Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Laporan Praktikum Fisika Dasar Percobaan M-3 yang berjudul menentukan modulus
elastisitas puntir suatu batang merupakan hasil pertanggung jawaban dan bukti
tertulis Penyusun setelah melaksanakan Praktikum Fisika Dasar. Adapun garis
besar isi laporan meliputi pendahuluan, teori singkat, alat-alat yang digunakan, cara
kerja, hasil pengamatan, perhitungan dan analisa/kesimpulan.

Penyusun mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan YME sehingga Penyusun
dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Penyusun ingin
mengucapkan terima kasih kepada Pembimbing praktikum yang telah membimbing
Penyusun sehingga Penyusun dapat menyelesaikan laporan ini.

Tak ada gading yang tak retak, demikian isi sebuah peribahasa Indonesia.
Penyusun menyadari bahwa masih terdapat kekurangan pada laporan ini, baik
dalam penulisan maupun penyajiannya. Penyusun masih membuka pintu kritik dan
saran yang sifatnya membangun untuk memperbaiki laporan di masa yang akan
datang.

Penyusun amat berharap kepada pembaca laporan ini agar laporan ini bermanfaat
bagi Penyusun khususnya dan Pembaca pada umumnya.

Jakarta, Januari 2015

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................... 1

DAFTAR ISI ............................................................................................................... 2

BAB I .......................................................................................................................... 3

PENDAHULUAN ........................................................................................................ 3

Tujuan Percobaan ................................................................................................... 3

Teori Dasar ............................................................................................................. 3

BAB II ......................................................................................................................... 4

TUGAS PENDAHULUAN ........................................................................................... 4

BAB III ........................................................................................................................ 9

PERCOBAAN ............................................................................................................. 9

A. Alat dan bahan yang digunakan ......................................................................... 9

B. Langkah percobaan ............................................................................................ 9

BAB IV...................................................................................................................... 11

A. HASIL PENGAMATAN ................................................................................... 11

BAB V....................................................................................................................... 12

A. HASIL PERCOBAAN...................................................................................... 12

B. PERHITUNGAN ............................................................................................. 13

BAB VI...................................................................................................................... 19

PENUTUP ................................................................................................................ 19

A. KESIMPULAN ................................................................................................ 19

B. SARAN ........................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 20

2
BAB I

PENDAHULUAN

Tujuan Percobaan

Menentukan modulus elastisitas puntir suatu batang.

Teori Dasar

Bila suatu batang mengalami puntiran, maka sampai batas tertentu, bila kekuatan
puntir dikurangi atau pun dihilangkan sama sekali, batang itu akan kembali
kekeadaan semula di sebut elastic atau kenyal dan mengikuti hukum tertentu.

3
BAB II

TUGAS PENDAHULUAN

1. Hukum siapakah yang berlaku pada percobaan ini ?


Jawab :
Hukum Hooke
Berbunyi, “Jika benda dibebani dalam batas elastisnya, maka tegangan
berbanding lurus dengan regangannya”. Secara matematis ditulis:

2. Gambarkanlah grafik yang didasarkan atas hukum tersebut !


Jawab:
Grafik tegangan terhadap regangan untuk menjelaskan hukum Hooke:

Titik O ke titik B adalah masa deformasi elastis, yaitu perubahan bentuk


yang dapat kembali ke bentuk semula. Titik A adalah batas hukum Hooke
yang grafiknya merupakan garis lurus. Titik B adalah batas elastis, dan
grafik selanjutnya merupakan masa deformasi plastis, yaitu perubahan
bentuk yang tidak dapat kembali ke bentuk semula. Titik C adalah titik tekuk
(yield point), dimana hanya dibutuhkan gaya yang kecil untuk memperbesar
pertambahan panjang. Titik D adalah tegangan maksimum (ultimate stress),
dimana benda benar-benar mengalami perubahan bentuk secara permanen.
Titik E adalah titik patah, dimana benda akan patah/putus bila gaya yang
diberikan sampai ke titik tersebut.

3. Apakah yang akan anda lakukan terhadap batang percobaan ?


Perubahan apakah yang anda amati selama percobaan ini ?
Jawab :

4
Melakukan pengukuran dan memberikan beban terhadap batang besi dan
kuningan yang telah di kaitkan pada sebuah katrol sehingga terjadi sebuah
puntiran, dan di berikan jarak berbeda pada percobaan kedua.
Perubahan yang diamati adalah puntiran dari kedua batang dengan jarak
berbeda serta ingin mengetahui perbedaan elastisitas dari kedua batang
logam tersebut.

