang
belum dapat dibiakkan dalam media buatan. Keberadaan Kusta terdapat dimana-
mana, terutama di Asia, Afrika, Amerika Latin, daerah tropis dan subtropis, serta
masyarakat sosial ekonomi rendah, selain penyakit menyeramkan dan ditakuti oleh
karena dapat terjadi ulserasi, mutilasi dan deformitas. Penderita kusta bukan
menderita penyakitnya saja, tetapi juga karena dikucilkan masyarakat sekitarnya, hal
ini diakibatkan kerusakan saraf besar yang irreversible diwajah dan ekstremitas,
motorik dan sensoris, serta dengan adanya kerusakan yang berulang-ulang pada
daerah yang anastetik disertai paralisis dan atropi otot.

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 85


1). Prevalensi dan Angka Penemuan Kasus Baru (NCDR/New Case
Detection Rate)
Pada ta hun 2015 jumlah kasus baru kusta baik yang bertipe Pausi Basiler
(PB) maupun Multi Basiler (MB) berjumlah 76 kasus lebih tinggi bila dibandingkan
dengan jumlah kasus baru pada tahun 2014 kasus baru tipe Pausi Basiler dan Multi
Basiler sebanyak 61 kasus. Sedangkan New Case Detection Rate (NDCR) pada tahun
2015 sebesar 3,05/100.000 penduduk. Sedangkan angka prevalensi kusta adalah
0,39 per 10.000 penduduk dan telah memenuhi target < 1 per 10.000 penduduk (<
10 per 100.000 penduduk).
Berdasarkan status eliminasi, kusta dibagi menjadi 2 kelompok yaitu provinsi
yang belum eliminasi dan provinsi yang sudah mencapai eliminasi. Provinsi yang
belum mencapai eliminasi jika angka prevalensi > 1 per 10.000 penduduk, sedangkan
provinsi yang sudah mencapai eliminasi jika angka prevalensi < 1 per 10.000
penduduk. Provinsi Kalimantan Tengah sudah termasuk ke dalam Provinsi yang telah
mencapai eliminasi.
2). Penderita Kusta Pada Anak dan Cacat Tingkat 2
Tingkat penularan di masyarakat menggunakan indikator proporsi anak (0-14
tahun) diantara pederita baru. Dilaporkan bahwa proporsi anak yang menderita kusta
pada tahun 2015 adalah 3.95% lebih tinggi bila dibandingkan dengan proporsi kasus
pada tahun 2014 yang berjumlah 3,28%.
Pengendalian kasus kusta antara lain dengan meningkatkan deteksi kasus
sejak dini. Indikator yang digunakan untuk menunjukkan keberhasilan dalam
mendeteksi kasus baru kusta yaitu angka cacat tingkat 2. Proporsi cacat tingkat 2
yang tercatat pada tahun 2015 sebesar 2.63%, sedangkan Angka cacat tingkat 2
pada tahun 2015 sebesar 0.1 per 100.000 penduduk. Jumlah Release From
Treatment / RFT PB 40%, sedangkan RFT MB adalah 51%.
f. PD3I
Penyakit menular yang diupayakan pencegahannya melalui program imunisasi
di Indonesia ada 7 (tujuh) jenis penyakit, yaitu Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis,
TBC, Polio dan Campak. Di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2014 penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yang dilaporkan adalah :
1) Tetanus Neonatorum
Penyakit tetanus disebabkan oleh Clostridium tetani, masuk ke tubuh melalui
luka. Penyakit ini umumnya menginfeksi bayi baru lahir pemotongan tali pusat
dengan alat yang tidak steril atau perawatan tali pusat dengan ramuan tradisional

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 86


yang terkontaminasi. Dapat menyebabkan kematian jika penderita terlambat
mendapat pertolongan. Kasus Tetanus Neonatorum dilaporkan pada tahun 2015
sebanyak 1 kasus dari Kabupaten Kotawaringin Timur dengan Case Fatality Rate
sebesar 100%.
2) Pertusis
Pertusis adalah infeksi saluran pernapasan akut berupa batuk yang sangat
berat atau batuk intensif. Tersebar ditempat tempat yang padat penduduknya dan
dapat berupa endemic pada anak. Merupakan penyakit paling menular dengan attack
rate 80-100 % pada penduduk yang rentan. Bersifat endemic dengan siklus 3-4
tahun antara juli sampai oktober sesudah akumulasi kelompok rentan, Menyerang
semua golongan umur yang terbanyak anak umur < 1 tahun, perempuan lebih
sering dari laki laki, makin muda yang terkena pertusis makin berbahaya.
Kabupaten yang melaporkan kasus pertusis pada tahun 2015 adalah
Kabupaten Kotawaringin Timur dengan jumlah kasus 10 orang, Kemudian kabupaten
Pulang Pisau 1 kasus dan Kabupaten Kapuas serta Kabupaten Murung Raya dengan
masing-masing 1 kasus.
3) Difteri
Penyakit difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae yang
menyerang sistem pernapasan bagian atas. Penyakit difteri pada umumnya
menyerang anak-anak usia 1-10 tahun.
Jumlah kasus difteri pada tahun 2015 sebanyak 1 kasus dengan jumlah kasus
meninggal sebanyak 1 kasus sehingga CFR difteri sebesar 100%. Seluruh kasus
dengan jenis kelamin laki-laki (100%). Kasus berasal dari Kota Palangka Raya Dari
seluruh kasus tersebut, penderita mendapatkan vaksin DPT pada saat masih bayi.
4) Campak
Penyakit Campak disebabkan oleh virus campak atau biasa disebut virus
measles. Virus campak termasuk genus Morbilivirus familia Paramyxoviridae. Penyakit
ini sangat menular dan akut. Sebagian besar menyerang anak-anak. Bila mengenai
balita terutama dengan gizi buruk maka dapat terjadi komplikasi. Komplikasi yang
sering adalah bronchopneumonia, gastroenteritis, dan otitis media; ensefalitis jarang
terjadi tetapi dapat berakibat fatal, yaitu kematian. Penularan dapat terjadi melalui
udara yang telah terkontaminasi oleh sekret orang yang telah terinfeksi. Penegakan
kasus campak melalui pemeriksaan darah penderita.

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 87


Pada tahun 2015 jumlah kasus campak yang dilaporkan berjumlah 474 kasus,
lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah kasus pada tahun 2014 yang
berjumlah sebanyak 283 kasus. Kasus campak berasal dari 7 kabuapeten yaitu
Kabupaten Murung Raya sebanyak 197 kasus, Kabupaten Kotawaringin Timur
sebanyak 109 kasus, Kotawaringin Barat sebanyak 44 kasus, Kabupaten Seruyan
sebanyak 85 kasus, Kabupaten Katingan sebanyak 20 kasus, Kabupaten Barito Utara
sebanyak 15 kasus dan Kabupaten Sukamara sebanyak 4 kasus.
5) Polio dan AFP (Acute Flaccid Paralysis/Lumpuh Layu Akut)
Dalam rangka eradikasi polio, seluruh negara (global) melaksanakan
surveilans AFP. AFP berbeda dengan polio, Polio disebabkan oleh infeksi virus yang
menyerang system syaraf sehingga penderita mengalami kelumpuhan. Umumnya
menyerang anak-anak yang ditandai dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala,
mual, kaku leher dan saki ditungkai dan lengan. Sedangkan AFP (Acute Flaccid
Paralysis)merupakan kondisi abnormal ketika seseorang mengalami penurunan
kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas dan berakibat pada kelumpuhan. AFP
merupakan sekumpulan penyakit yang ditandai dengan lumpuh layuh akut.
Survailans AFP difokuskan pada penyakit-penyakit yang sifatnya akut -dan layuh
(flaccid) seperti pada kasus polio. Sebagian besar kasus polio non paralitik tidak
disertai manifestasi klinis yang jelas. Ditemukannya kasus polio paralitik menunjukan
adanya penyebaran virus polio liar di wilayah tersebut.
Surveilans AFP merupakan salah satu upaya pencegahan dan pemberantasan
penyakit polio. Kelompok rentan terhadap kasus polio adalah anak-anak sehingga
pelaksanaan program Surveilans AFP difokuskan pada anak usia < 15 tahun yang
menderita kelumpuhan mirip polio (lumpuh layuh akut). Indicator surveilans AFP
yaitu ditemukannya Non Polio AFP minimal sebesar 2/100.000 anak usia < 15 tahun.
Target ini telah terpenuhi oleh Provinsi Kalimantan Tengah dengan jumlah penemuan
11 orang dengan Non Polio AFP Rate sebesar 1.54/100.000 penduduk usia < 15
tahun.
6) Hepatitis B
Hepatitis B adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan hati yang
disebabkan oleh infeksi VHB dan reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-
bahan kimia yang memberikan gejala yang khas yaitu badan lemah, kencing
berwarna seperti air the pekat, mata dan seluruh tubuh menjadi kuning.

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 88


Virus hepatitis B umumnya tinggal dalam tubuh selama kira-kira 30-90 hari.
Inilah yang dikenal sebagai hepatitis B akut. Infeksi akut ini umumnya dialami orang
dewasa. Jika mengalami hepatitis B akut, sistem kekebalan tubuh Anda biasanya
dapat melenyapkan virus dari tubuh dan Anda akan sembuh dalam beberapa bulan.
Sedangkan hepatitis B kronis terjadi saat virus tinggal dalam tubuh selama
lebih dari enam bulan. Jenis hepatitis B ini lebih sering terjadi pada bayi dan anak-
anak. Anak-anak yang terinfeksi virus pada saat lahir berisiko empat sampai lima kali
lebih besar untuk menderita hepatitis B kronis dibanding anak-anak yang terinfeksi
pada masa balita. Sementara untuk orang dewasa, 20% dari mereka yang terpapar
virus ini akan berujung pada diagnosis hepatitis B kronis.
Kasus Hepatitis B yang dilaporkan pada tahun 2015 sebanyak 13 kasus. Kasus
tersebut berasal dari Kabupaten Murung Raya sebanyak 7 kasus dan Kabupaten
Kotawaringin Timur sebanyak 6 kasus.
g. DBD
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue
dan ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes Aepyty. Penyakit DBD cenderung
meningkat dan menyebar luas dan seringkali disertai kejadian luar biasa (KLB),
sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat karena menyebar dengan cepat dan
dapat menyebabkan kematian. Penyakit DBD dapat muncul sepanjang tahun dan
dapat menyerang seluruh kelompok umur. Penyakit ini berkaitan dengan kondisi
lingkungan dan perilaku masyarakat.
Pada tahun 2015, di Provinsi Kalimantan Tengah dilaporkan terdapat 1658
kasus, dengan jumlah kematian sebanyak 24 orang. Insidens Rate/Angka Kesakitan
sebesar 66,5 per 100.000 penduduk dan CFR/angka kematian sebesar 1.4%. 32,7
per 100.000 penduduk) dengan 11 kematian (CFR: 1,4%). Target Renstra
Kementerian Kesehatan untuk angka kesakitan DBD tahun 2015 sebesar < 49 per
100.000 penduduk, dengan demikian Provinsi Kalimantan Tengah belum mencapai
target yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan. Berikut ini gambaran Incidence
Rate masing-masing Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015.
Informasi rinci masing-masing Kabupaten/Kota terkait dengan penyakit DBD
dapat dilihat pada lampiran tabel 21.

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 89


Gambar 6.8 Incidence Rate Kasus DBD di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015

Barito Selatan 3,8


Gunung Mas 14,6
Seruyan 22,3
Pulang Pisau 27,2
Katingan 28,7
Barito Timur 31,7
Lamandau 32,4
Kotawaringin Timur 41,5
KALTENG 66,5
Sukamara 68,7
Kapuas 72,1
Palangka Raya 103,5
Kotawaringin Barat 113,3
Murung Raya 155,8
Barito Utara 185,1
0,0 50,0 100,0 150,0 200,0

Sumber : Program P2 DBD Bidang PMK Tahun 2016


Penyebaran kasus DBD di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2014 dibagi
dalam lima kategori yaitu : 0 – 10 kasus, 10 – 18 kasus, 18 – 50 kasus, 50 – 99 kasus
dan 99 – 268 kasus, dan juga penyebaran kasus kematian akibat DBD. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar. 6.9 Peta Jumlah Kematian Akibat DBD Dibandingkan Jumlah Kasus DBD di
Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015

Sumber: Bidang PMK Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 90


Dari gambar diatas diketahui bahwa ada 4 Kabupaten yang ada kasus
kematian akibat penyakit DBD yaitu Kabupaten Kotawaringin Barat sebanyak 14
kasus, Kota Palangka Raya sebanyak 3 kasus, Kabupaten Kapuas sebanyak 4 kasus
dan Kabupaten Barito Utara sebanyak 3 kasus.
h. Chikungunya
Demam chikungunya (demam chik) adalah suatu penyakit menular dengan
gejala utama demam mendadak, nyeri pada persendian, terutama pada sendi lutut,
pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang, serta ruam pada kulit.
Demam chik ditularkan oleh nyamuk Aedes albopictus dan Aedes aegypty yang juga
merupakan nyamuk penular penyakit demam berdarah Dengue (DBD). Beberapa
faktor yang mempengaruhi munculnya demam chik yaitu rendahnya status kekebalan
kelompok masyarakat dan kepadatan populasi nyamuk penular karena banyaknya
tempat perindukan nyamuk yang biasanya terjadi pada musim penghujan.
Pada tahun 2015 terdapat dua kabupaten yang melaporkan terjadinya KLB
Chikungunya yaitu Kabupaten Lamandau yaitu dimana bulan Januari 2015 dengan
jumlah penderita 16 orang dan Bulan November 2015 dengan jumlah kasus sebanyak
31 orang dan jumlah kematian 2 orang dengan CFR 4.25%. Kabupaten Kotawaringin
Timur terjadi pada bulan Januari 2015 dengan jumlah penderita 24 orang.
i. Malaria
Millennium Development Goals (MDGs) menetapkan Malaria sebagai salah
satu komitmen global untuk diperangi. Hingga saat ini Malaria masih menjadi
permasalahan kesehatan masyarakat karena mempengaruhi angka kesakitan dan
kematian pada bayi dan ibu hamil serta dapat menurunkan produktifitas kerja dan
biaya untuk pengobatan. Malaria disebabkan parasit Plasmodium yang hidup dan
berkembang biak dalam sel darah merah manusia yang ditularkan oleh nyamuk
malaria (Anopheles) betina. Menyerang semua golongan umur (bayi hingga dewasa)
dan semua jenis kelamin.
Angka kesakitan malaria selama tahun 2008 - 2014 cenderung menurun dari
3,53 per 1.000 penduduk berisiko pada tahun 2008 menjadi 0.55 per 1.000 pada
tahun 2014, kemudian pada tahun 2015 nilai API sama dengan API tahun
sebelumnya yaitu 0.55. Perkembangan nilai API dari tahun 2008 – 2015 dapat dilihat
pada gambar berikut ini.

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 91


Gambar 6.10. Angka Kesakitan Malaria (Annual Paracite Incidence/API) Per 1.000
Penduduk Berisiko di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2008 – 2015

API TAHUN 2015


5 4,47
4,5 4,08 3,95
3,53
API Per 1.000 Penduduk
4
3,5 2,88
3 2,38
2,5
2
1,5
1 0,55 0,55
0,5
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber data : Profil Kabupaten Kota dan Bidang PMK, Tahun 2015

j. Filariasis
Filariasis atau elephantiasis atau penyakit kaki gajah, adalah penyakit yang
disebabkan infeksi cacing filaria yang ditularkan melalui gigitan nyamuk dari tiga
spesies yaitu Wuchereria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori.. Dalam tubuh
manusia, cacing tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan menetap di jaringan
limfe sehingga menyebabkan pembengkakan di kaki, tungkai, payudara, lengan dan
organ genital. Penyakit ini tersebar luas di pedesaan dan perkotaan. Dapat dan
menyerang semua golongan tanpa mengenal usia dan jenis kelamin. Jumlah kasus
filariasis pada tahun 2015 sebanyak 25 kasus sedikit meningkat bila dibandingkan
dengan jumlah kasus pada tahun 2014 dengan jumlah kasus filariasis sebanyak 16
kasus dengan angka kesakitan per 100.000 penduduk sebesar 1. Penyebaran kasus
filariasis terjadi di Kabupaten Kapuas sebanyak 15 kasus, kemudian Kabupaten
Lamandau dan Kotawaringin Timur dengan jumlah kasus masing-masing 4 kasus,
dan Kabupaten Barito Selatan dengan jumlah kasus sebanyak 2 kasus. Informasi rinci
terkait kasus filariasis dapat dilihat pada lampiran 23.
k. Rabies
Rabies merupakan penyakit mematikan baik pada manusia maupun hewan
yang disebabkan oleh infeksi virus (golongan Rhabdovirus) yang ditularkan melalui
gigitan hewan seperti anjing, kucing, kelelawar, kera, musang dan serigala yang di
dalam tubuhnya mengandung virus.

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 92


Rabies merupakan penyakit yang ditularkan melalui gigitan oleh hewan
berdarah panas penular rabies seperti anjing, kucing dan monyet. Penyakit ini
merupakan penyakit zoonosa yang terpenting di Indonesia karena bila sudah
menunjukan gejala klinis pada manusia ataupun hewan selalu berakhir dengan
kematian, sehingga menimbulkan rasa cemas dan ketakutan bagi orang-orang yang
terkena gigitan dan kekhawatiran serta keresahan bagi masyarakat pada umumnya.
Suatu daerah dapat bebas rabies melalui surveilans penyakit yang efektif, tidak
adanya kasus Rabies pada hewan dan manusia (indigenous), serta tidak ada kasus
rabies pada hewan karnivora diluar karantina dalam 6 bulan terakhir.
Pada tahun 2015 semua kabupaten kota terdapat kasus GHPR dengan total
kasus sebanyak 1907 kasus yang PET 1386 kasus dan lyssa sebanyak 8 kasus. Kasus
Lyssa terjadi di Kabupaten Seruyan sebanyak 3 kasus, Kabupaten Kotawaringin Barat
dan Sukamara masing-masing 2 kasus dan Kabupaten Gunung Mas sebanyak 1
kasus. Perkembangan situasi rabies di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2011 –
2015 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 6.11. Situasi Rabies di Provinsi Kalimantan TengahTahun 2011 – 2015
GHPR PET Lyssa

5 8
2
2 1429 1386
0
1098 1292
1016

1940 1907
1535 1307 1539

2011 2012 2013 2014 2015

Sumber data : Bidang PMK, Tahun 2015

Gambar 6.11 diatas menunjukan bahwa tahun 2012 terjadi peningkatan


gigitan serta kematian akibat GHPR. Pada tahun 2013 kasus gigitan menurun yang
disertai penurunan kematian. Tahun 2014 GHPR kembali meningkat dengan kematian
2 orang kemudian pada tahun 2015 meningkat kembali jumlah GHPR 1907 kasus dan
jumlah kematiannya menjadi 8 orang.

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 93


2. Penyakit Tidak Menular
Perubahan pola penyakit tersebut sangat dipengaruhi oleh perubahan
lingkungan yang selaras dengan perubahan perilaku masyarakat, transisi demografi,
sosial ekonomi dan sosial budaya. Berbagai faktor risiko PTM antara lain ialah:
merokok dan keterpaparan terhadap asap rokok, minum minuman beralkohol,
diet/pola makan, gaya hidup, kegemukan, obat-obatan, dan riwayat keluarga
(keturunan).
Prinsip upaya pencegahan tetap lebih baik dari pengobatan. Upaya
pencegahan penyakit tidak menular lebih ditujukan kepada faktor risiko yang telah
diidentifikasi. Upaya pengendalian PTM tidak akan berhasil tanpa dukungan seluruh
jajaran lintas sektor, baik pemerintah, swasta, organisasi profesi, organisasi
kemasyarakatan, bahkan seluruh lapisan masyarakat.
Beberapa kegiatan dalam upaya untuk mengendalikan penyakit tidak menular
pada tahun 2015 adalah sebagai berikut.
a. Posbindu PTM dan Upaya Pengendalian PTM di Puskesmas
Pos Pembinaan terpadu (Posbindu) merupakan salah satu wujud peran serta
masyarakat dalam kegiatan deteksi dini, monitoring dan tindak lanjut dini terhadap
faktor risiko PTM secara terpadu dan terintegrasi dengan kegiatan rutin di
masyarakat. Setiap kabupaten / kota diharapkan memiliki satu Puskesmas dengan
program pelayanan PTM. Tahun 2015 jumlah posbindu sebanyak 115 posbindu dan
27 puskesmas yang memberikan pelayanan PTM , sebagaimana tabel 6.1 berikut
Tabel 6. 1 Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Dan Puskesmas dengan
Pelayanan PTM Di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
No Kabupaten / Kota Posbindu Pusk Pelayanan PTM
1. Sukamara 2 1
2 Lamandau 3 1
3 Kotawaringin Barat 17 2
4 Kotawaringin Timur 15 2
5 Seruyan 12 2
6 Katingan 5 2
7 Gunung Mas 4 2
8 Pulang Pisau 6 1
9 Kapuas 19 3
10 Barito Timur 2 2
11 Barito Selatan 5 2
12 Barito Utara 4 3
13 Murung Raya 5 3
14 Palangka Raya 16 1
JUMLAH 115 27
Sumber : Bidang PMK, Tahun 2016

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 94


b. Pengendalian Tembakau
Pengendalian tembakau merupakan salah satu upaya pengendalian faktor
risiko PTM, guna menurunkan prevalensi penyakit tidak menular. Beberapa upaya
yang telah dikembangkan adalah Pengembangan kawasan tanpa rokok melalui
peraturan daerah ataupun peraturan Bupati. Kabupaten / kota yang telah memiliki
peraturan tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) sebanyak 9 kabupaten/kota (64,3%),
sebagaimana tabel 6.2 berikut:
Tabel 6.2 Produk Hukum Tentang Kawasan Tanpa Rokok
Provinsi Kalimantan Tengah
No Kab/Kota Nomor Tentang Ket
1 Palangka Raya Perda no 3 Tahun 2014 KTR
2 Lamandau Perda no 22 Tahun KTR
2015
3 Barito selatan Perda no 12 Tahun KTR
2015
4 Seruyan Perbup Tahun 2014 KTR
5 Kotawaringin Barat Perbup Tahun KTR
6 Kapuas Instruksi Bupati No. 24 KTR di Tempat
Th 2013 Kerja di Lingk.
Kabupaten
Kapuas
7 Barito Utara Peraturan Bupati No. KTR
64/2014
8 Sukamara Peraturan Bupati No. KTR
19/2014
9 Gunung Mas KTR di Tempat
Instruksi Bupati No. 3
Kerja di Lingk.
Tahun 2015
kab. Gunung Mas
10 Katingan -
11 Kotawaringin Timur -
12 Murung Raya -
13 Barito Timur -
14 Pulang Pisau -
Sumber : Bidang PMK, Tahun 2016
c. Pelayanan PTM :
1). Pengukuran Tekanan Darah pada penduduk ≥ 18 tahun
Prioritas pengendalian penyakit jantung dan pembuluh darah adalah:
hipertensi, penyakit jantung koroner dan stroke. Risiko penyakit jantung dan
pembuluh darah meningkat sejalan peningkatan tekanan darah. Hipertensi
merupakan penyebab tersering penyakit jantung koroner dan stroke, serta faktor
utama gagal jantung kongestif.

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 95


Data Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 terdapat 10
Kabupaten/Kota yang melaporkan hasil pengukuran tekanan darah pada kelompok
Umur ≥ 18 tahun yaitu Kabupaten Sukamara, Kotawaringin Timur, Katingan,
Kapuas, Pulang Pisau Gunung Mas, Barito Selatan, Barito Utara, Murung Raya dan
Kota Palangka Raya. Total jumlah yang diukur adalah 293.752 orang (41.51%).
Dari hasil pengukuran tekanan darah pada penduduk yang berusia ≥ 18 tahun
terdapat 68.922 orang (23,20%) yang menderita hipertensi
2). Deteksi Dini Penyakit Kanker
Saat ini program pengedalian penyakit kanker diprioritaskan pada dua
kanker tertinggi di Indonesia yaitu kanker leher rahim dan kanker payudara.
Kegiatan yang dilakukan meliputi pencegahan primer, sekunder, dan tersier.
Pencegahan primer dilakukan melalui pengendalian faktor risiko dan
peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi. Pencegahan sekunder dilakukan
melalui deteksi dini dan tatalaksana yang dilakukan di Puskesmas dan rujukan ke
rumah sakit. Deteksi dini kanker leher rahim menggunakan metode Inspeksi Visual
dengan Asam Asetat (IVA) dan krioterapi untuk IVA (lesi pra kanker leher rahim)
positif, sedangkan deteksi dini kanker payudara menggunakan metode Clinical
Breast Examiniation (CBE). Pencegahan tersier dilakukan melalui perawatan
paliatif dan rehabilitatif di unit-unit pelayanan kesehatan yang menangani kanker
dan pembentukan kelompok survivor kanker di masyarakat.
Kegiatan deteksi dini kanker leher rahim dan payudara dilaporkan dari 7
kabupaten/kota yaitu Kotawaringin Timur, Seruyan, Katingan, Pulang Pisau,
Kapuas, Murung Raya dan Kota Palangka Raya. Pemeriksaan payudara dilakukan
pada tahun 2015 sebanyak 1679 (1%) WUS yang lebih banyak bila dibandingkan
dengan jumlah WUS pada tahun 2014 yang berjumlah 847 (0,3%). Dari WUS yang
diperiksa pada tahun 2015 diketahui IVA positif berjumlah 71 orang (4.23%) lebih
banyak bila dibandingkan dengan jumlah IVA positif pada tahun 2014 yang
berjumlah 42 orang (4,96%), sedangkan tumor/benjolan pada payudara sebesar
26 orang (1.55%) jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah
tumor/benjolan yang ditemukan pada tahun 2014 yang hanya berjumlah 1 orang
(0,17%).
Data yang disampaikan pada profil kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah
tahun 2015 tentang cakupan deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA
dan kanker payudara dengan pemeriksaan klinis (CBE) belum menggambarkan

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 96


secara keseluruhan perkembangan dan epidemiologi penyakit kanker pada
masyarakat, hal ini karena pemeriksaan pada masyarakat belum bisa dilakukan
secara keseluruhan.
B. KESEHATAN LINGKUNGAN
Kegiatan penyehatan lingkungan sangatpenting dan tidak terpisahkan
untukmendukung upaya pengendalian penyakitMenurut WHO (World Health
Organization), kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada
antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari
manusia.Lingkungan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap derajat
kesehatan, disamping perilaku dan pelayanan kesehatan. Program Lingkungan Sehat
bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat melalui
pengembangan sistem kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan pembangunan lintas
sektor berwawasan kesehatan. Adapun kegiatan pokok untuk mencapai tujuan tersebut
meliputi: (1) Penyediaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar, (2) Pemeliharaan dan
Pengawasan Kualitas Lingkungan, (3) Pengendalian Dampak Risiko Lingkungan, (4)
Pengembangan Wilayah Sehat.
Berdasarkan hal tersebut, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,
Kementerian Kesehatan mengadakan Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013 (Riskesdas
2013). Tujuan dari Riskesdas 2013 topik kesehatan lingkungan adalah mengevaluasi
program yang sudah ada, menindaklanjuti upaya perbaikan yang akan dijalankan, dan
mengidentifikasi faktor risiko lingkungan berbagai jenis penyakit dan gangguan
kesehatan.
1. Persentase Rumah Sehat
Rumah Tangga yang sehat adalah rumah tangga yang telah menjalankan 10
indikator PHBS yaitu persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, memberi bayi ASI
eksklusif, menimbang bayi dan balita, menggunakan air bersih, mencuci tangan
dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di
rumah, makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan
tidak merokok di dalam rumah. Selain itu jenis bahan bangunan, lokasi rumah, dan
kondisi ruang rumah berkaitan dengan rumah sehat dideskripsikan sesuai dengan
Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan
Kesehatan Perumahan.
Pencapaian persentase rumah tangga sehat yaitu yang diwakili oleh rumah
tangga yang mencapai strata sehat utama dan sehat paripurna pad tahun 2015

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 97


mencapai 42.03%, lebih tinggi bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014
yang telah mencapai 40,38%. Kabupaten dengan capai paling tinggi adalah Kota
Palangka Raya sebesar 86.99%, diikuti oleh Kabupaten Pulang Pisau sebesar 84,08%
dan Kabupaten Gunung Mas sebesar 57.48%. Sedangkan Kabupaten kota dengan
capaian terendah adalah Kabupaten Kapuas sebesar 13,97% diikuti oleh Kabupaten
Seruyan sebesar 19,54% dan Kabupaten Kotawaringin Timur sebesar 21.34%. Untuk
lebih lengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Gambar 6.12 Persentase Rumah Sehat Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Kalimatan Tengah Tahun 2015

