Anda di halaman 1dari 12

fariksduankblog

Materi Kuliah UNDAR

Search
Main menu
Skip to primary content
 Home
 About
Post navigation
← PreviousNext →

contoh proposal TA teknik informatika


Posted on July 15, 2013
PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM ABSENSI KARYAWAN DENGAN METODE
BARCODE PADA PG.TJOEKIR JOMBANG

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Bahan Pertimbangan Dalam Pengambilan Judul Skripsi

Yang Akan Disusun Pada Tahapan Selanjutnya

Diajukan Oleh;

FARIK ISLAKULLOH
NIM : 10 590 111

FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS DARUL’ULUM JOMBANG

2013

PERSETUJUAN PROPOSAL TUGAS AKHIR

Nama Pelaksana Tugas Akhir : Farik Islakulloh

Nomor Induk Mahasiswa : 10 590 111

Program Studi : Teknik Informatika

Judul Tugas Akhir : Pengembangan Aplikasi Sistem Absensi

Karyawan Dengan Metode Barcode Pada

PG.Tjoekir Jombang

Dosen Pembimbing : 1. …………………………..

2. ……………………

Jombang, 07 Juli 2013

Menyetujui;

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

______________________ _______________________

1. Latar Belakang Masalah


Perkembangan dunia teknologi informasi saat ini semakin cepat memasuki berbagai bidang, sehingga
kini semakin banyak perusahaan yang berusaha meningkatkan usahanya terutama dalam bidang
bisnis yang sangat berkaitan erat dengan teknologi informasi itu sendiri. Hal ini didukung oleh
pernyataan bahwa kegunaan komputer pada aplikasi bisnis adalah untuk menyediakan informasi
dengan cepat dan tepat. Informasi ini ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu perusahaan.
Jika di dalam suatu perusahaan, informasi tersebut terhenti atau terhambat, maka sistem perusahaan
akan menjadi lusuh (Jogiyanto, 1999:96).

Salah satu perkembangan teknologi informasi yang penting adalah semakin dibutuhkannya
penggunaan alat pengolah data yang berfungsi untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan.
Perusahaan-perusahaan yang ingin mengembangkan usaha dan mencapai sukses harus mengikuti era
informasi dengan menggunakan alat pendukung pengolah data yaitu komputer. Hal ini didukung oleh
pernyataan yang diutarakan bahwa komputer digunakan untuk mengelola sumber daya yang luas dari
perusahaan-perusahaan yang memandang seluruh dunia sebagai pasar mereka dimana pada eksekutif
perusahaan melakukan investasi pada teknologi informasi dengan tujuan mencapai skala ekonimis
dan dapat mengembangkan produk yang dapat dijual di seluruh dunia (Mcleod, 1998:92).

Dengan adanya komputer sebagai alat pengolah data, maka semua bidang dalam suatu perusahaan
ataupun instansi dapat komputerisasikan, dalam hal ini bidang-bidang yang dianggap penting dan
utama karena hal ini dapat mendukung keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Dalam kajian ini penulis ingin memberikan suatu solusi dengan merancang dan mengaplikasikan
suatu alur kerja sistem absensi berdasarkan sistem absensi manual yang sudah ada pada PG. Tjoekir
Jombang kurang efektif dan efisien, dan membuat sistem basis data yang akan digunakan dalam
aplikasi absensi yang terkomputerisasi, user Interface untuk mengelola basis data tersebut, dan
aplikasi absensi yang terkomputerisasi dengan baik antara sistem basis data, user interface, dan user
itu sendiri dengan penambahan metode barcode untuk memberikan solusi optimal yang telah
terkomputerisasi, kecepatan dan ketepatan pengolahan data, dan mengurangi tingkat kesalahan pada
waktu proses pengabsenan berlangsung . Dari latar belakang tersebut di atas, maka penulis
berkeinginan untuk menyusun skripsi dengan judul: “Pengembangan Aplikasi Sistem Absensi
Karyawan Dengan Metode Barcode Pada PG. Tjoekir Jombang”.

