Anda di halaman 1dari 6

1

Penggunaan obat anti-inflamasi nonsteroid pada anak

Fajriani
Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak
Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Hasanuddin
Makassar, Indonesia

ABSTRACT
We know that non-steroid anti-inflammatory drugs (NSAID) have analgetic, antipirettan
and anti-inflammatory effect. This drugs can decrease pain simptomaticly, the most widely
prescribed drugs worldwide and being the drugs of first choice other inflammatory pain.
There is many kind NSAID that we knaw, like aspirin, parasetamol, ibuprofen, mefenamic
acid, endometasin, diklofenak, piroksikan and nemosulide. Every kind of NSAID has its
advantage and dis advantage for that beneficial actions and side effects. That beneficial
actions and harmful side effects of NSAID can be associated with its mechanism of action.
Using NSAID for children must in attention. This article is expented to give information
and to help the collegnes in the selecting drugs NSAID for child.
Key word: Children, NSAID, and using

ABSTRAK
Sebagaimana diketahui bahwa obat-obat golongan anti-inflamasi nonsteroid (AINS)
memiliki efek analgetik, antipiretik dan anti-inflamasi. Obat dari golongan ini sangat
ampuh untuk mengurangi nyeri secara simtomatis, paling luas peresepannya dan menjadi
pilihan pertama dalam pengobatan nyeri inflamasi. Terdapat beragam jenis AINS yang
dikenal, seperti aspirin, parasetamol, ibufrofen, asam mefenamat, indometasin, diklofenak,
piroksikam dan nimesulide. Dari berbagai macam obat AINS, masing-masing memiliki
kelebihan dan kekurangan yang terlihat pada efek terapi dan efek samping yang
ditimbulkan. Efek terapi dan efek samping AINS berhubungan dengan mekanisme kerja
sediaan ini. Penggunaan AINS pada anak sangat perlu menjadi perhatian. Tulisan ini
diharapkan dapat menjadi masukan bagi rekan sejawat dalam hal pemilihan obat-obat
AINS pada anak.
Kata kunci: Anak, AINS, dan penggunaan.

Koresponden: Fajriani, Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak, Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Hasanuddin, Jl. Kandea No.5 Makassar, Indonesia.

PENDAHULUAN memiliki efek analgetik, anti-piretik dan


Menghilangkan rasa nyeri merupakan hal yang antiinflamasi.
sangat diinginkan oleh pasien terutama pada anak- Obat AINS sering digunakan untuk mengatasi
anak. Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam rasa sakit, khususnya sakit gigi yang diderita oleh
mengatasi nyeri ini adalah dengan pemberian obat anak. Obat ini merupakan bahan aktif yang secara
analgetik. Analgetik yang akan dibahas pada farmakologi tidak homogen dan terutama bekerja
materi ini adalah obat-abat yang termasuk menghambat produksi prostaglandin serta
golongan anti-inflamasi nonsteroid yang dikenal digunakan untuk perawatan nyeri akut dan kronik.
dengan anti-inflamasi nonsteroid (AINS) yang Obat ini mempunyai sifat mampu mengurangi
2 Dentofasial, Vol.7, No.1, April 2008:1-6

