Anda di halaman 1dari 23

Bandar Udara Internasional Adi Sumarmo

Bandar Udara Internasional Adisumarmo (IATA: SOC, ICAO: WAHQ) Jawa: Papan Anggegana Internasional Adisumarmo)
adalah bandar udara yang terletak di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia. Bandar udara ini berlokasi sekitar 14 km di utara Kota
Surakarta.

Data bandara
 Jarak dari Surakarta: 14 kilometer
 Koordinat: 07°30´58"S, 110°45´25"E
 Ketinggian: 12m8 meter
 Jumlah terminal: 3 Terminal penumpang, 2 terminal kargo, 11 tempat parkir pesawat
Data lapangan
 Runway 1: Heading 08R/26L, 4,000 m (13.123 ft), 68/F/C/X/T, ILS, Lighting: PAPI
 Fire Category VIII, Rescue and fire fighting
 Navigational Aids: VOR-DME, NDB
 Airfield Restrictions: Wide body ACFT 180 turn at the end of Runway

 Runway 2: Heading 08L/26R, 3,000 m (9,843 ft), 68/F/C/X/T, ILS, Lighting: PAPI
 Fire Category XIII, Rescue and fire fighting
 Navigational Aids: VOR-DME, NDB
 Airfield Restrictions: Wide body ACFT 180 turn at the end of Runway
Fasilitas kargo
Kapasitas 48tonnes (105.000 lbs), gudang seluas 574m² (6,178sq ft), kawasan berikat, hanya kargo domestik, karantina hewan, fasilitas
kesehatan, peralatan X-ray , bahan berbahaya, GPU, sabuk berjalan kargo, dan kursi roda.

Tugas Perencanaan Bandara | Slamet Rohadi Budi Prasetyo (03111745000029)


Maskapai penerbangan

Maskapai Tujuan

Airfast Charter: Timika


Indonesia

Batik Air Jakarta—Halim Perdanakusuma, Jakarta—Soekarno—Hatta

Citilink Jakarta—Halim Perdanakusuma

Garuda Jakarta—Soekarno—Hatta, Jeddah


Indonesia

Indonesia Denpasar/Bali
AirAsia X

Lion Air Balikpapan, Bandar Lampung, Bengkulu, Banjarmasin, Batam, Denpasar/Bali, Jeddah[Catatan 1], Jakarta—Soekarno—
Hatta, Jambi, Makassar, Mataram—Lombok, Medan, Padang, Palangkaraya, Palembang, Pangkal
Pinang, Pekanbaru, Pontianak, Surabaya, Tanjung Pinang, Tarakan

Nam Air Jakarta—Soekarno—Hatta

Tugas Perencanaan Bandara | Slamet Rohadi Budi Prasetyo (03111745000029)


Sriwijaya Air Jakarta—Soekarno—Hatta, Makassar

Wings Air Bandar Lampung, Bandung, Banjarmasin, Jakarta—Halim Perdanakusuma, Malang, Mataram—Lombok, Surabaya

Transportasi
 Bus

Bus Tujuan Tarif

Damri Terminal Tirtonadi Rp20.000,00

Batik Solo Trans (BST) Koridor 1 (Bandara - Palur) Rp20.000,00

 Taksi Bandara

Insiden
30 November 2004,Lion Air Penerbangan 538 dengan pesawat berjenis MD-82 tergelincir saat melakukan pendaratan di landasan pacu hingga
keluar dari landasan.

Tugas Perencanaan Bandara | Slamet Rohadi Budi Prasetyo (03111745000029)


Sejarah

Tempat parkir Adi Sumarmo yang berbentuk Gunungan.

Bandara ini dulu bernama Pangkalan Udara (Lanud) Panasan, karena terletak di kawasan Panasan. Bandara ini dulu bernama Pangkalan
Udara (Lanud) Panasanyang dibangun pertama kali pada tahun 1940 oleh Pemerintah Belanda sebagai lapangan terbang darurat. Ketika bala

Tugas Perencanaan Bandara | Slamet Rohadi Budi Prasetyo (03111745000029)


