Anda di halaman 1dari 3

Perhatikan bahwa utang usaha yang didenominasi dalam mata uang asing dinilai dengan menggunakan

kurs spot. Ini merupakan pernyataan penilaian yang ditentukan dalam PSAK 10. Kurs Sport pertukaran
langsung mengalami kenaikan antara tanggal 1 oktober 20X1, tanggal transaksi mata uang asing, dan 31
Desember 20X1, tanggal laporan keuangan. Nilai setara rupiah dari akunyang didenominasi dalam mata
uang asing pada tanggal 1 Oktober 20X1 dan 31 Desember 20X1 adalah sebagai berikut.
-

Pada tanggal 1 Oktober 20X1, nilai setara rupiah piutang mata uang asing dari broker adalah
Rp.170.000.000. oleh karena adanya kenaikan kurs forward dari yen relatif terhadap rupiah
(melemahnya rupiah terhadap yen), nilai setara rupiah piutang mata uang asing pada tanggal 31
Desember 20X1 naik menjadi Rp.174.000.000, yang mengakibatkan keuntungan transaksi mata uang
asing sebesar Rp.4.000.000. untuk perusahaan Indonesia, nilai setara rupiah dari liabilitastelah
menimgkat menjadi Rp.180.000.000, yang mengakibatkan kerugian transaksi mata uang asing sebesar
Rp.20.000.000.
Ayat Jurnal yang diperlukan pada tanggal 1 April 20X2, tanggal penyelesaian, adalah sebagai berikut:
(9) Kerugian Transaksi Mata Uang Asing 2.000.000
Piutang Mata Uang Asing dari Broker (¥) 2.000.000

(10) Utang Usaha (¥) 8.000.000


Keuntungan Transaksi Mata Uang Asing 8.000.000

(11) Utang Rupiah ke Broker 170.000.000


Kas 170.000.000

FIGUR 11-4
Akun T untuk Ilustrasi Manajemen Liabilitas Neto yang Terkena Eksposur
-

(12) Unit Mata Uang Asing (¥) 172.000.000


Piutang Mata Uang Asing dari Broker 172.000.000

(13) Utang Usaha (¥) 172.000.000


Unit Mata Uang Asing 172.000.000
Kurs spot pertukaran langsung mengalami penurunan dari Rp.90 pada tanggal laporan posisi keuangan
menjadi Rp.86 pada tanggal 1 April 20X2, tanggal penyelesaian, yang mengidentifikasikan bahwa rupiah
menguat relatif terhadap yen. Diperlukan lebih sedikit rupiah untuk memperoleh yen yang sama pada
tanggal penyelesaian dibandingkan dengan diperlukan pada tanggal laporan posisi keuangan.
Nilai setara rupiah dari akun yang didenominasikan dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember
20X1 dan 1 April 20X2 adalah sebagai berikut:
-
Pada tanggal 31 Desember 20X1, nilai setara rupiah piutang asing dari broker adalah Rp.174.000.000.
oleh karena, Yen melemah relatif terhadap rupiah, piutang mata uang asing dalam nilai setara rupiah
lebih rendah pada tangga 1 April 20X2 dan diakui kerugian selisih kurs sebesar Rp.2.000.000. nilai setara
rupiah utang usaha adalah Rp.180.000.000 pada tanggal 31 Desember 20X1, tetapi karena yen melemah
(dengan kata lain, rupiah menguat) antara tanggal 31 Desember 20X1 sampai 1 April 20X2, maka nilai
setara rupiah dari utang menurun menjadi Rp.172.000.000 pada tanggal 1 April 20X2. Hal ini
mengakibatkan keuntungan transaksi mata uang asing sebesar Rp.8.000.000 selama periode tersebut.
Dalam kasus ini, utang mata uang forward ke broker didenominasi dalam mata uang asing. Forward
Exchange Contract diselesaikan pada saat PT.Induk memberikan kepada broker unit mata uang asing
yang diterimanya dari pelanggan. Aset dan liabilitas yang didenominasi dalam mata uang asing harus
direvaluasi menjadi nilai setara rupiah dengan cara yang sama sebagaimana dalam ilustrasi impor.

Pelaporan Formal Laporan Posisi Keuangan atas Jumlah Neto Forward Exchange Contract
PSAK 55 mengharuskan adanya pengakuan semua derivatif dalam laporam posisi keuangan pada nlai
wajar neto. Ini berarti bahwa laporan posisi keuangan menyajikan piutang neto dalam kontrak forward
dari broker terhadap utang rupiah ke broker. Piutang usaha atau utang usaha yang mendasari terkena
eksposur dalam unit mata uang asing tetap disajikan sebagi contoh, laporan posisi keuangan formal
yang disajikan per 1 Oktober 20X1, setelah pencatatan transaksi dalam ayat jurnal (5) dan (6), maka
jumlah neto yang dilaporkan pada laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut.
aset liabilitas
Persediaan Rp.160.000.000 Utang Usaha (¥) Rp.160.000.000

Setelah posting ayat jurnal (7) dan (8) meliputi akun sebagai berikut.
aset Liabilitas dan Ekuitas
Forward Exchange Contract Rp.4.000.000 Utang Usaha (¥) Rp. 180.000.000
(¥) (pd nilai wajar neto)
Saldo Laba (untuk kerugian (Rp.16.000.000)
selisih kurs neto)
Ingat bahwa dengan pendekatan neto pelaporan, forward exchange contract dinilai dengan nilai wajar
neto.
Laporan posisi keuangan neto disajikan pada tanggal 1 April 20X2, segera setelah ayat jurnal (10), tetapi
sebelum penyelesaian forward exchange contract dan utang usaha adalah sebagai berikut:
Aset Liabilitas dan Ekuitas
Forward Exchange Rp.2.000.000 Utang Usaha (¥) Rp.172.000.000
Contract (¥)
(pd nilai wajar neto)
Saldo Laba (untuk (Rp.10.000.000)
jumlah premi)

Anda mungkin juga menyukai