Tabel 2.1
Jumlah dan Luas Kelurahan Menurut Kecamatan di Kota PasuruanTahun
2015
Jumlah
Luas Wilayah
No Kecamatan/Kelurahan Rukun Rukun
(km2)
Warga Tetangga
I Kecamatan Purworejo
1 Kelurahan Purworejo 1,05 8 57
2 Kelurahan Purutrejo 1,15 6 36
3 Kelurahan Tembokrejo 1,03 7 38
4 Kelurahan Wirogunan 0,61 7 23
5 Kelurahan Kebonagung 0,86 8 44
6 Kelurahan Pohjentrek 1,90 5 44
Kondisi Iklim Kota Pasuruan secara umum termasuk iklim tropis yang
mengenal 2 (dua) perubahan putaran musim, yaitu musim kemarau (Mei-
Oktober) dan musim penghujan (November-sampai sekitar bulan April).
Iklim Kota Pasuruan termasuk tipe D.2 (agak kering), dengan rata-rata
curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari yaitu sebesar 273 mm per
bulan. Musim kemarau (≤100 mm/bulan) selama 7 bulan, musim penghujan
(≥200 mm/bulan) selama 5 bulan.Jika ditinjau dari kondisi suhu udara, suhu
udara rata-rata di Kota Pasuruan minimum 28 derajat celsius dan
maksimum 32 derajat celsius. Kecepatan angin rata-rata maksimum
mencapai 30 knots dan minimum 12 knot, dengan arah angin dari utara–
timur.
Pola penggunaan tutupan lahan di Kota Pasuruan terbagi dua, yakni:
kawasan lindung dengan luas mencapai 100,59 ha atau 2,75 persen dari
luas total dan kawasan budidaya dengan luas mencapai 3557,29 ha atau
97,25 persen dari luas total. Kawasan lindung terdiri atas hutan mangrove
2.1.4 Demografi
2.1.4.1 Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Kota Pasuruan berkecenderungan fluktuatif dalam
beberapa tahun terakhir. Terdapat beberapa faktor penyebab perubahan
laju pertumbuhan penduduk, yakni: kelahiran, kematian, migrasi keluar
ataupun migrasi masuk. Laju pertumbuhan penduduk dalam 5 tahun
terakhir, sebagaimana tersaji pada grafik 2.1, relatif fluktuatif.Dalam 10
tahun terakpersenhir, laju pertumbuhan penduduk tertinggi tercatat pada
tahun 2008 (3,7persen) dan terendah tahun 2013 (-2,4persen).
Grafik 2.1
Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Pasuruan Tahun 2011–2015
Tabel 2.11
Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kota PasuruanTahun 2011–2015
No Keterangan 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah penduduk (jiwa) 206.151 208.042 203.019 208.498 211.844
- Laki-Laki 103.053 104.043 101.804 104.600 106.230
- Perempuan 103.097 103.999 101.215 103.898 105.614
2 Laju pertumbuhan (%) 2,29 0,92 -2,41 2,70 1,60
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pasuruan, diolah
2.1.4.2 Ketenagakerjaan
Dalam perspektif ketenagakerjaan, penduduk dibagi menjadi dua
kelompok besar, yaitu: penduduk usia kerja dan bukan usia kerja. Penduduk
usia kerja, 15 tahun ke atas, dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu penduduk
yang masuk dalam kelompok angkatan kerja dan penduduk bukan
angkatan kerja. Tabel 2.15 menunjukkan perkembangan angkatan kerja
menurut kelompok umur.
Tabel 2.15
Angkatan Kerja Menurut Kelompok Umur Kota PasuruanTahun 2011–2015
No Kelompok 2011 2012 2013 2014 2015
1 15 - 19 Tahun 17.533 17.378 17.651 17.499 17.908
2 20 - 24 Tahun 16.383 16.186 16.517 16.523 17.062
3 25 - 29 Tahun 19.833 18.836 17.763 16.793 16.322
4 30 - 34 Tahun 19.009 19.427 19.836 19.273 19.088
5 35 - 39 Tahun 17.102 17.042 17.270 17.453 17.677
6 40 - 44 Tahun 15.304 15.519 15.797 15.617 15.879
7 45 - 49 Tahun 14.088 14.085 14.313 14.519 14.448
8 50 - 54 Tahun 8.352 11.828 12.001 12.682 13.132
9 55 - 59 Tahun 6.170 9.139 9.448 10.055 10.716
10 60 - 64 Tahun 5.704 8.835 7.202 7.091 7.345
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pasuruan,diolah
Tabel 2.18
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga
Berlaku
Menurut Lapangan Usaha di Kota PasuruanTahun 2011–2015
No. Sektor Ekonomi 2011 2012 2013 2014 2015
1 Pertanian 6,80 8,89 5,90 9,08 8,87
2 Pertambangan dan penggalian -0,35 0,23 2,17 4,43 3,73
3 Industri pengolahan 10,28 8,85 8,95 11,76 11,96
4 Pengadaan listrik, gas dan air bersih 2,75 2,27 -4,15 3,64 3,21
5 Pengadaan air, pengolahan sampah & limbah 5,21 4,84 2,64 3,94 3,32
6 Konstruksi 11,72 11,00 9,15 12,46 12,51
7 Perdagangan besar dan eceran 14,59 10,85 9,45 9,33 9,41
8 Transportasi dan pergudangan 7,32 7,54 12,22 13,60 13,65
30,000.00
27,687.61 28,756.00
20,000.00 21,171.08 25,131.39
23,104.67
10,000.00
-
2011 2012 2013 2014 2015
Sumber: BPS Kota Pasuruan, diolah
Sementara itu kinerja PDRB dari sisi pengeluaran tersaji pada grafik
2.4. Terlihat bahwa PDRB pengeluaran Kota Pasuruan masih didominasi
konsumsi rumah tangga, dengan laju yang cukup fluktuatif dari 73,39persen
tahun 2013, turun menjadi 72,44persen tahun 2014 dan meningkat pada
tahun 2015 menjadi 73,21persen. Selanjutnya, pembentukan modal tetap
bruto yang juga fluktuatif sepanjang 5 tahun terakhir.
Grafik 2.4
Proporsi PDRB Dari Sisi Pengeluaran
80.00
70.00 73.21
73.30 73.10 73.39 72.44
60.00
50.00
40.00
30.00 23.53 23.42 22.63 22.31 22.87
20.00
20.61 20.94 19.49 19.87
10.00 17.43
-
2011 2012 2013 2014 2015
0.4
0.37 0.37
0.3
0.32 0.31 0.3
0.2
0.1
0
2011 2012 2013 2014 2015
Sumber: BPS Kota Pasuruan, diolah
7.00
2011 2012 2013 2014 2015
Sumber: BPS Kota Pasuruan, diolah
Tabel 2.21
Angka Kriminalitas yang Tertangani di Kota Pasuruan Tahun 2011–2015
No Indikator/Data Satuan 2011 2012 2013 2014 2015
1 Angka kriminalitas yang per 1.000 1.06 1.08 1.98 2.07 2.09
tertangani penduduk
2 Jumlah kriminalitas Kasus 219 225 401 432 443
yang tertangani
3 Jumlah penduduk Jiwa 206.151 208,042 203.019 208.498 211,844
Sumber: Bakesbang Kota Pasuruan, diolah
Histogram 2.1
Persentase Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Oleh Penduduk Kota Pasuruan Usia 15 Tahun Ke Atas Tahun 2015
30
20
24.66 26.71
10 17.91
7.64
0
SD SLTP SLTA PT
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Pasuruan, diolah
Berdasarkan data pada tabel 2.25 terlihat bahwa pada tahun
2015penduduk Kota Pasuruan usia 15 tahun ke atas, sebagian besar
adalah tamatan SLTA yakni sebesar 26,71persen, tamatan SLTP sebesar
17,91persen, tamatan SD sebesar 24,66persen dan tamatan PT sebesar
7,64persen. Histogram 2.1 menyajikan persentase pendidikan tertinggi yang
ditamatkan oleh penduduk Kota Pasuruan usia 15 tahun keatas.
Angka partisipasi murni atau APM pada suatu jenjang pendidikan
dihitung dengan membagi jumlah siswa atau penduduk usia sekolah yang
sedang bersekolah dengan jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan
dengan jenjang sekolah tersebut. Sebagaimana APK, APM juga merupakan
indikator daya serap penduduk usia sekolah di setiap jenjang pendidikan.
Tabel 2.25 menyajikan APM di Kota Pasuruan pada berbagai jenjang
pendidikan.
Tabel 2.25
Angka Partisipasi Murni (APM) pada Berbagai Jenjang Pendidikan Kota
Pasuruan
Tahun 2011–2015
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Pasuruan 2016–2021 II–30
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 APM SD 112,64 114,35 109,69 109,80 109,82
2 APM SMP 67,35 69,30 69,76 74,42 74,46
3 APM SMA 61,51 69,26 67,51 67,89 67,91
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Pasuruan, diolah
2.2.2.2 Kesehatan
Untuk memberikan gambaran kondisi kesejahteraan sosial
masyarakat, dari aspek pembangunan kesehatan, maka dipilih 3 indikator,
yakni: Angka Kelangsungan Hidup Bayi (AKHB), usia harapan hidup, dan
jumlah balita yang mengalami kasus gizi buruk.
AKHB merupakan ukuran dari angka kematian bayi, yang dihitung
berdasarkan perbandingan antara jumlah kematian bayi yang berumur
kurang dari 1 tahun, dengan jumlah kelahiran hidup pada suatu tahun
tertentu. Secara matematis, AKHB = (1-angka kematian bayi). Angka
kematian bayi merupakan jumlah kematian bayi usia dibawah 1 tahun
dalam kurun waktu setahun per 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang
sama. Oleh karena itu, angka kelangsungan hidup bayi berbanding terbalik
dengan angka kematian bayi. Semakin rendah angka kematian bayi, maka
semakin besar peluang kelangsungan hidup bayi.
Angka kematian bayi merupakan variabel yang digunakan untuk
menghitung indeks kesehatan, yang secara agregat dengan indeks lainnya
akan menentukan indeks pembangunan manusia. Tabel 2.26 menunjukkan
angka kelangsungan hidup bayi dan angka kematian bayi.
Tabel 2.26
Angka Kelangsungan Hidup Bayi dan Angka Kematian Bayi Kota Pasuruan
Tahun 2011–2015
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Angka Kematian Bayi (AKB) 6,5 9,38 7,14 7,14 10,21
2 Angka Kelangsungan Hidup Bayi 93,5 90,62 92,86 92,86 89,79
(AKHB)
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, diolah
2.2.2.3 Ketenagakerjaan
Pembangunan ketenagakerjaan direpresentasikan dengan angkatan
kerja dan kesempatan kerja. Kesempatan kerja merupakan hubungan
antara angkatan kerja dengan kemampuan penyerapan tenaga kerja.
Pertambahan angkatan kerja harus diimbangi dengan investasi yang dapat
menciptakan kesempatan kerja. Dengan demikian, dapat menyerap
pertambahan angkatan kerja.
Dalam ilmu ekonomi, kesempatan kerja berarti peluang atau keadaan
yang menunjukkan tersedianya lapangan pekerjaan sehingga semua orang
yang bersedia dan sanggup bekerja dalam proses produksi dapat
memperoleh pekerjaan sesuai dengan keahlian, keterampilan dan bakatnya
masing-masing.Kesempatan Kerja (demand for labour)adalah suatu
62
2012 2013 2014 2015
2.2.3.1 Kebudayaan
Lestarinya nilai-nilai kearifan lokal untuk membangun karakter yang
tangguh dan berbudi luhur, merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh
pengembangan kebudayaan di Kota Pasuruan. Upaya ini dilakukan melalui
peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai
dan keragaman budaya, revitalisasi dan pelestarian seni budaya. Grafik
2.13 merincikan jumlah grup kesenian, baik yang bergiat pada bidang seni
tari, teater, lukis maupun musik.
Sebagai ruang untuk mengekspresikan rasa seni para pegiat seni,
gedung kesenian memiliki fungsi yang cukup signifkan dalam pembangunan
bidang kesenian dan budaya. Untuk itu, ke depan, Pemerintah Kota
Pasuruan berencana membangun gedung kesenian.
Grafik 2.13
Jumlah Grup Kesenian dan Budaya di Kota Pasuruan Tahun 2011–2015
200
145 145 145 147
150
100
74
50
0
2011 2012 2013 2014 2015
Sumber: Dinas Pemuda, Olahraga dan Kebudayaan Kota Pasuruan, diolah
55 58 58
50
2011 2012 2013 2014 2015
Sumber: Dinas Pemuda, Olahraga dan Kebudayaan Kota Pasuruan, diolah
Tabel 2.36
Jumlah Ruang Kelas Menurut Kondisi pada Jenjang Pendidikan SLTP dan
SLTA
Kota Pasuruan Tahun 2011–2015
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
SMP/MTs
1 Ruang kelas kondisi baik 257 250 282 277 278
2 Ruang kelas kondisi rusak ringan 43 66 35 45 44
3 Ruang kelas kondisi rusak berat 6 10 3 3 3
4 Jumlah ruang kelas 306 326 320 325 325
5 Persentase ruang kelas kondisi baik dan rusak 98,04 96,93 99,06 99,08 99,07
ringan
SMA/SMK/MA
1 Ruang kelas kondisi baik 231 238 303 299 300
2 ruang kelas kondisi rusak ringan 19 25 8 10 9
3 ruang kelas kondisi rusak berat 29 3 3 2 2
4 Jumlah ruang kelas 279 266 314 311 311
5 Persentase ruang kelas kondisi baik dan rusak 89,61 98,87 99,04 99,36 99,35
ringan
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Pasuruan, 2015
2.3.1.2. Kesehatan
Bidang kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar
masyarakat yang penanganannya menjadi urusan wajib bagi pemerintah
daerah, termasuk Pemerintah Kota Pasuruan. Sarana dan prasarana
kesehatan baik itu menyangkut prasarana kesehatan dan tenaga medis
menjadi perhatian yang harus disiapkan oleh pemerintah.