nyeri, demam dengan inflamasi, dan yang disertai seksama dan melakukan terapi medikamentosa
1
dengan gangguan inflamasi nyeri lainnya. secara rasional. Makalah ini diharapkan dapat
Dalam prakteknya dokter selalu memberikan masukan yang bermanfaat dalam hal
menanggulangi keluhan rasa sakit atau nyeri pada penggunaan dan pemilihan AINS yang tepat
pasien dengan pemberian obat-obatan analgetik khususnya pada pasien anak.
sederhana, dan pada kenyataannya belum mampu
mengontrol rasa sakit akibat inflamasi. Anti- TINJAUAN PUSTAKA
inflamasi nonsteroid merupakan sediaan yang Obat analgesik AINS merupakan suatu
paling luas peresepannya terutama pada kasus- kelompok sediaan obat dengan struktur kimia
kasus nyeri inflamasi karena efeknya yang kuat yang sangat heterogen, yang efek samping dan
dalam mengatasi nyeri inflamasi tingkat ringan efek terapinya berhubungan dengan kesamaan
sampai sedang. Dalam peresepan AINS, hal yang mekanisme kerja sediaan ini pada enzim cyclo-
terpenting adalah pertimbangan efek terapi dan oxygenase (COX). Kemajuan penelitian dalam
efek samping yang berhubungan dengan dasawarsa terakhir memberikan penjelasan
mekanisme kerja sediaan obat ini, terutama mengapa kelompok yang heterogen tersebut
pemberian pada anak. Efek samping AINS dapat memiliki kesamaan efek terapi dan efek samping,
terjadi pada berbagai organ tubuh penting seperti yaitu hal ini terjadi berdasarkan atas
saluran cerna, jantung dan ginjal, di lain pihak penghambatan biosintesis prostaglandin (PG).
organ-organ vital pada anak masih mengalami Mekanisme kerja yang berhubungan dengan
perkembangan menuju kesempurnaan. Tentunya biosintesis PG ini mulai dilaporkan pada tahun
hal ini patutlah menjadi perhatian, khususnya 1971 oleh Vane dan kawan-kawan yang
menyangkut pengetahuan farmakokinetik dan memperlihatkan secara invitro bahwa dosis rendah
farmakologik obat atau patofisiologi proses aspirin dan indometasin menghambat produksi
penyakit yang akan diterapi. enzimatik PG. Selain itu juga telah dibuktikan
Seiring dengan perkembangan sediaan AINS, bahwa jika sel mengalami kerusakan maka PG
para ahli mengupayakan sediaan obat ini dengan akan dilepas. Namun demikian obat AINS secara
efek samping yang seminimal mungkin, umum tidak menghambat biosintesis leukotrin,
diantaranya merubah formulasi dan penemuan yang diketahui turut berperan dalam inflamasi.
sediaan AINS baru. Akan tetapi ternyata sediaan Anti-inflamasi non steroid menghambat enzim
terkinipun tidak mampu memberikan solusi yang COX sehingga konversi asam arakidonat menjadi
terbaik sebab di satu sisi memberikan efek PG2 terganggu. Setiap obat menghambat
samping minimal terhadap suatu organ tubuh cyclooxysigenase dengan cara yang berbeda.2
tertentu, tetapi memberi efek samping yang lebih Obat-obat AINS dikelompokkan berdasarkan
besar terhadap organ tubuh lainnya. Untuk itu hal struktur kimia, tingkat keasaman, dan ketersediaan
yang terbaik dilakukan adalah menghindari awalnya. Pada saat ini, popoler dikelompokkan
peresepan yang tidak diperlukan, sebab resikonya berdasarkan selektivitas hambatannya pada
akan lebih besar jika kontraindikasi AINS tidak penemuan dua bentuk enzim constitutive
diindahkan atau tidak menjadi perhatian yang cyclooxygenase-1 (COX-1) dan inducible
utama, khususnya pemberian pada anak. Untuk itu cycloocygenase-2 (COX-2). COX-1 selalu ada di
pemberian obat AINS ini perlu dikaji dengan berbagai jaringan tubuh dan berfungsi dalam
Fajriani: Penggunaan obat AINS pada anak 3

