Anda di halaman 1dari 5

1. Apa saja macam metode pengumpulan data?

1. Observation
Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung obyek
(elemen) yang diteliti tanpa mengajukan pertanyaan.
Jenis Observasi :
1. Berdasarkan pengumpulan data :
a. Observasi Partisipan: peneliti terlibat langsung dalam aktivitas (orang) yang diamati.
b. Observasi Non partisipan: peneliti tidak terlibat dalam aktivitas orang-orang yang
sedang diamati dan hanya sebagai pengamat independen.
2. Berdasarkan instrumen yang digunakan :
a. Observasi Terstruktur : observasi yang telah dirancang secara sistematis tentang apa yang
apa yang diamati dan dimana tempatnya.
b. Observasi Tidak Terstruktur: observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematistentang apa
yang akan diobservasi.
2. Wawancara

Menurut Prabowo (1996) wawancara adalah metode pengmbilan data dengan cara
menanyakan sesuatu kepada seseorang responden, caranya adalah dengan bercakapcakap
secara tatap muka.

3. Kuisioner

Cara pengumpulan data yang dilakukan dengan mengedarkan suatu daftar petanyaan yang
berupa formulir-formulir, diajukan secara tertulis kepada sejumlah subjek untuk mendapatkan
tanggapan, informasi, jawaban, dll.

 Menurut sifatnya
- Angket umum: berusaha sejauh mungkin untuk memperoleh selengkap-lengkapnya
tentang kehidupan seseorang
- Angket khusus: berusaha untuk mendapatkan data-data mengenai sifat-sifat
khusus dari pribadi seseorang
 Menurut cara penyampaiannya
- Angket langsung: apabila disampaikan langsung kepada orang yang dimintai
informasinya tentang dirinya sendiri
- Angket tidak langsung: apabila pribaadi yang disuruh mengisi angket adalah bukan
responden langsung. Ia akan menjawab dan memberikan informasi tentang diri
orang lain
 Menurut bentuk strukturnya
- Angket berstruktur: angket ini disusun sedemikian rupa tegas dan konkret sehingga
responden dapat dengan mudah mengisi atau menjawabnya
- Angket tak berstruktur: angket ini dipakai bila peneliti menghendaki suatu uraian
dari informan atau responden rantang suatu masalah dengan suatu penulisan atau
penjelasan yang panjang lebar
 Menurut bentuk pertanyaan
- Angket berbentuk lisan: dimana responden diberi kebebasan untuk mengisi dengan
jawaban yang sesuai menurut responden(open ended item)
- Angket berbentuk pilihan: diamna jawabannya telah disediakan(closed ended item)

2. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari macam macam metode pengumpulan data?

Kuesioner memiliki beberapa keunggulan:


-menghemat waktu karena Anda tidak mewawancarai responden dan bisa diberikan secara kolektif
ke populasi
-menawarkan anonimitas yang lebih besar. Karena tidak ada interaksi tatap muka antara responden
dan pewawancara, metode ini memberikan anonimitas yang lebih besar. Dalam beberapa situasi di
mana pertanyaan sensitif diminta membantu meningkatkan kemungkinan mendapatkan informasi
yang akurat.
-Responden dapat memilih waktu senggang untuk mengisinya, sehingga tidak terlalu terganggu
-Responden tidak merasa terpaksa dan dapat menjawab lebih terbuka
Kuesioner memiliki beberapa kekurangan:
- aplikasi terbatas pada populasi penelitian yang bisa membaca dan menulis. Itu tidak bisa
digunakan pada populasi yang buta huruf
- Tingkat respons rendah
-dengan adanya bentuk pertanyaan yang sama untuk responden maka penafsiran pertanyaan akan
berbeda-beda sesuai dengan latar belakang sosial, pendidikan, dll
-apabila responden tidak memahami pertanyaan responden tidak menjawab seluruh angket

Wawancara memiliki beberapa keunggulan:


