Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Teknologi instruksional adalah suatu proses yang kompleks dan terpadu meliputi
manusia, prosedur, ide, alat, dan organisasi, untuk menganalisis masalah serta merancang,
melaksanakan, menilai, dan mengelola usaha pemecahan masalah dalam situasi belajar yang
bertujuan dan yang terkontrol.
Dalam teknologi instruksional usaha pemecahan masalah itu akan berbentuk sistem
instruksional yang lengkap, yang merupakan kombinasi dari komponen sistem instruksional
yang sengaja dirancang, dipilih dan digunakn secara terpadu. Komponen tersebutu terdiri dari
atas pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan. Proses dalam menganalis masalah
serta merancang, melaksanakan, dan menilai usaha pemecahan masalah merupakan fungsi
pengembangan instruksional dari teori-riset, desain, produksi, seleksi-evaluasi, logistis, dan
pemanfaatan penyebaran. Kegiatan instruksional sering juga sama dengan mengajar atau
member kuliah. Dalam konteks ini mengajar merupakan dari profesi, sedangkan member
kuliah merupakan salah satu penerapan sterategi pengajaran.
Kegiatan instruksional mempunyai pengertian yang lebih luas, yaitu cara yang dipakai
pengajar, ahli kurikulum, perancang bahan, dan lain-lain, yang bertujuan untuk
mengembangkan rencana yang terorganisasi guna keperluan belajar atau dapat dikatan pula
setiap bentuk kombinasi dari komponen sistem instruksional yang memungkinkan
berlangsungnya kegiatan belajar secara bertujuan. Kombinasi itu mungkin saja berlangsung
tanpa adanya komponen orang, yaitu bila kegiatan belajar berlangsung secar mandiri tanpa
hadirnya dosen/ pengajar.
B. Perumusan Masalah
Untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti, penulis merumuskan
permasalahan penelitian sebagai berikut.
1. Apa pengertian Konsep Teknologi Instruksional?
2. Apa Konsep Teknologi Instruksional?
3. Apa fungsi Konsep Teknologi Instruksional?
4. Apa saja Alasan Konsep Teknologi Instruksional?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahuai pengertian Konsep Teknologi Instruksional
2. Untuk mengetahui Konsep Teknologi Instruksional
3. Untuk mengetahui fungsi Konsep Teknologi Instruksional
4. Untuk mengetahui Alasan Konsep Teknologi Instruksional.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Konsep Teknologi Instruksional


a. Konsep
Konsep berasal dari kata latin conceptum, artinya sesuatu yang dipahami.
b. Teknologi
Istilah teknologi berasal dari kata techne ata cara dan logos ata pengetahuan. Secara harfiyah
teknologi dapat diartikan dengan pengetahuan tentang cara. Sehingga pengertian teknologi
adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat,
metode atau dengan sistem tertentu. Teknologi merupakan sistem yang diciptakan manusia
untuk suatu tujuan tertentu.
c.Instruksional
Instruksional adalah tentang atau bersifat pengajaran, mengandung pelajaran (petunjuk,
penerangan).
B. Konsep Teknologi Instruksional
Istilah teknologi instruksional seringkali bertukar tempat dengan istilah teknologi
pendidikan, namun teknologi instruksional lebih menekankan pada pendekatan ilmiah dan
sistematis terhadap penyelesaian masalah instruksional, dan teknologi pendidikan fokus
kepada penggunaan dan pendayagunaan seni dan teknologi untuk mendukung pembelajaran.
Teknologi instruksional atau pembelajaran adalah suatu proses yang kompleks dan
terpadu meliputi manusia, prosedur, ide, alat, dan organisasi, untuk menganalisis masalah
serta merancang, melaksanakan, menilai, dan mengelola usaha pemecahan msalah dalam
situasi belajar yang bertujuan dan yang terkontrol. Konsep teknologi pembelajaran mencakup
pada pemecahan masalah dimana belajar merupakan hal yang memiliki tujuan dan sifatnya
terkontrol.
Commission on Instruction Technology (CIT) 1970, Teknologi Instruksional atau
Pembelajaran merupakan usaha sistematik dalam merancang, melaksanakan, dan
mengevaluasi keseluruhan proses belajar untuk suatu tujuan khusus, serta didasarkan pada
penelitian tentang proses belajar dan komunikasi pada manusia yang menggunakan
kombinasi sumber manusia dan manusia agar belajar dapat berlangsung efektif.
Konsep Teknologi Instruksional ialah “satu bagian dari teknologi pendidikan dengan
asumsi sebagai akibat dari konsep instruksional sebagai bagian pendidikan bersifat rumit dan
terpadu, melibatkan orang, prosedur, gagasan, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis
dan mengolah masalah, kemudian menerapkan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan
masalah pada situasi dimana proses belajarterarah dan terpantau”.
Konsep teknologi pembelajaran mutakhir dapat dilihat dalam definisi yang dikeluarkan
oleh Association for Educational Communications and Technology (AECT) sebagai berikut:
“Instructional Technology is the theory and practice of design, development, utilization, 2
management and evaluation of processes and resources for learning” (Seels & Richey, 1994 :
10). Perumusan definisi teknologi instruksional atau pembelajaran tahun 1994 lebih
sederhana yaitu Menurut AECT (1994) ”Teknologi instruksional adalah teori dan praktek
dalam mendesain, mengembangkan, memanfaatkan, mengelola dan menilai proses-proses
maupun sumber-sumber belajar. Jika dibandingkan definisi sebelumnya, yaitu definisi tahun
1977 yang berbunyi: “Instructional technology is a complex, integrated process involving
people, procedures, ideas, devices, and organization, for analyzing problems, and devising,
implementing, evaluating and managing solutions to those problems, in situation in which
learning is purposive and controlled. (AECT, 1977 : 3).
Menurut definisi tahun 1977, Teknologi Pembelajaran dipandang sebagai teori, bidang
garapan, dan profesi yang berusaha membantu proses belajar melalui upaya pemecahan
masalah-masalah belajar dengan jalan memanfaatkan sumber belajar atau komponen sistem
pembelajaran melalui fungsi pengembangan dan pengelolaan baik pengelolaan organisasi
maupun pengelolaan personel. Dengan dirumuskannya definisi Teknologi Pembelajaran
tahun 1994 oleh AECT, maka definisi Teknologi Pembelajaran tahun 1977 menjadi kurang
populer lagi. Jika dianalisis secara mendalam, komponen definisi Teknologi Pembelajaran
menurut AECT 1994 terdiri dari: (1) teori dan praktik; (2) desain, pengembangan,
pemanfaatan, pengelolaan, dan evaluasi; (3) proses dan sumber; (4) belajar.
Konsep teknologi instruksional dari beberapa narasumber:
 Michael Molenda
Merumuskan teknologi instruksional sebagai ”seni sekaligus ilmu (pengetahuan)
mengenai kegiatan merancang, memproduksi dan melaksanakannya dengan cara ekonomis
namun anggun/canggih, pemecahan masalah instrusional dalam bentuk media cetak atau
media pandang ,dengar, kuliah atau keseluruhan sistem instruksional yang mengatur dan
mempersiapkan proses belajar dengan efisien dan efektif.
 Robert M Gagne
Teknologi instruksional menyangkut teknik praktis dari penyampaian instruksional yang
melibatkan penggunaan media. Tujuan utama bidang teknologi instruksional adalah
meningkatkan dan mengenalkan penerapan pengetahuan dan memvalidasi prosedur dalam
rancangan dan penyampaian instruksional.
 Garry J Anglin
Teknologi instruksional adalah penerapan sistemik dan sistematis dari strategi-strategi
dan teknik-teknik yang berasal dari ilmu perilaku serta ilmu untuk mengatasi masalah
instruksional.
 Tom Cutchall (1999)
Instructional technology is the research in and application of behavioral science and
learning theories and the use of a systems approach to analyze, design, develop, implement,
evaluate and manage the use of technology to assist in the solving of learning or performance
problems.
Definisi menurut Cutchal ini sama seperti definisi AECT 1994. Dia menekankan bahwa
teknologi instruksional merupakan penelitian dan aplikasi ilmu prilaku dan teori belajar
dengan menggunakan pendekatan sistem untuk melakukan analisis, desain, pengembangan,
implementasi, evaluasi dan pengelolaan penggunaan teknologi untuk membantu memecahkan
masalah belajar dan kinerja. Tujuan utamanya adalah pemanfaatan teknologi (soft-technology
maupun hard-technology) untuk membantu memecahkan masalah belajar dan kinerja
manusia.