tentara Jepang masuk ke Indonesia bandara tersebut sempat dihancurkan oleh Belanda namun dibangun lagi oleh Pemerintah Jepang sejak pada
tahun 1942 sebagai basis militer penerbangan angkatan laut (Kaigun Bokusha).
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia penyelenggaraan bandara dilaksanakan oleh “Penerbangan Surakarta” yang diresmikan
pada tanggal 6 Februari 1946. Pada tanggal 1 Mei 1946, Penerbangan Surakarta sejak berubah menjadi “Pangkalan Udara Panasan” yang hanya
diperuntukkan penerbangan militer. Pangkalan udara tersebut pertama kali digunakan secara resmi untuk penerbangan komersial pada tanggal 23
April 1974 yang dilayani oleh Garuda Indonesia dengan rute Jakarta-Kemayoran-Solo & Solo-Jakarta-Kemayoran dengan frekuensi 3-kali
seminggu.
Pada tanggal 25 Juli 1977, “Pangkalan Udara Panasan” berubah nama menjadi “Pangkalan Udara Utama Adi Sumarmo” yang diambil dari
nama Adisumarmo Wiryokusumo (adik dari Agustinus Adisucipto). Pada tanggal 31 Maret 1989, Bandara ini ditetapkan menjadi Bandara
Internasional dengan melayani penerbangan rute Solo-Kuala Lumpur & Solo-Singapore-Changi. Pada tanggal 1 Januari 1992, Bandara Adi
Sumarmo dikelola oleh Perusahaan Umum Angkasa Pura I yang pada tanggal 1 Januari 1993 berubah status menjadi Persero Terbatas Angkasa
Pura I sampai dengan sekarang.

Tugas Perencanaan Bandara | Slamet Rohadi Budi Prasetyo (03111745000029)


Sebagai pusat pendidikan TNI Angkatan Udara.
Lanud Adi Soemarmo yang terletak 11 km sebelah barat Kota Surakarta pada awalnya merupakan lapangan terbang darurat yang
dibangun tahun 1940. Dengan datangnya tentara Jepang tahun 1942 landasan tersebut digunakan sebagai basis militer penerbangan tentara
jepang, maka dibangunlah landasan, bangunan-bangunan untuk kantor, asrama, gudang, dapur, menara dan hanggar. Setelah proklamasi
kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, Komite Nasional Indonesia (KNI) Colomadu dan Badan Perjuangan mengadakan perundingan dengan
Komandan Butai Panasan. Hasil dari perundingan tersebut menghasilkan keputusan berupa pengosongan oleh tentara jepang. Dengan
penyerahan lapangan terbang panasan kepada pihak Badan Perjuangan Panasan merupakan beban yang tidak ringan. Kegiatan tersebut
dimanifestasikan dalam bentuk organisasi yang dinamakan penerbangan Surakarta yang dibentuk tanggal 6 Pebruari 1946. Peresmian tersebut
diramaikan dengan demonstrasi penerbangan dan Joy Flight dengan pesawat-pesawat yang didatangkan dari Yogyakarta. Organisasi ini
merupakan cikal bakal lahirnya pangkalan udara panasan. Sejalan dengan perkembangan situasi dan kondisi organisasi ketentaraan di Indonesia
menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI), jawatan penerbangan lebur menjadi satu yaitu TRI Angkatan Udara. Pada bulan Mei 1946 telah
datang pesawat Cureng dari markas tertinggi TRI Angkatan Udara di Yogyakarta yang membawa rombongan KSAU Komodor Udara Suryadi
Suryadarma, Wakil KSAU Komodor Udara R. Sukarnaen Martodisumo dan Prof. DR. Abdul Rachman Saleh. Maksud kedatangan rombongan
tersebut untuk menerima penyerahan penerbangan Surakarta dari Divisi IV Surakarta yang terdiri dari Kolonel Sutarto, Letkol Mursito dan
Letkol Sudibyo. Secara resmi Penerbangan Surakarta menjadi Pangkalan Udara Panasan yang merupakan integral dari Angkatan Udara. Sebagai
Komandan Pangkalan Udara Panasan dijabat oleh Opsir Muda Udara I Soeyono, Opsir Muda Udara II Ali Sutopo sebagai wakil dan Opsir Muda
