Anda di halaman 1dari 8

Dalil Menelaus pada Segitiga dan Pembuktiannya

Blog Koma - Pada artikel kali ini kita akan membahas materi dalil menelaus pada
segitiga yang merupakan bagian dari "geometri bidang datar" yang ada pada matematika
peminatan kelas X. Silahkan baca juga materi "Dalil Titik Tengah dan Intercep Segitiga" untuk
lebih melengkapi materi yang ada.

Konsep Dalil Menelaus pada Segitiga


Diberikan sebuah segitiga ABC, titik D terletak pada garis AC dan titik E terletak pada garis
BC. Kemudian titik D dan E dihubungkan membentuk garis DE. Garis AB dan DE diperpanjang
sehingga keduanya berpotongan di titik F seperti nampak pada gambar berikut.

Dalil Menelaus berbunyi :


Titik D, E, dan F segaris (Kolinear)
jika dan hanya jika memenuhi BEEC×CDDA×AFFB=1
.

Untuk memudahkan dalam mengingat, perhatikan alur panah berikut :

Contoh soal Dalil Menelaus pada Segitiga :


1). Dari gambar berikut, tentukan nilai x?

Penyelesaian :
*). Panjang LO = OM sehingga LOOM=1.
*). Kita menggunakan dalil Menenlaus pada segitiga :
LOOM.MNNK.KPLP1.23.8+x816+2x2416+2x2xx=1=1=1=24=8=4
Jadi, panjang x=4.

2). Perhatikan gambar berikut,

Tentukan nilai y?
Penyelesaian :
*). Panjang PS = SR sehingga PRRS=21.
*). Langsung kita gunakan dalil menelaus :
STTU.UQQP.PRRS2y.4xx.2116yy=1=1=1=16
Jadi, panjang y=16.

3). Diketahui gambar seperti berikut dengan BE : EC = 2 : 3


dan AB : FB = 5 : 3. Tentukan nilai AD : AC?

Penyelesaian :
*). Nilai AB : FB = 5 : 3 sehingga AF : FB = 8 : 3 .
*). Langsung kita gunakan dalil menelaus :
BEEC.CDDA.AFFB23.CDDA.83CDDA.169CDDA=1=1=1=916
Karena nilai CD : DA = 9 : 16 , maka AD : AC = 16 : 25.
Jadi, nilai AD : AC = 16 : 26 .

4). Pada segitiga ABC, titik D terletak pada sisi AB dengan perbandingan AD : DB = 2 : 3 dan
titik E terletak pada sisi BC dengan perbandingan BE : EC = 5 : 4 seperti gambar berikut.
Tentukan :
a). perbandingan luas AOD dan luas COE,
b). perbandingan luas AOD dan luas segiempat EODB,
c). perbandingan luas AOC dan luas segiempat EODB.
Penyelesaian :
Kita menggunakan dalil Menelaus dan luas segitiga dengan tinggi sama.
*). perbandingan DO : OC dengan dalil Menelaus
DOOC.CEEB.BADADOOC.45.52DOOC.2DOOC=1=1=1=12
*). perbandingan EO : OA dengan dalil Menelaus
EOOA.ADDB.BCECEOOA.23.94EOOA.32EOOA=1=1=1=23
Sehingga gambar lengkapnya :

*). Misalkan [ABC] menyatakan luas segitiga ABC.


Kita misalkan juga luas AOD adalah [AOD]=x.
*). Perhatikan segitiga ADC,
ΔAOD dengan alas DO dan ΔAOC dengan alas OC memiliki tinggi yang sama yaitu misalkan
t1.
[AOC][AOD][AOC]x[AOC]x[AOC]=12.OC.t112.DO.t1=OCDO=21=2x
*). Perhatikan segitiga ACE,
ΔAOC dengan alas AO dan ΔCOE dengan alas OE memiliki tinggi yang sama yaitu misalkan
t2.
[COE][AOC][COE]2x[COE]2x[COE]=12.OE.t212.AO.t2=OEAO=23=43x
sehingga : [ACD] = [AOD] + [AOC] = x+2x=3x.
*). Perhatikan segitiga ABC,
ΔACD dengan alas AD dan ΔBCD dengan alas DB memiliki tinggi yang sama yaitu misalkan
t3.
[BCD][ACD][COE]+[EODB]3x43x+[EODB]3x43x+[EODB][EODB][EODB]
=12.DB.t312.AD.t3=DBAD=32=92x=92x−43x=196x
*). Menentukan perbandingan masing-masing soal,
a). perbandingan luas AOD dan luas COE,
[AOD][COE]=x43x=34.
b). perbandingan luas AOD dan luas segiempat EODB,
[AOD][EODB]=x196x=619.
c). perbandingan luas AOC dan luas segiempat EODB.
[AOC][EODB]=2x196x=1219.
Cara II :
untuk soal 4 bagian (b). perbandingan luas AOD dan luas segiempat EODB
Perhatikan gambar berikut, kita tarik garis DE.