mempertahankan fisiologi tubuh seperti produksi dibanding seaperase (15 mg), flurbiprofen (300
mukus di lambung. Akan tetapi, COX-2 mg), diklofenak (150 mg), naproxen (1000 mg),
sebaliknya, karena merupakan enzim indusibel fiprazon, piroksikam, asam mefenamat pada
yang umumnya tidak terpantau di kebanyakan penderita dengan inflamasi telinga, hidung,
jaringan, tapi akan meningkat pada keadaan tenggorokan, nyeri kanker, gangguan ginekologi,
inflamasi atau patologik. AINS yang bekerja kelainan urogenital, cidera akut muskuloskeletal,
sebagai penyekat COX akan berikatan pada tromboflebitis, nyeri punggung belakang,
bagian aktif enzim, pada COX-1 dan atau COX-2, tendonitis, dan penyakit odonstomatologi serta
sehingga enzim ini menjadi tidak berfungsi dan pasca tindakan bedah.7,8
tidak mampu merubah asam arakidonat menjadi
mediator inflamasi prostaglandin.3,4 Pemilihan AINS pada Anak
Obat- obat AINS yang termasuk tidak selektif Obat-obat AINS banyak digunakan untuk
menghambat sekaligus COX-1 dan COX-2 adalah pasien anak. Satu-satunya obat dari kelompok
ibuprofen, indometasin dan naproxen. Asetosal indol yang diizinkan oleh FDA adalah tolmetin
dan ketorokal termasuk sangat selektif atau naproksen sebagai analgesik pediatrik.
menghambat menghambat COX-1. Piroksikam Indometasin adalah salah satu penghambat
lebih selektif menyekat COX-1, sedangkan yang prostaglandin yang paling kuat, tetapi
termasuk selektif menyekat COX-2 antara lain penggunaannya pada pasien anak hanya terbatas
diklofenak, meloksikam, dan nimesulide pada terapi duktus arteriosus. Akan tetapi
Celecoxib dan rofecoxib sangat selektif indometasin bermanfaat dalam mengurangi
5
menghambat COX-2. kebutuhan akan analgesia narkotik pasca bedah
pada anak, hanya saja indometasin mempunyai
Penggunaan AINS pada berbagai penyabab sifat toksik pada ginjal.1
Obat-obat AINS efektif mengurangi nyeri Pemilihan obat AINS pada anak yang sudah
dengan intensitas ringan sampai sedang seperti diuji penggunaanya pada anak, yaitu aspirin,
pada nyeri dental. Untuk nyeri yang lebih berat naproksen atau tolmetin, kecuali untuk pemberian
diperlukan analgesik yang tidak menimbulkan aspirin pada anak kemungkinan dapat terjadi
ketergantungan, misalnya tramadol. Obat AINS Reye’s Syndrome. Pada kasus demikian untuk
memiliki efek analgesik pada nyeri yang berasal menurunkan panas atau demam pada anak aspirin
dari integument, bukan yang berasal dari viscera, dapat diganti dengan asetaminofen. Yang menjadi
6
seperti sakit kepala, mialgia dan abralgia. perhatian adalah nimesulide tidak dianjurkan
Setiap sediaan AINS memberikan efek anti- untuk anak berusia di bawah 12 tahun. Sebagai
inflamasi yang sepadan. Dikemukakan bahwa antipiretik-analgesik untuk anak, parasetamol juga
antara diklofenak dengan meloksikam tidak dianggap suatu pilihan yang tepat, akan tetapi
mempunyai perbedaan dalam hal khasiat analgetik tetap harus mempertimbangkan kemungkinan efek
anti-inflamasi, baik diberikan peroral ataupun samping terhadap kondisi tubuh anak. Belakangan
dengan injeksi. Studi banding yang dilakukan ini ibufrofen turut menjadi pilihan dan terbukti
memperlihatkan nyeri, panas dan inflamasi pada aman untuk anak-anak.1,2,9
pemberian nimesulide 200 mg/hari peroral atau Pertimbangan pemilihan obat AINS pada anak
400 mg/hari per rektal sama atau lebih baik ini tentunya didasarkan pada hasil penelitian yang
4 Dentofasial, Vol.7, No.1, April 2008:1-6