Udara III Sartolo sebagai Kegartier Master.
Tanggal 16 Maret 1959 merupakan lembaran baru bagi Pangkalan Angkatan Udara Panasan (Detasemen AU Panasan) yang telah ikut
aktif mendukung pembangunan dalam pendidikan anggota TNI AU. Detasemen AU Panasan membuka pendidkan Depot Batalyon Calon
Prajurit (Caper) angkatan pertama. Berdasarkan Surat Keputusan KASAUNomor : 306 tanggal 19 September 1959 terhitung mulai 1 September
1959 Depot Batalyon Calon Prajurit ditetapkan menjadi Pusat Pendidikan Kemiliteran Angkatan Udara (PPKAU) yang berkedudukan di
Pangkalan Angkatan Udara Panasan. Pendidikan Calon Prajurit Angkatan ke-2 dibuka tanggal 28 September 1959, selanjutnya Pendidikan
Sekolah Dasar Perwira (SEDASPA) dibuka tanggal 18 Januari 1960. Tempat pendidikan tersebut mempunyai motto “Mendidik dan membangun
atau membangun dan mendidik” yang bermakna untuk menggembleng personel Angkatan Udara yang berkualitas, bermental baja dan
berdisiplin tinggi. Salah satu Alumnus PPKAU adalah Marsekal TNI Rilo Pambudi(mantan KSAU).
PPKAU yang merupakan pusat pendidikan Angkatan Udara, pada tanggal 27 Juni 1965 diresmikan oleh Menteri/Panglima Angkatan
Udara menjadi Wing Pendidikan (Wingdik) Pangkalan Angkatan Udara Panasan dijabat oleh Kolonel Udara Suyoto sebagai Komandan
Pangkalan Angkatan Udara Panasan. Wingdik 4 membawahi 3 Kesatuan Pendidikan yaitu : Kesatuan Pendidikan 010, Kesatuan Pendidikan 011
dan Kesatuan Pendidikan 004. Wing Pendidikan 4 tidak hanya mendidik anggota-anggota TNI AU, tetapi juga tempat penggemblengan para
sarjana untuk menjadi militer. Sejalan dengan kemajuan sistem manajemen dan penyempurnaan Organisasi TNI AU, maka mutlak diperlukan
Tugas Perencanaan Bandara | Slamet Rohadi Budi Prasetyo (03111745000029)
adanya pemisahan wewenang, fungsi, tugas dan tanggung jawab antara Wing Pendidikan 4 dengan Pangkalan Angkatan Udara Panasan.
Berdasarkan radiogram No :165 tanggal 11 Juni 1966 dilaksanakan pemisahan dan sekaligus diadakan penggantian Komandan dari Kolonel
Udara Suyoto kepada Mayor Udara Parjaman berdasarkan Surat Keputusan Menteri/Pangau No :54/Pers-MP/1966 tanggal 17 Mei 1966. Wing
Pendidikan 4 hanya mempunyai wewenang fungsi, tugas dan tanggung jawab dibidang pendidikan, sedangkan tugas mengurus
pemeliharaan/perawatan kesatuan menjadi tugas dan tanggung jawab Pangkalan. Perkembangan selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan
KASAU No : Skep/07/VIII/1977 tanggal 25 Juli 1977 Wing Pendidikan 4 Pangkalan Angkatan Udara Panasan berubah nama menjadi Wing
Pendidikan 4 Pangkalan Udara Utama (Lanuma) Adi Soemarmo. Sebagai Komandan Lanuma Adi Soemarmo dijabat oleh Kolonel Pnb Suharjo.
Nama Adi Soemarmo diambil dari nama seorang tokoh TNI AU yang gugur dalam peristiwa 29 Juli 1947. Pesawat Dakota VT-CLA yang
membawa obat-obatan sumbangan dari palang merah internasional telah ditembak oleh pesawat pemburu Belanda Kitty Hawk. Pesawat tersebut
jatuh didaerah Ngoto Yogyakarta. Tewas dalam pesawat tersebut selain Adi Soemarmo juga Komodor Muda Udara Adi Sutjipto dan Komodor
Udara Abdul Rachman Saleh. Pada tahun 1985 Wing Pendidikan 4 Pangkalan Udara Utama (Lanuma) Adi Soemarmo dilikuidasi menjadi
Pangkalan Udara (Lanud) Adi Soemarmo. Tugas pokoknya sebagai penyelenggara pendidikan calon prajurit TNI AU maupun Sekolah
Pembentukan dan Kejuruan. Disamping penyelenggara pendidikan Prajurit dan calon Prajurit TNI AU Lanud Adi Soemarmo juga melaksanakan
tugas-tugas operasi dan Pertahanan Pangkalan.

