Anda di halaman 1dari 2

Jika Notaris Meninggal Dunia

Apabila saya membuat suatu akta atau perbuatan


hukum lain yang dibuat di hadapan Notaris A dan telah
terdaftar di kantor notaris tersebut, namun di kemudian
hari notaris tersebut meninggal dunia. Apakah
perbuatan hukum yang telah kita buat dengan notaris A
tersebut dialihkan ke notaris lain? Terima kasih.
Jawaban :

Dalam hal notaris meninggal dunia, maka Protokol


Notaris akan diserahkan oleh ahli warisnya kepada
notaris lain yang ditunjuk Majelis Pengawas Daerah
(“MPD”). Demikian menurut ketentuan pasal 63 ayat [2]
UU No. 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris
(“UUJN”).

Protokol Notaris adalah kumpulan dokumen yang


merupakan arsip negara yang harus disimpan dan
dipelihara oleh Notaris (lihat pasal 1 angka 13 UUJN).
Protokol Notaris, menurut penjelasan pasal 62 UUJN,
terdiri atas:

a. minuta Akta;

b. buku daftar akta atau repertorium;

c. buku daftar akta di bawah tangan yang


penandatanganannya dilakukan di hadapan Notaris
atau akta di bawah tangan yang didaftar;

d. buku daftar nama penghadap atau klapper;

e. buku daftar protes;

f. buku daftar wasiat; dan


g. buku daftar lain yang harus disimpan oleh Notaris
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Dalam UUJN juga diatur bahwa jika Notaris meninggal


dunia pada saat menjalankan cuti, tugas jabatan Notaris
dijalankan oleh Notaris Pengganti sebagai Pejabat
Sementara Notaris paling lama 30 hari terhitung sejak
tanggal Notaris meninggal dunia (lihat pasal 35 ayat
[3]). Pejabat Sementara Notaris wajib menyerahkan
Protokol Notaris dari Notaris yang meninggal dunia
kepada MPD paling lama 60 hari terhitung sejak tanggal
Notaris meninggal dunia (lihat pasal 35 ayat [4]).

Majelis Pengawas Daerah sendiri dibentuk di kabupaten


atau kota (lihat pasal 69 ayat [1] UUJN). Untuk
informasi lebih jauh Anda dapat menghubungi
Sekretariat MPD di daerah (kabupaten/kota) notaris
tersebut atau sekretariat Ikatan Notaris Indonesia (“INI”)
setempat atau sekretariat INI Pusat yang alamatnya
dapat dilihat di situs resmi mereka.

Demikian jawaban kami, semoga bermanfaat.

Dasar hukum:
Undang-Undang No. 30 Tahun 2004 tentang Jabatan
Notaris

Anda mungkin juga menyukai