Analisa Situasi
3.1 Pengkajian
a. Data Rumah Sakit
Rumah Sakit Siti Hajar berdiri pada tanggal 20 Juli 1986 berdasarkan akte notaries
Nyonya Chairani Bustam, SH No. 41 tanggal 16 Juli 1986 izin Dinkes No.
440/9893/PK/RS/1983.
Sr. Sudinem telah bertugas di bidang sub-seksi pelayanan keperawatan kurang lebih 20 tahun
dan memiliki tugas :
1. Pelayanan keperawatan UGD, keperawatan rawat jalan, perawatan kamar bedah,
perawatan rawat inap.
2. Mengelola dan mengembangkan pelayanan dan perawatan secara professional dan
bermutu.
3. Merencanakan dan menyusun kebijaksanaan standart asuhan keperawatan.
4. Memberikan orientasi bagi tenaga perawat baru.
5. Melaksanakan supervise ke instalasi yang berkaitan dengan pelayanan keperawatan yang
ingin dicapai tetap terjamin.
Tipe Rumah Sakit :C
Motto ruangan dalam Rumah Sakit Siti Hajar adalah 3S yaitu Sentuh, Senyum, Sapa
Adapun Visi dan Misi rumah sakit ini adalah :
Visi :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan dan memperhatikan kaum Dhuafa (orang tidak
mampu)
2. Menjadikan rumah umum Siti Hajar mampu mempunyai kedudukan memimpin
dalam kesehatan yang professional.
3. Memantapkan dan meningkatkan profesionalisme dalam manajemen.
Misi :
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan secara professional serta meningkatkan mutu
pelayanan sehingga mampu mencapai kedudukan memimpin dalam pengembangan.
2. Memberikan pelayanan kesehatan terbaik dan terjangkau kepada masyarakat.
2. Kepuasan Pasien
Penilaian kepuasan pasien dilakukan oleh tim pemantau yang memberikan kuesioner
tentang pelayanan keperawatan di Rumah Sakit Siti Hajar kepada setiap pasien dan
dievaluasi setiap bulannya. Melalui hasil evaluasi maka diperoleh tingkat kepuasan
pasien terhadap pelayanan dan keluhan pasien terhadap pelayanan. Hasil evaluasi
tersebut akan dipaparkan kepada perawat pelaksana dalam rapat yang dilaksanakan
14
sekali sebulan. Salah satu keluhan pasien terhadap pelayanan keperawatan adalah pasien
sulit memanggil perawat ketika diperlukan.
Dalam rangka peningkatan mutu, RSU Siti Hajar menyediakan kuesioner untuk diisi
keluarga pasien.
Berikut ini adalah isi dari kuesioner RSU Siti Hajar:
1. Bagaimana sikap perawat di RSU Siti Hajar?
a. Kurang Ramah b. Ramah c. Sangat ramah d. ....................
2. Bagaiman makanan di RSU Siti Hajar?
a. Buruk b. Sedang c. Bagus d. .....................
3. Selama Anda dalam perawatan apakah perawat segera memberi bantuan bila
diperlukan?
a. Lama b. Agak lama c. Lama d. ..................
4. Bagaimana keadaan kamar tidur?
a. Kotor b. Kurang bersih c. Bersih d. ..................
5. Apakah kamar mandi setiap hari dibersihkan?
a. Tidak b. Ya c. .......................
6. Puaskah Anda terhadap pelayanan dokter RSU Siti Hajar?
a. Tidak puas b. Puas c. Sangat puas
7. Apakah perawat membantu menyiapkan dan menjelaskan pemakaian obat?
a. Tidak puas b. Puas c. Sangat puas d. ..................
8. Puaskah Anda terhadap fasilitas RSU Siti Hajar?
a. Tidak puas b. Puas c. Sangat puas
9. Puaskah Anda terhadap pelyanan administrasi?
a. Tidak puas b. Puas c. Sangat puas
Apakah saran Anda untuk meningkatkan mutu di RSU Siti Hajar?
3. Infeksi Nosokomial
Rumah Sakit Siti Hajar tidak memiliki tim khusus pengendalian infeksi nosokomial.