Sebagai pusat pendidikan bagi Prajurit TNI Angkatan Udara.


Lanud Adi Soemarmo melaksanakan fungsi dan kegiatannya sebagai tempat pendidikan TNI Angkatan Udara yang mewakili lembaga
pendidikan, antara lain :

 Skadron Pendidikan 401


 Skadron Pendidikan 402
 Skadron Pendidikan 403
 Skadron Pendidikan 404
 Skadron Pendidikan 405
Pada waktu Komandan Lanud Adi Soemarmo dijabat oleh Kolonel Pnb Surya Dharma S.IP (1999) terdapat perubahan nama dan tambahan
pada lembaga-lembaga pendidikan. Berdasarkan Surat Keputusan KSAU No: Skep/4/III/1999 Lanud Adi Soemarmo membawahi 5 Skadron
Pendidikan (Skadik), yaitu Skaron Pendidikan 401, Skadron Pendidikan 402, Skadron Pendidikan 403, Skadron Pendidikan 404 dan Skadron
Pendidikan 405.

Tugas Perencanaan Bandara | Slamet Rohadi Budi Prasetyo (03111745000029)


Dengan kekalahan Jepang oleh sekutu dan diikuti lahirnya Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang sangat ditunggu-tunggu oleh
bangsa Indonesia telah membawa semangat baru bagi bangsa Indonesia, yaitu semangat sebagai bangsa yang merdeka dan berhak menentukan
nasib sendiri. Pangkalan-pangkalan di bawah kekuasaan Jepang secara berangsur dapat direbut oleh para pejuang bangsa Indonesia, baik melalui
pertempuran maupun secara diplomasi. Pangkalan Udara Panasan dapat diambil alih oleh para pejuang bangsa Indonesia melalui diplomasi di
bawah kekuasaan Divisi IV Surakarta. Selanjutnya sebagai Komandan Devisi IV Surakarta Kolonel Inf. Soetarto menyerahkan Pangkalan Udara
Panasan kepada panitia yang diketuai oleh Soejono. Dalam perkembangan berikutnya Pangkalan Udara Panasan dimanifestasikan dalam sebuah
organisasi yaitu Penerbangan Surakarta yang diresmikan pada tanggal 6 Februari 1946, dihadiri oleh pembesar-pembesar militer dan sipil serta
tokoh masyarakat sekitar Surakarta.
Sejalan dengan perkembangan organisasi ketentaraan di Indonesia seperti halnya Jawatan Penerbangan telah berubah menjadi Tentara
Republik Indonesia, maka jawatan-jawatan yang menyelenggarakan penerbangan meleburkan diri menjadi Angkatan Udara. Pada bulan Mei
1946 telah datang empat buah pesawat jenis cureng ke Pangkalan Udara Panasan dari Pangkalan Udara Maguwo Yogyakarta dengan
membawa Kepala Staf Angkatan Udara Komodor Udara S. Suryadarma, Wakil Kepala Staf Komodor Udara R. Soekarnaen Martokusumo Dan
Prof Dr. Abdulrachman Saleh. Adapun maksud kedatangan rombongan tersebut adalah menerima secara resmi organisasi penerbangan dari
Devisi IV Surakarta, maka Pangkalan Udara Panasan resmi menjadi bagian integral dari Angkatan Udara Indonesia yang selanjutnya bertugas
menjaga kedaulatan wilayah udara nusantara. sebagai Komandan Pangkalan Udara Panasan ditetapkan Opsir Muda I Soejono dan wakilnya
Opsir Udara II Ali Soetopo. Setelah terjadinya pergantian beberapa kali komandan dan selesainya perang revolusi fisik, maka tibalah saatnya
masa pengisian kemerdekaan RI, demikian juga Pangkalan Panasan turut aktif mendukung pembangunan dalam bidang pendidikan di TNI AU.
Pada tanggal 16 Maret 1959 merupakan lembaran baru bagi Pangkalan Udara Panasan, diawali dengan pembukaan Pendidikan Depot Bataliyon
Caper Angkatan I yang diikuti oleh 350 anggota, terdiri dari tamtama PPP, bintara sandi dan PLLU, bertindak sebagai inspektur upacara dalam
pembukaan pendidikan tersebut adalah Letkol Udara Soejono Mewakili Kasau, selanjutnya Pangkalan Udara Panasan terhitung mulai 1
September 1959 ditetapkan menjadi pusat pendidikan militer angkatan udara. Sesuai dengan perkembangan serta tuntutan tugas dan organisasi,
maka berdasarkan Surat Keputusan Ksau Nomor Skep 07/VII/1977 tanggal 25 Juli 1977 Pangkalan Udara Panasan diubah namanya menjadi
Pangkalan Udara Adi Sumarmo. Sebagai pangkalan pendidikan mempunyai tugas dan tanggung jawab melaksanakan kegiatan pendidikan Sepa
Milwa Abri, Secapa, Secaba, Secata, Sejurpas, Sejurjasmil dan Seradum berkedudukan di bawah Wing Pendidikan 4. Dalam perjalanannya sejak
tahun 1999 lembaga pendidikan di Lanuma Adisumarmo bertambah, dan lembaga-lembaga yang sudah ada mengalami perubahan nama yaitu :

1. Secapa berubah menjadi Skadik 401 yang tugas dan fungsinya mendidik Calon Perwira Dan Siswa Ikatan Dinas Pendek (IDP).
2. Skadik 402 adalah lembaga pendidikan yang tugas dan fungsinya untuk mendidik siswa sekolah dasar kecabangan Paskhas dan Pom AU.
3. Secaba berubah menjadi skadik 403 yang tugas dan fungsinya sebagai lembaga pendidikan pertama siswa calon bintara pria dan Wanita
Angkatan Udara (WARA) dari masyarakat umum (dikum) dan bintara pria dari tamtama (reguler).

Tugas Perencanaan Bandara | Slamet Rohadi Budi Prasetyo (03111745000029)


4. Secata berubah menjadi Skadik 404 yang tugas dan fungsinya sebagai lembaga pendidikan sekolah pertama siswa calon tamtama.
5. Sejurpas, Sejurjasmil dan Seradum digabung menjadi Skadik 405 yang tugas dan fungsinya mengelola pendidikan sekolah dasar tamtama
Paskhas dan Pom AU, sekolah jurusan bintara Paskhas dan Pom AU sekolah dan kejuruan jasmani militer, sekolah radar umum dan
darat, kursus bintara manjemen kejuruan jasmani militer dan kursus bintara manajemen kejuruan pom.