Teknologi instruksional dibatasi hanya pada situasi belajar yang terkontrol dan bertujuan.
Jadi, penggarapan pada teknologi instruksional tidak untuk seluruh aspek belajar seperti
halnya pada teknologi pendidikan. Lengkapnya, teknologi instruksional dirumuskan sebagai
proses yang kompleks dan terpadu yang meliputi manusia, prosedur, ide alat, dan organisasi
untuk menganalisis masalah serta merancang, melaksanakan, menilai, dan mengelola usaha
pemecahan masalah dalam situasi belajar yang bertujuan dan terkendali.
Situasi belajar yang bertujuan dan yang terkendali di sini berarti banyak berkaitan dengan
kegiatan instruksional, kegiatan membelajarkan sasaran dengan segala komponen yang
diperlukannya. Pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan sebagai komponen-
komponen instruksional adalah bidang-bidang yang digarap untuk kepentingan instruksional.
Komponen-komponen tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya, dimanfaatkan secara
optimal untuk meningkatkan hasil belajar sasaran secara terkendali sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan.
Konsep teknologi instruksional seperti tersebut di atas mengandung pengertian yang luas.
Di dalamnya terliput seluruh komponen yang mendukungnya, berproses menuju kepada suatu
arah yang jelas sejalan dengan tujuan-tujuan pendidikan. Dengan begitu, pengertian ini
merupakan proses sistem, sistem instruksional yang secara khusus digambarkan atau
dijabarkan dalam konsep pengembangan sistem instruksional. Dikatakan sistem instruksional
karena seluruh komponen yang terliput di dalamnya merupakan satu kesatuan yang saling
berfungsi dan berproses menuju kepada suatu tujuan.
Menurut Seel & Richey (1994 : 3) : (1) Teknologi pembelajaran lebih dapat
mendeskripsikan secara tepat fungsi teknologi dalam pendidikan; (2) Teknologi pembelajaran
lebih menunjukkan penekanan pada masalah belajar dan mengajar. Konsep teknologi
pembelajaran dapat dilihat pada definisi bidang teknologi pendidikan/pembelajaran ini.
Pada awal pertumbuhannya, Teknologi Pembelajaran dipandang sebagai media. “Early
definitions of the field of instructional technology focused on instructional media: the
physical means via which instruction is presented to learner” (Reiser & Dempsey, 2002 : 7;
Anglin, 1991 : 14). Dalam pengertiannya yang sempit orang sering menghubungkan
teknologi instruksional dengan media, bahkan teknologi instruksional dianggap sebagai
media. Media artinya perantara, saluran pembawa pesan. Dengan demikian, dalam konteks
ini teknologi instruksional dianggap sebagai teknologi pembawa pesan, pesan-pesan
instruksional, tentunya. Pengertian ini muncul dari hasil revolusi komunikasi yang bisa
dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan, khususnya kegiatan belajar dan mengajar selain
bahan-bahan yang sudah ada seperti guru, papan tulis, dan alat-alat pengajaran tradisional
lainnya. Media yang dimaksudkan di sini adalah radio, televisi, film, video kaset,
transparansi, komputer dll., yang dirancang khusus untuk aplikasi kegiatan pendidikan dan
instruksional. Di dalam media ini terliput juga perangkat lunak (software) dan perangkat
kerasnya (hardware) yang merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan karena
masing-masing tidak bisa berdiri sendiri. Contohnya, film tanpa proyektor tidak ada gunanya.
Ada media pendidikan, ada pula media instruksional. Yang pertama lebih luas
pengertiannya daripada yang terakhir karena pengertian yang terakhir ini konsepnya khusus
untuk kepentingan instruksional, pembelajaran, yang hanya merupakan bagian saja dari
konsep pendidikan secara utuh.
