Anda di halaman 1dari 10

Artikel Tentang Akutansi Perhotelan

Oleh:

Siti Debi Nabila


942016026
2 TB 1

Jurusan Perhotelan
Program Studi Tata Boga
Politeknik Negeri Balikpapan
2017
Jurnal Perhotelan merupakan salah satu contoh artikel jurnal ilmiah. Biasanya contoh
artikel jurnal perhotelan berkaitan erat dengan manajemen perhotelan. Artikel jurnal
perhotelan tentu akan memberikan kajian – kajian tentang ilmu di bidang perhotelan yang
akan menunjang manajemen perhotelan dan juga sistem operasional industri perhotelan.
Sebenarnya, contoh artikel jurnal perhotelan bukan hanya mengenai jurnal perhotelan tentang
manajemen saja melainkan juga mengenai jurnal perhotelan tentang akuntansi. Jurnal – jurnal
ilmiah tentang perhotelan tentu sangat diperlukan bagi para pelajar yang sedang menimba
ilmu di bidang perhotelan juga bagi para pegawai perhotelan untuk menambah ilmu dan
pengetahuan mengenai dunia perhotelan yang dinamis seiring perkembangan jaman yang
pesat.

Melalui analisis – analisisi yang ada pada jurnal perhotelan tentu para pelaku usaha
perhotelan juga dapat mengetahui bagaimana kini perkembangan dunia perhotelan,
bagaimana strategi – strategi yang perlu dilakukan untuk menaikkan rating hotel atau
mengkaji perlukah adanya improvement yang dilakukan untuk mencapai target pencapaian
hotel.

Contoh artikel jurnal perhotelan juga dapat dijadikan referensi bagi anda sekalian
yang sedang membuat jurnal mengenai dunia perhotelan. Jika kalian sedang mencari ide
bahasan, format jurnal, dan bagaimana cara mengupas topik bahasan, tentunya diperlukan
contoh – contoh artikel jurnal perhotelan untuk mendapatkan gambaran atau inspirasi dalam
proses pembuatan jurnal perhotelan. Selain itu, kalian juga dapat memperkaya pengetahuan
menganai jurnal – jurnal perhotelan yang beredar.

implementasikan Referensi

Cara lain biar lebih ringan memastikan tajuk disertasi akuntansi yang dibutuhkan
ialah sehubungan menyiapkan acuan anutan ini pintar berwujud warta singkat atau makalah
yang sudah tampak menurut semacam itu kita kuasa memperoleh prakiraan seperti apa tajuk
karangan yang diingikan ditambah lagi mampu berprofesi bahan bernilai penulisan.

pilih yang naif dan benar Kemampuan


sesudah integral surah diatas dilakukan bagian terpenting mulaisejak segalanya ialah
keentengan dan sinyal Kita perlu pintar menggerebek indikasi diri berisi mengidas judul.

karena meskipun dengan kepalakarangan yang adiwarna misal tikas kita tidak
melengkapi skripsi akan sangat sulit untuk dikerjakan dengan mengidas kepalakarangan yang
sederhana kita bisa karena sederhana garap makalah tersebut Tapi jika merasa berilmu
sehubungan judul yang berlaku serius hendak bisa saja.

tidak tahu mengapa malam ini aku malahan hendak share contoh kepalakarangan tesis
akuntansi sementara itu abdi otonom bukan berpangkal divisi akuntansi. Tapi tidak kok lah
kebetulan terdapat rujukan menurut mengasihkan campuran kepalakarangan kertas kerja ini
ketimbang ngendap tak ada manfaatnya membaik abdi share.
kok saya berikan cukup seumpama aja Kebayangkan macam-mana alhasil bilamana saya
bagikan selanjutnya menurut karangan nya. walah bisa-bisa aku sabut saya terkelubak nih
wkkwk. demi satu tesis aja udah ngebul ini biang sehubungan aku disini cuman share bukan
pakar bikin namalain jual tesis :p
Siapa tahu terdapat yang pulang bercita-cita contoh tesis akuntansi ini serupa cerminan aja
aku hanya sama serupa kalian bagaimanakah wilayah berprofesi penuntut akhir ngerasain di
tolak oleh pensyarah guru resah nyari teladan tajuk tesis darimana, apalagi apabila dapet
gurubesar pembimbingnya sombong susah di temui. astaga bisa-bisa di pending terus dinas
akhir ini.