2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, dapat penulis menyusun perumusan masalah yang akan dibahas pada
skripsi ini yaitu :

1. Bagaimana sistem absensi ini dapat membantu proses pencatatan data dan daftar
hadir karyawan?
2. Bagaimana memberikan report harian, bulanan, dan tahunan data dan daftar hadir
karyawan.?
1. 3. Batasan Masalah
Aplikasi sistem absensi dengan metode barcode pada Perusahaan PG. Tjoekir Jombang akan
memberikan suatu report pencatatan atau log secara harian, bulanan, dan tahunan tentang data dan
daftar hadir karyawan, waktu kedatangan, waktu pulang. Aplikasi absensi ini hanya akan mencatat
hal-hal yang berkaitan dengan data dan daftar kehadiran karyawan, dan tidak melakukan pengaturan
terhadap penentuan waktu kedatangan dan kepulangan karyawan.
Aplikasi ini tidak akan melakukan penghitungan penggajian karyawan berdasarkan lamanya waktu
kerja karyawan dan aplikasi ini juga tidak terhubung dengan database perusahaan, karena aplikasi ini
merupakan suatu aplikasi tambahan yang berdiri sendiri sehingga tidak akan mengganggu dan
mengacaukan database pusat yang terhubung dengan data keseluruhan dan keterangan
aktifitas perusahaan. Pendeteksian absensi pada aplikasi ini terbatas pada metode dan teknologi yang
digunakan, yakni barcode dan tidak menggunakan teknologi pendeteksian yang lain seperti
fingerprint scan atau yang lainnya.

1. 4. Tujuan Pembuatan
Tujuan dari diadakannya penelitian, perancangan, dan pembuatan aplikasi absensi dengan sistem
barcode dalam menunjang penulisan skripsi ini adalah untuk :

1. Menyusun suatu sistem informasi yang berbasis komputer secara


sistematis, terstruktur, terarah dan lengkap dengan demikian sistem informasi
yang dibuat benar-benar berguna dan mengefisienkan pekerjaan dalam
perusahaan.
2. Memberikan suatu solusi dengan merancang, memberikan hasil report, dan
mengimplementasikan Aplikasi absensi yang telah dibuat dan akan digunakan di
Perusahaan PG. Tjoekir Jombang sebagai penunjang proses pendataan kehadiran
karyawan yang ada dan dilakukan pada perusahaan tersebut.
1. 5. Tinjauan Pustaka
5.1 Pengertian Sistem

Sistem dilihat dari segi etimologinya berasal dari bahasa inggris yaitu sistem yang berarti susunan,
cara, jaringan (Echols dan Shadily, 2000:575). Menurut Hartono (1999:683), sistem adalah suatu
kesatuan yang terdiri dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan. Pengertian sistem dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti perangkat unsur yang
secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas.

5.2 Elemen Sistem

Elemen yang terdapat dalam sistem meliputi : tujuan sistem, batasan sistem kontrol, input, proses,
output, dan umpan balik. Hubungan antar elemen dalam sistem dapat dilihat pada gambar
2.1 di

bawah ini (Kristanto, 2003:2) :

gambar 2.1 Elemen Sistem

Dari gambar di atas bisa dijelaskan sebagai berikut : tujuan, batasan, dan kontrol sistem akan
berpengaruh pada input, proses, dan output. Input dalam sistem akan diproses dan diolah sehingga
menghasilkan output, dimana output tersebut akan dianalisis dan akan menjadi umpan balik bagi si
penerima. Kemudian dari umpan balik ini akan muncul segala macam pertimbangan untuk input
selanjutnya. Selanjutnya siklus ini akan berlanjut dan berkembang sesuai dengan permasalahan yang
ada (Kristanto, 2003:2).
5.2.1 Tujuan Sistem

Tujuan sistem dapat berupa tujuan organisasi, kebutuhan organisasi, permasalahan yang ada dalam
suatu organisasi maupun urutan prosedur untuk mencapai tujuan organisasi. Jadi, dapat dikatakan
bahwa tujuan sistem adalah tujuan yang akan dicapai dari pembuatan suatu sistem.

