Anda di halaman 1dari 6

Maslow: Teori Hierarkhi Kebutuhan

A. Pendahuluan

Terdapat beberapa teori belajar yang dikenal dalam dunia psikologi. Teori belajar
itu antara lain teori belajar behavioristik, humanistik, teori belajar kognitif, konstruktif,
pemrosesan informasi, dan kinerja otak. Sebagai teori yang paling pertama, teori
behavioristik dikenal sebagai teori yang paling kolot. Teori ini menempatkan peserta
didik sebagai pihak yang pasif dengan hasil pendidikan mengarah kepada perilaku
yang ditampakkan. Teori ini cenderung tidak mempertimbangkan sisi personal dan
perasaan peserta didik sehingga tak heran jika hukuman adalah cara terbaik
menertibkan penyimpangan. Contohnya, seorang murid yang terlambat datang
sekolah, maka ia dihukum dengan membersihkan halaman sekolah agar menimbulkan
efek jera.

Seiring berjalannya waktu, teori behavioristik mendapatkan banyak pertentangan


yang kemudian memunculkan teori baru untuk mengatasi kekurangan dari teori ini.
Teori tersebut adalah teori humanistik. Sama seperti teori-teori yang lainnya, teori
belajar ini memiliki beberapa ahli yang terkenal dengan pendapat dan pandangannya,
sebagai contohnya yaitu teori hierarkhi kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham
Harold Maslow.

B. Teori Hierarkhi Kebutuhan

Hierarki Kebutuhan dari Maslow merupakan suatu pernyataan luas tentang


kebutuhan-kebutuhan manusia dan menyediakan sebuah kerangka dasar konseptual
sebagai landasan untuk memahami kekuatan-kekuatan yang menyebabkan
orang-orang berperilaku dengan cara tertentu dalam situasi tertentu, (Winardi, 1992:
136).
Abraham Harold Maslow merupakan salah seorang tokoh psikologi yang lahir di
Brookolyn New York pada 1 April 1908 dan meninggal pada tahun 1970. Maslow
merupakan pejuang psikologi humanistik yang akan berpengaruh terhadap teorinya.
Abraham Maslow mengembangkan model Hierarki kebutuhan (1950) dan teori
Hierarki Kebutuhan sampai saat ini tetap digunakan dalam memahami motivasi
manusia, pelatihan manajemen dan pengembangan pribadi. Maslow menyusun teori
motivasi manusia, dimana variasi kebutuhan manusia dipandang tersusun dalam
bentuk hirarki atau berjenjang. Setiap jenjang kebutuhan dapat dipenuhi hanya
jenjang sebelumnya telah (relatif) terpuaskan. Pada tabel 1 menyajikan secara ringkas
empat jenjang basic need atau deviciency need, dan satu jenjang metaneeds atau
growth needs. Jenjang motivasi bersifat mengikat, maksudnya ; kebutuhan pada
tingkat yang lebih rendah harus relatif terpuaskan sebelum orang menyadari atau
dimotivasi oleh kebutuhan yang jenjangnya lebih tinggi. Jadi kebutuhan fisiologis
harus terpuaskan lebih dahulu sebelum muncul kebutuhan rasa aman. Sesudah
kebutuhan fisiologis harus terpuaskan lebih dahulu sebelum muncul kebutuhan rasa
aman. Sesudah kebutuhan fisiologis dan rasa aman terpuaskan, baru muncul
kebutuhan kasih sayang, begitu seterusnya sampai kebutuhan dasar terpuaskan baru
akan muncul kebutuhan meta.

Tabel 1 : Jenjang Teori Kebutuhan Maslow

Jenjang Needs Deskripsi

Kebutuhan orang untuk menjadi yang seharusnya sesuai


dengan potensinya. Kebutuhan kreatif, realisasi diri,
Kebutuhan Berkembang

perkembangan self.
(Metaneeds)

Self actualizatio
Kebutuhan harkat kemanusiaan untuk mencapai tujuan,
needs
terus maju, menjadi lebih baik. Being-values ≥ 17
(Metaneeds) kebutuhan berkaitan dengan pengetahuan dan
pemahaman, pemakaian kemampuan kognitif secara
positif mencari kebahagiaan dan pemenuhan kepuasan
alih-alih menghindari rasa sakit. Masingmasing
kebutuhan berpotensi sama, satu bisa mengganti lainnya.
Esteem needs 1. Kebutuhan kekuatan, penguasaan, kompetensi,
kepercayaan diri, kemandirian.
2. Kebutuhan prestise, penghargaan dari orang lain,
status, ketenaran, dominasi, menjadi penting,
Kebutuhan Karena Kekurangan

kehormatan dan apresiasi.