Tapi teduh aja sekarang anda tak tentu mara balik nyari teladan kepalakarangan
karangan darimana, cek saja di bawah ini aku terlihat 100 kumpulan gambaran tajuk skripsi.

1. Hubungan informasi arus kas dengan return saham. Studi empiris pada perusahaan
anufaktur di Bursa Efek Indonesia
2. Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Leverage, Dan
Intellectual Capital Terhadap Kinerja Perusahaan
3. Pengaruh Variabel Keuangan Dan Non Keuangan Terhadap Underpricing Pada
Saham Perusahaan Yang Melakukan Initial Public OfferingDi Bursa Efek Indonesia
Periode 2009 – 2014
4. Fenomena Underpricing Dan Kinerja Saham Jangka Pendek Padam Perusahaan Yang
Melakukan Penawaran Umum Perdana Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011
5. Penerapan audit intern untuk menunjang efektivitas pengelolaan dana proyek
pembangunan daerah pada dinas pekerjaan umum kabupaten gow
6. Peranan Sistem Jaringan Computer Dalam Pengolahan Data Persediaan Pada Pt.
Artha Sepakat Persada Perkasa
7. Dampak Pengumuman Bond Rating Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta
8. Analisis Reaksi Investor Terhadap Pengumuman Penurunan Pembayaran Dividen
9. Analisa Pengaruh Free Cash Flow Dan Struktur Kepemilikan Saham Terhadap
Kebijakan Utang Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia
10. Pengaruh Kepemilikan Manajemen, Kepemilikan Institusional, Dan Corporate Social
Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan
11. Analisis Kinerja Dengan Pendekatan Balanced Scorecard Pada Pdam Kabupaten
Semarang
12. Kemampuan Prediktif Earnings Dan Arus Kas Dalam Memprediksikan Arus Kas
Masa Depan
13. Analisis Perbedaan Kinerja Karyawan Kap Dilihat Dari Segi Gender (Studi Empiris
Pada Kantor Akuntan Publik Di Daerah Istimewa Yogyakarta
14. Prosedur Penarikan Aktiva Tetap Berwujud Pada Pt. Pln (Persero) Distribusi Jawa
Tengah Dan D.I Yogyakarta
15. Sistem Pemberian Kredit Pada Pt. Bpr Mekar Nugraha Klepu
16. Sistem Penerimaan Provisi Atas Layanan Produk Kartu Shar-E Pada Pt. Pos Indonesia
(Persero) Kota Magelang
17. Sistem Akuntansi Piutang Pada Pt. Sumber Sehat Semarang
18. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Atas Penjualan Tunai Pada Cv. Aneka Ilmu
Semarang
19. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Pada
Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Jakarta (Bej)
20. Analisis Efisiensi Penggunaan Modal Kerja Pada Kpri Kantor Departemen Agama
Kabupaten Kudus
21. Analisis Piutang Pada Pd Bpr Bkk Kecamatan Gajah Kabupaten Demak
22. Analisis Kecurangan Restitusi Ppn Serta Upaya Pencegahan Dan Penanganannya
23. Penetapan Harga Dengan Metode Cost-Plus Sebagai Upaya Memperoleh Laba
24. Hubungan Nilai Penjualan dan Pendapatan Operasi dengan Rentabilitas
25. Analisa Perhitungan Harga Pokok Produksi Dalam Rangka Menentukan Harga Jual
26. Analisis Atas Manajemen Aset Tetap Dan Penerapan Sistem Akuntansi Milik Negara
27. Analisis Perbandingan Kinerja Antara Bank Syariah Mandiri Dan Bank Muamalat
Indonesia Dengan Rasio Camels
28. Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan, Tingkat Kemahalan Harga Saham, Return
Saham, Dan Likuiditas Saham Perusahaan Yang Melakukan Stock Split Dan
Perusahaan Yang Tidak Melakukan Stock Split
29. Evaluasi Strategi Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Laporan Keuangan
Pemerintahan
30. Pengaruh Partisipasi Anggaran Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja
Manajerial Pada Pdam
31. Tingkat Kepatuhan Pemerintah Kabupaten Kota Di Indonesia Terhadap Pp Nomor 24
Tahun
32. Prosedur Pelaporan Iuran Upah Tenaga Kerja Pada Program Jaminan Sosial Tenaga
Kerja (D3)
33. Pelaksanaan Audit Kinerja Pada Bumn Bumd Di Kantor Perwakilan Bpkp (D3)
34. Dampak Pengumuman Bond Rating Terhadap Return Saham Perusahaan
35. Sistem Penggajian Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (Pdam) (D3)
36. Hubungan Kualitas Sistem Internet Banking Dengan Kepuasan Dosen Akuntansi
Sebagai Nasabah Di Semarang (Studi Kasus: Ptn/Pts Besar Di Semarang)
37. Persepsi Manajer Tentang Pengaruh Informasi Akuntansi, Ketidakpastian Lingkungan
Dan Kepribadian Wirausaha Terhadap Kinerja (Studi Empiris Pada Manajer Pt
Askrindo Kanwil Semarang Dan Yogyakarta)
38. Analisis Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Dan Agency Cost Terhadap
Kinerja Perusahaan
39. Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Studi
Kasus Pada Pt. Astra International Tbk Periode 2012-2014
40. Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak (Survey Terhadap Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Barat)
41. Analisis Pengakuan Dan Pengukuran Dalam Psak No. 105 Untuk Pemilik Dana
Pembiayaan Mudharabah Pada Kjks Bmt Ben Barokah Rowosari
42. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Di Ukm Cantik
Blangko
43. Prediksi Kebangkrutan Dengan Menggunakan Metode Altman Z-Score, Springate
Dan Zmijewski Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bei
Tahun 2011-2013
44. Pengaruh Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Dewan Komisaris Independen, Komite
Audit Dan Ukuran Perusahaan Pada Kinerja Perusahaan Perbankan Yang Listing Di
Bei Pada Tahun 2012-2014
45. Medical Inventory Dalam Kajian Pengendalian Internal (Studi Kasus Pada Rumah
Sakit Telogorejo)
46. Analisis Preferensi Investor Terhadap Pengambilan Keputusan Investasi (Studi Kasus
: Kantor Agency Pt. Prudential Life Assurance Kabupaten Pati).
47. Pemicu Harga Saham, Leverage, Profitabilitas, Arus Kas Operasi, Serta Laba Bersih
Pada Perusahaan Dalam Lq 45 Di Bei Periode 2010-2013
48. Metode Biaya Standar Sebagai Penentuan Harga Pokok Produksi (Studi Kasus: Ukm
Gula Jawa Masin Kudus)
49. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Di Perusahaan
Food And Beverages Yang Terdaftar Pada Terdaftar Pada Bei Tahun 2011-2013)
50. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Adanya
Variabel Moderating Prosentase Kepemilikan Manajemen Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei)

