Anda di halaman 1dari 13

A.

TUJUAN
1. Mahasiswa memahami karakteristik generator dc penguat shunt
2. Mahasiswa memahami cara kerja generator dc penguat shunt
3. Mahasiswa mampu merangkai sesuai dengan diagram rangkaian.
B. DASAR TEORI
1. Generator shunt
Pada generator shunt , arus medandisuplai dari tegangan jangkar mesin. Arus jangkar Ia yang
dihasilkan adalah, Ia = If + Il

(Gambar 14. Rangkaian eqivalen generator shunt)


Oleh karena generator shunt ini termasuk generator berpenguat sendiri yang artinya
bahwa arus medan disuplai dari jangkar mesin itu sendiri maka harus ada tegangan awal pada
generator tersebut sebelum diputar oleh prime mover (penggerak mula). Tegangan awal ini
dihasilkan akibat adanya fluks sisa (residual flux) didalam kutub generator. Sehingga tegangan
awalnya sebesar :
Ea = K. Фres. ω volt ; dimana Фres = fluks residu
Tegangan kecil yang dibangkitkan tersebut akan menghasilkan arus kecil di kumparan
jangkar. Arus ini akan menghasilkan magnetomotive force kutub (mmf).yang akan terus
bertambah seiring dengan berputarnya generator sehingga tegangan terminal mencapai
nominalnya.

(Gambar 15. Terbangkitnya tegangan pada generator shunt)

LAPORAN PRAKTIKUM GENERATOR SHUNT 1


Garis lengkung pada gambar 15 menggambarkan kurva pemagnetan untuk generator
penguat sendiri, sedangkan garis lurus menyatakan persamaan tegangan kumparan medan
(Ish.Rsh). 0a adalah fluks residu dan menimbulkan pada kumparan medan sebesar 0b. Dengan
adanya arus kumparan ini tegangan induksi membesar menjadi 0c (akibat bertambahnya fluks).
Selanjutnya tegangan 0cmemperkuat arus medan menjadi sebesar 0d. Demikian proses ini
berlangsung sampai generator mencapai tegangan stabil dititik X.
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa gagalnya pembangkitan tegangan
generator shunt dikarenakan :
 Tidak adanya fluks residu
 Arah putaran generator terbalik
 Pengaturan tahanan medan pada nilai yang lebih besar dari resistor kritisnya.
Karakteristik tegangan terminal dan pengaturan tegangan generator DC Shunt sama dengan
generator exitasi terpisah

Vt = I f R f Ea = Ia
Ra
+ V t + <V si
Pada generator shunt, untuk mendapatkan penguatan sendiri diperlukan :
 Adanya sisa magnetik pada sistem penguat
 Hubungan dari rangkaian medan pada jangkar harus sedemikian, hingga arah medan yang
terjadi, memperkuat medan yang sudah ada. Mesin shunt akan gagal membangkitkan
tegangannya kalau:
 Sisa magnetik tidak ada. Misal: Pada mesin-mesin baru. Sehingga cara memberikan sisa
magnetic adalah pada generator shunt dirubah menjadi generator berpenguatan bebas atau
pada generator dipasang pada sumber arus searah, dan dijalankan sebagai motor shunt
dengan polaritas sikat-sikat dan perputrannominal
 Hubungan medan terbalik, Karena generator diputar oleh arah yang salah dan dijalankan,
sehingga arus medan tidak memperbesar nilai fluksi. Untuk memperbaikinya
denganhubungan-hubungan perlu diubah dan diberi kembali sisa magnetik, seperti
carauntuk memberikan sisa magnetik

LAPORAN PRAKTIKUM GENERATOR SHUNT 2


 Tahanan rangkaian penguat terlalu besar. Hal ini terjadi misalnya pada hubungan terbuka
dalam rangkaian medan, hingga Rf tidak berhingga atau tahanan kontak sikat terlalu besar
atau komutator kotor.
2. Karakteristik Generator Shunt
Pada generator shunt, penguat eksitasi E1-E2 terhubung paralel
dengan rotor (A1-A2). Tegangan awal generator diperoleh dari magnet sisa
yang terdapat pada medan magnet stator. Rotor berputar dalam medan
magnet yang lemah, dihasilkan tegangan yang akan memperkuat medan
magnet stator, sampai dicapai tegangan nominalnya. Pengaturan arus
eksitasi yang melewati belitan shunt E1-E2 diatur oleh tahanan geser. Makin
besar arus eksitasi shunt, makin besar medan penguat shunt yang
dihasilkan, dan tegangan terminal meningkat sampai mencapai tegangan
nominalnya. Diagram rangkaian generator shunt dapat dilihat pada Gambar
dibawah ini.

