Abstract : Hospital is institution in healthy service which held individual healthy service by
paripurna that provide service protect and opname, protect and stay home, and emergency.
Response Time is the time between from beginning of particular responsed request in other
word can called response time. The good response time for patient’s≤is 5 minutes. Truth
more easier to grow among people who those have the equality of joint and goal, so, it caused
make easy to change truth of individually more than the truth of group. Goal of research is to
analyze Relation Between Nurse Response Time With Truth Level of Patient’s Family At
Yellow Triage In Instalation Emergency Unit RSU GMIM Kalooran Amurang. Research
Designe in this research is analytical observational, with using planning Cross Sectional.
Sample taken by Total Sampling technique which approximately amount around 69
respondences. Research Result with using chi-square try got score p value = 0,008 more
fewer from α = 0,05. Conclusion in this research is, lied relation that significant between
Nurse Response Time With Truth Level of Patient’s Family At Yellow Triage In Instalation
Emergency Unit RSU GMIM Kalooran Amurang. Recommendation really hope this
research can be used for develope research to continue study for the researchers who have
will to developing research in the same discussion field in nursing section of emergency.
Keywords : Response Time, Truth Level
1
e-Journal Keperawatan (eKp) volume 3 Nomor 2, September 2015
2
e-Journal Keperawatan (eKp) volume 3 Nomor 2, September 2015
menit pada manusia dapat menyebabkan Dari studi pendahuluan yang saya
kematian yang fatal (Sutawijaya, 2009). lakukan, RSU GMIM Kalooran Amurang
Triase merupakan cara pemilihan sudah termasuk dalam klasifikasi rumah
penderita berdasarkan kebutuhan terapi dan sakit umum tipe C dimana rumah sakit ini
sumber daya yang tersedia. Terapi di merupakan rumah sakit umum rujukan di
dasarkan pada ABC (Airway, dengan Kabupaten Minahasa Selatan. Data
cervical spine control, Breathing dan kunjungan pasien dengan kategori triase
circulation dengan control perdarahan) kuning ke IGD selama bulan Desember
(Musliha, 2010). 2014 – Maret 2015 berjumlah 521 pasien.
Triase Kuning (Urgent) diindikasikan Dengan tenaga perawat yang dinas di IGD
kepada korban - korban yang membutuhkan RSU GMIM Kalooran Amurang berjumlah
pengawasan yang diteliti, tapi 13 orang dengan tingkat pendidikan S1 2
penanganannya dapat ditunda untuk orang, D3 7 orang dan SPK 4 orang. Dari
sementara (Menteri Kesehatan RI, 2011). observasi yang dilakukan 3 orang perawat di
Perawat adalah seseorang yang telah IGD RSU GMIM Kalooran Amurang rata –
dipersiapkan melalui pendidikan untuk turut rata response time perawat selama 10 – 15
serta merawat dan menyembuhkan orang menit. Observasi dan wawancara yang
yang sakit meliputi usaha rehabilitasi, dilakukan pada 4 pasien yang masuk ke IGD
pencegahan penyakit, yang dilaksanakan RSU GMIM Kalooran Amurang dengan
sendiri dibawah pengawasan dokter atau kategori triase kuning (urgent), setelah
suster kepala (Departemen Kesehatan mendapatkan respon dan tindakan pertama
Republik Indonesia, 2007). Menurut dari perawat, 3 dari 4 pasien yang masuk
Musliha (2010) perawat merupakan salah keluarga pasien mengatakan khawatir dan
satu sumber daya manusia di rumah sakit kurang percaya dengan tindakan perawat
yang menentukan penilaian terhadap karena lamanya tindakan yang harus mereka
kwalitas pelayanan keperawatan. Penjelasan jalani, mereka juga mengatakan perawat
dari kedua pakar diatas menimbulkan memberikan tindakan atau respon dari
pemahaman bagi peneliti bahwa perawat perawat yang ada di IGD masih lambat.
adalah sumber daya manusia yang ada di Berdasarkan data tersebut, maka saya
rumah sakit yang mampu memberikan tertarik untuk meneliti hubungan response
pelayanan atau tindakan keperawatan secara time perawat dengan tingkat kepercayaan
profesional sehingga tingkat kepercayaan keluarga pasien pada triase kuning di
pasien dan keluarga terus meningkat Instalasi Gawat Darurat RSU GMIM
terhadap perawat. Kalooran Amurang.