Komandan

 Kolonel Pnb Herry Irsal


 Kolonel Pnb Dedy Nitakomara (2008)
 Kolonel Pnb Hadi Tjahjanto (2010-2011)
 Kolonel Pnb Kusworo, S.E., M.M. (2011-2013)
 Kolonel Pnb Agus Radar Sucahyo (2013-2014)
 Kolonel Pnb Hendrikus Haris Haryanto, S.Ip (2014-2015)
 Kolonel Nav Agus Priyanto (2015-2016)
 Kolonel Pnb Mohamad Tony Harjono (2016-Sekarang)

Tugas Perencanaan Bandara | Slamet Rohadi Budi Prasetyo (03111745000029)



Miami International Airport (MIA) Information
Miami, FL

Bandara Internasional Miami (IATA: MIA, ICAO: KMIA, FAA LID: MIA) adalah bandar udara yang terletak di bagian selatan
Miami, Amerika Serikat dan satu-satunya bandara komersial yang beroperasi di negara ini. Pada 31 Agustus 2006, US Airways terbang ke
Charlotte terbakar di landasan pacu. 118 penumpang di antaranya cedera. Pada tahun 2005, bandara ini menampung 31.008.453 penumpang.

FAA INFORMATION EFFECTIVE 01 FEBRUARY 2018

Location

FAA Identifier: MIA


Lat/Long: 25-47-43.3000N / 080-17-24.4000W
25-47.721667N / 080-17.406667W
25.7953611 / -80.2901111
(estimated)
Elevation: 8.5 ft. / 2.6 m (surveyed)
Variation: 05W (2000)
From city: 8 miles NW of MIAMI, FL
Time zone: UTC -5 (UTC -4 during Daylight Saving Time)
Zip code: 33126

Airport Operations

Airport use: Open to the public


Activation date: 04/1940
Control tower: yes
ARTCC: MIAMI CENTER
FSS: MIAMI FLIGHT SERVICE STATION

Tugas Perencanaan Bandara | Slamet Rohadi Budi Prasetyo (03111745000029)


NOTAMs facility: MIA (NOTAM-D service available)
Attendance: CONTINUOUS
Wind indicator: lighted
Segmented circle: no
Beacon: white-green (lighted land airport)
Operates sunset to sunrise.
Landing fee: yes
Fire and rescue: ARFF index E
International operations: international airport of entry

Airport Communications

UNICOM: 123.0
WX ASOS: PHONE 305-870-0235
MIAMI GROUND: 121.8(8L/8R/12/26L/26R) 127.5(9/27/30) 348.6
MIAMI TOWER: 118.3(270-089) 123.9(090-269) 256.9
MIAMI APPROACH: 120.5(090-269) 124.85(270-089) 125.75(270-089) 322.3(270-089) 379.9(090-269) 125.75 263.025(270-089)
MIAMI DEPARTURE: 119.45(270-089) 120.5(090-269) 125.5(090-269) 125.75(270-089) 290.325(270-089) 354.1(090-269) 379.9(090-269)
CLEARANCE DELIVERY: 135.35
CLASS B: 120.5(090-269) 125.75(270-089) 379.9(090-269)
CLASS B IC: 322.3(270-089)
D-ATIS: 119.15 ARRIVAL 133.675 DEPART
EMERG: 121.5
GATE HOLD: 120.35
IC: 118.3(270-089) 119.45(270-089) 121.8(8L/8R/12/26L/26R) 124.85(270-089) 127.5(9/27/30) 135.35 256.9 348.6
RTIS(120-300 WITHIN 25 NM): 125.25
WX ASOS at TMB (12 nm SW): PHONE 305-235-1332
WX ASOS at HWO (13 nm N): PHONE 954-983-5904
WX ASOS at FLL (18 nm NE): PHONE 954-359-7857

Tugas Perencanaan Bandara | Slamet Rohadi Budi Prasetyo (03111745000029)


 ASR-4 LCTD AT LAT 25-47-52.05N LONG 080-17-26.28W
 ASR ELEV 7 FT. MTI 25-49-30.2013N 080-19-08.4484W CPME 1: 25-49-30.1783N 080-19-08.4735W CPME 2: 25-47-51.3917N 080-16-09.8710W

Nearby radio navigation aids

VOR radial/distance VOR name Freq Var


DHPr099/3.2 DOLPHIN VORTAC 113.90 04W
VKZr294/7.8 VIRGINIA KEY VOR/DME 117.10 04W
FLLr208/18.0 FORT LAUDERDALE VOR/DME 114.40 06W