Misi utama Teknologi Instruksional atau Pembelajaran adalah membantu, memicu dan
memacu, proses belajar, serta memberikan kemudahan atau fasilitas belajar. Tercapainya
tujuan belajar berupa berubahnya pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara relatif tetap
yang diakibatkan oleh pengalaman, bukan karena kedewasaan merupakan kriteria pokok
keberhasilan pembelajaran. Pemberian fasilitas belajar tersebut dilaksanakan dengan jalan
mendesain, mengembangkan, memanfaatkan, mengelola, dan mengevaluasi proses dan
sumber untuk belajar. Proses yang dimaksud dalam Teknologi Pembelajaran adalah proses
desain dan proses penyampaian pembelajaran. Suatu proses mencakup tata urutan yang terdiri
dari masukan, tindakan, dan keluaran. Contoh proses misalnya sistem penyampaian, seperti
konferensi jarak jauh, berbagai cara penyampaian pengajaran seperti sistem belajar mandiri,
sistem kontrak, dsb. Model pembelajaran seperti model induktif dan deduktif, model
pengembangan pembelajaran seperti model pengembangan desain sistem pembelajaran
merupakan contoh lain dari proses. Proses dapat bersifat prosedural dan non-prosedural.
Sumber yang dimaksud dalam komponen definisi ini adalah sumber belajar. Sumber belajar
ini dikategorikan menjadi pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan (Gafur, dkk. 1986
: 4; AECT, 1977 : 3) atau sumber belajar yang direncanakan dan sumber belajar yang
digunakan. Agar proses dan sumber belajar bermanfaat secara optimal, perlu didesain,
dikembangkan, dimanfaatkan, dikelola, dan dievaluasi. Desain, pengembangan, pemanfaatan,
pengelolaan, dan evaluasi merupakan lima komponen utama Teknologi Pembelajaran. Setiap
komponen tersebut memiliki keunikan tersendiri dan melahirkan kegiatan profesi dan bidang
kajian atau penelitian yang berbeda-beda. Dari kelima komponen tersebut, komponen desain
dan pengembangan telah berkembang jauh lebih luas daripada ketiga komponen lainnya.
C. Fungsi Teknologi Instruksional
Terdapat dua fungsi utama dalam teknologi instruksional di dalam prosesnya menuju
pencapaian tujuan-tujuannya, yaitu fungsi manajemen instruksional dan fungsi
pengembangan instruksional.
1. Fungsi pengembangan instruksional merupakan hal yang berhubungan dengan proses dalam
menganalisis masalah, termasuk merancang, melaksanakan, dan menilai usaha pemecahan
masalah. Fungsi-fungsi ini meliputi riset-riset teori, desain, produksi, seleksi, evaluasi,
logistik, dan pemanfaatan atau penyebaran.
2. Fungsi manajemen instruksional merupakan fungsi yang berkaitan dengan proses
mengarahkan atau mengoordinasi (atau mengelola). Fungsi-fungsi ini meliputi pengelolaan
organisasi dan pengelolaan personel.
Baik fungsi manajemen instruksional maupun fungsi pengembangan instruksional
semuanya mengacu kepada komponen-komponen sistem instruksional yang meliputi pesan,
orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan, dan digunakan dalam rangka memproses
pembelajaran sasaran.
D. Alasan konsep teknologi instruksional
Menurut para pakar tadi, berkaitan dengan lingkup yang lebih sempit. Dengan asumsi ini,
maka teknologi instruksional dianggap lebih tepat dalam menjabarkan konsep teknologi
instruksional dianggap mencakup jenjang pendidikan dari TK sampai dengan SMU, bahkan
perguruan tinggi dan termasuk di dalamnya situasi belajar pada program pelatihan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Konsep berasal dari kata latin conceptum, artinya sesuatu yang dipahami. Istilah
teknologi berasal dari kata techne ata cara dan logos ata pengetahuan. Secara harfiyah
teknologi dapat diartikan dengan pengetahuan tentang cara. Sehingga pengertian teknologi
adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat,
metode atau dengan sistem tertentu. Teknologi merupakan sistem yang diciptakan manusia
untuk suatu tujuan tertentu. Instruksional adalah tentang atau bersifat pengajaran,
mengandung pelajaran (petunjuk, penerangan).
Istilah teknologi instruksional seringkali bertukar tempat dengan istilah teknologi
pendidikan, namun teknologi instruksional lebih menekankan pada pendekatan ilmiah dan
sistematis terhadap penyelesaian masalah instruksional, dan teknologi pendidikan fokus
kepada penggunaan dan pendayagunaan seni dan teknologi untuk mendukung pembelajaran.