-metode ini tidak akan menemui kesulitan meskipun respondennya buta huruf karena alat
utamanya bahasa verbal.
-Pertanyaan bisa dijelaskan. Pewawancara bisa mengulangi pertanyaan atau memasukkannya ke
dalam bentuk yang dipahami oleh responden.
-Wawancara memiliki aplikasi yang lebih luas. Wawancara bisa digunakan dengan hampir semua
jenis populasi: anak-anak, orang cacat, buta huruf atau sangat tua
- Mengumpulkan informasi mendalam.
Wawancara memiliki beberapa kekurangan:
Kurang efesien, karena memboroskan waktu, tenaga, pikiran dan biaya
-diperlukan adanya keahlian/penguasaan bahasa dari interviewer
- Kualitas data bergantung pada kualitas interaksi. Dalam sebuah wawancara kualitas interaksi
antara pewawancara dan orang yang diwawancarai cenderung mempengaruhi kualitas informasi
yang diperoleh.
-Kualitas data dapat bervariasi bila banyak pewawancara digunakan. Penggunaan banyak
pewawancara dapat memperbesar masalah yang diidentifikasi
- Kualitas data tergantung pada kualitas pewawancara. Dalam situasi wawancara
Kualitas data yang dihasilkan dipengaruhi oleh pengalaman, keterampilan dan komitmen
pewawancara
Observasi memiliki beberapa keunggulan:
- Pengumpulan data yang murah, mudah dan langsung guna mengadakan penelitian terhadap
macam-macam gejala
- Tidak mengganggu pada sasaran pengamatan
- dapat dicatat hal-hal perilaku, pertumbuhan, respons terhadap suatu perlakuan tertentu.
- dapat memperoleh data dari obyek yang diteliti tanpa melakukan komunikasi verbal.
Observasi memiliki beberapa kelemahan:
- kadangkala memerlukan waktu menunggu yang lama.
- pengamatan terhadap suatu fenomena yang lama tidak dapat dilakukan secara
langsung.
- ada kegiatan-kegiatan yang tidak mungkin diperoleh datanya melalui pengamatan karena
dianggap tabu, sangat rahasia dansebagainya.
- Apabila sasaran pengamatan mengetahui bahwa mereka sedang diamati, mereka akan
dengan sengaja menimbulkan kesan yang menyenangkan atau tidak menyenangkan. Jadi
sifatnya dibuat-buat

3. Apa syarat data agar bias ditafsirkan dengan baik?

agar DATA dapat dianalisis dan ditafsirkan dengan Baik, maka harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :
1. Obyektif
Data yang diperoleh dari lapangan/hasil pengukuran, harus ditampilkan dan dilaporkan apa
adanya.
2. Relevan
Dalam mengumpulkan dan menampilkan Data harus sesuai dengan permasalahan yang sedang
dihadapi atau diteliti.
3. Up to Date(Sesuai Perkembangan)
Data tidak boleh usang atau ketinggalan jaman, karena itu harus selalu menyesuaikan
perkembangan.
4. Representatif
Data harus diperoleh dari sumber yang tepat dan dapat menggambarkan kondisi senyatanya atau
mewakili suatu kelompok tertentu atau populasi. (Amin, dkk., 2009)
5. Apa saja langkah dalam metode pengumpulan data?
Langkah-langkah dalam observasi
1. Harus diketahui dimana observasi itu dapat dilakukan.
2. Harus ditentukan dengan pasti siapa saja yang akan diobservasi.
3. Harus diketahui dengan jelas data-data apa saja yang diperlukan.
4. Harus diketahui bagaimana cara mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar.
5. Harus diketahui tentang cara mencatat hasil observasi