NDB name Hdg/Dist Freq Var ID


QEEZY 059/14.8 266 07W TM - --

Airport Services

Fuel available: 100 JET-A


Parking: hangars and tiedowns
Airframe service: MAJOR
Powerplant service: MAJOR
Bottled oxygen: HIGH/LOW
Bulk oxygen: HIGH/LOW

Runway Information

Runway 9/27
Dimensions: 13016 x 150 ft. / 3967 x 46 m
Surface: asphalt/grooved, in good condition
Weight bearing capacity: PCN 70 /F/A/X/T

Tugas Perencanaan Bandara | Slamet Rohadi Budi Prasetyo (03111745000029)


Single wheel: 130.0
Double wheel: 210.0
Double tandem: 420.0
Dual double tandem: 850.0
Runway edge lights: high intensity
RUNWAY 9 RUNWAY 27
Latitude: 25-47.165675N 25-47.263888N
Longitude: 080-18.890300W 080-16.519535W
Elevation: 7.4 ft. 8.4 ft.
Traffic pattern: right left
Runway heading: 092 magnetic, 087 true 272 magnetic, 267 true
Displaced threshold: 1358 ft. 261 ft.
Declared distances: TORA:13016 TODA:13016 ASDA:12755 LDA:11397 TORA:13016 TODA:13016 ASDA:13016 LDA:12755
Markings: precision, in good condition precision, in good condition
Visual slope indicator: 4-light PAPI on left (3.00 degrees glide path) 4-light PAPI on left (3.00 degrees glide path)
RVR equipment: touchdown, midfield, rollout touchdown, midfield, rollout
Approach lights: MALSR: 1,400 foot medium intensity approach lighting MALSR: 1,400 foot medium intensity approach lighting
system with runway alignment indicator lights system with runway alignment indicator lights
Centerline lights: yes yes
Touchdown point: yes, no lights yes, no lights
Instrument approach: ILS/DME ILS
Obstructions: 23 ft. rr, 750 ft. from runway, 580 ft. right of centerline, 23:1 none
slope to clear
APCH RATIO 50:1 TO DSPLCD THR.

Runway 8R/26L
Dimensions: 10506 x 200 ft. / 3202 x 61 m
Surface: asphalt/grooved, in good condition
Weight bearing capacity: PCN 70 /F/A/X/T
Single wheel: 130.0
Double wheel: 210.0
Tugas Perencanaan Bandara | Slamet Rohadi Budi Prasetyo (03111745000029)
Double tandem: 420.0
Dual double tandem: 850.0
Runway edge lights: high intensity
RUNWAY 8R RUNWAY 26L
Latitude: 25-48.041917N 25-48.121120N
Longitude: 080-18.086010W 080-16.172155W
Elevation: 7.9 ft. 8.3 ft.
Traffic pattern: left right
Runway heading: 092 magnetic, 087 true 272 magnetic, 267 true
Declared distances: TORA:10506 TODA:10506 ASDA:10506 LDA:10506 TORA:10506 TODA:10506 ASDA:10506 LDA:10506
Markings: precision, in good condition precision, in good condition
Visual slope indicator: 4-light PAPI on left (3.00 degrees glide path) 4-light PAPI on left (3.00 degrees glide path)
RVR equipment: touchdown, rollout touchdown, rollout
Approach lights: MALSR: 1,400 foot medium intensity approach lighting system MALSF: 1,400 foot medium intensity approach lighting
with runway alignment indicator lights system with sequenced flashers
Centerline lights: yes yes
Touchdown point: yes, lighted yes, no lights
Instrument approach: ILS/DME ILS/DME

Runway 12/30
Dimensions: 9355 x 150 ft. / 2851 x 46 m
Surface: asphalt/grooved, in good condition
Weight bearing capacity: PCN 70 /F/A/X/T
Single wheel: 130.0
Double wheel: 210.0
Double tandem: 420.0
Dual double tandem: 850.0
Runway edge lights: high intensity
Operational restrictions: RY 12/30 CLSD 0200-1100++ WHEN RYS 08R/26L & 09/27 ARE IN USE.
RUNWAY 12 RUNWAY 30
Latitude: 25-47.957103N 25-47.197495N
Tugas Perencanaan Bandara | Slamet Rohadi Budi Prasetyo (03111745000029)
Longitude: 080-18.137422W 080-16.652202W
Elevation: 8.4 ft. 8.0 ft.
Traffic pattern: left left
Runway heading: 124 magnetic, 119 true 304 magnetic, 299 true
Displaced threshold: no 940 ft.
Declared distances: TORA:9355 TODA:9355 ASDA:8579 LDA:8579 TORA:9355 TODA:9355 ASDA:8853 LDA:7913
Markings: precision, in good condition precision, in good condition
Visual slope indicator: 4-light PAPI on right (3.00 degrees glide path) 4-light PAPI on left (3.00 degrees glide path)
RVR equipment: touchdown, rollout touchdown, rollout
Approach lights: MALSR: 1,400 foot medium intensity approach lighting system with MALS: 1,400 foot medium intensity approach lighting
runway alignment indicator lights system
Centerline lights: yes yes
Touchdown point: yes, no lights yes, no lights
Instrument approach: ILS/DME ILS/DME
Obstructions: 40 ft. tower, 1700 ft. from runway, 200 ft. left of centerline, 37:1 52 ft. tree, 1600 ft. from runway, 300 ft. left of
slope to clear centerline, 26:1 slope to clear
+20' RR 200' FM RY END; 450'L.