Grafik 2.15
Jumlah Posyandu Purnama dan Mandiri di Kota Pasuruan Tahun 2011–
2015
280
271
270
266
260 256
253
250
251
240
2011 2012 2013 2014 2015
Sumber: Dinas KesehatanKota Pasuruan, diolah
Tabel 2.44
Jumlah Tenaga Kesehatan dan Rasio Tenaga Medis Tahun 2011–2015
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
TENAGA KESEHATAN
1 Medis (dokter dan dokter gigi) 88 97 98 84 86
2 Perawat dan bidan 344 345 475 403 407
3 Farmasi 47 25 25 74 74
4 Sanitasi 10 11 10 10 10
5 Gizi 22 22 23 18 19
6 Keterapian fisik 4 4 4 2 2
7 Teknisi medis 12 23 25 29 29
8 Tenaga kesehatan masyarakat 6 6 6 15 15
Tabel 2.47
Panjang dan Kondisi Jalan Menurut Statusnya di Kota Pasuruan Tahun
2011–2014
2011 2012 2013 2014 2015
Status Pjg. Kond. Pjg. Kond. Pjg. Kond Pjg. Kond. Pjg. Knd.
No
jalan Jalan baik Jalan baik Jalan . baik Jalan baik Jln baik
(km) (Km) (km) (Km) (km) (Km) (km) (Km) (km) (Km)
1 Kota 84,16 61,77 84,16 63,12 84,16 63,70 84,16 63,87 84,16 63,98
2 Provinsi 1,40 1,0 1,40 1,0 1,40 1,1 1,40 1,2 1,40 1,2
3 Nasional 14,75 10,02 14,75 10,02 14,75 10,11 14,75 10,14 14,75 10,14
Sumber: Dinas Pekerjaan UmumKota Pasuruan, diolah
Tabel 2.50
Rumah Bersanitasi di Kota Pasuruan Tahun 2011–2015
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah rumah bersanitasi 21.129 25.677 28.328 29.815 32.286
2 Jumlah rumah 30.889 41.634 43.323 44.569 46.386
3 Persentase rumah bersanitasi 68,40 61,67 65,39 66,90 69,60
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kota Pasuruan, diolah
2.3.1.4. Perumahan
Rumah merupakan kebutuhan dasar dalam kehidupan manusia,
namun pada kenyataannya di Kota Pasuruan masih ada keluarga yang
belum mampu menikmati kehidupannya dalam rumah yang layak, sehat,
aman dan berada pada lingkungan yang sehat dan layak huni.
Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RSH), yang dihitung
dengan parameter jumlah petak perumahan yang dibangun, di Kota
Pasuruan sampai dengan tahun 2011 telah mencapai 6.326 unit, dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Pasuruan 2016–2021 II–51
mengalami peningkatan menjadi 8.279 unit pada tahun 2015. Tabel 2.51
menunjukkan jumlah perumahan dan petak rumah yang dibangun di Kota
Pasuruan.
Tabel 2.51
Perumahan di Kota Pasuruan Menurut Kelurahan Tahun 2015
Jumlah Jumlah
No Kelurahan Luas (m2)
Perumahan petak rumah
1 Purworejo 3 137.310 489
2 Purutrejo 1 78.481 346
3 Wirogunan 2 12.530 80
4 Tembokrejo 9 247.396 1.594
5 Kebonagung 5 107.381 738
6 Sekargadung 12 393.168 3.020
7 Gentong 6 216.228 766
8 Karanganyar 1 14.815 45
9 Tapaan 4 115.527 417
10 Bakalan 2 164.470 976
11 Pekuncen 1 70.160 167
12 Bugulkidul 3 138.585 1.578
13 Krapyakrejo 2 100.315 670
14 Karangketug 1 24.000 151
15 Petahunan 2 72.946 136
16 Blandongan 1 21.065 73
17 Krampyangan 1 6.808 50
Jumlah 56 1.575.162 8.279
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kota Pasuruan, diolah
Akses air bersih pada rumah tangga di Kota Pasuruan, salah satunya,
dipenuhi melalui penyediaan melalui jaringan pipa air bersih dari PDAM dan
air bawah tanah. Untuk meningkatkan cakupan penyediaan air bersih, maka
dilakukan penambahan pipa air bersih PDAM. Tabel 2.52 menyajikan data
jumlah rumah tangga pelanggan PDAM dan panjang pipa air bersih yang
dibangun.