4. Bila kita membayangkan batang percobaan diiris-iris, gerak apakah yang


dilakukan setiap irisan itu ?
Faktor apakah yang perlu di perhatikan dalam gerakan itu ?
Faktor-faktor apakah yang mengakibatkan perubahan dimaksud pada poin 3
diatas, dan sebutkanlah satu per satu bagaimana hubungan antara setiap
faktor dengan perubahan itu, berbanding lurus atau berbanding terbalik dan
lain-lain.
Jawab :
Faktor-faktor yang mengakibatkan perubahan pada percobaan ini adalah
 Massa beban yang menyebabkan puntiran pada batang, jika
semakin besar massa beban yang di gantungkan maka
semakin besar sudut puntiran yang terjadi.
 Gravitasi juga mempengaruhi, karena beban yang di
gantungkan juga dipengaruhi oleh gravitasi.
 Panjang batang dari ujung sampai dengan busur skala derajat.
 Jenis batang yang diuji, karena pada setiap logam memiliki
elastisitas yang berbeda-beda.

Gambar 1.1

5
5. Susunlah suatu rumus berdasarkan hubungan antara perubahan antara
perubahan yang terjadi dengan faktor-faktor pengubah tersebut diatas ?
Jawab :
Hubungan tersebut dinyatakan sebagai berikut :

2ML
G
R 4

Atau

360  g  R  L  m
G
 2 r 4
Dengan :
G = modulus puntir (modulus geser = koefisien kekenyalan)
g = percepatan gravitasi
R = jari-jari batang
L = panjang batang dari penjepit ke jarum petunjuk sekala
m = massa beban yang menyebabkan puntiran
α˚ = besar simpangan pada jarak L
r = jari-jari roda pemuntir
M = momen gaya
Θ = sudut punter dalan rad

6. Pertukarkanlah kedudukan besaran-besaran dari rumus itu, sehingga anda


memperoleh rumus untuk menentukan modulus elastisitas puntir yang
dibutuhkan
Jawab :
360𝑔𝑅𝐿 𝑚 ∆𝑅 ∆𝐿 ∆𝑟 ∆𝑚 ∆𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡
E ± ΔE = 2 4 {1 ± ( + + + + )}
𝜋 . 𝑟 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑅 𝐿 𝑟 𝑚 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡

7. Untuk batang berpenampang empat persegi panjang, berapa besar momen


kelembaman batang?
Bagaimana bentuk rumus untuk menentukan modulus elastisitas punter
batang ?
Tuliskan rumus lengkap dengan mamasukkan faktor kesalahan
Jawab :
Apabila sebuah momen puntir dikerjakan pada penampang yang tidak
berbentuk lingkaran, maka penampang tersebut akan mengalami rotasi dan
deformasi yang tidak seragam. Sebagai hasilnya sebuah bidang penampang
datar yang tegak lurus terhadap sumbu batang tidak lagi merupakan
sebuah bidang datar, tambahan deformasi ini disebut puntir. Pada kasus
penampang persegi Solid, puntir akan terjadi di sekeliling sumbu. Pada

6
sudut-sudut tidak terjadi regangan geser, oleh sebab itu tegangan geser
pada sudut-sudut sama dengan nol. Pada gambar 1.2 distribusi tegangan
geser menunjukkan bahwa tegangan maksimum terjadi pada titik tengah dari
sisi yang panjang

Gambar 1.2. Puntir pada batang perpenampang persegi

8. Untuk batang berpenampang bulat, berapa besar memon kelembaman


batang?
Bagaimana bentuk rumus untuk menentukan modulus elastisitas puntir
batang ?
Tuliskan rumus lengkap dengan memasukan faktor kesalahan ?
Jawab :
Untuk puntir umum dalam batas daerah elastis, sebuah penampang bidang
yang tegak lurus pada sumbu batang dianggap tetap merupakan bidang datar
setelah bekerjanya gaya puntir. Pada bidang ini tegangan dan regangan
geser berubah secara linear terhadap sumbu netral. Sifat-sifat ini dan
distribusi tegangan yang berasal hanya dari puntir murni juga dikenal
sebagai “puntir St. Venant”. Setiap tegangan geser yang
dihasilkan oleh lenturan harus ditambahkan pada tegangan geser St. Venant

