Anda di halaman 1dari 5

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ‘AISYIYAH KUDUS

NOMOR : 261/SK-PDA/E-RS/VII/2017
TENTANG
TIM DOTS (DIRECTLY OBSERVED TREATMENT SHORTCOURSE)
RUMAH SAKIT ‘AISYIYAH KUDUS

DIREKTUR RUMAH SAKIT ‘AISYIYAH KUDUS,


Menimbang : a. bahwa untuk meningkatan mutu pelayanan rumah sakit khususnya
Tuberculosis,program penanggulangan Tuberculosis perlu
dilaksanakan dalam semua lini pelayanan;
b. bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit,
diperlukan adanya Tim penaggulangan Tuberculosis;
c. bahwa untuk melaksanakan fungsi-fungsi tersebut maka perlu
dibentuk Tim Penanggulangan Tuberculosis;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, b, dan c diatas perlu ditetapkan melalui Keputusan
Direktur;
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
512/Menkes/Per/IV/2007 tentang Ijin Praktik dan Pelaksanaan
Praktik Kedokteran;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/Menkes/Per/IV/2008 tentang Rekam Medis;
5. Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
364/MENKES/SK/V/2009 tentang Pedoman Penanggulangan
Tuberculosis;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1438/Menkes/Per/IX/2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah
Sakit;
8. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit ‘Aisyiyah Kabupaten
Kudus Nomor:001/SK/PDA/E-RS/V/2017 tentang pemberlakuan
struktur Organisasi Rumah Sakit ‘Aisyiyah Kudus;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ‘AISYIYAH KUDUS


TENTANG TIM DOTS RUMAH SAKIT ‘AISYIYAH KUDUS.
Kesatu : Mengangkat nama-nama yang tercantum dalam lampiran Keputusan ini
sebagai Tim Penanggulangan Tuberculosis Rumah Sakit ‘Aisyiyah Kudus
Periode 2017 – 2018.

Kedua : Tim sebagaimana dimaksud Diktum Kesatu mempunyai tugas, fungsi, dan
kewenangan sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan ini.

Ketiga : Tim sebagaimana dimaksud Diktum Kesatu dan Kedua bertanggung jawab
kepada Direktur.

Keempat : Dengan berlakunya Keputusan ini, maka Surat Keputusan Direktur Rumah
Sakit ‘Aisyiyah Kudus Nomor: 43/SK-PDA/E-RS/III/2015 tentang
Perubahan Tim DOTS Rumah Sakit ‘Aisyiyah Kudus dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.

Kelima : Biaya yang timbul atas ditetapkannya keputusan ini dibebankan pada
anggaran belanja Rumah Sakit ‘Aisyiyah Kudus.

Keenam : Keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan dan akan dievaluasi setiap
tahunnya. Apabila ada kekeliruan dalam penetapannya akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Kudus
pada tanggal 18 Syawal 1438 H
12 Juli 2017 M

Direktur,

dr. H. Hilal Ariadi, M.Kes.


NPP. 7274022
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN DIREKTUR
NOMOR : 261/SK-PDA/E-RS/VII/2017
TENTANG : TIM DOTS (DIRECTLY OBSERVED TREATMENT SHORTCOURSE)
RUMAH SAKIT ‘AISYIYAH KUDUS

SUSUNAN TIM DOTS (DIDECTLY OBSERVED TREATMENT SHORT-


COURSE)
RUMAH SAKIT ‘AISYIYAH KUDUS

1.Ketua : dr. Guntur Aryo Puntodewo


2.Sekretaris : Muthi’atuzzakiyah, AMK
3. Anggota :
a. Unit Rawat Jalan Dwi Rahayu Subari
Ufi Alina, AMK
b. Unit Rawat Inap Kiswati, AMK
c. UGD Venda Carolyn Agustina, AMK
d. Unit Laboratorium Eko Sri Agustina, AMAK
e. Unit Farmasi Erna Noorfanti
f. Unit Radiologi Rois Faruk Aferu, Amd.Rad
g. Unit Rekam Medik Dita Ningtias, Amd.RMIK
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN DIREKTUR
NOMOR : 261/SK-PDA/E-RS/VII/2017
TENTANG : TIM DOTS (DIRECTLY OBSERVED TREATMENT SHORTCOURSE)
RUMAH SAKIT ‘AISYIYAH KUDUS

URAIAN TUGAS
TIM DOTS (DIRECTLY OBSERVED TREATMENT SHORT-COURSE)
RS ‘AISYIYAH KUDUS

1. Merencanakan kebutuhan bagi terselenggaranya pelayanan tuberculosis (TB)


di rumah sakit, meliputi : tenaga terlatih, anggaran, obat-obatan, reagensia,
peralatan, dan pencatatan dan pelaporan.
2. Melaksanakan rapat rutin untuk membucarakan semua hal temuan terkait
dengan pelaksanaan pelayanan terhadap pasien TB di rumah sakkit
3. Monitoring dan evaluasi (monev) terhadap pelaksanaan pelayanan DOTS di
rumah sakit dan berkoordinasi dengan unit pelayanan medis terkait. Monev
meliputi :
a. Kepatuhan terhadap tatalaksana penegakan diagnosis dengan menggunakan
pemeriksaan mikroskopis.
b. Kepatuhan dokter menerapkan ISTC (International Standar for
Tuberculosis Case) dan standar prosedur operasional (SPO) dalam
pengobatan TB (standar diagnosis, terapi, dan tanggung jawab kesehatan
masyarakat).
c. Monitoring terhadap keteraturan pasien TB untuk menyelesaikan
pengobatan.
d. Monitoring terhadap pelaksanaan SPO bagi pengawas menelan obat
(PMO).
e. Kepatuhan melaksanakan SPO jejaring internal dan eksternal
f. Rujukan pasien dan hasil umpan baliknya
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN DIREKTUR
NOMOR : 261/SK-PDA/E-RS/VII/2017
TENTANG : TIM DOTS (DIRECTLY OBSERVED TREATMENT SHORTCOURSE)
RUMAH SAKIT ‘AISYIYAH KUDUS

g. Ketersediaan logistic obat anti tuberculosis (OAT) dan non OAT, yang
dibutuhkan dalam pelayanan terhadap pasien TB di rumah sakit.
h. Kepatuhan terhadap pencatatan, pelaporan (pengisian formulir TB) serta
ketersediannya tepat waktu
i. Kepatuhan staf rumah sakit terhadap pelaksanaan semua kebijakan yang
ditetapkan oleh direktur rumah sakit.
j. Setiap pasien TB dicatata dengan pencatatan dan pelaporan tersendiri
termasuk laboratorium dan menggunakan formulir TB 01, 02, 03 UPK, 04,
05, 06, 09, 10.
k. Pencatatan pasien TB terkait dengan kasus rujukan dan kasus mangkir
4. Menyusun laporan hasil pertemuan dan hasil monitoring evaluasi, dan
disampaikan secara tertulis kepada direktur setip triwulan untuk diketahui atau
ditindaklanjuti.

Ditetapkan di Kudus
pada tanggal 18 Syawal 1438 H
12 Juli 2017 M

Direktur,

dr. H. Hilal Ariadi, M.Kes.


NPP. 7274022

Anda mungkin juga menyukai