Akuntansi bertujuan memberikan informasi mengenai operasional hotel.Dengan


informasi keuangan ini, manajemen akan dapat mengambil keputusanyang lebih tepat.
Manajemen memerlukan informasi keuangan dengan tujuan perencanaan, analisis dan
pengendalian. Dengan informasi keuangan yangsekarang, manajemen dapat merencanakan
kegiatan periode yang akan datang, berupa anggaran periode yang akan datang. Selain itu,
manajemen juga dapatmelakukan analisis dan pengendalian yang lebih baik untuk aktivitas
operasionalhotel. Informasi keuangan untuk keputusan ekonomis hotel bersumber dari:

Akuntansi keuangan hotel merupakan akuntansi departemental. Artinya,setiap


departemen hotel melaporkan hasil operasinya pada periode tertentu.Misalnya, kantor depan
hotel melaporkan aktivitasnya setiap bulan. Penjualankamar yang terjadi dalam sebulan
dilaporkan bersamaan dengan biaya-biaya yangdiserap untuk menghasilkan penjualan kamar
seperti biaya gaji dan upah, biayaalat tulis kantor, biaya yang dipakai habis di kamar tamu,
dan lain seagainya.Kantor depan juga melaporkan laba departemen yang di capai pada bulan
atau periode tahun tertentu.

