Contoh Makalah Agama Tentang Akhlak Dalam Perjalanan
Contoh Makalah Agama Tentang Akhlak Dalam Perjalanan
Disusun Oleh :
Kelas : XI
MA NURUL QUR’AN
TEGALWERO – PUCAKWANGI
TAHUN AJARAN 2012 / 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam karena atas izin
dan kehendakNya jualah Karya tulis sederhana ini dapat kami rampungkan tepat pada
waktunya.
Penulisan dan pembuatan Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata
pelajaran Aqidah Akhlak
Dalam penulisan Makalah ini kami menemui berbagai hambatan yang dikarenakan
terbatasnya Ilmu Pengetahuan kami mengenai hal yang berkenan dengan penulisan Makalah
ini. Oleh karena itu sudah sepatutnya kami berterima kasih kepada guru pembimbing kami
yang telah memberikan limpahan ilmu berguna kepada kami.
Kami menyadari akan kemampuan kami yang masih amatir. Dalam Makalah ini kami
sudah berusaha semaksimal mungkin.Tapi kami yakin Makalah ini masih banyak kekurangan
disana-sini. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan juga kritik membangun agar lebih
maju di masa yang akan datang.
Harap kami, Makalah ini dapat menjadi referensi bagi kami dalam mengarungi masa
depan. Kami juga berharap agar Makalah ini dapat berguna bagi orang lain yang
membacanya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia perjalanan diartikan, perihal (cara,
gerakan), yakni berjalan atau berpergian dari suatu tempat menuju tempat untuk suatu
tujuan. Secara istilah, perjalanan sebagai aktifitas seseorang untuk keluar ataupun
meninggalkan rumah dengan berjalan kaki ataupun menggunakan berbagai sarana
transportasi yang mengantarkan sampai pada tempat tujuan dengan maksud ataupun
tujuan tertentu.
Dalam istilah fiqh, kata safar diartikan dengan, keluar bepergian meninggalkan
kampung halaman dengan maksud menuju suatu tempat dengan jarak tertentu yang
membolehkan seseorang yang bepergian untuk menqashar sholat.
Pada zaman Rasulullah, melakukan perjalanan telah menjadi tradisi masyarakat
Arab. Dalam Al Qur’an Surah Al Quraisy yang disebut di atas, Allah mengabadikan
tradisi masyarakat Arab yang suka melakukan perjalananpada musim tertentu untuk
berbagai keperluan. Karena itu tidak heran jika Islam sebagai satu-satunya agama yang
mengatur kegiatan manusia dalam melakukan perjalanan, mulai dari masa persiapan
perjalanan, ketika masih berada dirumah, selanjutnya pada saat dalam perjalanan dan
ketika sudah kembali pulang dari suatu
Dalam kehidupan modern, seiring dengan kemajuan pola hidup serta tingkat
kesibukan seseorang melakukan perjalanan jauh (safar) merupakan bagian yang tidak
dapat terpisahkan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Hal ini juga telah berlaku pada
masa Rasulullah Saw., oleh sebab itu Islam melalui Rasulullah Saw. telah memberikan
tuntunan yang terinci tentang akhlak dalam perjalanan, mulai dari persiapan, dalam
perjalanan dan sampai ketika sudah kembali dari perjalanan itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
Berangkat dari uraian pada latar belakang di atas, maka penulis menetapkan
rumusan permasalahan yang menjadi inti pembahasan dalam makalah ini, yakni sebagai
berikut :
a. Apa pengertian Akhlak dalam perjalanan ?
b. Bagaimana bentuk akhlak dalam perjalanan ?
c. Apa Nilai Positif Akhlak dalam Perjalanan ?
d. Ada Berapa Permasalahan Penting Dalam Safar ?
BAB II
PEMBAHASAN
"Tidak seorang keluar meninggalkan rumahnya, kecuali di pintu rumahnya ada panji.
Sebuah di tangan malaikat dan sebuahnya lagi di tengan setan. Kalau tujuannya kepada
apa yang diridhai (disenangi) Allah Azza wa Jalla, maka dia diikuti malaikat dengan
panjinya sampai dia pulang ke rumahnya. Apalagi tujuannya yang dimurkai Allah, maka
setan dengan panjinya mengikutinya sampai dia pulang ke rumahnya." (HR.Ahmad).
Terdapat beberapa perjalanan yang dianjurkan oleh Islam, di antaranya:
Pergi Haji
Umrah
menyambung silaturahmi
menuntut ilmu
berdakwah
berperang di jalan Allah
mencari karunia Allah.
Sebelum Perjalanan
Dalam Perjalanan
1. Takbir Tiga Kali dan Berdo'a. Setelah melakukan perjalanan atau dari medan perang,
Rasulullah Saw. mengucapkan takbir tiga kali, lalu mengucapkan (artinya) : "Tiada
sembahan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi Allah
kekuasaan dan pujian dan Dia mampu melakukan segala sesuatu. Kami pulang
kembali bertobat, beribadah dan kepada Allah kami bertahmid."
2. Jangan Pulang Mendadak. Rasulullah Saw. bila pulang larut malam, beliau tidak
langsung mengetuk pintu, tetapi menanti sampai besok pagi.
3. Shalat Dua Raka'at. Sekembali dari perjalanan, Rasulullah Saw. memasuki masjid,
sgalat dua raka'at dan baru pulang ke rumah. Ketika memasuki rumah beliau
mengucapkan istighfar (astaghfirullah hal-'azim).
1. Melakukan perjalanan dapat menghibur diri dari kesedihan, kepenatan, kejenuhan dari
rutinitas aktivitas atau me-refresh masalah-masalah yang membelenggu.
2. Perjalanan merupakan sarana untuk meningkatkan penghasilan. Jika hanya berdiam di
rumah tidak akan menemukan betapa luasnya karunia Allah.
3. Perjalanan akan menambah ilmu pengetahuan dan wawasan. Baik karena pengamatan
ataupun karena berjumpa dengan banyak orang.
4. Dengan melakukan perjalanan, seseorang akan lebih mengenal adab kesopanan yang
berkembang di suatu komunitas masyarakat.
5. Perjalanan akan menambah kawan dan sahabat yang baik serta mulia, karena dalam
melakukan perjalanan tentu akan bertemu dengan orang-orang yang beragam.
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://asno-dharmasraya.blogspot.com/2011/11/akhlak-dalam-perjalanan.html
http://fatihulihsan.wordpress.com/2012/11/13/akhlak-perjalanan/
http://bingkycat.blogspot.com/2013/01/akhlak-dalam-perjalanan.html