Anda di halaman 1dari 3

Rencana Induk Vol 1-> baru sampe halaman 55

 Kota Batam memiliki 3 septage vacuum tankers dan ada di ANNEX 4 sisanya
 Pada tahun 2009 , 6741 tangki masuk ke IPLt per tahun dengan total volume 25,386 me dan
mendapatkan uang sebesar 254 milion
 (annex C4)Pipa Sewerage yang telah dibangun telah berjarak 11km yang terdiri dari beberapa
diameter meliputi 200, 300, 350, 500 dan 800. Dan beberapa fasilitas pendukkung lainnyayaitu
rumah pompa, pressure discharge building, Elevator Pump Building, manhole
 (annex 4) Vakum truck yang ada untuk pengolahan septic tank. Yang dimiliki oleh batam ada
3 dengan 1 unit untuk 6 m3 dan 2unit untuk 2 m3, dan terdapat 8 truk yang dimiliki oleh
kerjasama antara Batam dengan perusahaan yaitu 5 unit dengan kapasitas 2m3 dan 10 unit
dengan kapasitas 4m3.
 (annex 4) eksisting WWTP memeiliki kapasitas 33l/as dengan tujuan untuk mengolah air
limbah domestic, maka bila ada industri yang dibuang ke pipa sewerage harus diolah terlebih
dahulu
 (annex 4) keberjalanan IPLT dilakukan oleh BP batam dan theirs private partners
 Kemauan membayar untuk sanitasi services.
Cara untuk menaikan kemauan untuk membyar untuk sanitasi adala : 1. Memberikan service
yang baik secara berkelanjutan 2. Menindaklanjuti dengan konsumen dan menyesuaikan tingkat
pelayanan untuk kemampuan membayar.
Berdasarkan rencana induk, berdsarkan hasil suvey yang dilakukakan di Batam, bahwa di
Batam terdapat keenganan dalam membayar sanitasi services. Kalau misalnya ada perbaikan
maka penetapan tariff sebenernya yang sedang mereka mau aja bayarnya.

The survey of 730 respondents conducted from March 6, 2011 to March 16, 2011 in 13 Districts
in
Batam shows that: 71 respondents (9.7 per cent) say that they are willing to pay the cost of
service for septic tank; 32 respondents (4.4 per cent) say that they are willing to pay if MCK
(SANIMAS) facilities are built; and only 2 respondents (0.3 per cent) say that they are willing to
be
helped, free of charge for a septic tank.
 (annex d1) Karena Batam merupakan Kota yang unit yang terdiri 1 pulau besaar dengan bebrapa
pulau kecil disekitarnya. :
Pembuat kebijakan dan sector management :
Yang ngurusin kaya terkaait investasi modal, anggaran operasi dan subsidi dilakukan oleh
DPRD>. Arah sektor (dan investasi) masihsebagian besar dipimpin oleh pemerintah pusat;
Meskipun ada perasaan yang jelas bahwa pemerintah daerah telah memulaiuntuk mengambil
peran lebih aktif terutama melalui BAPPEDA dan POKJA Sanitasi.

 Kondisi eksisting Kota batam waste water manajemen dilakukan oleh 2 institui secara bersama
yang dinamakan BP Batam dan PU Batam. Kedua institusi ini membagi pekayanannya. Untuk
PU Batam melayani Batam yang ada diluar pula Batam sedangkan BP Batam yang ada di Batam.
PU Batam bertugas untuk melayani sector air limbah/sanitasi warga di daerah sekitar pulau
Batam sedangkan untuk perawatan dari infrastruktur yang mendukung pengolahan air limbah
dan sanitasi warga dilakukan oleh komunitas local yang ada didaerah tersebut
 BP Batam bertugas dalam pengolahan air limbah termasuk dalam konstruksi dari WWTP itu
sendiri.
 Institusi lainnya :
 BAPEDA : bertanggung jawab pada kegiatan pengelolaan air limbah adalah divisi perencanaan
fisik infrastruktur dan pembangunan daerah dimana memiliki fungsi untuk menyiapkan rencana
pembangunan tahunan yang kemudian akan dialokasikan ke Rencanan penganggaran dan
penganggaran daerah (RAPBD)
 Pembagian Dinas Pekerjaan Umum yang bertanggung jawab atas pengelolaan air limbah /
sanitasi adalahpembagian Infrastruktur Air Bersih, termasuk semua bagian di bawah divisi ini.
 Dinas Kebersihan dan Kebersihan merupakan salah satu unit kerja organisasi di Pemerintah
Daerah Batam. Bagian pembersihan, pembersihan jalan dan lingkungan di Dinas memiliki tugas
dan fungsi di melaksanakan transportasi air limbah / pembuangan manusia, pengumpulan,
perawatan akhir, penghentian,pemanfaatan dan penanganan
 BP Batam, berdasarkan Peraturan dari Ketua Free Trade Zone dan Free Port Batam Council
3/2008, Pasal 1, memiliki tugas dan wewenang dalam melaksanakan pengelolaan,
pengembangan dan konstruksi di Free Trade Zone dan Free Port sesuai dengan fungsi Free Trade
Zone dan Port Bebas. Seiring dengan pembangunan Pulau Batam (Keputusan Presiden Nomor
74 Tahun 1971), disana Banyak sekali tugas yang ditangani oleh BP Batam, termasuk air bersih
dan air limbah itu Saat ini dilakukan di bawah koordinasi / pengelolaan Air dan Air Limbah
Kantor manajemen
 Tugas utamaa BP Batam adalah untuk membangun jariangan Pipa ke IPAL. Jaringan pipa yang
dibangun oleh BP batam didesain untuk melayani limbah dari domestic dan komersial seperti
ruko pada tahun 1990. Tp sewerage sistem tidak beroperasi dnegan baik. Sehingga IPAL dialih
fungsi ke IPLT.
 For Zone A – urban areas
 • Off‐site sewerage and wastewater treatment
 • Urban population density – medium or high (>50 people/ha)
 • Piped water supply coverage ≥ 60%
 For Zone B1 –discrete urbanised villages and infill areas in off‐site areas (eg
slums)
 • On‐site sanitation
 • Urban population density – medium or high
 • Piped and groundwater supply coverage ≥60%
 • Groundwater > 2 metres deep
 For Zone B2 – semi‐urban areas
 • On‐site sanitation
 • Urban population density – low and very low (<50 people/ha)
 • Piped and groundwater supply coverage ≥ 60%
 For Zone B3 – rural areas
 • On‐site sanitation
 • Population density – very low
 These sanitation planning zones are shown on Figure 6.5.

Anda mungkin juga menyukai