Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MOBILISASI DINI IBU PASCA


MELAHIRKAN
July 27, 2017
Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya pasenta sampai 6 minggu

setelah melahirkan (pusdisnakes, 2009) Masa nifas adalah masa setelah seorang ibu melahirkan

bayi yang dipergunakan untuk memulihkan kesehatannya kembali umumnya memerlukan waktu

6-12 minggu (Ibrahim C, 2008).Dalam perslinan ada dua cara dalam melahirkan seorang bayi

yakni persalinan normal dan persalinan yang harus menjalani pembedahan seperti persalinan

dengan cara Sectio Caesarea. Persalinan normal adalah proses lahirnya bayi pada letak belakang

kepala dengan ibu sendiri, tanpa bantuan alat – alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang

umumnya berlangsung kurang dari 24 jam (Mochtar, Rustam. 1998).

Sedangkan untuk persalinan dengan section caesarea adalah proses pelahiran bayi

dengan membuat persalinan buatan, dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding

Rahim dengan sayatan Rahim dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram (Sarwono,

2005).

Berdasrkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh kelompok enam di ruang nifas kasus

yang ditemukan banyak ibu yang melahirkan secara Sectio Caesarea diabndingkan dengan

persalinan normal, hal ini didukung dengan banyaknya masalah pada fase kehamilan yang

menuntut pasien harus melahirkan dengan operasi caesarea, kasus yang ada di ruang nifas

mengenai ibu yang harus menjalani operasi caesarea, diantaranya adanya pengapuran plasenta,

placenta previa, gamelli, penyakit kronis yang dierita sang ibu hingga hipertensi kronis yang

dialami pasien di ruang melati. Seorang ibu yang menjalani operasi caesaria
mengaharuskanpasien untuk melakukan miring kanan dank e kiri setelah 6 jam sadar, untuk

membantu prosesp enyembuhhan luka dan kondisi sang ibu.

Maka dari itu jka dilihat dari latar belakang diatas mengenai pasien yang banyak

melahirkan bayinya dengan cara Caesar. Kelompok enam merasa tertarik jika mengangkat tema

penyuluhan “ Mobilisasi Dini Ibu Pasca melahirkan’’ untuk membantu memulihkan kondisi

tubuhnya serta, dengan memberikan penyuluhan pasien dan keluarga dapat pasien di ruang

melati dapat menambah pengetahuan serta dapat mempraktikannya dirumah agar pasien dapat

menjalankan tugasnya sebagai seorang ibu.

Pokok bahasan : MOBILISASI DINI IBU PASCA MELAHIRKAN

Sub pokok bahasan :

1. Pengertian Mobilisasi Dini

2. Tujuan Mobilisasi Dini

3. Manfaat Mobilisasi Dini

4. Faktor – factor yang perlu diperhatikan

5. Tahapan – tahapan Mobilisasi Dini

6. Hal penting tentang Mobilisasi Dini

Sasaran : Ibu Post Partum Normal dan Sectio Caesarea

Hari /Tanggal : Rabu 23 Maret 2017

Waktu : 14.00-14.30 WIB

Tempat : Ruang Melati


Penyuluh : Intan Ainun Rachim

A. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 30 menit di Ruang Melati RSUD Gunungjati

Cirebon diharapkan pasien mengetahui mengenai mobilisasi dini ibu pasca melahirkan.

B. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan penyuluhan mengenai mobilisasi dini ibu pasca melahirkan. untuk ibu post

partum normal dan section caesarea diharapkan pasien mampu mengetahui :

1. Pengertian Mobilisasi Dini

2. Tujuan Mobilisasi Dini

3. Manfaat Mobilisasi Dini

4. Faktor – factor yang perlu diperhatikan

5. Tahapan – tahapan Mobilisasi Dini

6. Hal penting tentang Mobilisasi Dini

C. Materi Penyuluhan (Terlampir)

1. Pengertian Mobilisasi Dini

2. Tujuan Mobilisasi Dini

3. Manfaat Mobilisasi Dini

4. Faktor – factor yang perlu diperhatikan

5. Tahapan – tahapan Mobilisasi Dini


6. Hal penting tentang Mobilisasi Dini

D. Metode Penyuluhan

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

E. Media

1. Leaflet

F. Kegiatan Penyuluhan

No

Tahap Kegiatan

Kegiatan Penyuluhan

Metode

Media

Waktu

1.

