BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Klien bernama An. S dengan umur 5 bulan dan berjenis kelamin
perempuan, An. S beragama islam yang beralamat rumah di Pasir Rahong
RT 02/03 Hegarmanah Bojongpicung. An. S masuk rumah sakit pada
tanggal 12 Juni 2016 dan ditempatkan di Ruang Samolo 3 dengan
diagnose medis Diare.
3. Keluhan Utama
BAB mencret
dilahirkan An. S memiliki berat badan ± 3500 gram dan panjang badan ±
48 cm.
Menurut keterangan Ibu, sejak usia 0-5 bulan, pertumbuhan dan
perkembangan cukup baik sesuai dengan usianya. Sebelumnya An. S
pernah menderita Bronkopneumonia (BP).
6. Riwayat Imunisasi
Menurut Ibu, An. S telah mendapatkan imunisasi lengkap sesuai
dengan umurnya.
8. Status Psikologi
Pada saat dikaji oleh perawat, anak tidak menangis, anak mau diam
dan tersenyum saat diajak bicara.
9. Status Sosial
Anak terlihat mengenali ibunya dan keluarganya, ekspresi anak
saat bertemu dengan orang lain terkadang terdiam dan terkadang
menangis.
f. Leher
Bentuk simetris, tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid, tidak terjadi
pembesaran JVP, tidak teraba pembesaran KGB, pergerakan leher
bebas, tidak terdapat kaku kuduk.
g. Dada
Respirasi 45x/menit, klien terlihat sesak, terdapat suara nafas tambahan
(ronchi), tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi.
h. Abdomen
Bentuk simetris, kontur lembek, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan,
bising usus 11x/menit.
i. Ekstermitas
1) Ekstermitas atas
Bentuk simetris, terpasang alat therapy infuse RL 12x/menit pada
tangan kanan. Jari-jari lengkap, reflex bisef +/+, reflex trisef +/+,
tangan dapat menggenggam.
2) Ekstermitas bawah
Bentuk simetris, tidak ada edema, jari lengkap, tidak mengalai
gangguan pergerakan, tidak terpasang therapy, reflex babinski +/+.
j. Genitalia dan Anus
Tidak terdapat kelainan pada daerah genitalia dan anus, tidak ada lesi,
tidak ada nyeri tekan.
74
Tabel 4.1
Pola aktivitas sehari-hari
B. Analisa Data
Tabel 4.2
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. DS: Kuman masuk ke saluran Gangguan
Ibu mengatakan pencernaan melalui makanan cairan dan
anaknya terlihat elektrolit :
lemah dan tidak kurang dari
mau menetek Infasi kuman masuk pada kebutuhan tubuh
DO: anus
- Frekuensi BAB
meningkat
5x/hari Penurunan fungsi pencernaan
- BAB mencret
cair berwarna
kuning Merangsang rongga usus
kehijauan untuk mengeluarkan cairan
- Mata cekung
DO: penyakit
- Ibu sering
bertanya tentang
penyakit Stress psikologis
anaknya
- Anak terlihat
lemas Cemas
C. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan cairan dan elektrolit : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan peningkatan sekresi cairan dan elektrolit.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
nutrisi yang tidak adekuat.
3. Cemas pada Ibu berhubungan dengan kurangnya pengetahuan Ibu tentang
penyakit yang dialami anaknya.
77
D. Intervensi Keperawatan
Tabel 4.3
Intervensi Keperawatan
2. Dikaji pada tanggal 13 Tupan : 1. Anjurkan Ibu untuk memberi 1. Intake nutrisi dapat terus
Juni 2016 Setelah dilakukan ASI sering masuk untuk memenuhi
tindakan keperawatan kalori dan protein
Perubahan nutrisi kurang selama 5x24 jam
dari kebutuhan tubuh kebutuhan nutrisi jadi 2. Timbang BB setiap hari 2. Mengetahui catatan lanjut
berhubungan dengan adekuat penaikan dan penurunan BB
intake nutrisi yang tidak
adekuat ditandai dengan : Tupen :
DS: Setelah dilakukan
Ibu mengatakan pada tindakan keperawatan
waktu di rumah anaknya selama 1x24 jam
mengalami muntah kebutuhan nutrisi jadi
DO: adekuat dengan criteria
- BB menurun hasil :
- Anak terlihat lemah - BB kembali normal
- Anak tidak mau - Anak mau menetek
menetek
3. Dikaji pada tanggal 13 Tupan : Berikan pendidikan kesehatan Agar Ibu mengerti tentang
Juni 2016 Setelah dilakukan pada Ibu mengenai penyakit penyakit yang dialami anaknya
tindakan keperawatan Diare
Cemas pada Ibu selama 5x24 jam cemas - Berikan penjelasan
berhubungan dengan hilang mengenai pengertian
kurangnya pengetahuan Diare
79
E. Implementasi Keperawatan
Tabel 4.4
Implementasi Keperawatan
O:
Pasien mau menetek
pada Ibunya
A:
Masalah teratasi
sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi ditetapkan
F. Catatan Perkembangan
Tabel 4.5
Catatan Perkembangan
O:
Konsistensi BAB cair
A:
Gangguan cairan dan
elektrolit : kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
peningkatan sekresi cairan
dan elektrolit
P:
1. Observasi tanda-tanda
vital
2. Anjurkan untuk
memberikan banyak
minum ASI
3. Observasi tetesan
infuse
4. Catat intake dan output
I:
1. Mengobservasi tanda-
tanda vital
N : 80x/menit
R : 45x/menit
S : 37º C.