5.2.2 Batasan Sistem

Batasan sistem adalah sesuatu yang membatasi sistem dalam pencapaian tujuan. Batasan sistem dapat
berupa peraturan yang ada dalam organisasi, sarana dan prasarana, maupun batasan yang lain.

5.2.3 Kontrol Sistem

Kontrol sistem merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan pencapaian tujuan dari sistem
tersebut. Kontrol sistem dapat berupa kontrol terhadap pemasukan data (input), output, pengolahan
data, umpan balik, dan sebagainya.

5.2.4 Input

Merupakan suatu elemen dari sistem yang bertugas untuk menerima seluruh masukan data yang
dapat berupa jenis data, frekuensi pemasukan data, dan lainnya.

5.2.5 Proses

Merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau memproses seluruh masukan data
menjadi suatu informasi yang lebih berguna.

5.2.6 Output

Merupakan hasil dari input yang telah diproses oleh bagian pengolah dan merupakan tujuan akhir
dari sistem.

5.2.7 Umpan Balik

Umpan balik merupakan elemen dalam sistem yang bertugas mengevaluasi bagian dari output yang
dikeluarkan, dimana elemen ini sangat penting demi kemajuan sebuah sistem. Umpan balik in dapat
berupa perbaikan sistem, pemeliharaan sistem, dan sebagainya (Kristanto, 2003:3-4)

5.3 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. 1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak, sedangkan
sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, sedangkan sistem buatan manusia
adalah sistem yang terjadi dan ada karena merupakan hasil rancangan dari manusia.

3. Sistem Tertentu dan Sistem Tidak Tentu

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, dimana interaksi antar
bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sedangkan
sistem tidak tentu adalah sistem dimana kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena
mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan
luarnya. Secara teoritis sistem ini ada, namun pada kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar
tertutup. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan
lingkuna luarnya (Kristanto, 2003: 4-6).

5.4 Pengertian Sistem Informasi

Informasi mempunyai arti hasil olahan data sehingga lebih memberikan arti bagi penerimanya.
Karena dengan melihat data saja, seseorang tidak dapat menangkap arti yang diberikan, oleh
karena itu harus diolah. Sedangkan definisi dari data adalah, beberapa angka, huruf, simbol, asal
bisa mewakili kenyataan sebenarnya (kenyataan yang mengambarkan kejadian-kejadian sebenarnya)
(HM, Jogiyanto: 1995).

Sistem informasi adalah kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta
perangkat manusia untuk mengolah data menjadi suatu informasi. (Andri Kristianto : 2003).

5.5 Pengertian Barcode

Barcode adalah informasi terbacakan mesin (machine readable) dalam format visual yang tercetak.
Umumnya barcode berbentuk garisgaris vertikal tipis tebal yang terpisah oleh jarak tertentu. Tapi
kini ada beberapa variasi berbentuk pola-pola tertentu, lingkaran konsentris, atau

tersembunyi dalam sebuah gambar. Barcode dibaca dengan menggunakan sebuah alat baca optik
yang disebut barcode reader. Pada prinsipnya barcode reader hanya sebuah alat input biasa seperti
halnya keyboard atau scanner tapi peran manusia sebagai operator sangat minimum.
Barcode pertama kali diperkenalkan oleh dua orang mahasiswa Drexel Institute of Technology
Bernard Silver dan Norman Joseph Woodland di tahun 1948. Mereka mempatenkan inovasi tersebut
pada tahun 1949 dan permohonan tersebut dikabulkan pada tahun 1952. Tapi baru pada tahun 1996,
penemuan mereka digunakan dalam dunia komersial. Pada kenyataannya penggunaannya tidak
begitu sukses hingga pasca 1980an