Runway 8L/26R
Dimensions: 8600 x 150 ft. / 2621 x 46 m
Surface: asphalt/grooved, in good condition
Weight bearing capacity: PCN 70 /F/A/X/T
Single wheel: 130.0
Double wheel: 210.0
Double tandem: 420.0
Dual double tandem: 850.0
Runway edge lights: high intensity
Operational restrictions: RY 08L/26R CLSD 0200-1100++ WHEN RYS 08R/26L & 09/27 ARE IN USE.
RUNWAY 8L RUNWAY 26R
Latitude: 25-48.173872N 25-48.238693N
Longitude: 080-18.092530W 080-16.525820W
Tugas Perencanaan Bandara | Slamet Rohadi Budi Prasetyo (03111745000029)
Elevation: 8.3 ft. 8.1 ft.
Traffic pattern: left left
Runway heading: 092 magnetic, 087 true 272 magnetic, 267 true
Declared distances: TORA:8600 TODA:8600 ASDA:8600 LDA:8600 TORA:8600 TODA:8600 ASDA:8600 LDA:8600
Markings: nonprecision, in good condition nonprecision, in good condition
Visual slope indicator: 4-light PAPI on left (3.00 degrees glide path) 4-light PAPI on left (3.00 degrees glide path)
RVR equipment: rollout
Runway end identifier lights: yes yes
Centerline lights: yes yes
Touchdown point: yes, no lights yes, no lights
Instrument approach: LOC/DME LOC/DME

Airport Ownership and Management from official FAA records

Ownership: Publicly-owned
Owner: DADE COUNTY AVIATON DEPT
PO BOX 025504
MIAMI, FL 33102-5504
Phone 305-876-7077
Manager: EMILIO T. GONZALEZ
PO BOX 025504
MIAMI, FL 33102-5504
Phone 305-876-7077
JIM MURPHY, AIRPORT SUPERVISOR 305-876-7516.

Airport Operational Statistics

Aircraft based on the field: 28 Aircraft operations: avg 1134/day *


Multi engine airplanes: 13 86% commercial
Jet airplanes: 15 9% air taxi
4% transient general aviation
Tugas Perencanaan Bandara | Slamet Rohadi Budi Prasetyo (03111745000029)
<1% military
* for 12-month period ending 31 December 2016

Additional Remarks

- CLSD NON ENG ACFT.

- PPR 3 HRS PRIOR TO ALL ARRIVALS ON THE GENERAL AVIATION CENTER (GAC) RAMP 305-876-7550 CTC RAMP CONTROL UPON ARRIVAL ON
FREQUENCY 131.600. ACFT WITH WINGSPAN GREATER THAN 78 FT ARE PROHIBITED FROM ENTERING THE GAC RAMP.
- ALL MEDICAL EMERGENCIES ARRIVALS, WITH THE EXCEPTION OF AIR AMBULANCE FLIGHTS, MUST SECURE DOORS UNTIL ARFF IS ON SCENE.

- ASDE-X IN USE. OPERATE TRANSPONDERS WITH ALTITUDE REPORTING MODE AND ADS-B (IF EQUIPPED) ENABLED ON ALL AIRPORT SURFACES.

- PPR FOR INBOUND MILITARY FLIGHTS 100 NM ON FREQ 130.5.

- ALL DIVERSION CTC FREQ 130.5 UPON ARR.

- B757, HEAVY AND SUPER ACFT ARE NOT AUTH INT DEP FOR ANY RWY UNLESS A PTN IS CLSD OR UNUNSL.

- ACFT WITH A WINGSPAN GREATER THAN 171 FT ARE PROHIBITED FROM TAXIING ON TWY P EAST OF TWY U. ACFT WITH A WINGSPAN GREATER THAN
143 FT ARE PROHIBITED FROM USING TWY AA.
- ALL TURBOJET ACFT USE DSNT NOISE ABATEMENT DEP PROFILE FROM ALL RYS EXC A320, B727, B737-800, B767-400, AND DC9 WHICH SHOULD USE
CLOSE-IN NOISE ABATEMENT ABATEMENT PROFILE.
- BIRDS ON & INVOF ARPT.