6. Apa saja alat yang digunakan dalam pengumpulan data?


1. Bentuk Instrumen Tes

Tes dapat berupa serentetan pertanyaan, lembar kerja, atau sejenisnya yang dapat digunakan
untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, bakat, dan kemampuan dari subjek penelitian.
Lembar instrumen berupa tes ini berisi soal-soal tes yang terdiri atas butir-butir soal. Setiap
butir soal mewakili satu jenis variabel yang diukur. Berdasarkan sasaran dan objek yang
diteliti, terdapat beberapa macam tes, yaitu: a) tes kepribadian atau personality test,
digunakan untuk mengungkap kepribadian seseorang yang menyangkut konsep pribadi,
kreativitas, disiplin, kemampuan, bakat khusus, dan sebagainya, b) tes bakat atau aptitude
test, tes ini digunakan untuk mengetahui bakat seseorang, c) tes inteligensi atau intelligence
test, dilakukan untuk memperkirakan tingkat intelektual seseorang, d) tes sikap atau attitude
test, digunakan untuk mengukur berbagai sikap orang dalam menghadapi suatu kondisi, e)
tes minat atau measures of interest, ditujukan untuk menggali minat seseorang terhadap
sesuatu, f) tes prestasi atau achievement test, digunakan untuk mengetahui pencapaian
seseorang setelah ia mempelajari sesuatu.

2. Bentuk Instrumen Angket atau Kuesioner


Angket atau Kuesioner adalah metode pengumpulan data, instrumennya disebut sesuai
dengan nama metodenya. Bentuk lembaran angket dapat berupa sejumlah pertanyaan
tertulis, tujuannya untuk memperoleh informasi dari responden tentang apa yang ia alami
dan ketahuinya.
Bentuk kuesioner yang dibuat sebagai instrumen sangat beragam, seperti:
a)kuesioner terbuka, responden bebas menjawab dengan kalimatnya sendiri, bentuknya sama
dengan kuesioner isian.
b)kuesioner tertutup, responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan, bentuknya
sama dengan kuesioner pilihan ganda
c)kuesioner langsung, responden menjawab pertanyaan seputar dirinya
d)kuesioner tidak langsung, responden menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan
orang lain
e)check list, yaitu daftar isian yang bersifat tertutup, responden tinggal membubuhkan tanda
check pada kolom jawaban yang tersedia
f) skala bertingkat, jawaban responden dilengkapi dengan pernyataan bertingkat, biasanya
menunjukkan skala sikap yang mencakup rentang dari sangat setuju sampai sangat tidak
setuju terhadap pernyataannya.
3. Bentuk Instrumen Interviu
Suatu bentuk dialog yang dilakukan oleh pewawancara(interviewer) untuk memperoleh
informasi dari terwawancara (interviewer) dinamakan interviu. Instrumennya dinamakan
pedoman wawancara atau inter view guide. Dalam pelaksanaannya, interviu dapat dilakukan
secara bebas artinya pewawancara bebas menanyakan apa saja kepada terwawancara tanpa
harus membawa lembar pedomannya.
4. Bentuk Instrumen Observasi
Instrumen yang digunakan dalam observasi dapat berupa pedoman pengamatan, tes,
kuesioner, rekaman gambar, dan rekaman suara. Instrumen observasi yang berupa pedoman
pengamatan,biasa digunakan dalam observasi sitematis dimana si pelaku observasi bekerja
sesuai dengan pedoman yang telah dibuat. Pedoman tersebut berisi daftar jenis kegiatan
yang kemungkinan terjadi atau kegiatan yang akan diamati.
5. Bentuk Instrumen Skala Bertingkat atau Rating Scale
Bentuk instrumen dengan skala bertingkat lebih memudahkan peneliti untuk mengetahui
pendapat responden lebih mendalam tentang variabel yang diteliti. Rating atau skala
bertingkat adalah suatu ukuran subjektif yang dibuat berskala.
6. Bentuk Instrumen Dokumentasi
Bentuk instrumen dokumentasi terdiri atas dua macam yaitu pedoman dokumentasi yang
memuat garis-garis besar atau kategori yang akan dicari datanya, dan check-list yang
memuat daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya. Perbedaan antara kedua bentuk
instrumen ini terletak pada intensitas gejala yang diteliti. Pada pedoman dokumentasi,
peneliti cukup menuliskan tanda centang dalam kolom gejala, sedangkan pada check-list,
peneliti memberikan tally pada setiap pemunculan gejala.
http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-MODES/PENELITIAN_PENDIDIKAN/BBM_7.pdf

7. Bagaimana Etika dalam pengumpulan data?

Anda mungkin juga menyukai