Love needs/ Kebutuhan kasih sayang, keluarga, sejawat, pasangan,
(Basic Needs)

Belonging-ness anak. Kebutuhan menjadi bagian kelompok,


masyarakat. (Menurut Maslow,kegagalan kebutuhan cinta
& memiliki ini menjadi sumber hampir semua bentuk
psikopatologi).
Safety needs Kebutuhan keamanan, stabilitas, proteksi, struktur,
hukum, keteraturan, batas, bebas dari takut dan cemas.

Physiological Kebutuhan homeostatik : makan, minum, gula, garam,


needs protein, serta kebutuhan istirahat dan seks.
Pemisahan kebutuhan tidak berarti masing-masing bekerja secara eksklusif, tetapi
kebutuhan bekerja tumpang tindih sehingga orang dalam satu ketika dimotivasi oleh
dua kebutuhan atau lebih. Tidak ada dua orang yang basic need-nya terpuaskan 100%.
Maslow memperkirakan rata-rata orang terpuaskan :

Tabel 2 : Presentase Kebutuhan Terpuaskan Teori Maslow

No Kebutuhan Terpuaskan Presentase Terpuaskan hingga


1. Fisiologi 85 %
2. Keamanan 70 %
3. Dicintai dan mencintai 50 %
4. Self Esteem 40 %
5. Aktualisasi Diri 10 %

Dalam mencapai kepuasan kebutuhan, seseorang harus berjenjang, tidak perduli


seberapa tinggi jenjang yang sudah dilewati, kalau jenjang dibawah mengalami
ketidakpuasan atau tingkat kepuasannya masih sangat kecil, dia akan kembali ke
jenjang yang tak terpuaskan itu sampai memperoleh tingkat kepuasan yang
dikehendaki. Kebutuhan - kebutuhan tersebut dijelaskan secara terperinci sebagai
berikut :

1. Kebutuhan Fisiologis

Umumnya kebutuhan fisiologis bersifat neostatik (usaha menjaga keseimbangan


unsur-unsur fisik) seperti makan, minum, gula, garam, protein, serta kebutuhan
istirahat dan seks. Kebutuhan fisiologis ini sangat kuat, dalam keadaan absolut
(kelaparan dan kehausan) semua kebutuhan lain ditinggalkan dan orang mencurahkan
semua kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan ini.

Sebagai contohnya, seseorang yang mengalami kekurangan makanan, harga diri


dan cinta, pertama-tama akan mencari makanan terlebih dulu. Ia akan mengabaikan
atau menahan terlebih dahulu semua kebutuhan lain sampai kebutuhan fisiologisnya
terpenuhi. Bagi orang yang berada dalam keadaan lapar berat dan membahayakan, tak
ada minat lain kecuali pada makanan. Bagi masyarakat sejahtera jenis kebutuhan ini
umumnya telah terpenuhi. Ketika kebutuhan dasar ini terpuaskan, dengan segera
kebutuhan lain (yang lebih tinggi tingkatnya) akan muncul dan mendominasi perilaku
manusia.
2. Kebutuhan Rasa Aman Atau Keselamatan

Maslow berpendapat bahwa apabila kebutuhan fisiologis relative telah terpenuhi,


maka akan muncul seperangkat kebutuhan baru yang kurang-lebih dapat kita
kategorikan dalam kebutuhan akan keselamatan, yaitu keamanan, kemantapan,
ketergantungan, perlindungan, bebas dari rasa takut, cemas dan kekalutan; kebutuhan
akan struktur, ketertiban, hukum, batas-batas, kekuatan diri pelindung, dan
sebagainya.