Tugas Perencanaan Bandara | Slamet Rohadi Budi Prasetyo (03111745000029)


Tugas Perencanaan Bandara | Slamet Rohadi Budi Prasetyo (03111745000029)
Miami International Airport covers 1,335 hectares (3,300 acres) and has four runways:[2]

 8L/26R: 8,600 ft × 150 ft (2,621 m × 46 m)


 8R/26L: 10,506 ft × 200 ft (3,202 m × 61 m)
 9/27: 13,016 ft × 150 ft (3,967 m × 46 m)
 12/30: 9,355 ft × 150 ft (2,851 m × 46 m)

Tugas Perencanaan Bandara | Slamet Rohadi Budi Prasetyo (03111745000029)


28 aircraft are based at this airport: 46% multi-engine and 54% jet.[2]

MIA has a number of air cargo facilities. The largest cargo complex is located on the west side of the airport, inside the triangle formed by
Runways 12/30 and 9/27. Cargo carriers such as LAN Cargo, Atlas Air, Southern Air, Amerijet International and DHL operate from this area.
The largest privately owned facility is the Centurion Cargo complex in the northeast corner of the airport, with over 51,000 m2 (550,000 sq ft) of
warehouse space.[12] FedEx and UPS operate their own facilities in the northwest corner of the airport, off of 36th Street. In addition to its large
passenger terminal in Concourse D, American Airlines operates a maintenance base to the east of Concourse D, centered around a semicircular
hangar originally used by National Airlines which can accommodate three widebody aircraft.

Terminals and concourses

A satellite image of Miami International Airport superimposed over the noted locations of old Miami City Airport / Pan American Field / 36th Street Airport
of the 1920s to 1950s era, in the upper right corner facing 36th Street

The main terminal at MIA dates back to 1959, with several new additions. Semicircular in shape, the terminal has one linear concourse
(Concourse D) and five pier-shaped concourses, lettered counter-clockwise from E to J (Concourse A is now part of Concourse D; Concourses B
and C were demolished so that Concourse D gates could be added in their place; naming of Concourse I was skipped to avoid confusion with the
number 1.). From the terminal's opening until the mid-1970s the concourses were numbered clockwise from 1 to 6.

Tugas Perencanaan Bandara | Slamet Rohadi Budi Prasetyo (03111745000029)


Level 1 of the terminal contains baggage carousels and ground transportation access.
Level 2 contains ticketing/check-in, shopping and dining, and access to the concourses.
The airport currently has two immigration and customs facilities (FIS), located in
Concourse D, Level 3 and in Concourse J, Level 3. The Concourse D FIS can be
utilized by flights arriving at all gates in Concourse E and all gates in Concourses D
and some gates in Concourse F. The Concourse J FIS can be utilized by flights arriving
at all gates in Concourse J and most gates in Concourse H. However, all gates in
Concourse G and some gates in Concourses F and H, do not have the facilities to route
passengers to any FIS, and therefore can only be used for domestic arrivals. MIA is
unique among American airports in that all of its facilities are common-use, meaning
that they are assigned by the airport and no one airline holds ownership or leases on
any terminal space or gates, thus giving the airport much more flexibility in terminal
and gate assignments and allowing it to make full use of existing facilities. The entire
airport became common-use by the 1990s.

The free MIA Mover connects the airport with the Miami Intermodal Center, where the
car rental facility and bus terminal has relocated. The MIC also houses the airport
Metrorail station and Tri-Rail terminal.

The airport has three parking facilities: a two-level short-term parking lot directly in
front of Concourse E, and two seven-story parking garages (North and South) within the terminal's curvature and connected to the terminal via
overhead walkways on Level 3.[16] In the late 1990s, the Dolphin Garage was expanded to better serve the then-new Concourse A; it is expected
that the Flamingo Garage will be similarly expanded in the near future to serve the new Concourse J. The two parking garages are connected at
their west ends; at the top of this connection are the airport's SIDA and ID Section offices. The single terminal facility is divided into three
sections known as the North Terminal, Central Terminal, and South Terminal.

Instrument Procedures

NOTE: All procedures below are presented as PDF files. If you need a reader for these files, you should download the free Adobe Reader.

NOT FOR NAVIGATION. Please procure official charts for flight.


FAA instrument procedures published for use between 1 February 2018 at 0901Z and 1 March 2018 at 0900Z.
Tugas Perencanaan Bandara | Slamet Rohadi Budi Prasetyo (03111745000029)
Tugas Perencanaan Bandara | Slamet Rohadi Budi Prasetyo (03111745000029)
Tugas Perencanaan Bandara | Slamet Rohadi Budi Prasetyo (03111745000029)

Anda mungkin juga menyukai