telah menguji keamanannya, yang dilakukan oleh atau obat-obatan antikoagulan harus dilakukan
para ahli. Hal yang harus menjadi perhatian secara hati-hati. Nefritis interstisial, gagal ginjal,
penting adalah pemberian obat secara rasional dan dan sindrom nefrotik telah dilaporkan terjadi pada
pemahaman dasar gambaran farmakokinetik dan anak-anak setelah pemberian AINS dalam jangka
farmakodinamik obat. Farmakokinetik merupakan panjang. Ibufrofen, naproksen dan indometasin
aspek farmakologi yang mencakup nasib obat diduga dapat memicu reaksi hipersensitivitas,
dalam tubuh, meliputi absorbsi obat, distribusi, terutama ruam kulit dan bronkospasma.2-4
metabolisme, dan ekskresi. Keasaman lambung Hal yang cukup membantu dalam pemberian
yang lebih rendah pada anak dibanding orang AINS adalah adanya sediaan penghambat selektif
dewasa dapat mempengaruhi absorbsi obat-obat COX-2 yang dikembangkan dan digunakan untuk
tertentu, demikian pula dengan waktu mengurangi toksisitas pada saluran cerna.
pengosongan lambung yang lebih lambat pada Celecoxib dan refecoxib yang secara spesifik
anak juga dapat mempengaruhi kecepatan absorbsi menghambat COX- 2 menunjukkan efek samping
obat. Pada proses metabolisme obat, cenderung yang minimal pada saluran cerna dibandingkan
lebih lambat pada neonatus dan meningkat secara diklofenak, naproxen dan ibufrofen. Akan tetapi
progresif selama beberapa bulan kehidupan, dan efek ini bermakna hanya pada penggunaan jangka
akan melewati kecepatan orang dewasa pada pendek selama kurang dari enam bulan. Pada
beberapa tahun kehidupan. Hal ini berpengaruh penggunaan jangka panjang diklofenak masih
pada waktu paruh obat yang dapat lebih singkat lebih aman dibanding celecoxib. Namun dari segi
akibat meningkatnya laju metabolisme. Untuk kajian farmakologi molekuler diketahui bahwa
farmakodinamik menyangkut mekanisme kerja COX-2 sangat dibutuhkan dalam menjaga
agen-agen farmakologik, sehingga pada individu kesehatan jantung. Pada penelitian Shinmura dkk
yang belum matang dapat berubah antara lain disimpulkan bahwa COX-2 adalah protein
karena pengurangan atau peningkatan jumlah kardioprotektif, sehingga jika aktivitas COX-2
reseptor tempat bekerjanya obat (hormon, dihambat akan berakibat semakin meningkatnya
neurotransmitter) dan ketidakmatangan metabolik kejadian kardiovaskuler. Selain itu hambatan
13,14,16
struktur dan fungsional dari reseptor. terhadap aktivitas COX akan menurunkan
produksi vasodilator prostaglandin sehingga tidak
Efek samping AINS ada mediator yang mampu mengatasi efek
Obat-obat AINS yang termasuk dalam vasokonstriktor katekolamin, akibatnya akan
3,4,10
penghambat selektif COX-1 seperti ketoprofen, meningkatkan tekanan darah penderita.
piroksikam, tenoksikam, indometasin, dan aspirin
memberikan efek analgesik yang cukup baik dan PEMBAHASAN
nyata; akan tetapi memiliki risiko toksisitas Tidak dapat dipungkiri obat-obat AINS
saluran cerna yang besar, dapat mengakibatkan walaupun memiliki efek samping yang tidak
gangguan fungsi ginjal, dan perdarahan pasca diinginkan, namun masih sangat dibutuhkan untuk
bedah. Oleh karena itu penggunaan obat ini mengurangi rasa nyeri, demam dan inflamasi. Ada
dihindari pada pasien dengan riwayat gastritis atau beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
ulkus peptikum, dan hemofili. Selain itu, pemberian obat ini, yaitu pemberian dosis yang
pemberian pada pasien penerima kortikosteroid rendah untuk mengetahui efektivitas obat dan
Fajriani: Penggunaan obat AINS pada anak 5

dapatnya obat tersebut ditolerir oleh individu. Diantaranya adalah obat AINS yang memiliki
Apabila penderita kesulitan tidur akibat nyeri atau waktu paruh yang panjang dan waktu paruh yang
kaku kuduk pada pagi hari, maka dosis tunggal pendek dan minimal 2 jenis obat AINS dari kelas
besar diberi pada malam hari. Efek samping obat kimiawi lainnya..2,11,13
dapat timbul pada minggu pertama pemberian Hal yang harus dimengerti adalah bahwa
obat. Apabila penderita tidak merasa nyaman karena belum ada obat AINS yang ideal dan
dengan pemberian salah satu AINS, dapat diganti khusus penggunaan pada anak, sebaiknya lebih
dengan AINS lainnya. Hindari pemberian obat selektif dan menghindari penggunaan yang tidak
dengan kombinasi lebih dari satu AINS, sebab perlu. Tidak semua AINS yang tersedia di pasaran
manfaatnya tidak akan meningkat bahkan efek perlu digunakan dan yang terpenting adalah tetap
1,2,15,16
sampingnya bertambah. memperhatikan kondisi pasien. Pemberian AINS
Efek samping atau toksisitas AINS yang tidak dimulai dengan dosis kecil, dapat ditingkatkan
diinginkan dapat terjadi baik oleh karena faktor bertahap sampai dosis maksimal yang dianjurkan.
obatnya atau faktor penderita. Untuk faktor obat Jika responnya tidak memuaskan baru diganti
sendiri sediaan yang waktu paruh panjang lebih dengan jenis AINS lainnya yang sesuai.
berbahaya daripada sediaan dengan waktu paruh
pendek, sediaan yang terlalu selektif menghambat KESIMPULAN
COX-1 dan COX-2, dan pemberian dosis lebih Penggunaan AINS pada anak seharusnya
besar dari dosis optimal. Pada faktor penderita, dilakukan dengan cermat. Berbagai penelitian
pemberian AINS harus dilakukan berhati-hati jika telah dilakukan untuk menentukan jenis obat yang
ada riwayat tukak peptik, pasien usia lanjut. Pada paling aman. Akan tetapi setiap obat memiliki
penggabungan dengan obat lain, antihipertensi efek samping dan daya kerja yang masing-masing
menyebabkan pengaturan tekanan darah tidak disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi
optimal, dan koagulan akan meningkatkan sistemik anak atau pasien yang memerlukan
3,12,14
perdarahan. pemberian obat ini. Ketepatan penggunaan atau
Penggunaan obat AINS sebaiknya diberikan pemberian AINS didukung oleh pengetahuan dan
jika memang betul-betul diperlukan. Untuk keahlian dokter ataupun dokter gigi.
memilih antipiretik-analgesik pada anak harus
selalu mempertimbangkan kemungkinan efek SARAN
samping terhadap kondisi tubuh anak. Faktor obat Disarankan setiap dokter dan dokter gigi
dan faktor penderita juga menjadi suatu mengenal dengan baik 4 jenis obat AINS yang
pertimbangan yang mutlak dipahami. Terkadang berbeda, sehingga dapat memilih sesuai dengan
agak sulit memutuskan pemberian AINS yang kondisi pasien. Pemberian AINS pada pasien anak
tepat apabila berhadapan dengan dilema antara sebaiknya lebih selektif dan menghindari
efek terapi yang dibutuhkan oleh pasien dan efek penggunaan yang tidak perlu. Sebaiknya
samping yang akan ditimbulkan. Untuk mengatasi penggunaan AINS dimulai dengan dosis kecil,
hal ini, maka dianjurkan agar seorang dokter karena dapat ditingkatkan secara bertahap hingga
sebaiknya mengenal dengan baik 4 jenis obat mencapai dosis maksimal sesuai yang dianjurkan.
AINS yang berbeda sehingga dapat melakukan Jika respon tidak memuaskan, dokter dapat
pemilihan sesuai dengan kondisi pasien.
6 Dentofasial, Vol.7, No.1, April 2008:1-6