diagram rangkaian generator shunt

Jika generator shunt tidak mendapatkan arus eksitasi, maka sisa megnetisasi tidak akan ada, atau
jika belitan eksitasi salah sambung atau jika arah putaran terbalik, atau rotor terhubung- singkat,
maka tidak akan ada tegangan atau energi listrik yang dihasilkan oleh generator tersebut.
ada generator shunt, gulungan medan dihubungkan melintasi lilitan armatur yang membentuk
sirkuit paralel atau shunt. Oleh karena itu, tegangan terminal penuh diterapkan di atasnya.
Medan yang sangat kecil saat ini, mengalir melewatinya karena belitan ini memiliki belokan
kawat halus yang memiliki resistansi sangat tinggi dari urutan 100 ohm.
Diagram koneksi generator luka shunt ditunjukkan di bawah ini.

LAPORAN PRAKTIKUM GENERATOR SHUNT 3


Gambar. karakteristik generator shunt

Generator shunt mempunyai karakteristik seperti ditunjukkan pada Gambar


diatas.
 karakteristik generator penguat terpisah saat eksitasi penuh (Ie 100%)
dan saat eksitasi setengah penuh (Ie 50%). Ie adalah arus eksitasi, I
adalah arus beban.Tegangan output generator akan sedikit turun jika
arus beban semakin besar.
 Kerugian tegangan akibat reaksi jangkar.
 Perurunan tegangan akibat resistansi jangkar dan reaksi jangkar,
selanjutnya
 mengakibatkan turunnya pasokan arus penguat ke medan magnet,
sehingga tegangan induksi menjadi kecil.
Tegangan output akan turun lebih banyak untuk kenaikan arus beban
yang sama, dibandingkan dengan tegangan output pada generator penguat
terpisah. Sebagai sumber tegangan, karakteristik dari generator penguat
terpisah dan generator shunt tentu kurang baik, karena seharusnya sebuah
generator mempunyai tegangan output yang konstan, namun hal ini dapat
diperbaiki pada generator kompon.
a. Karakteristik Beban
Nol
Pada gambar dibawah ini, digambarkan karakteristik beban nol
dari generator shunt. Dengan karakteristik ini dapat diperiksa
bagaimana gejala timbulnya tegangan dalam generator shunt

Menurut Hukum Ohm, tahanan rangkaian magnetnya adalah


sebagai berikut :

LAPORAN PRAKTIKUM GENERATOR SHUNT 4


Untuk Rm yang konstan maka fungsi merupakan garis lurus melalui
titik P. Bagi Rm yang diketahui garis OP merupakan fungsi tersebut.
Pada Im = 0, sisa magnet telah membangkitkan GGL = 0 r. GGL ini
menimbulkan arus medan = 0 a yang menyebabkan GGL naik lagi
sampai 0 s. Hal ini terus berlangsung sampai tercapai titik P pada
karakteistik beban nol
b. Karakteristik Berbeban
Karakteristik berbeban pada generator shunt hampir sama besarnya
dengan generator berpenguatan bebas

c. Karakteristik Luar

Karakteristik yang lebih atas letaknya adalah pada penguatan


terpisah. Karakteristik pada generator shunt lebih cepat membelok
kearah bawah oleh karena pada generator arus terpisah arus medan
tetap, sedangkan pada generator shunt arus medan berukurang dengan
berkurangnya VT. Bila tahanan rangkaian luar diperkecil terus maka pada
saat VT berkurang sedemikian hingga Im juga berkurang dan VT akan
mengecil dan akhirnya didapat titik b1. Di titik ini keadaan kritis
d. Karakteristik Pengatur
Karakteristik pengatur dari generator shunt berlangsung seperti
pada generator penguat terpisah hanya karena turunnya tegangan
jepitan lebih besar pada beban yang sama sehingga agar tegangan
jepitan tetap, dibutuhkan arus I m yang lebih besar. Dan karakteristiknya
lebih mendaki daripada penguat bebas

LAPORAN PRAKTIKUM GENERATOR SHUNT 5


e. Karakteristik Hubung Singkat
Oleh karena arus medan bergantung pada besarnya tegangan jepitan
maka untuk karakteristik hubung singkat berarti tegangan jepitan adalah
nol sehingga tidak didapatkan karakteristik hubung singkat pada
generator shunt.
Pada generator DC shunt berlaku hubungan sebagai berikut :
V1 = Ea - I a = I f . R f Volt Ia = I I + I sh
V I =V sh .
V sh
I sh = Rsh