3. Kebutuhan Dimiliki dan Cinta (Belonging dan Love)


Sesudah kebutuhan fisiologis dari keamanan relatif terpuaskan, kebutuhan
dimiliki atau menjadi bagian dari kelompok sosial dan cinta menjadi tujuan yang
dominan. Orang sangat peka dengan kesendirian, pengasingan, ditolak lingkungan,
dan kehilangan sahabat atau kehilangan cinta. Kebutuhan dimiliki ini terus penting
sepanjang hidup.

Ada dua jenis cinta (dewasa) yakni Deficiency atau D-Love dan Being atau
B-love. Kebutuhan cinta karena kekurangan, itulah DLove; orang yang mencintai
sesuatu yang tidak dimilikinya, seperti harga diri, seks, atau seseorang yang membuat
dirinya menjadi tidak sendirian. Misalnya : hubungan pacaran, hidup bersama atau
perkawinan yang membuat orang terpuaskan kenyamanan dan keamanannya. D-love
adalah cinta yang mementingkan diri sendiri, yang memperoleh daripada memberi.
B-Love didasarkan pada penilaian mengenai orang lain apa adanya, tanpa keinginan
mengubah atau memanfaatkan orang itu. Cinta yang tidak berniat memiliki, tidak
mempengaruhi, dan terutama bertujuan memberi orang lain gambaran positif,
penerimaan diri dan perasaan dicintai, yang membuka kesempatan orang itu untuk
berkembang.

4. Kebutuhan Harga Diri

Ketika kebutuhan dimiliki dan mencintai sudah relatif terpuaskan, kekuatan


motivasinya melemah, diganti motivasi harga diri. Ada dua jenis harga diri :
1) Menghargai diri sendiri (self respect) : kebutuhan kekuatan, penguasaan,
kompetensi, prestasi, kepercayaan diri, kemandirian, dan kebebasan.
2) Mendapat penghargaan dari orang lain (respect from other) : kebutuhan prestise,
penghargaan dari orang lain, status, ketenaran, dominasi, menjadi orang penting,
kehormatan, diterima dan apresiasi. Orang membutuhkan pengetahuan bahwa
dirinya dikenal dengan baik dan dinilai dengan baik oleh orang lain.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri

Akhirnya sesudah semua kebutuhan dasar terpenuhi, muncullah kebutuhan meta


atau kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan menjadi sesuatu yang orang itu mampu
mewujudkannya secara maksimal seluruh bakat –kemampuann potensinya.
Aktualisasi diri adalah keinginan untuk memperoleh kepuasan dengan dirinya sendiri
(Self fullfilment), untuk menyadari semua potensi dirinya, untuk menjadi apa saja
yang dia dapat melakukannya, dan untuk menjadi kreatif dan bebas mencapai puncak
prestasi potensinya. Manusia yang dapat mencapai tingkat aktualisasi diri ini menjadi
manusia yang utuh, memperoleh kepuasan dari kebutuhankebutuhan yang orang lain
bahkan tidak menyadari ada kebutuhan semacam itu.

Aktualisasi
Diri

Kebutuhan Akan
Rasa Harga Diri

Kebutuhan Dimiliki

dan Cinta

Kebutuhan Rasa Aman

Kebutuhan Fisiologis

Gambar : Hierarkhi Kebutuhan Maslow

Berbagai kebutuhan ini dianggap tersusun dalam suatu hierarki sedemikian rupa,
sehingga kebutuhan yang mendasar harus dipuaskan lebih dahulu sebelum timbulnya
kebutuhan yang lebih tinggi. Manusia bekerja disebabkan adanya faktor kebutuhan
yang tidak terpenuhi oleh dirinya sendiri. Hal ini menyebabkan manusia melakukan
kerja sama dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya tersebut dengan
memasuki suatu organisasi.

C. Penutup
Teori Kebutuhan oleh Maslow merupakan sebuah teori dimana kebutuhan
manusia dipandang tersusun dalam bentuk hirarki atau berjenjang. Jadi, setiap jenjang
kebutuhan dapat dipenuhi hanya bila jenjang kebutuhan sebelumnya telah terpuaskan
atau terpenuhi. Teori ini menyusun tingkatan kebutuhan menjadi lima tingkat, yaitu
kebutuhan fisiologis, rasa aman, dimiliki dan rasa cinta, penghargaan/harga diri dan
yang terakhir yaitu kebutuhan aktualisasi diri.

Anda mungkin juga menyukai