Anda di halaman 1dari 20

Revisi Juli 2003

Modul 3
EE 4712 Sistem Komunikasi Bergerak
Sistem Komunikasi
Bergerak Seluler
Oleh :
Nachwan Mufti A, ST

Organisasi

Modul 3 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler

A. Pendahuluan page 3
B. Frequency Reuse page 13
C. Handoff page 19
D. Channel Assignment Strategies page

Modul 3 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler 2


A. Pendahuluan
Yang mendasari perkembangan
Keterbatasan spektrum frekuensi
Efisiensi penggunaan spektrum frekuensi
Dalam system komunikasi wireless selular (mobile ataupun fixed) daerah pelayanan akan dibagi-bagi
menjadi daerah-daerah cakupan yang kecil, yang disebut sebagai sel, dengan menara transmitter cukup
rendah dan daya pancar cukup rendah juga sehingga akan lebih murah dari system komunikasi
bergerak generasi sebelumnya (IMTS)

• Low power transmitter


• Small coverage area
• Frequency reuse
• High power transmitter • Handoff
• Large coverage area • Central control
• Cell splitting to increase call capacity
Modul 3 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler 3

A. Pendahuluan

Konsep Sel
Sel menunjukkan cakupan sinyal
Sel berbentuk heksagonal ( atau bentuk yang lain ) hanya digunakan
untuk mempermudah penggambaran pada layout perencanaan

SEL IDEAL SEL REAL SEL MODEL

Modul 3 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler 4


A. Pendahuluan
Representasi coverage sistem selular

Bentuk geometris yang meliputi


keseluruhan daerah service tanpa overlap
dengan luas daerah yang sama

Realitas ?
Jauh berbeda ! Grid sel teoritik digunakan
untuk mempermudah penggambaran / perencanaan

Modul 3 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler 5

A. Pendahuluan
Macam-Macam Konfigurasi Sel ...
1) Omnidirectional • Pada kondisi awal
Rx biasanya digunakan pola
Rx
Tx omnidirectional
( tergantung demand ).
• Kegunaan dari pola
Sectoring
2) Sectoring 120o a. Menambah kapasitas
b. Mengurangi
interferensi

3) Sectoring 60o

Modul 3 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler 6


A. Pendahuluan

Macam-Macam Konfigurasi Sel

4 sector ( quad sector )

Modul 3 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler 7

A. Pendahuluan

Parameter Dasar Pada Siskomber Selular


2 macam kata kunci yang menjadi perbedaan sistem komunkasi bergerak seluler
dengan sistek komunikasi yang lain adalah :
Frequency Reuse
Konsep Hand Off
Konsep frequency reuse memungkinkan penggunaan frekuensi yang sama
pada sel yang berbeda , diluar jangkauan interferensinya. Parameter yang
menjadi ukuran adalah perbandingan daya sinyal / carrier terhadap total
daya interferensinya

Sedangkan handoff memungkinkan seorang pengguna pindah dari suatu


sel ke sel yang lain tanpa adanya pemutusan hubungan. Terjadi
pemindahan frekuensi / kanal secara otomatis yang dilakukan oleh sistem

Penjelasan lebih lanjut tentang frequency reuse dan handoff akan


dijelaskan pada bagian selanjutnya….

Modul 3 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler 8


A. Pendahuluan

Arsitektur Umum:
Voice link
Data link

RBS / BTS
MS

SEL # 1
PSTN

Base Station
MS RBS / BTS Controller
SEL # 2
BSC

Mobile Station

Gateway Operation and


Radio Base Station (AMPS) or Base MSC/ MTSO Maintenance
Transceiver System (GSM)
HLR
OMC
Centre
VLR
Mobile Switching Centre (GSM)
Home Location Register or Mobile Telephone Switching
Office (AMPS)
Visitor Location Register

