Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENGAMATAN LUMUT (BRYOPHYTA)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keanekaragaman Tumbuhan


Yang Dibimbing Oleh Dra. Eko Sri Sulasmi, M.S

Disusun oleh:
Offering G/Kelompok 7
Dies Nariswari Pudjafinisya ( 160342606224 )
Ely Kristiani ( 160342606292 )
Maulidya Nur Aisyah Putri ( 160342606259 )
Muly Pramesti ( 160342606221 )

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
MARET 2018
A. DESKRIPSI

B. KLASFIKASI

C. IDENTIFIKASI
Berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan, lumut yang ditemukan diklasifikasikan
menjadi 2 genus dan 3 spesies berdasarkan ciri-ciri yang ditemukan yaitu:
1. Marchantia
- Thalus dorsoventral dengan permukaan atas memiliki areolar dan permukaan
bawah memiliki sisik
- Gemmae dibentuk pada bagian atas permukaan thalus yang tersebar di rusuk-rusuk
thalus
- Gametangiofornya seperti payung, gametangiumnya bisa tersembunyi dalam
cekungan
2. Anthoceros
- Tidak memiliki seta tetapi memiliki involucrum
- Arkegonium dan antheridiumnya tersembunyi di dalam thalus
- Fase sporofitnya melekat pada fase gametofitnya dengan bentuk tegak seperti jarum
3. Octoblepharum albidum
- Rhizoidnya berbentuk bantalan/berumbai
- Banyak terdapat pada pohon di dalam hutan
- Thalus dan seta memiliki tinggi yang hampir sama
- Memiliki kapsul berbentuk oval dengan operculum yang runcing berwarna coklat
kemerahan.
4. Brachymenium exile
- kauloid betina lebih pendek dari jantan
- Filoid rapat dan kearah tengah (radial)
- Kapsul berbentuk oval dengan operculum tidak terlalu runcing.
5. Bryum argentum
- Warna tubuhnya mengkilap
- Filoidnya kecil berwarna hijau
- Memiliki seta yang panjang dan tegak, diantara seta tidak terdapat filoid
- Filoidnya sempit dan berbentuk radial
- Kapsulnya berbentuk lonjong merunduk dengan operculum setengah tumpul
D. GENESIS
1. Perkembangan Anteridium
Pada dasarnya perkembangan anteridium semua genus tumbuhan lumut adalah
sama. Diawali dari sl inisial anteridium membelah menjadi sel atas dan sel
bawah.Sel atas akan membelah lagi menjadi sel anteridial primer dan sel tangkai
primer, sedangkan sel bawahtidak membelah dan nanti dalam perkembangannya
akan melebur dengan talus. Sel anteridial primer dan sel tangkai primer akan
meelanjutkan pembelahannya secara tegak lurus menghasilkan dua sel.
Pada perkembangan selanjutnya sel anteridial akan membelah horizontal
menghasilkan 4 sel, sedangkan sel tangkai tidakk membelah. Sel anteridial terus
membelah dan sel paling atas akan berkembang menjadi sel jaket yang mengelilingi
sel anteridil yang ada di dalamna, sel jaket terdiri dari selapis sel anteridial steril.
Sedangkan sel-sel anteridial yang ada di dalamnya terus membelah dan menjadi sel
androsit. Sel tangkai akan melekat pada talus.
2. Pembentukan sperma
Sperma tumbuhan lumut berkembang dari sel androsit.Masing-masing sel
induk androcit membelah secara mitosis untuk membentuk dua sel segitiga yang
disebut androcytes. Kedua androsit tetap tertutup di dinding sel induk androcyte
dengan satu dinding terpisah. Setiap androcyte memiliki inti yang menonjol dan
butiran ekstra-nuklear kecil yang disebut blepharopiast, yang terletak di dekat
pinggiran protoplas.androcyte segera kehilangan bentuk segitiga dan menjadi agak
bulat atau oval.
Blepharoplast akan memanjang menjadi kabel dan menempati sekitar dua
pertiga dari bagiannya. Inti dan blepharoplast terus membesar sampai bersentuhan.
Inti sel terus membesar namun blepharoplast berpindah ke ujung sel dan dari bagian
inilah tumbuh 2 flagella. Inti menempati seluruh sel kecuali bagian posterior yang
merupakan bagian dari vesikula.
3. Perkembangan Arkhegonium
Pada umumnya perkembangan arkhegonium semua genus tumbuhan lumut
adalah sama. Perkembangannya diawali dari sel inisial arkegonial, yang akan
berkembang menjadi sel periferal dan sel primary. Sel primary akan berkembang
atau membelah menjadi sel outer dan sel inner. Sel outer akan membelah menjadi
2 sel anakan yaitu sel inisial cover yang akan menjadi sel pelindung dan sel kanal
leher primer yang akan tumbuh memanjang. Sel inner akan berkembang menjadi
sel ventral primer yang akan tumbuh menjadi sel venter dan membesar menjadi sel
telur. Sel leher memiliki dinding selapis sel steril.
4. Perkembangan Sporogonium
Perkembangan sporogonium diawali dari fertilisasi antara sperma dan sel ovum
pada arkhegonium. Sperma dari anteridium hanyut bersama tetesan air masuk
melalui sel leher kanal. Hasil fertilisasi adalah zigot dan berkembang menjadi
embrio. Embrio terus berkembang dan mengalami pembelahan mitosis menjadi 2
sel, 4 sel dan seterusnya. Diikuti dengan perkembangan perysinium dan venter yang
semakin memanjang. Embrio yang telah mengalami pembelahan sampai
menghasilkan banyak sel akan mengalami diferensiasi menjadi 3 bagian yaitu foot,
seta dan kapsul yang didalamnya banyak jaringan sporogen yang merupakan cikal
bakal sel sporosit.
Perbedaan yang nyata terlihat pada Anthoceros dan Marchantia mengenai
bentuk sel sporogennya. Pada Anthoceros sel sporogen tertata rapi dengan bentuk
yang sama. Namun pada Marchantia sel sporogen berbentuk segitiga dimana saling
bertemu pangkalnya.
5. Perkembangan Spora
Setiap sel sporogen yang telah terbentuk akan mengalami pembelahan secara
meiosis dan akan mengahasilkan tetrad spora yanga akan keluar dari kapsul ketika
sudah matang. Ini berlaku bagi semua genus Tumbuhan lumut.
6. Daur Hidup
Secara umum daur hidup lumut hampir sama untuk setiap genusnya, seperti di
bawah ini :

Anda mungkin juga menyukai