Tabel 2.52
Jumlah Rumah Tangga Pelanggan dan Panjang Pipa PDAM yang dibangun
Kota Pasuruan Tahun 2011–2015
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah pelanggan PDAM (RT) 16.351 17.122 17.046 17.817 17.987
2 Panjang pipa yang dibangun (m’) 9.067 6.326 2.604 6.624 4.563
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kota Pasuruan, diolah
2.3.1.7. Perhubungan
Dalam penyelenggaraan urusan perhubungan, Pemerintah Kota
senantiasa memperhatikan 3 hal utama, yakni: keselamatan, kenyamanan
Tabel 2.55
Aktivitas Bongkar Muat di Pelabuhan PasuruanTahun 2012–2015
No Uraian 2012 2013 2014 2015
Bongkar
1 Kayu (m3) 19.543 17.400 12.552 13.154
2 Lain-lain (ton) 270 201 90 97
Muat
1 Alat berat (m3) 1.007 1.000 416 514
2 Lain-lain (ton) 270 0 270 54
Sumber: BPS Kota Pasuruan, diolah
Tabel 2.58
Jumlah Kendaraan Kota Pasuruanyang Melakukan Uji KIR Tahun 2011–
2015
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Kendaraan 2.355 2.390 2.484 2.648 2.712
Sumber: Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kota Pasuruan, diolah
2.3.1.9. Pertanahan
Persentase luas lahan bersertifikat adalah proporsi jumlah luas lahan
bersertifikat Hak Milik (HM), Hak Guna Bangunan (HGB), Hak Guna Usaha
(HGU) dan Hak Pengelola Lahan (HPL) terhadap luas wilayah daratan.
Kepemilikan sertifikat telah diatur dalam Undang-Undang Agraria 1960 yang
menjamin kepastian hukum hak atas tanah yang dimiliki oleh setiap orang.
Ada dua jaminan kepastian hak atas tanah, yang pertama adalah orang
sebagai subyek atau pemilik tanah, sedangkan yang kedua adalah objek
atau tanah. Bagi pemilik tanah mempunyai kewajiban untuk memasang
tanda batas dan memelihara tanah tersebut.
Sampai dengan tahun 2015, data Kantor BPN Kota Pasuruan
menunjukkan bahwa jumlah bidang tanah yang bersertifikat mencapai
55.305 bidang dari total 69.108 bidang atau 80,03persen. Tabel 2.63
menunjukkan jumlah kegiatan pembangunan yang membutuhkan
pembebasan lahan sepanjang tahun 2011-2015.
Tabel 2.63
Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Yang Membutuhkan Pembebasan
Lahan
Tahun 2011–2015
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Pelaksanaan kegiatan 4 4 5 6 7
pembangunan yang
membutuhkan pembebasan
Tabel 2.67
Jumlah Akta Pengakuan Anak, Akta Pengesahan Anak dan Akta
Pengangkatan Anak yang Diterbitkan di Kota Pasuruan Tahun 2011–2015
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah akta pengakuan anak yang diterbitkan 1 2 4 14 -
2 Jumlah akta pengesahan anak yang diterbitkan 3 1 5 19 11
3 Jumlah akta pengangkatan anak yang diterbitkan - 2 1 2 2
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Pasuruan, diolah
Tabel 2.69
Proporsi Pegawai Negeri Sipil Menurut Jenis Kelamin di Kota Pasuruan
Tahun 2011–2015
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah PNS perempuan 2.148 2.089 2.088 2.046 2.032
2 Jumlah PNS 4.224 4.084 4.059 3.998 3.977
3 Rasio PNS perempuan 50,85% 51,15% 51,44% 51,18% 51,09%
Sumber: Badan Kepegawaian DaerahKota Pasuruan, diolah
2.3.1.13. Sosial
Keberadaan panti sosial sebagai sarana pengembangan, pemulihan,
bimbingan dan latihan serta terapi ditujukan untuk menciptakan kemandirian
agar dapat mendorong penerima manfaat dapat menjalankan fungsi
sosialnya secara normal dalam kehidupan bermasyarakat. Tabel 2.77
menyajikan jumlah panti sosial di Kota Pasuruan.
Tabel 2.77
Perkembangan Panti Sosial di Kota Pasuruan Tahun 2011–2015
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Jumlah panti asuhan 1 1 1 3 4
2 Jumlah panti jompo - - - - -
3 Jumlah panti rehabilitasi - - - - -
4 Jumlah panti anak cacat - - - - -
Sumber: Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan TransmigrasiKota Pasuruan, diolah
2.3.1.14. Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan
tenaga kerja pada waktu sebelum, selama dan sesudah masa kerja.
Tenaga kerja adalah jumlah seluruh penduduk dalam usia kerja (15 tahun
ke atas) dalam suatu negara yang dapat memproduksi barang dan jasa, jika
ada permintaan terhadap tenaga mereka dan jika mereka mau
berpartisipasi dalam aktivitas tersebut.