Kapuas 14,0
Seruyan 19,5
Kotawaringin Timur 21,3
Sukamara 27,8
Murung Raya 34,4
Katingan 35,9
KALTENG 42,1
Lamandau 44,9
Barito Selatan 45,6
Kotawaringin Barat 46,1
Barito Timur 50,4
Barito Utara 51,5
Gunung Mas 57,5
Pulang Pisau 84,1
Palangka Raya 87,0

0,0 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0 80,0 90,0

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota dan Bidang PMK tahun 2015

2. Penduduk Yang Memiliki Akses Air Minum Yang Layak


Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010
tentangPersyaratan Kualitas Air Minum, air minum adalah air yang melalui proses
pengolahan atautanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.Penyelenggara air minum dapat berasal dari badan usaha
milik negara/badan usaha milikdaerah, koperasi, badan usaha swasta, usaha
perorangan, kelompok masyarakat, dan/atauindividual yang melakukan
penyelenggaraan penyediaan air minum. Tidak semua air dapatdiminum, syarat-
syarat kualitas air minum sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatandimaksud,
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna;

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 98


b. Parameter Mikrobiologi E Coli dan total Bakteri Kolifrom, kadar maksimum yang
di perbolehkan 0 jumlah per 100 ml sampel;
c. Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l, Kesadahan
(maks 500 mg/l), pH 6,5-8,5;
d. Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks 0 per 100 ml air);
e. Dan parameter tambahan lainnya.
Jumlahpenduduk berdasarkan jenis sumber air minumyang berkualitas yang
memenuhi syarat baik secara kimiawi, fisik maupun biologis yang memiliki akses
berkelanjutan terhadap sumber air minum berdasarkan kriteria JMP WHO-INICEF
2006 di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 dapat dilihat pada gambar berikut
ini.
Gambar 6.13 Jumlah Penduduk dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum
Berkualitas di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015

48145
7309 Perpipaan (PDAM, BPSPAM)
49344 866 207879 Sumur Galian Terlindung
104997 Sumur Bor Dengan Pompa
Penampung Air Hujan
140725
Sumur Galian dengan Pompa
Mata Air Terlindung
Terminal Air

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota dan Bidang PMK tahun 2015

Gambar diatas menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang dapat mengakses


air minum yang layak di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 adalah sebagai
berikut terbesar pada perpipaan (PDAM, BPSPAM) sebanyak 207.879 orang,
kemudian sumur gali terlindung sebanyak 140.725 orang, Sumur bor dengan pompa
sebanyak 104.997 orang, Penampung Air hujan sebanyak 49.344 orang, kemudian
sumur galian dengan pompa sebanyak 48.145 orang, Mata air terlindung 7309 dan
Terminal air sebanyak 866 orang. Data yang ditampilkan diprofil kesehatan belum
mencermin jumlah penduduk dengan akses air minum yang layak, hal ini disebabkan
karena belum semua penduduk tercover dalam pemetaan akses berkelanjutan
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 99
terhadap air minum berkualitas (layak). Rincian lengkap penduduk dengan akses air
minum berkualitas (layak) berdasarkan jenis sumber air minum perkabupaten kota
dapat dilihat pada Lampiran 59.
Persentase penduduk terhadap akses berkelanjutan terhadap air minum layak
per kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 dapat dilihat pada
gambar berikut ini.
Gambar 6.14 Persentase Penduduk dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum
Berkualitas Per Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengahtahun 2015
Penduduk dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum Layak
Tahun 2015
Kapuas 6,31
Kotawaringin Timur 6,39
Lamandau 6,73
Murung Raya 7,49
Barito Utara 10,77
Gunung Mas 13,06
Sukamara 14,87
KALTENG 22,41
Palangka Raya 28,13
Kotawaringin Barat 32,09
Barito Selatan 35,09
Katingan 37,82
Seruyan 42,18
Barito Timur 46,31
Pulang Pisau 52,28

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota dan Bidang PMK tahun 2015


Gambar diatas menunjukkan hasil Persentase Penduduk dengan Akses
Berkelanjutan Terhadap Air Minum Berkualitas Per Kabupaten/Kota di Provinsi
Kalimantan Tengah tahun 2015 sebesar 22.41% lebih tinggi bila dibandingkan
dengan capaian pada tahun 2014 sebesar 15,4%. Persentase terbesar penduduk
Penduduk dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum Berkualitas terdapat di
Kabupaten Pulang Pisau sebesar 52.28%, diikuti oleh Kabupaten Barito Timur
sebesar 46.31% dan Kabupaten Seruyan sebesar 42.18%. Sedangkan Persentase
terendah Penduduk dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum Berkualitas
terdapat di Kabupaten Kapuas sebesar 6.31%, diikuti oleh Kabupaten Kotawaringn
Timur besar 6,39% dan Kabupaten Lamandau sebesar 6.73%. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel 59.

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 100


Persentase kualitas air minum di penyelenggara air minum yang memenuhi
syarat kesehatan (fisik, bakteriologi dan kimia) per kabupaten/kota di Provinsi
Kalimantan Tengah pada tahun 2015 adalah 80,90% dari 801 sampel yang diperiksa.
Capaian paling tinggi adalah Kabupaten Lamandau sebesar 100%, diikuti oleh
Kabupaten Gunung Mkas sebesar 97.5% dan Kotawaringin Barat sebesar 96.8%.
Sedangkan kabupaten dengan capaian paling sedikit adalah Kabupaten Murung Raya
sebesar 0.0%, diiukuti oleh Kabupaten Barito Timur 46.2% dan Kabupaten Barito
Selatan sebesar 57.8%. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 6.15 Persentase Kualitas air minum di Penyelenggaraan air minum
Syarat Kesehatan per Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015
Murung Raya 0,0
Barito Timur 46,2
Barito Selatan 57,8
Pulang Pisau 57,9
Kotawaringin Timur 63,3
Katingan 67,4
Kapuas 69,6
KALTENG 80,9
Seruyan 82,8
Sukamara 82,8
Palangka Raya 92,7
Barito Utara 96,8
Kotawaringin Barat 96,8
Gunung Mas 97,5
Lamandau 100,0
0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota dan Bidang PMK tahun 2015


Upaya untuk dapat meningkatkan akses air minum dan kualitas air minum
yang layaksecara nasional terus menerus dilakukan, akan tetapi masih banyak
kendala dalampencapaiannya. Kendala tersebut antara lain :
a. Adanya kecenderungan meningkatnya penggunaan air kemasan dan isi ulang
sebagaisumber air minum, sementara itu air kemasan dan isi ulang tidak termasuk
sebagai sumber air minum layak. Hal ini terjadi disebabkan oleh pendataan yang
dilakukan saat ini hanya memotret akses terhadap sumber air yang digunakan
untuk minum, belum memperhitungkan kondisi rumah tangga yang memiliki lebih
dari satu sumber air yang layak untuk diminum.
b. Penyediaan infrastruktur air minum yang ada belum dapat mengimbangi laju
pertumbuhan penduduk, maupun faktor urbanisasi dan peningkatan konsumsi.

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 101


c. Untuk penyediaan air minum perpipaan, beberapa permasalahan pada tingkat
operator air minum yaitu minimnya biaya operasional dan pemeliharaan,
rendahnya tarif, terbatasnyaSDM yang kompeten dan pengelolaan yang kurang
efisien.
d. Terdapat kerusakan di berbagai sarana air minum yang dipakai di masyarakat,
termasuk sumber air minum bukan jaringan perpipaan (BJP) yang tidak
terlindungi.
3. Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi Layak (jamban sehat)
Derajat kesehatan sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan disamping faktor
perilaku dan pelayanan kesehatan. Upaya penyehatan lingkungan dilakukan untuk
mewujudkan mutu lingkungan yang lebih sehat, antara lain melalui pemberdayaan
masyarakat dalam penyediaan air bersih dan sanitasi di sarana pemeliharaan dan
pengawasan kualitas lingkungan, pengendalian dampak resiko pencemaran
lingkungan dan pengembangan wilayah sehat.
Akses terhadap sanitasi layak merupakan salah satu fondasi inti dari
masyarakat yangsehat. Sanitasi yang baik merupakan elemen penting yang
menunjang kesehatan manusia.Sanitasi berhubungan dengan kesehatan lingkungan
yang mempengaruhi derajat kesehatanmasyarakat. Buruknya kondisi sanitasi akan
berdampak negatif di banyak aspek kehidupan,mulai dari turunnya kualitas
lingkungan hidup masyarakat, tercemarnya sumber air minumbagi masyarakat,
meningkatnya jumlah kejadian diare dan munculnya beberapa penyakit.
Jumlah penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) menurut
jenis tempat buang air besar yang digunakan per kabupaten/kota pada tahun 2015
sebagian besar penduduk di Provinsi Kalimantan Tengah menggunakan kloset
berjenis leher angsa sebanyak 369,009 orang, komunal sebanyak 57,359 orang,
cemplung/cubluk sebanyak 70.028 orang, dan plengsengan sebanyak 29.641 orang.
Rincian lengkap penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak
(jamban sehat) 2015 menurut kabupaten/kota dapat dilihat pada Lampiran 61.

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 102


Gambar 6.16 Jumlah Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi Layak (jamban sehat)
Berdasarkan Jenis Sarana Jamban Per Kabupaten/Kota Tahun 2015

Cemplung; 70028 Komunal; 57359

Plengseng; 29641

Leher Angsa;
369009

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota dan Bidang PMK tahun 2015

Berdasarkan konsep dan definisi MDGs, akses sanitasi layak apabila


penggunaan fasilitas tempat buang air besar milik sendiri atau bersama, jenis kloset
yang digunakan jenis leher angsa dan tempat pembuangan akhir tinjanya
menggunakan tangki septik atau Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL). Metode
pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat sebagai berikut:
a. Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi.
b. Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata air
atau sumur.
c. Tidak boleh terkontaminasi air permukaan.
d. Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain.
e. Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar, atau bila memang benar-benar
diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkin.
f. Jamban harus bebas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang.
g. Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak mahal.

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 103


Gambar 6.17 Persentase Penduduk dengan Akses Sanitasi Layak (Jamban Sehat)
Per Kabupaten Kota di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015

Persentase Akses Jamban Sehat 2015


Murung Raya 6,85
Barito Utara 13,12
Seruyan 14,16
Kotawaringin Timur 20,88
Gunung Mas 23,38
Sukamara 24,43
Katingan 25,39
Lamandau 26,48
Kapuas 27,20
Kotawaringin Barat 30,64
KALTENG 32,33
Barito Timur 47,36
Pulang Pisau 52,23
Barito Selatan 55,09
Palangka Raya 76,44
0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota dan Bidang PMK tahun 2015


Pada Gambar diatas terlihat bahwa Persentase Penduduk dengan Akses
Sanitasi Layak (Jamban Sehat) Per Kabupaten Kota di Provinsi Kalimantan Tengah
tahun 2015 sebesar 32.33% lebih tinggi bila dibandingkan dengan capaian pada
tahun 2014 sebesar 24,6%. Persentase tertinggi terdapat di Kota Palangka Raya
sebesar 76.44% diikuti oleh Kabupaten Barito Selatan sebesar 55.09% dan
Kabupaten Pulang Pisau sebesar 52.23%. Persentase terendah terdapat di Kabupaten
Murung Raya sebesar 6.85%, diikuti oleh Kabupaten Barito Utara sebesar 13.12%
dan Kabupaten Seruyan sebesar 14.16%.
Upaya untuk dapat meningkatkan sanitasi yang layak dilakukan penguatan
Kemitraan Pemerintah–Swasta (KPS) yakni melibatkan LSM Lokal / Nasional /
Internasional, CSR (Corporate Social Responsibility), donor agency internasional,
seperti World Bank, ADB yang diimplementasikan melalui kegiatan Pamsimas dan
ICWRMIP, serta kegiatan lain yang berorientasi pada pembinaan, penyediaan sarana
air minum dan sanitasi dasar yang layak serta terbangunnya perilaku hidup bersih
dan sehat bagi masyarakat dengan menggunakan pendekatan STBM.
4. Desa Yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Desa STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) adalah desa yang sudah stop
BABSminimal 1 dusun, mempunyai tim kerja STBM atau natural leader, dan telah
mempunyairencana kerja STBM atau rencana tindak lanjut. STBM menjadi ujung

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 104


tombak keberhasilan pembangunan air minum dan penyehatan lingkungan secara
keseluruhan. Sanitasi total berbasis masyarakat sebagai pilihan pendekatan, strategi
dan program untuk mengubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan
masyarakat dengan menggunakan metode pemicuan dalam rangka mencapai target
MDGs. Dalam pelaksanaan STBM mencakup 5 (lima)pilar yaitu:
a. Stop buang air besar sembarangan,
b. Cuci tangan pakai sabun,
c. Pengelolaan air minum dan makanan yang aman di rumah tangga,
d. Pengelolaan sampah dengan benar, dan
e. Pengelolaan limbah cair rumah tangga dengan aman.
Pada tahun 2015 tidak ada desa STBM di Provinsi Kalimantan Tengah, persis
seperti yang terjadi pada tahun 2014. Sedangkan jumlah desa yang melaksanakan
STBM pada tahun 2015 adalah 662 (42.1%) desa/kelurahan, lebih banyak bila
dibandingkan dengan desa yang melaksanakan STBM pada tahun 2014 sebanyak 611
desa/kelurahan. Jika dilihat jumlah desanya, maka yang terbanyak adalah di
Kabupaten Kapuas yaitu 100 (42.9%) desa, diikuti oleh Barito Timur sebesar 96
(91.4%) desa dan Kabupaten Katingan 77 (47.8%) sebanyak 73 desa. Kegiatan
untuk mempercepat pelaksanaan STBM dilakukan bersama penyediaan air minum
dalam satu kegiatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(PAM STBM).
Gambar 6.18 Persentase dan Jumlah Desa Melaksanakan STBM Per Kabupaten
Kota Di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
Desa Melaksanakan STBM Persentase
100 96 91,4

77
64 63 63,6 67 65,0
49 51,6 47,8 48 51,6
40,6 42,9
34,9 34,6 35
29 27,6
13 13 10,4
8 8,0
0 0,0

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten dan Bidang PMK Tahun 2015.

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 105


5. Persentase Tempat-tempat Umum Yang Memenuhi Syarat Kesehatan
Tempat-tempat umum dan Pengelolaan Makanan adalah kegiatan bagi umum
yang dilakukan oleh badan pemerintah, swasta atau perorangan yang langsung
digunakan oleh masyarakat yang mempunyai tempat dan kegiatan tetap serta
memiliki fasilitas. Pengawasan sanitasi tempat umum bertujuan untuk mewujudkan
kondisi yang memenuhi syarat kesehatan agar masyarakat pengunjung terhindar dari
kemungkinan bahaya penularan penyakit serta tidak menyebabkan gangguan
terhadap kesehatan masyarakat di sekitarnya. Risiko dari pengelolaan makanan
mempunyai peluang yang besar dalam penularan penyakit karena jumlah konsumen
relatif banyak dalam waktu yang bersamaan.
Tempat-tempat umum meliputi sarana pendidikan, Sarana kesehatan dan
hotel. Cakupan pengawasan tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan
tahun 2015 meliputi sarana pendidikan SD sebesar 76.8% lebih besar bila
dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 sebesar 61.3%. Pada SMP sebesar
82.3% lebih kecil bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 sebesar 84.5%
dan SMA sebesar 70.8% jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan capaian pada
tahun 2014 sebesar 87,4%. Kemudian untuk sarana kesehatan yang meliputi
puskesmas dan jaringannya pada tahun 2015 sebesar 79.3% jauh lebih kecil bila
dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 sebesar 87,6% dan rumah sakit
sebesar 100 lebih besar capaiannya bila dibandingkan dengan capaian pada tahun
2014 sebesar 94,7%. Dan terakhir capaian hotel berbintang pada tahun 2015 sebesar
75% lebih tinggi bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 sebesar 70,6%
dan non bintang sebesar 52.8% jauh lebih kecil bila dibandin glkan dengan capaian
pada tahun 2014 sebesar 77,9%. Secara keseluruhan cakupan tempat-tempat umum
yang memenuhi persyaratan kesehatan di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun
2015 sebesar 76.16% lebih besar bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014
sebesar 69,9%. Lebih rincinya dapat dilihat pada lampiran tabel 63.
Sedangkan untuk TPM (tempat pengelolaan makanan) yang meliputi jasa
boga, rumah makan/restoran, depot air minum (DAM) dan makanan jajanan yang
memenuhi syarat pada tahun 2015 adalah 3663 buah (57.5%) dari 6367 TPM yang
diperiksa lebih tinggi daripada capaian tahun 2014 sebesar 48,61%.Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Lampiran tabel (64).

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 106


C. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga merupakan upaya
untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu
melakukan PHBS dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah
risiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan
aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.
Jumlah rumah tangga yang ada pada tahun 2015 adalah 646.780 rumah
tangga dengan jumlah rumah tangga yang dipantau sebanyak 113.220 buah. Hasil
pemantauan rumah tangga pada tahun 2015 menunjukan bahwa 44.6% rumah
tangga telah ber PHBS lebih sedikit bila dibandingkan dengan Rumah Tangga yang
Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat pada tahun 2014 sebanyak 51,1%. Cakupan
Rumah Tangga Ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Provinsi Kalimantan Tengah
dari tahun 2010 - 2015 terlihat pada gambar berikut.
Gambar 6.19 Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS Provinsi KalimantanTengah
Tahun 2010 s/d 2015

60

50
51,1
40 45,7 44,6
41,7
30 37
30,4
20

10

0
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2015

Gambar diatas memperlihatkan bahwa cakupan rumah tangga yang ber-


PHBS di Privinsi Kalimantan Tengah mengalami fluktuasi, dari tahun 2010 sampai
dengan tahun 2011 mengalami penurunan cakupan ber-PHBS namun ada
peningkatan dari tahun 2012 sampai dengan 2014 kemudian mengalami penurunan
lagi pada tahun 2015. Sedang gambaran cakupan PHBS per Kabupaten Kota pada
tahun 2015 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 107


BAB VII
TENAGA KESEHATAN

Sumber daya manusia kesehatan (SDMK) merupakan salah satu sub sistem dalam
sistem kesehatan nasional yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat melalui berbagai upaya dan pelayanan kesehatan. Upaya dan
pelayanan kesehatan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang bertanggung jawab,
memiliki etik dan moral tinggi, keahlian, dan berwenang.
Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan,
tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan.
Tenaga di bidang kesehatan terdiri dari tenaga kesehatan dan asisten tenaga
kesehatan. Tenaga kesehatan dikelompokkan menjadi beberapa rumpun dan sub
rumpun. Rumpun tenaga kesehatan menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan Pasal 11 adalah tenaga medis, tenaga psikologi klinis, tenaga
keperawatan, tenaga kebidanan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat,
tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, tenaga keteknisian
medis, tenaga teknik biomedika, tenaga kesehatan tradisional, dan tenaga kesehatan lain.
Gambaran mengenai jumlah, jenis, dan kualitas, serta penyebaran tenaga
kesehatan di seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Tengah dilakukan dengan cara
pengumpulan data pada sarana pelayanan kesehatan baik di wilayah dinas kesehatan
kabupaten/kota maupun dinas kesehatan provinsi. Pengumpulan data tenaga kesehatan
meliputi tenaga kesehatan yang berstatus PNS pusat, PNS daerah, Pegawai Tidak Tetap
(PTT), TNI/POLRI, dan swasta. Metode pengumpulan data yang digunakan melalui
mekanisme pemutakhiran data secara berjenjang mulai dari dinas kesehatan
kabupaten/kota, dinas kesehatan provinsi dan dikelola oleh Bidang Sumber Daya Manusia
Kesehatan (SDMK) Dinas Kesehatan Privinsi Kalimantan Tengah melalui Sistem Informasi
SDMK.
Peningkatan jumlah tenaga kesehatan berpengaruh terhadap peningkatan mutu
pelayanan kesehatan yang semakin tinggi. Kebutuhan tenaga kesehatan belum dapat
terpenuhi secara memadai, khususnya di tingkat kabupaten/kota dikarenakan beban
terhadap penganggaran pegawai serta belum berjalannya kegiatan mobilisasi tenaga
kesehatan yang sesuai dengan penempatan tugas tenaga tersebut. Sehingga

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 108


menyebabkan sulitnya dalam menentukan kebutuhan tenaga kesehatan di tingkat
kabupaten/kota.
Untuk mencukupi kebutuhan tenaga kesehatan tersebut, pemerintah membuka
penerimaan CPNS baru baik secara swakelola maupun tenaga pusat yang ditempatkan di
daerah. Untuk mencukupi kekurangan tenaga tersebut dilakukan pengangkatan Dokter
Tidak Tetap, Bidan Tidak Tetap dan diupayakan dapat mengangkat tenaga kesehatan lain
sebagai pegawai tidak tetap.
A. JUMLAH TENAGA KESEHATAN
Tenaga di bidang kesehatan terdiri dari tenaga kesehatan dan asisten tenaga
kesehatan. Tenaga kesehatan dikelompokkan menjadi beberapa rumpun dan sub
rumpun. Rumpun tenaga kesehatan menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan Pasal 11 adalah tenaga medis, tenaga psikologi klinis, tenaga
keperawatan, tenaga kebidanan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat,
tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, tenaga keteknisian
medis, tenaga teknik biomedika, tenaga kesehatan tradisional, dan tenaga kesehatan lain.
Pada tahun 2015, jumlah tenaga kesehatan di Provinsi Kalimantan Tengah
sebanyak 10.077 orang (86.17%) dan tenaga penunjang kesehatan sebanyak 1617 orang
(13.82%). Tenaga kesehatan dengan jumlah terbanyak pada tahun 2015 yaitu perawat
sebanyak 4652 orang atau 46.16% dari total tenaga kesehatan, sedangkan tenaga
kesehatan dengan jumlah paling sedikit yaitu tenaga kesehatan keterapian fisik sebanyak
50 orang atau 0,49% dari total tenaga kesehatan. Rincian lengkap mengenai rekapitulasi
tenaga kesehatan dan tenaga penunjang kesehatan di Provinsi Kalimantan Tengah dapat
dilihat pada lampiran 72 – 80.
1. Tenaga Kesehatan di Puskesmas
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat, Puskesmas adalah fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Untuk mendukung
fungsi dan tujuan Puskesmas diperlukan sumber daya manusia kesehatan baik tenaga
kesehatan maupun tenaga penunjang kesehatan.
Pada peraturan yang sama di Pasal 16 Ayat 3 disebutkan bahwa minimal tenaga
kesehatan di Puskesmas terdiri dari dokter atau dokter layanan primer, dokter gigi,
perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, ahli

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 109


teknologi laboratorium medik, tenaga gizi dan tenaga kefarmasian. Sedangkan tenaga
penunjang kesehatan harus dapat mendukung kegiatan ketatausahaan, administrasi
keuangan, sistem informasi, dan kegiatan operasional lainnya.
Total SDMK di Puskesmas di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 sebanyak
7119 orang yang terdiri dari 6180 orang tenaga kesehatan (86,81%) dan 939 orang
tenaga penunjang kesehatan (13,19%). Proporsi tenaga kesehatan di Puskesmas
terbanyak yaitu bidan sebanyak 2562 orang (35.98%) sedangkan proporsi tenaga
kesehatan di Puskesmas yang paling sedikit yaitu dokter spesialis gigi sebanyak 1 orang
(0.016%).
Jumlah dan jenis tenaga kesehatan Puskesmas dihitung berdasarkan analisis
beban kerja dengan mempertimbangkan beberapa hal, yaitu jumlah pelayanan yang
diselenggarakan, jumlah penduduk dan persebarannya, karakteristik wilayah kerja, luas
wilayah kerja, ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya di
wilayah kerjanya, dan pembagian waktu kerja.
2. Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi
dan Perizinan Rumah Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit dapat didirikan dan
diselenggarakan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan swasta. Sedangkan
menurut pelayanan yang diberikan, rumah sakit terdiri dari rumah sakit umum dan rumah
sakit khusus.
Total SDMK di rumah sakit di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015
sebanyak 4.575 orang yang terdiri dari 3.897 orang tenaga kesehatan (65,32%) dan 678
orang tenaga penunjang kesehatan (34,68%). Jumlah tenaga kesehatan terbanyak yaitu
perawat sebanyak 2.090 orang (53,63%) sedangkan jumlah tenaga kesehatan paling
sedikit yaitu dokter spesialis gigi sebanyak 5 orang (0,12%).
Pelayanan spesialis yang ada di rumah sakit di antaranya pelayanan spesialis
dasar, spesialis penunjang, spesialis lain, subspesialis, dan spesialis gigi dan mulut.
Pelayanan spesialis dasar meliputi pelayanan panyakit dalam, kesehatan anak, bedah, dan
obstetri dan ginekologi. Pelayanan spesialis penunjang meliputi pelayanan anestesiologi,
radiologi, patologi klinik, patologi anatomi, dan rehabilitasi medik. Pelayanan spesialis lain
meliputi pelayanan mata, telinga hidung tenggorokan, syaraf, jantung dan pembuluh

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 110


darah, kulit dan kelamin, kedokteran jiwa, paru, orthopedi, urologi, bedah syaraf, bedah
plastik, dan kedokteran forensik.
B. RASIO TENAGA KESEHATAN
Rasio tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk merupakan indikator untuk
mengukur ketersediaan tenaga kesehatan untuk mencapai target pembangunan
kesehatan tertentu. Berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan
Rakyat Nomor 54 Tahun 2013 tentang Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun
2011 – 2025, terget rasio tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk pada tahun 2019
di antaranya rasio dokter umum 45 per 100.000 penduduk, rasio dokter gigi 13 per
100.000 penduduk, rasio perawat 180 per 100.000 penduduk, rasio bidan 120 per
100.000 penduduk, rasio perawat gigi 18 per 100.000 penduduk, rasio Apoteker 12 per
100.000 penduduk, rasio Ass Apotekes 24 per 100.000 penduduk, rasio SKM 16 per
100.000 penduduk, rasio Sanitarian 18 per 100.000 penduduk, rasio Nutrisionis/Ahli Gizi
14 per 100.000 penduduk, rasio keterapian fisik 5 per 100.000 penduduk dan rasio
Keterapian Medis 16 per 100.000 penduduk.
1. Dokter Spesialis
Jumlah tenaga dokter spesialis yang bekerja di sarana kesehatan tahun 2015
sebanyak 182 orang lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah dokter spesialis
pada tahun 2014 sebanyak 171. Sedangkan rasio dokter spesialis pada tahun 2015
per 100.000 penduduk Provinsi Kalimantan Tengah sebesar 7,3 meningkat bila
dibandingkan dengan rasio dokter spesialis per 100.000 penduduk di Provinsi
Kalimantan Tengah tahun 2014 sebesar 7.0. Rasio tersebut masih dibawah target
yang ditetapkan untuk tahun 2019 yaitu 11 dokter spesialis per 100.000 penduduk.
2. Dokter Umum
Pada tahun 2015 jumlah tenaga dokter umum yang bekerja di sarana
pelayanan kesehatan sebanyak 483 orang, lebih banyak bila dibandingkan dengan
tahun 2014 yang berjumlah 479 orang. Berdasarkan jumlah dokter umum dan jumlah
penduduk disusun rasio dokter umum per 100.000 penduduk. Rasio dokter umum di
Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 sebesar 19,358 dokter umum per
100.000 penduduk. Rasio tersebut masih dibawah target yang ditetapkan untuk
tahun 2019 yaitu 45 dokter umum per 100.000 penduduk.
3. Dokter Gigi
Jumlah dokter gigi yang bekerja di sarana kesehatan di Provinsi Kalimantan
Tengah tahun 2015 sebanyak 118 orang. Berdasarkan jumlah dokter gigi dan jumlah

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 111


penduduk disusun rasio dokter gigi per 100.000 penduduk. Rasio dokter gigi di
Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 sebesar 5 dokter gigi per 100.000
penduduk. Rasio tersebut masih dibawah target yang ditetapkan untuk tahun 2019
yaitu 13 dokter gigi per 100.000 penduduk.
4. Bidan
Jumlah Tenaga Bidan di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 sebanyak
2505 orang lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah bidan pada tahun 2014
sebanyak 2.478 orang. Rasio Tenaga Bidan per 100.000 penduduk tahun 2015 adalah
100.40 per 100.000 penduduk. Rasio tersebut masih dibawah target yang ditetapkan
untuk tahun 2019 yaitu 120 bidan per 100.000 penduduk.
5. Perawat
Tenaga perawat di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 sebanyak 4652
orang lebih banyak bila di bandingkan dengan jumlah perawat pada 2014 sebanyak
4608 orang, sedangkan rasio tenaga perawat per 100.000 penduduk pada tahun
2015 adalah 186,45 per 100.000 penduduk. Rasio tersebut sudah diatas target yang
ditetapkan untuk tahun 2019 yaitu 180 bidan per 100.000 penduduk. Namun perlu
diperhatikan penyebaran tenaga perawat di Provinsi Kalimantan Tengah masih belum
merata, tenaga perawat banyak terkonsentrasi di daerah perkotaan saja.
6. Apoteker
Jumlah tenaga Apoteker di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015
adalah 128 orang. Berdasarkan jumlah apoteker dan jumlah penduduk disusun rasio
apoteker per 100.000 penduduk. Rasio apoteker di Provinsi Kalimantan Tengah pada
tahun 2015 sebesar 5 apoteker per 100.000 penduduk. Rasio tersebut masih dibawah
target yang ditetapkan untuk tahun 2019 yaitu 12 apoteker per 100.000 penduduk.
7. Sarjana Kesehatan Masyarakat
Jumlah tenaga kesehatan masyarakat di Provinsi Kalimantan Tengah tahun
2015 berjumlah 248 kurang lebih sama dengan jumlah tenaga kesehatan mayarakat
pada tahun 2014 yang berjumlah 248 orang. Rasio tenaga kesehatan masyarakat per
100.000 penduduk pada tahun 2015 sebesar 9.9 per 100.000 penduduk. Rasio
tersebut masih dibawah target yang ditetapkan untuk tahun 2019 yaitu 16 Sarjana
Kesehatan Masyarakat per 100.000 penduduk.
8. Tenaga Sanitasi
Tenaga sanitasi terdiri dari Sarjana kesehatan lingkungan, D-III sanitasi dan
D-I sanitasi. Jumlah Tenaga Sanitasi di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 112


sebanyak 191 orang, lebih sedikit bila dibandingkan dengan jumlah sanitarian yang
bekerja pada sarana kesehatan pada tahun lebih 2014 sebanyak 202 orang. Rasio
tenaga sanitarian per 100.000 penduduk tahun 2015 adalah 8,0 lebih sedikit bila
dibandingkan dengan rasio sanitarian pada tahun 2014 sebesar 8.27. Rasio tersebut
masih dibawah target yang ditetapkan untuk tahun 2019 yaitu 18 Sanitarian per
100.000 penduduk.
9. Tenaga Gizi
Tenaga gizi terdiri dari nutrisionis dan dietisen. Jumlah Tenaga gizi di Provinsi
Kalimantan Tengah tahun 2015 sebanyak 340 orang lebih sedikit bila dibandingkan
dengan jumlah tenaga gizi pada tahun 2014 sebanyak 347 orang. Rasio tenaga gizi
per 100.000 penduduk tahun 2015 adalah 13.6 per 100.000 penduduk. Rasio
tersebut masih dibawah target yang ditetapkan untuk tahun 2019 yaitu 14 tenaga gizi
per 100.000 penduduk.
10. Keterapian Fisik
Pada tahun 2015 jumlah tenaga keterapian fisik yang bekerja di sarana
pelayanan kesehatan sebanyak 50 orang. Berdasarkan jumlah tenaga keterapian fisik
dan jumlah penduduk disusun rasio tenaga keterapian fisik per 100.000 penduduk.
Rasio tenaga keterapian fisik di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 sebesar
2 tenaga keterapian fisik per 100.000 penduduk. Rasio tersebut masih dibawah target
yang ditetapkan untuk tahun 2019 yaitu 5 tenaga keterapian fisik per 100.000
penduduk.
11. Keterapian Medis
Pada tahun 2015 jumlah tenaga keterapian medis yang bekerja di sarana
pelayanan kesehatan sebanyak 446 orang. Berdasarkan jumlah tenaga keterapian
medis dan jumlah penduduk disusun rasio tenaga keterapian medis per 100.000
penduduk. Rasio tenaga keterapian medis di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun
2015 sebesar 18 tenaga keterapian medis per 100.000 penduduk. Rasio tersebut
sudah diatas target yang ditetapkan untuk tahun 2019 yaitu 16 tenaga keterapian
medis per 100.000 penduduk.