Modul 3 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler 9

A. Pendahuluan
MS
= Mobile Station / Mobile Unit
= Perangkat yang terdiri dari :
• Subscriber Transceiver
• Control Unit
• Antena
MTSO / MSC
= Mobile Telephone Switching Office / Mobile Switching Center.
= Merupakan pusat koordinasi dari semua cell site yang ada +
berfungsi sebagai perangkat penyambung utama.
= Elemen-elemen :
• Switching Unit
• Prosesor :
♣ Database processor
♣ Switch processor
♣ Coordination processor
• Data base unit berisi :
• VLR (Visitor Location Register), penyimpan data-data temporer yang masuk
dari MSC lain , dan sifatnya resident
• HLR (Home Location Register), penyimpan data-data tetap dari pelanggan
dalam MSC itu sendiri.
Modul 3 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler 10
A. Pendahuluan

RBS / BTS
= Radio Base Station / Base Transceiver Station
= Merupakan perangkat transceiver yang berhubungan dari / ke
pelanggan (Interface / repeater antara MS dan MSC) .
= Elemen-elemen RBS :
• Transceiver
• Control Unit / BSC / Base Station Controller
• Antena
• Data terminal
site 3 sektor dengan 7
array antena tiap single
sektornya antenna
How does site location look
like ? base station
jalur transmisi housing
gelombang
mikro menuju
BSC

Modul 3 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler 11

A. Pendahuluan

Macrocell, Microcell, dan Picocell ...


Satellite
Cell

Macrocell

Microcell
Indoor
Picocells

Modul 3 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler 12


A. Pendahuluan

Proses Terjadinya Komunikasi...


• Memasuki jaringan
( kasus sistem analog AMPS )
MS dihidupkan, mencari kanal-kanal kontrol memilih salah satu
yang paling kuat dayanya dan akan ‘menggenggamnya’ .
Pemilihan kanal kontrol yang paling kuat ini juga berarti memilih
base station dengan sinyal terkuat.
Dalam tiap beberapa detik terjadi pelaporan MS kepada sistem
mengenai level daya, sensitivitas, dan juga lokasi terakhir melalui
kanal kontrol reverse, disebut sebagai Location Updating

Jumlah kanal kontrol yang dipakai biasanya adalah 5


% dari total kanal yang tersedia ( 95 % digunakan
sebagai kanal suara dan data trafik ) [RAP 96].

Modul 3 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler 13

A. Pendahuluan
• Mobile Originating Call (kasus sistem analog , AMPS )
Kirim parameter identitas, melalui kontrol reverse diberikan
identitas MIN ( Mobile Identification Number ) MS pemanggil , ESN (
Electronic Serial Number ) MS pemanggil, serta identitas / MIN dari
MS yang dipanggil.
Mobile station juga akan mengirimkan SCM ( Station Class Mark )
yang berisi data teknis MS yang bersangkutan yang mengindikasikan
level transmit maksimum dari MS.
Validasi authentikasi dilakukan sentral MSC akan melakukan validasi
authentikasi terhadap pasangan MIN dan ESN untuk memastikan
bahwa MS tersebut adalah pelanggan legal pada jaringan.
Paging dilakukan jika jika MS adalah pelanggan legal, MS yang
cocok MIN-nya akan memberikan respon melalui reverse control
channel kepada BTS , selanjutnya BTS akan melaporkan handshaking
ini kepada MSC.
Komunikasi bisa dilakukan setelah MSC memindahkan panggilan dari
kanal kontrol ke pasangan (1 pair) kanal trafik

Modul 3 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler 14


A. Pendahuluan
Sample Call Setup (GSM)...

PCH (Paging of the mobile station)


RACH (Channel request)
AGCH (Channel assignment)
SDCCH (Reply to the paging from network)
SDCCH (Authentication request)
SDCCH (Authentication response)
SDCCH (Request to transmit)
SDCCH (Acknowledgment of request)
SDCCH (Setup message for incoming call)
SDCCH (Confirmation)
SDCCH (Assignment of a traffic channel)
FACCH (Acknowledgment of traffic channel) Mobile
Station
FACCH (Alerting)
Base FACCH (Connect when mobile ‘answers’)
Station FACCH (Acceptance of connect message)
TCH (Exchange of user data)

Modul 3 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler 15

A. Pendahuluan

• Handoff / Handover
(kasus sistem analog, AMPS )
Kontrol daya dilakukan MSC ketika komunikasi sedang
berlangsung untuk menjaga kualitas call.
Kanal kontrol khusus diberikan saat MS berpindah cakupan
dari satu sel ke sel yang lain, kanal kontrol khusus akan
digunakan sebagai kanal trafik dan pada kondisi ini call akan
dikontrol oleh BTS dan juga oleh MSC .
Drop Call akan terjadi jika sampai pada selang waktu
tertentu ( yang merupakan bagian dari optimasi sistem ),
MS tidak juga mendapatkan kanal voice dari BTS yang baru.

Diskusikan
Apa perbedaan antara Blocking Probability
dengan Dropping Probability ?

Modul 3 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler 16


B. Frequency Reuse
Definisi Frequency Reuse
Pengulangan atau menggunakan kembali frekuensi yang sama pada
area yang berbeda di luar jangkauan interferensinya

Jarak 'bebas' interferensi

Sinyal yang diinginkan = C


F1

F3 F2 F2
titik A

Sinyal interferensi = I

Modul 3 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler 17

B. Frequency Reuse

Parameter Kinerja
→ C/I ( Carrier to Interference Ratio )
Jarak 'bebas' interferensi

Sinyal yang diinginkan = C


F1

F3 F2 F2
titik A

Sinyal interferensi = I

• Dari gambar di atas, kondisi kasus terburuk ada pada titik A


• Pada kondisi kasus terburuk tersebut, perbandingan antara daya
carrier terhadap daya interferensi ( C/I = Carrier to Interference )
harus tetap lebih besar atau sama dari C/I minimum yang
dipersyaratkan oleh sistem seluler yang bersangkutan

Modul 3 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler 18


B. Frequency Reuse

→ C/I minimum tergantung dari sistem seluler yang


diimplementasikan…
4
C 1 D
=   AMPS, C/I = 18 dB
I N R 2
C 9K
D = K=
63N
=
63.6
= 6,48 = 7
= 3K I N 9 9
R
GSM, C/I = 12 dB
16N 16.6
R K= = = 3,26 ≈ 4
9 9
D N = Jumlah sel penginterferensi
K = Ukuran Kluster

Modul 3 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler 19

B. Frequency Reuse
Konsep Kluster
• Kluster adalah sekelompok sel yang masing-masing selnya memiliki 1 set
frekuensi yang berbeda dengan sel yang lain .
• Ukuran kluster ( dilambangkan = K, sering juga dilambangkan = N ) adalah
jumlah sel yang terdapat dalam 1 kluster
Contoh :
K=3 artinya terdapat 3 sel dalam 1 kluster
K=4 artinya terdapat 4 sel dalam 1 kluster
freq. reuse pattern / cluster freq. reuse pattern
K=3 K=4
2 2 2

1 1 1 3

3 3 4 2
reuse 2 2 1 3
reuse 1
1 3 4
3 4 reuse
reuse

Modul 3 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler 20


B. Frequency Reuse

Kapasitas User Tiap Sel


• Jumlah user tiap sel jumlah user
dinyatakan oleh rumus
berikut : BWAlokasi ch RF
N=
BWch RF K
BW

1 2 3 n 1' 2' 3' n' 1'' 2'' 3'' n''

F1 F2 F3

F2

F1
F2 F3

Dapat disimpulkan, jumlah frekuensi


carrier dalam satu sel adalah lebih dari F1 F3

satu buah…
K=3

Modul 3 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler 21

B. Frequency Reuse

Kaidah Penentuan Nomor Sel


→ Kaidah Parameter Geser
Lalui sejauh i sel dari sel referensi sepanjang rantai heksagonalnya ( garis
lurus yang menghubungkan dua pusat sel), lalu berputar 60o berlawanan
dengan arah jarum jam, kemudian lalui sepanjang j sel pada arah tersebut.
Pada posisi akhir disitulah letak freq. reuse nya.
Z2 = i2 + j2 - 2ij.cos 120o
i,j = 0,1,2,3, ... Z2 = i2 + j2 - 2.i.j (0,5)
sel referensi Z2 = i2 + j2 + i.j
Z2 ≅ K ---- K = ukuran
0 z cluster
j=2 60
0 j K = i2 + j2 + i.j
i=1
120
untuk,
i i = 1 dan j = 1 K=3
i = 1 dan j = 2 K=7
i = 0 dan j = 2 K=4
i = 2 dan j = 0 K=4
Modul 3 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler 22
B. Frequency Reuse
Sistem Koordinat
v