Selanjutnya, tenaga kerja dibedakan menjadi: angkatan kerja dan
bukan angkatan kerja (penduduk yang sebagian besar kegiatannya adalah
bersekolah, mengurus rumah tangga, atau kegiatan lainnya selain bekerja).
Angkatan kerja merupakan bagian penduduk yang sedang bekerja dan siap
masuk pasar kerja, atau dapat dikatakan sebagai pekerja dan merupakan
potensi penduduk yang akan masuk pasar kerja.
Angka yang sering digunakan untuk menyatakan jumlah angkatan
kerja adalah TPAK (Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja), yang merupakan
rasio antara jumlah angkatan kerja dan jumlah tenaga kerja. TPAK dapat
juga disebut sebagai indikator ekonomi dalam ketenagakerjaan. Oleh
karena itu makin tinggi angka TPAK suatu wilayah, mencerminkan semakin
baik tingkat ekonomi masyarakatnya.
Berdasarkan data Informasi Pasar Kerja (IPK) yang dikumpulkan oleh
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota
Pasuruan, diketahui bahwa penempatan tenaga kerja mengalami
kecenderungan menurun. Pada tahun 2015 jumlah pencari kerja aktif yang
terdaftar sebanyak 1.887orang, dari jumlah tersebut, 110 orang pencari
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Pasuruan 2016–2021 II–68
kerja telah ditempatkan atau mencapai 5,83persen. Angka penempatan
kerja ini lebih rendah dibandingkan tahun 2014, jumlah pencari kerja aktif
mencapai 1.448 orang dan 298 diantaranya telah berhasil mendapatkan
pekerjaan atau mencapai 20,58persen. Tabel 2.79 menunjukkan
perkembangan penempatan kerja di Kota Pasuruan tahun 2011-2015.
Tabel 2.79
Jumlah Pencari Kerja dan Penempatan Kerja di Kota Pasuruan Tahun
2011–2015
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Pencari kerja yang mendaftar 1.283 1.012 1.351 1.448 1.887
2 Penempatan tenaga kerja 411 465 192 298 110
3 Persentase pencari kerja yang 32,03 45,95 14,21 20,58 5,83
ditempatkan
Sumber: Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan TransmigrasiKota Pasuruan, diolah
26,835
949
400,000,000
386,700,000
300,000,000 316,500,000
200,000,000 227,900,000
100,000,000 167,200,000
-
2011 2012 2013 2014 2015
Sumber: Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Pasuruan, diolah
-
2011 2012 2013 2014 2015
Sumber: Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Pasuruan, diolah
65
2011 2012 2013 2014 2015
Sumber: Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Pasuruan, diolah
2.3.1.17. Kebudayaan
Sepanjang tahun 2011–2015, event festival seni dan budaya
menunjukkan berkembangkan yang menggembirakan, sebagaimana tersaji
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Pasuruan 2016–2021 II–73
pada Grafik 2.22. Pada tahun 2013, event festival seni dan budaya
sebanyak 8event.Pada tahun 2015, event tersebut meningkat menjadi 12
kali. Semakin seringnya pelaksanaan event tersebut akan memberikan
ruang berkembangnya seni dan budaya masyarakat, sehingga tidak akan
mengalami kepunahan. Di samping itu juga dapat mengeliminir tergerusnya
budaya sendiri di tengah gencarnya budaya asing yang masuk di dalam
masyarakat.
Penghargaan terhadap keberadaan kesenian dan budaya oleh
pemerintah khususnya dapat di lakukan dengan penyelenggaraan event-
event kesenian dan kebudayaan.Perhatian pemerintah tersebut tidak cukup
hanya itu saja, tapi ketersediaan sarana penyelenggaraan seni dan budaya
perlu juga disiapkan atau bila perlu memberikan bantuan kepada para
kelompok seni. Sampai dengan saat ini, di Kota Pasuruan terdapat 1
gedung kesenian.
Grafik 2.22
Jumlah Festival Seni dan Budaya di Kota Pasuruan Tahun 2011–2015
15
12
10 11
8
7
5 6
0
2011 2012 2013 2014 2015
Sumber: Dinas Pemuda, Olahraga dan Kebudayaan Kota Pasuruan, diolah
2.3.1.21. Kearsipan
Tujuan kearsipan adalah menjamin keselamatan bahan
pertanggungjawaban nasional tentang perencanaan, pelaksanaan dan
penyelenggaraan kehidupan kebangsaan, serta menyediakan bahan
pertanggungjawaban tersebut bagi kegiatan pemerintahan. Oleh karena itu
kearsipan dapat disebut sebagai wahana pelestarian kekayaan budaya
bangsa, yang dapat menjadi sumber informasi yang obyektif menyangkut
ideologi, politik, sosial, ekonomi, budaya, agama, ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sangat bermanfaat bagi masyarakat pengguna. Grafik 2.25
menyajikan jumlah arsip yang dikelola.
