com/2015/05/25/keperawatan-anak-dengan-
penyakit-terminal/
A.LATAR BELAKANG MASALAH
Perawat adalah profesi yang di fokuskan pada perawat individu,keluarga,dan
masyarakat,sehingga mereka dapat mencapai,mempertahan kan,atau memulihkan kesehatan
yang optimal dan kualitas hidup dari lahir sampai mati.bagaimana peran perawat dalam
menangani pasien yang sedang menghadapi proses terminal{sakaratul maut}??. Peran perawat
sangat konprehensif dalam menangani pasien karena peran perawat adalah membimbing
rohani pasien yang merupakan bagian integral dari bentuk pelayanan kesehatan dalam upaya
memenuhi kebutuhan biologis-psikologis-sosiologis-spiritual(APA,1992).
Pentingnya bimbingan spiritual dalam kesehatam telah menjadi ketetapan WHO yang
menyatakan bahwa aspek agama {spiritual} merupakan salah satu unsurdari pengertian
kesehatan seutuh nya (WHO,1984). Oleh karena itu di butuhkan dokter dan terutam perawat
untuk memenuhi kebutuhan spiritual pasien.karena peran perawat yang konfrehensif tesebut
pasien senan tiasa mendudukan peran perawat tugas mulia mengantarkan pasien di akhir
hayatnya dan perawat juga dapat bertindak sebagai fasilitator {memfasilitasi} agar pasien tetap
melakukan yang terbaik septimal mungkin sesuai dengan kondisinya.namun peran spiritual ini
sering kali diabaikan oleh perawat.padahal aspek sritual ini sangat penting terutama untuk
pasien terminal yang di diagnose harapan sembuh nya sangat tipis dan mendekati sekaratul
maut {terminal}.
Menurut Dadang Hawari(1977,53)”orang yang mengalami penyakit terminal lebih banyak
menjiwai penyakit kejiwaan,krisis spiritual,dan krisis kerohaniansehingga pembinaan
kerohanian saat klien terminal perlu mendapat kan perhatian khusus”.
Pasien terminal biasanya rasa depresi yang berat,perasaan marah terhadap ketidak berdayaan
dan keputus asaan.dalam fase akhir kehidupan nya ini,pasien tersebut selalu berada di
samping perawat.
B.Konsep Materi
Anak
Konsep kematian masih abstrak dan tidak dimengerti dengan baik oleh anak-anak.
Sampai umur 5 tahun, anak masih berpikir bahwa kematian adalah hidup di tempat lain
dan orang dapat datang kembali. Mereka juga percaya bahwa kematian bisa dihindari.
Kematian adalah topik yang tidak mudah bagi orang dewasa untuk didiskusikan dan
mereka biasanya menghindarkan anaknya dari realita akan kematian dengan
mengatakan bahwa orang mati akan “pergi” atau “berada di surga” atau hanya tidur.
Pada anak yang mengalami terminal illness kesadaran mereka akan muncul secara
bertahap. Pertama, anak akan menyadari bahwa mereka sangat sakit tetapi akan
sembuh. Kemudian mereka menyadari penyakitnya tidak bertambah baik dan belajar
mengenai kematian dari teman seumurnya terutama orang yang memiliki penyakit
mirip, lalu mereka menyimpulkan bahwa mereka juga sekarat.
Saat ini, para ahli percaya bahwa anak-anak seharusya mengetahui sebanyak mungkin
mengenai penyakitnya agar mereka mengerti dan dapat mendiskusikannya terutama
mengenai perpisahan dengan orang tua. Ketika anak mengalami terminal illness
biasanya orang tua akan menyembunyikannya, sehingga emosi anak tidak terganggu.
Untuk anak yang lebih tua, pendekatan yang hangat, jujur, terbuka, dan sensitif
mengurangi kecemasan dan mempertahankan hubungan yang saling mempercayai
dengan orang tuanya.
PALLIATIFE CARE
• Menambah kualitas hidup (anak) pada kondisi terminal.
• Perawatan paliatif berfokus pada gejala rasa sakit (nyeri, dypsnea) dan
kondisi(kesendirian) dimana pada kasus ini mengurangi kepuasan atau kesenangan
hidup anak.
• Mengontrol rasa nyeri dan gejala yang lain,masalah psikologi,social atau spiritualnya
dari anak dalam kondisi terminal.
A.PENGKAJIAN
1.BIODATA PASIEN
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Tanggal masuk RS :
No.MR :
Diagnosa medis :
Nama orang tua :
Umur orang tua :
Pekerjaan :
Agama :
Alamat :
2.keluhan utama
Biasa nya klien dg penyakit terminal dengan keluhan tidak enak badan,berupa:
a.Gerakan pengindraan menghilang secara berangsur – angsur dari ujung kaki dan
ujung jari
b.Reflek mulai menghilang
c.Kulit kebiruan dan pucat
d.Denyut nadi tidak teratur dan lemah
e.Nafas berbunyi keras dan cepat ngorok
f.Penglihatan mulai kabur
g.Klien kadang-kadang kelihatan rasa nyeri
h. Klien dapat tidak sadarkan diri
3.RIWAYAT KESEHATAN
a.Riwayat kesehatan sekarang
kaji mengenai keluhan yang dirasakan oleh pasien,misalnya penglihatan mulai kabur.
b.Riwayat kesehatan dahulu
Kaji penyakit yang pernah di alami oleh pasien,baik yang ada hubungan nya dengan
penyakit yang di alami saat ini.
c.Riwayat kesehatan keluarga
kaji apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan klien.