Pembukaan

a. Mengucapkan salam

b. Memperkenalkan diri

c. Menyampaikan tujuan

d. Kontrak waktu

Ceramah

Leaflet
5 Menit

2.

Pelaksanaan

a. Pengertian Mobilisasi Dini

b. Tujuan Mobilisasi Dini

c. Manfaat Mobilisasi Dini

d. Faktor – factor yang perlu diperhatikan

e. Tahapan – tahapan Mobilisasi Dini

f. Hal penting tentang Mobilisasi Dini

Ceramah

Diskusi

25 Menit

3.

Penutup

a. Mengakhiri pertemuan dan menjawab salam

G. Evaluasi

a. Evaluasi Struktur
· Satuan acara penyuluhan sudah dibuat sebelum kegiatan dimulai

· Media telah disiapkan

· Tempat telah disiapkan

· Kontrak waktu telah disepakati

· Mahasiswa hadir tepat waktu

b. Evaluasi Proses

· Mahasiswa mengkodinir kegiatan kemudian dilakukan evaluasi

· Semua pasien dan keluarga mengikuti proses dari awal sampai selesai.

c. Evalusai Hasil

· Pasien mampu menjelaskan pengertian Mobilisasi Dini

· Pasien mampu menelaskan tujuan Mobilisasi Dini

· Pasien mengetahui manfaat Mobilisasi Dini

· Pasien mengetahui faktor – factor yang perlu diperhatikan

· Pasien mengetahui dan mampu melakukan tahapan – tahapan Mobilisasi Dini

· Pasien mengetahui dan mampu menjelaskan hal penting tentang Mobilisasi Dini.

H. Pengorganisasian

a. Pemateri : Kelompok Enam

Uraian Tugas : menjelskan pokok bahasan penyuluhan, menggali pengetahuan pasien, bertanya

pada pasien dan menyimpulkan materi.

b. Moderator : Mukarim
Uraian Tugas : Membuka acara, menjelaskan tujuan penyuluhan, mengaatur jalanya acara

penyuluhan dan menutup acara.

c. Sekretaris : Intan Ainun Rachim dan I’anah Azzizah

Uraian tugas : mencatat dan mendokumentsikan seluruh kegitan penyuluhan Mobilisasi Dini Ibu

Pasca Melahirkan.

d. Fasilitator : Fhitria, Hairul Alam dan Sigit Aditya Pratama

Uraian Tugas : Memfasilitasi alannya penyuluhan dan memberimotivasi kepada pasien yang

bertanya.

e. Observer : Redita Dwi Asmira dan Intan Ainun Rachim

Uraian Tugas : mengevaluasi jalannya penyuluhan.

f. Dokumentasi : Asep Diki Sumantri

Uraian Tugas : Mendokumntasikan jalannya acra penyuluhan dalam bentuk gambar (fhoto).

PEMBAHASAN

A. Latar Belakang

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya pasenta sampai 6 minggu setelah

melahirkan (pusdisnakes, 2009)


Masa nifas adalah masa setelah seorang ibu melahirkan bayi yang dipergunakan untuk

memulihkan kesehatannya kembali umumnya memerlukan waktu 6-12 minggu (Ibrahim C,

2008).

Dalam perslinan ada dua cara dalam melahirkan seorang bayi yakni persalinan normal dan

persalinan yang harus menjalani pembedahan seperti persalinan dengan cara Sectio Caesarea.

Persalinan normal adalah proses lahirnya bayi pada letak belakang kepala dengan ibu sendiri,

tanpa bantuan alat – alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang

dari 24 jam (Mochtar, Rustam. 1998).

Sedangkan untuk persalinan dengan section caesarea adalah proses pelahiran bayi dengan

membuat persalinan buatan, dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding Rahim

dengan sayatan Rahim dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram (Sarwono, 2005).

Berdasrkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh kelompok enam di ruang nifas kasus

yang ditemukan banyak ibu yang melahirkan secara Sectio Caesarea diabndingkan dengan

persalinan normal, hal ini didukung dengan banyaknya masalah pada fase kehamilan yang

menuntut pasien harus melahirkan dengan operasi caesarea, kasus yang ada di ruang nifas

mengenai ibu yang harus menjalani operasi caesarea, diantaranya adanya pengapuran plasenta,

placenta previa, gamelli, penyakit kronis yang dierita sang ibu hingga hipertensi kronis yang

dialami pasien di ruang melati. Seorang ibu yang menjalani operasi caesaria

mengaharuskanpasien untuk melakukan miring kanan dank e kiri setelah 6 jam sadar, untuk

membantu prosesp enyembuhhan luka dan kondisi sang ibu.