Kepercayaan (trust) merupakan
kesediaan (Willingness) individu untuk METODE PENELITIAN
menggantungkan dirinya pada pihak lain Desain Penelitian yang digunakan
yang terlibat pertukaran karena individu adalah jenis desain survei analitik dengan
mempunyai keyakinan (confidence) rancangan cross sectional. Penelitian ini
terhadap pihak lain (Moorman, 1993). dilakukan di RSU GMIM Kalooran
Sedangkan Krech (1962) menyatakan bahwa Amurang. Waktu penelitian dilaksanakan
kepercayaan merupakan gambaran sikap pada bulan Mei – Juni 2015. Populasi
untuk menerima suatu pernyataan atau dalam penelitian ini adalah pasien dengan
pendirian tanpa menunjukan sikap pro atau kategori triase kuning perbulan yang datang
kontra. Kepercayaan lebih mudah untuk di Instalasi Gawat Darurat RSU GMIM
tumbuh diantara orang – orang yang Kalooran Amurang yaitu 173 pasien/ bulan.
memiliki kepentingan dan tujuan yang sama, Teknik Pengambilan sampel menggunakan
sehingga lebih mudah untuk mengubah purposive sampling. Jumlah sampel dalam
kepercayaan individu dari pada mengubah penelitian ini adalah 69 pasien yang datang
kepercayaan suatu kelompok. mendampingi/ mengantar pasien ke Instalasi
3
e-Journal Keperawatan (eKp) volume 3 Nomor 2, September 2015
Gawat Darurat RSU GMIM Kalooran dengan tingkat kepercayaan keluarga pasien.
Amurang. Analisis statistik menggunakan uji chi-
Penelitian ini menggunakan instrumen square (x2) pada tingkat kemaknaan 95% α
penelitian berupa lembar observasi untuk (0,05).
response time perawat menggunakan skala Etika penelitian menggunakan lembar
Guttmen, bila penanganan cepat < 5 menit persetujuan (informed consent), tanpa nama
(skor 2), lambat > 5 (skor 1) (Menteri (anonimity) dan kerahasiaan (confidentialy).
Kesehatan RI, 2009) dan lembar kuesioner HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk kepercayaan keluarga pasien yang A. Hasil
terdiri dari 15 pertanyaan dengan bobot jika 1. Analisa Univariat
sangat tidak setuju diberi skor 1, jika tidak Tabel 1 distribusi frekuensi berdasarkan
setuju diberi skor 2, jika ragu – ragu diberi jenis kelamin
skor 3, jika setuju diberi skor 4, dan jika Jenis n Total
sangat setuju diberi skor 5. Selanjutnya Kelamin
penetapan kategori berdasarkan pendekatan Laki-laki 34 49,3
Skala Likert (Likert Scale). Perempuan 35 50,7
Prosedur pengumpulan data dalam Total 69 100
penelitian ini dilakukan dengan cara: Sumber: Data Primer 2015
Melakukan survey pendahuluan,
Menentukan responden yang memenuhi Tabel 2 distribusi frekuensi berdasarkan
kriteria inklusi, Peneliti melakukan umur responden
observasi terhadap response time yang Umur n Total
dilakukan oleh perawat pada pasien dengan < 20 tahun 12 17.4
kategori triase kuning di IGD RSU GMIM
Kalooran Amurang, Menjelaskan pada 20–30 tahun 12 17.4
responden yang memenuhi kriteria inklusi 31–50 tahun 27 39.1
penelitian yang akan dilakukan,
menanyakan pada responden apakah >50 tahun 18 26.1
bersedia menjadi responden dalam Total 69 100