u (v2 − v1 )
(u2 − u1 )sin 30o

Modul 3 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler 23

B. Frequency Reuse

Berbagai nilai kluster K


atau N , yang mungkin
terjadi

Modul 3 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler 24


B. Frequency Reuse

{ ]}
1

D = (u 2 − u1 ) cos 30
2
( o 2
) + [(v 2 − v1 ) + (u 2 − u1 )sin 30 o 2 2

{ }
1
D = (u 2 − u1 ) + (v 2 − v1 ) + (u 2 − u1 )(v 2 − v1 )
2 2 2

Jika, (u1 , v1 ) = (0,0)


(u 2 , v 2 ) = merupakan nilai integer = ( i , j )
Maka,

D = i 2 + ij + j2
Pada contoh di samping,
i= 2 dan j = 1

D = i 2 + ij + j2 = 2 2 + 2.1 + 12 = 2,65

Modul 3 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler 25

B. Frequency Reuse
Kaidah Penentuan Nomor Sel
Contoh # 1 : K = 3 → Kaidah Parameter Geser

1 3 1
2
utk i = 1 dan j = 1 K= 3
2 3
1 2 3 • i=1,j=1
• K = 12 + 12 + 1.1 = 3
1
1 2 3
• Sumber interferensi maksimum
2 3 2
= 6.
3
1

2 3
Kluster

Modul 3 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler 26


B. Frequency Reuse
Kaidah Penentuan Nomor Sel
Contoh # 2 : K = 4 → Kaidah Parameter Geser

i = 0, j = 2
K = i 2 + ij + j2 = 4
Q = 3K = 3,46

Kluster

Modul 3 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler 27

B. Frequency Reuse
Kaidah Penentuan Nomor Sel
Contoh # 3 : K = 7 → Kaidah Parameter Geser

i = 1, j = 2
K = i 2 + ij + j2 = 7
Q = 3K = 4,58

Kluster

Modul 3 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler 28


B. Frequency Reuse
Kaidah Penentuan Nomor Sel
Contoh # 4 : K = 12 → Kaidah Parameter Geser

Kluster

i = 2, j = 2
K = i 2 + ij + j2 = 12
Q = 3K = 6

Modul 3 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler 29

B. Frequency Reuse
Contoh # 5 : K = 19 Kaidah Penentuan Nomor Sel
→ Kaidah Parameter Geser

i = 3, j = 2
K = i 2 + ij + j2 = 19
Q = 3K = 7,55

Kluster

Modul 3 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler 30


B. Frequency Reuse

Konsepsi kluster pada CDMA…


Dalam pengertian yang sama, yang sudah
kita pahami…ukuran kluster di jaringan
selular CDMA, KCDMA = 1, artinya
frekuensi operasi yang sama diterapkan
disemua sel

Tetapi CDMA memakai konsep


clustering untuk perencanaan kode PN,
hal ini untuk mencegah kemungkinan
terjadinya aliasing antar kode didalam
satu sel. Pada jaringan CDMA, dikenal
istilah PN reuse factor

Modul 3 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler 31

C. Handoff
Definisi
• Handoff adalah suatu peristiwa perpindahan kanal dari MS tanpa terjadinya
pemutusan hubungan dan tanpa melalui campur tangan dari pemakai.
• Handoff tidak berbeda dengan handover kecuali bahwa istilah handoff
digunakan di Amerika, sedangkan istilah handover digunakan di Eropa.
• Peristiwa hand over (H.O) ‘umumnya’ terjadi karena pergerakan MS sehingga
keluar dari cakupan sel asal dan masuk cakupan sel baru.