*). Misalkan luas AOD adalah [AOD]=x,


*). Perhatikan segitiga ADE,
ΔAOD dengan alas AO dan ΔDOE dengan alas OE memiliki tinggi yang sama yaitu misalkan
t1.
[DOE][AOD][DOE]x[DOE]x[DOE]=12.OE.t112.AO.t1=OEAO=23=23x
sehingga : [ADE] = [AOD] + [DOE] = x+23x=53x.
*). Perhatikan segitiga AEB,
ΔAED dengan alas AD dan ΔBED dengan alas DB memiliki tinggi yang sama yaitu misalkan
t2.
[BED][AED][BED]53x[BED]53x[BED][BED]=12.DB.t212.AD.t2=DBAD=32=32
.53x=52x
sehingga : [EODB] = [BED] + [DOE] = 52x+23x=196x.
*). perbandingan luas AOD dan luas segiempat EODB,
[AOD][EODB]=x196x=619.
Pembuktian Dalil Menelaus pada Segitiga
Untuk membuktikan dalil menelaus pada segitiga, ada tiga cara pembuktian yang akan
ditampilkan pada artikel ini yaitu menggunakan kesebangunan, menggunakan luas segitiga, dan
menggunakan aturan sinus pada segitiga.

Pada dalil menelaus terdapat kata "jika dan hanya jika", artinya pembuktiannya ada dua
arah yaitu dari kiri dan dari kanan , kedua arah harus dibuktikan.
Pembuktian dari kiri ke kanan :
Jika titik D, E, dan F segaris (Kolinear),
maka berlaku BEEC×CDDA×AFFB=1
.
Pembuktian dari kanan ke kiri :
Jika berlaku BEEC×CDDA×AFFB=1,

maka titik D, E, dan F segaris (Kolinear).

Pembuktian Dari kiri ke kanan


Jika titik D, E, dan F segaris (Kolinear),
maka berlaku BEEC×CDDA×AFFB=1
.
Pembuktian Dalil Menelaus pada Segitiga Dengan Konsep Kesebangunan
Proyeksi titik A, B, dan C pada garis DEF, akan diperoleh seperti gambar berikut.

Hasil proyeksi titik A pada garis DEF adalah titik P.


Hasil proyeksi titik B pada garis DEF adalah titik R.
Hasil proyeksi titik C pada garis DEF adalah titik Q.

Dua bangun datar dikatakan sebangun jika perbandingan sisi yang bersesuaian sama.
*). Δ
BER sebangun dengan ΔQEC , sehingga :
perbandingannya : BEEC=BRQC ....pers(i).
*). ΔCDQ sebangun dengan ΔADP , sehingga :
perbandingannya : CDDA=QCPA ....pers(ii).
*). ΔBRF sebangun dengan ΔAPF , sehingga :
perbandingannya : AFFB=PABR ....pers(iii).
*). Kalikan ketiga perbandingan yang diperoleh :
BEEC×CDDA×AFFB=BRQC×QCPA×PABR=1
Jadi, terbukti bahwa Jika titik D, E, dan F segaris (Kolinear),
maka berlaku BEEC×CDDA×AFFB=1
.
Pembuktian Dalil Menelaus pada Segitiga dengan Luas segitiga
Perpanjang garis ED, kemudian beri titik P dan Q serta hubungan beberapa titik seperti
gambar berikut.