Gambar 1.3. Puntir pada batang perpenampang bulat

7
Rumus modulus elastisitas puntir batang berpenampang bulat dengan
memasukkan faktor kesalahan :

360  g  R  L  m   R L r m  
E  E  1        dyne / cm 2

 2 r 4   R L r m  

9. Carilah besar modulus elastisitas puntir baja dan modulus elastisitas puntir
kuningan di pustaka
Jawab :

Bahan Modulus elastisitas

Kuningan 0,91 × 1011 N/m2

Baja 2 × 1011 N/m2

Sumber: College Physics, 1983

10. Sebutkanlah alat-alat yang anda butuhkan umtuk percobaan ini ?


Jawab :
Alat tulis, busur derajat, jarum penunjuk, beban, tali penggantung, roda
pemutar (katrol), jangka sorong, mikrometer sekrup, batang besi, kuningan,
naraca, meteran.

8
BAB III

PERCOBAAN

A. Alat dan bahan yang digunakan


1. Alat tulis
2. Busur derajat
3. Jarum penunjuk
4. Beban
5. Tali penggantung
6. Roda pemutar (katrol)
7. Jangka sorong
8. Micrometer sekrup
9. Batang besi
10. Kuningan
11. Neraca
12. Meteran

B. Langkah percobaan

1. Siapkan alat-alat Anda berupa pensil, bolpoint, tip-x,Alat tulis, busur derajat,
jarum penunjuk, beban, tali penggantung, roda pemutar (katrol), jangka
sorong, micrometer sekrup, batang besi, kuningan, naraca, meteran,
kalkulator.
2. Isiliah bon pinjaman alat sesuai dengan alat-alat yang dibutuhkan untuk
praktikum ini.
3. Isilah lembar pengamatan dengan :
- Data akademis Anda
- Data keadaan ruang praktikum
- Tanggal percobaan
- Nama asisten pembimbing
4. Lakukanlah percobaan, dan catat semua hasil pengamatan pada kertas
pengamatan dalam kotak-kotak yang tersedia.
5. Ukurlah garis tengah batang besi dan kuningan pada beberapa tempat
dengan arahpengukuran yang berbeda-beda.

9
6. Ukurlah panjang batang besi dan kuningan yang akan digunakan.
7. Timbanglah berat seluruh beban yang akan digunakan.
8. Pasang batang logam yang akan diselidiki pada alat pemuntir. Keraskan
sekrup-sekrup seperlunya.
9. Pasang jarum penunjuk pada jarak tertentu dari ujung penjepit.
10. Atur sedemikian rupa sehingga poros batang tepat pada poros skala busur
pengukur.
11. Berilah pembebanan awal sehingga tali pemutar tegang, tunggu sesaat dan
amati kedudukan jarum pemutar.
12. Berilah berturut-turut pembebanan tambahan, tunggu sesaat dan amatilah
kedudukan jarum penunjuk (dicatat dalam bentuk table).
13. Lakukan pengurangan beban secara berturut-turut dan amati kedudukan
jarum penunjuk (apakah kembali pada posisi semula).
14. Ulangi seluruh percobaan dengan batang logam yang lain
15. Dan catat semua hasil pengukuran yang didapat pada lembar pengamatan.
16. Kembalikanlah semua alat yang Anda pinjam kepada petugas.
17. Periksalah hasil pengamatan Anda kepada asisten yang bertugas

10
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. Hasil Pengamatan

Terlampir

11
BAB V

PERHITUNGAN

A. HASIL PERCOBAAN
1. Hasil pengukuran diameter batang dalam mm

Batang 1 2 3 4
Besi 3,83 3,84 3,80 3,75
Kuningan 3,94 3,95 3,92 3,91

2. Hasil penimbangan beban(M1-6) dalam gram

M1 M2 M3 M4 M5 M6
Kanan 1 483,2 483,2 504 503,8 500 484
2 483,2 483,2 504 503,8 500 484
Kanan 1 483 483 504 498,3 500,2 484
2 483 483 504 498,7 500,2 484

3. Penyimpangan pada pembebanan

PENYIMPANGAN PADA BEBAN


PEMBEBANAN PANJANG BATANG DALAM DERAJAT
M0 M1 M2 M3 M4 M5 M6
L1 PENAMBAHAN 0° 3° 9° 13° 16° 19° 24°
BESI 53cm PENGURANGAN 24° 19° 15° 12° 8° 5° 0°