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 113


BAB VIII
PENUTUP

Keberadaan data dan informasi tentang situasi pembangunan kesehatan di suatu


daerah sangat penting bagi pimpinan dan organisasi dalam pelaksanaan manajemen.
Penyediaan data dan informasi yang berkualitas sangat diperlukan sebagai masukan
dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan.
Di bidang kesehatan, data dan informasi diperoleh melalui penyelenggaraan sistem
informasi kesehatan baik yang dikembangkan oleh pusat maupun yang dikembangkan
oleh masing-masing daerah. Salah satu luaran utama dari penyelenggaraan dari sistem
informasi kesehatan sejak tahun 1998, telah dikembangkan paket sajian data dan
informasi oleh Pusat Data Kesehatan RI yaitu berupa buku profil kesehatan yang
merupakan kumpulan informasi yang sangat penting tentang gambaran kesehatan di
suatu daerah. Untuk itu buku profil ini sangat dibutuhkan baik oleh jajaran kesehatan,
lintas sektor maupun masyarakat.
Profil Kesehatan Provinsi diharapkan dapat memberikan gambaran secara garis
besar dan menyeluruh tentang seberapa jauh keadaan kesehatan masyarakat yang telah
dicapai oleh Provinsi Kalimantan Tengah baik secara umum maupun berdasarkan gender
sepanjang tahun 2015. Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan kualitas Profil
Kesehatan Provinsi, perlu terobosan dalam mekanisme pengumpulan data dan informasi
secara cepat, tepat dan akurat khususnya yang bersumber dari Kabupaten/Kota dan
pusat-pusat pelayanan kesehatan lainnya.

Palangka Raya, September 2016

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 114


RESUME PROFIL KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 153.565 Km2 Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 1565 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 1.302.796 1.192.239 2.495.035 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3,9 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2 16,2 Jiwa/Km2 Tabel 1
6 per 100
penduduk
Rasio Beban Tanggungan 46,2 produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 109,3 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 76,29 75,62 75,97 % Tabel 3
9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 92.004,00 78.751,00 170.755,00 % Tabel 3
b. SMA/ SMK/ MA 96.365,00 69.055,00 165.420,00 % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan 13.377,00 12.572,00 25.949,00 % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II 3.224,00 3.163,00 6.387,00 % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III 8.989,00 8.160,00 17.149,00 % Tabel 3
f. Universitas/Diploma IV 16.921,00 16.670,00 33.591,00 % Tabel 3
g. S2/S3 (Master/Doktor) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3

B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 17.221 15.980 44.048 Tabel 4
per 1.000
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 5 5 6 Kelahiran Tabel 4
12 Jumlah Kematian Neonatal 113 103 321 neonatal Tabel 5
13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) per 1.000
7 6 7 Kelahiran Tabel 5
14 Jumlah Bayi Mati 140 121 407 bayi Tabel 5
per 1.000
15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 8 8 9 Kelahiran Tabel 5
16 Jumlah Balita Mati 147 124 458 Balita Tabel 5
per 1.000
17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 9 8 10 Kelahiran Tabel 5
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
18 Kematian Ibu
Jumlah Kematian Ibu 80 Ibu Tabel 6
per 100.000
Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 182 Kelahiran Tabel 6

B.2 Angka Kesakitan


19 Tuberkulosis
Jumlah kasus baru TB BTA+ 848 458 1423 Kasus Tabel 7
Proporsi kasus baru TB BTA+ 59,59 32,19 % Tabel 7
per 100.000
CNR kasus baru BTA+ 65,09 38,42 57,03 penduduk Tabel 7
Jumlah seluruh kasus TB 1.596 1.037 2.857 Kasus Tabel 7
per 100.000
CNR seluruh kasus TB 122,51 86,98 114,51 penduduk Tabel 7
Kasus TB anak 0-14 tahun 3,78 % Tabel 7
Persentase BTA+ terhadap suspek 22,36 14,73 13,14 % Tabel 8
Angka kesembuhan BTA+ 31,11 28,98 28,99 % Tabel 9
Angka pengobatan lengkap BTA+ 25,89 32,44 28,41 % Tabel 9
Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 57,00 61,42 57,41 % Tabel 9
per 100.000
Angka kematian selama pengobatan 31 14 45 penduduk Tabel 9
20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 3,10 2,75 1,93 % Tabel 10
21 Jumlah Kasus HIV 2 3 167 Kasus Tabel 11
22 Jumlah Kasus AIDS 2 0 47 Kasus Tabel 11
23 Jumlah Kematian karena AIDS 12 6 18 Jiwa Tabel 11
24 Jumlah Kasus Syphilis 11 14 25 Kasus Tabel 11
25 Donor darah diskrining positif HIV 0,43 0,56 0,44 % Tabel 12
26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0,00 0,00 0,00 % Tabel 13
27 Kusta
Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 54 22 76 Kasus Tabel 14
per 100.000
Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 4,14 1,85 3,05 penduduk Tabel 14
Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 3,95 % Tabel 15
Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 2,63 % Tabel 15
per 100.000
Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,08 penduduk Tabel 15
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
per 10.000
Angka Prevalensi Kusta 0,51 0,26 0,39 Penduduk Tabel 16
Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 28,57 66,67 40,00 % Tabel 17
Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 56,67 39,29 51,14 % Tabel 17
28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
per 100.000
penduduk <15
AFP Rate (non polio) < 15 th 1,54 tahun Tabel 18
Jumlah Kasus Difteri 1 0 1 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Difteri 100 % Tabel 19
Jumlah Kasus Pertusis 7 6 14 Kasus Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 1 0 6 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0 % Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 1 0 1 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 100 % Tabel 19
Jumlah Kasus Campak 232 202 474 Kasus Tabel 20
Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 20
Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20
Jumlah Kasus Hepatitis B 4 2 13 Kasus Tabel 20
29 per 100.000
68,54 64,16 66,45
Incidence Rate DBD penduduk Tabel 21
30 Case Fatality Rate DBD 1,57 1,31 1,45 % Tabel 21
31 per 1.000
0,49 0,16 0,55 penduduk
Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) berisiko Tabel 22
32 Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,00 0,07 % Tabel 22
33 per 100.000
Angka Kesakitan Filariasis 1 1 1 penduduk Tabel 23
34 Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi 23,22 23,18 23,20 % Tabel 24
35 Persentase obesitas 104,91 99,59 102,11 % Tabel 25
36 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 4,23 % Tabel 26
37 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 1,55 % Tabel 26
38 Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam 71,70 % Tabel 28

C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 91 % Tabel 29
40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 82,80 % Tabel 29
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 79,05 % Tabel 29
42 Pelayanan Ibu Nifas 79,45 % Tabel 29
43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 79,32 % Tabel 29
44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 59,98 % Tabel 30
45 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 80,33 % Tabel 32
46 Penanganan komplikasi kebidanan 31,99 % Tabel 33
47 Penanganan komplikasi Neonatal 18,16 17,90 28,59 % Tabel 33
48 Peserta KB Baru 12,94 % Tabel 36
49 Peserta KB Aktif 77,93 % Tabel 36
50 Bayi baru lahir ditimbang 91 90 102 % Tabel 37
51 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 1,41 1,21 1,24 % Tabel 37
52 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 76,74 78,33 95,67 % Tabel 38
53 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 73,78 75,88 92,32 % Tabel 38
54 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 24,93 21,78 27,58 % Tabel 39
55 Pelayanan kesehatan bayi 64,49 64,68 81,86 % Tabel 40
56 Desa/Kelurahan UCI 68,75 % Tabel 41
57 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 99,03 94,06 74,94 % Tabel 43
58 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 84,90 81,93 64,76 % Tabel 43
59 Bayi Mendapat Vitamin A 41,78 38,25 49,35 % Tabel 44
60 Anak Balita Mendapat Vitamin A 60,84 50,97 78,62 % Tabel 44
61 Baduta ditimbang 56,65 57,21 59,69 % Tabel 45
62 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 2,36 2,22 1,75 % Tabel 45
63 Pelayanan kesehatan anak balita 46,85 44,30 68,26 % Tabel 46
64 Balita ditimbang (D/S) 45,89 51,35 49,54 % Tabel 47
65 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 1,79 1,94 1,46 % Tabel 47
66 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00 100,00 100,00 % Tabel 48
67 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 107,21 104,01 67,73 % Tabel 49
68 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0,91 Tabel 50
69 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 40,41 sekolah Tabel 51
70 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 56,12 sekolah Tabel 51
71 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 40,00 40,51 43,60 % Tabel 51
72 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 32,67 27,72 31,09 % Tabel 51
73
Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut 32,67 27,72 31,09 % Tabel 51
74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 47,38 59,69 53,82 % Tabel 52
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Persentase
75 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan - - 52.979 % Tabel 53
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
76 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 43,24 54,43 55,77 % Tabel 54
77 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 14,24 14,81 14,66 % Tabel 54
78 per 100.000
Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 25,50 20,10 24,30 pasien keluar Tabel 55
79 per 100.000
Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 12,14 10,62 10,90 pasien keluar Tabel 55
80 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 47,16 % Tabel 56
81 Bed Turn Over (BTO) di RS 54,65 Kali Tabel 56
82 Turn of Interval (TOI) di RS 3,53 Hari Tabel 56
83 Average Length of Stay (ALOS) di RS 2,89 Hari Tabel 56

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat


87 Rumah Tangga ber-PHBS 44,63 % Tabel 57

C.4 Keadaan Lingkungan


88 Persentase rumah sehat 42,06 % Tabel 58
89 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 22,41 % Tabel 59
90 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 80,90 % Tabel 60
91 Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) 32,33 % Tabel 61
92 Desa STBM - % Tabel 62
93 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 76,16 % Tabel 63
TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 57,53 % Tabel 64
TPM tidak memenuhi syarat dibina 67,62 % Tabel 65
TPM memenuhi syarat diuji petik 12,64 % Tabel 65

D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
94 Jumlah Rumah Sakit Umum 20 RS Tabel 67
95 Jumlah Rumah Sakit Khusus 1 RS Tabel 67
96 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 77 Tabel 67
97 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 118 Tabel 67
Jumlah Puskesmas Keliling 126 Tabel 67
Jumlah Puskesmas pembantu 1.063 Tabel 67
98 Jumlah Apotek 279 Tabel 67
99 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100 % Tabel 68
100 Jumlah Posyandu 2.340 Posyandu Tabel 69
101 Posyandu Aktif 17,82 % Tabel 69
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
102 Rasio posyandu per 100 balita 0,93 per 100 balita Tabel 69
103 UKBM
Poskesdes 469 Poskesdes Tabel 70
Polindes 212 Polindes Tabel 70
Posbindu 153 Posbindu Tabel 70
104 Jumlah Desa Siaga 1.041 Desa Tabel 71
105 Persentase Desa Siaga 66,26 % Tabel 71

D.2 Tenaga Kesehatan


106 Jumlah Dokter Spesialis 100 76 176 Orang Tabel 72
107 Jumlah Dokter Umum 214 245 483 Orang Tabel 72
108 26,41 per 100.000
Rasio Dokter (spesialis+umum) penduduk Tabel 72
109 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis 35 85 124 Orang Tabel 72
110 4,97 per 100.000
Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) penduduk
111 Jumlah Bidan 2.505 Orang Tabel 73
112 100,40 per 100.000
Rasio Bidan per 100.000 penduduk penduduk Tabel 73
113 Jumlah Perawat 1.643 2.441 4.652 Orang Tabel 73
114 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 186,45 per 100.000 penduduk
Tabel 73
115 Jumlah Perawat Gigi 63 196 277 Orang Tabel 73
116 Jumlah Tenaga Kefarmasian 82 322 404 Orang Tabel 74
117 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 107 125 248 Orang Tabel 75
118 Jumlah Tenaga Sanitasi 96 88 191 Orang Tabel 75
119 Jumlah Tenaga Gizi 58 273 340 Orang Tabel 76

D.3 Pembiayaan Kesehatan


120 Total Anggaran Kesehatan 1.924.854.465.989 Rp Tabel 81
121 APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota 9,87 % Tabel 81
122 Anggaran Kesehatan Perkapita 771.473,93 Rp Tabel 81
TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,


DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN


JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA WILAYAH DESA + RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
DESA KELURAHAN PENDUDUK
(km 2) KELURAHAN TANGGA TANGGA per km 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Kotawaringin Barat 10.759,0 81 13 94 278.141 72.886 3,82 25,85
2 Lamandau 6.414,0 168 17 185 73.975 20.230 3,66 11,53
3 Sukamara 3.827,0 214 17 231 55.321 14.790 3,74 14,46
4 Kotawaringin Timur 16.796,0 86 7 93 426.176 111.955 3,81 25,37
5 Seruyan 16.404,0 93 10 103 174.859 49.262 3,55 10,66
6 Katingan 17.500,0 29 3 32 160.305 40.780 3,93 9,16
7 Kapuas 14.999,0 80 3 83 348.049 89.067 3,91 23,20
8 Pulang Pisau 8.997,0 97 3 100 124.845 31.892 3,91 13,88
9 Gunung Mas 10.805,0 154 7 161 109.947 26.026 4,22 10,18
10 Barito Selatan 8.830,0 95 4 99 131.987 33.594 3,93 14,95
11 Barito Timur 3.834,0 115 12 127 113.696 29.900 3,80 29,65
12 Barito Utara 8.300,0 100 3 103 127.479 31.928 3,99 15,36
13 Murung Raya 23.700,0 115 9 124 110.390 26.001 4,25 4,66
14 Palangka Raya 2.399,5 0 30 30 259.865 68.469 3,80 108,30
JUMLAH (KAB/KOTA) 153.564,5 1427 138 1565 2.495.035 646.780 3,86 16

Sumber: a. Biro Adpum Setda Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2016


b. BPS Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2016
TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR


KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

KELOMPOK UMUR JUMLAH PENDUDUK


NO
(TAHUN) LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN
RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6

1 0-4 127.419 123.266 250.685 103


2 5-9 121.007 114.049 235.056 106
3 10 - 14 116.292 110.976 227.268 105
4 15 - 19 112.879 107.402 220.281 105
5 20 - 24 115.654 107.560 223.214 108
6 25 - 29 119.614 108.595 228.209 110
7 30 - 34 118.434 109.136 227.570 109
8 35 - 39 114.817 103.254 218.071 111
9 40 - 44 101.332 86.894 188.226 117
10 45 - 49 81.395 68.662 150.057 119
11 50 - 54 62.106 52.340 114.446 119
12 55 - 59 44.804 37.515 82.319 119
13 60 - 64 29.287 24.756 54.043 118
14 65+ 37.756 37.834 75.590 100
JUMLAH 1.302.796 1.192.239 2.495.035 109
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 46

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2016


TABEL 3

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF


DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

JUMLAH PERSENTASE
NO VARIABEL LAKI-LAKI+ LAKI-LAKI+
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 580.467 537.531 1.117.998
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG
2 442.822 406.507 849.329 76,29 75,62 75,97
MELEK HURUF
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG
3
DITAMATKAN:
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 77.081 79.736 156.817 13,28 14,83 14,03
b. SD/MI 152.268 138.541 290.809 26,23 25,77 26,01
c. SMP/ MTs 92.004 78.751 170.755 15,85 14,65 15,27
d. SMA/ MA 96.365 69.055 165.420 16,60 12,85 14,80
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 13.377 12.572 25.949 2,30 2,34 2,32
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 3.224 3.163 6.387 0,56 0,59 0,57
g. AKADEMI/DIPLOMA III 8.989 8.160 17.149 1,55 1,52 1,53
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 16.921 16.670 33.591 2,92 3,10 3,00
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 0 0 0 0,00 0,00 0,00
TABEL 4

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

JUMLAH KELAHIRAN

NO KABUPATEN/KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN

HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kotawaringin Barat 2.956 N/A 2.956 2.433 N/A 2.433 5.389 22 5.411
2 Lamandau 693 9 702 643 10 653 1.336 19 1.355
3 Sukamara NA NA NA NA NA NA 1.169 5 1.174
4 Kotawaringin Timur 3.566 24 3.590 3.222 20 3.242 6.788 44 6.832
5 Seruyan 1.375 12 1.387 1.256 13 1.269 2.631 25 2.656
6 Katingan 1.517 22 1.539 1.375 19 1.394 2.892 41 2.933
7 Kapuas NA NA NA NA NA NA 5.768 49 5.817
8 Pulang Pisau 1.091 4 1.095 951 1 952 2.042 5 2.047
9 Gunung Mas NA NA NA NA NA NA 1.891 16 1.907
10 Barito Selatan 1.049 10 1.059 1.027 8 1.035 2.076 18 2.094
11 Barito Timur 964 0 964 959 0 959 1.923 0 1.923
12 Barito Utara 1.158 8 1.166 1.305 4 1.309 2.463 12 2.475
13 Murung Raya NA NA NA NA NA NA 2.019 28 2.047
14 Palangka Raya 2.852 2 2.854 2.809 2 2.811 5.661 4 5.665
JUMLAH (KAB/KOTA) ###### ### 91 17.312 15.980 77 16.057 44.048 288 44.336
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)5,3 4,8 6,5

Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015


b. Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
TABEL 5

JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

JUMLAH KEMATIAN

NO KABUPATEN/KOTA LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN


ANAK ANAK
NEONATAL BAYIa ANAK BALITA BALITA NEONATAL BAYIa BALITA NEONATAL BAYIa BALITA
BALITA BALITA
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Kotawaringin Barat 22 26 2 28 23 23 0 23 45 49 2 51
2 Lamandau 9 10 0 10 10 11 0 11 19 21 0 21
3 Sukamara NA NA NA NA NA NA NA NA 11 14 3 17
4 Kotawaringin Timur 37 37 0 37 36 36 0 36 73 73 0 73
5 Seruyan 19 19 0 19 15 15 0 15 34 34 0 34
6 Katingan 2 2 3 5 0 4 0 4 2 6 3 9
7 Kapuas NA NA NA NA NA NA NA NA 52 58 3 61
8 Pulang Pisau 5 6 0 6 1 1 0 1 6 7 0 7
9 Gunung Mas 0 0 0 0 0 0 0 0 14 19 3 22
10 Barito Selatan 6 7 0 7 5 7 1 8 11 14 1 15
11 Barito Timur 5 7 0 7 8 11 0 11 13 18 0 18
12 Barito Utara 6 13 1 14 3 7 2 9 9 20 3 23
13 Murung Raya 0 0 0 0 0 0 0 0 28 55 4 87
14 Palangka Raya 2 13 1 14 2 6 0 6 4 19 1 20
JUMLAH (KAB/KOTA) 113 140 7 147 103 121 3 124 321 407 23 458
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 7 8 0 9 6 8 0 8 7 9 1 10

Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015


b. Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
TABEL 6
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

KEMATIAN IBU
JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA LAHIR JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
HIDUP < 20 < 20 20-34 < 20 20-34 < 20 20-34
20-34 tahun ≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH
tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Kotawaringin Barat ##### #### 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 5
2 Lamandau ##### #### 0 0 0 0 1 4 0 5 0 0 0 0 1 4 0 5
3 Sukamara ##### #### 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Kotawaringin Timur ##### #### 0 0 0 0 0 6 4 10 0 0 1 1 0 6 5 11
5 Seruyan ##### #### 0 0 0 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6
6 Katingan ##### #### 0 2 0 2 0 10 0 10 0 2 0 2 0 14 0 14
7 Kapuas ##### #### 0 0 1 1 0 7 4 11 0 1 0 1 0 8 5 13
8 Pulang Pisau ##### #### 0 0 0 0 0 5 1 6 0 0 0 0 0 5 1 6
9 Gunung Mas ##### #### 0 1 0 1 0 2 0 2 0 0 0 0 0 3 0 3
10 Barito Selatan ##### #### 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 2 2 0 0 2
11 Barito Timur ##### #### 0 0 0 0 0 4 0 4 0 0 0 0 0 4 0 4
12 Barito Utara ##### #### 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1
13 Murung Raya ##### #### NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA 7
14 Palangka Raya ##### #### 0 0 0 0 0 3 0 3 0 0 0 0 0 3 0 3
JUMLAH (KAB/KOTA) ###### ### 0 3 1 10 1 41 9 56 2 3 2 7 3 47 12 80
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 182
Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015
b. Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
TABEL 7

KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

JUMLAH SELURUH
JUMLAH KASUS BARU TB BTA+ KASUS TB ANAK
JUMLAH PENDUDUK KASUS TB
NO KABUPATEN 0-14 TAHUN
L P L P
L+P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Kotawaringin Barat 147.292 130.849 278.141 133 66,50 67 33,50 200 441 54,71 365 45,29 806 11 1,36
2 Lamandau 39.480 34.495 73.975 43 78,18 12 21,82 55 77 71,30 31 28,70 108 2 1,85
3 Sukamara 29.404 25.917 55.321 18 81,82 4 18,18 22 21 77,78 6 22,22 27 1 3,70
4 Kotawaringin Timur 225.087 201.089 426.176 211 65,12 113 34,88 324 303 64,19 169 35,81 472 33 6,99
5 Seruyan 94.068 80.791 174.859 21 63,64 12 36,36 33 49 65,33 26 34,67 75 8 10,67
6 Katingan 83.964 76.341 160.305 60 61,86 37 38,14 97 87 63,04 51 36,96 138 4 2,90
7 Kapuas 177.648 170.401 348.049 125 63,78 71 36,22 196 203 63,84 115 36,16 318 4 1,26
8 Pulang Pisau 64.939 59.906 124.845 26 59,09 18 40,91 44 50 54,35 42 45,65 92 1 1,09
9 Gunung Mas 58.444 51.503 109.947 40 62,50 24 37,50 64 46 63,89 26 36,11 72 22 30,56
10 Barito Selatan 67.358 64.629 131.987 48 67,61 23 32,39 71 58 67,44 28 32,56 86 1 1,16
11 Barito Timur 58.539 55.157 113.696 31 60,78 20 39,22 51 53 61,63 33 38,37 86 3 3,49
12 Barito Utara 66.211 61.268 127.479 30 55,56 24 44,44 54 91 58,71 64 41,29 155 1 0,65
13 Murung Raya 57.382 53.008 110.390 NA NA NA NA 117 NA NA NA NA 224 4 1,79
14 Palangka Raya 132.980 126.885 259.865 62 65,26 33 34,74 95 117 59,09 81 40,91 198 13 6,57
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.302.796 1.192.239 2.495.035 848 59,59 458 32,19 1.423 1.596 55,86 1.037 36,30 2.857 108 3,78
CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 65,09 38,42 57,03

CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 122,51 86,98 114,51

Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015


b. Bidang PMK Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 2.495.035
TABEL 8

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

TB PARU
SUSPEK % BTA (+)
NO KABUPATEN BTA (+)
TERHADAP SUSPEK
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kotawaringin Barat 518 440 958 133 67 200 26 15 21
2 Lamandau 687 539 1.226 24 12 36 3 2 3
3 Sukamara 192 135 327 18 4 22 9 3 7
4 Kotawaringin Timur 1.119 823 1.942 211 113 324 19 14 17
5 Seruyan 65 36 101 21 12 33 32 33 33
6 Katingan NA NA 482 60 37 97 NA NA 20
7 Kapuas NA NA 1.301 125 50 175 NA NA 13
8 Pulang Pisau NA NA 479 26 18 44 NA NA 9
9 Gunung Mas 230 125 355 40 24 64 17 19 18
10 Barito Selatan 261 269 530 48 23 71 18 9 13
11 Barito Timur 188 193 381 31 20 51 16 10 13
12 Barito Utara 242 228 470 30 24 54 12 11 11
13 Murung Raya NA NA 701 NA NA 117 NA NA 17
14 Palangka Raya 205 179 384 62 33 95 30 18 25
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.707 2.967 9.637 829 437 1.266 22 15 13

Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015


TABEL 9

ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

ANGKA PENGOBATAN LENGKAP


ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) ANGKA KEBERHASILAN
(COMPLETE RATE) JUMLAH KEMATIAN
BTA (+) DIOBATI PENGOBATAN
NO KABUPATEN SELAMA PENGOBATAN
L P L+P L P L+P (SUCCESS RATE/SR)

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

1 Kotawaringin Barat 83 65 148 48 58 36 55 84 56,76 65 78 64 98 129 87,16 113 100 143,92 0 0 0

2 Lamandau 101 45 146 15 15 4 9 19 13,01 7 7 8 18 15 10,27 22 12 23,29 3 0 3

3 Sukamara 18 4 22 0 0 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0,00 0 0 0,00 0 0 0

4 Kotawaringin Timur 211 113 324 27 5 16 14 20 6,17 11 5 9 8 22 6,79 10 22 12,96 6 2 8

5 Seruyan 92 69 161 23 25 12 17 35 21,74 33 36 27 39 60 37,27 61 57 59,01 2 0 2

6 Katingan 56 37 93 5 9 9 24 14 15,05 2 4 1 3 3 3,23 13 27 18,28 1 1 2

7 Kapuas 175 112 287 54 31 40 36 94 32,75 66 38 44 39 110 38,33 69 75 71,08 13 8 21

8 Pulang Pisau 37 15 52 28 76 11 73 39 75,00 1 3 0 0 1 1,92 78 73 76,92 1 2 3

9 Gunung Mas 47 25 72 2 4 1 4 3 4,17 31 66 13 52 44 61,11 70 56 65,28 3 0 3

10 Barito Selatan 48 23 71 40 83 18 78 58 81,69 8 17 5 22 13 18,31 100 100 100,00 1 0 1

11 Barito Timur 53 33 86 43 81 19 58 62 72,09 10 19 7 21 17 19,77 100 79 91,86 0 1 1

12 Barito Utara 69 54 123 20 29 14 26 34 27,64 33 48 18 33 51 41,46 77 59 69,11 0 0 0

13 Murung Raya 45 15 60 23 51 4 27 27 45,00 14 31 8 53 22 36,67 82 80 81,67 1 0 1

14 Palangka Raya 58 25 83 12 21 0 0 12 14,46 2 3 2 8 4 4,82 24 8 19,28 0 0 0


JUMLAH (KAB/KOTA) 1.093 635 1.728 340 31 184 29 501 28,99 283 26 206 32 491 28,41 57 61 57,41 31 14 45
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 2 1 2

Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015


b. Bidang PMK Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 10

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

PNEUMONIA PADA BALITA


JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
NO KABUPATEN/KOTA
PENDERITA L P L+P
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Kotawaringin Barat NA NA 27.108 NA NA 2.711 63 NA 77 NA 140 5,2
2 Lamandau 2.008 2.252 4.260 201 225 426 1 NA 0 NA 1 0,2
3 Sukamara 3.012 2.895 5.907 301 290 591 19 6,3 16 5,5 35 5,9
4 Kotawaringin Timur 20.068 24.502 44.570 2.007 2.450 4.457 16 0,8 28 1,1 44 1,0
5 Seruyan NA NA 16.068 NA NA 1.607 0 NA 0 NA 0 0,0
6 Katingan 8.272 3.208 11.480 827 321 1.148 16 1,9 9 2,8 25 2,2
7 Kapuas NA NA 30.786 NA NA 3.079 10 NA 0 NA 3 0,3
8 Pulang Pisau 6.494 5.991 12.485 649 599 1.248 8 1,2 10 1,7 18 1,4
9 Gunung Mas NA NA 8.723 NA NA 872 4 0,0 4 0,0 8 0,9
10 Barito Selatan 6.515 6.573 13.088 652 657 1.309 1 0,2 2 0,3 3 0,2
11 Barito Timur 4.923 5.176 10.099 492 518 1.010 44 8,9 24 4,6 68 6,7
12 Barito Utara 6.637 6.164 12.801 664 616 1.280 3 0,5 3 0,5 6 0,5
13 Murung Raya 5.767 5.325 11.092 577 533 1.109 NA NA NA NA 15 1,4
14 Palangka Raya 13.845 13.304 27.149 1.385 1.330 2.715 55 4,0 34 2,6 89 3,3
JUMLAH (KAB/KOTA) 77.541 75.390 235.616 7.754 7.539 23.562 240 3,10 207 2,75 455 1,93
Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015
b. Bidang PMK Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 11

JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN


KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

HIV AIDS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS SYPHILIS


NO KELOMPOK UMUR
PROPORSI PROPORSI PROPORSI
L P L+P KELOMPOK L P L+P KELOMPOK L P L+P L P L+P KELOMPOK
UMUR UMUR UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 ≤ 4 TAHUN 1 3 4 2,40 2 0 2 4,26 1 0 1 1 0 1 4,00

2 5 - 14 TAHUN NA NA 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 0,00

3 15 - 19 TAHUN 1 0 1 0,60 0 0 0 0,00 0 0 0 2 0 2 8,00

4 20 - 24 TAHUN NA NA 47 28,14 0 0 12 25,53 3 2 5 2 4 6 24,00

5 25 - 49 TAHUN NA NA 111 66,47 0 0 29 61,70 6 4 10 6 10 16 64,00

6 ≥ 50 TAHUN NA NA 4 2,40 NA NA 4 8,51 2 0 2 0 0 0 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 2 3 167 2 0 47 12 6 18 11 14 25

PROPORSI JENIS KELAMIN 1,20 1,80 4,26 0,00 66,67 33,33 44,00 56,00

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 12

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN


KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING
NO UNIT TRANSFUSI DARAH POSITIF HIV
JUMLAH PENDONOR TERHADAP HIV
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 UTD Kotawaringin Barat NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
2 UTD Lamandau NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
3 UTD RSUD Sukamara 289 38 327 289 100,0 38 100,0 327 100,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
4 PMI Cabang Sampit 3.163 329 3.492 3.163 100,0 329 100,0 3.492 100,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
5 UTD Seruyan NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
6 RSUD Kasongan NA NA 206 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
7 RSUD dr. Soemarno S. 1.268 175 1.443 1.266 99,8 175 100,0 1.441 99,9 2 0,2 0 0,0 2 0,1
8 UTD Pulang Pisau NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
9 UTD Gunung Mas NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
10 RS Jaraga Sasameh Buntok NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
11 UTD Barito Timur NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
12 PMI dan Laboratorium RSUD Muara Teweh 1.043 32 1.075 1.043 100,0 32 100,0 1.075 100,0 1 0,1 0 0,0 1 0,1
13 PMI dan Laboratorium RSUD Puruk Cahu 517 0 517 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
14 UDD PMI Kota Palangka Raya 8.737 848 9.585 8.737 100,0 848 100,0 9.585 100,0 59 0,7 8 0,9 67 0,7
JUMLAH 15.017 1.422 16.645 14.498 96,54 1.422 100,0 15.920 95,64 62 0,43 8 1 70 0,44

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015


TABEL 13

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

DIARE
JUMLAH PENDUDUK DIARE DITANGANI
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH TARGET PENEMUAN
L P L+P
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Kotawaringin Barat 147.292 130.849 278.141 3.152 2.800 5.952 3.721 118 3.658 131 7.379 124,0
2 Lamandau 39.480 34.495 73.975 845 738 1.583 732 87 560 76 1.292 81,6
3 Sukamara 29.404 25.917 55.321 629 555 1.184 762 121 669 121 1.431 120,9
4 Kotawaringin Timur 225.087 201.089 426.176 4.817 4.303 9.120 2.799 58 2.415 56 5.214 57,2
5 Seruyan 94.068 80.791 174.859 2.013 1.729 3.742 2.480 123 2.424 140 4.904 131,1
6 Katingan 83.964 76.341 160.305 1.797 1.634 3.431 4.360 243 2.220 136 6.580 191,8
7 Kapuas 177.648 170.401 348.049 3.802 3.647 7.448 976 26 4.594 126 5.570 74,8
8 Pulang Pisau 64.939 59.906 124.845 1.390 1.282 2.672 NA NA NA NA 2.793 104,5
9 Gunung Mas 58.444 51.503 109.947 1.251 1.102 2.353 807 65 706 64 1.513 64,3
10 Barito Selatan 67.358 64.629 131.987 1.441 1.383 2.825 2.272 158 2.221 161 4.493 159,1
11 Barito Timur 58.539 55.157 113.696 1.253 1.180 2.433 1.628 130 1.474 125 3.102 127,5
12 Barito Utara 66.211 61.268 127.479 1.417 1.311 2.728 1.593 112 1.515 116 3.108 113,9
13 Murung Raya 57.382 53.008 110.390 1.228 1.134 2.362 1.740 142 1.268 112 3.008 127,3
14 Palangka Raya 132.980 126.885 259.865 2.846 2.715 5.561 1.576 55 1.699 63 3.275 58,9
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.302.796 1.192.239 2.495.035 27.880 25.514 53.394 25.446 91,3 25.423 99,6 53.662 100,5
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214

Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015


b. Bidang PMK Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
TABEL 14

KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

KASUS BARU
NO KABUPATEN/KOTA Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Kotawaringin Barat 3 0 3 10 0 10 13 0 13
2 Lamandau 0 0 0 1 0 1 1 0 1
3 Sukamara 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Kotawaringin Timur 0 0 0 11 3 14 11 3 14
5 Seruyan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Katingan 1 0 1 1 0 1 2 0 2
7 Kapuas 2 1 3 5 4 9 7 5 12
8 Pulang Pisau 0 1 1 2 0 2 2 1 3
9 Gunung Mas 2 3 5 0 0 0 2 3 5
10 Barito Selatan 0 0 0 5 3 8 5 3 8
11 Barito Timur 0 0 0 5 4 9 5 4 9
12 Barito Utara 1 0 1 0 0 0 1 0 1
13 Murung Raya 0 0 0 1 0 1 1 0 1
14 Palangka Raya 0 0 0 4 3 7 4 3 7
JUMLAH (KAB/KOTA) 9 5 14 45 17 62 54 22 76
PROPORSI JENIS KELAMIN 64,29 35,71 72,58 27,42 71,05 28,95
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 4,14 1,85 3,05

Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015


b. Bidang PMK Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
TABEL 15

KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

KASUS BARU
PENDERITA KUSTA
NO KABUPATEN/KOTA PENDERITA CACAT TINGKAT 2
0-14 TAHUN
KUSTA
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8
1 Kotawaringin Barat 13 - 0,00 0 0
2 Lamandau 1 - 0,00 0 0
3 Sukamara - - 0,00 0 0
4 Kotawaringin Timur 14 - 0,00 1 7,14
5 Seruyan - - 0,00 0 0
6 Katingan 2 - 0,00 0 0
7 Kapuas 12 1 8,33 1 8,33
8 Pulang Pisau 3 - 0,00 0 0
9 Gunung Mas 5 - 0,00 0 0
10 Barito Selatan 8 1 12,50 0 0
11 Barito Timur 9 1 11,11 0 0
12 Barito Utara 1 - 0,00 0 0
13 Murung Raya 1 - 0,00 0 0
14 Palangka Raya 7 - 0,00 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 76 3 3,95 2 2,63
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK 0,1

Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015


TABEL 16

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

KASUS TERCATAT
NO KABUPATEN/KOTA Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kotawaringin Barat 2 0 2 2 2 4 4 2 6
2 Lamandau 0 0 0 1 0 1 1 0 1
3 Sukamara 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Kotawaringin Timur 0 1 1 31 9 40 31 10 41
5 Seruyan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Katingan 1 0 1 1 0 1 2 0 2
7 Kapuas 2 1 3 3 4 7 5 5 10
8 Pulang Pisau 1 1 2 6 0 6 7 1 8
9 Gunung Mas 0 0 0 2 2 4 2 2 4
10 Barito Selatan 0 0 0 5 3 8 5 3 8
11 Barito Timur 0 0 0 4 5 9 4 5 9
12 Barito Utara 1 0 1 0 0 0 1 0 1
13 Murung Raya 0 0 0 1 0 1 1 0 1
14 Palangka Raya 0 0 0 4 3 7 4 3 7
JUMLAH (KAB/KOTA) 7 3 10 60 28 88 67 31 98
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,51 0,26 0,39

Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015


b. Bidang PMK Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
TABEL 17

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

KUSTA (PB) KUSTA (MB)


RFT PB RFT MB
NO KABUPATEN/KOTA PENDERITA PBa PENDERITA MBa
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Kotawaringin Barat 2 0 2 0 0 0 0 0 0 2 2 4 5 250 0 0 5 100
2 Lamandau 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 100 0 0 1 100
3 Sukamara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Kotawaringin Timur 0 1 1 0 0 1 100 1 100 31 9 40 12 39 2 22 14 35
5 Seruyan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Katingan 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 100 0 0 1 100
7 Kapuas 2 1 3 0 0 0 0 0 0 3 4 7 3 100 3 75 6 86
8 Pulang Pisau 1 1 2 1 100 1 100 2 100 6 0 6 3 50 0 0 3 50
9 Gunung Mas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 4 2 50 2 0 4 25
10 Barito Selatan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 3 8 5 100 3 100 8 100
11 Barito Timur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 5 9 0 0 1 0 1 11
12 Barito Utara 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Murung Raya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 100 0 0 1 100
14 Palangka Raya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 3 7 1 25 0 0 1 14
JUMLAH (KAB/KOTA) 7 3 10 2 28,6 2 66,7 4 40,0 60 28 88 34 57 11 39 45 51

Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015


b. Bidang PMK Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
TABEL 18

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
2015

JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KASUS AFP


NO KABUPATEN/KOTA
<15 TAHUN (NON POLIO)
1 2 4 5
1 Kotawaringin Barat 75.312 0
2 Lamandau 20.036 0
3 Sukamara 16.022 0
4 Kotawaringin Timur 119.905 1
5 Seruyan 48.217 0
6 Katingan 48.136 0
7 Kapuas 104.485 2
8 Pulang Pisau 34.881 7
9 Gunung Mas 34.509 0
10 Barito Selatan 40.038 0
11 Barito Timur 31.176 0
12 Barito Utara 39.403 0
13 Murung Raya 36.056 0
14 Palangka Raya 65.488 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 713.664 11
AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 1,54
Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015
b. Bidang PMK Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk


713.009
< 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar:
TABEL 19

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

JUMLAH KASUS PD3I


DIFTERI TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
NO KABUPATEN/KOTA PERTUSIS
JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS JUMLAH KASUS
MENINGGAL MENINGGAL MENINGGAL
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Kotawaringin Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Lamandau 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Sukamara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Kotawaringin Timur 0 0 0 0 5 5 10 1 0 1 0 1 0 1 1
5 Seruyan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Katingan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Kapuas 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Pulang Pisau 0 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Gunung Mas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Barito Selatan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Barito Timur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Barito Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Murung Raya 0 0 0 0 NA NA 1 NA NA 5 0 0 0 0 0
14 Palangka Raya 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1 0 1 1 7 6 14 1 0 6 0 1 0 1 1
CASE FATALITY RATE (%) 100,00 0,00 100,00

Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015


TABEL 20

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

JUMLAH KASUS PD3I

NO KABUPATEN/KOTA CAMPAK
POLIO HEPATITIS B
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Kotawaringin Barat 27 17 44 0 0 0 0 0 0 0
2 Lamandau 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Sukamara 2 2 4 0 0 0 0 0 0 0
4 Kotawaringin Timur 54 55 109 0 0 0 0 4 2 6
5 Seruyan 40 45 85 0 0 0 0 0 0 0
6 Katingan 12 8 20 0 0 0 0 0 0 0
7 Kapuas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Pulang Pisau 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Gunung Mas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Barito Selatan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Barito Timur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Barito Utara 9 6 15 0 0 0 0 0 0 0
13 Murung Raya 88 69 197 0 0 0 0 NA NA 7
14 Palangka Raya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 232 202 474 0 0 0 0 4 2 13
CASE FATALITY RATE (%) 0,0

Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015


TABEL 21

JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)


NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%)
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kotawaringin Barat 183 132 315 10 4 14 5,5 3,0 4,4
2 Lamandau 10 14 24 0 0 0 0,0 0,0 0,0
3 Sukamara 25 13 38 0 0 0 0,0 0,0 0,0
4 Kotawaringin Timur 94 83 177 0 0 0 0,0 0,0 0,0
5 Seruyan 22 17 39 0 0 0 0,0 0,0 0,0
6 Katingan 27 19 46 0 0 0 0,0 0,0 0,0
7 Kapuas 126 125 251 2 2 4 1,6 1,6 1,6
8 Pulang Pisau 16 18 34 0 0 0 0,0 0,0 0,0
9 Gunung Mas 6 10 16 0 0 0 0,0 0,0 0,0
10 Barito Selatan 4 1 5 0 0 0 0,0 0,0 0,0
11 Barito Timur 18 18 36 0 0 0 0,0 0,0 0,0
12 Barito Utara 119 117 236 0 3 3 0,0 2,6 1,3
13 Murung Raya 95 77 172 0 0 0 0,0 0,0 0,0
14 Palangka Raya 148 121 269 2 1 3 1,4 0,8 1,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 893 765 1.658 14 10 24 1,6 1,3 1,4
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 68,5 64,2 66,5

Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015


b. Bidang PMK Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 22

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

MALARIA
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
NO KABUPATEN/KOTA SUSPEK MENINGGAL CFR
POSITIF
L P L+P
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Kotawaringin Barat 1.996 1.221 3.217 1.996 1.221 3.217 - 0,00 1 0 1 0,03 0 0 0 0,00 0 0
2 Lamandau NA NA 241 NA NA 241 NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
3 Sukamara 809 764 1.573 809 764 1.573 1 0,12 1 0,13 2 0,13 0 0 0 0,00 0,00 0,00
4 Kotawaringin Timur NA NA NA 1.285 1.207 2.492 24 1,87 6 0,50 30 1,20 0 0 0 0,00 0,00 0,00
5 Seruyan NA NA NA NA NA 512 1 NA - NA 1 0,20 0 0 0 0,00 0,00 0,00
6 Katingan NA NA 1.651 NA NA 2.155 NA NA NA NA 367 17,01 0 0 0 0,00 0,00 0,00
7 Kapuas NA NA 2.505 NA NA 2.504 369 NA 69 NA 438 17,49 0 0 0 0,00 0,00 0,00
8 Pulang Pisau NA NA 1.282 423 191 614 155 36,64 14 7 169 27,52 0 0 0 0,00 0,00 0,00
9 Gunung Mas NA NA 1.355 NA NA 1.024 NA 0,00 - - 170 25,43 0 0 0 0,00 0,00 0,00
10 Barito Selatan 914 947 1.861 914 947 1.861 12 1,31 11 1 23 1,24 0 0 0 0,00 0,00 0,00
11 Barito Timur 339 342 681 339 344 683 18 5,31 6 2 24 3,51 0 0 0 0,00 0,00 0,00
12 Barito Utara NA NA NA 1.952 1.847 3.799 20 1,02 52 3 72 1,90 0 0 0 0,00 0,00 0,00
13 Murung Raya NA NA 2.036 NA NA 2.036 - 0,00 10 - 10 0,49 NA NA 1 0,00 10,00 10,00
14 Palangka Raya 1.068 642 2.036 1.068 642 1.710 39 3,65 23 4 62 3,63 0 0 0 0,00 0,00 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 5.126 3.916 18.438 8.786 7.163 15.949 639 7,27 193 3 1.369 8,58 0 0 1 0 0 0,07

JUMLAH PENDUDUK BERISIKO 1.302.796 1.192.239 2.495.035

ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO 0,49 0,16 0,55

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015


TABEL 23

PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

PENDERITA FILARIASIS

NO KABUPATEN/KOTA KASUS BARU DITEMUKAN JUMLAH SELURUH KASUS

L P L+P L P L+P
1 2 4 5 6 7 8 9
1 Kotawaringin Barat 0 0 0 0 0 0
2 Lamandau 4 0 4 4 0 4
3 Sukamara 0 0 0 0 0 0
4 Kotawaringin Timur 0 0 0 3 1 4
5 Seruyan 0 0 0 0 0 0
6 Katingan 0 0 0 0 0 0
7 Kapuas 0 0 0 10 5 15
8 Pulang Pisau 0 0 0 0 0 0
9 Gunung Mas 0 0 0 0 0 0
10 Barito Selatan 2 0 2 2 0 2
11 Barito Timur 0 0 0 0 0 0
12 Barito Utara 0 0 0 0 0 0
13 Murung Raya 0 0 0 0 0 0
14 Palangka Raya 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 6 0 6 19 6 25
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 1 1 1

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 24

PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI


JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN LAKI-LAKI + LAKI-LAKI +
NO KABUPATEN/KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN
LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Kotawaringin Barat NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
2 Lamandau NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
3 Sukamara 19.766 16.791 36.557 10.884 55,06 17.715 105,50 28.599 78,23 1.206 11,08 1.751 9,88 2.957 10,34
4 Kotawaringin Timur 134.356 116.717 251.073 33.184 24,70 44.710 38,31 77.894 31,02 1.704 5,14 2.410 5,39 4.114 5,28
5 Seruyan NA NA NA 2.961 NA 3.671 NA 6.632 NA 1814 61,26 2623 71,45 4.437 66,90
6 Katingan 31.624 30.612 62.236 NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
7 Kapuas 2.303 2.278 4.581 1.607 69,78 2.810 123,35 4.417 96,42 523 32,55 812 28,90 1.335 30,22
8 Pulang Pisau 43.393 39.814 83.207 7.542 17,38 9.173 23,04 16.715 20,09 1823 24,17 2992 32,62 4.815 28,81
9 Gunung Mas 5.422 4.903 10.325 NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
10 Barito Selatan 40.728 39.020 79.748 36.157 88,78 35.564 105,50 71.721 NA 19.404 53,67 18.685 52,54 38.089 53,11
11 Barito Timur NA NA NA 1.675 NA 1.670 NA 3.345 NA 1.675 100,00 1.670 100,00 3.345 100,00
12 Barito Utara 9.344 9.631 18.975 1.975 21,14 3.740 38,83 5.715 30,12 486 24,61 737 19,71 1.223 21,40
13 Murung Raya NA NA NA 1.584 NA 1.630 NA 3.214 NA 107 6,76 98 6,01 205 6,38
14 Palangka Raya 86.553 74.356 160.909 40.211 46,46 38.634 51,96 78.845 49,00 3.250 8,08 5.152 13,34 8.402 10,66
JUMLAH (KAB/KOTA) 373.489 334.122 707.611 137.780 36,89 159.317 47,68 297.097 41,99 31.992 23,22 36.930 23,18 68.922 23,20

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015


TABEL 25

PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS OBESITAS


DAN JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15
NO KABUPATEN/KOTA TAHUN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Kotawaringin Barat NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
2 Lamandau NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
3 Sukamara NA NA NA 50 0,00 103 0,00 153 0,00 50 100 103 100 153 100
4 Kotawaringin Timur 153.460 134.560 288.020 333 0,22 430 0,32 763 0,26 333 100 430 100 763 100
5 Seruyan NA NA NA 1.519 NA 5.600 NA 7.119 NA 456 30,02 2072 37 2528 35,51
6 Katingan 24.314 23.722 48.036 NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
7 Kapuas 5.197 5.563 10.760 81 1,56 276 4,96 357 3,32 2 2,47 4 1,45 6 1,68
8 Pulang Pisau 1.564 2.032 3.596 93 5,95 175 8,61 268 7,45 19 20,43 15 8,57 34 12,69
9 Gunung Mas 5.422 4.903 10.325 NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
10 Barito Selatan NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
11 Barito Timur 38.232 38.197 76.429 38.232 100 38.197 100 76.429 100,00 38.232 100 38.197 100 76429 100
12 Barito Utara NA NA NA NA NA NA NA NA NA 3238 0 3864 0 7102 0
13 Murung Raya NA NA NA 87 NA 152 NA 239 NA 7 8,05 5 3,29 12 5,02
14 Palangka Raya 103.152 83.465 186.617 NA NA NA NA NA NA 42 0,00 60 0 102 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 331.341 292.442 623.783 40.395 12,19 44.933 15,36 85.328 13,68 42.379 104,91 44.750 99,59 87.129 102,11

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015


TABEL 26

CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

PEREMPUA PEMERIKSAAN LEHER RAHIM


N IVA POSITIF TUMOR/BENJOLAN
NO KABUPATEN/KOTA DAN PAYUDARA
USIA 30-50
TAHUN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 4 5 6 7 8 9 10
1 Kotawaringin Barat NA NA NA NA NA NA NA
2 Lamandau NA NA NA NA NA NA NA
3 Sukamara 8.233 NA NA NA NA NA NA
4 Kotawaringin Timur 55.757 710 1 50 7,04 19 2,68
5 Seruyan NA 283 NA 9 3,18 NA NA
6 Katingan 21.794 NA NA NA NA NA NA
7 Kapuas 4.576 148 3 1 0,68 0 0,00
8 Pulang Pisau 18.587 11 0,1 1 9,09 0 0,00
9 Gunung Mas 34.824 NA NA NA NA NA NA
10 Barito Selatan 22.162 NA NA NA NA NA NA
11 Barito Timur NA NA NA NA NA NA NA
12 Barito Utara NA 141 0 6 4,26 5 3,55
13 Murung Raya NA 77 0 0 0,00 0 0,00
14 Palangka Raya 51.644 309 1 4 1,29 2 0,65
JUMLAH (KAB/KOTA) 217.577 1.679 1 71 4,23 26 1,55

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015


Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
CBE: Clinical Breast Examination
TABEL 27

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

YANG TERSERANG JUMLAH PENDUDUK


WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH PENDERITA KELOMPOK UMUR PENDERITA JUMLAH KEMATIAN ATTACK RATE (%) CFR (%)
JENIS KEJADIAN LUAR JUMLAH TERANCAM
NO JUMLAH
BIASA DESA/KE 0-7 8-28 1-11 1-4 5-9 10-14 15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 70+
KEC DIKETAHUI DITANGGULANGI AKHIR L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
L HARI HARI BLN THN THN THN THN THN THN THN THN THN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 Suspek Chikungunya 1 1 14/01/2015 14/01/2015 02/09/2015 11 5 16 0 0 0 0 0 2 2 6 6 0 0 0 NA NA 2 NA NA NA NA NA NA NA NA 12,50
2 Keracunan Makanan 1 1 22/01/2015 22/01/2015 29/01/2015 14 18 32 0 0 0 1 2 7 1 19 2 0 0 0 0 0 0 NA NA NA NA NA NA - - -
3 DBD 1 1 01/01/2015 01/01/2015 27/02/2015 72 75 147 0 0 5 26 50 34 4 21 6 1 0 0 NA NA 2 NA NA NA NA NA NA NA NA 1,36
4 Suspek Chikungunya 1 1 01/01/2015 01/01/2015 25/02/2015 13 11 24 0 0 0 1 2 1 1 14 2 2 1 0 0 0 0 NA NA NA NA NA NA - - -
5 Pertusis 1 1 02/05/2015 02/05/2015 03/06/2015 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 NA NA NA NA NA NA - - -
6 Tetanus Neonatorum 1 1 26/02/2015 26/02/2015 03/12/2015 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 NA NA 1 NA NA NA NA NA NA NA NA 100,00
7 Keracunan Makanan 1 1 03/12/2015 03/12/2015 19/03/2015 12 7 19 0 0 0 1 1 2 0 10 3 1 1 0 0 0 0 NA NA NA NA NA NA - - -
8 Rabies 1 1 02/03/2015 02/03/2015 NA 11 9 20 0 0 0 2 2 1 2 7 6 0 0 0 NA NA 1 NA NA NA NA NA NA NA NA 5,00
9 Keracunan Makanan 1 1 03/09/2015 03/09/2015 15/03/2015 13 11 24 0 0 0 2 10 9 1 2 0 0 0 0 0 0 0 NA NA NA NA NA NA - - -
10 Rabies 1 1 28/01/2015 28/01/2015 NA 11 14 25 0 0 0 4 4 3 1 3 4 6 0 0 NA NA 4 NA NA NA NA NA NA NA NA 16,00
11 Tetanus Neonatorum 1 1 05/02/2015 05/02/2015 03/12/2015 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 NA NA NA NA NA NA - - -
12 Suspek Pertussis 1 1 23/04/2015 23/04/2015 29/04/2015 1 1 2 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 NA NA NA NA NA NA - - -
13 Suspek Campak 1 1 16/04/2015 16/04/2015 06/04/2015 8 15 23 0 0 1 14 5 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 NA NA NA NA NA NA - - -
14 Keracunan Makanan 1 1 06/06/2015 06/06/2015 13/06/2015 10 2 12 0 0 0 0 2 0 2 8 0 0 0 0 0 0 0 NA NA NA NA NA NA - - -
15 Suspek Pertussis 1 1 06/11/2015 06/11/2015 07/02/2015 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 NA NA NA NA NA NA - - -
16 Diare 1 1 10/01/2015 10/01/2015 10/03/2015 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 NA NA 1 NA NA NA NA NA NA NA NA 100,00
17 Diare 1 1 10/09/2015 10/09/2015 10/12/2015 1 1 2 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 NA NA 2 NA NA NA NA NA NA NA NA 100,00
18 Dugaan Mers-Cov 1 1 18/10/2015 18/10/2015 26/10/2015 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 NA NA NA NA NA NA - - -
19 Dugaan Mers-Cov 1 1 18/10/2015 18/10/2015 26/10/2015 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 NA NA NA NA NA NA - - -
20 Dugaan Mers-Cov 1 1 23/10/2015 23/10/2015 30/10/2015 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 NA NA NA NA NA NA - - -
21 Suspek Chikungunya 1 1 11/04/2015 11/04/2015 12/04/2015 19 12 31 0 0 0 3 3 5 1 13 4 0 1 1 0 0 0 NA NA NA NA NA NA - - -
22 DBD 1 1 29/11/2015 29/11/2015 31/12/2015 NA NA 94 0 0 4 20 31 13 26 0 0 0 0 0 NA NA 2 NA NA NA NA NA NA NA NA 2,13