4.kebiasaan sehari-hari
Kaji tentang kebiasaan yang dilakukan oleh pasien atau orang tua pasien sebelum sakit
dan saat sakit.biasanya mencakup:
• Nutrisi
• Eliminasi
• Pola istirahat dan tidur
• Pola kebersihan
B.PEMERIKSAAN FISIK
A.Keadaan umum
Bagaimana keadaan klien,apakah letih,lemah,atau sakit berat
B.Tanda vital
Suhu:tidak normal>37
Nadi:tidak normal{lemah&lambat}>70x/i
Pernafasan:tidak normal>16x/i
Tekanan darah:tidak normal{menurun}
C.Kepala
kulit kepala,rambut,serta bentuk kepala,apakah ada kelainan,atau lesi pada kepala.
D.wajah
bentuk wajah pucat
E.Mata
konjungtiva:anemis
sclera:ikterik
pupil:reflek{-}
F.Telinga
Pendengaran{-}pendengaran terakhiryang hilang pada pasien terminal
G.Hidung
Bentuk hidung,keadaan bersih/tidak,ada tidak secret pada hidug,serta cairan yang
keluar,ada sinus/tidak,dan terdapat ngguan dalam penciuman.
H.Thoraks
Bentuk dada simetris/tidak,dan mengalami ngguan pada pernafasan.
I.Abdomen
Bagaimana bentuk abdomen,turgor kulit kering.
J.Integumen
Warna kulit pucat,turgor kulit kering,terdapat nyeri tekan pada kulit,,kulit teraba dingin.
K.Ekstremitas
Terdapat kelemahan fisik,kelemahan otot,dan kehilangan sensasi dan gerakan pada
ekstremitas.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tinggal dengan keluarga ; duduk dengan tenang bila mereka tidak ingin bicara Terima
reaksi berduka keluarga ; hindari pernyataan menghakimi (mis “Anda harus merasa
baik sekarang”). Hindari pernyataan yang dibuat-buat (mis ; “Saya tahu apa yang anda
rasakan” atau “anda masih cukup muda untuk mempunyai bayi lagi”). Hadapi secara
terbuka perasaan-perasaan seperti rasa bersalah, marah dan kehilangan harga diri.
Fokuskan perasaan dengan menggunakan kata-kata berperasaan dalam pernyataan
(mis :”Anda masih merasakan semua kepedihan karena kehilangan anak)
• Yakinkan keluarga bahwa segala sesuatu mungkin sedang dilakukan untuk anak, bila
mereka menginginkan intervensi penyelamatan hidup. Lakukan apa saja yang mungkin
dilakukan untuk menjamin kenyamanan anak, khususnya penghilangan nyeri. Beri
kesempatan pada anak dan keluarga untuk meninjau ulang pengalaman khusus atau
memori dalam kehidupan mereka.
• Ekspresikan perasaan pribadi tentang kehilangan dan/ atau frustasi (mis;”Kami akan
sangat kehilangan dia” atau “ Kami sudah mencoba segala sesuatu; kami sangat
menyesal bahwa kami tidak dapat menyelamatkannya”) Berikan informasi yang diminta
keluarga dan bersikap jujur.
• Hargai kebutuhan emosional anggota keluarga seperti saudara kandung, yang
mungkin ingin menyingkir sejenak dari anak yang menjelang ajal
• Buat setiap upaya untuk mengatur anggota keluarga khususnya orang tua untuk
bersama anak pada saat kematian, bila mereka menginginkannya.
• Dorong kelurga untuk bicara dengan anak bahkan bila ia tampak koma
• Bantu keluarga mengidentifikasi dan menghubungi kerabat, teman atau individu
pendukung lain.
• Hargai keyakinan religius dan budaya seperti upacara khusus atau ritual
• Atur untuk dukungan spiritual, seperti rohaniawan, beri dukungan spiritual sesuai
permintaan anak atau keluarganya.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
penyakit terminal merupakan penyakit progresif yaitu penyakit yang menuju ke arah
kematian. Contohnya seperti penyakit kanker,diare pada anak atau penyakit terminal ini
dapat dikatakan harapan untuk hidup tipis, tidak ada lagi obat-obatan, tim medis sudah
give up (menyerah) dan seperti yang di katakan di atas tadi penyakit terminal ini
mengarah kearah kematian.
Maka adanya saling keterkaitan antara penyakit kronik dan terminal. Singkatnya yaitu
penyakit terminal adalah lanjutan dari penyakit kronik.
Kita sebagai perawat pediatric harus tahu perbedaan anak dengan kondisi kronik atau
terminal. Penanganan untuk keduanya ada keterkaitan misalnya untuk asuhan
keperawatan anak dengan penyakit kronik dan Terminal yaitu dengan palliative care
dimana perawatan paliatif ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup anak dengan
kematian minimal mendekati normal, diupayakan dengan perawatan yang baik hingga
pada akhirnya menuju pada kematian.