12
PENYIMPANGAN PADA BEBAN
PEMBEBANAN PANJANG BATANG DALAM DERAJAT
M0 M1 M2 M3 M4 M5 M6
L1 PENAMBAHAN 0° 7° 10° 20° 25° 48° 54°
KUNINGAN 54cm PENGURANGAN 54° 47° 36° 26° 14° 4° 0°

DIAMETER BESI 93,15 93,15 93,20 93,10


KATROL (mm) KUNINGAN 92,75 92,70 92,70 92,75

B. PERHITUNGAN
1. Batang
Diameter besi
d1 = 3,83 mm Δd1 = 0,025 mm
d2 = 3,84 mm Δd2 = 0,035 mm
d3 = 3,80 mm Δd3 = 0,005 mm
d4 = 3,75 mm + Δd4 = 0,055 mm +
15,22 = 3,805mm = 0,3805cm 0,12 = 0,03mm = 0,003cm
4 4
d ± Δd = (0,3805 ± 0,003) cm

Diameter kuningan
d1 = 3,94 mm Δd1 = 0,01 mm
d2 = 3,95 mm Δd2 = 0,02 mm
d3 = 3,92 mm Δd3 = 0,01 mm
d4 = 3,91 mm + Δd4 = 0,02 mm +
15,72 = 3,93 mm = 0,393 cm 0,06 = 0,015 mm = 0,0015 cm
4 4
d ± Δd = (0,393 ± 0,0015) cm

13
Jari-jaribesi
r ± Δr = (0,1903 ± 0,0015) cm

Jari-jarikuningan
r ± Δr = (0,1965 ± 0,00075) cm

2. Katrol
Diameter besi
d1 = 93,15 mm Δd1 = 0 mm
d2 = 93,15 mm Δd2 = 0 mm
d3 = 93,20 mm Δd3 = 0,05 mm
d4 = 93,10 mm + Δd4 = 0,05 mm +
372,60 = 93,15 mm = 9,315 cm 0,1 = 0,025 mm = 0,0025 cm
4 4
d ± Δd = (9,315 ± 0,0025) cm

Diameter kuningan
d1 = 92,75 mm Δd1 = 0,025 mm
d2 = 92,70 mm Δd2 = 0,025 mm
d3 = 92,70 mm Δd3 = 0,025 mm
d4 = 92,75 mm + Δd4 = 0,025 mm +
370,9 = 92,725 mm = 9,2725 cm 0,1 = 0,025 mm = 0,0025 cm
4 4
d ± Δd = (9,2725 ± 0,0025) cm

Jari-jaribesi
r ± Δ = (4,6575 ± 0,00125) cm

Jari-jarikuningan
r ± Δ = (4,6363 ± 0,00125) cm

14
3. Bahan
M1
m1 = 483,2 gram Δm1 = 0,1 gram
m2 = 483,2 gram Δm2 = 0,1 gram
m3 = 483,0 gram Δm3 = 0,1 gram
m4 = 483,0 gram + Δm4 = 0,1 gram +
1932,4 = 483,1 gram 0,04 = 0,1 gram
4 4
M1 ± ΔM1 = (483,1 ± 0,1) gram

M2
m1 = 483,2 gram Δm1 = 0,1 gram
m2 = 483,2 gram Δm2 = 0,1 gram
m3 = 483,0 gram Δm3 = 0,1 gram
m4 = 483,0 gram + Δm4 = 0,1 gram +
1932,4 = 483,1 gram 0,04 = 0,1 gram
4 4
M2 ± ΔM2 = (483,1 ± 0,1) gram

M3
m1 = 504 gram Δm1 = 0 gram
m2 = 504 gram Δm2 = 0 gram
m3 = 504 gram Δm3 = 0 gram
m4 = 504 gram + Δm4 = 0 gram +
2016 = 504 gram 0 gram
4
M3 ± ΔM3 = (504 ± 0) gram

15
M4
m1 = 503,8 gram Δm1 = 2,65 gram
m2 = 503,8 gram Δm2 = 2,65 gram
m3 = 498,3 gram Δm3 = 2,85 gram
m4 = 498,7 gram + Δm4 = 2,45 gram +
2004,6 = 501,15 gram 10,6 gram = 2,65 gram
4 4
M5 ± ΔM5 = (501,15 ± 2,65) gram