*). Kita misalkan [ABC]


menyatakan luas segitiga ABC.
*). Menentukan perbandingan BE : EC .
*). Perhatikan ΔBPC,
ΔBPE dengan alas BE dan ΔEPC dengan alas EC memiliki tinggi yang sama misalkan t1.
[BPE]=12.BE.t1 dan [EPC]=12.EC.t1
*). Perhatikan ΔBQC,
ΔBQE dengan alas BE dan ΔEQC dengan alas EC memiliki tinggi yang sama misalkan t2.
[BQE]=12.BE.t2 dan [EQC]=12.EC.t2
*). Menentukan luas segitiga BQP dan luas segitiga CQP .
[BQP]=[BQE]−[BPE].
[BQP]=12.BE.t2−12.BE.t1=12.BE.(t2−t1).
[CQP]=[EQC]−[EPC] .
[CQP]=12.EC.t2−12.EC.t1=12.EC.(t2−t1) .
*). Perbandingan BE : EC ,
[BQP][CQP][BQP][CQP]=12.BE.(t2−t1)12.EC.(t2−t1)=BEEC
Kita peroleh : BEEC=[BQP][CQP] ....pers(a).

Dengan cara yang sama kita peroleh :


*). Menggunakan segitiga APC dan segitiga AQC kita peroleh,
Perbandingan : CDDA=[CQP][AQP] ....pers(b).
*). Menggunakan segitiga APF dan segitiga AQF kita peroleh,
Perbandingan : AFFB=[AQP][BQP] ....pers(c).

*). Kalikan ketiga perbandingan yang diperoleh :


BEEC×CDDA×AFFB=[BQP][CQP]×[CQP][AQP]×[AQP][BQP]=1
Jadi, terbukti bahwa Jika titik D, E, dan F segaris (Kolinear),
maka berlaku BEEC×CDDA×AFFB=1
.
Pembuktian Dalil Menelaus pada Segitiga dengan Aturan Sinus
Perhatikan gambar berikut,

untuk aturan sinus, silahkan baca materinya di "Penerapan Trigonometri pada Segitiga : Aturan
Sinus, Aturan Cosinus, Luas Segitiga".

Kita terapkan aturan sinus pada segitiga yang ada berikut,


*). Segitiga CDE,
CEsin∠CDE=CDsin∠CED→CDCE=sin∠CEDsin∠CDE
....pers(1).
*). Segitiga ADF,
AFsin∠ADF=ADsin∠AFD→AFAD=sin∠ADFsin∠AFD ....pers(2).
*). Segitiga BEF,
EBsin∠EFB=FBsin∠BEF→EBFB=sin∠EFBsin∠BEF ....pers(3).
Catatan :
sin∠CED=sin∠BEF,sin∠EFB=sin∠AFD.
dan sin∠ADF=sin(180∘−∠CDE)=sin∠CDE.
*). Kalikan ketiga persamaan yang diperoleh :
CDCE.AFAD.EBFBBEEC×CDDA×AFFB=sin∠CEDsin∠CDE.sin∠ADF
sin∠AFD.sin∠EFBsin∠BEF=1
Jadi, terbukti bahwa Jika titik D, E, dan F segaris (Kolinear),
maka berlaku BEEC×CDDA×AFFB=1
.

Pembuktian dari kanan ke kiri


Jika berlaku BEEC×CDDA×AFFB=1,

maka titik D, E, dan F segaris (Kolinear).


Sebelumnya telah terbukti dari kiri ke kanan :
Jika titik D, E, dan F segaris (Kolinear),
maka berlaku BEEC×CDDA×AFFB=1
.

Misalkan perpanjangan garis DE pada perpanjangan sisi AB di titik F', cukup kita tunjukkan F =
F'.
Dari pembuktian dari kiri ke kanan, maka berlaku :
BEEC×CDDA×AF′F′B=1 ....pers(i).
Sementara dari arah kanan ke kiri berlaku :
BEEC×CDDA×AFFB=1 ....pers(ii).
Dari pers(i) dan pers(ii), kita peroleh :
AF′F′B=AFFB
artinya F = F', sehingga garis DEF' berimpit dengan garis DEF karena titik F dan F' sama.
Sehingga terbukti bahwa titik D, E, dan F segaris (kolinear), atau lebih lengkapnya :
Jika berlaku BEEC×CDDA×AFFB=1,

maka titik D, E, dan F segaris (Kolinear).


Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Anda mungkin juga menyukai