menggantinya dengan jenis AINS lain yang 8. Velo GP. The anti-inflammatory analgesic
and antipyretic activity of nimesulide. In:
sesuai.
Drug Invest, 1991. p.10-3.
9. Colberg K, Hettich M, Sigmund R, Degner
DAFTAR PUSTAKA FL. The efficacy and tolaberability of an 8-
1. Radde C, Macleod SM. Pediatric day administration of intravenosus and oral
pharmacology and therapeutics. 2nd edition. meloxicam: a comparison with intra
Jakarta: Hipocrates; 1998. p. 665-7. muscular and oral diclofenac in patient in
2. Vane JR, Botting RM. Inhibition of acute lumbago. Curr Med Res Opin 1996;
prostaglandin syntheses as a mechanism of 13: 363-77.
action for aspirin-like drugs. Nature 1971; 10. Subagyo RL. Selection NSAID for Clinical
231: 232-5. Situation; 2000. p. 8-11.
3. Goodman. Gillman’s: The pharmacological 11. Mukherjee D, Nissen SE, Topol EJ. Risk of
basis of therapeutics. 8th edition. Millan cardiovascular events associated with
Publishing Company; 1990. p. 207-300. selective COX-2 inhibitors. J Am Med
4. Lelo A. NSAIDS: Friend or foe. J Persatuan Assoc 2001; 286: 954-9.
Dokter Gigi Indonesia 2005; Edisi Khusus 12. Nelson WE, Behrman RE, Nelson. Ilmu
Kongres Nasional ke-22, Makassar, Maret kesehatan anak. Alih bahasa: Samik Wahab,
2005. Edisi 15. Vol 1. Jakarta:EGC; 2001. p.362-6
5. Sala A, Folco G. Actual role of 13. __________. Terapi obat pada pasien
prostaglandin in inflammation. In: Drug pediatri. Available at http://www.pediatric.
invest; 1999. p. 4-9. com. Diakses: 7 April 2006.
6. Motola D, Vaccheri A, Silvani MC, Poluzzi 14. Neidle EA, Kroeger DC, Yogiela JA.
E. Pattern of NSAID use in the Italian Pharmacologic and therapeutic for dentistry.
general population: a questionnaire-based London: The CV Mosby Company; 1980. p.
survey. Eur J Clin Pharmacol 2004; 60 69-70.
(10): 731-8. 15. Bennett PN, Brown MJ. Clinical
7. Davier P, Bailey PJ, Coldenberg M, Ford- pharmacology. Edisi 9. Churchill
Hutchchinson AW. The role of arachidonic Livingstone; 2004. p.125.
acid oxigenation products in pain and 16. Craig CR, Stitzel RE. Modern
inflammation. Ann Rev Immunal 1984; 2: pharmacology with clinical applications. 6th
335-57. edition. Lippincott Williams and Wilkins
Company; 2001. p. 362-6.

Anda mungkin juga menyukai