Anda di halaman 1dari 12

KEBEBASAN PERS DAN HAK PUBLIK

Acan Mahdi

Abstrak

Tulisan ini adalah upaya melihat kembali urgensi kebebasan pers bagi masyarakat.
Dengan mere-vew ulang konsep kebebasan pers, dan melihat praktik kebebasan pers
dibeberapa negara, tulisan ini mengantarkan kita pada kesimpulan bahwa, kebebasan
pers merupakan hak asasi warga Negara. Karenanya, kebebasan pers dalam masyarakat
demokrasi merupakan pengejawantahan hak asasi manusia tersebut. Dengan membuka
kran demokrasi melalui kebebasan pers berarti kita membuka atau memberikan
kesempatan kepada warga Negara untuk mendapatkan hak asasinya. Kajian-kajian
mengenai urgensi kebebasan pers bagi masyarakat menunjukkan bahwa kebebasan pers
sangat membantu masyarakat dalam mendapatkan hak-hak publiknya seperti, partisipasi
dalam politik, akses kesehatan dan pendidikan yang baik, serta menjaga kekuasaan dari
prilaku menyimpang dan korupsi. Kebebasan pers bahkan menjadi jaminan bagi investor
untuk menanamkan modalnya.

Kata Kunci: Kebebasan Pers, Hak Publik

A. Muqaddimah press, yang dianalogikan sebagai


kebebasan dari penguasa. Dalam sejarah
Dalam pengayaannya, tulisan ini
(Adinegoro,1961: 60), pengakuan dan
akan dimulai dengan memaparkan
perlindungan atas hak untuk bebas dari
mengenai konsep kebebasan pers,
pengaruh atau tekanan penguasa sudah
kebebasan pers dan masyarakat, dan
dimulai sejak deklarasi Magna Charta
beberapa catatan yang penting untuk
(1215). Dalam konteks pers, secara
menjadi bahan diskusi. Terakhir, tulisan
eksplisit ditetapkan dalam Pasal 12
ini akan memperlihatkan “benang merah”
Virginia Bill of Right (15 Mei 1776)
dari keseluruhan isi tulisan ini, seperti
tentang kebebasan persuratkabaran.
pada kesimpulan.
Selanjutnya, spirit Piagam Virginia
dimasukkan ke dalam Konstitusi Amerika
B. Konsep Kebebasan Pers
Serikat (1787). Kemudian, tahun 1789,
Kebebasan pers di sini adalah
sebagai terjemahan dari freedom of the

﴾ 20 ﴿
Piagam Virginia diadopsi pula oleh bebas sebagai pendekatan untuk melihat
Perancis. fenomena praktik kebebasan pers di
Kebebasan pers dengan demikian tanah air.
adalah kebebasan berkomunikasi dan Pers bebas diyakini lahir dari
berekspresi dalam memberikan informasi rahim libertarian, yang menjadikan
kepada publik melalui media massa, baik kebebasan individu sebagai hak asasi.
media cetak maupun media elektronik. Siebert (1986: 43) menjelaskan bahwa
Kebebasan ini menunjuk tidak adanya lahirnya pers bebas dipengarui oleh
campur tangan Negara atau pemerintah filsafat libertarian yang berkembang di
maupun elemen masyarakat lain, baik abad XVII dan XVIII. Prinsip-prinsip
individu maupun kolektif dalam demokrasi yang menghargai dan
memberikan informasi kepada publik, dan memberikan kebebasan individu dalam
secara konstitusional keberadaanya memandang realitas sosial merupakan
dilindungi oleh negara. prinsip-prinsip utama dalam filsafat
Salah satu pendekatan untuk libertarian. Manusia menurut kaum
melihat praktik kebebasan pers adalah libertarian adalah binatang yang rasional
dengan teori pers bebas (libertarian). dan memiliki tujuan sendiri. Kebahagian
Teori pers bebas (libertarian) merupakan dan kesejahteraan individual adalah
antitesa dari pendekatan sebelumnya tujuan masyarakat, dan manusia sebagai
dalam praktik pers, yaitu pers otoriter organisme yang berfikir, sanggup
(outritarian), yang menjadikan pers mengorganisir dunia sekelilingnya dan
sebagai subordinat pemerintah atau membuat keputusan yang dapat
negara. Sebagaimana nama yang memajukan kepentingannya. Para filsuf
melekat pada dirinya, pers libertarian libertarian menolak dengan tegas
merupakan praktik kebebasan pers, yang anggapan bahwa negara adalah ekpresi
dalam praktiknya menolak intervensi usaha manusia yang tertinggi, meski
pemerintah atau penguasa dalam mereka mengakui dengan sedikit
memberikan informasi kepada khalayak keraguan, bahwa negara merupakan alat
pembacanya. Pers, dalam teori libertarian yang berguna dan bahkan sangat
bukan subordinat dari penguasa, diperlukan. Kebenaran menurut kaum
melainkan mitra sejajar pemerintah dalam libertarian adalah sesuatu yang bisa saja
menjalankan roda pembangunan. berbeda dengan yang diajarkan
Penelitian ini hanya akan membahas dan sebelumnya, tetapi kebenaran merupakan
menggunakan pers libertarian atau pers kesatuan yang pasti dan dapat ditemui

﴾ 21 ﴿
serta dapat didemonstrasikan kepada opini yang bebas di ”pasar
terbuka”. Asumsi lainnya lagi
semua manusia yang berfikir. Secara
mengatakan bahwa karena setiap
sederhana menurut Siebert, teori orang berbeda-beda pendapatnya,
maka setiap orang harus
libertarian menempatkan manusia
diperbolehkan menyampaikan
sebagai mahluk yang berakal yang secara bebas dan bahkan giat
pendapatnya sendiri, asalkan ia
mampu membedakan sendiri mana yang
mengijinkan ula orang lain
benar mana yang salah. Mereka tidak menggunakan hak yang sama.
Asumsi terakhir mengatakan
perlu dibimbing oleh penguasa.
bahwa dengan adanya saling
Kebenaran tidak lagi menjadi milik toleransi dan saling
membandingkan opini-opini yang
kekuasaan, tetapi menjadi salah satu hak
berbeda itu akan muncul opini
asasi manusia, dan karenanya menjadi yang terbukti paling rasional dan
dapat diterima semua pihak.”
milik setiap individu.
Sumbangan terpenting liberalisme Abad XVIII diyakini Siebert
dalam kehidupan masyarakat, terutama sebagai abad dimana prinsip-prinsip pers
hubungan pers dan penguasa adalah secara keseluruhan beralih dari otoritarisn
pernyataan pentingnya setiap orang, ke libertarian. Pada awal abad tersebut,
kepercayaan pada kemampuan lanjut Siebert, pengawasan pers
berfikirnya, dan konsep hak-hak asasi, di otoritarian sedang sekarat. Kekuasaan
mana kebebasan memilih agama, kerajaan untuk mengatur pers telah
berbicara, dan kebebasan pers dihapuskan, gereja tidak lagi berfunsi
merupakan bagiannya. Siebert (1986: 48) sebagai agen-agen pengatur, dan
mengutif pendapat Prof. Carl Becker yang monopoli negara dalam penerbitan telah
dianggap sangat tepat sebagai landasan dihapuskan. Menjelang akhir abad itu,
bagi pemikiran di atas, sebagai berikut: prinsip-prinsip pers libertarian disisipkan
”doktrin demokrasi tentang dalam hukum dasar dan kalimat undang-
kebebasan berbicara dan
undang yang melindungi kebebasan
kebebasan pers apakah itu
dianggap sebagai hak asasi atau berbicara dan kebebasan pers. Siebart
hak yang tidak dapat dipindahkan,
mencatat setidaknya ada tiga orang
berdasarkan pada beberapa
asumsi. Salah satu di antaranya Inggris dan satu orang Amerika yang
adalah bahwa manusia ingin
telah memberikan sumbangan-
mendapatkan kebenaran dan akan
cenderung ingin dibimbing sumbangan penting dalam masa transisi,
kebenaran itu. Asumsi lain adalah,
yaitu: John Milton di abad XVII; John
bahwa satu-satunya cara yang
pada akhirnya akan memberikan Erskine dan Thomas Jefferson pada abad
kebenaran adalah kompetensi
XVIII; dan John Stuart Mill d abad XIX.

﴾ 22 ﴿
Pernyataan Mill yang terkenal ”tidak ada eksperimen yang lebih
menarik daripada eksperimen kita
mengenai pentingnya kebebasan individu
sekarang ini dan yang kita yakini
untuk berekspresi seperti yang dikutif pada akhirnya akan memberikan
bahwa manusia dapat diperintah
Siebert berikut ini:
oleh pikiran dan kebenaran.
”Jika semua umat manusia kecuali Dengan demikian, obyek kita yang
satu orang, punya satu pendapat pertama adalah membukakan
yang sama dan hanya satu orang seluruh jalan bagi manusia menuju
pendapatnya yang berbeda, maka kebenaran. Cara yang terbaik yang
umat manusia tidak dibenarkan pernah ada sampai sekarang
untuk membungkam yang satu adalah dengan kebebasan pers.
orang itu, sama halnya orang yang Karenanya, perslah yang lebih
satu itu, jika punya kekuasaan, tidak dahulu dibungkam oleh orang-orang
dibenarkan membungkam umat yang takut tindakannya diselidiki.
manusia. Jika sebuah opini Keteguhan rakyat dalam bertahan
merupakan milik perorangan yang di tengah penyalahgunaan pers,
tidak ada nilainya selain untuk ketajaman mereka untuk
dirinya sendiri; jika dihilanginya membedakan antara kebenaran
kesempatan untuk menikmati opini dan keselahan, menunjukkan
itu semata-mata merupakan sebuah bahwa mereka dapat dipercaya
kerugian pribadi, maka akan ada untuk mendengarkan semua yang
kerugian yang dibebankan pada benar dan salah. Karena itu saya
sedikit orang atau pada banyak meyakininya, untuk lebih pasti,
orang. Tetapi membungkam bahwa membuka pintu kebenaran,
pernyataan pendapat merupakan dan membentengi kebiasaan
kejahatan karena membungkam itu menguji segalanya dengan akal
adalah perampokan terhadap pikiran, adalah rantai-rantai paling
manusia; anak cucu kita dan tepat untuk diikatkan pada tangan-
generasi yang sekarang ini; mereka tangan para petugas kita, untuk
yang tidak sepakat dengan opini itu, mencegah agar mereka nanti tidak
tetap lebih banyak daripada yang membelenggu rakyat dengan dasar
meyetujuinya. Jia itu benar, mereka keinginan sendiri.”
kehilangan kesempatan untuk
merubah kesalahan menjadi
Pers bebas (libertarian) pada
kebenaran; jika opini itu salah,
mereka kehilangan keuntungan dasarnya menunjuk dan mengindikasikan
yang begitu besar, yaitu
tidak adanya campur tangan penguasa
pemahaman yang lebih jelas dan
kesan yang lebih hidup tentang (pemerintah), maupun setiap elemen
kebenaran sebagai tabrakan antara
masyarakat lain, baik perorangan maupun
kebenaran itu dengan kesalahan.”
kolektif dalam menyampaikan informamsi
Selain itu Siebert juga mengutif
kepada publik. Hal ini merupakan
pendapat Thomas Jefferson tentang
implikasi pratis dari prinsip-prinsip dasar
kebebasan pers, filsuf dan juga seorang
demokrasi. Memang secara historis, pers
negarawan, seperti di bawah ini.
libertarian tumbuh dan berkembang dari
rahim demokrasi.