Sumber: Bidang PMK dan Data Profil Kabupaten Kota Tahun 2015
TABEL 28

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM


PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
2015

KLB DI DESA/KELURAHAN
NO KABUPATEN/KOTA
JUMLAH DITANGANI %
1 2 4 5 6
1 Kotawaringin Barat 2 2 100
2 Lamandau 0 0 0
3 Sukamara 0 0 0
4 Kotawaringin Timur 3 3 100
5 Seruyan 0 0 0
6 Katingan 46 46 100
7 Kapuas 15 15 100
8 Pulang Pisau 1 1 100
9 Gunung Mas 9 9 100
10 Barito Selatan 0 0 0
11 Barito Timur 0 0 0
12 Barito Utara 0 0 0
13 Murung Raya 0 0 0
14 Palangka Raya 30 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 106 76 72

Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015


TABEL 29

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

IBU HAMIL IBU BERSALIN/NIFAS


PERSALINAN MENDAPAT IBU NIFAS
NO KABUPATEN/KOTA K1 K4
JUMLAH JUMLAH DITOLONG NAKES YANKES NIFAS MENDAPAT VIT A
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Kotawaringin Barat 6488 6195 95,5 5671 87,4 6196 5403 87,2 5.397 87,1 5.403 87,2
2 Lamandau 1.682 1.581 94,0 1.448 86,1 1.682 1.360 80,9 1.355 80,6 1.355 80,6
3 Sukamara 1385 1297 93,6 1222 88,2 1179 1104 93,6 1.113 94,4 1.165 98,8
4 Kotawaringin Timur 8166 7689 94,2 7087 86,8 7794 6518 83,6 6.490 83,3 6.774 86,9
5 Seruyan 3534 3243 91,8 2935 83,1 3372 2532 75,1 2.357 69,9 2.354 69,8
6 Katingan 4.040 3.328 82,4 3.328 82,4 3.858 2.789 72,3 2.968 76,9 2.908 75,4
7 Kapuas 7.712 7.081 91,8 6.126 79,4 6.926 5.608 81,0 5.709 82,4 5.459 78,8
8 Pulang Pisau 2.738 2.612 95,4 2.457 89,7 2.613 2.081 79,6 2.077 79,5 2.077 79,5
9 Gunung Mas 2.224 2.124 95,5 1.981 89,1 2.123 1.844 86,9 1.859 87,6 1.858 87,5
10 Barito Selatan 3.468 3.413 98,4 3.204 92,4 2.354 2.130 90,5 2.103 89,3 2.122 90,1
11 Barito Timur 3.952 2.048 51,8 1.904 48,2 5.712 1.906 33,4 1.913 33,5 1.893 33,1
12 Barito Utara 2.860 2.798 97,8 2.636 92,2 2.728 2.444 89,6 2.436 89,3 2.449 89,8
13 Murung Raya 2.441 2.234 91,5 2.008 82,3 2.348 1.767 75,3 1.950 83,0 1.964 83,6
14 Palangka Raya 6.725 6.376 94,8 5.532 82,3 5.525 5.525 100,0 5.504 99,6 5.377 97,3
JUMLAH (KAB/KOTA) 57.415 52.019 90,6 47.539 82,8 54.410 43.011 79,05 43.231 79,5 43.158 79,3
TABEL 30

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL


JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
IBU HAMIL
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Kotawaringin Barat 6.488 3.506 54,0 3.299 50,8 0 0 0 0 640 9,9 3.939 60,7
2 Lamandau 1.682 627 37,3 573 34,1 295 17,5 226 13,4 159 9,5 1.253 74,5
3 Sukamara 1.385 812 58,6 767 55,4 0 0 0 0 0 0 767 55,4
4 Kotawaringin Timur 8.166 2.652 32,5 2.598 31,8 1.039 12,7 579 7,1 493 6,0 4.709 57,7
5 Seruyan 3.534 2.213 62,6 1.861 52,7 400 11,3 155 4,4 79 2,2 2.495 70,6
6 Katingan 4.040 2.447 60,6 2.170 53,7 268 6,6 91 2,3 130 3,2 2.659 65,8
7 Kapuas 7.712 3.235 41,9 2.139 27,7 1.251 16,2 699 9,1 663 8,6 4.752 61,6
8 Pulang Pisau 2.738 2.043 74,6 1.857 67,8 98 3,6 37 1,4 430 15,7 2.422 88,5
9 Gunung Mas 2.224 1.169 52,6 879 39,5 86 3,9 56 2,5 53 2,4 1.074 48,3
10 Barito Selatan 3.468 1.109 32,0 799 23,0 64 1,8 38 1,1 80 2,3 981 28,3
11 Barito Timur 3.952 1.451 36,7 1.502 38,0 44 1,1 48 1,2 29 0,7 1.623 41,1
12 Barito Utara 2.860 2.477 86,6 2.026 70,8 13 0,5 14 0,5 0 0 2.053 71,8
13 Murung Raya 2.477 1.936 78,2 1.701 68,7 0 0 0 0 0 0 1.701 68,7
14 Palangka Raya 6.725 4.499 66,9 2.836 42,2 488 7,3 427 6,3 278 4,1 4.029 59,9
JUMLAH (KAB/KOTA) 57.451 30.176 52,5 25.007 43,5 4.046 7,0 2.370 4,1 3.034 5,3 34.457 60,0

Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015


b. Bidang Pelayanan Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
TABEL 31

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

JUMLAH IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS


WUS
NO KABUPATEN/KOTA TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5
(15-39
TAHUN) JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Kotawaringin Barat 71.212 232 0,3 170 0,24 66 0,1 156 0,2 101 0,1
2 Lamandau 22.576 688 3,0 620 2,7 405 1,8 363 1,6 254 1,1
3 Sukamara 12.099 NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
4 Kotawaringin Timur 91.572 3.130 3,4 2.914 3,2 1.266 1,4 645 0,7 554 0,6
5 Seruyan 34.873 1.832 5,3 1.352 3,9 479 1,4 169 0,5 73 0,2
6 Katingan 38.735 58 0,1 12 0,0 0 - 0 - 3 0,0
7 Kapuas 29.101 492 1,7 209 0,7 205 0,7 180 0,6 101 0,3
8 Pulang Pisau 24.454 1.374 5,6 992 4,1 87 0,4 33 0,1 261 1,1
9 Gunung Mas 47.608 36 0,1 29 0,1 15 0,0 14 0,0 10 0,0
10 Barito Selatan 22.667 640 2,8 446 2,0 63 0,3 40 0,2 11 0,0
11 Barito Timur 28.969 1.451 5,0 1.502 5,2 44 0,2 48 0,2 29 0,1
12 Barito Utara 43.153 2.241 5,2 1.825 4,2 2 0,0 2 0,0 0 -
13 Murung Raya 22.947 1.990 8,7 1.407 6,1 42 0,2 7 0,0 5 0,0
14 Palangka Raya 60.826 1.425 2,3 1.005 1,7 372 0,6 235 0,4 195 0,3
JUMLAH (KAB/KOTA) 550.792 15.589 2,8 12.483 2,3 3.046 0,6 1.892 0,3 1.597 0,3

Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015


b. Bidang Pelayanan Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
TABEL 32

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

JUMLAH FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)


NO KABUPATEN/KOTA
IBU HAMIL JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8
1 Kotawaringin Barat 6.488 6.195 95,48 5.671 87,41
2 Lamandau 1.682 1.581 94,00 1.448 86,09
3 Sukamara 1.385 1.264 91,26 1.225 88,45
4 Kotawaringin Timur 8.166 7.209 88,28 6.807 83,36
5 Seruyan 3.534 3.109 87,97 2.838 80,31
6 Katingan 4.040 3.312 81,98 3.048 75,45
7 Kapuas 7.712 6.877 89,17 6.257 81,13
8 Pulang Pisau 2.738 2.612 95,40 2.457 89,74
9 Gunung Mas 2.224 2.124 95,50 1.978 88,94
10 Barito Selatan 3.468 2.631 75,87 2.394 69,03
11 Barito Timur 3.952 1.976 50,00 1.941 49,11
12 Barito Utara 2.860 2.772 96,92 2.554 89,30
13 Murung Raya 2.441 2.171 88,94 1.900 77,84
14 Palangka Raya 6.725 6.157 91,55 5.602 83,30
JUMLAH (KAB/KOTA) 57.415 49.990 87,07 46.120 80,33

Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015


TABEL 33

JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL


MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

PERKIRAAN PENANGANAN PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL


BUMIL KOMPLIKASI JUMLAH LAHIR HIDUP PERKIRAAN NEONATAL KOMPLIKASI
JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA DENGAN KEBIDANAN L P L+P
IBU HAMIL
KOMPLIKASI
KEBIDANAN S % L P L+P L P L+P S % S % S %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Kotawaringin Barat 6.488 1.298 805 62,04 2.956 2.433 5.389 443 365 808 NA NA NA NA 462 57,2
2 Lamandau 1.682 336 180 53,51 693 643 1.336 104 96 200 21 20,2 18 18,7 39 19,5
3 Sukamara 1.385 277 96 34,66 NA NA 1.169 NA NA 175 21 NA 16 NA 37 21,1
4 Kotawaringin Timur 8.166 1.633 461 28,23 3.566 3.222 6.788 535 483 1.018 148 27,7 142 29,4 290 28,5
5 Seruyan 3.534 707 173 24,48 1.375 1.256 2.631 206 188 395 NA NA NA NA NA NA
6 Katingan 4.040 808 224 27,72 1.517 1.375 2.892 228 206 434 33 14,5 35 17,0 68 15,7
7 Kapuas 7.712 1.542 170 11,02 NA NA 5.768 NA NA 865 NA NA NA NA 326 37,7
8 Pulang Pisau 2.738 548 307 56,06 1.091 951 2.042 164 143 306 133 81,3 98 68,7 231 75,4
9 Gunung Mas 2.224 445 157 35,30 NA NA 1.891 NA NA 326 NA NA NA NA 94 28,8
10 Barito Selatan 3.468 694 203 29,27 1.049 1.027 2.076 157 154 311 26 16,5 27 17,5 53 17,0
11 Barito Timur 3.952 790 123 15,56 964 959 1.923 145 144 288 - 0,0 10 7,0 10 3,5
12 Barito Utara 2.860 572 395 69,06 1.158 1.305 2.463 174 196 369 79 45,5 79 40,4 158 42,8
13 Murung Raya 2.441 488 160 32,77 NA NA 2.019 NA NA 303 NA NA NA NA 121 40,0
14 Palangka Raya 6.725 1.345 219 16,28 2.852 2.809 5.661 428 421 849 8 1,9 4 0,9 12 1,4
JUMLAH (KAB/KOTA) 57.415 11483 3673 31,99 17.221 15.980 44.048 2.583 2.397 6.650 469 18,2 429 17,9 1.901 28,6
Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015
b. Bidang Pelayanan Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
TABEL 34

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

PESERTA KB AKTIF
MKJP NON MKJP % MKJP +
NO KABUPATEN MKJP +
OBAT LAIN NON
IUD % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH % KON DOM % SUNTIK % PIL % % % JUMLAH % NON MKJP
VAGINA NYA MKJP
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Kotawaringin Barat 1.015 3,0 140 0,4 758 2,2 3.175 9,4 5.088 15,0 1.044 3,1 19.174 56,5 8.610 25,4 0 0,0 0 0,0 28.828 85,0 33.916 100,0
2 Lamandau 178 1,6 64 0,6 90 0,8 1.087 10,0 1.419 13,0 82 0,8 7.082 65,1 2.297 21,1 0 0,0 0 0,0 9.461 87,0 10.880 100,0
3 Sukamara 1.011 9,4 1 0,0 21 0,2 571 5,3 1.604 14,9 99 0,9 7.194 66,7 1.892 17,5 0 0,0 0 0,0 9.185 85,1 10.789 100,0
4 Kotawaringin Timur 1.133 1,8 144 0,2 1.037 1,6 8.933 14,0 11.247 17,6 1.660 2,6 29.200 45,6 21.889 34,2 0 0,0 0 0,0 52.749 82,4 63.996 100,0
5 Seruyan 1.079 5,8 18 0,1 51 0,3 3.020 16,2 4.168 22,3 828 4,4 8.234 44,1 5.421 29,1 0 0,0 0 0,0 14.483 77,7 18.651 100,0
6 Katingan 271 1,0 16 0,1 86 0,3 3.115 11,1 3.488 12,5 1.242 4,4 13.829 49,5 9.391 33,6 0 0,0 0 0,0 24.462 87,5 27.950 100,0
7 Kapuas 942 1,6 124 0,2 758 1,3 9.532 16,1 11.356 19,2 1.313 2,2 26.173 44,3 20.280 34,3 0 0,0 0 0,0 47.766 80,8 59.122 100,0
8 Pulang Pisau 711 5,4 30 0,2 361 2,7 1.281 9,7 2.383 18,0 971 7,3 6.280 47,3 3.640 27,4 0 0,0 0 0,0 10.891 82,0 13.274 100,0
9 Gunung Mas 69 0,3 5 0,0 15 0,1 2.504 12,1 2.593 12,5 522 2,5 11.331 54,7 6.252 30,2 0 0,0 0 0,0 18.105 87,5 20.698 100,0
10 Barito Selatan 193 0,9 8 0,0 139 0,6 2.605 12,0 2.945 13,5 192 0,9 8.811 40,5 9.788 45,0 0 0,0 0 0,0 18.791 86,5 21.736 100,0
11 Barito Timur 241 1,6 4 0,0 187 1,2 1.086 7,2 1.518 10,0 188 1,2 5.995 39,6 7.438 49,1 0 0,0 0 0,0 13.621 90,0 15.139 100,0
12 Barito Utara 244 1,3 32 0,2 90 0,5 1.410 7,3 1.776 9,2 280 1,4 8.536 44,1 8.767 45,3 0 0,0 0 0,0 17.583 90,8 19.359 100,0
13 Murung Raya 143 0,8 10 0,1 75 0,4 1.034 5,8 1.262 7,1 325 1,8 9.671 54,7 6.438 36,4 0 0,0 0 0,0 16.434 92,9 17.696 100,0
14 Palangka Raya 3.715 8,5 22 0,1 477 1,1 2.008 4,6 6.222 14,2 1.404 3,2 19.613 44,9 16.467 37,7 0 0,0 0 0,0 37.484 85,8 43.706 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 10.945 2,9 618 0,2 4.145 1,1 41.361 11,0 57.069 15,1 10.150 2,7 181.123 48,1 128.570 34,1 0 0,0 0 0,0 319.843 84,9 376.912 100,0

Sumber: BKKBN Provinsi Kalimantan Tengah 2016


Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 35

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

PESERTA KB BARU
MKJP NON MKJP MKJP + % MKJP
NO KABUPATEN/KOTA
OBAT LAIN NON + NON
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL % % % JUMLAH % MKJP MKJP
VAGINA NYA
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Kotawaringin Barat 120 2,2 1 0,0 170 3,1 249 4,6 540 9,9 87 1,6 4.062 74,8 745 13,7 0 0,0 0 0,0 4.894 90,1 5.434 100,0
2 Lamandau 31 1,2 11 0,4 0 0,0 183 7,0 225 8,6 53 2,0 1.149 43,9 1.193 45,5 0 0,0 0 0,0 2.395 91,4 2.620 100,0
3 Sukamara 49 3,0 0 0,0 3 0,2 34 2,1 86 5,3 45 2,8 1.137 69,6 365 22,4 0 0,0 0 0,0 1.547 94,7 1.633 100,0
4 Kotawaringin Timur 74 0,6 3 0,0 103 0,8 744 6,0 924 7,4 281 2,3 6.699 53,8 4.549 36,5 0 0,0 0 0,0 11.529 92,6 12.453 100,0
5 Seruyan 23 0,9 0 0,0 23 0,9 125 4,6 171 6,3 77 2,8 1.524 56,4 931 34,4 0 0,0 0 0,0 2.532 93,7 2.703 100,0
6 Katingan 9 0,2 1 0,0 11 0,3 343 8,0 364 8,5 76 1,8 2.588 60,7 1.238 29,0 0 0,0 0 0,0 3.902 91,5 4.266 100,0
7 Kapuas 149 1,1 4 0,0 65 0,5 777 5,5 995 7,1 258 1,8 7.186 51,2 5.607 39,9 0 0,0 0 0,0 13.051 92,9 14.046 100,0
8 Pulang Pisau 10 0,8 1 0,1 31 2,6 53 4,4 95 8,0 35 2,9 696 58,4 366 30,7 0 0,0 0 0,0 1.097 92,0 1.192 100,0
9 Gunung Mas 10 0,5 0 0,0 23 1,1 186 8,7 219 10,2 51 2,4 1.513 70,7 358 16,7 0 0,0 0 0,0 1.922 89,8 2.141 100,0
10 Barito Selatan 28 1,8 1 0,1 52 3,3 191 12,2 272 17,4 4 0,3 763 48,7 527 33,7 0 0,0 0 0,0 1.294 82,6 1.566 100,0
11 Barito Timur 34 1,8 0 0,0 15 0,8 157 8,1 206 10,7 37 1,9 849 43,9 841 43,5 0 0,0 0 0,0 1.727 89,3 1.933 100,0
12 Barito Utara 64 2,0 5 0,2 24 0,8 176 5,6 269 8,5 99 3,1 1.602 50,5 1.200 37,9 0 0,0 0 0,0 2.901 91,5 3.170 100,0
13 Murung Raya 51 1,6 0 0,0 8 0,3 281 9,1 340 11,0 72 2,3 1.662 53,7 1.021 33,0 0 0,0 0 0,0 2.755 89,0 3.095 100,0
14 Palangka Raya 300 4,7 0 0,0 165 2,6 357 5,6 822 13,0 334 5,3 3.308 52,3 1.867 29,5 0 0,0 0 0,0 5.509 87,0 6.331 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 952 1,5 27 0,04 693 1,1 3.856 6,2 5.528 8,8 1.509 2,4 34.738 55,5 20.808 33,2 0 0,0 0 0,0 57.055 91,2 62.583 100,0

Sumber: BKKBN Provinsi Kalimantan Tengah 2016


Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 36

JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

JUMLAH PESERTA KB BARU PESERTA KB AKTIF


NO KABUPATEN/KOTA
PUS JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8
1 Kotawaringin Barat 48.505 5.434 11,2 33.916 69,9
2 Lamandau 14.081 2.620 18,6 10.880 77,3
3 Sukamara 15.713 1.633 10,4 10.789 68,7
4 Kotawaringin Timur 81.786 12.453 15,2 63.996 78,2
5 Seruyan 24.452 2.703 11,1 18.651 76,3
6 Katingan 35.704 4.266 11,9 27.950 78,3
7 Kapuas 77.373 14.046 18,2 59.122 76,4
8 Pulang Pisau 16.162 1.192 7,4 13.274 82,1
9 Gunung Mas 25.700 2.141 8,3 20.698 80,5
10 Barito Selatan 26.484 1.566 5,9 21.736 82,1
11 Barito Timur 17.938 1.933 10,8 15.139 84,4
12 Barito Utara 25.255 3.170 12,6 19.359 76,7
13 Murung Raya 22.541 3.095 13,7 17.696 78,5
14 Palangka Raya 51.967 6.331 12,2 43.706 84,1
JUMLAH (KAB/KOTA) 483.661 62.583 12,9 376.912 77,9

Sumber: BKKBN Provinsi Kalimantan Tengah 2016


TABEL 37

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG BBLR


JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KABUPATEN/KOTA L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Kotawaringin Barat 2.956 2.433 5.389 2.956 100 2.447 100,6 5.403 100,3 NA NA NA NA 92 1,7
2 Lamandau 693 643 1.336 693 100,0 643 100,0 1.336 100,0 3 0,4 4 0,6 7 0,5
3 Sukamara NA NA 1.169 601 NA 565 21 1.166 99,7 32 5,3 27 4,8 59 5,1
4 Kotawaringin Timur 3.566 3.222 6.788 3.566 100,0 3.222 100,0 6.788 100,0 27 0,8 28 0,9 55 0,8
5 Seruyan 1.375 1.256 2.631 NA NA NA NA 4.092 155,5 NA NA NA NA 6 0,1
6 Katingan 1.517 1.375 2.892 0 0,0 0 0,0 2.789 96,4 34 NA 35 NA 69 2,5
7 Kapuas NA NA 5.768 833 NA 709 NA 5.768 100,0 20 2,4 10 1,4 95 1,6
8 Pulang Pisau 1.091 951 2.042 1.090 99,9 951 100,0 2.041 100,0 20 1,8 17 1,8 37 1,8
9 Gunung Mas NA NA 1.891 NA NA NA NA 1.891 100,0 9 0,0 0 0,0 9 0,5
10 Barito Selatan 1.049 1.027 2.076 946 90,2 929 90,5 1.875 90,3 23 2,4 24 2,6 47 2,5
11 Barito Timur 964 959 1.923 964 100,0 959 100,0 1.923 100,0 9 0,9 9 0,9 18 0,9
12 Barito Utara 1.158 1.305 2.463 1.151 99,4 1.298 99,5 2.449 99,4 27 2,3 10 0,8 37 1,5
13 Murung Raya NA NA 2.019 NA NA NA NA 1.992 98,7 0 0,0 0 0,0 0 0,0
14 Palangka Raya 2.852 2.809 5.661 2.805 98,4 2.613 93,0 5.418 95,7 16 0,6 9 0,3 25 0,5
JUMLAH (KAB/KOTA) 17.221 15.980 44.048 15.605 90,6 14.336 89,7 44.931 102,0 220 1,4 173 1,2 556 1,2

Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015


b. Bidang Pelayanan Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
TABEL 38

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)


JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KABUPATEN/KOTA L P L+P L P L+P
L P L +P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Kotawaringin Barat 2.956 2.433 5.389 NA NA NA NA 5.362 99,5 NA NA NA NA 5.358 99,4
2 Lamandau 693 643 1.336 693 100,0 643 100,0 1.336 100,0 693 100,0 643 100,0 1.336 100,0
3 Sukamara NA NA 1.169 614 NA 555 NA 1.169 100,0 582 NA 534 NA 1.116 95,5
4 Kotawaringin Timur 3.566 3.222 6.788 3.215 90,2 2.905 90,2 6.120 90,2 2.866 80,4 2.691 83,5 5.557 81,9
5 Seruyan 1.375 1.256 2.631 NA NA NA NA 2.595 98,6 NA NA NA NA 2.297 87,3
6 Katingan 1.517 1.375 2.892 1.374 90,6 1.492 108,5 2.866 99,1 1.351 89,1 1.465 106,5 2.816 97,4
7 Kapuas NA NA 5.768 635 NA 533 NA 5.768 100,0 603 NA 503 NA 5.550 96,2
8 Pulang Pisau 1.091 951 2.042 1.091 100,0 951 100,0 2.042 100,0 1.090 99,9 951 100,0 2.041 100,0
9 Gunung Mas NA NA 1.891 NA NA NA NA 1.860 98,4 NA NA NA NA 1.852 97,9
10 Barito Selatan 1.049 1.027 2.076 796 75,9 779 75,9 1.575 75,9 756 72,1 709 69,0 1.465 70,6
11 Barito Timur 964 959 1.923 881 91,4 874 91,1 1.755 91,3 873 90,6 868 90,5 1.741 90,5
12 Barito Utara 1.158 1.305 2.463 1.112 96,0 1.172 89,8 2.284 92,7 1.113 96,1 1.183 90,7 2.296 93,2
13 Murung Raya NA NA 2.019 NA NA NA NA 1.992 98,7 NA NA NA NA 1.883 93,3
14 Palangka Raya 2.852 2.809 5.661 2.805 98,4 2.613 93,0 5.418 95,7 2.778 97,4 2.578 91,8 5.356 94,6
JUMLAH (KAB/KOTA) 17.221 15.980 44.048 13.216 76,7 12.517 78,3 42.142 95,7 12.705 73,8 12.125 75,9 40.664 92,3

Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015


b. Bidang Pelayanan Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
TABEL 39

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF
JUMLAH BAYI
USIA 0-6 BULAN
NO KABUPATEN/KOTA 0-6 BULAN
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kotawaringin Barat 2.974 2.735 5.709 NA NA NA NA 1.294 22,7
2 Lamandau 1.350 1.470 2.820 274 20,3 261 17,8 535 19,0
3 Sukamara 633 586 1.219 69 10,9 55 9,4 124 10,2
4 Kotawaringin Timur 1.953 1.758 3.711 806 41,3 694 39,5 1.500 40,4
5 Seruyan NA NA 1.630 NA NA NA NA 42 2,6
6 Katingan 1.517 1.375 2.892 222 14,6 236 17,2 458 15,8
7 Kapuas 153 1.039 1.192 354 231,4 362 34,8 716 60,1
8 Pulang Pisau NA NA 1.513 NA NA NA NA 676 44,7
9 Gunung Mas NA NA 665 NA NA NA NA 234 35,2
10 Barito Selatan 1.049 1.027 2.076 138 13,2 137 13,3 275 13,2
11 Barito Timur 1.257 1.305 2.562 268 21,3 299 22,9 567 22,1
12 Barito Utara 1.158 1.305 2.463 315 27,2 279 21,4 594 24,1
13 Murung Raya 156 160 316 NA NA NA NA 106 33,5
14 Palangka Raya 2.852 2.809 5.661 1.306 45,8 1.068 38,0 2.374 41,9
JUMLAH (KAB/KOTA) 15.052 15.569 34.429 3.752 24,9 3.391 21,8 9.495 27,6

Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015


b. Bidang Pelayanan Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
TABEL 40

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

PELAYANAN KESEHATAN BAYI


JUMLAH BAYI
NO KABUPATEN/KOTA L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kotawaringin Barat 2.974 2.735 5.709 NA NA NA NA 5.290 92,7
2 Lamandau 1.350 1.470 2.820 NA NA NA NA 1.826 64,8
3 Sukamara 633 586 1.219 536 84,7 485 82,8 1.021 83,8
4 Kotawaringin Timur 3.918 3.509 7.427 3.214 82,0 2.871 81,8 6.085 81,9
5 Seruyan NA NA 3.477 NA NA NA NA 2.462 70,8
6 Katingan 2.974 4.108 7.082 1.625 54,6 2.243 54,6 3.868 54,6
7 Kapuas NA NA 6.595 NA NA NA NA 5.816 88,2
8 Pulang Pisau 1.266 1.099 2.365 1.090 86,1 951 86,5 2.041 86,3
9 Gunung Mas NA NA 2.021 NA NA NA NA 1.759 87,0
10 Barito Selatan 1.049 1.027 2.076 847 80,7 860 83,7 1.707 82,2
11 Barito Timur 1.257 1.305 2.562 1.257 100,0 1.305 100,0 2.562 100,0
12 Barito Utara 1.158 1.305 2.463 1.039 89,7 1.276 97,8 2.315 94,0
13 Murung Raya 1.122 1.035 2.157 977 87,1 962 92,9 1.939 89,9
14 Palangka Raya 3.119 2.993 6.112 2.842 91,1 2.742 91,6 5.584 91,4
JUMLAH (KAB/KOTA) 20.820 21.172 54.085 13.427 64,5 13.695 65 44.275 81,9

Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015


TABEL 41

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
2015

%
JUMLAH
DESA/KELURAHAN DESA/KELURAH
NO KABUPATEN/KOTA DESA/KELUR
UCI AN
AHAN
UCI
1 2 4 5 6
1 Kotawaringin Barat 95 88 92,6
2 Lamandau 83 61 73,5
3 Sukamara 32 21 65,6
4 Kotawaringin Timur 185 142 76,8
5 Seruyan 100 48 48,0
6 Katingan 161 113 70,2
7 Kapuas 233 105 45,1
8 Pulang Pisau 99 69 69,7
9 Gunung Mas 127 104 81,9
10 Barito Selatan 93 85 91,4
11 Barito Timur 105 84 80,0
12 Barito Utara 103 94 91,3
13 Murung Raya 125 52 41,6
14 Palangka Raya 30 14 46,7
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.571 1.080 68,7

Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015


b. Bidang PMK Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
TABEL 42

CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH LAHIR HIDUP Hb < 7 hari BCG
NO KABUPATEN/KOTA
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Kotawaringin Barat 2956 2433 5389 2555 86,43 2375 97,62 4930 91,48 2814 95,20 2579 106,00 5393 100,07
2 Lamandau 693 643 1336 782 112,84 774 120,37 1556 116,47 742 107,07 749 116,49 1491 111,60
3 Sukamara NA NA 1169 366 NA 326 NA 692 59,20 481 NA 428 NA 909 77,76
4 Kotawaringin Timur 3566 3222 6788 2730 76,56 2783 86,37 5513 81,22 3489 97,84 3148 97,70 6637 97,78
5 Seruyan 1375 1256 2631 1081 78,62 949 75,56 2030 77,16 1342 97,60 1314 104,62 2658 101,03
6 Katingan 1517 1375 2892 1021 67,30 989 71,93 2014 69,64 1464 96,51 1371 99,71 2804 96,96
7 Kapuas NA NA 5768 1901 NA 1838 NA 3739 64,82 2423 NA 2406 NA 4829 83,72
8 Pulang Pisau 1091 951 2042 900 82,49 800 84,12 1700 83,25 1199 109,90 1060 111,46 2259 110,63
9 Gunung Mas NA NA 1891 583 63,51 538 63,07 1121 59,28 856 93,25 831 97,42 1687 89,21
10 Barito Selatan 1049 1027 2076 608 57,96 592 57,64 1200 57,80 989 94,28 961 93,57 1950 93,93
11 Barito Timur 964 959 1923 855 88,69 905 94,37 1760 91,52 971 100,73 1009 105,21 1980 102,96
12 Barito Utara 1158 1305 2463 1032 89,12 1039 79,62 2071 84,08 1207 104,23 1187 90,96 2394 97,20
13 Murung Raya NA NA 2019 565 NA 471 NA 1036 51,31 977 NA 962 NA 1939 96,04
14 Palangka Raya 2852 2809 5661 2.467 86,50 2.438 86,79 4.905 86,65 2.738 96,00 2.649 94,30 5387 95,16
JUMLAH (KAB/KOTA) 17221 15980 44048 17446 101,31 16817 105,24 34267 77,79 21692 125,96 20654 129,25 42317 96,07

Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015


b. Bidang PMK Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
TABEL 43

CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI
(SURVIVING INFANT)
DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO 4a CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP
NO KABUPATEN/KOTA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

1 Kotawaringin Barat 2.974 2.735 5.709 2.753 93 2.606 95 5.359 94 2.659 89,4082 2.577 94,223 5.236 91,7148 2.874 96,6375 2.739 100,146 5.613 98,3184 2.690 90,4506 2.428 88,7751 5.118 89,6479
2 Lamandau 1.350 1.470 2.820 766 57 764 52 1.530 54 768 56,8889 737 50,1361 1.505 53,3688 784 58,07 728 49,52 1.512 53,62 704 52,15 692 47,07 1.396 49,50
3 Sukamara 633 586 1.219 461 73 410 70 871 71 473 74,72 420 71,67 893 73,26 462 72,99 408 69,62 870 71,37 462 72,99 408 69,62 870 71,37
4 Kotawaringin Timur 3.918 3.509 7.427 3.798 97 3.467 99 7.265 98 3.493 89,15 3.438 97,98 6.931 93,32 3.383 86,35 3.288 93,70 6.671 89,82 2.567 65,52 2.509 71,50 5.076 68,35
5 Seruyan NA NA 3.477 1.255 72 1.196 79 2.451 70 1.308 74,79 1.235 81,73 2.543 78,01 1.408 80,50 1.331 88,09 2.739 84,02 1.182 67,58 1.157 76,57 2.339 67,27
6 Katingan 2.974 4.108 7.082 1.309 44 1.309 32 2.349 33 1.220 41,02 1.199 29,19 2.165 30,57 1.286 43,24 1.223 29,77 2.509 35,43 822 27,64 810 19,72 1.632 23,04
7 Kapuas NA NA 6.595 2.086 62 2.225 69 4.311 65 2.095 62,59 2.206 67,92 4.301 65,22 2.191 65,4616 2.184 67,2414 4.375 66,3381 1.871 55,9008 1.862 57,33 3.733 56,60
8 Pulang Pisau 1.266 1.099 2.365 1.056 83 1.034 94 2.090 88 1.070 84,52 1.061 96,54 2.131 90,11 1.006 79,4629 896 81,5287 1.902 80,4228 931 73,5387 868 78,98 1.799 76,07
9 Gunung Mas NA NA 2.021 760 83 688 81 1.448 82 658 71,68 656 76,91 1.314 74,20 752 81,9172 686 80,422 1.438 81,1971 669 72,8758 864 101,29 1.533 86,56
10 Barito Selatan 1.049 1.027 2.076 1.032 98 969 94 2.001 96 929 88,56 893 86,95 1.822 87,76 980 93,4223 909 88,5102 1.889 90,9923 908 86,5586 856 83,35 1.764 84,97
11 Barito Timur 1.257 1.305 2.562 860 68 877 67 1.737 68 984 78,28 980 75,10 1.964 76,66 1.018 80,9865 1.064 81,5326 2.082 81,2646 1.029 81,8616 1.075 82,38 2.104 82,12
12 Barito Utara 1.158 1.305 2.463 1.163 100 1.185 91 2.348 95 1.176 101,55 1.214 93,03 2.390 97,04 1.135 98,0138 1.181 90,4981 2.316 94,0317 1.151 99,3955 1.102 84,44 2253 91,47
13 Murung Raya 1.122 1.035 2.157 936 83 871 84 1.807 84 932 83,07 876 84,64 1.808 83,8201 919 81,9073 827 79,9034 1.746 80,9458 874 77,8966 801 77,39 1675 77,6541
14 Palangka Raya 3.119 2.993 6.112 2.559 82 2.479 83 5.038 82 2.479 79,48 2.334 77,98 4.813 78,7467 2.420 77,589 2.451 81,8911 4.871 79,6957 1.817 58,2559 1.914 63,95 3731 61,0438
JUMLAH (KAB/KOTA) 20.820 21.172 54.085 20.794 100 20.080 95 40.605 75 20.244 97,23 19.826 93,64 39.816 73,6175 20.618 99,0298 19.915 94,0629 40.533 74,9431 17.677 84,9039 17.346 81,929 35.023 64,7555

Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015


Sumber: …………….. (sebutkan)
b. Bidang PMK Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3
TABEL 44

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH BAYI JUMLAH JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P SƷ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %
1 2 4 5 9 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Kotawaringin Barat 2.974 2.735 5.709 NA NA NA NA 2.745 48,08 11.205 10.761 21.966 NA NA NA NA 19.666 89,53 14.179 13.496 27.675 0,00 - 0,00 24.818 89,68
2 Lamandau 1.350 1.470 2.820 375 27,78 503 34,22 878 31,13 1.953 2.299 4.252 1.889 96,72 2.153 93,65 4.042 95,06 3.303 3.769 7.072 2.328 70,48 2.656 70,47 4.984 70,48
3 Sukamara 633 586 1.219 516 81,52 518 88,40 1.034 84,82 2.379 2.309 4.688 1.277 53,68 1.279 55,39 2.556 54,52 3.012 2.895 5.907 2.895 96,12 1.797 62,07 4.692 79,43
4 Kotawaringin Timur 3.918 3.509 7.427 3.198 81,62 2.932 83,56 6.130 82,54 16.350 20.793 37.143 11.130 68,07 12.694 61,05 23.824 64,14 20.268 24.302 44.570 19.548 71,00 15.626 64,00 29.954 67,00
5 Seruyan 1.749 1.511 3.260 NA NA NA NA 1.304 40,00 3.207 9.601 12.808 NA NA NA NA 9.395 73,35 4.956 11.112 16.068 3.207 64,71 7.492 0,00 10.699 66,59
6 Katingan 2.974 4.108 7.082 NA NA NA NA 1.955 27,61 7.039 9.735 16.774 NA NA NA NA 9.937 59,24 10.013 13.843 23.856 NA NA NA NA 9.937 41,65
7 Kapuas NA NA 6.595 NA NA NA NA 1.489 22,58 4.673 7.415 12.088 2.761 59,08 3.214 43,34 8.853 73,24 4.673 7.415 12.088 4.673 100,00 3.657 49,32 10.342 85,56
8 Pulang Pisau 1.266 1.099 2.365 1.156 91,31 1.125 102,37 2.281 96,45 8.091 7.757 15.848 7.578 93,66 7.252 93,49 14.830 93,58 9.357 8.856 18.213 8.734 93,34 8.377 94,59 17.111 93,95
9 Gunung Mas NA NA 2.021 NA NA NA NA 945 46,76 NA NA 7.798 NA NA NA NA 7.693 98,65 NA NA 8.782 NA NA NA NA 7.665 87,28
10 Barito Selatan 1.049 1.027 2.076 812 77,41 768 74,78 1.580 76,11 5.117 5.189 10.306 4.455 87,06 4.467 86,09 8.922 86,57 6.166 6.216 12.382 5.929 96,16 5.235 84,22 11.164 90,16
11 Barito Timur 1.257 1.305 2.562 445 35,40 482 36,93 927 36,18 8.576 8.599 17.175 7.717 89,98 7.866 91,48 15.583 90,73 9.833 9.904 19.737 9.021 91,74 8.348 84,29 17.369 88,00
12 Barito Utara 1.158 1.305 2.463 603 52,07 608 46,59 1.211 49,17 6.637 6.164 12.801 3.901 58,78 4.203 68,19 8.104 63,31 7.795 7.469 15.264 7.240 92,88 4.811 64,41 12.051 78,95
13 Murung Raya 1.122 1.035 2.157 511 45,54 526 50,82 1.037 48,08 1.809 1.962 3.771 1.571 86,84 1.761 89,76 3.332 88,36 2.931 2.997 5.928 2.320 79,15 2.287 76,31 4.607 77,72
14 Palangka Raya 2.852 2.809 5.661 1.701 59,64 1.143 40,69 2.844 50,24 9.374 8.962 18.336 10.295 109,83 6.871 76,67 17.166 93,62 12.493 11.955 24.448 11.075 88,65 8.014 67,03 19.089 78,08
JUMLAH (KAB/KOTA) 22.302 22.499 53.417 9.317 41,78 8.605 38,25 26.360 49,35 86.410 101.546 195.754 52.574 60,84 51.760 50,97 153.903 78,62 108.979 124.229 241.990 76.970 70,63 68.300 54,98 184.482 76,24

Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015


b. Bidang Pelayanan Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun
dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus
TABEL 45

JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)


DITIMBANG BGM
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH BADUTA DILAPORKAN (S)
JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Kotawaringin Barat NA NA 11.068 NA NA 7.142 NA NA 64,5 0 0,0 0 0,0 0 0,0
2 Lamandau 693 840 1.533 596 763 1.359 86,0 91 88,6 17 2,9 22 2,9 39 2,9
3 Sukamara 831 946 1.777 614 566 1.180 73,9 60 66,4 43 7,0 29 5,1 72 6,1
4 Kotawaringin Timur 9.916 8.858 18.774 3.632 3.244 6.876 36,6 37 36,6 59 1,6 46 1,4 105 1,5
5 Seruyan NA NA 6.467 NA NA 4.400 NA NA 68,0 NA NA NA NA 10 0,2
6 Katingan 14.546 20.086 34.632 8.224 10.765 18.989 56,5 54 54,8 36 0,4 63 0,6 99 0,5
7 Kapuas 4.171 4.434 8.605 2.150 2.764 4.914 51,5 62 57,1 179 8,3 148 5,4 327 6,7
8 Pulang Pisau 2.505 2.209 4.714 2.068 2.035 4.103 82,6 92 87,0 152 7,4 190 9,3 342 8,3
9 Gunung Mas NA NA 5.849 NA NA 4.455 NA NA 76,2 NA NA NA NA 39 0,9
10 Barito Selatan 2.490 2.540 5.030 1.247 1.270 2.517 50,1 50 50,0 64 5,1 66 5,2 130 5,2
11 Barito Timur 4.923 5.176 10.099 3.637 3.878 7.515 73,9 75 74,4 38 1,0 41 1,1 79 1,1
12 Barito Utara 2.758 2.774 5.532 1.702 1.754 3.456 61,7 63 62,5 3 0,2 3 0,2 6 0,2
13 Murung Raya NA NA 5.751 NA NA 4.079 NA NA 70,9 12 NA 7 NA 19 0,5
14 Palangka Raya 3.720 3.607 7.327 2.504 2.409 4.913 67,3 67 67,1 19 0,8 39 1,6 58 1,2
JUMLAH (KAB/KOTA) 46.553 51.470 127.158 26.374 29.448 75.898 56,7 57 59,7 622 2,4 654 2,2 1.325 1,7
Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015
b. Bidang Pelayanan Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
TABEL 46

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

ANAK BALITA (12-59 BULAN)


MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kotawaringin Barat 11.205 10.761 21.966 NA NA NA NA 20.283 92,3
2 Lamandau 1.953 2.299 4.252 NA NA NA NA 4.380 103,0
3 Sukamara 2.379 2.309 4.688 556 23,4 533 23,1 1.089 23,2
4 Kotawaringin Timur 16.350 20.793 37.143 11.251 68,8 14.326 68,9 25.577 68,9
5 Seruyan 3.207 9.601 12.808 NA NA NA NA 6.782 53,0
6 Katingan 7.039 9.735 16.774 4.633 65,8 6.024 61,9 10.657 63,5
7 Kapuas 4.673 7.415 12.088 NA NA NA NA 10.504 86,9
8 Pulang Pisau 8.091 7.757 15.848 4.966 61,4 4.285 55,2 9.251 58,4
9 Gunung Mas NA NA 7.798 NA NA NA NA 6.213 79,7
10 Barito Selatan 5.117 5.189 10.306 3.857 75,4 3.837 73,9 7.694 74,7
11 Barito Timur 8.576 8.599 17.175 3.508 40,9 3.833 44,6 7.341 42,7
12 Barito Utara 6.637 6.164 12.801 4.216 63,5 4.516 73,3 8.732 68,2
13 Murung Raya 1.809 1.962 3.771 923 51,0 1.203 61,3 2.126 56,4
14 Palangka Raya 9.374 8.962 18.336 6.575 70,1 6.427 71,7 13.002 70,9
JUMLAH (KAB/KOTA) 86.410 101.546 195.754 40.485 46,9 44.984 44,3 133.631 68,3

Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015


TABEL 47

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

BALITA
JUMLAH BALITA DILAPORKAN DITIMBANG BGM
NO KABUPATEN/KOTA
(S) JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Kotawaringin Barat NA NA 27.108 NA NA 15.840 NA NA 58,4 62 0,0 59 0,0 121 0,8
2 Lamandau 2.008 2.252 4.260 NA NA 2.722 NA NA 63,9 0 0,0 0 0,0 37 1,4
3 Sukamara 3.012 2.895 5.907 1.473 1.475 2.948 48,9 51 49,9 34 2,3 38 2,6 72 2,4
4 Kotawaringin Timur 20.068 24.502 44.570 6.876 7.459 14.335 34,3 30 32,2 106 1,5 126 1,7 232 1,6
5 Seruyan NA NA 16.068 NA NA 8.965 NA NA 55,8 NA NA NA NA 108 1,2
6 Katingan 8.272 3.208 11.480 2.322 3.208 5.530 28,1 100 48,2 107 4,6 148 4,6 255 4,6
7 Kapuas NA NA 30.786 6.756 7.489 14.245 NA NA 46,3 116 1,7 131 1,7 247 1,7
8 Pulang Pisau 6.494 5.991 12.485 3.609 3.544 7.153 55,6 59 57,3 34 0,9 36 1,0 70 1,0
9 Gunung Mas NA NA 8.723 NA NA 6.531 NA NA 74,9 NA NA NA NA 47 0,7
10 Barito Selatan 6.515 6.573 13.088 3.454 3.430 6.884 53,0 52 52,6 64 1,9 66 1,9 130 1,9
11 Barito Timur 4.923 5.176 10.099 3.637 3.878 7.515 73,9 75 74,4 38 1,0 41 1,1 79 1,1
12 Barito Utara 6.637 6.164 12.801 3.454 3.990 7.444 52,0 65 58,2 28 0,8 33 0,8 61 0,8
13 Murung Raya 5.767 5.325 11.092 NA NA 8.377 NA NA 75,5 NA NA NA NA 123 1,5
14 Palangka Raya 13.845 13.304 27.149 4.003 4.237 8.240 28,9 32 30,4 47 1,2 74 1,7 121 1,5
JUMLAH (KAB/KOTA) 77.541 75.390 235.616 35.584 38.710 116.729 45,9 51 49,5 636 1,8 752 1,9 1.703 1,5

Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015


b. Bidang Pelayanan Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
TABEL 48

CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

KASUS BALITA GIZI BURUK


MENDAPAT PERAWATAN
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH DITEMUKAN
L P L+P
L P L+P S % S % S %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kotawaringin Barat 2 1 3 2 100,0 1 100,0 3 100,0
2 Lamandau 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Sukamara 2 2 4 2 100,0 2 100,0 4 100,0
4 Kotawaringin Timur 14 16 30 14 100,0 16 100,0 30 100,0
5 Seruyan 2 2 4 2 100,0 2 100,0 4 100,0
6 Katingan 1 1 2 1 100,0 1 100,0 2 100,0
7 Kapuas 6 7 13 6 100,0 7 100,0 13 100,0
8 Pulang Pisau 5 2 7 5 100,0 2 100,0 7 100,0
9 Gunung Mas 2 1 3 2 100,0 1 100,0 3 100,0
10 Barito Selatan 1 1 2 1 100,0 1 100,0 2 100,0
11 Barito Timur 3 1 4 3 100,0 1 100,0 4 100,0
12 Barito Utara 2 2 4 2 100,0 2 100,0 4 100,0
13 Murung Raya 3 7 10 3 100,0 7 100,0 10 100,0
14 Palangka Raya 2 0 2 2 100,0 0 0,0 2 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 45 43 88 45 100,0 43 100,0 88 100,0

Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015


b. Bidang Pelayanan Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
TABEL 49

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT


SD DAN SETINGKAT
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA L P L+P MENDAPAT
PELAYANAN
JUMLAH %
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % KESEHATAN
(PENJARINGAN)
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Kotawaringin Barat NA NA 5.785 2.903 NA 2.670 NA 5.573 96,3 200 196 98,00
2 Lamandau 1.232 1.073 2.305 871 70,7 807 75,2 1.678 72,8 88 88 100,00
3 Sukamara 573 541 1.114 436 76,1 398 73,6 834 74,9 35 34 97,14
4 Kotawaringin Timur 6.540 6.265 12.805 3.288 50,3 3.151 50,3 6.439 50,3 388 209 53,87
5 Seruyan 729 913 1.642 NA NA NA NA NA NA 54 54 100,00
6 Katingan 1.871 1.692 3.563 1.863 99,6 1.699 100,4 3.562 100,0 207 186 89,86
7 Kapuas NA NA 14.560 2.942 NA 2.578 NA 5.520 37,9 722 716 99,17
8 Pulang Pisau 1.087 946 2.033 759 69,8 662 70,0 1.421 69,9 201 86 42,79
9 Gunung Mas NA NA 2.908 1.208 NA 1.085 NA 2.293 78,9 162 153 94,44
10 Barito Selatan 1.830 1.689 3.519 1.830 100,0 1.689 100,0 3.519 100,0 168 168 100,00
11 Barito Timur 1.418 1.342 2.760 1.418 100,0 1.342 100,0 2.760 100,0 121 121 100,00
12 Barito Utara 1.813 1.644 3.457 1.429 78,8 1.216 74,0 2.645 76,5 1.601 1.503 93,88
13 Murung Raya 1.436 1.386 2.822 1.288 89,7 1.235 89,1 2.523 89,4 2.523 2.523 100,00
14 Palangka Raya 2.824 2.687 5.511 2.657 94,1 2.455 91,4 5.112 92,8 133 133 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 21.353 20.178 64.784 22.892 107,2 20.987 104,0 43.879 67,7 6.603 6.170 93,44
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 107,2 104,0 67,7

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015


TABEL 50

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


NO KABUPATEN/KOTA TUMPATAN GIGI PENCABUTAN GIGI RASIO TUMPATAN/
TETAP TETAP PENCABUTAN
1 2 4 5 6
1 Kotawaringin Barat 757 2.146 0,4
2 Lamandau 872 591 1,5
3 Sukamara 231 421 0,5
4 Kotawaringin Timur 2.936 1.203 2,4
5 Seruyan 46 422 0,1
6 Katingan 340 424 0,8
7 Kapuas 298 567 0,5
8 Pulang Pisau 92 963 0,1
9 Gunung Mas 26 183 0,1
10 Barito Selatan 560 218 2,6
11 Barito Timur 327 440 0,7
12 Barito Utara 510 481 1,1
13 Murung Raya 113 859 0,1
14 Palangka Raya 3.731 3.009 1,2
JUMLAH (KAB/ KOTA) 10.839 11.927 0,9

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015


TABEL 51

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH

JUMLAH JUMLAH MURID SD/MI MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH SD/MI DGN JUMLAH SD/MI MENDAPAT
% %
SD/MI SIKAT GIGI YAN. GIGI
MASSAL
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L % P % L+P %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Kotawaringin Barat NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
2 Lamandau 117 84 71,8 84 71,8 871 807 1.678 851 97,7 807 100,0 1.658 98,8 275 193 468 NA NA NA NA NA 0,0
3 Sukamara 50 0 0,0 34 68,0 3.277 2.965 6.242 436 13,3 398 13,4 834 13,4 NA NA NA NA NA NA NA NA 0,0
4 Kotawaringin Timur 388 0 0,0 209 53,9 6.540 6.265 12.805 3.288 50,3 3.151 50,3 6.439 50,3 1.814 1.784 3.598 NA NA NA NA NA 0,0
5 Seruyan 135 0 0,0 0 0,0 729 913 1.642 NA NA NA NA 724 10,0 NA NA 732 NA NA NA NA 451 61,6
6 Katingan 209 183 87,6 183 87,6 9.644 8.675 18.319 2.257 23,4 2.228 25,7 4.485 24,5 1.699 1.694 3.393 695 40,9 711 42,0 1.406 41,4
7 Kapuas 158 24 15,2 88 55,7 4.700 4.219 8.919 2.399 51,0 2.060 48,8 4.459 50,0 296 263 559 213 72,0 145 55,1 358 64,0
8 Pulang Pisau 201 73 36,3 73 36,3 1.577 1.415 2.992 824 52,3 709 50,1 1.533 51,2 539 439 978 45 8,3 62 14,1 187 19,1
9 Gunung Mas 169 117 69,2 107 63,3 NA NA 3.351 NA NA NA NA 3.075 91,8 NA NA 505 430 0,0 35 0,0 465 92,1
10 Barito Selatan 168 126 75,0 168 100,0 1.830 1.689 3.519 1.830 100,0 1.689 100,0 3.519 100,0 NA NA NA NA NA NA NA NA NA
11 Barito Timur 131 28 21,4 28 21,4 NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
12 Barito Utara 190 69 36,3 52 27,4 1.899 1.881 3.780 1.375 72,4 1.351 71,8 2.726 72,1 831 838 1.669 122 14,7 137 16,3 259 15,5
13 Murung Raya NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA 668 NA NA NA NA 161 24,1
14 Palangka Raya 133 124 93,2 124 93,2 4.387 5.392 9.779 920 21,0 1.470 27,3 2.390 24,4 465 539 1.004 429 92,3 504 93,5 933 92,9
JUMLAH (KAB/ KOTA) 2.049 828 40,4 1.150 56,1 35.454 34.221 73.026 14.180 40,0 13.863 40,5 31.842 43,6 5.919 5.750 13.574 1.934 32,7 1.594 27,7 4.220 31,1

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015


TABEL 52

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

USILA (60TAHUN+)
NO KABUPATEN/KOTA
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L P L+P L % P % L+P %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Kotawaringin Barat 9.802 9.502 19.304 4.162 42,46 7.239 76,18 11.401 59,06
2 Lamandau 715 626 1.341 715 100,00 626 100,00 1.341 100,00
3 Sukamara 1.366 1.218 2.584 514 37,63 471 38,67 985 38,12
4 Kotawaringin Timur 8.745 8.258 17.003 476 5,44 984 11,92 1.460 8,59
5 Seruyan NA NA 1.266 NA NA NA NA 1.343 106,08
6 Katingan 3.738 5.168 8.906 1.395 37,32 2.100 40,63 3.495 39,24
7 Kapuas 1.157 1.240 2.397 842 72,77 1.095 88,31 1.937 80,81
8 Pulang Pisau 5.199 4.552 9.751 1.501 28,87 2.453 53,89 3.954 40,55
9 Gunung Mas NA NA 1.852 NA NA NA NA 777 41,95
10 Barito Selatan 4.381 7.522 11.903 4.381 100,00 7.522 100,00 11.903 100,00
11 Barito Timur 5.096 5.546 10.642 5.096 100 5.546 100 10.642 100,00
12 Barito Utara 2.283 2.480 4.763 1.989 87 2.069 83 4.058 85,20
13 Murung Raya NA NA 1.216 NA NA NA NA 286 23,52
14 Palangka Raya 5.614 5.363 10.977 1.718 31 620 12 2.338 21,30
JUMLAH (KAB/KOTA) 48.096 51.475 103.905 22.789 47,38 30.725 59,69 55.920 53,82

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015


TABEL 54

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

SARANA JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA


NO PELAYANAN RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
KESEHATAN L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Kotawaringin Barat 46 28 74 0 0 0 0 0 0
2 Lamandau NA NA 13.659 0 0 10 0 0 0
3 Sukamara 13.577 12.671 26.248 11.834 11.613 23.447 103 73 176
4 Kotawaringin Timur 87.079 93.077 180.156 1.698 2.257 0 348 248 0
5 Seruyan NA NA 98.501 NA NA 639 NA NA 172
6 Katingan NA NA 4.058 NA NA 70 175 94 269
7 Kapuas 17.614 22.724 40.338 NA NA NA 44 10 54
8 Pulang Pisau 22.385 26.849 49.234 307 342 649 32 15 47
9 Gunung Mas 19.853 28.008 47.861 553 828 1.381 94 39 133
10 Barito Selatan 12.805 19.756 32.561 217 220 437 66 34 100
11 Barito Timur 12.797 15.146 27.943 40 30 70 25 0 25
12 Barito Utara 30.706 38.238 68.944 185 119 304 83 135 218
13 Murung Raya NA NA 38.086 NA NA 226 NA NA 140
14 Palangka Raya 54.537 82.329 136.866 114 368 482 440 425 865
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)271.399 338.826 764.529 14.948 15.777 27.715 1.410 1.073 2.199
1 Dr. St. Imanuddin 142.742 126.887 269.629 142.742 126.887 269.629 0 0 0
2 Lamandau NA NA 6.510 2.522 0
3 Sukamara 6.150 5.824 11.974 1.144 1.388 2.532 0 0 0
4 Dr. Murjani 24.502 46.769 71.271 2.389 2.821 5.210 798 432 1.230
5 Kuala Pembuang 2.203 3.217 5.420 725 886 1.611 0 0 0
6 Hanau NA NA NA NA NA NA NA NA NA
7 Kasongan NA NA 13.168 NA NA 3.105 NA NA NA
8 Dr. Soemarno SA 22.878 25.545 48.423 3.621 4.326 7.947 1.139 540 1.679
9 Pulang Pisau NA NA 5.178 NA NA 1.205 0 0 0
10 Kuala Kurun 3.436 5.155 8.591 907 981 1.888 0 0 0
11 Buntok 11.870 12.070 23.940 3.203 3.280 6.483 23 17 40
12 Tamiang Layang 3.484 4.095 7.579 1.528 1.895 3.423 0 0 0
13 Muara Teweh 7.223 7.503 14.726 2.644 2.711 5.355 0 0 0
14 Puruk Cahu NA NA NA NA NA NA NA NA NA
15 RS Bhayangkara 13.703 14.500 28.203 1.560 1.600 3.160 0 0 0
16 RS TNI - AD 978 327 1.305 421 403 824 0 0 0
17 RS Ibu dan Anak Yasmin 231 1.206 1.437 263 1.491 1.754 0 0 0
18 RS Muhammadiyah 4.332 4.361 8.693 1.056 1.308 2.364 0 0 0
19 RS Doris Sylvanus 48.200 52.695 100.895 8.321 10.802 19.123 1.050 1.930 2.980
20 RSJ Kelawa Atei NA NA NA NA NA NA NA NA NA
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 291.932 310.154 626.942 170.524 160.779 338.135 3.010 2.919 5.929
1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
SUB JUMLAH III (SARANA KESEHATAN 0 LAINNYA)0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 563.331 648.980 1.391.471 185.472 176.556 365.850 4.420 3.992 8.128
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA
1.302.796 1.192.239 2.495.035 1.302.796 1.192.239 2.495.035
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 43,2 54,4 55,8 14,2 14,8 14,7

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015


Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
TABEL 53

CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

PESERTA JAMINAN KESEHATAN


NO JENIS JAMINAN KESEHATAN JUMLAH %
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8

1 Jaminan Kesehatan Nasional NA NA 1.321.852 NA NA 52.979

1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN NA NA 449.376 NA NA 18.011

1.2 PBI APBD NA NA 135.170 NA NA 5.418

1.3 Pekerja penerima upah (PPU) NA NA 450.193 NA NA 18.043

1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri NA NA 115.879 NA NA 4.644