Maka dari itu jka dilihat dari latar belakang diatas mengenai pasien yang banyak melahirkan

bayinya dengan cara Caesar. Kelompok enam merasa tertarik jika mengangkat tema penyuluhan

“ Mobilisasi Dini Ibu Pasca melahirkan’’ untuk membantu memulihkan kondisi tubuhnya serta,
dengan memberikan penyuluhan pasien dan keluarga dapat pasien di ruang melati dapat

menambah pengetahuan serta dapat mempraktikannya dirumah agar pasien dapat menjalankan

tugasnya sebagai seorang ibu.

B. Pengertian Mobilisasi Dini

Mobilisasi adalah suatu pergerakan dan posisi yang akan melakukan suatu aktivitas keiatan.

Mobilisasi pasca melahirkan (post partum) adalah suatu pergerakan, posisi atau adanya kegiatan

yang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan atau dengan persalinan caesarea.

C. Tujuan Mobilisasi Dini

Membantu jalannya penyembuhan penderita atau ibu yang sudah melahirkan.

D. Manfaat Mobilisasi Dini

· Memperlancar teradinya proses involusi uteri (kembalinya Rahim ke bentuk semula).

· Mengurangi kompikasi usus besar dan kandung kemih`

· Trhindar dari pembengkakan selain mencegah thrombosis yakni penyumbatan pembuluh

dara.

· Membantu menyembuhkan luka jahian

· Mencegah terjadinya infeksi

E. Faktor – factor yang perlu diperhatikan

Mobilisasi jangan dilakukan terlalu cepat sebab bisa menyebabkan ibu terjatuh.

F. Tahapan – tahapan Mobilisasi Dini

a. Pasca persalinan normal


· Miring ke kanan kiri

· Menggerakan kaki

· Duduk

· Berdiri atau turun dari tempat tidur

· Ke kamar mandi

b. Pasca Operasi Caesarea

· Hari 1 : miring ke kanan dank e kiri yang dapat dimulai sejak 6 – 10 jam stelah ibu sadar,

latihan pernafasan dapat diakukan ibu sambil tidur terlentang sedini mungkin setelah ibu sadar.

· Hari ke 2 : Ibu dapat duduk 5 menit dan minta untuk bernafas dalam – dalam lalu

menghembuskannya disertai batuk – batuk kecil, gunanya untuk melonggarkan pernafasan dan

sekaligus menumbuhkan ke[ercayaan pada diri ibu bahwa ia mulai puluh.

Kemudian posisi tiduer terlentang diubah menjadi setengah duduk, selanjutnya selama berturut-

turut hari demi hari penderitan ibu yang sudah melahirkan dianurkan belajar duduk selama

sehari, berjalan-jalan kemudian berjalan sendiri pada hari ke 3 sampai ke 5 setelah operasi.

G. Hal penting tentang Mobilisasi Dini

· Ibu harus mempunyai keyakinan untuk dapat melakukan mobilisasi dengan cepat.

· Mobilisasi yang dilakukan sesegera mungkin dengan cara – cara yang benar dapat

mempercepat proses penyembuhan dan pemulihan kondisi tubuh secara umum.

· Gerakan tubuh saja tidak akan menyebabkan jahitan lepas atau robek. Dalam dunia kedokteran

modern sekarang ini, kasus seperti itu jarang terjadi karena jahitan di buat sangat kuat.
· Buang ai kecil biasanya harus dilatih karena biasanya setelaha melalui proses persalinan

normal, ibu takut jalan lahirnya sakit dan dan akhirnya susah buang air kecil.

· Mobilisasi harus dilakukan bertahap supaya semua system sirkulasi dalam tubuh bisa

menyesuaikan diri untuk dapat berfunngsi normal kembali.

· Jantung perlu waktu untuk menyesuaikan diri, karena pembuluh darah harus bekera keras

selama pemulihan. Mobilisasi yang berlebihan bisa membani kerja jantung.

DAFTAR PUSTAKA
Effendi rusman. (2010). Perawatan ibu post partum. Jakarta : Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai