Struktur selulosa
Sifat Fisika
Bentuk kristalin dan amorf serat kapas dapat dilihat pada Gambar 2.1.2
Gambar.1 Struktur Selulosa dengan Rantai Panjang Membentuk
Bagian Kristalin dan Amorf
Sumber: Maya Komalasari, Serat Tekstil 1, Sekolah tinggi Teknologi
Tekstil, Bandung.
a. Warna
b. Kekuatan
Hal ini dijelaskan bahwa apabila gaya diberikan pada serat kapas kering,
distribusi tegangan dalam serat tidak merata karena bentuk serat kapas
yang terpuntir dan tak teratur.Dalam keadaan basah serat kapas
menggelembung berbentuk silinder, diikutin dengan kenaikan derajat
orientasi, sehingga distribusi tegangan lebih rata dan kekuatan seratnya
naik.
c. Mulur
Diantara serat-serat selulosa alam, keliatan serat kapas relatif tinggi tetapi
dibanding dengan serat-serat selulosa yang diregenerasi. Sutera dan wol
keliatannya lebih tinggi.
e. Kekakuan ( stiffness )
f. Moisture Regain
Serat kapas mempunyai afinitas yang besar terhadap air, dan air
mempunyai pengaruh yang nyata pada sifat-sifat serat. Serat kapas yang
sangat kering bersifat kasar, rapuh dan kekuatannya rendah. Moisture
regain yang didapatkan dengan cara menghilangkan lembab ( desorpsi )
sedikit lebih tinggi dari yang didapatkan dengan cara penyerapan lembab.
Moisture regain serat kapas pada kondisi standard berkisar antara 7 – 8,5
%.
g. Berat Jenis
h. Indeks bias
Indeks bias serat kapas sejak sumbu serat 1,58 indeks bias melintang
sumbu serat 1,53.
Sifat Kimia
- Pengaruh Asam
Dengan adanya asam, selulosa akan terhidrolisis dan menghasilkan rantai-
rantai molekul yang lebih pendek karena pecahnya ikatan glukosida antara
satuan glukosa dalam rantai selulosa. Larutan encer asam klorida dan asam
sulfat dapat mengurangi kekuatan tarik serat kapas, sedangkan asam asetat
mempunyai pengaruh yang lebih kecil daripada asam-asam tersebut diatas.
Larutan asam pekat seperti asam klorida 40% dalam keadaan dingin akan
merusak serat kapas secara total karena terjadinya hidrolisis selulosa.
Contoh terjadinya kerusakan terutama pada proses penghilangan kanji.
- Pengaruh Alkali
Kapas tahan terhadap alkali, alrutan alkali encer tidak mempengaruhi kapas
meskipun pada suhu mendidih. Larutan alkali pekat pada suhu kamar hanya
akan menggelembungkan serat kapas dan tidak merusak seratnya, tetapi
pada suhu tinggi dapat merusak serat karena terbentuk oksiselulosa.
Contoh terjadinya kerusakan ini terutama pada proses pemasakan dan
mersersasi.
- Pengaruh panas
komponen dasar asam dan alkohol, yaitu asam tereftalat dan etilena glikol.
terbuat dari dimetil teraftalat sebagai asamnya dan etilena glikol sebagai
sebagai berikut :
Sifat poliamida
Sifat poliamida tergantung senyawa penyusunnya. Secara umum serat
poliamida mempunyai penampang memanjang berbentuk silinder dan
penampang melintang bulat. Serat Nylon dibuat dengan berbagai tujuan
penggunaan. Untuk keperluan industri dibuat serat dengan kekuatan tinggi
dan mulur yang kecil, sedangkan tekstil untuk pakaian dibuat dengan
kekuatan yang tidak terlalu tinggi,dan mulur yang agak tinggi. Karakteristik
serat poliamida disajikan pada Tabel
2) Morfologi serat poliamida
Serat poliamida dipintal dengan pemintalan leleh, seperti halnya dengan
serat buatan yang lain poliamida mempunyai penampang melintang
bermacammacam,tetapi yang paling umum adalah bentuk trilobal dan bulat
seperti yang disajikan pada Gambar
Penggunaan serat poliamida
Serat poliamida memiliki kekuatan yang cukup tinggi dan ketahanan kimia
yang cukup baik, oleh karena itu penggunaannya cukup luas. Dapat
digunakan untuk tekstil pakaian misalnya kaos kaki, pakaian dalam, baju
oleh raga, sampai pada penggunaan teknik seperti benang penguat ban,
terpal, belt penarik dan lain sebagainya.
PENYEMPURNAAN TOLAK AIR
Tolak air didefinisikan aebagai suatu permukaan yang dapat menolak air,
tetapi udara masih dapat menembus permukaan tersebut apabila datang
dengan kekuatan yang besar. Cara untuk mendapatkan tahan air dapat
dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya : Dengan melapisi kain
dengan karet (lateks) seperti kain yang digunakan sebagai jas
hujan.Dengan menggunakan zat-zat yang dapat menolak air seperti emulsi
malam, sabun-sabun logam dan zat aktif permukaan. Dalam istilah sehari
hari sering terjadi kerancuan pengertian mengenai istilah tahan air (water
proof) dan tolak air (water repllent).pengertian kedua istilah tersebut oleh 8
person pada tahun 1924 didefinisikan sebagai berikut:yang dimaksud dengan tahan
air adalah suatu permukaan yang dapat menolak air saja.definisi tersebut masih
harus disesuaikan dengan tujuan dan kondisi pembuatan kain tahan air atau tolak
air, sehingga pembedaan kedua istilah tersebut kadangkala hanya di bedakan dari
kemampuan kain menahan air pada suatu tekanan tertentu yang dikenal sebagai
tekanan hidrostatik. Sifat kedua permukaan ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
Emulsi malam dan garam-garam logam yang diberikan pada kain akan
melapisi benang-benangnya saja akan tetapi tidak menutupi pori-pori atau
celah-celah antar benang sehingga udara masih dapat menembusnya.
Dasar teori penyempurnan tolak air yaitu, jika air diteteskan diatas
permukaan zat padat maka air tersebut dapat membasahi permukaan atau
tetap terbentuk tetesan yang menutupi sebagian kecil permukaan.
Sistem kesetimbangan tetesan air pada permukaan zat padat
Peyempurnaan tolak air dapat dapat pula menyebabkan sifat tolak terhadap
dan penodaan. Beberapa jenis penyempurnaan tolak air yang bersifat
permanen, bersifat menolak kotoran atau noda minyak lebih hemat
dibandingkan dengan kain yang tidak disempurnakan.
Dibawah ini terdapat beberapa syarat zat tolak air, yaitu : 10
- Mempunyai sudut kontak yang besar
- Mempunyai gugus penolak air yang biasanya merupakan gugus
rantai hidrokarbon jenuh yang panjang
- Mempunyai daya lekat dengan serat
- Mudah digunakan (mempunyai gugus pelarut), sehingga dapat larut
dalam air atau pelarut organik
- Dapat digunakan bersamaan dengan zat penyempurnaan lain.
- Tidak terlalu berpengaruh pada sifat-sifat fisika kain.
Sedangkan beberapa syarat untuk kain tolak air adalah sebagai berikut :
a. Tahan terhadap perembesan dan pembasahan dari air dalam waktu
kontak yang cukup lama.
Air suling atau air deionisasi dengan volume tertentu disiramkan pada
permukaan contoh uji yang telah dipasang pada alat pemegang contoh uji
berbentuk cincin yang ditempatkan membentuk sudut 45o sehingga posisi
bagian pusat contoh uji berada pada jarak tertentu di bawah corong siram.
Penilaian siram ditentukan dengan membandingkan kenampakan contoh uji
terhadap standar berupa uraian dan foto.
Lampiran