Berdasarkan wawancara, kepala ruangan mengatakan bahwa belum ada laporan
terjadinya infeksi nosokomial di rumah sakit. Perawat pelaksana melakukan setiap
tindakan keperawatan sesuai dengan standar asuhan keperawatan dan mengikuti prosedur
pengendalian infeksi nosokomial. Salah satu tindakan perawat yang dilakukan untuk
mencegah terjadinya infeksi nosokomial, seperti dekubitus adalah perubahan posisi
miring kanan miring kiri setiap 1-2 jam, flebitis dengan mengganti IV kateter setiap 3 x
15
24 jam, infeksi luka operasi dengan pembersihan luka dengan teknik steril, infeksi
saluran kemih dengan penggantian kateteter 1 x/minggu
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan oleh kelompok pada Rumah Sakit Siti Hajar
Medan maka kelompok membandingkan sistem pengawasan di rumah sakit tersebut dengan
teori sistem pengawasan yang profesionalisme dalam keperawatan.
Dari pengkajian didapat bahwa metode professional yang dipakai oleh Rumah Sakit
Siti Hajar Medan adalah metode TIM.
1. Operan
Operan merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima sesuatu
(laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien. Informasi yang disampaikan harus
akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan sempurna.
Operan dilakukan oleh perawat penannggung jawab dinas sore atau dinas malam secara
tertulis dan lisan dan disampaikan kepada Kepala Ruangan.
Table 1. Prosedur operan berdasarkan metode TIM
Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana
Persiapan 1. Operan dilaksanakan setiap pergantian 5 menit Nurse Perawat
shift. Station penanggung
2. Prinsip operan, semua pasien baru jawab dan
masuk dan pasien yang dilakukan perawat
operan khususnya pasien yang memiliki pelaksana
permasalahan yang belum/ dapat
teratasi serta yang membutuhkan
observasi lebih lanjut.
3. Perawat pelaksana menyampaikan
operan pada perawat penanggung
jawab, hal yang perlu disampaikan
dalam operan:
a. Jumlah pasien
b. Identitas klien dan diagnosis medis
c. Data (keluhan/ subjektif dan
objektif)
d. Masalah keperawatan yang masih
muncul
e. Intervensi keperawatan yang sudah
dan belum dilaksanakan
f. Rencana umum dan persiapan yang
perlu dilakukan (persiapan operasi,
pemeriksaan penunjang, dll)
Pelaksana 1. Kelompok yang akan bertugas 20 Nurse Kepala
16
menyiapkan buku catatan menit Station ruangan,
2. Kepala ruangan membuka acara operan perawat
3. Perawat yang melakukan operan dapat penanggung
melakukan klarifikasi, tanya jawab, dan jawab dan
melakukan validasi terhadap hal-hal perawat
yang telah dioperkan dan berhak pelaksana
menanyakan mengenai hal-hal yang
kurang jelas
4. Kepala ruangan/ perawat penanggung
jawab menanyakan kebutuhan dasar
pasien
5. Penyampaian yang jelas, singkat dan
padat
6. Perawat yang melaksanakan operan
mengkaji secara penuh terhadap
masalah keperawatan, kebutuhan, dan
tindakan yang telah/ belum
dilaksanakan serta hal-hal penting
lainnya selama masa perawatan
7. Hal-hal yang sifatnya khusus dan
memerlukan perincian yang matang
sebaiknya dicatat secara khusus untuk
kemudian diserahterimakan kepada
petugas berikutnya
8. Lama perawatan untuk tiap pasien tidak
lebih dari 5 menit kecuali pada kondisi
khusus dan memerlukan keterangan
yang rumit.
Penutup 1. Diskusi 5 menit Nurse Kepala
2. Pelaporan untuk operan dituliskan Station ruangan,
secara langsung pada format operan perawat
yang ditandatangani oleh perawat penanggung
penanggung jawab yang jaga saat itu jawab dan
dan perawat penanggung jawab yang perawat
jaga berikutnya diketahui oleh kepala pelaksana
ruangan
3. Ditutup oleh kepala ruangan
19
memiliki kemampuan
dalam peningkatan
pelaksanaan asuhan
keperawatan.