M6
m1 = 500,0 gram Δm1 = 0 gram
m2 = 500,0 gram Δm2 = 0 gram
m3 = 505,2 gram Δm3 = 0 gram
m4 = 505,2 gram + Δm4 = 0 gram +
2010,4 = 502,6 gram 0 gram
4
M6 ± ΔM6 = (504 ± 0) gram

Rata-rata M1sampai M6
M ± ΔM = (492,99 ± 0,91) gram

4. Panjang tumpuan
Besi
L1 ±ΔL1 = (53 ± 0,005) cm

Kuningan
L2 ±ΔL2 = (54 ± 0,005) cm

16
5. Sudut
Besi
Sudu 1 = 3° ΔSudut 1 = 11°
Sudut 2 = 9° ΔSudut 2 = 5°
Sudut 3 = 13° ΔSudut 3 = 1°
Sudut 4 = 16° ΔSudut 4 = 2°
Sudut 5 = 19° ΔSudut 5 = 5°
Sudut 6 = 24° + ΔSudut 6 = 10° +
84° = 14° 34° = 5,7°
6 6
Sudut 1 ± ΔSudut 1 = (14 ± 5,7)°

Kuningan
Sudut 1 = 7° ΔSudut 1 = 20,33°
Sudut 2 = 10° ΔSudut 2 = 17,33°
Sudut 3 = 20° ΔSudut 3 = 7,33°
Sudut 4 = 25° ΔSudut 4 = 2,33°
Sudut 5 = 48° ΔSudut 5 = 20,67°
Sudut 6 = 54° + ΔSudut 6 = 26,67° +
164° = 27,33° 94,66° = 15,78°
6 6
Sudut 1 ± ΔSudut 1 = (27,33 ± 15,78)°

17
6. Modulus elastisitas
Besi

360𝑔𝑅𝐿 𝑚 ∆𝑅 ∆𝐿 ∆𝑟 ∆𝑚 ∆𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡
E ± ΔE = {1 ± ( + + + + )}
𝜋2 .𝑟 4 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑅 𝐿 𝑟 𝑚 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡

360×9,8×0,1903×53 492,99 0,0015 0,005 0,00125 0,91 5,7


E ± ΔE = {1 ± ( + + + + )}
(3,14)2 (4,6575)4 14 0,1903 53 4,6575 492,99 14

35583,06 492,99
= × {1 ± (0,0079 + 0,000094 + 0,00027 + 0,0018 + 0,41)}
4639,50 14

= 0,2178(1 ± 0,42)

= (0,2178 ± 0,09)𝑑𝑦𝑛𝑒/𝑐𝑚2

Kuningan

360𝑔𝑅𝐿 𝑚 ∆𝑅 ∆𝐿 ∆𝑟 ∆𝑚 ∆𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡
E ± ΔE = {1 ± ( 𝑅 + + + + )}
𝜋2 .𝑟 4 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝐿 𝑟 𝑚 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡

360×9,8×0,1965×54 492,99 0,00075 0,005 0,00125 0,91 15,78


E ± ΔE = {1 ± ( + + + + )}
(3,14)2 (4,6363)4 27,33 0,1965 54 4,6363 492,99 27,33

37435,61 492,99
= × {1 ± (0,0038 + 0,000093 + 0,00027 + 0,0018 + 0,58)}
4555,60 27,33

= 0,4556(1 ± 0,59)

= (0,4556 ± 0,27)𝑑𝑦𝑛𝑒/𝑐𝑚2

18
BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Setelah dilakukan praktikum fisika dasar percobaan M-3 dalam menentukan
modulus elastisitas putirbatang, diperoleh nilai modulus elastisitas putir pada
besi sebesar (0,2178 ± 0,09)𝑑𝑦𝑛𝑒/𝑐𝑚2 dan pada kuningan sebesar(0,4556 ±
0,27)𝑑𝑦𝑛𝑒/𝑐𝑚2

B. SARAN
Berikut adalah saran yang ingin kami sampaikan ialah praktikan sebaiknya
menggunakan alat penunjang praktikum yang kondisinya masih baik dan
melakukan percobaan dengan benar sesuai modul dan arahan dari pembimbing
praktikum.