penelitian atau tidak. Serta membagikan Sumber: Data Primer 2015
lembar persetujuan menjadi responden
dalam penelitian (Informed Consent), Tabel 3 distribusi frekuensi berdasarkan
peneliti membagikan kuisioner pada Response Time responden
responden dan responden melakukan Response n Total
pengisian kuisioner. Kuisioner diambil Time
kembali 30 menit kemudian dan data Cepat 36 52.2
dimasukan dalam master tabel dan
Lambat 33 47.8
pengolahan data dilakukan melalui analisis
statistik dengan menggunakan komputer. Total 69 100
Pengolahan data dalam penelitian ini diolah Sumber: Data Primer 2015
dengan tahap-tahap sebagai berikut: Editing
(penyunting data), Coding (pengkodean), Tabel 4 distribusi frekuensi berdasarkan
Processing (proses/ entri data) dan cleaning Kepercayaan
(pembersihan data). Analisa data: Analisis Kepercayaan n %
univariat dilakukan untuk mengetahui Percaya 39 56.5
distribusi frekuensi dan proporsi response
Ragu - ragu 30 43.5
time perawat dan tingkat kepercayaan
keluarga pasien. Analisis bivariat Total 69 100
dimaksudkan untuk menunjukkan uji Sumber: Data Primer 2015
hubungan antara response time perawat
4
e-Journal Keperawatan (eKp) volume 3 Nomor 2, September 2015
5
e-Journal Keperawatan (eKp) volume 3 Nomor 2, September 2015
6
e-Journal Keperawatan (eKp) volume 3 Nomor 2, September 2015
Menteri Kesehatan RI. (2010). Peraturan Rekam Medik. (Desember 2014 – Februari
Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2015) RSU GMIM Kalooran Amurang.
Nomor 340/MENKES/PER/III/2010
Tentang Klasifikasi Rumah Sakit. Rucker DW, Brennan TA, Burstin HR.
Diunduh dari : (2001). Delay in Seeking Emergency
http://www.hukor.depkes.go.id/up_prod Care Academic Emergency Medicine.
_kepmenkes/KMK%20No.%20340%20t
tg%20Klasifikasi%20Rumah%20Sakit.p Sabriyati. W. O. N. I. (2012). Faktor-
df diakses tanggal 17 Februari 2015 jam faktor yang berhubungan dengan
16.53 Wita ketepatan waktu tanggap penanganan
kasus pada response time I di instalasi
Musliha. (2010). Keperawatan Gawat gawat darurat bedah dan non-bedah
Darurat. Nuha Medika : Yogyakarta. RSUP DR.Wahidin Sudirihusodo.
Diunduh dari :
Moewardi. (2003). Materi Pelatihan http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/c4fb
PPGD. Surakarta. 91d414809dc2f827bc65613cb9fa.pdf
diakses tanggal 2 Maret 2015 jam 13.25
Maatilu. (2014). Faktor-faktor yang Wita
berhubungan dengan response time
perawat pada penanganan pasien Sanjaya, I. N. H. (2012). Evaluasi
gawat darurat di IGD RSUP Prof. DR. Penerapan Sistem Code Green Dalam
R. D. Kandou Manado. Mempercepat Response Time Pada
Kasus Gawat Janin Di Instalasi Rawat
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Darurat RSUP Sanglah Denpasar.
Nomor 129, 2008. (2008). Standar Fakultas Kesehatan Masyarakat
Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Program Kajian Administrasi Rumah
Jakarta. Sakit : Depok.
http:/lontar.ui.ac.id/opac/ui/detail.jsp?id
=20315062&lokasi=local diakses
7
e-Journal Keperawatan (eKp) volume 3 Nomor 2, September 2015