Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH JENIS – JENIS SISTEM SAMBUNGAN PADA BETON

PRACETAK

Disusun Oleh :

FAIZAL SEPTIAHADI

(3336140599)

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

BANTEN

2018
A. PENDAHULUAN

Salah satu bagian terpenting dari sistem struktur beton pracetak yang perlu penelitian
perilakunya adalah sambungan (joint). Sambungan berfungsi untuk menghubungkan
elemen-elemen struktur yang sama atau berbeda. Pada dasarnya ada dua jenis
sambungan pada sistem struktur beton pracetak, yaitu sambungan basah (wet joint)
dan sambungan kering (dry joint). Pada sambungan basah penyambungan dilakukan
dengan cara grouting atau pengecoran di tempat dengan material yang sama atau
berbeda, sedang sambungan kering adalah sambungan yang menggunakan baut, paku
keling atau las.
Perubahan kekuatan yang diakibatkan oleh adanya sambungan akan mempengaruhi
perilaku sistem struktur pracetak dalam merespon gaya statis. Jika sambungan
diletakkan pada daerah momen maksimum dan bahan penyambung lebih kuat dari
bahan yang disambung, maka akan menyebabkan daya dukung struktur terhadap
beban statis lebih besar. Selain faktor mutu bahan penyambung yang lebih baik dari
bahan material yang akan disambung, faktor lain yang akan meningkatkan kekuatan
sambungan adalah penambahan luas tulangan utama. Pada jenis sambungan basah
dapat digunakan bahan beton polimer yang mempunyai kekuatan yang lebih baik
dibanding beton biasa dan bahan ini dapat mengering lebih cepat. Jumlah sambungan
pada suatu sistem struktur juga akan mempengaruhi perilaku struktur.
Perilaku statis suatu struktur adalah respon struktur akibat beban statis. Beban statis
adalah beban yang mempunyai arah yang tetap. Respon struktur akibat gaya statis ini
ditunjukkan dengan deformasi yang terjadi pada struktur. Jika deformasi yang terjadi
sudah mencapai regangan retak, maka respon struktur akan menunjukkan fenomena
retak. Dari pengamatan respon struktur akibat gaya statis dapat diketahui kekuatan
struktur. Yang dimaksud dengan kekuatan struktur adalah kemampuan struktur
menerima beban luar yang besarnya makin meningkat hingga struktur mencapai
keruntuhan. Kemampuan struktur ditunjukkan dengan kekakuan struktur yang
diperoleh dari hubungan antara gaya dan lendutan. Selain itu dapat diketahui perilaku
statis lainnya yaitu pola retak struktur hingga mencapai keruntuhan

B. Sistem DPI Precast


Pada studi kasus ini, kontraktor struktur menggunakan sistem pracetak DPI. Struktur
beton “DPI Precast” adalah sistem struktur rangka terbuka (open frame) yang memiliki
keunikan pada lokasi penyambungan komponen balok dan kolom pada titik kumpul diatas
kolom. Sistem ini dapat digunakan untuk bangunan bertingkat rendah hingga bangunan tinggi
sampai 10 tingkat.

Sistem struktur “DPI Precast” terdiri dari tiga komponen (Sumber: PT. Anditama
Wahana Sejahtera), yaitu :

a. Komponen kolom ( column component )


Pada bagian bawah komponen kolom dibuat lubang yang berfungsi sebagai tempat
stek dari poer pile cap dan kolom bawah. Lubang tersebut dibelokkan kesisi kolom
tempat menyalurkan bahan grouting. Pada bagian atas komponen kolom terdapat stek
kolom untuk menyambung kolom, titik kumpul dan kolom bawah ke bagian kolom
atas.

Gambar Error! No text of specified style in document..1 Komponen Kolom


(Sumber: PT. Anditama Wahana Sejahtera, 2014)

b. Komponen balok ( beam component )


Komponen balok merupakan balok satu bentang (dari satu kolom ke kolom yang lain)
yang selanjutnya disambung pada ujung komponen titik kumpul. Pada komponen
balok, terdapat lubang coakan yang berbentuk huruf W hingga seperempat bentang
dari panjang total balok yang dinamakan balok W - shell. Usahakan pada penginstalan
komponen balok harus presisi sehingga tidak terjadinya bergesernya letak balok dan
harus menumpu pada komponen kolom bawah. Dengan demikian, tinggi komponen
balok (ketika dicetak) harus berkurang setebal rencana pelat lantai (tebal = 12 cm).
Gambar Error! No text of specified style in document..2 Balok dengan Dimensi dan
Tulangan Utama
(Sumber: PT. Anditama Wahana Sejahtera, 2014)

c. Komponen pelat ( slab component )


Komponen pelat yang dicetak adalah full slab dengan menyisakan 15 cm di sisi kiri
dan kanan pelat untuk tempat toping dengan perbandingan 7 cm dan 5 cm (yang
ditoping bagian pelat yang 5 cm) yang nantinya dicor di tempat (cast in situ) yang
sekaligus berfungsi untuk menyatukan komponen pelat yang satu dengan komponen
pelat lainnya sehingga tercapai monolitas yang baik, dengan lebar pelat yang
direncanakan disesuaikan dengan luas lantai bangunan.

Gambar Error! No text of specified style in document..3 Pencetakan Komponen Pelat


(Sumber: PT. Anditama Wahana Sejahtera, 2014)

Sistem struktur pracetak “DPI Precast” memiliki keunikan pada lokasi


penyambungan komponen balok dengan komponen kolom yakni penyambungan
dilakukan pada titik kumpul. Beberapa keuntungan dan keunggulan sistem “DPI
Precast” (PT. Anditama Wahana Sejahtera) adalah sebagai berikut :
a. Mudah dan cepat dalam pemasangan serta rapi.
b. Kekuatan struktur sambungan pada titik kumpul terjamin karena sambungan
tersebut diikat dengan tulangan mutu fy = 390 MPa.
c. Sistem struktur menjadi lebih fleksibel mengikuti desain aristekturnya, karena
balok dipasang penuh pada satu bentang sehingga penempatan kolom praktis dapat
didesain lebih mudah dan rapi.
d. Sambungan balok pada daerah titik kumpul didesain lebih praktis sehingga tidak
dijumpai lagi penumpukan tulangan pada titik kumpul.
e. Penggunaan material besi yang tidak terlalu beragam mengakibatkan biaya
struktur relatif murah dibanding dengan sistem konvensional ataupun sistem precast
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai