Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik Bagian
Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Kasihan I
Disusun oleh
Agustina Tri Purnama Dewi (20120310012)
2018
KUNJUNGAN INDUSTRI
A. Latar Belakang
Latar belakang diadakanya kunjungan industri ini adalah untuk memenuhi tugas
kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat, dimana mahasiswa diberikan tugas untuk
menganalisis permasalahan serta faktor bahaya keselamatan kerja yang ada di industri dan
mencoba mencari alternatif solusinya dengan mengaplikasikan teori-teori mengenai
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang sudah dipelajari di pertemuan kuliah. Dengan
melakukan kunjungan industri ini diharapkan mahasiswa dapat mengambil beberapa manfaat
dan belajar secara langsung sistem manajemen keselamatan kerja dengan melihat proses kerja
yang ada di industri tersebut. Industri yang kami kunjungi adalah sebuah industri griya ukir
kulit (wayang).
C. Manfaat
Setelah selesai proses pembuatan hingga finishing, kini wayang kulit siap
dipasarkan. Dahulu sebelum krisis moneter pemilih perusahaan ini memiliki toko-
toko yang tersebar di Jakarta, Bandung, Bali dan Yogyakarta. Namun saat ini tidak
memiliki toko karena keterbatasan biaya, industry griya ukir kulit (wayang) ini
memiliki website penjualan dan menerima pesanan sesuai keinginan konsumen.
Bahkan pembelinya hampir 75% dari Negara Asing. Harga 1 buah wayang kulit
berukuran 50 cm berkisar Rp. 1.000.000, jika wayang kulit ukuran souvenir
dibandrol Rp. 25.000-50.000 perbuahnya.
Tidak pernah sekalipun terjadi kecelakaan kerja pada Griya Ukir Kulit (wayang)
ini. Pada masa training, kader diajarkan dan diharuskan menggunakan Alat
Pelindung Diri seperti sarung tangan, kacamata dan masker. Namun seiring
berjalanya waktu para pegawai di griya ukir kulit (wayang) sudah mulai terbiasa
tanpa menggunakan APD tersebut.
DOKUMENTASI HOME INDUSTRI
Faktor bahaya yang ditemukan dari Home Industri yang kami kunjungi beserta
pengendaliannya, antara lain :
1. Faktor Fisik :
a. Kemungkinan cedera pada tangan bisa didapatkan saat proses pemahatan yaitu
jika tidak hati-hati tangan pegawai dapat terluka akibat terkena pukulan palu.
Hal ini dicegah dengan cara pekerja menggunakan sarung tangan dan berusaha
bekerja saat dalam keadaan fokus dan tidak kelelahan.
b. Pencahayaan yang kurang dilingkungan kerja menyebabkan akomodasi mata
yang lebih dan terus menerus pada mata pekerja. Hal ini dapat dihindari
dengan pemberian pencahayaan yang cukup dan penggunaan kacamata
pembantu.
2. Faktor Kimia :
Polusi udara dari rokok pekerja dan kurangnya ventilasi udara dapat
menyebabkan gangguan saluran nafas hingga infeksi pneumonitis. Hal ini dapat
dihindari dengan menggunakan masker atau membuat ventilasi udara minimal
10% dari luas lantai.
3. Faktor Ergonomi :
a. Carpal Tunnnel Syndrome: bisa didapatkan karena ada proses pemahatan yang
cukup lama sehingga bisa mengakibatkan kekakuan pada tangan.
b. Low Back Pain: bisa terjadi karena pekerja bekerja dengan posisi duduk dalam
waktu yang lama, namun pada insdustri ini memiliki waktu kerja yang
fleksibel atau waktu istirahat yang cukup.
4. Faktor psikis tidak terganggu pada industri griya kerajinan kulit ini karena waktu
pengerjaan yang fleksibel dan beban kerja yang tidak terlalu berat.
C. DATA INDUSTRI RUMAH TANGGA
Nama Perusahaan : Griya Ukir Kulit Wayang
Nama Pemilik : Bapak Sagio
Tahun Berdiri : 1978
Jumlah Pekerja : 6 orang
Hari Kerja : Senin- Sabtu
Jam Kerja : 09.00-16.00 WIB
Alamat : Gendeng Rt 04 Bangunjiwo Kasihan Bantul Yogyakarta
Alat Pekerjaan :
Pencil
Pahat/ Tatah
Ungkal
Kuas
Pandukan
Palu
Kertas putih lebar