Dimana :
Ea = Tegangan Jangkar(Volt); Vt = Tegangan Terminal(Volt); Vf = Tegangan Medan(Volt) Ia =
Arus Jangkar(Ampere); If = Arus Medan(Ampere); Il = Arus Beban(Ampere) Ra = Tahanan
Jangkar(Ohm); Rl = Tahanan Beban(Ohm); Rf = Tahanan Medan(Ohm)
C = Konstanta
ɸ = Fluks/Kutup
n = Putaran
C. ALAT DAN BAHAN
1. M = Torsi Meter Listrik MV 100
2. G = Mesin Dc Mv 120
3. Tg = Tachometer Generator Mv 153
4. Rmy = Shunt Rheostat Ts 500/440
5. RB = Resistor Beban Tb 40
6. IB = ammeter 12 a
7. Im =ammeter 1 a
8. V = Voltmeter 300 V
9. S = Switch To 30

D. LANGKAH KERJA
1. Pengukuran karakteristik tanpa beban E = f( I f ¿ sebagai contoh tegangan inuksi tanpa
beban sebagai fungsi raus penguatan
a. atur torsi meter hingga kecepatannya 1400 Rpm kecepatan ini harus dikontrol konstan selama
percobaaan dan harus dicek secara terus menerus. Switch S arus pada posisi Off. Variasikan
tegangan penguatan If dengan variasi 0,1 A mulai dari varisi nol ke maksimum dan pada
setiap varisi tegangan catat If dan tegangan induksi yang terbaca pada voltmeter V
masukkan nilai-nilai pada tabel.

LAPORAN PRAKTIKUM GENERATOR SHUNT 6


b. selanjutnya variasikan arus pengguatan dari maksimum ke nol untuk setiap nilai catat If
dan V. Amati bahwa dengan perubahan arus penguatan dari minimum ke maksimum kemudian
dari maksimum ke minimum akan terdapat perbedaan akibat dari histeristis magnetik dalam
bagian bagi mesin amati kecepatannya.
c. ulangi pengukuran a dan b di atas untuk kecepatan 1200 rpm
2. Pengukuran karakteristik tegangan luar U =F( I L ¿ dengan penguatan shunt.
pada percobaan sebelumnya generator diberi penguat terpisah. Pada percobaaan penguatan
shunt, rangkaian penguatan dipinahkkan dari tegangan konstan DC 220 V konstan ke tegangan
generator.
a. Pastikan bahwa pada switch S pada posisi Off, jalankan torsi meter dan atur kecepatan
1400rpm. Kecepatan ini harus dijaga konstan selama pelaksanaan percobaan sehingga harus
dicek dari waktu ke waktu.
b. Atur shunt rheosthat Rmy generatorr sehingga tegangan generator mencappai 220 V setting
dan shun reoashtat harus tetap, selama percobaan. (jika generator tidak menghasilkan tegangan
, geser shunt rheosthat Rmy ).
c. Hidupkan switch S dan dengan resistor beban RB variasikan arus beban IL dengan
perubahan 1A sampai harus rating untuk masing-masing nilai baca arus I L dan tegangan V.

Cek kecepatan dan jaringan ubah shunt reosthat R My

E. TABEL PERCOBAAN
Karakteristik tanpa beban :
V =f ( I L ) , n=konstan

n= 1400 rpm n=1200rpm


Pengurangan Pengurangan
Penambahan If Penambahan If
If If
If V If V If V If V
0,0 20 0,5 240 0,0 20 0,5 210
0,1 90 0,4 230 0,1 75 0,4 195
0,2 140 0,3 210 0,2 140 0,3 185
0,3 195 0,2 165 0,3 175 02 145
04 225 0,1 95 0,4 190 0,1 85
0,5 240 0,0 20 0,5 210 0,0 20

IL
), I f ( mis :0,4 A ) , n=1400 rpm
V =¿
Pengukuran perhitungan
I L ( A)
V(volt) Pout T(Nm) P¿  (%) V R ()

LAPORAN PRAKTIKUM GENERATOR SHUNT 7


0 215 31 3,5 512,86 0,06044% 0,0232%
1 210 40 4 586,13 0,06824% 0,0476%
2 210 55 5 732,60 0,07507% 0,0476%
3 200 70 6 879,19 0,07961% 0,1%
4 190 80 7 1025,73 0,07800% 0,1578%
5 180 95 8,5 1245,53 0,07627% 0,222%

