PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Peningkatan mutu pelayanan merupakan prioritas utama di semua Rumah Sakit.
Upaya tersebut dilaksanakan melalui pembangunan sarana, prasarana, pengadaan
peralatan dan ketenagaan serta perangkat lunak lainnya, sejalan dengan pembangunan
rumah sakit pada umumnya. Pada era seperti sekarang ini, peningkatan mutu pelayanan
adalah isu strategis di semua penyelenggara jasa dikarenakan tingkat pendidikan dan
sosial ekonomi masayarakat saat ini yang semakin meningkat. Masyarakat saat ini
cenderung menuntut pelayanan yang lebih baik, profesional, dan lebih bermutu termasuk
pula pelayanan kesehatan. Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat akan
mutu pelayanan tadi maka fungsi pelayanan kesehatan termasuk pelayanan dalam rumah
sakit secara bertahap perlu terus ditingkatkan agar menjadi lebih efektif dan efisien serta
memberi kepuasan terhadap pasien, keluarga maupun masyarakat.
Gawat Darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis
segera guna penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut.
Pasien yang masuk ke UGD RS tentunya butuh pertolongan yang cepat dan tepat untuk
itu perlu adanya standar dalam memberikan pelayanan gawat darurat sesuai dengan
kompetensi dan kemampuannya sehingga dapat menjamin suatu penanganan gawat
darurat dengan respontime yang cepat dan penanganan yang tepat. Semua itu dapat
dicapai antara lain dengan meningkatkan sarana, prasarana, sumberdaya manusia dan
manajemen Unit Gawat Darurat Rumah Sakit sesuai dengan standar.
Unit gawat darurat merupakan unit integral dalam rumah sakit yang memiliki
peranan utama dalam memberikan pelayanan pasien gawat darurat. Pengalaman pasien
terhadap pelayanan yang diberikan di Unit Gawat Darurat tentunya akan menjadi
pengaruh yang besar terhadap persepsi umum terhadap pelayanan rumah sakit. Oleh
karena itu tentunya upaya peningkatan mutu pelayanan di Instalasi Gawat Darurat
merupakan unsur penting dari keseluruhan upaya peningkatan mutu pelayanan rumah
sakit.
II. TUJUAN
Tujuan Umum:
Instalasi Gawat Darurat dapat memberikan pelayanan kegawat daruratan secara
optimal sesuai dengan standar
Tujuan Khusus:
1. Menjamin penanganan gawat darurat yang cepat dan penanganan yang tepat dengan
response time < 5 menit
2. Terorganisirnya semua unsur di Unit Gawat Darurat secara terpadu dalam
memberikan pelayanan gawat darurat yang optimal, bermutu sesuai dengan standar
sehingga tercapainya respon transfer pasien dari UGD ke Rawat inap dengan cepat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ANALISA: Dari tabel terlihat bahwa hasil capaian indikator respontime / waktu tunggu
pelayanan gawat darurat di RS Nahdlatul Ulama Jombang terus mengalami peningkatan
yang signifikan setiap bulannya meskipun belum sesuai dengan target. Sosialisasi yang
terus menerus tentu sangat berpengaruh terhadap pengisian check list pemantauan waktu
tunggu pelayanan gawat darurat. Tentunya upaya upaya perbaikan dilakukan secara terus
menerus sehingga pada bulan berikutnya angka pelaporan tidak menurun. Rekomendasi
yang dapat dilakukan untuk memperbaiki capaian indikator tersebut antara lain dengan
selalu melakuakn sosialisasi pengisian check list kepada petugas / dokter, agar
pencapaian respontime pelayanan IGD ≤ 5 menit dapat tercapai 100% sesuai dalam
Standar Pelayanan Minimal.
ANALISA: Dari grafik terlihat bahwa hasil capaian indikator respontime / waktu tunggu
transfer pasien dari UGD ke ruang keperawatan di RS Nahdlatul Ulama Jombang dirasa
masih terlalu cukup lama dan belum sesuai dengan target yang diharapkan. Sosialisasi
yang terus menerus tentu sangat berpengaruh terhadap waktu tunggu transfer pelayanan
gawat darurat. Tentunya upaya upaya perbaikan dilakukan secara terus menerus dan
koordinasi dengan unit – unit terkait secara terpadu dalam memberikan pelayanan gawat
darurat yang optimal sehingga pada bulan berikutnya angka pelaporan tidak menurun.
Rekomendasi yang dapat dilakukan untuk memperbaiki capaian indikator tersebut antara
lain dengan selalu melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan unit terkait agar indicator
tersebut tercapai sesuai dalam Standar Pelayanan Minimal.
A. KESIMPULAN
Berasarkan hasil evaluasi, dapat disimpulkan :
1. Pelayanan keperawatan merupakan bagian integal dari pelayanan kesehatan di rumah
sakit yang harus menjaga mutu pelayanan kesehatan secara umum.
2. Hasil evaluasi Indikator Mutu pelayanan keperawatan klinik pada Respon time pelayanan
di UGD ≤ 5 menit sebesar 87.87%
3. Evaluasi Indikator Mutu asuhan keperawatan klinik dilakukan terhadap penanganan
pelayanan life saving: Respon transfer pasien dari UGD ke ruang perawatan sebesar
78.39%
B. SARAN
1. Untuk menilai indikator mutu asuhan keperawatan klinik perlu dilakukan penilaian secara
objektif dengan menggunakan metode dan instrument penilaian yang baku dan dilakukan
secara bertahap dan berkesinambungan.
2. Penambahan jumlah tenaga perawat dengan perhitungan ketenagaan sesuai dengan beban
kerja di ruangan
3. Dilakukan sosialisasi dan pengawasan berkala terhadap pelaksanaan SOP
4. Penyediaan alat sesuai dengan kebutuhan
5. Rencana membuat pengawasan berkala melalui super visi dan drilling keperawatan untuk
meningkatkan kecepatan, ketepatan dan ketanggapan dalam memberikan pelayanan.
6. Sosialisasi dan koordinasi dengan unit – unit terkait (Admisi, Radiologi, Laboratorium,
RM) Agar indikator mutu unit gawat darurat dapat tercapai
INDIKATOR MUTU KLINIK
KEPERAWATAN
OKTOBER – DESEMBER 2016
DI RUMAH SAKIT NAHDLATUL ULAMA
JOMBANG