Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

INDUSTRI KERAJINAN UKIR KULIT (WAYANG)

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik Bagian
Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Kasihan I

Disusun oleh
Agustina Tri Purnama Dewi (20120310012)

Rosita Sholekha (20120310054)

Adlina Karimina Nurul H (20120310144)

Bagus Ridho Setiadi (20120310197)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2018
KUNJUNGAN INDUSTRI

INDUSTRI GRIYA UKIR KULIT (WAYANG)

A. Latar Belakang

Latar belakang diadakanya kunjungan industri ini adalah untuk memenuhi tugas
kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat, dimana mahasiswa diberikan tugas untuk
menganalisis permasalahan serta faktor bahaya keselamatan kerja yang ada di industri dan
mencoba mencari alternatif solusinya dengan mengaplikasikan teori-teori mengenai
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang sudah dipelajari di pertemuan kuliah. Dengan
melakukan kunjungan industri ini diharapkan mahasiswa dapat mengambil beberapa manfaat
dan belajar secara langsung sistem manajemen keselamatan kerja dengan melihat proses kerja
yang ada di industri tersebut. Industri yang kami kunjungi adalah sebuah industri griya ukir
kulit (wayang).

B. Tujuan Kunjungan Industri

Ada beberapa tujuan diadakannya kunjungan industri bagi mahasiswa sebagai


berikut:

a. Memenuhi tugas kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat


b. Memperluas pengetahuan mahasiswa tentang keselamatan dan kesehatan kerja di
industri
c. Mengetahui alur dan proses distribusi pada industri
d. Menganalisis permasalahan keselamatan dan kesehatan kerja griya ukir kulit
(wayang) dan mencoba mencari alternatif penyelesaiannya

C. Manfaat

Kunjungan ke pabrik ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada


mahasiswa dan juga industri yang terkait mengenai bahaya keselamatan dan kesehatan
kerja yang selama ini ada di industri, menemukan permasalahan yang terkait dengan hal
tersebut, kemudian berusaha memberikan alternatif solusi penyelesaiannya.

A. PERMASALAHAN KESEHATAN YANG TIMBUL

Pada kunjungan industri ini kami melakukan kunjungan ke sebuah Industri


ukir kulit (wayang). Industri ini bergerak pada bidang furniture. Berupa pembuatan
kerajinan wayang dan hiasan dinding. Jenis kerajinan kulit yang diproduksi
bermacam-macam yaitu wayang kulit dalam berbagai ukuran, lukisan kaca dan hiasan
dinding bertema wayang serta kerajinan lainnya tergantung dari pemesanan
konsumen. Awal berdirinya industry ini dikarenakan hobi dari sang pemilik
perusahaan sejak kecil. Industri ini sudah beroperasi di bidang kerajinan ukir kulit
(wayang) sejak tahun 1963 sudah mulai dirintis dan aktif, tetapi belum memiliki surat
izin operasi, pada tahun 1974 mulai resmi berdiri karena sudah mendapatkan surat
izin beroprasi. Kerajinan ukir kulit yang dihasilkan bisa dikirim ke berbagai wilayah
di Indonesia dan luar negri. Industry ini dahulunya mempunyai sekitar 30 orang
pegawai, namun setelah krisis moneter pada tahun 1998 hingga sekarang hanya
mempunyai 6 orang pegawai karena kurangnya biaya. Pegawai pada industry ini
terdiri dari pegawai tetap dengan jam kerja mulai pukul 09.00 sampai pukul 16.00
WIB, hari kerja senin-sabtu, tetapi ada system lembur jika terdapat banyak pesanan.
Tata kerja dari industri ini berawal dari pengumpulan bahan yang di beli dari
pihak ketiga, berupa kulit kerbau yang sudah kering. Untuk membuat 1 kerajinan
wayang kulit membutuhkan waktu kurang lebih 1-2 minggu dari proses
penggambaran sampai finishing, yang terdiri dari:
1. Proses penggambaran: menggambar di sebuah kertas sesuai panduan
pembuatan wayang kulit di kertas putih yang lebar, kemudian kulit kerbau
ditempel diatas kertas untuk kemudian digambar ulang di kulit kerbau yang
sudah kering.
2. Proses pemahatan : setelah proses penggambaran pada kulit kerbau tahap
selanjutnya adalah pemahatan sesuai pola gambar hingga selesai.
3. Proses pengecatan : pada tahap ini hasil dari pahatan yang sudah selesai akan
dilakukan pengecatan menggunakan akrilik.
4. Proses pemberian tanduk : pada tahap ini wayang kulit yang sudah jadi diberi
tanduk kerbau sebagai tangan dan kaki, agar bisa dimainkan pada pertunjukan
wayang.
5. Proses finishing : tahap terakhir sebelum wayang di pasarkan yaitu dengan
memberi hiasan kayu dibagian tepi jika dibuat hiasan dinding, atau diberi plastic
hias jika hanya wayang kulit biasa agar tampak lebih menarik.