Teknologi instruksional atau pembelajaran adalah suatu proses yang kompleks dan
terpadu meliputi manusia, prosedur, ide, alat, dan organisasi, untuk menganalisis masalah
serta merancang, melaksanakan, menilai, dan mengelola usaha pemecahan msalah dalam
situasi belajar yang bertujuan dan yang terkontrol. Konsep teknologi pembelajaran mencakup
pada pemecahan masalah dimana belajar merupakan hal yang memiliki tujuan dan sifatnya
terkontrol.
Terdapat dua fungsi utama dalam teknologi instruksional di dalam prosesnya menuju
pencapaian tujuan-tujuannya, yaitu fungsi manajemen instruksional dan fungsi
pengembangan instruksional.
Menurut para pakar tadi, berkaitan dengan lingkup yang lebih sempit. Dengan asumsi ini,
maka teknologi instruksional dianggap lebih tepat dalam menjabarkan konsep teknologi
instruksional dianggap mencakup jenjang pendidikan dari TK sampai dengan SMU, bahkan
perguruan tinggi dan termasuk di dalamnya situasi belajar pada program pelatihan.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih terdapat banyak kesalahan.
Untuk itu penulis saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan penulis agar bisa
bekerja lebih baik dalam penyusunan makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Heinich, et al. (1996). Instructional media and technologies for learning. New Jersey:
PrinticeHall, Inc
Anglin, Gary J. (1991). Instructional Technology. Past, Present, and Future.
Http://arti kata.com
Http://Fair's the-end_ PENGERTIAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN TEKNOLOGI
INSTRUKSIONAL.html Diposkan oleh Fair's the-end di 21.26
Http://Teknologi Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran _ KARYADI
HIDAYAT.html Diposkan oleh karyadi hidayat di 19.46
Http://Teknologi_Pembelajaran_PLS-HO.pdf
1.1 PENGENALAN Sesi pengajaran dan pembelajaran akan menjadi lebih menarik dengan
penggunaan pelbagai bahan pengajaran dan pembelajaran seperti penggunaan eleman
teknologi berbantukan komputer, pastinya mampu menarik minat murid untuk memberi
sepenuh perhatian terhadap apa yang diajar oleh guru. Apatah lagi dengan situasi sekarang,
dimana murid-murid lebih senang sekiranya sesi pengajaran dan pembelajaran dijalankan
dengan menggunakan komputer. Tambahan pula, murid-murid pada masa ini sudah terdedah
dengan penggunaan komputer serta perisiannya. Dengan kecanggihan serta kepelbagaian
kaedah yang terdapat di dalam program tersebut seperti microsoft power point, maka
seharusnya guru perlu memanfaatkan peluang tersebut untuk menjadikan sesi pengajaran dan
pembelajaran lebih efisien. Namun, penerapan terhadap penggunaan bahan pengajaran dan
pembelajaran berasaskan komputer ini perlu sesuai mengikut kehendak huraian sukatan
pelajaran, topik yang ingin diajar dan keperluan guru dan murid itu sendiri, terutamanya jika
guru ingin menggunakan laman web dari internet dalam sesi pengajaran dan
pembelajarannya, maka bahan tersebut perlu bersesuaian. Dewasa ini pelbagai laman web
telah menyediakan pelbagai bahan-bahan yang boleh dimuat turun untuk dijadikan sebagai
bahan dalam sesi pengajaran dan pembelajaran. Hal ini selaras dengan perkembangan
teknologi yang semakin canggih serta keperluan murid-murid serta guru-guru. Justeru,
penggunaan buku kerja, lembaran kerja dan buku teks bukan lagi antara pilihan sepenuhnya.
Apa yang paling penting, prinsip-prinsip reka bentuk visual yang digunakan itu perlu sesuai
dan bertepatan dari segi simplisiti, dominan, pola, seimbang, variasi dan keharmonian.
Dengan merujuk prinsip-prinsip reka bentuk visual tersebut samaada bersesuaian atau tidak
dan menarik atau tidak, maka bahan tersebut akan mampu mempengaruhi sejauh mana
murid-murid dapat memberikan fokus sepenuhnya di dalam kelas untuk mengikuti sesi
pengajaran dan pembelajaran yang dijalankan oleh guru

Invested $100 in Cryptocurrencies in 2017...You would now have


$524,215: https://goo.gl/efW8Ef

Anda mungkin juga menyukai