Grafik 2.25
Jumlah Arsip Pemerintah Kota Pasuruan yang Dikelola (berkas) Tahun
2011–2015
12,000
10,000 10,330
8,000 8,449
6,000 6,312
4,000 3,906
2,000 2,097
-
2011 2012 2013 2014 2015
Sumber: Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Pasuruan, diolah
2.3.1.23. Perpustakaan
Tabel 2.105
Kinerja Bidang Peternakan Kota Pasuruan Tahun 2011–2015
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Sapi Potong 820 596 418 305 332
2 Sapi Perah 45 25 40 22 33
3 Kerbau 7 2 2 1 2
4 Kuda 26 24 42 39 48
5 Kambing 5,494 3,410 2,255 2,302 2,372
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Pasuruan 2016–2021 II–90
6 Domba 1,025 643 459 475 518
7 Ayam Kampung 46,217 43,071 43,648 44,085 43,904
8 Ayam Peteleur 936 700 150 1,433 1,070
9 Ayam Pedaging 400 5,400 22,000 18,500 9,097
10 Itik 6,815 6,797 14,575 14,870 21,607
11 Entok 671 796 728 743 737
12 Kelinci 177 40 64 65 115
13 telur (kg) 57.37 57.37 54.44 87.52 97.39
14 Susu (liter) 108,031.00 105,682.50 58,712.50 93,940.00 75,152.00
15 Daging sapi (ton) 830.70 778.68 707.91 577.10 683.96
Sumber: Dinas Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan Kota Pasuruan, diolah
2.3.2.2. Kehutanan
Subsektor kehutanan mencakup kegiatan yang dilakukan di areal
hutan oleh perorangan dan badan usaha, yang mencakup usaha
penanaman, pemeliharaan dan penebangan kayu, serta pengambilan hasil
hutan lainnya. Penyelenggaraan urusan kehutanan di Kota Pasuruan lebih
mengarah pada hutan konservasi, yakni pengelolaan hutan mangrove.
Grafik 2.26 menyajikan data jumlah batang bibit mangrove yang ditanam,
sebagai bagian dari upaya rehabilitasi hutan mangrove.
Dengan asumsi setiap 5.000 batang tanaman mangrove dapat
ditanam pada lahan seluas 1 hektar (ha), makan luas hutan yang
direhabilitasi berturut-turut adalah 50 ha pada tahun 2011, 64 pada tahun
2012, 164 ha pada tahun 2013 dan 64 ha pada tahun 2015.
Grafik 2.26
Jumlah Batang Bibit Mangrove yang Ditanam
Tahun 2011-2015
600,000
400,000
320,000 320,000
200,000
250,000
- -
2011 2012 2013 2014 2015
Sumber: Dinas Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan Kota Pasuruan, diolah
2.3.2.3. Pariwisata
Destinasi wisata favorit di Kota Pasuruan adalah wisata religi, yakni
makam KH Abdul Hamid, seorang ulama yang cukup disegani di kalangan
masyarakat Kota Pasuruan, bahkan nasional. Hal ini bisa dilihat dari jumlah
perziarah sepanjang waktu. Di samping itu, Kota Pasuruan juga memiliki
destinasi wisata berupa gedung-gedung kuno dan pelabuhan tradisional.
Grafik 2.27 menunjukkan angka kunjungan wisatawan di Kota Pasuruan.
Grafik 2.27
Jumlah Kunjungan Wisatawan di Kota Pasuruan Tahun 2011–2015
60,000
55,254
50,000 54,419
40,000
38,904
30,000
20,000
18,674 20,439
10,000
0
2011 2012 2013 2014 2015
Sumber: Dinas Pemuda, Olahraga dan Kebudayaan Kota Pasuruan, diolah
Tabel 2.107
Produksi Perikanan Kota Pasuruan Tahun 2011–2015
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Pasuruan 2016–2021 II–92
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Produksi perikanan laut (ton) 2,110.30 1,835.11 1,758.68 1,403,17 4,275.37
2 Produksi perikanan budidaya
- Air payau (ton) 718,53 668,37 652,36 1.237,47 1,356.65
- Air tawar (ton) 15,93 7,69 14,12 17,08 22,70
Sumber: Dinas Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan Kota Pasuruan, diolah
2.3.2.5. Perdagangan
Perdagangan merupakan sektor yang dominan dalam perekonomian
Kota Pasuruan. Hal ini bisa dilihat dari komposisi PDRB Kota Pasuruan.
Nilai PDRB ADHB sektor perdagangantahun 2015 sebesar Rp.1.496 milyar,
atau setara dengan 28,01 persen dari total nilai PDRB Kota Pasuruan.