5.5.1 Tipe Barcode

Ada 3 tipe barcode yang banyak digunakan, yaitu Linear barcode, Stacked Barcode, dan 2D
barcodes. Linear Barcode adalah tipe yang paling luas digunakan. Salah satunya adalah untuk
Universal Product Code (UPC) yaitu kode untuk klasifikasi barang-barang konsumen yang kita lihat
pada kemasan produk dan digunakan oleh supermarket untuk program kasir. Produsen biasanya
mendaftarkan produknya ke agen seperti GS1(http://www.gs1.org/) agar mendapat kode UPC. Untuk
memahami prinsip kerjanya, cobalah ambil sebuah produk dari supermarket, kemudian lacaklah kode
barcodenya di website GS1. Produk buatan Indonesia, dapat dilacak di http://www.gs1.co.id.
5.5.2 Manfaat Barcode

Seperti apa yang telah diutarakan di muka, barcode scanner adalah sebuah alat input data yang
meminimalkan intervensi manusia sebagai operatornya. Jadi keuntungan yang paling utama dari
penggunaan barcode adalah kecepatan dan ketepatan data. Pada perpustakaan yang frekuensi
peminjamannya sangat tinggi dan penggunanya sangat banyak, 61 penggunaan barcode akan
mempercepat proses pelayanan dan mengurangi kesalahan input data peminjaman. Bagi pustakawan,
penggunaan sistem barcode juga meringankan beban kerja di pelayanan. Sehingga mereka dapat
mengalokasikan waktunya untuk pekerjaan yang lain.

Keuntungan lainnya adalah keamanan. Pada bisnis retail seperti supermarket, banyak pembeli nakal
yang seringkali menukar label harga produk dengan label harga yang lebih murah. Kesalahan yang
sama bisa terjadi juga pada saat menempel label maupun pada saat kasir menghitung total belanja.
Dengan barcode, kemungkinan ini dapat ditekan. Font barcode UPC juga dibuat oleh lembaga
khusus, sehingga kode garis tipis tebal barcode menjadi sangat unik dan terjaga keamanan datanya.

6. Metodologi Penelitian

6.1.Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang benar-benar akurat, relevan, valid (sahih) dan reliable maka penulis
mengumpulkan sumber data dengan cara :

a. Metode Observasi

Pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala / peristiwa yang diselidiki
pada obyek penelitian secara langsung.

b. Wawancara
Pengumpulan data melalui tatap muka dan tanya jawab langsung dengan sumber data atau
pihak-pihak yang berkepentingan yang berhubungan dengan penelitian.

6.2.Jenis Data

a. Data Primer

Adalah data yang diperoleh langsung dari PG. Tjoekir Jombang baik melalui pengamatan maupun
pencatatan terhadap obyek penelitian.

b. Data Sekunder

Adalah data yang diambil secara tidak langsung dari objek penelitian. Data ini diperoleh dari buku-
buku, dokumentasi, dan literatur-literatur.

6.3.Metode Penelitian

Metode ini digunakan untuk membahas dan menjabarkan data yang diperoleh, kemudian
menyimpulkan masalah agar didapat jawaban yang tepat. Dalam skripsi ini metode yang digunakan
adalah metode deskriptif, yaitu metode yang memperjelas data yang telah diperoleh sehingga
mendapat gambaran secara jelas mengenai keadaan sistem informasi administrasi keuangan pada
objek penelitian.

6.4.SDLC (Systems Development Life Cycle)

Metode penelitian dalam skripsi ini menggunakan SDLC (System Development Life Cycle) yaitu
proses logis yang digunakan oleh analis sistem untuk menggambarkan sebuah sistem informasi,
termasuk di dalamnya persyaratan, validasi, pelatihan dan kepemilikan. SDLC merupakan siklus
pengembangan sistem. Pengembangan sistem teknik (engineering system development). Meliputi
langkah berikut:

1. Planning / perencanaan

Untuk menghasilkan perangkat lunak (software) yang berkualitas perlu dilakukan perencanaan yang
matang dengan melakukan studi kelayakan. Studi kelayakan yang dilakukan meliputi : ekonomi,
operasional, dan teknis.