2. Menganjurkan ibu
untuk memberi ASI
yang banyak kepada
klien.
83
3. Mengobservasi tetesan
infuse RL 12x
tts/menit.
4. Mencatat intake
(jumlah asupan peroral
dan cairan infus) dan
output (frekuensi BAB
dan BAK).
E:
Konsistensi BAB cair
R:
Lanjutkan implementasi
O:
Pasien mau menetek pada
Ibunya
A:
Perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
intake nutrisi yang tidak
adekuat
P:
1. Anjurkan Ibu agar
memberikan ASI
dengan porsi sering
2. Timbang BB
I:
1. Menganjurkan Ibu agar
memberikan ASI
dengan porsi sering
2. Menimbang BB dengan
hasil 7 kg
E:
- Anak mau menetek
- BB belum naik (7 kg)
84
R:
Lanjutkan implementasi
sesuai dengan perencanaan
O:
Ibu tidak terlihat cemas
lagi
A:
Cemas pada Ibu
berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan
Ibu tentang penyakit yang
dialami anaknya
P:
Berikan pendidikan
kesehatan pada Ibu
mengenai penyakit Diare
- Berikan penjelasan
mengenai pengertian
Diare
- Berikan penjelasan
mengenai penyebab
dan gejala Diare.
I:
Memberikan pendidikan
kesehatan pada Ibu
mengenai penyakit Diare
- Memberikan penjelasan
mengenai pengertian
Diare
- Memberikan penjelasan
mengenai penyebab
dan gejala Diare.
E:
Ibu mengerti tentang
pendidikan kesehatan yang
dijelaskan.
85
R:
Melanjutkan intervensi
dan diagnose selanjutnya.
O:
- Konsistensi BAB
masih cair
- Frekuensi BAB 3x/hari
A:
Gangguan cairan dan
elektrolit : kurang dari
kebutuhan berhubungan
dengan peningkatan
sekresi cairan dan
elektrolit
P:
1. Observasi tanda-tanda
vital
2. Anjurkan untuk
memberikan banyak
minum ASI
3. Observasi tetesan
infuse
4. Catat intake dan output
I:
1. Mengobservasi tanda-
tanda vital
N : 82x/menit
R : 43x/menit
S : 36,7º C.
2. Menganjurkan ibu
untuk memberi ASI
yang banyak kepada
klien.
3. Mengobservasi tetesan
infuse RL 12x
tts/menit.
86
4. Mencatat intake
(jumlah asupan peroral
dan cairan infus) dan
output (frekuensi BAB
dan BAK).
E:
- Konsistensi BAB
masih cair
- Frekuensi BAB 3x/hari
R:
Observasi tanda-tanda
vital sesuai dengan
perencanaan
O:
- Pasien mau menetek
pada Ibunya
- Frekuensi BAB 3x/hari
A:
Perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
intake nutrisi yang tidak
adekuat
P:
1. Anjurkan Ibu agar
memberikan ASI
dengan porsi sering
2. Timbang BB
I:
1. Menganjurkan Ibu agar
memberikan ASI
dengan porsi sering
2. Menimbang BB dengan
hasil 7,2 kg
87
E:
- Pasien mau menetek
pada Ibunya
- Frekuensi BAB 3x/hari
- BB bertambah 200
gram
R:
Lanjutkan implementasi
sesuai dengan perencanaan
O:
Konsistensi BAB padat
A:
Gangguan cairan dan
elektrolit : kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
peningkatan sekresi cairan
dan elektrolit.
P:
1. Observasi tanda-tanda
vital.
2. Anjurkan ibu untuk
memberi ASI yang
banyak kepada klien.
3. Observasi tetesan
infuse.
4. Catat intake (jumlah
asupan peroral dan
cairan infus) dan output
(frekuensi BAB dan
BAK).
I:
1. Mengobservasi tanda-
tanda vital
N : 82x/menit
R : 42x/menit
S : 36,5º C.
88
2. Menganjurkan ibu
untuk memberi ASI
yang banyak kepada
klien.
3. Mengobservasi tetesan
infuse RL 12x
tts/menit.
4. Mencatat intake
(jumlah asupan peroral
dan cairan infus) dan
output (frekuensi BAB
dan BAK).
E:
Konsistensi BAB padat
R:
Melanjutkan intervensi
dan diagnose selanjutnya.
O:
- Pasien mau menetek
pada Ibunya
- Konsistensi BAB padat
A:
Perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
intake nutisi yang tidak
adekuat.
P:
1. Anjurkan Ibu agar
memberikan ASI
dengan porsi sering
2. Timbang BB
I:
1. Menganjurkan Ibu agar
memberikan ASI
89
E:
- Pasien mau menetek
pada Ibunya
- Konsistensi BAB padat
- BB bertambah 300
gram (sesuai BB
sebelum sakit)
R:
Lanjutkan intervensi untuk
diagnose selanjutnya