Sel #1 Sel #2 Sel #3

F1 F2 F3

pergerakan MS

HO HO
F1 ke F2 F2 ke F3

Modul 3 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler 32


C. Handoff

2 Alasan dasar untuk handoff ...


• MS keluar dari cakupan BTS ( alasan klasik ! )
- Level sinyal terima terlalu rendah
- Bit error rate (BER) terlalu tinggi
• Untuk keseimbangan beban jaringan
- Trafik disatu sel terlalu tinggi sehingga beberapa MS
‘diserahkan’ ke sel yang lain
Catatan : Standar GSM mencatat 40 alasan untuk handover !!

2 Fase handoff ...


1. MONITORING PHASE
- Pengukuran kualitas sinyal dan ‘melihat’ kemungkinan radio link alternatif
- Inisiasi handoff jika diperlukan
2. HANDOVER HANDLING PHASE
- Penentuan point of attachment (PoA) yang baru
- Inisiasi kemungkinan prosedur re-routing

Modul 3 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler 33

C. Handoff

Perbedaan konsepsi HO sistem


seluler generasi pertama dan Generasi II : Sistem Digital TDMA
kedua ...
- Keputusan HO dibantu MS ( MAHO -
Generasi I : Sistem Analog Mobile Assisted Handoff )
- Pengukuran kuat sinyal - Tiap MS mengukur sinyal yang
dilakukan oleh BS dan diterima dari BS yang
disupervisi oleh MSC mengelilinginya dan melaporkan ke
BS-nya
- BS secara konstan melakukan
pengukuran sinyal dari tiap - Handoff diinisiasi jika level terima
kanal voice dari BS tetangga mulai meningkat
melebihi level sinyal dari BS-nya
- Locator receiver mengukur kuat sendiri
sinyal MS pada sel tetangga
- Keputusan atas dasar periode waktu
- MSC menentukan terjadi HO atau derajat level tertentu (margin
atau tidak HO)
- MSC menentukan terjadi HO atau
tidak

Modul 3 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler 34


C. Handoff

- Kasus paling umum - Dikontrol oleh kedua


- Sering disebabkan - 2 kasus : (1) inter-cell / intra-BSC, MSC
interferensi narrowband (2) inter-BSC / intra-MSC
- BSC melakukan operasi HO,
assign kanal di sel baru dan
melepas kanal lama di sel
sebelumnya

Modul 3 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler 35

C. Handoff
Mekanisme handover ...

Modul 3 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler 36


C. Handoff

Modul 3 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler 37

C. Handoff

Modul 3 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler 38


D. Channel Assignment Strategies
Channel assignment / channel alocation :
Proses pengalokasian/ pemberian kanal trafik
Kanal trafik perlu diberikan • Panggilan baru di dalam sel
kepada user berkaitan dengan : • Kejadian handover

Ada bermacam-macam skema algoritma pengalokasian kanal ( channel allocation


scheme ) , dan skema pengalokasian kanal dapat mempengaruhi performansi sistem !

a. Fixed channel assignment


Kanal yang disediakan dalam 1 sel / sektor tertentu, modifikasi
dari metoda ini adalah borrowing scheme
b. Dynamic channel assignment
3 kelas channel Kanal tidak dialokasikan dalam sel/sektor secara permanen.
assignment MSC mengalokasikan kanal berdasarkan : probabilitas blocking
mendatang di semua sel, jarak reuse,C/I, cost factor , dsb ⌫
meningkatkan kompleksitas sistem !!
c. Others : hybrid kedua hal diatas, scheduling, prediction,
prioritisation

Modul 3 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler 39

D. Channel Assignment Strategies

Asistensi # 1
• Bahas berbagai strategi channel assignment
Lihat paper berikut :
Katzela, Naghshineh, “ Channel Assignment
Schemes for Cellular Mobile Telecommunication
Systems – A Comprehensive Survey “
Jurnal lengkap bisa dikopi pada dosen atau asisten

Modul 3 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler 40

Anda mungkin juga menyukai