Anda di halaman 1dari 2

BAB 1 Pendahuluan

1. Latar Belakang (terdapat visi misi kabupaten tuban)


2. Dasar Hukum
3. Profil Kabupaten
- Profil Fisdas (Jenis tanah, batuan, dll)
- Perkembangan Fungsi Kawasan
A. Permukiman : permukiman perkotaan dan permukiman perdesaan
B. Kawasan Pertanian
Kecamatan yang berpotensi untuk pengembangan kawasan pertanian tanaman
Pangan(padi.jagung, ubi jalar, ubi kayu, kacang tanah, kedelai, kacang hijau) adalah
Kecamatan Soko, Rengel, Grabagan, Plumpang, Widang, Palang, semanding,,Tuban
merakurak, dan Kerek
4. Kedudukan Tuban dalam Lingkup Nasional
Kedudukan Kabupaten Tuban pada lingkup nasional (RTRWN) meliputi :
A. Sistem Perkotaan Nasional, di lingkup Jawa Timur, Kabupaten Tuban termasuk dalam Pusat
Kegiatan Nasional (PKN) Gerbangkertasusila dan merupakan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
Tuban dengan arahan untuk pengembangan/peningkatan fungsi kota;
B. Kabupaten Tuban berada pada Kawasan Andalan Tuban – Bojonegoro dengan arahan:
- Pariwisata, yaitu pengembangan Kawasan Andalan untuk Pariwisata pada tahap III
(III/E/2);
- Industri, yaitu pengembangan Kawasan Andalan untuk Industri pada tahap I (I/D/2);
- Perkebunan, yaitu rehab dan pengembangan Kawasan Andalan untuk Perkebunan pada
tahap III (III/B);
- Pertanian, yaitu pengembangan Kawasan Andalan untuk Pertanian pada tahap III (III/A/2);
- Perikanan, yaitu pengembangan Kawasan Andalan untuk Perikanan pada tahap II/F/2);
- Pertambangan, yaitu pengembangan Kawasan Andalan untuk Pertambangan pada tahap II
(II/C/2)
- Perencanaan Jalan bebas Hambatan di Kabupaten Tuban meliputi ruas Gresik – Tuban
(Tahap II) dan ruas Demak – Tuban (Tahap IV) dengan arahan : pengembangan jaringan
jalan bebas hambatan;
- Perencanaan Wilayah Sungai pada Bengawan Solo Jawa Timur dan Jawa Tengah
dititikberatkan pada konservasi Sumber Daya Alam, pendayagunaan Sumber Daya Alam
dan pengendalian daya rusak air.
5. Kedudukan Tuban dalam Lingkup Jawa Timur
A. Sebagai Kawasan East Java Industrial Integreted Zone (EJIIZ), meliputi : Kabupaten Tuban
Kabupaten Lamongan, Kabupaten Gresik, Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten
Pasuruan dan Kabupaten Bangkalan. Dilihat dari kondisi eksisting, pengembangan wilayah
Tuban bagian Utara sangat dipengaruhi oleh kondisi geologi dan potensi wilayah sehingga
kegiatan yang didorong untuk dikembangkan meliputi :
- Pelabuhan pengumpan di Kecamatan Jenu;
- Pangkalan Pendaratan ikan di Kecamatan Palang dan Kecamatan Bancar;
- Pengembangan industri yang berbasiskan hasil pertambangan dan industri ekstraktif
- Kawasan Industri pergudangan;
Sedangkan Wilayah Tuban selatan diarahkan sebagai pusat aktivitas jasa dan perdagangan,
sehingga perlu dikembangan kegiatan industri meliputi:
- Industri kecil;
- Peningkatan produksi pertanian dengan peningkatan hasil-hasil pertanian (agro industri);
- Industri pengolahan; dan
- Pertambangan.
6. Isu Strategis
A. Lingkungan : Isu lingkungan yang terjadi terutama dipicu oleh masih rendahnya pengelolaan
kawasan tambang yang ada terutama di Kawasan perhutani dan di lahan – lahan kering serta
penggunaan kawasan sempadan sungai untuk kegiatan pertanian
B. Kawasan Rawan Bencana
C. Struktur Ruang Kabupaten
Pengembangan wilayah antara utara dan selatan kurang seimbang, sehingga perlu adanya
pengembangan kegiatan di wilayah selatan. Sehingga hal ini menyebabkan ketergantungan
hanya ke ibukota kabupaten, yaitu Perkotaan Tuban. Selain itu, orientasi untuk wilayah
selatan lebih ke Babat dan Bojonegoro.
Penyusunan RTRW Kabupaten Tuban ini dilakukan diantaranya juga terkait dengan
munculnya beberapa rencana strategis yang akan mempengaruhi struktur ruang kota yang
telah direncanakan, yaitu :
- Kebijakan pengembangan Kabupaten Tuban bagian selatan karena wilayah ini relatif
tertinggal perkembangnnya dibanding wilayah utara;
- Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Manyar – Tuban;
- Rencana pengembangan Agroindustri, Agropolitan dan Minapolitan;
- Rencana pembangunan outer ringroad.

Anda mungkin juga menyukai