1. Komponen Laporan Keuangan Perhotelan

Laporan Keuangan Hotel

Laporan keuangan terdiri dari :

1. Neraca;
2. Laporan Laba Rugi;
3. Laporan Perubahan Ekuitas;
4. Laporan Arus Kas; dan
5. Catatan atas Laporan Keuangan
6. Neraca
7. Komponen Utama Neraca

Komponen utama neraca terdiri dari:

1) AKTIVA

1. Aktiva Lancar:

 Kas dan Setara Kas;


 Investasi Jangka Pendek;
 Wesel Tagih;
 Piutang Usaha;
 Piutang Lain-Lain;
 Persediaan;
 Pajak Dibayar Dimuka;
 Biaya Dibayar Dimuka; dan
 Aktiva Lancar Lain-lain.
2. Tidak Lancar

 Piutang Hubungan Istimewa;


 Aktiva Pajak Tangguhan;
 Investasi pada Perusahaan Asosiasi;
 Investasi Jangka Panjang Lain;
 Aktiva Tetap;
 Aktiva Tidak Berwujud; dan
 Aktiva Lain-Lain.

KEWAJIBAN

1. Kewajiban Lancar:

 Pinjaman Jangka Pendek;


 Wesel Bayar;
 Hutang Usaha;
 Hutang Pajak;
 Beban Masih Harus Dibayar;
 Pendapatan Diterima Dimuka;
 Hutang Jasa Royalti dan Manajemen;
 Bagian Kewajiban Jangka Panjang yang akan Jatuh Tempo dalam

Waktu Satu Tahun; dan

 Kewajiban Lancar Lain-lain.

2. Kewajiban Tidak Lancar

 Hutang Hubungan Istimewa;


 Kewajiban Pajak Tangguhan;
 Pinjaman Jangka Panjang;
 Hutang Sewa Guna Usaha;
 Keuntungan Tangguhan Aktiva Dijual dan Disewa Guna Usaha

Kembali;

 Hutang Obligasi;
 Kewajiban Tidak Lancar Lainnya;
 Hutang Subordinasi; dan
 Obligasi Konversi.

3) EKUITAS

 Modal Saham;
 Tambahan Modal Disetor;
 Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan;
 Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Asosiasi;
 Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi dari Efek TersediaUntuk Dijual;
 Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap;
 Opsi Saham;
 Saldo Laba; dan
 Modal Saham Diperoleh Kembali.

2. Laporan Laba Rugi


3. Komponen Utama Laporan Laba Rugi

Komponen utama laporan Laba Rugi terdiri dari:

 Pendapatan Usaha;
 Beban Departementalisasi;
 Laba (Rugi) Departemen;
 Beban Usaha;
 Laba Kotor Usaha;
 Beban Usaha Lainnya;
 Laba (Rugi) Usaha;
 Penghasilan (Beban) Lain-lain;
 Bagian Laba (Rugi) Perusahaan Asosiasi;
 Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan;
 Beban (Penghasilan) Pajak;
 Laba (Rugi) dari Aktivitas Normal;
 Pos Luar Biasa;
 Laba (Rugi) Bersih;
 Laba (Rugi) Per Saham Dasar; dan
 Laba (Rugi) Per Saham Dilusian.

3. Laporan Perubahan Ekuitas


4. Komponen Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan ini harus menyajikan:

 Laba atau rugi bersih periode bersangkutan


 Setiap pos yang berdasarkan PSAK terkait diakui secara langsung
dalamekuitas.Contoh pos ini antara lain keuntungan (kerugian) yang belum
direalisasidari efek tersedia untuk dijual.
 Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi atas

kesalahan mendasar sebagaimana diatur dalam PSAK terkait

 Transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik antara lain

berupa penyetoran modal saham dan pembagian dividen.