2. Analisa

Tujuan dari analisa sistem adalah untuk menentukan masalah upaya untuk memperbaiki sistem.
Sehingga diharapkan dengan dilakukannya analisa sitem, maka permasalahan yang ada akan dapat
teratasi.
3. Desain

System design menguraikan layar layout, aturan bisnis,proses diagram dan dokumentasi lainnya.
Hasil dari tahap ini akan menjelaskan sistem baru sebagai kumpulan modul atau
subsistem.

4. Implementasi (Build and Coding)

Pada tahapan ini dilakukan implementasi dari perancangan dan desain yang telah dilakukan.
Sehingga pada tahap ini menghasilkan suatu perangkat lunak (software).

5. Testing / Pengujian

Setelah perangkat lunak dibangun, maka dilakukan pengujian untuk menguji tingkat kehandalan
perangkat lunak yang telah dibangun. Hal ini dilakukan untuk memastikan kehandalan software.

6. Pemeliharaan / Maintenance

Pemeliharaan merupakan tahap penting dalam SDLC. Tahap ini dilakukan untuk memperbaiki sistem
yang telah dibangun. Selain itu tahapan ini juga untuk penambahan dan perubahan sistem.

7. Relevansi

Skripsi ini dapat dikembangkan menjadi lebih berguna, komputerisasi pada bagian personalia PG.
Tjoekir Jombang yang telah dirancang dapat dikembangkan menjadi berbasis jaringan dengan
model client-server, dapat pula dikembangan menjadi berbasis web sehingga dapat dilakukan proses
absensi secara online. Akan tetapi kesemuanya itu tidak dibahas dalam skripsi ini.

8. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Pendahuluan memberikan uraian mengenai alasan dalam pemilihan judul atau latar belakang masalah
dan dijelaskan pula mengenai perumusan masalah, pembatasan masalah, serta metode pengumpulan
data.

Bab II Landasan Teori

Landasan teori memberikan uraian mengenai teori –teori yang berhubungan dengan permasalahan
yang diambil penulis. Teori-teori tersebut diambil dari literatur-literatur, dokumentasi, serta
informasi dari pihak yang bersangkutan.
Bab III Tinjauan Umum Penelitian

Tinjauan Umum PG. Tjoekir Jombang memberikan uraian mengenai sejarah singkat berdirinya Pg.
Tjoekir Jombang, struktur kepegawaian, denah lokasi, serta hal – hal yang berkenaan dengan pokok
masalah yang diambil penulis.

Bab IV Analisis dan Perancangan

Analisis dan Perancangan memberikan uraian mengenai Sistem Absensi Karyawan

Bab V Implementasi Sistem

Implementasi sistem memberikan uraian mengenai penggunaan sistem Barcode dalam perancangan
sistem absensi karyawan PG. Tjoekir Jombang, serta kebutuhan perangkat keras, perangkat lunak
serta sumber daya manusia untuk menjalankan sistem.

Bab VI Penutup

Penutup memberikan uraian mengenai kesimpulan serta saran bagi pembaca.

9. Jadwal Kegiatan

Kegiatan

Juli

2013

Agustus

2013September

2013 Oktober
2013Nopember

2013Perencanaan Anaisa Desain Implementasi Testing / Pengujian Pemeliharaan

10. Daftar Pustaka

Andi Kristianto, Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya,Gava

Media, Yogyakarta, 2003

Pohan, Husni Iskandar. Pengantar Perancangan Sistem. Penerbit Erlangga Jakarta, 1997

Kamus Besar Bahsa Indonesia.

Fathul Wahid, Kamus Istilah Teknologi Informasi, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2002

HM, Jogiyanto, Analisis and Disain Sistem Informasi (Pendekatan terstruktur), Penerbit Andi Offset,
Yogyakarta, 1995

SHARE THIS:
 Twitter
 Facebook15
 Google

This entry was posted in Makalah by fariksduankblog. Bookmark the permalink.


Leave a Reply

Blog at WordPress.com.

 Follow

Anda mungkin juga menyukai