KELOMPOK 2
Ida Bagus Sugita Adi (1607532102)
Ni Putu Indriyani Permata Indah (1607532110)
Made Aida Pradnyadevi (1607532111)
Ni Luh Putu Jessika Andani Mertha (1607532112)
Putu Monica Anjayani (1607532145)
I Wayan Sukardika (1607532148)
Pencatatan transfer barang dagangan dari kantor pusat ke cabang menghasilkan dua akun
resiprokal tambahan. Akun Pengiriman ke Cabang adalah akun “Lawan pembelian” pada
buku kantor pusat, dana kun Pengiriman dari Kantor pusat merupakan akun “Pembelian
kantor cabang’’. Akun-akun ini digunakan untuk mementukan harga pokok penjualan dari
kantor pusat dan cabang secara terpisah, tetapi karena mereka resiprokal, maka harus
dieliminasi dalam menyusun laporan keuangan perusahaan.
Ayat Jurnal Jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi dan peristiwa akhir tahun yang
berhubungan pada buku kantor cabang Bandung diberikan pada Peraga 12-1.
Jurnal penutup untung Cabang Bandung terdiri dari Rp2.000.000 kredit untuk akun
kantor pusat. Jumlah ini sama dengan pendapatan cabang untuk periode tersebut dan
menggambarkan kenaikan aktiva bersih dari kegiatan cabang. Jurnal penyesuaian pada
buku kantor pusat mendebet akun Cabang Bandung dengan Rp2.000.000 dan mengkredit
Laba Cabang Bandung. Ayat jurnal penyesuaian kantor pusat ini ekivalen dengan jurnal
perusahaan induk pada saat mencatat kepemilikannya pada perusahaan anak yang
menggunakan metode ekuitas.
Perhitungan Harga Pokok Penjualan Ayat jurnal yang diilustrasikan pada peraga 12-1
didasarkan pada prosedur persediaan periodik yang menyediakan informasi rinci
mengenai transfer barang dagangan antara kantor pusat dengan cabang. Informasi rinci
dapat digunakan dalam kertas kerja untuk menggabungkan akun kantor pusat dan cabang
untuk laporan keuangan eksternal. Pengelompokan data persediaan, pembelian dan
pengiriman secara terpisah dalam harga pokok penjualan individu, memudahkan dalam
penyusunan kertas kerja. Perhitungan harga pokok penjualan untuk kantor pusat dan
cabang PT Javalas adalah sebagai berikut:
Data pembelian dan persediaan kantor pusat yang tercakup dalam perhitungan harga pokok
penjualan diberikan tanpa penjelasan. Ini sama denganayat jurnal pada kertas kerja
konsilidasi yang digunakan untuk mengeliminasi pendapatan dari perusahaan anak dari
investasi perusahaan induk di buku perusahaan anak.
Ayat jurnal yang sama juga digunakan untuk menggabungkan akun kantor pusat dan
kantor cabang pada Peraga 12-3, yang menggunakan format laporan keuangan. Dalam format
laporan keuangan, kolom laba ditahan tidak disediakan, untuk itu diperlukan perubahan laba
ditahan pada kertas kerja menunjukkan perubahan pada akun kantor pusat yang berasal dari
hasil operasi. Ayat jurnal a pada peraga 12-3 mengembalikan saldo Cabang Bandung menjadi
Rp20.000.000, yaitu jumlah sebelum disesuaikan, yang kemudian dieleminasi dengan ayat
jurnal b. Aspek-aspek lain dari kertas kerja kantor pusat cabang ini sama dengan yang ada
pada kertas kerja perusahaan induk dan perusahaan anak. Normalnya, hanya laporan
keuangan gabungan yang menggambarkan posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan
sebagai satu kesatuan yang digunakan untuk pelaporan kepada pihak eksternal.
Misaalnya saldo akun dibawah ini muncul pada buku PT Fabiola dan cabang tanggal
31 Desember 19x1 sebelum penyesuaian :
Buku Kantor Pusat
Cabang tegal Rp200.000.000 debit
Pengiriman kecabang tegal Rp 100.000.000 kredit
Laba belum direalisasi cabang tegal Rp 20.000.000 kredit
Buku Kantor Cabang Tegal
Penjualan Rp160.000.000 kredit
Pengiriman dari kantor pusat Rp120.000.000 debit
Biaya Rp30.000.000 debit
Kantor pusat Rp200.000.000 kredit
Apabila cabang tegal tanggal 31 desember 19x1 mempunyai persediaan pada harga
transfer sebesar Rp12.000.000, maka laba untuk periode tersebut adalah Rp22.000.000
(penjualan Rp160.000.000 dikurangi harga pokok penjualan Rp108.000.000 dan biaya
Rp30.000.000). Ayat jurnal penutup pada cabang :
Penjualan Rp160.000.000
Persediaan 31 desember 19x1 12.000.000
Pengiriman dari kantor pusat Rp120.000.000
Biaya Rp30.000.000
Kantor pusat Rp22.000.000
Untuk menutup akun nominal dan mentransfer saldo ke akun kantor pusat
Informasi ini digunakan oleh kantor pusat untuk mencatat laba cabang :
Cabang tegal Rp22.000.000
Laba cabang tegal Rp22.000.000
Mencatat laba cabang dan memperbarui akun cabang
Kantor pusat juga menyesuaikan akun laba belum direalisasinya untuk mendapatkan
Rp2.000.000 Laba yang belum direalisasi pada persediaan akhir cabang [Rp12.000.000 –
(Rp12.000.000/120%)].
