Anda di halaman 1dari 5

2.

5 PT Phapros
2.5.1 Sejarah Perusahaan
PT. Phapros, Tbk didirikan oleh NV. Kian Gwan Handels Maatschappy (Prof. Liem
Wie Hock) pada tanggal 21 Juni 1954. PT. Phapros, Tbk bermula dari pegembangan usaha
Oei Tiong Ham Concern atau yang sering disingkat dengan OTHC. Pada saat itu Oei Tiong
Ham Concern (OTHC) adalah konglomerat pertama di Indonesia yang menguasai bisnis di
bidang argo industri dan gula. Phapros sendiri merupakan singkatan dari NV
Pharmaceutical Processing Industries. Pada awalnya saham PT.Phapros, Tbk dikuasai oleh
OTHC sebesar 96%, namun pada saat ini sebesar 54% saham dari PT. Phapros dikuasai PT.
Rajawali Nusantara Indonesia (PT.RNI) dan 46% sisanya dimiliki masyarakat umum.
2.5.2 Profil Perusahaan
2.5.2.1 Logo PT Phapros, Tbk
Pada saat ulang tahun ke 50 logo PT. Phapros, Tbk merubah logo yang ada
dengan logo baru. Makna dari logo baru PT.Phapros tersebut adalah tiga lingkaran
Gambar 2.1. Logo Lama PT. Phapros, Tbk. 4 berwarna merah kuning yang berurutan
ke atas melambangkan stake holder dari PT. Phapros, Tbk yang bekerja sama supaya
nilai kepentingan dari stake holder naik dan melaju bersama menyongsong masa
depan, para stake holder yang digambarkan pada logo diatas adalah konsumen,
pemegang saham, dan karyawan. Sedangkan warna merah kuning melambangkan
keberanian dan keharmonisan dalam berorganisasi. Lingkaran yang mela yang
menggambarkan benih ide baru dan memberikan gambaran mengenai landasan yang
kokoh. Letak lingkaran yang berdekatan menggambarkan kekeluargaan dan karakter
yang kuat. Warna biru pada tulisan menggambarkan perkembangan, inovasi,
kebijaksanaan dan kesungguhan. Typografi yang dipilih menggambarkan
kesederhanaan yang stabil, kuat dan kokoh.
2.5.2.2 Pencapaian PT. Phapros, Tbk.
Sejalan dengan perkembangan zaman, PT. Phapros, Tbk berusaha
mengembangkan produk-produk yang diproduksi. PT. Phapros mulai
mengembangkan sektor produksi pada tahun 1957 mengembangkan obat tablet, tablet
salut gula (Livron B Plex), pada tahun 1960 mengembangkan obat injeksi (Pehacain
Injeksi), pada tahun 1963 mengembangkan obat kapsul (Pehacycline), pada tahun
1964 mengembangkan obat sirop (Livron Tonic), pada tahun 1972 mengembangkan
obat salep dan cream (Fluocort N Cream dan NB Tab Oint), pada tahun 1978
mengembangkan obat tablet salut selaput (Metaneuron), pada tahun 1990
mendapatkan sertifikat CPOB, pada tahun 1999 mendapatkan sertifikat ISO 9001
tentang sistem mutu, pada tahun 2000 mendapatkan sertifikat ISO 14001 tentang
lingkungan, pada tahun 2002 berhasil memproduksi 137 jenis obat, dan 124 jenis
diantaranya obat hasil pengembangan PT. Phapros, Tbk, pada tahun 2004
memperkenalkan AgroMedicine (Agromed), pada tahun 2009 mendapatkan sertifikat
OHSAS 18001:2007 (Occupational Health and Safety Assessment Series). Untuk
mengembangkan serta menguatkan jaringan distribusi, PT. Phapros, Tbk bekerja sama
dengan PT. Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) untuk obat jenis generik dan inpres,
sedangkan untuk obat jenis ethical PT. Phapros, Tbk melakukan pemasaran secara
mandiri. Sedangkan untuk disributor pemasaran, PT. Phapros, Tbk telah bekerja sama
dengan PT.Rajawali Nusindo sejak tahun 1997.
2.5.3 Struktur Organisasi PT Phapros. Tbk
2.5.3.1 Pengadaan (Procurement)
Bagian pengadaan bertugas untuk memenuhi kebutuhan produksi, seperti material
produksi, suku cadang mesin, kebutuhan alat kantor dan marketing, sehingga dapat
disimpulkan bahwa bagian pengadaan mengurus tentang permitaan pembelian, penawaran
produk, evaluasi dari pembelian, pembayaran, mengevaluasi dan memilih vendor, serta
melakukan pemantauan dalam pengadaan bahan. 9 Jika dijabarkan secara rinci, tugas dari
bagian pengadaan adalah sebagai berikut: 1. Membeli keperluan yang sesuai dengan
kualitas, kuantitas dan spesifikasi yang telah ditentukan. 2. Membeli keperluan dengan
harga yang kompetitif serta memiliki jangka waktu pembayaran yang cukup lama. 3.
Mendapatkan barang tepat waktu. 4. Memperbaiki supplier mengenai kualitas dan
ketersediaan barang. Kualitas, waktu pengiriman, kuantitas, ketentuan pembayaran, dan
ketersediaan merupakan faktor-faktor penting dalam proses pengadaan. Data-data
mengenai supplier yang memenuhi kualifikasi PT. Phapros, Tbk menjadi sangat penting,
hal tersebut untuk menjamin kualitas dari bahan baku yang akan digunakan oleh PT.
Phapros, Tbk. Kriteria supplier yang ditentukan oleh PT. Phapros, Tbk antara lain adalah
harga, kualitas bahan, ketepatan waktu pengiriman, waktu pembayaran. Sedangkan untuk
supplier baru PT. Phapros memilliki kriteria berupa profil perusahaan, daftar produk, serta
setifikat Good Manufacturing Practices (GMP), ISO, dan hal lain bila diperlukan. Bagian
Pengadaan terhubung dengan departemen PPPP menggunakan sistem MRP II. Bagian
pengadaan dihubungkan dengan departemen PPP supaya bagian pengadaan mengetahui
permintaan dari departemen PPP. Untuk proses pemilihan bahan baku harus melalui
proses pengujian sampel yang dilakukan oleh departemen Perencanaan dan
Pengembangan Produk (PPP).
Untuk menghindari kesalahan komunikasi maka proses penerimaan dan pengeluaran
barang harus dicatat, catatan yang ada meliputi jumlah, nomor batch, tanggal penerimaan,
tanggal pelunasan, dan tanggal kadaluarsa apabila ada.
2.5.3.2 Departemen Produksi
Departemen produksi yang ada di PT. Phapros, Tbk terdiri dari tiga deparetemen,
yaitu :
1. Departemen Tablet, Tablet Salut, dan Kapsul (TTSK) Departemen TTSK bertugas untuk
memproduksi obat-obatan yang berbentuk tablet, tablet salut, dan kapsul. Bagian produksi
TTSK berada di lantai dua gedung produksi non β-Laktam. Sedangkan proses pengemasan
produk dari TTSK dilakukan di lantai satu gedung produksi non β-Laktam, proses
pengemasan meliputi kemasan primer dan sekunder. Proses pengemasan yang dilakukan di
departemen TTSK dibagi menjadi dua bagian, yaitu pengemasan primer yang PRODUKSI
β- LAKTAM TTSK & OT ISS 11 terdapat di grey area dan pengemasan sekunder yang
teradpat di black area.
2. Departemen Injeksi Salep, dan Sirup (ISS) Bagian injeksi, salep, dan sirup atau yang
sering disingkat ISS memproduksi obatobatan yang berbentuk sediaan steril injeksi, salep,
sirup non β-Laktam, dan pembuatan aqua pro injeksi, sesuai dengan rencana produksi yang
sudah ditetapkan oleh departemen PPPP. Proses produksi serta pengemasan yang dilakukan
oleh departemen ISS dilakukan di gedung produksi non β-Laktam. Untuk proses printing,
viewing, dan pengemesan sekunder di departemen ISS dilakukan di grey area. Sedangkan
untuk proses produksi yang terdapat di white area dibagi menjadi dua, yang pertama adalah
area produksi dengan kelas 100 (menggunakan LAF, produksi aseptis, filling sediaan
injeksi) dan yang kedua adalah kelas 10.000 (menggunakan HEPA-filter, kelas 10.000
digunakan untuk menunjang area kelas 100).
3. β-Laktam Proses produksi antibiotika yang ada di gedung produksi β-Laktam dilakukan
di gedung yang berbeda dengan gedung produksi non β-Laktam, karena golongan ibat β-
Laktam dapat menyebabkan hipersensitifitas, selain itu untuk menghindari proses
kontaminasi terhadap produk obat-obatan yang lain. Gudang penyimpanan bahan baku β-
Laktam dipisah dengan bahan baku dari obat lain. Gedung produksi β-Laktam memiliki
sistem pengolahan limbah sendiri, pengolahan limbah ini bertujuan supaya cincin β-Laktam
terpecah. Sebelum bekerja di bagian β-Laktam karyawan harus melalui tes sensitivitas
terhadap antibiotik golongan penisilin, supaya terhindar dari gangguan kesehatan.
2.5.3.3 Departemen Perencanaan dan Pengembangan Produk (PPP)
Departemen PPP bertanggung jawab untuk membuat dan merencanakan produk baru.
Proses pembuatan produk baru ini meliputi riset mengenai formulasi hingga kemasan yang
akan digunakan. Selain membuat dan merencanakan produk baru, departemen PPP juga
bertugas untuk menyempurnakan formulasi dan kemasan dari produk-produk yang sudah
ada. Produk Agromed dikembangkan untuk memperkuat pasar obat herbal yang dimiliki
oleh PT. Phapros, Tbk. Sedangkan untuk pengembangan me too proucts dilakukan supaya
PT. Phapros, Tbk menjadi pelopot me too products. Pengembangan produk yang
dilakukan PT. Phapros, Tbk biasanya membutuhkan waktu 2 hingga 3 tahun. Ide
mengenai pengembangan produk yang dilakukan departemen PPP berasal dari pemasaran
(untuk menyesuaikan keinginan pasar), bagian produksi, dan bagian lainnya. Ide-ide yang
muncul diproses oleh departemen Bussines Development, dan ide yang disetujui akan di
proses oleh tim yang dibentuk departemen PPP untuk dibuat menjadi rancangan proyek,
mulai dari formulasi, metode analisa, desain kemasan, hingga registrasi produk.
Departemen PPP membawahi lima bagian, yaitu :
1. Pengembangan Formulasi Pengembangan formulasi bertugas untuk mempelajari
formulasi, menyusun formula berdasar sifat fisika dan sifat kimia, serta pengembangan
standar. Jika formula standar tidak ditemukan, akan dibuat formula alternatif. Formula-
formula yang telah dibuat harus melalui prose trial orientasi, untuk menentukan
formula yang paling baik. Setelah melakukan formulasi dilanjutkan dengan proses
laboratory scale dengan uji stabilitas (minimal 6 bulan) dan terakhir dilakukan pilot
scale, minimal 1 /10 ukuran batch komersial yang digunakan untuk gambaran untuk
produksi full batch. Data yang didapat dari pilot scale digunakan untuk registrasi 16
dengan ketentuan minimal dibuat dalam 2 batch pilot dan dilampirkan data stabilitas
dalam setahun.
2. Technical Support Technical Support bertugas untuk memecahkan masalah yang
berhubungan dengan produk eksisting selama produksi yang terdapat di departemen
produksi, dan juga melakukan transfer proses toll manufacturing agar ketersediaan
produk terjamin, dan memperbaiki proses produksi supaya sesuai dengan ketentuan
yang berlaku, dan sesuai pinsip cost effectiveness.
3. Pengembangan Kemasan Bagian pengembangan kemasan memiliki tugas untuk
mendesain kemasan yang sesuai spesifikasi dari produk yang akan dikemas, serta
menentukan komposisi dari kemasan yang akan digunakan. Untuk membuat konsep
kemasan dilakukan analisa segmen yang dilakukan bekerja sama dengan bagian
pemasaran untuk produk OTC, sedangkan produk generik dan ethical harus sesuai
dengan aturan dari BPOM. Rancangan desain yang diajukan harus disertai formulir
registrasi, agar proses registrasi cepat dan nomor registrasi segera keluar.
2.5.4 Dokumentasi dan Registrasi
Bagian dokumentasi dan registrasi bertugas menyusun, dan mengkompilasi data yang
dibutuhkan untuk mendaftarkan produk baru supaya mendapat Nomor Ijin Edar (NIE) dan
mendaftarkan produk yang sudah ada. Penyusunan dokumen meliputi PPI olah atau
kemas, Catatan Per Bets (CPB) olah dan kemas, spesifikasi dan prosedur pemeriksaan
bahan baku, bahan kemas, produk jadi, dan bertanggung jawab untu entry BOM, spek IT,
routing, item number pada sistem MFG-Pro/QAD supaya dapat diproses MRP.
2.5.5 Pengembangan Analisa
Bagian pengembangan analisa bertugas untuk membuat kriteria dan prosedur
pemeriksaan bahan baku atau produk yang sudah divalidasi, dan studi stabilitas 19
accelerated dan real time condition. Hasil pengembangan analisa ini akan diberikan pada
pengendalian mutu untuk proses analisa.
2.5.6 Produk yang Dihasilkan
PT. Phapros, Tbk memproduksi lebih dari 250 macam produk, mulai dari produk
obat-obatan dan produk alat kesehatan. Produk dari PT.Phapros, Tbk sendiri
dikelompokkan menjadi:
1. Produk PT. Phapros, Tbk yang meliputi:
a) Produk rutin (produk dengan nama dagang seperti Antimo, Bio ATP, Becefort,
Supralivron, Livron B-Plex, dan lain-lain).
b) Produk obat generik berlogo (Amoxicillin kaplet, Ampicillin kaplet, Ampicillin
sirup, dan lain-lain).
c) Produk Pesanan Pemerintah seperti produk PKD (Peningkatan Kesehatan
Daerah), contohnya adalah obat antituberkulosis.
d) Produk Agromed (Tensigard® , Ocugard, Hepagard, Fitogen, X-gra® , dan
lain-lain).
2. Produk-produk lisensi dari Boehringer Mannheim GmBHm Jerman, American Product
USA, Lederle Laboratories Division, Lekk Ljubljana Slovenia, F. Trenka Austria, dan
Schwabe Jerman, contohya adalah Artane tablet, Xiclav tablet, Diamox tablet, dan
lain-lain.
PT. Phapros, T. (2018). PT. Phaptos, Tbk. Diakses Tanggal 11 Maret 2018, dari
http://www.phapros.co.id/

Anda mungkin juga menyukai