Pertumbuhan sektor perdagangan tahun 2015 sebesar 5,49 persen, lebih
tinggi dibanding tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,45 persen.
Grafik 2.28 menujukkan data kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB
dan pertumbuhan sektor perdagangan.
Grafik 2.28
Kontribusi Sektoral dan Pertumbuhan Sektor Perdagangan Kota Pasuruan
Tahun 2011–2015
40 28.46 27.96 28.01
30 28.28 28.32
20
2.3.2.6. Perindustrian
Sektor industri pengolahan merupakan sektor strategis, karena
disamping diharapkan mampu menyerap tenaga kerja sangat besar juga
memiliki keterkaitan ke depan (forward linkaged) dan keterkaitan
kebelakang (backward linkage) yang relatif banyak. Tabel 2.111 menyajikan
kinerja sektor perindustrian pada PDRB Kota Pasuruan.
Hasil penghitungan tahun 2015 total nilai PDRB sektor industri
pengolahan atas dasar harga berlaku sebesar Rp 1.198 juta, atau setara
dengan 21,78 persen dari total nilai PDRB Kota Pasuruan. Pertumbuhan
sektor ini di tahun 2014 sebesar 4,37 persen persen, dan menjadi 4,91
persen di tahun 2015.
Tabel 2.111
Kinerja PDRB ADHB Sektor Industri Kota Pasuruan Tahun 2011 - 2015
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Nilai PDRB sektor industri 849.655 924.869 1.007 1.126 1.198
(Rp Juta)
2 Nilai PDRB (Rp Juta) 3.988.927 4.394.300 4.832.389 5.352.817 5.675.986
3 Kontribusi sektoral 21,30 21,05 20,85 21,04 21,78
4 Pertumbuhan sektor industri 5,36 3,47 4,51 4,37 4,91
Sumber: BPS Kota Pasuruan, diolah
2.3.2.7. Ketransmigrasian
Sumber: Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Pasuruan, diolah
Tabel 2.113
Rasio Panjang Jalan dengan Jumlah Kendaraan Bermotor
Kota Pasuruan Tahun 2011–2015
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 Panjang jalan (km) 91,52 91,52 91,52 91,52 91,52
2 Jumlah kendaraan bermotor (unit) 75.546 80.834 88.536 86.295 87.287
3 Rasio per 1.000 kendaraan 12,11 11,32 10,34 10,61 10,54
Sumber: Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Infromatika Kota Pasuruan, diolah
Pada tahun 2015 rasio panjang jalan per jumlah kendaraan di Kota
Pasuruan tercatat 10,54 km untuk setiap 1.000 kendaraan bermotor, lebih
padat bila dibandingkan dengan tahun 2014 yang mencapai 10,61 km per
1.000 kendaraan bermotor. Kepadatan ini disebabkan pertumbuhan jumlah
kendaraan bermotor lebih cepat bila dibandingkan dengan perkembangan
panjang jalan yang ada. Tabel 2.113 menyajikan rasio panjang jalan
dengan jumlah kendaraan bermotor di Kota Pasuruan.
Perkembangan jumlah orang yang menggunakan angkutan umum
menunjukkan gejala fluktuatif, namun sedikit berkecenderungan menurun.
Hal ini patut diduga sebagai akibat dari bertambahnya jumlah kendaran
pribadi. Tabel 2.114 menyajikan jumlah orang yang terangkut dalam
angkutan umum.
Tabel 2.114
Jumlah Orang dan Barang Yang Terangkut Melalui Terminal, Stasiun dan
Pelabuhan
Kota Pasuruan Tahun 2013–2015
2013 2014 2015
No Uraian
Brkt Dtg Brkt Dtg Brkt Dtg
Grafik 2.30
Rasio Ketaatan RTRW Kota Pasuruan Tahun 2011–2015
83
82.79
82.5
82.25 82.37
82
81.92
81.5 81.63
81
2011 2012 2013 2014 2015
Sumber: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pasuruan, diolah
Grafik 2.32
Jumlah Rumah Makan Kota Pasuruan Tahun 2011–2015
15
12
10
10
7 8 8
5
0
2011 2012 2013 2014 2015
Sumber: BappedaKota Pasuruan, diolah
Grafik2.33
Persentase Rumah Tangga Berair Bersih Kota Pasuruan Tahun 2011–
2015
74.00%
72.98%
72.00%
70.00% 70.09%
69.57% 69.83%
68.00%
66.00% 67.18%
64.00%
2011 2012 2013 2014 2015
Sumber: Dinas Pekerjaan UmumKota Pasuruan, diolah
68,000 67,976
66,532
66,000
64,000
2011 2012 2013 2014 2015
Sumber: PT (Persero) PLN AreaPasuruan, diolah
0 0
2011 2012 2013 2014 2015
Sumber: Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Pasuruan, diolah