Laba belum direalisasi cabang tegal Rp18.000.000
Laba cabang tegal Rp18.000.000
Untuk menesuaikan akun laba belum direalisasi (Rp20.000.0000 – Rp 2.000.000) dan laba
cabang
Setelah ayat jurnal ini dibukukan, akun laba belum direalisasi akan memiliki saldo
Rp2.000.000 sama dengan saldo laba yang belum direalisasi pada persediaan cabang tegal.
Akun laba cabang tegal menunjukan saldo Rp40.000.000. jumlah ini merupakan laba cabang
berdasarkan harga pokok pehitungannya adalah demikian :
Penjualan Rp160.000.000
Pengiriman ke cabang Rp100.000.00
Dikurangi : persediaan (harga pokok) Rp10.000.000 Rp90.000.000
Laba kotor Rp70.000.000
Biaya lain – lain Rp30.000.000
Laba cabang Rp40.000.000
Pengiriman ke Cabang Dicatat pada Harga Penagihan (Billing Prices) Untuk lebih
jelas, anggaplah PT Fabiola mengirim barang ke cabang tegal dengan harga pengihan :
Buku kantor pusat
Cabang tegal Rp120.000.000
Pengiriman ke cabang tegal Rp120.000.000
Dengan jurnal ini akun pengiriman kantor pusat dan cabang akan memiliki saldo yang
sama, tetapi diperlukan dua ayat jurnal penyesuaian akhir tahun :
Buku kantor pusat
Pengiriman ke cabang tegal Rp20.000.000
Laba belum direalisasi cabang tegal Rp20.000.000
Untuk menyesuaikan pengiriman dengan basis biaya
Laba belum direalisasi cabang tegal Rp18.000.000
Laba cabang tegal Rp18.000.000
Untuk menyesuaikan laba cabang atas realisasi mark-up pada pengiriman ke cabang
BIAYA PENGIRIMAN
Biaya pengiriman barang ke lokasi akhir penjualan merupakan elemen penting bagi biaya
persediaan barang dan harga pokok penjualan. Ongkos kirim dari kantor pusat ke cabang
harus dimasukan dalam perhitungan persediaan cabangdan harga pokok penjualan. Misalkan
barang dagangan dikirim dari kantor pusat kecabang senilai 125% dari harga pokok
Rp10.000.000, dan kantor pusat membayar ongkos kirim sebesar Rp500.000. berikut ini ayat
jurnal yang harus dibuat pada buku kantor pusat dan cabang :
Buku kantor pusat
Cabang Rp13.000.000
Pengiriman ke cabang
Rp10.000.000
Laba belum direalisasi cabang
Rp2.500.000
Kas Rp500.000
Mencatat pengiriman ke cabang
Buku cabang
Pengiriman dari kantor pusat Rp12.500.000
Biaya pengiriman Rp500.000
Kantor pusat
Rp13.000.000
Untuk mencatat penerimaan barang dari kantor pusat
Apabila setengah dari barang tersedia tidak terjual pada akhir tahun, penjualan cabang
dilaporkan sejumlah RP6.500.000, dan persediaan cabang dihargai Rp6.250.000 (harga
pokok) ditambah ongkos kirim Rp250.000, persediaan cabang dan harga pokok penjualan
cabang juga dilaporkan dalam jumlah yang sama apabila yang membayar ongos kirim adalah
cabang, bukan kantor pusat.
Asumsikan cabang membayar Rp250.000 untuk mengembalikan setengan dari barang
dagangannya ke kantor pusat, jurnal pada kantor pusat dan cabang adalah ;
Buku cabang
Kantor pusat Rp6.750.000
Pengiriman dan kantor pusat
Rp6.250.000
Biaya pengiriman Rp250.000
Kas Rp250.000
Untuk mencatat pengembalian barang ke kantor pusat
Buku kantor pusat
Pengiriman ke cabang Rp5.000.000
Laba belum direalisasi cabang Rp1.250.000
Kerugian pembebanan biaya pengiriman yang berlebih Rp500.000
Kantor cabang
Rp6.750.000
Untuk mencatat pengembalian dari cabang
Buku cabang
Biaya promosi Rp2.500.000
Kantor pusat Rp2.500.000
Kas Rp5.000.000
(Untuk mengalokasikan 50% biaya promosi pada kantor pusat)
Biaya pensiun Rp50.000.000 dan biaya umum kantor pusat Rp120.000.000 yang terjadi
dikantor pusat dan dialokasikan masing-masing 25% ke cabangnya di depok dan cilegon
dicatat sebagai berikut: