INDEKS EFEK
Dalam konteks pasar modal, indeks efek adalah portfolio teoretis (imajiner)
yang berisi sejumlah efek yang dikumpulkan atas tema dan kriteria tertentu, untuk
mengukur sebuah pasar. Indeks Komposit adalah indeks yang mengukur pasar secara
keseluruhan.
Indeks efek memiliki dua fungsi, yaitu pertama sebagai tolok ukur
(benchmark) dimana sebagai portfolio imajiner, indeks efek dapat menjadi acuan
kinerja portfolio investor. Dan fungsi yang kedua adalah sebagai underlying dari
produk pasar modal, dimana indeks dapat menjadi dasar dari pembentukan produk
pasar modal, seperti produk investasi yang mengikuti indeks secara pasif.
I.1 Jenis Indeks Efek Indeks Saham yang ada di Indonesia antara lain:
1
6. Backtesting adalah penghitungan nilai indeks dengan metodologi konsisten
sebelum tanggal peluncuran.
7. Index maintenance. Dilakukan review secara periodik, baik tahunan, 6
bulanan, maupun 3 bulanan.
Harga Teoretis
(𝐴𝑥𝑃)+(𝐵𝑥𝑋)
HT = (𝐴+𝐵 )
Rasio = A : B, dimana sejumlah A saham lama mendapat hak untuk membeli sejumlah B
saham baru. Harga Pelaksanaan HMETD (exercise price) = X
Nilai intrinsik dari HMETD adalah selisih dari Harga Teoretis (HT) dengan Harga
Pelaksanaan HMETD (X).
Dilusi Efek
HMETD disebut efek dilutif karena pelaksanaan dari HMETD dapat menyebabkan dilusi
kepemilikan efek, dapat dilihat dari perbedaan harga teoretis dan harga cum.
2
Pengaruh rights issue terhadap harga saham
Rights issue merupakan sinyal bahwa perusahaan membutuhkan dana tambahan dari
investor. Maka dari itu, tanggapan dari investor dalam setiap transaksi rights issue beragam,
tergantung dari latar belakang dan pelaksanaan rights issue sendiri.
II.2. Waran
Waran adalah efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi hak
kepada pemegang waran untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga
tertentu untuk jangka waktu 6 bulan atau lebih sejak diterbitkannya waran tersebut.
Stock Split Stock split adalah pemecahan nominal saham menjadi saham dengan
nominal yang lebih kecil dengan rasio tertentu. Reverse stock split adalah kebalikan dari
stock split, yaitu penggabungan beberapa saham menjadi saham dengan nominal lebih
besar, dengan rasio tertentu.
Harga teoretis dan penyesuaian jumlah saham beredar dihitung dengan mengalikan harga
sebelum aksi korporasi dengan rasio split/reverse split yang dipakai.
𝑆𝑏
𝐻𝑇 = 𝐻𝐶 𝑥 𝑆𝑙
3
II.4. Dividen
Dividen saham
Callable bond adalah obligasi yang dapat dilunasi lebih awal (“call”) oleh penerbit
obligasi sebelum masa jatuh tempo obligasi. Callable bond memberikan hak kepada
4
penerbit untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu (strike price/call price) dalam
periode tertentu.
Faktor yang mendorong penerbit, untuk melaksanakan opsi call antara lain adalah:
1. Terjadi penurunan suku bunga di pasar, sehingga terdapat kesempatan refinancing
dengan bunga lebih rendah.
2. Perusahaan memiliki kas yang cukup besar yang dapat berasal dari penerbitan saham,
penjualan aset atau anak perusahaan.
PT Bursa Efek Indonesia menetapkan 5 kelompok fraksi harga. Kelompok fraksi harga
tersebut adalah: