Anda di halaman 1dari 2

Tugas Sosiologi : Proses Pengendalian Sosial

Permasalahan : Melalaikan Kewajiban Agama


Nama/Kelas/No. Absen : Ihyana Lutfianda/XA/16

Melalaikan kewajiban agama

Bersamaan dengan banyaknya remaja yang cenderung taat dalam beragama. Namun
tidak dapat dipungkiri banyak pula remaja kita yang lalai dalam melaksanakan perintah
agama. Kegiatan wirid remaja dan pesanteren ramadhan yang diharapkan untuk
mendorong remaja cinta masjid, patuh dan taat melakukan agama, ternyata belum
melihatkan hasil yang mengembirakan. Begitu juga ditemui di Sekolah SLTP dan SLTA
belum begitu semaraknya kegiatan keagamaan remaja kita. Ini juga problema remaja
yang harus diperhatikan demi masa depan mereka.
Banyak lagi problema yang dihadapi remaja. Problema remaja selalu berkembang
sepertinya dunia moderen berkembang. Di antara faktor-faktor yang seharusnya
diwaspadai adalah kuatnya arus budaya luar. Budaya pakaian, gaya hidup, dan
sebagainya seolah-olahnya tidak lagi menghargai budaya negeri sendiri. Tersedianya
jaringan telekomunikasi global yang begitu cepat, mudah dan murah adalah problema
yang tidak kecil bagi pertahanan budaya kita.
Dampak tak sengaja dari kebebasan dan ketidaksiapan menghadapi budaya global adalah
munculnya keresahan sosial, konflik keluarga, pencurian dan pelanggaran lainnya. Dari
sisi ekonomi, remaja juga dihadapkan pada kesulitan ekonomi. Uang sebagai alat
ekonomi begitu penting, sementara untuk mendapatkanya begitu sulit, karena
terbatasnya lapangan kerja.

SOLUSI

1. Pendekatan Struktural
Penguatan terhadap pembinaan remaja, seperti yang sudah dilakukan di beberapa
Kabupaten dan Kota, seperti melalui beberapa kegiatan remaja, wirid remaja, pesanteren
ramadhan, PMI Remaja, kegiatan remaja lainnya, patut diperhatiakn dan diikuti berbagai
pihak. Tindakan aparat polisi dan SATPOL terhadap remaja yang melakukan tidak terpuji
adalah bagian dari usaha kita mengatasi masalah remaja. Memperbanyak kegiatan positif
yang dilakukan remaja ada upaya kita mengatasi masalah remaja. Tindakan razia dan
represif, khususnya dalam masalah narkoba dan obat terlarang, adalah kerja serius untuk
membenahi remaja kita.

2. Pendekatan Kultural
Penguatan pendidikan adalah cara paling tepat untuk memperkecil masalah
remaja. Pendidikan tauhid, pendidikan ibadah, pendidkan akhlak dan pendidikan
mujahadah adalah bentuk bentuk pendidikan yang seharusnya dimiliki remaja.
Menampakkan pengaruh iman dalam realitas sosial adalah cara tepat untuk memberikan
modal kejiwaan bagi remaja. optimitis dengan sipritualitas juga patut dikembangkan
dikalangan remaja. Pengembangan etos kerja remaja hendaknya harus mendapat porsi
yang memadai. Remaja digiring untuk segera menemukan hidayah sebagai spirit
kehidupannya, sebagai remaja yang dibimbing hidayah, jelaskan akan mudah
menemukan solusi bagi probemanya.
Banyak lagi teori solusi yang dapat diberikan. Namun yang paling penting itu adalah
bagaimana setiap remaja memilki kesadaran dan kemauan untuk terus maju dengan
tetap mewaspai bahaya yang akan mengintainya. Masalah adalah tantangan yang
membutuhkan solusi. Solusi cerdas hanya bisa didapatkan oleh orang cerdas. Jadilah
kalian orang yang cerdas, tangkas, dan ikhlas.
3. Penguatan Budaya Agama di Sekolah
Penguatan budaya agama di Sekolah kebijakan yang harus dilakukan oleh pemangku
kepentingan di Sekolah, kepala sekolah, guru dan pengawai, adalah
menjadikan Guru sebagai Penunjuk Arah dan Teladan di Sekolah, Guru sebagai pemberi
semangat dan insipirator. Guru sebagai orang tua
dan agen perubahan dan guru sebagai sahabat dan rekan belajar. Budaya agama di
Sekolah dapat dimulai dari sederhana, antara lain:
a. Budaya salam, ketia ketemu (guru, siswa dan orang tua) saling mengucapkan salam,
menebar senyum dan berjabat tangan.
b. Budaya bersih adalah kegiatan kebersihan sekolah dan kebersihan diri.
c. Kegiatan praktek ibadah dan keagamaan siswa yang dinilai oleh guru.
d. PHBI adalah kegiatan hari besar keagamaan yang melibatkan semua komponen
sekolah dan warga sekitar sekolah.
e. Melakukan Doa sebelum/sesudah belajar dipimpin oleh kepala sekolah melalui
pengeras suara yang diletakkan di setiap kelas.
f. Budaya disiplin dimana siswa tidak diperkenankan masuk kelas bila terlambat dan
melakukan pelanggaran tata tertib sekolah,
g. Budaya kerja keras, cerdas dan ikhlas adalah siswa dilatih menyelesaikan tugas-
tugasnya dengan cepat, tepat waktu, dan berharap mendapatkan pahala dari Allah,
h. Wisata Religius yaitu mengenalkan kepada siswa tentang warisan
budaya keagamaan yang harus dilestarikan. Wujudnya bisa berkunjung ke masjid
bersejarah, napak tilas kampung tokoh Islam nusantara, dll.
i. Tadarus al-Qur’an yaitu pembacaan ayat al-Qur’an selama 15 menit sebelum memulai
pembelajaran.
j. Kegiatan Imtaq dalam PBM, kegiatan ini misalnya dilaksanakan secara serentak hari
Jum’at dengan alokasi waktu dua jam pelajaran pada jam pertama. Kegiatan Imtaq diisi
dengan kegiatan yang bervariasi yaitu kultum diisi oleh perwakilan siswa dari tiap-tiap
kelas, memperlancar bacaan do’a-doa, tadarus Al Qur’an sampai dengan ceramah agama
baik oleh guru dari dalam maupun dengan mengundang ustadz dari luar sekolah.
k. Berbusana Muslimah (Memakai Jilbab)
l. Sholat berjamaah di masjid sekolah pada saat jam istirahat,
m. Shalat Jum’at di Mushalla/Masjid Sekolah,
n. Kotak Amal pada Hari Jum’at, Majelis Ta’lim Dharma Wanita dan Guru,

Akhirnya dapat disimpulkan bahwa pencegahan kenakalan remaja dapat dilakukan


dengan miningkat kualitas, kuantitas dan keterlibatan semua pihak dalam mendorong
kegiatan positif dikalangan remaja.

Anda mungkin juga menyukai