Setelah selesai proses pembuatan hingga finishing, kini wayang kulit siap
dipasarkan. Dahulu sebelum krisis moneter pemilih perusahaan ini memiliki toko-
toko yang tersebar di Jakarta, Bandung, Bali dan Yogyakarta. Namun saat ini tidak
memiliki toko karena keterbatasan biaya, industry griya ukir kulit (wayang) ini
memiliki website penjualan dan menerima pesanan sesuai keinginan konsumen.
Bahkan pembelinya hampir 75% dari Negara Asing. Harga 1 buah wayang kulit
berukuran 50 cm berkisar Rp. 1.000.000, jika wayang kulit ukuran souvenir
dibandrol Rp. 25.000-50.000 perbuahnya.

Gaji pegawai berkisar antara Rp. 350.000-400.000 perminggunya, namun jika


ada lembur pada malam hari akan ditambahkan tips. Pendapatan yang diperoleh
dalam bidang griya ukir kulit (wayang) dalam 1 bulan sekitar Rp. 15.000.000.
Adapun pengeluaran untuk membeli kulit kerbau kering dari pihak ketiga 1 kgnya
dibandrol Rp. 125.000.

Tidak pernah sekalipun terjadi kecelakaan kerja pada Griya Ukir Kulit (wayang)
ini. Pada masa training, kader diajarkan dan diharuskan menggunakan Alat
Pelindung Diri seperti sarung tangan, kacamata dan masker. Namun seiring
berjalanya waktu para pegawai di griya ukir kulit (wayang) sudah mulai terbiasa
tanpa menggunakan APD tersebut.
DOKUMENTASI HOME INDUSTRI

Alat dan Bahan


Proses Pembuatan

Kulit kerbau kering yang


dibeli dari pihak ketiga

Proses penggambaran pola


wayang diatas kertas putih

Proses penggambaran pola


wayang di atas kulit
kerbau
Proses pemahatan kulit
berdasarkan pola wayang

Proses pengecatan wayang

Proses pembuatan tangan


dan kaki wayang
Proses finishing, wayang
kulit diberi plastic
pembungkus

Karya bpk Sagio yang siap


dipasarkan

Beberapa buku karya bpk


Sagio sebagai panduan
pembuatan wayang
B. PEMBAHASAN

Faktor bahaya yang ditemukan dari Home Industri yang kami kunjungi beserta
pengendaliannya, antara lain :

1. Faktor Fisik :
a. Kemungkinan cedera pada tangan bisa didapatkan saat proses pemahatan yaitu
jika tidak hati-hati tangan pegawai dapat terluka akibat terkena pukulan palu.
Hal ini dicegah dengan cara pekerja menggunakan sarung tangan dan berusaha
bekerja saat dalam keadaan fokus dan tidak kelelahan.
b. Pencahayaan yang kurang dilingkungan kerja menyebabkan akomodasi mata
yang lebih dan terus menerus pada mata pekerja. Hal ini dapat dihindari
dengan pemberian pencahayaan yang cukup dan penggunaan kacamata
pembantu.

2. Faktor Kimia :
Polusi udara dari rokok pekerja dan kurangnya ventilasi udara dapat
menyebabkan gangguan saluran nafas hingga infeksi pneumonitis. Hal ini dapat
dihindari dengan menggunakan masker atau membuat ventilasi udara minimal
10% dari luas lantai.

3. Faktor Ergonomi :
a. Carpal Tunnnel Syndrome: bisa didapatkan karena ada proses pemahatan yang
cukup lama sehingga bisa mengakibatkan kekakuan pada tangan.
b. Low Back Pain: bisa terjadi karena pekerja bekerja dengan posisi duduk dalam
waktu yang lama, namun pada insdustri ini memiliki waktu kerja yang
fleksibel atau waktu istirahat yang cukup.

4. Faktor psikis tidak terganggu pada industri griya kerajinan kulit ini karena waktu
pengerjaan yang fleksibel dan beban kerja yang tidak terlalu berat.
C. DATA INDUSTRI RUMAH TANGGA
Nama Perusahaan : Griya Ukir Kulit Wayang
Nama Pemilik : Bapak Sagio
Tahun Berdiri : 1978
Jumlah Pekerja : 6 orang
Hari Kerja : Senin- Sabtu
Jam Kerja : 09.00-16.00 WIB
Alamat : Gendeng Rt 04 Bangunjiwo Kasihan Bantul Yogyakarta

Alat Pekerjaan :
 Pencil
 Pahat/ Tatah
 Ungkal
 Kuas
 Pandukan
 Palu
 Kertas putih lebar

Bahan yang Dipakai


 Kulit kerbau
 Cat

Yogyakarta, 02 Maret 2018


Preseptor Dosen Fakultas

(Dr. dr. Titiek Hidayati, M.Kes)

Anda mungkin juga menyukai