1.5 Bukan pekerja (BP) NA NA 38.321 NA NA 1.536

2 Jamkesda NA NA 132.913 NA NA 5.327

3 Asuransi Swasta NA NA 0 NA NA 0,00

4 Asuransi Perusahaan NA NA 0 NA NA 0,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 1.321.852 0,00 0,00 52.979

Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015


TABEL 55

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT


KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

JUMLAH PASIEN KELUAR PASIEN KELUAR MATI


PASIEN KELUAR MATI GDR NDR
NO NAMA RUMAH SAKITa TEMPAT (HIDUP + MATI) ≥ 48 JAM DIRAWAT
TIDUR L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Dr. St. Imanuddin 196 7.827 7.724 15.551 272 269 541 116 115 231 34,8 34,8 34,8 14,8 14,9 14,9
2 Lamandau 66 NA NA 2.522 NA NA 9 NA NA NA NA NA NA NA NA NA
3 Sukamara 53 1.144 1.355 2.499 28 23 51 9 7 16 24,5 17,0 20,4 7,9 5,2 6,4
4 Dr. Murjani 220 NA NA 16.415 NA NA 619 NA NA 202 NA NA 37,7 NA NA 12,3
5 Kuala Pembuang 54 725 886 1.611 17 16 33 13 9 22 23,4 18,1 20,5 17,9 10,2 13,7
6 Hanau 22 NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
7 Kasongan 90 NA NA 3.105 NA NA 35 NA NA 14 NA NA 1,1 NA NA 0,5
8 Dr. Soemarno SA 145 3.621 4.326 7.947 123 79 202 43 23 66 34,0 18,3 25,4 11,9 5,3 8,3
9 Pulang Pisau 99 NA NA 3.338 NA NA 73 NA NA 23 NA NA 21,9 NA NA 6,9
10 Kuala Kurun 62 4.257 6.257 10.514 25 14 39 25 14 39 5,9 2,2 3,7 5,9 2,2 3,7
11 Buntok 121 2.889 3.954 6.843 26 38 64 79 109 188 9,0 9,6 9,4 27,3 27,6 27,5
12 Tamiang Layang 64 1.724 1.706 3.430 25 15 40 4 4 8 14,5 8,8 11,7 2,3 2,3 2,3
13 Muara Teweh 83 2.644 2.711 5.355 68 67 135 24 21 45 25,7 24,7 25,2 9,1 7,7 8,4
14 Puruk Cahu 84 NA NA 3.597 NA NA 97 NA NA 47 NA NA 2,7 NA NA 1,3
15 RS Doris Silvanus 306 4.576 6.779 11.355 239 265 504 74 118 192 52,2 39,1 44,4 16,2 17,4 16,9
16 RS Bhayangkara 51 1.560 1.600 3.160 14 10 24 4 0 4 9,0 6,3 7,6 2,6 0 1,3
17 RS TNI AD 19 564 260 824 3 1 4 0 0 0 5,3 3,8 4,9 0 0 0
18 RS Yasmin 41 437 1.325 1.762 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 RS Muhammadiyah 49 1.056 1.308 2.364 2 11 13 10 7 17 1,9 8,4 5,5 9,5 5,4 7,2
20 RSJ Kalawa Atei 45 NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
KABUPATEN/KOTA 1.870 33.024 40.191 102.192 842 808 2.483 401 427 1.114 25,5 20,1 24,3 12,1 10,6 10,9

Sumber: a. Bidang Bina Yankes Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah 2015


b. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
TABEL 56

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT


KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

JUMLAH
PASIEN KELUAR JUMLAH HARI JUMLAH LAMA
NO NAMA RUMAH SAKITa TEMPAT
(HIDUP + MATI) PERAWATAN DIRAWAT
BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
TIDUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Dr. St. Imanuddin 196 15.551 55.085 54.330 77,0 79,34 1,06 3,5
2 Lamandau 66 2.522 7.133 6.532 29,6 38,21 6,7 2,6
3 Sukamara 53 2.499 9.464 7.048 48,9 47,15 4,0 2,8
4 Dr. Murjani 220 16.415 58.040 57.048 72,3 74,61 1,36 3,5
5 Kuala Pembuang 54 1.611 5.697 0 28,9 29,83 8,7 0,0
6 Hanau 22 NA NA NA NA NA NA NA
7 Kasongan 90 3.105 11.781 8.890 35,9 34,5 6,8 2,9
8 Dr. Soemarno SA 145 7.947 25.964 18.468 49,1 54,81 3,4 2,3
9 Pulang Pisau 99 3.338 25.138 21.489 69,6 33,72 3,29 6,4
10 Kuala Kurun 62 10.514 2.633 5.024 11,6 169,58 1,9 0,5
11 Buntok 121 6.843 28.900 26.500 65,4 56,55 2,2 3,9
12 Tamiang Layang 64 3.430 6.972 8.249 29,8 53,59 4,8 2,4
13 Muara Teweh 83 5.355 14.123 14.873 46,6 64,52 3,0 2,8
14 Puruk Cahu 84 3.597 9.376 9.389 30,6 42,82 5,9 2,6
15 RS Doris Silvanus 306 11.355 44.831 42.508 40,1 37,11 5,9 3,7
16 RS Bhayangkara 51 3.160 9.132 8.058 49,1 61,96 3,0 2,6
17 RS TNI AD 19 824 2.636 1.841 38,0 43,37 5,2 2,2
18 RS Yasmin 41 1.762 4.861 5.101 32,5 42,98 5,7 2,9
19 RS Muhammadiyah 49 2.364 118 396 0,7 48,24 7,5 0,2
20 RSJ Kalawa Atei 45 NA NA NA NA NA NA NA
KABUPATEN/KOTA 1870 102192 321.884 295.744 47,2 54,65 3,5 2,9

Sumber: a. Bidang Bina Yankes Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah 2015


b. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
TABEL 57

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

RUMAH TANGGA
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH
JUMLAH % DIPANTAU % BER- PHBS
JUMLAH DIPANTAU BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7
1 Kotawaringin Barat 72.886 14.969 20,5 6.247 41,7
2 Lamandau 20.230 631 3,1 399 63,2
3 Sukamara 14.790 4954 33,5 2296 46,3
4 Kotawaringin Timur 111.955 3.780 3,4 847 22,4
5 Seruyan 49.262 155 0,3 94 60,6
6 Katingan 40.780 17.615 43,2 9.072 51,5
7 Kapuas 89.067 7313 8,2 7.313 100,0
8 Pulang Pisau 31.892 26.700 83,7 6.954 26,0
9 Gunung Mas 26.026 1.607 6,2 69 4,3
10 Barito Selatan 33.594 16.572 43,9 7.675 46,3
11 Barito Timur 29.900 NA NA NA NA
12 Barito Utara 31.928 3.360 10,5 2.057 61,2
13 Murung Raya 26.001 14.382 55,3 7.243 50,4
14 Palangka Raya 68.469 1.182 1,7 269 22,8
JUMLAH (KAB/KOTA) 646.780 113.220 17,5 50.535 44,6

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015


TABEL 58

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

2014 2015
RUMAH MEMENUHI SYARAT JUMLAH RUMAH DIBINA MEMENUHI RUMAH MEMENUHI SYARAT
JUMLAH RUMAH DIBINA
(RUMAH SEHAT) RUMAH YANG SYARAT (RUMAH SEHAT)
NO KABUPATEN/KOTA SELURUH
BELUM
RUMAH
JUMLAH % MEMENUHI JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
SYARAT
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Kotawaringin Barat 52.154 19.871 38,10 32283,00 9.213 28,54 4172 45,28 24.043 46,10
2 Lamandau 21504 5.563 25,87 16201,00 6.362 39,27 5563 87,44 9.663 44,94
3 Sukamara 11525 1.171 10,16 9876,00 5.255 53,21 2033 38,69 3.204 27,80
4 Kotawaringin Timur 70302 11.062 15,73 15953 16.434 103,02 3942 23,99 15.004 21,34
5 Seruyan 38236 1.279 3,35 32044 6.192 19,32 6192 100,00 7.471 19,54
6 Katingan 44760 13.863 30,97 30.897 3.200 10,36 2206 68,94 16.069 35,90
7 Kapuas 87226 9.288 10,57 11982,00 6.258 52,23 2903 46,39 12.186 13,97
8 Pulang Pisau 31.980 26.827 83,89 4791 288 6,01 63 21,88 26.890 84,08
9 Gunung Mas 35769 13.402 37,47 22367 31.257 139,75 31257 100,00 20.559 57,48
10 Barito Selatan 34454 15.280 44,35 19174 6.658 34,72 445 6,68 15.725 45,64
11 Barito Timur 28200 8.988 31,87 3916 11.066 282,58 5238 47,33 14.226 50,45
12 Barito Utara 33658 14.195 42,17 19463 4.396 22,59 3153 71,72 17.348 51,54
13 Murung Raya 14224 3.554 24,99 14951 3.835 25,65 1340 34,94 4.894 34,41
14 Palangka Raya 55004 47.561 86,47 6590 307 4,66 289 94,14 47.850 86,99
JUMLAH (KAB/KOTA) 558.996 191.904 34,33 240.488 110.721 46,04 68796 62,13 235.132 42,06

Sumber: a. Bidang PMK Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah 2015


b. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015
TABEL 59

PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

BUKAN JARINGAN PERPIPAAN


PENDUDUK DENGAN
AKSES BERKELANJUTAN
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
TERHADAP AIR MINUM
SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA TERMINAL AIR MATA AIR TERLINDUNG PENAMPUNGAN AIR HUJAN LAYAK

NO KABUPATEN/KOTA PENDUDUK

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA
MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
SARANA

SARANA

SARANA

SARANA

SARANA

SARANA

SARANA
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

%
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 Kotawaringin Barat 278.141 11.697 45272 8404 37514 10.272 32937 4768 21146,00 9587 12.599 4315 16937 0 0 0 0,00 18 802 28 725 821 3291 671 3291,00 16 10966 14 9642,00 89255 32,09
2 Lamandau 73.975 2.416 0 0 2571,00 2.416 0 2610 0,00 NA NA NA NA NA NA NA NA 2263 NA 1717 1.366 2263 NA 198 NA 22663 NA 1659 1042,00 4979 6,73
3 Sukamara 55.321 1.547 1547 1547 1547,00 1.964 1964 1964 1964,00 4241 4.241 4241 4241,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0 9 9 9 9,00 465 465 465 465,00 8226 14,87
4 Kotawaringin Timur 426.176 1.592 6094 454 1937,00 226 1229 183 961,00 1018 5.265 1006 5216,00 9 42 9 42,00 0 0 0 0 1938 7031 2163 9235,00 2507 9894 2507 9854,00 27245 6,39
5 Seruyan 174.859 10.682 42728 10587 42348,00 314 314 236 236,00 4112 16.448 4112 16448,00 0,00 0,00 0,00 0,00 55 237 55 237 96 441 96 441,00 4 14287 4 14287,00 73761 42,18
6 Katingan 160.305 3.087 12115 3079 12084,00 782 3113 590 2208,00 8365 30.715 7799 30245,00 0,00 0,00 0,00 0,00 4 105 4 105 3337 10001 2744 10001,00 1431 5986 1429 5979,00 60622 37,82
7 Kapuas 348.049 9.096 18192 4548 9096,00 4.014 4014 3011 3011,00 4014 4.014 3011 3011,00 0,00 0,00 0,00 0,00 10 40 10 40 3277 3277 2458 2458,00 2264 4340 2264 4340,00 21956 6,31
8 Pulang Pisau 124.845 442 2879 379 2465,00 1.939 5782 384 1668 5166 22.109 3774 17550 15 584 15 584 6 696 6 696 3202 25895 1673 20304 3322 16923 3322 22003 65270 52,28
9 Gunung Mas 109.947 24 120 15 75,00 1.071 5355 626 3129,00 4071 4.071 3053 3053,00 0 0 0 0 0 0 0 0 825 4125 495 2475,00 1875 9375 1125 5625,00 14357 13,06
10 Barito Selatan 131.987 1.283 8822 918 3979,00 228 3295 13 34,00 459 4.871 213 2058,00 0 0 0 0,00 73 2445 73 2.445 87 656 4 16,00 14 37066 14 37066,00 45598 35,09
11 Barito Timur 113.696 14.745 21668 5112 20866,00 14.957 25341 8342 13587,00 503 1.242 114 645,00 0,00 0,00 0,00 0,00 25 591 1 35 12 191 6 36,00 4172 17903 3964 17480,00 52649 46,31
12 Barito Utara 127.479 2.491 5886 2298 5643,00 149 149 112 112,00 205 193 139 271,00 0,00 0,00 0,00 0,00 271 3289 30 30 257 677 248 668,00 693 7009 6 7009,00 13733 10,77
13 Murung Raya 110.390 800 800 600 600,00 16 89 16 89,00 52 261 6 70,00 13 300 3 240,00 30 1891 5 1.630 316 1814 77 410,00 990 9133 135 5226,00 8265 7,49
14 Palangka Raya 259.865 302 1020 0 0,00 0 0 0 0,00 41789 149.394 1296 5252,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 0 0,00 17464 67861 17464 67861 73113 28,13
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.495.035 60.204 167143 37941 140725 38348 83582 22855 48145 83582 255423 33079 104997 37 926 27 866 2755 10096 1929 7309 16440 57408 10842 49344 57880 211208 34372 207879 559029 22,41

Sumber: a. Bidang PMK Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah 2015


b. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015
TABEL 60

PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

JUMLAH MEMENUHI SYARAT


PENYELEN JUMLAH SAMPEL (FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)
NO KABUPATEN/KOTA
GGARA AIR DIPERIKSA
MINUM JUMLAH %
1 2 4 5 6 7
1 Kotawaringin Barat 242 222 215 96,85
2 Lamandau 53 43 43 100
3 Sukamara 29 29 24 82,76
4 Kotawaringin Timur 112 49 31 63,27
5 Seruyan 39 29 24 82,76
6 Katingan 56 46 31 67,39
7 Kapuas 141 23 16 69,57
8 Pulang Pisau 110 38 22 57,89
9 Gunung Mas 1729 40 39 97,50
10 Barito Selatan 88 147 85 57,82
11 Barito Timur 5422 13 6 46,15
12 Barito Utara 107 63 61 96,83
13 Murung Raya 8 4 0 0,00
14 Palangka Raya 16011 55 51 92,73
JUMLAH (KAB/KOTA) 24147 801 648 80,90

Sumber: a. Bidang PMK Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah 2015


TABEL 61

PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

JENIS SARANA JAMBAN PENDUDUK DENGAN


KOMUNAL LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG AKSES SANITASI
LAYAK (JAMBAN
PENDUDUK MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA
SEHAT)
JUMLAH

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
% PENDUDUK

% PENDUDUK

% PENDUDUK

% PENDUDUK
NO KABUPATEN/KOTA

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
SARANA

SARANA

SARANA

SARANA
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
JUMLAH %

1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Kotawaringin Barat 278.141 94 3.383 94 3.383 100 30.313 94.041 28.087 73.078 77,7087 818 2.215 693 1.315 59,37 5.658 13.636 3.964 7.087 51,97 85211 30,6
2 Lamandau 73.975 121 6.362 121 605 9,51 2.062 2.062 2.062 2.062 100 264 6.362 264 264 4,15 NA NA NA NA NA 19585 26,5
3 Sukamara 55.321 542 13.516 542 13.516 100 5.789 5.789 5.479 5.479 94,645 NA NA NA NA NA 71 71 36 36 50,70 13516 24,4
4 Kotawaringin Timur 426.176 5 50 3 30 60 17.634 39.692 13.980 45.225 113,94 238 1.190 201 1.005 84,4538 12.230 38.947 11.648 42.711 109,66 88971 20,9
5 Seruyan 174.859 130 180 130 180 100 5.913 5.913 5.913 5.913 100 NA NA NA NA NA 62 375 62 375 100,00 24752 14,2
6 Katingan 160.305 274 4.956 274 4.956 100 10.641 10.641 10.641 10.641 100 3 8 3 8 100 1.422 9.488 1.229 9.488 100,00 40698 25,4
7 Kapuas 348.049 5.023 15.069 5.023 15.069 100 31.052 31.052 31052,0 31.052 100 5.565 6.846 4.204 6.846 100 854 3.908 365 1.825 46,70 94662 27,2
8 Pulang Pisau 124.845 354 1.132 332 1.022 90,28 21.202 68.118 17.278 56.370 82,75 1.330 6.398 1.217 4.456 69,65 2.600 8.662 1.049 3.362 38,81 65210 52,2
9 Gunung Mas 109.947 1.447 4.341 1.447 4.341 100,00 7.287 7.287 8.798 8.798 120,74 NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA 25707 23,4
10 Barito Selatan 131.987 1.044 4.613 148 975 21,14 14.185 56.740 14.185 56.740 100 3.458 13.672 3.458 13.772 100,731 NA NA NA NA NA 71585 55,1
11 Barito Timur 113.696 84 758 62 660 87,07 16.305 32.024 14.265 50.687 158,28 252 1.055 40 158 14,9763 1.241 2.345 247 1.951 83,1983 53850 47,4
12 Barito Utara 127.479 1.583 4.749 1.583 4.749 100 5.993 9.365 4.486 11.604 123,91 470 1.225 135 1.225 100 982 755 609 2.949 390,596 16727 13,1
13 Murung Raya 110.390 1.174 7.503 865 7.503 100 3.275 8.420 1.081 5.414 64,30 236 1.386 120 592 42,71 568 4.154 58 244 5,87 7567 6,9
14 Palangka Raya 259.865 644 2.698 10 370 13,71 49.849 198.632 1.478 5.946 2,99 NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA 198632 76,4
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.495.035 12.519 69.310 10.634 57.359 82,76 221.500 569.776 158.785 369.009 64,76 12.634 40.357 10.335 29.641 73,45 25.688 82.341 19.267 70.028 85,05 806.673 32,3

Sumber: …………………
Sumber: (sebutkan)
a. Bidang PMK Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah 2015
TABEL 62

DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT


KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

JUMLAH SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)


DESA/ DESA MELAKSANAKAN DESA STOP BABS
NO KABUPATEN/KOTA DESA STBM
KELURAHA STBM (SBS)
N
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10
1 Kotawaringin Barat 95 49 51,6 38 0,00 0 0
2 Lamandau 83 29 34,9 0,0 0,00 0 0
3 Sukamara 32 13 40,6 7,0 21,88 0 0
4 Kotawaringin Timur 185 64 34,6 13,0 7,03 0 0
5 Seruyan 100 8 8,0 0,0 0,00 0 0
6 Katingan 161 77 47,8 0,0 0,00 0 0
7 Kapuas 233 100 42,9 17,0 7,30 0 0
8 Pulang Pisau 99 63 63,6 25,0 25,25 0 0
9 Gunung Mas 127 35 27,6 12,0 9,45 0 0
10 Barito Selatan 93 48 51,6 6,0 6,45 0 0
11 Barito Timur 105 96 91,4 22,0 20,95 0 0
12 Barito Utara 103 67 65,0 0,0 0,00 0 0
13 Murung Raya 125 13 10,4 0,0 0,00 0 0
14 Palangka Raya 30 0 0,0 0,0 0,00 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.571 662 42,1 140 8,91 0 0

Sumber: a. Bidang PMK Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah 2015


TABEL 63

PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

TEMPAT-TEMPAT UMUM
YANG ADA MEMENUHI SYARAT KESEHATAN

SARANA PENDIDIKAN SARANA KESEHATAN HOTEL


SARANA TEMPAT-TEMPAT
SARANA PENDIDIKAN HOTEL
KESEHATAN UMUM

JUMLAH TTU
RUMAH SAKIT
NO KABUPATEN/KOTA SD SLTP SLTA PUSKESMAS BINTANG NON BINTANG
UMUM

SAKIT UMUM
PUSKESMAS

BINTANG

BINTANG

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
RUMAH
SLTP

SLTA

NON
SD

%
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Kotawaringin Barat 138 52 30 56 2 2 43 323 150 108,7 51 98,1 29 96,7 17 30,4 2 100,0 2 100,0 42 97,7 293 90,7
2 Lamandau 97 37 11 11 1 0 7 164 88 90,7 36 97,3 10 90,9 11 100,0 1 100,0 0 0 7 100,0 153 93,3
3 Sukamara 46 25 14 31 1 0 4 121 34 73,9 21 84,0 10 71,4 29 93,5 1 100,0 0 0 3 75,0 98 81,0
4 Kotawaringin Timur 186 46 15 61 1 1 25 335 97 52,2 26 56,5 12 80,0 31 50,8 1 100,0 0 0 2 8,0 169 50,4
5 Seruyan 156 50 10 12 2 0 21 251 106 67,9 47 94,0 10 100,0 12 100,0 2 100,0 0 0 9 42,9 186 74,1
6 Katingan 190 50 24 110 1 1 20 396 166 87,4 46 92,0 23 95,8 102 92,7 1 100,0 1 100,0 3 15,0 342 86,4
7 Kapuas 161 37 21 23 1 1 6 250 79 49,1 18 48,6 7 33,3 21 91,3 1 100,0 1 100,0 6 100,0 133 53,2
8 Pulang Pisau 201 46 26 11 1 0 0 285 134 66,7 40 87,0 23 88,5 11 100,0 1 100,0 0 0 0 0 209 73,3
9 Gunung Mas 169 65 35 17 1 2 13 302 169 100,0 65 100,0 35 100,0 17 100,0 1 100,0 2 100,0 13 100,0 302 100,0
10 Barito Selatan 186 62 33 12 1 0 21 315 117 62,9 40 64,5 20 60,6 12 100,0 1 100,0 0 0 5 23,8 195 61,9
11 Barito Timur 121 45 35 11 1 0 15 228 121 100,0 45 100,0 7 20,0 11 100,0 1 100,0 0 0 15 100,0 200 87,7
12 Barito Utara 189 34 20 16 1 3 10 273 173 91,5 33 97,1 17 85,0 16 100,0 1 100,0 1 33,3 5 50,0 246 90,1
13 Murung Raya 167 45 16 15 1 2 5 251 167 100,0 45 100,0 16 100,0 14 93,3 1 100,0 1 50,0 5 100,0 249 99,2
14 Palangka Raya 133 49 42 10 3 4 28 269 42 31,6 16 32,7 16 38,1 10 100,0 3 100,0 4 100,0 0 0 91 33,8
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.140 643 332 396 18 16 218 3.763 1.643 76,8 529 82,3 235 70,8 314 79,3 18 100,0 12 75,0 115 52,8 2.866 76,16264

Sumber: a. Bidang PMK Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah 2015


TABEL 64

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI


KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
JUMLAH RUMAH DEPOT AIR RUMAH DEPOT AIR
NO KABUPATEN/KOTA MAKANAN MAKANAN
TPM JASA BOGA MAKAN/ MINUM TOTAL % JASA BOGA MAKAN/ MINUM TOTAL %
JAJANAN JAJANAN
RESTORAN (DAM) RESTORAN (DAM)
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Kotawaringin Barat 1080 140 267 232 330 969 90 39 96 90 100 325 30
2 Lamandau 152 0 56 43 0 99 65 0 31 5 0 36 24
3 Sukamara 324 19 85 32 30 166 51 1 69 3 109 182 56
4 Kotawaringin Timur 683 15 81 91 237 424 62 26 42 29 153 250 37
5 Seruyan 148 0 148 39 0 187 126 0 0 0 0 0 0
6 Katingan 514 30 13 34 19 96 19 0 16 22 174 212 41
7 Kapuas 178 11 19 32 137 199 112 3 48 50 31 132 74
8 Pulang Pisau 376 15 89 90 143 337 90 0 20 3 16 39 10
9 Gunung Mas 9 0 0 0 0 0 0 0 4 2 3 9 100
10 Barito Selatan 574 2 13 85 88 188 33 7 103 62 214 386 67
11 Barito Timur 514 9 54 41 59 163 32 1 27 42 277 347 68
12 Barito Utara 529 27 119 80 227 453 86 1 78 15 22 116 22
13 Murung Raya 168 17 10 7 146 180 107 17 0 0 0 17 10
14 Palangka Raya 1118 15 39 90 58 202 18 2 2 4 25 33 3
JUMLAH (KAB/KOTA) 6367 300 993 896 1474 3663 58 97 536 327 1124 2084 33

Sumber: a. Bidang PMK Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah 2015


TABEL 65

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK


KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK

MEMENUHI SYARAT

MEMENUHI SYARAT
JUMLAH TPM TIDAK

HIGIENE SANITASI

TPM DIUJI PETIK


PERSENTASE

PERSENTASE
RUMAH MAKAN/

RUMAH MAKAN/
JUMLAH TPM
TPM DIBINA
MINUM (DAM)

MINUM (DAM)
JASA BOGA

JASA BOGA
RESTORAN

RESTORAN
DEPOT AIR

DEPOT AIR
MAKANAN

MAKANAN
JAJANAN

JAJANAN
TOTAL

TOTAL
NO KABUPATEN/KOTA

1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Kotawaringin Barat 388 16 81 49 60 206 53 930 0 0 5 0 5 0,54
2 Lamandau 36 0 0 43 0 36 100 99 0 0 0 0 0 0,00
3 Sukamara 182 1 54 1 48 104 57 166 38 61 26 20 145 87,35
4 Kotawaringin Timur 261 18 29 25 111 183 70 456 0 0 46 0 46 10,09
5 Seruyan 148 0 148 39 0 148 100 187 0 0 40 0 40 21,39
6 Katingan 241 29 16 22 174 241 100 96 0 7 36 28 71 73,96
7 Kapuas 132 5 9 16 27 57 43 199 0 0 7 4 11 5,53
8 Pulang Pisau 39 0 16 4 3 23 59 337 0 7 6 7 20 5,93
9 Gunung Mas 9 NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
10 Barito Selatan 386 0 0 0 260 260 67 188 0 28 79 0 107 56,91
11 Barito Timur 347 5 7 83 60 155 45 163 3 0 0 0 3 1,84
12 Barito Utara 116 28 140 86 275 116 100 453 0 0 0 0 0 0,00
13 Murung Raya 17 48 0 4 46 17 100 180 0 0 0 0 0 0,00
14 Palangka Raya 33 2 2 4 25 33 100 202 0 11 0 3 14 6,93
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.335 152 502 376 1.089 1.579 68 3.656 41 114 245 62 462 13
Sumber: a. Bidang PMK Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah 2015
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

PERSENTASE
SATUAN TOTAL JUMLAH
NO NAMA OBAT KEBUTUHAN SISA STOK KETERSEDIAAN
TERKECIL PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Albendazol Tablet 1032764 1032764 249.326 0 0
2 Amoxicillin 500 mg Tablet 23.900 23.900 134.900 158800,00 664,44
3 Amoxicillin Syrup 2.817 2.817 0 2817,00 100,00
4 Deksametason Tablet 19.500 19.500 0 19500,00 100,00
5 Diazepam 5 mg/mL Injeksi 2.339 2.339 0 2339,00 100,00
6 Epinefrin (Adrenalin) 0,1% (sebagai HCL) Injeksi 1.380 1.380 0 1380,00 100,00
7 Fitomenadion (Vitamin K) Injeksi - - 0 0 0
8 Furosemid 40 mg Tablet 6.400 6.400 0 6400,00 100,00
9 Garam oralit Serbuk 250.208 250.208 244.308 494516,00 197,64
10 Glibenklamid Tablet - - 0 0
11 Kaptopril Tablet 7.200 7.200 19.900 0 0
12 Magnesium Sulfat 20 % Injeksi 0 0 0
13 Metilergometrin Maleat 0,200 mg-1 ml Injeksi 500 500 520 1020,00 204,00
14 Obat Anti Tuberculosis dewasa Tablet 1.928 1.928
15 Oksitosin Injeksi 750 750 750,00 100,00
16 Parasetamol 500 mg Tablet 297.700 297.700 130.080 427780,00 143,69
17 Tablet Tambah Darah Tablet 4.300 4.300 4300,00 100,00
18 Vaksin BCG Injeksi 25.090 25.090 4.000 Ketrsediaan 461,97
19 Vaksin TT Injeksi 17.440 17.440 1.870
20 Vaksin DPT/ DPT-HB/ DPT-HB-Hib Injeksi

Sumber: Bidang Jamsarkes Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015


TABEL 67
JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

PEMILIKAN/PENGELOLA
NO FASILITAS KESEHATAN
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
RUMAH SAKIT
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 15 2 0 2 20
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 1 0 0 1
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 77 77
- JUMLAH TEMPAT TIDUR 605 605
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 118 118
3 PUSKESMAS KELILING 126 126
4 PUSKESMAS PEMBANTU 1063 1.063
SARANA PELAYANAN LAIN
1 RUMAH BERSALIN 0 10 10
2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 1 6 2 105 114
3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 25 25
4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 20 375 395
5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 3 11 14
6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 1 0 1
7 UNIT TRANSFUSI DARAH 4 1 0 5
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
1 INDUSTRI FARMASI 0 2 2
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 -
3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 0 3 3
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 0 0 -
5 PEDAGANG BESAR FARMASI 0 1 1
6 APOTEK 11 5 263 279
7 TOKO OBAT 0 197 197
8 PENYALUR ALAT KESEHATAN 0 1 1
Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015
b. Bidang Jaminan Sarana Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
TABEL 68

PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I


NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
JUMLAH %
1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 19 19 100,00

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 1 1 100,00

JUMLAH (KAB/KOTA) 20 20 100,00

Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015


b. Bidang Jaminan Sarana Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
TABEL 69

JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

STRATA POSYANDU
POSYANDU AKTIF
NO KABUPATEN/KOTA PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Kotawaringin Barat 5 2,91 100 58,14 51 29,65 16 9,30 172 67 38,95
2 Lamandau 12 12,77 34 36,17 33 35,11 15 15,96 94 48 51,06
3 Sukamara 3 6,00 47 94,00 0 0,00 0 0,00 50 0 0,00
4 Kotawaringin Timur 197 66,55 79 26,69 19 6,42 1 0,34 296 20 6,76
5 Seruyan 71 51,45 55 39,86 3 2,17 9 6,52 138 12 8,70
6 Katingan 51 25,63 91 45,73 57 28,64 0 0,00 199 57 28,64
7 Kapuas 118 41,26 121 42,31 45 15,73 2 0,70 286 47 16,43
8 Pulang Pisau 40 23,81 98 58,33 25 14,88 5 2,98 168 30 17,86
9 Gunung Mas 49 35,00 86 61,43 5 3,57 0 0,00 140 5 3,57
10 Barito Selatan 57 35,40 78 48,45 24 14,91 2 1,24 161 26 16,15
11 Barito Timur 31 18,45 86 51,19 42 25,00 9 5,36 168 51 30,36
12 Barito Utara 20 11,83 105 62,13 34 20,12 10 5,92 169 44 26,04
13 Murung Raya 140 86,42 22 13,58 0 0,00 0 0,00 162 0 0,00
14 Palangka Raya 14 10,22 113 82,48 2 1,46 8 5,84 137 10 7,30
JUMLAH (KAB/KOTA) 808 34,53 1115 47,65 340 14,53 77 3,29 2340 417 17,82
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA 1

Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015


TABEL 70

JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN


KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

DESA/
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
NO KABUPATEN/KOTA KELURAHA
N POSKESDES POLINDES POSBINDU
1 2 4 5 6 7
1 Kotawaringin Barat 95 53 14 37
2 Lamandau 83 51 0 0
3 Sukamara 32 28 0 29
4 Kotawaringin Timur 185 50 38 27
5 Seruyan 100 41 19 14
6 Katingan 161 18 30 0
7 Kapuas 233 60 17 8
8 Pulang Pisau 99 37 7 0
9 Gunung Mas 127 29 3 0
10 Barito Selatan 93 69 5 0
11 Barito Timur 105 8 60 0
12 Barito Utara 103 19 10 9
13 Murung Raya 125 1 3 7
14 Palangka Raya 30 5 6 22
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.571 469 212 153

Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015


TABEL 71

JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN


KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

JUMLAH DESA/KELURAHAN SIAGA


DESA/
NO KABUPATEN/KOTA
KELURAHA PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %
N
1 2 4 5 6 7 8 9 10
1 Kotawaringin Barat 95 34 19 6 6 65 68,42
2 Lamandau 83 63 3 0 0 66 79,52
3 Sukamara 32 22 0 0 0 22 68,75
4 Kotawaringin Timur 185 185 0 0 0 185 100
5 Seruyan 100 95 36 21 8 160 160
6 Katingan 161 23 40 19 0 82 50,93
7 Kapuas 233 130 21 0 0 151 64,81
8 Pulang Pisau 99 40 6 0 0 46 46,46
9 Gunung Mas 127 17 0 0 0 17 13,39
10 Barito Selatan 93 10 9 9 0 28 30,11
11 Barito Timur 105 15 9 7 4 35 33,33
12 Barito Utara 103 66 15 0 0 81 78,64
13 Murung Raya 125 95 3 0 0 98 78,4
14 Palangka Raya 30 5 0 0 0 5 16,67
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.571 800 161 62 18 1.041 66,26

Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015


TABEL 72

JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

DOKTER
NO UNIT KERJA DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI
GIGI SPESIALIS
TOTAL
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Kotawaringin Barat 0 0 0 10 20 30 10 20 30 4 6 10 0 0 0 4 6 10
2 Lamandau 0 0 0 9 6 15 9 6 15 0 2 2 0 0 0 0 2 2
3 Sukamara 0 0 0 5 5 10 5 5 10 2 2 4 0 0 0 2 2 4
4 Kotawaringin Timur 0 0 0 15 24 39 15 24 39 3 7 10 0 0 0 3 7 10
5 Seruyan 0 0 0 6 9 15 6 9 15 0 3 3 0 0 0 0 3 3
6 Katingan 0 0 0 5 17 22 5 17 22 2 2 4 0 0 0 2 2 4
7 Kapuas 0 0 0 16 12 28 16 12 28 2 6 8 0 0 0 2 6 8
8 Pulang Pisau 0 0 0 10 10 20 10 10 20 0 4 4 0 0 0 0 4 4
9 Gunung Mas 0 0 0 6 8 14 6 8 14 1 3 4 0 0 0 1 3 4
10 Barito Selatan 0 0 0 8 7 15 8 7 15 1 5 6 0 0 0 1 5 6
11 Barito Timur 0 0 0 7 9 16 7 9 16 1 3 4 0 0 0 1 3 4
12 Barito Utara 0 0 0 14 9 23 14 9 23 2 6 8 0 0 0 2 6 8
13 Murung Raya 0 0 0 NA NA 24 NA NA 24 NA NA 4 0 0 0 NA NA 4
14 Palangka Raya 0 0 0 15 24 39 15 24 39 1 11 12 0 1 1 1 12 13
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 126 160 310 126 160 310 19 60 83 0 1 1 19 61 84
1 Dr. St. Imanuddin 12 14 26 7 7 14 19 21 40 1 1 2 1 0 1 2 1 3
2 Lamandau 2 1 3 6 5 11 8 6 14 0 1 1 0 0 0 0 1 1
3 Sukamara 3 3 6 1 3 4 4 6 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Dr. Murjani 12 12 24 5 6 11 17 18 35 0 2 2 0 0 0 0 2 2
5 Kuala Pembuang 3 0 3 3 1 4 6 1 7 1 0 1 0 0 0 1 0 1
6 Hanau 1 0 1 4 4 8 5 4 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Kasongan 4 3 7 5 5 10 9 8 17 2 0 2 0 0 0 2 0 2
8 Dr. Soemarno SA 8 4 12 7 6 13 15 10 25 0 2 2 0 0 0 0 2 2
9 Pulang Pisau 4 1 5 4 2 6 8 3 11 0 1 1 0 0 0 0 1 1
10 Kuala Kurun 3 1 4 8 1 9 11 2 13 2 0 2 0 0 0 2 0 2
11 Buntok 6 3 9 5 3 8 11 6 17 1 1 2 0 0 0 1 1 2
12 Tamiang Layang 4 1 5 4 3 7 8 4 12 1 1 2 0 0 0 1 1 2
13 Muara Teweh 5 5 10 4 4 8 9 9 18 2 0 2 0 0 0 2 0 2
14 Puruk Cahu 5 5 10 5 2 7 10 7 17 1 0 1 2 0 2 3 0 3
15 Dr. Doris Sylvanus 24 20 44 10 15 25 34 35 69 1 8 9 0 2 2 1 10 11
16 RS Polri Bhayangkara 0 0 0 3 3 6 3 3 6 1 1 2 0 0 0 1 1 2
17 RS TNI Denkesyah 1 0 1 1 0 1 2 0 2 0 1 1 0 0 0 0 1 1
18 RS PKU Muhammadiyah 2 0 2 3 9 12 5 9 14 0 1 1 0 0 0 0 1 1
19 RSIA Yasmin 1 2 3 1 3 4 2 5 7 0 2 2 0 0 0 0 2 2
20 RSJ Kelawa Atei 0 1 1 2 3 5 2 4 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 100 76 176 88 85 173 188 161 349 13 22 35 3 2 5 16 24 40
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 100 76 176 214 245 483 314 321 659 32 82 118 3 3 6 35 85 124
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 7 19,358 26 5 0,24 5

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015


a
Keterangan : termasuk S3
TABEL 73

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

PERAWATa PERAWAT GIGI


NO UNIT KERJA BIDAN
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Kotawaringin Barat 135 103 103 206 6 9 15
Lamandau 91 87 65 152 2 8 10
Sukamara 64 39 36 75 2 4 6
Kotawaringin Timur 148 152 189 341 4 19 23
Seruyan 111 59 79 138 0 5 5
Katingan 191 105 134 239 5 12 17
Kapuas 292 111 109 220 7 18 25
Pulang Pisau 148 34 54 88 3 9 12
Gunung Mas 124 98 105 203 2 7 9
Barito Selatan 139 72 110 182 6 12 18
Barito Timur 106 76 74 150 3 8 11
Barito Utara 145 N/A N/A 180 7 10 17
Murung Raya 198 N/A N/A 223 N/A N/A 18
Palangka Raya 163 N/A N/A 165 6 29 35
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2055 936 1058 2562 53 150 221
1 Dr. St. Imanuddin 37 51 117 168 0 1 1
2 Lamandau 26 39 56 95 0 2 2
3 Sukamara 28 36 40 76 2 2 4
4 Dr. Murjani 40 97 128 225 0 3 3
5 Kuala Pembuang 36 12 50 62 2 2 4
6 Hanau 20 6 19 25 0 0 0
7 Kasongan 20 39 61 100 0 3 3
8 Dr. Soemarno SA 39 78 142 220 1 3 4
9 Pulang Pisau 17 13 30 43 1 2 3
10 Kuala Kurun 16 34 33 67 1 2 3
11 Buntok 31 49 136 185 0 4 4
12 Tamiang Layang 15 29 64 93 0 3 3
13 Muara Teweh 14 23 52 75 0 5 5
14 Puruk Cahu 21 50 56 106 0 2 2
15 Dr. Doris Sylvanus 49 81 286 367 1 3 4
16 RS Polri Bhayangkara 15 18 37 55 2 5 7
17 RS TNI Denkesyah 2 14 6 20 0 1 1
18 RS PKU Muhammadiyah 11 19 47 66 0 0 0
19 RSIA Yasmin 13 7 13 20 0 2 2
20 RSJ Kelawa Atei 0 12 10 22 0 1 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 450 707 1383 2090 10 46 56
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2505 1643 2441 4652 63 196 277
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 100,40 186,45 11,10

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015


Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
TABEL 74

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

TENAGA KEFARMASIAN

NO UNIT KERJA TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa APOTEKER TOTAL

L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Kotawaringin Barat 3 16 19 0 4 4 3 20 23
2 Lamandau 2 1 3 1 1 2 3 2 5
3 Sukamara 2 0 2 1 5 6 3 5 8
4 Kotawaringin Timur 2 9 11 1 4 5 3 13 16
5 Seruyan 0 5 5 3 5 8 3 10 13
6 Katingan 5 9 14 1 1 2 6 10 16
7 Kapuas 1 4 5 0 2 2 1 6 7
8 Pulang Pisau 3 6 9 0 0 0 3 6 9
9 Gunung Mas 3 4 7 0 0 0 3 4 7
10 Barito Selatan 3 12 15 0 2 2 3 14 17
11 Barito Timur 2 9 11 2 4 6 4 13 17
12 Barito Utara 4 5 9 1 4 5 5 9 14
13 Murung Raya 3 5 8 0 0 0 3 5 8
14 Palangka Raya 0 12 12 0 4 4 0 16 16
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 33 97 130 10 36 46 43 133 176
1 Dr. St. Imanuddin 1 14 15 0 4 4 1 18 19
2 Lamandau 0 1 1 2 4 6 2 5 7
3 Sukamara 3 8 11 0 4 4 3 12 15
4 Dr. Murjani 2 10 12 1 4 5 3 14 17
5 Kuala Pembuang 0 2 2 0 2 2 0 4 4
6 Hanau 0 1 1 0 1 1 0 2 2
7 Kasongan 3 10 13 0 4 4 3 14 17
8 Dr. Soemarno SA 0 8 8 1 2 3 1 10 11
9 Pulang Pisau 0 5 5 0 3 3 0 8 8
10 Kuala Kurun 1 1 2 2 2 4 3 3 6
11 Buntok 1 0 1 0 5 5 1 5 6
12 Tamiang Layang 0 2 2 0 5 5 0 7 7
13 Muara Teweh 0 2 2 1 3 4 1 5 6
14 Puruk Cahu 4 6 10 0 3 3 4 9 13
15 Dr. Doris Sylvanus 6 31 37 7 12 19 13 43 56
16 RS Polri Bhayangkara 0 9 9 0 1 1 0 10 10
17 RS TNI Denkesyah 0 1 1 0 1 1 0 2 2
18 RS PKU Muhammadiyah 3 5 8 0 3 3 3 8 11
19 RSIA Yasmin 0 4 4 0 3 3 0 7 7
20 RSJ Kelawa Atei 0 2 2 1 1 2 1 3 4
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 24 122 146 15 67 82 39 189 228
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 57 219 276 25 103 128 82 322 404
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 11 5 16

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015


Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
TABEL 75

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

KESEHATAN MASYARAKATa KESEHATAN LINGKUNGANb


NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Kotawaringin Barat 3 11 14 6 6 12
2 Lamandau 6 3 9 4 1 5
3 Sukamara 2 2 4 4 3 7
4 Kotawaringin Timur 6 4 10 10 8 18
5 Seruyan 9 7 16 3 3 6
6 Katingan 6 11 17 6 3 9
7 Kapuas 16 11 27 15 9 24
8 Pulang Pisau 6 5 11 5 3 8
9 Gunung Mas 5 0 5 1 3 4
10 Barito Selatan 2 8 10 7 6 13
11 Barito Timur 2 4 6 10 9 19
12 Barito Utara 8 6 14 7 12 19
13 Murung Raya NA NA 8 NA NA 7
14 Palangka Raya 2 10 12 2 7 9
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 73 82 163 80 73 160
1 Dr. St. Imanuddin 0 0 0 1 0 1
2 Lamandau 2 2 4 1 0 1
3 Sukamara 3 4 7 0 2 2
4 Dr. Murjani 9 9 18 2 2 4
5 Kuala Pembuang 1 1 2 0 1 1
6 Hanau 1 0 1 0 0 0
7 Kasongan 1 5 6 1 0 1
8 Dr. Soemarno SA 7 5 12 1 2 3
9 Pulang Pisau 0 2 2 1 0 1
10 Kuala Kurun 0 2 2 0 0 0
11 Buntok 2 2 4 0 3 3
12 Tamiang Layang 1 1 2 2 0 2
13 Muara Teweh 3 1 4 0 2 2
14 Puruk Cahu NA NA 8 2 0 2
15 Dr. Doris Sylvanus 2 5 7 5 3 8
16 RS Polri Bhayangkara 0 1 1 0 0 0
17 RS TNI Denkesyah 0 0 0 0 0 0
18 RS PKU Muhammadiyah 0 0 0 0 0 0
19 RSIA Yasmin 0 1 1 0 0 0
20 RSJ Kelawa Atei 2 2 4 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 34 43 85 16 15 31
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 107 125 248 96 88 191
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 9,9 8

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015


Keterangan :
a
termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan,
tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatan
b
termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan
TABEL 76

JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015 340

NUTRISIONIS DIETISIEN TOTAL


NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Kotawaringin Barat 1 12 13 0 0 0 1 12 13
2 Lamandau 6 15 21 0 0 0 6 15 21
3 Sukamara 4 6 10 0 0 0 4 6 10
4 Kotawaringin Timur 4 14 18 0 0 0 4 14 18
5 Seruyan 3 11 14 0 0 0 3 11 14
6 Katingan 2 19 21 0 0 0 2 19 21
7 Kapuas 5 17 22 0 0 0 5 17 22
8 Pulang Pisau 3 8 11 0 0 0 3 8 11
9 Gunung Mas 2 7 9 2 3 5 4 10 14
10 Barito Selatan 2 8 10 0 0 0 2 8 10
11 Barito Timur 1 16 17 2 1 3 3 17 20
12 Barito Utara 2 19 21 0 2 2 2 21 23
13 Murung Raya 9 0 0 0 9
14 Palangka Raya 2 19 21 0 0 0 2 19 21
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 37 171 217 4 6 10 41 177 227
1 Dr. St. Imanuddin 1 7 8 0 0 0 1 7 8
2 Lamandau 4 8 12 0 0 0 4 8 12
3 Sukamara 0 3 3 0 0 0 0 3 3
4 Dr. Murjani 0 13 13 0 0 0 0 13 13
5 Kuala Pembuang 1 1 2 0 0 0 1 1 2
6 Hanau 0 2 2 0 0 0 0 2 2
7 Kasongan 0 4 4 0 0 0 0 4 4
8 Dr. Soemarno SA 2 9 11 0 0 0 2 9 11
9 Pulang Pisau 0 5 5 0 0 0 0 5 5
10 Kuala Kurun 1 4 5 0 0 0 1 4 5
11 Buntok 5 2 7 0 0 0 5 2 7
12 Tamiang Layang 3 5 8 0 0 0 3 5 8
13 Muara Teweh 0 3 3 0 2 2 0 5 5
14 Puruk Cahu 4 4 0 0 4 4
15 Dr. Doris Sylvanus 0 16 16 0 0 0 0 16 16
16 RS Polri Bhayangkara 0 4 4 0 0 0 0 4 4
17 RS TNI Denkesyah 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 RS PKU Muhammadiyah 0 2 2 0 0 0 0 2 2
19 RSIA Yasmin 0 1 1 0 0 0 0 1 1
20 RSJ Kelawa Atei 0 1 1 0 0 0 0 1 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 17 94 111 0 2 2 17 96 113
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 54 265 328 4 8 12 58 273 340
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 13,6

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015


TABEL 77

JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

TENAGA KETERAPIAN FISIK


TOTAL
NO UNIT KERJA FISIOTERAPIS OKUPASI TERAPIS TERAPIS WICARA AKUPUNKTUR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Kotawaringin Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Lamandau 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Sukamara 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 2 2
4 Kotawaringin Timur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Seruyan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Katingan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Kapuas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Pulang Pisau 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Gunung Mas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Barito Selatan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Barito Timur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Barito Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Murung Raya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Palangka Raya 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 0 1 0 2 2 0 0 0 0 0 0 1 2 3
1 Dr. St. Imanuddin 1 3 4 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 4 5
2 Lamandau 0 2 2 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 3 3
3 Sukamara 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 3
4 Dr. Murjani 3 2 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 5
5 Kuala Pembuang 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2
6 Hanau 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
7 Kasongan 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
8 Dr. Soemarno SA 3 2 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 5
9 Pulang Pisau 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2
10 Kuala Kurun 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
11 Buntok 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2
12 Tamiang Layang 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
13 Muara Teweh 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2
14 Puruk Cahu 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
15 Dr. Doris Sylvanus 3 4 7 1 1 2 0 1 1 0 0 0 4 6 10
16 RS Polri Bhayangkara 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2
17 RS TNI Denkesyah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 RS PKU Muhammadiyah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 RSIA Yasmin 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
20 RSJ Kelawa Atei 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 18 24 42 1 2 3 - 2 2 - - - 19 28 47
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - -
JUMLAH (KAB/KOTA) 19 24 43 1 4 5 - 2 2 - - - 20 30 50
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 2

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015


TABEL 78

JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

TENAGA KETEKNISIAN MEDIS


NO UNIT KERJA REKAM MEDIS DAN
TEKNISI ANALISIS REFRAKSIONIS TEKNISI TRANSFUSI TEKNISI
RADIOGRAFER RADIOTERAPIS TEKNISI GIGI ORTETIK PROSTETIK INFORMASI JUMLAH
ELEKTROMEDIS KESEHATAN OPTISIEN DARAH KARDIOVASKULER
KESEHATAN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 Kotawaringin Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 15 21 0 0 0 0 0 0 3 4 7 0 0 0 0 0 0 9 19 28
2 Lamandau 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 8 10 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 11 13
3 Sukamara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 4 6 0 4 4 0 0 0 0 0 0 2 1 3 0 0 0 0 0 0 4 9 13
4 Kotawaringin Timur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 10 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 10 14
5 Seruyan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 7 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 7 9
6 Katingan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 5 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 5 7
7 Kapuas 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 2 2 4 0 0 0 0 0 0 2 2 4 0 0 0 0 0 0 5 5 10
8 Pulang Pisau 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 3 6 7 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 9 16
9 Gunung Mas 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
10 Barito Selatan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 8 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 8 10
11 Barito Timur 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 5 6 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 6 8
12 Barito Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 7 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 7 8
13 Murung Raya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3
14 Palangka Raya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 2 11 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 13 15
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 0 1 1 0 1 1 0 1 5 17 22 28 87 115 0 1 1 0 0 0 7 7 14 0 0 0 0 0 0 43 112 155
1 Dr. St. Imanuddin 6 0 6 0 0 0 2 1 3 0 0 0 5 13 18 0 0 0 0 0 0 2 6 8 1 0 1 0 0 0 16 20 36
2 Lamandau 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 4 6 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 4 7 11
3 Sukamara 2 3 5 0 0 0 1 1 2 0 0 0 4 6 10 0 0 0 0 0 0 2 2 4 0 0 0 0 0 0 9 12 21
4 Dr. Murjani 3 2 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 9 12 0 0 0 0 0 0 0 3 3 2 1 3 0 0 0 8 15 23
5 Kuala Pembuang 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 3 5
6 Hanau 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 4
7 Kasongan 2 1 3 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 4 5 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 5 6 11
8 Dr. Soemarno SA 3 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 9 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 9 16
9 Pulang Pisau 2 3 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 4 0 0 0 0 0 0 0 3 3 0 0 0 0 0 0 2 10 12
10 Kuala Kurun 5 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 3 0 0 0 0 0 0 2 0 2 3 0 3 0 0 0 13 0 13
11 Buntok 3 1 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 7 8 1 1 2 0 0 0 2 0 2 2 2 4 0 0 0 9 11 20
12 Tamiang Layang 3 0 3 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 4 5 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 4 7 11
13 Muara Teweh 3 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 1 6
14 Puruk Cahu 2 2 4 0 0 0 1 0 1 0 0 0 5 4 9 0 0 0 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0 9 7 16
15 Dr. Doris Sylvanus 8 6 14 0 2 2 4 1 5 0 3 3 3 18 21 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16 30 46
16 RS Polri Bhayangkara 3 1 4 0 0 0 1 0 1 0 0 0 2 4 6 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 7 5 12
17 RS TNI Denkesyah 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 2 2 4
18 RS PKU Muhammadiyah 3 1 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 10 13 0 0 0 0 0 0 3 2 5 0 0 0 0 0 0 9 13 22
19 RSIA Yasmin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 RSJ Kelawa Atei - - 0 - - 0 - 1 1 - - 0 - - 0 - - 0 - - 0 - 1 1 - - 0 - - 0 0 2 2
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 53 22 75 0 2 2 10 5 15 0 5 5 42 101 143 2 1 3 0 0 0 14 22 36 8 4 12 0 0 0 129 162 291
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 54 22 76 1 2 0 11 5 16 5 22 27 70 188 258 2 2 4 0 0 0 21 29 50 8 4 12 0 0 0 172 274 446
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 18

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015


TABEL 79

JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

TENAGA KESEHATAN LAIN


TOTAL
NO UNIT KERJA PENGELOLA PROGRAM KESEHATAN TENAGA KESEHATAN LAINNYA

L P L+P L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Kotawaringin Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Lamandau 0 0 0 1 0 1 1 0 1
3 Sukamara 1 0 1 0 0 0 1 0 1
4 Kotawaringin Timur 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Seruyan 0 0 0 7 2 9 7 2 9
6 Katingan 0 0 0 3 6 9 3 6 9
7 Kapuas 0 0 0 3 7 10 3 7 10
8 Pulang Pisau 6 4 10 6 3 9 12 7 19
9 Gunung Mas 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Barito Selatan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Barito Timur 0 0 0 1 2 3 1 2 3
12 Barito Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Murung Raya 0 0 0 N/A N/A 12 N/A N/A 12
14 Palangka Raya 0 0 0 0 0 0 0 0 ,
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 7 4 11 21 20 53 28 24 64
1 Dr. St. Imanuddin 0 0 0 0 1 1 0 1 1
2 Lamandau 0 1 1 0 0 0 0 1 1
3 Sukamara 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Dr. Murjani 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Kuala Pembuang 0 0 0 3 1 4 3 1 4
6 Hanau 0 0 0 10 15 25 10 15 25
7 Kasongan 0 1 1 20 55 75 20 56 76
8 Dr. Soemarno SA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Pulang Pisau 0 0 0 4 2 6 4 2 6
10 Kuala Kurun 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Buntok 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Tamiang Layang 0 1 1 0 0 0 0 1 1
13 Muara Teweh 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Puruk Cahu 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Dr. Doris Sylvanus 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 RS Polri Bhayangkara 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 RS TNI Denkesyah 2 1 3 0 0 0 2 1 3
18 RS PKU Muhammadiyah 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 RSIA Yasmin 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 RSJ Kelawa Atei 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 4 6 37 74 111 39 78 117
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 9 8 17 58 94 164 67 102 181

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015


TABEL 80

JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN


KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN


TENAGA
PEJABAT STAF PENUNJANG STAF PENUNJANG STAF PENUNJANG TENAGA PENUNJANG TOTAL
NO UNIT KERJA TENAGA PENDIDIK JURU
STRUKTURAL ADMINISTRASI TEKNOLOGI PERENCANAAN KEPENDIDIKAN KESEHATAN
LAINNYA
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 Kotawaringin Barat 0 0 0 31 19 50 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 31 19 50
2 Lamandau 12 1 13 6 2 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 18 3 21
3 Sukamara 5 3 8 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 3 9
4 Kotawaringin Timur 31 6 37 7 6 13 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 39 12 51
5 Seruyan 15 2 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 2 17
6 Katingan 18 10 28 3 4 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 21 14 35
7 Kapuas 38 5 43 3 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 2 43 6 49
8 Pulang Pisau 7 3 10 2 4 6 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 7 17
9 Gunung Mas 0 0 0 5 6 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 10 25 140 323 463 160 339 499
10 Barito Selatan 16 9 25 8 4 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 5 27 15 42
11 Barito Timur 11 8 19 6 13 19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 17 21 38
12 Barito Utara 24 7 31 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 24 7 31
13 Murung Raya 25 3 28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25 3 28
14 Palangka Raya 13 6 19 6 27 33 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 19 33 52
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 215 63 278 78 85 163 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 16 10 26 144 326 470 455 484 939
1 Dr. St. Imanuddin 9 5 14 55 36 91 10 2 12 2 1 3 0 0 0 0 0 0 32 32 64 0 0 0 108 76 184
2 Lamandau 1 4 5 1 7 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 11 13
3 Sukamara 2 2 4 11 9 20 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14 12 26
4 Dr. Murjani 16 7 23 29 39 68 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 45 46 91
5 Kuala Pembuang 3 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 3
6 Hanau 3 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 3
7 Kasongan 9 4 13 4 14 18 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14 18 32
8 Dr. Soemarno SA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
9 Pulang Pisau 7 5 12 5 5 10 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14 10 24
10 Kuala Kurun NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
11 Buntok 10 4 14 10 14 24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 18 38
12 Tamiang Layang 3 1 4 16 23 39 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 19 24 43
13 Muara Teweh 12 2 14 13 9 22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25 11 36
14 Puruk Cahu 8 5 13 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 9 7 16
15 Dr. Doris Sylvanus 16 15 31 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16 15 31
16 RS Polri Bhayangkara 7 2 9 8 18 26 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 8 8 0 0 0 17 28 45
17 RS TNI Denkesyah 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - 1 1
18 RS PKU Muhammadiyah 6 2 8 18 17 35 6 0 6 7 9 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 37 28 65
19 RSIA Yasmin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 21 27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 21 27
20 RSJ Kelawa Atei NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 112 59 171 171 192 363 16 2 18 21 32 53 - - - - - - 32 41 73 - - - 352 326 678
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 327 122 449 249 277 526 17 2 19 22 32 54 0 0 0 0 0 0 48 51 99 144 326 470 807 810 1.617

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015


TABEL 81

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA


KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2015

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN


NO SUMBER BIAYA
Rupiah %
1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 1.388.130.248.886 72,12

a. Belanja Langsung 814.450.602.767

b. Belanja Tidak Langsung 573.679.646.119

2 APBD PROVINSI 338.542.389.088 17,59

a. Belanja Langsung 211.171.210.000


b. Belanja Tidak Langsung 87.371.179.088
c. DAK Kalteng Barigas 40.000.000.000
3 APBN : 194.252.817.000 10,09

-. Dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi 22.000.000.000 1,14

- Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota 83.646.110.000 4,35


- Dana Dekonsentrasi 24.838.187.000 1,29

- DAK Provinsi 5.273.210.000 0,27

- DAK Kabupaten/Kota 58.495.310.000 3,04

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 3.929.011.015 0,20


- GF Malaria 1.623.847.525
- GF TB 1.602.909.597
- GF AIDS 702.253.893
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN - 0,00

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 1.924.854.465.989


TOTAL APBD KAB/KOTA 17.490.683.076.433
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 9,87
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 771.473,93

Sumber: Sub Bagian Penyusunan Program Dinkes Prov. Kalteng 2015

Anda mungkin juga menyukai