 Saldo laba atau rugi pada awal dan akhir periode, yang dibagi dalam:
 Rekonsiliasi antara nilai tercatat dari masing-masing jenis modal

ditempatkan dan disetor penuh, tambahan modal disetor dan pos-pos ekuitas

lainnya pada awal dan akhir periode yang mengungkapkan secara terpisah setiap perubahan.
4. Laporan Arus Kas
5. Komponen Utama Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas harus menyajikan arus kas selama periode tertentu dan

dikelompokkan menurut klasifikasi aktivitas sebagai berikut:

 Arus Kas dari Aktivitas Operasi


 Arus Kas dari Aktivitas Investasi
 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

5. Catatan atas Laporan Keuangan


6. Pengertian

Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan:

 Gambaran umum perusahaan;


 Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi yang
diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting;
 Informasi yang diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak disajikan dalam neraca,laporan
laba rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas;
 Informasi lain yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan

dalam rangka penyajian secara wajar.

1. Pos-pos yang nilainya material, harus dirinci dan dijelaskan dalam Catatan atas
Laporan Keuangan. Sedangkan untuk pos-pos yang bersifat khusus untuk industri
perhotelan, harus dirinci dan dijelaskan pada Catatan atas Laporan Keuangan tanpa
mempertimbangkan materialitasnya.
2. Pos hasil penggabungan beberapa akun sejenis dirinci dan dijelaskan sifat dari unsur
utamanya dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
3. Aktiva yang dijaminkan harus diungkapkan dalam penjelasan masing-masing
pos.Apabila aktiva perusahaan diasuransikan, harus diungkapkan jenis dan nilai
aktiva yang diasuransikan, nilai pertanggungan asuransi serta pendapat manajemen
atas kecukupan pertanggungan asuransi. Dalam hal tidak diasuransikan, harus
diungkapkan alasannya.
4. Pedoman ini tidak menentukan bentuk penyajian Catatan atas Laporan Keuangan.

Hotel merupakan usaha yang mencari laba sebagai hasil akhir aktivitas bisnisnya.
Oleh karena itu, manajemen hotel akan berupaya sedemikian rupa agar tujuan ini pada akhir
suatu periode dapat tercapai. Berbagai aktivitas dilakukan oleh manajemen hotel untuk
mencapai sasaran laba yang direncanakan,diantaranya mengadakan pelatihan bagi dan staf
sehingga dapat memenuhi tingkat layanan yan diharapkan oleh tamu, mengadakan kegiatan
promosi dan pemasaran, pengendalian biaya operasional, pengendalian lingkungan fisik
hotel, dan aktivitas-aktivitas lainnya.Dalam bisnis perhotelan, terdapat pengklasifikasian
hotel yang bertujuan untuk menciptakan persaingan bisnis yang sehat, memberikan panduan
bagi tamu tentang harga dan fasilitas serta layanan yang diberikan oleh hotel pada klasifikasi
tertentu, memberikan panduan bagi para pemilik modal jika hendak berbisnis pada satu
klasifikasi hotel, dan secara nasional memudahkan saat inginmengetahui kebutuhan akan
hotel pada klasifikasi tertentu. Pengklasifikasian hotel diantaranya adalah sebagai berikut:
 Klasifikasi menurut Melati;
 Klasifikasi menurut Jumlah Kamar yang Dimiliki;
 Klasifikasi menurut Lokasi Hotel;
 Klasifikasi menurut Jenis Tamu
 Klasifikasi menurut Lama Tinggal Tamu;
 Klasifikasi menurut Masa Operasi Hotel;
 Kalsifikasi menurut Jenis Layanan yang di berikan

Industri perhotelan juga memiliki laporan keuangan sama dengan usaha lain yaitu :

 Neraca;
 Laporan Laba Rugi;
 Laporan Perubahan Ekuitas;
 Laporan Arus Kas; dan
 Catatan atas Laporan Keuangan

Desain co card seminar - cetak brosur jogja

Source: tjetakbrosur.blogspot.com
Poster multikultur cetak oktaviatribk

Source: oktaviatribk.wordpress.com

Contoh brosur sekolah

Source: downloaddesain.com

Anda mungkin juga menyukai