IL
), I f ( mis :2 A ) , n=1400 rpm
V =¿
Pengukuran perhitungan
I f ( A)
V(volt) Pout T(Nm) P¿  (%) V R ()
0,05 60 4 0,5 73,26 0,05460% 2,666%
0,10 85 21 2 293,06 0,0878% 1,588%
0,15 110 32 2,5 366,33 0,0873% 1%
0,20 135 35 3 439,6 0,0796% 0,629%
0,25 155 42 3,5 512,86 0,0818% 0,419%
0,30 195 48 4 586,13 0,0818% 0,128%
0,35 200 50 4,5 659,4 0,0758% 0,1%
0,40 210 51 5 732,66 0,0696% 0,0476%
0,45 215 56 5,5 805,93 0,0694% 0,0232%
0,50 220 60 6 879,2 0,0682%

2. π .n
P¿ = .M
60
2.3,14 .1400
= .3,5
60
= 512,86

P out
=
Pin
.100%
31
= 512,86 .100%
= 0,06044%

V NL .V
VR =
FL
.100%
V FL

220−215
= .100%
215
= 0,0232%

LAPORAN PRAKTIKUM GENERATOR SHUNT 8


F. DIAGRAM RANGKAIAN

Catatan IB = IL = Arus beban (Ampere), RB = RL = Tahanan beban (Ohm), Im =

IL = Arus medan (Ampere), Rmy = Rf = Tahanan medan (Ampere).

G. TUGAS

LAPORAN PRAKTIKUM GENERATOR SHUNT 9


Gambar karakteristik tanpa beban 1200rpm
300

250

200

150

100

50

0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
If v(penambaha n If)
V (pengurangan if)
1. Gambar karakteristik tanpa beban untuk
penaikan dan penurunan Ir pada kecepatan 1400 dan 1200 rpm secara berurutan pada
diagram yang sama dengan I r sebagai axisnya.

2. Gambar karakteristik tegangan luar untuk penguatan shunt dengan I L sebagai axisnya.

LAPORAN PRAKTIKUM GENERATOR SHUNT 10


karakteristk berbeban �=(�_�), �_� (���:0,4 � ), � =140 0�� m

250

200

150

100

50

0
0 1 2 3 4 5
v (volt) P output T (nm)

3. Pada percobaan penguatan terpisah tegangan menurun dengan kenaikan I L , kenapa tegangan
menurun lebih banyak pada penguatan shunt dibandingkan pada penguatan terpisah ?
Karena pada penguatan shunt jika arus beban semakin besar maka akn menyebabkan tegangan
outpu akan menurunakibat resistansi jangkar dan reaksi jangkar, sehingga menyebabkan turunya
pasokkan arus penguat ke medan magnet sehingga tegangan menurun.
4. Kenapa generator tidak menghasilkan tegangan jika arus medanya terkoneksi sacara salah?

Kondisi ini tidak ditemukan ketika percobaan, karna pada saat percobaan

ketika arus medan mengalir sudah menghasilkan tegangan yakni pada

posisi nilai If = 0.0 A sudah memiliki nilai tegangan 20 V, ketika arus

medannya sama dengan 0.1 A nilai tegangan yang dihasilkan adalah 90 V.

ini mengindikasikan bahwa koneksi arus medannya benar.

Kesimpulan

LAPORAN PRAKTIKUM GENERATOR SHUNT 11


 Generator DC shunt adalah suatu generator arus searah yang sumber arus medan diambil dari
generator itu sendiri yang terhubung langsung ke shunt rheosthat.
 Dan berdasarkan data percobaan tanpa beban dapat disimpulkan bahwa karakteristik tegangan
saat Rpm konstan dan arus yang betambah maka tegangan yang juga ikut bertambah.
 Dan pada saat tanpa beban dengan arus yang konstan dengan putaran generator rpm yang terus
bertambah maka tegangan juga akan bertambah.
 Semakin naiknya nilai arus beban / tahanan beban, maka nilai tegangan yang dihasilkan juga
akan berkurang

LAPORAN PRAKTIKUM GENERATOR SHUNT 12


Daftar Refrensi

---,1979,electrical machines part1;laboratory experiment.skarlomen,swedia.

---,2007,jobsheet praktikum mesin listrik 1, lab.konversi energi jurusran teknik elektro


fakultas teknik universitas negeri padang

Zuhal,2000,dasar teknik tenaga listrik dan elektronika daya ,gramedia, jakarta.

Anda mungkin juga menyukai