19
DAFTAR PUSTAKA
 Buku pedoman praktikum fisika dasar
 Data praktikum fisika
 http://www.slideshare.net/chornelisanin/hukum-hooke-29324111
 http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Hooke
 http://erulmesin09.blogspot.com/2012/11/percobaan-puntiran.html

20

Anda mungkin juga menyukai

  • Materi Tpbaf5-2018
    Materi Tpbaf5-2018
    Dokumen95 halaman
    Materi Tpbaf5-2018
    ami rahmawati
    Belum ada peringkat
  • B.ing (B. Indo)
    B.ing (B. Indo)
    Dokumen3 halaman
    B.ing (B. Indo)
    Theo Abdulloh Walcott
    Belum ada peringkat
  • Agama Islam
    Agama Islam
    Dokumen8 halaman
    Agama Islam
    Theo Abdulloh Walcott
    Belum ada peringkat
  • Materi Tpbaf2-2018
    Materi Tpbaf2-2018
    Dokumen38 halaman
    Materi Tpbaf2-2018
    ami rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Pratikum Anatomi 2007
    Pratikum Anatomi 2007
    Dokumen26 halaman
    Pratikum Anatomi 2007
    Theo Abdulloh Walcott
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen7 halaman
    Bab I
    Theo Abdulloh Walcott
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen7 halaman
    Bab I
    Theo Abdulloh Walcott
    Belum ada peringkat
  • Materi Tpbaf1-2018
    Materi Tpbaf1-2018
    Dokumen57 halaman
    Materi Tpbaf1-2018
    ami rahmawati
    Belum ada peringkat
  • Agama Islam
    Agama Islam
    Dokumen8 halaman
    Agama Islam
    Theo Abdulloh Walcott
    Belum ada peringkat
  • Alkena 2
    Alkena 2
    Dokumen16 halaman
    Alkena 2
    Theo Abdulloh Walcott
    Belum ada peringkat
  • Reaksi Benzena
    Reaksi Benzena
    Dokumen2 halaman
    Reaksi Benzena
    Theo Abdulloh Walcott
    Belum ada peringkat
  • ALKANA
    ALKANA
    Dokumen30 halaman
    ALKANA
    Theo Abdulloh Walcott
    Belum ada peringkat
  • Alkana Fix
    Alkana Fix
    Dokumen11 halaman
    Alkana Fix
    abdul
    Belum ada peringkat
  • Makalah m1
    Makalah m1
    Dokumen20 halaman
    Makalah m1
    Theo Abdulloh Walcott
    Belum ada peringkat
  • P7
    P7
    Dokumen34 halaman
    P7
    NAshriyyah NAshriyyah
    Belum ada peringkat
  • Human Growth Hormone
    Human Growth Hormone
    Dokumen21 halaman
    Human Growth Hormone
    Theo Abdulloh Walcott
    Belum ada peringkat
  • Factor IX For Hemophilia B
    Factor IX For Hemophilia B
    Dokumen28 halaman
    Factor IX For Hemophilia B
    Theo Abdulloh Walcott
    Belum ada peringkat
  • Factor IX For Hemophilia B
    Factor IX For Hemophilia B
    Dokumen12 halaman
    Factor IX For Hemophilia B
    Theo Abdulloh Walcott
    100% (1)
  • Human Growth Hormone
    Human Growth Hormone
    Dokumen18 halaman
    Human Growth Hormone
    Theo Abdulloh Walcott
    Belum ada peringkat
  • Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid
    Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid
    Dokumen43 halaman
    Laporan Praktikum Teknologi Sediaan Solid
    Theo Abdulloh Walcott
    0% (1)
  • Antibodi Monoklonal
    Antibodi Monoklonal
    Dokumen26 halaman
    Antibodi Monoklonal
    Theo Abdulloh Walcott
    Belum ada peringkat
  • Antibodi Monoklonal
    Antibodi Monoklonal
    Dokumen24 halaman
    Antibodi Monoklonal
    Theo Abdulloh Walcott
    Belum ada peringkat
  • Hormon Paratiroid
    Hormon Paratiroid
    Dokumen16 halaman
    Hormon Paratiroid
    Theo Abdulloh Walcott
    Belum ada peringkat
  • Hormon Paratiroid
    Hormon Paratiroid
    Dokumen11 halaman
    Hormon Paratiroid
    Theo Abdulloh Walcott
    Belum ada peringkat