﴾ 23 ﴿
C. Kebebasan Pers dan Masyarakat pemerintahan. Keberadaannya sebagai
penyimbang dan sebagai wadah tempat
Bagi masyarakat demokratis, pers
aspirasi warga negara dapat
bahkan dibaca sebagai pilar keempat,
diperbincangkan. Pers dan pemerintah
selain eksekutif, yudikatif dan legislatif.
saling mengisi satu sama lainnya.
Pers dalam konteks ini berfungsi sebagai
Hubungan yang terbangun adalah
”anjing penggonggong”, selain fungsi
simbiosis mutualisme.
ekonomi, informasi, hiburan dan
pendidikan bagi masyarakat.
D. Diskusi
Pengawasan yang ketat oleh pers bagi
kehidupan berbangsa, terutama dalam Rudiger (2002) meneliti hubungan
pelaksanaan pemerintahan menempatkan kebebasan pers, modal kemanusiaan dan
dirinya sebagai kekuatan lain diluar korupsi. Penelitian ini awalnya berjudul
pemerintah dalam arti luas. Hal ini wajar, Press Freedom, Human Capital, And
dari beberapa kajian literatur yang peneliti Corruption. Penelitian ini dilakukan
lakukan, seperti yang telah dipaparkan dengan survey dibeberapa Negara Eropa
sebelumnya menunjukkan peranan pers dan negara berkembang di Asia.
yang begitu signifikan dalam Studi ini menyimpulkan bahwa,
pembangunan manusia dan masyarakat. petama, rendahnya tingkat kebebasan
Kebebasan pers, berdasarkan penelitian- pers dapat menyebabkan korupsi
penelitian tersebut berbanding lurus meningkat. Bahwa di negara-negara
dengan prilaku korupsi oleh pelaksana dengan tingkat pengawasan sipil mereka
pemerintahan. Kebebasan pers juga yang rendah terhadap kepentingan
berdasarkan penelitian tersebut, umum, peningkatan pendidikan
berbanding lurus dengan kehidupan yang (pendidikan, terutama lebih maju)
lebih baik, akses kesehatan dan mungkin tidak memiliki dampak positif
pendidikan yang baik bagi masyarakat. yang diharapkan pada korupsi, terutama
Kebebasan pers, seperti ditunjukkan dari saat mereka bisa meningkatkan agen
penelitian tersebut, bahkan berbanding sewa mencari kapasitas. Kami
lurus dengan pengetahuan dan partisifasi memberikan bukti empiris bahwa
politik masyarakat. kenaikan sekunder dan pendidikan tinggi
Dalam pemerintahan demokrasi, memiliki dampak negatif terhadap korupsi
posisi pers adalah sebagai partner di negara-negara yang kurangnya
pemerintah dalam menjalankan roda kebebasan pers. Tidak, sebaliknya, tidak

﴾ 24 ﴿
ada efek negatif seperti dari pendidikan menginterpretasikan temuan ini bersama
dasar Kami kemudian berkonsentrasi kebijaksanaan, dan terutama sebagai
pada hubungan langsung antara cara untuk menunjukkan bahwa ada
kebebasan pers dan korupsi. Meskipun kebutuhan mendesak untuk penelitian
mudah diamati dan diakui secara luas lebih mendalam. Namun, ketika kita
bahwa tingginya tingkat kebebasan pers berpikir bahwa pembukaan umum di atas
cenderung berjalan seiring dengan sebuah ekonomi untuk perdagangan
rendahnya tingkat korupsi (dan wakil internasional berkhasiat dalam dirinya
versa), kami telah menyediakan bukti sendiri, untuk saat ini kami akan meminta
bahwa penyebab berjalan terutama dari untuk sangat hati-hati dalam membuka
pers kebebasan untuk korupsi, yaitu tidak advokasi demi melawan korupsi.
adanya kebebasan pers mengarah pada T. Leeson (2005) melakukan studi
korupsi meningkat. Penguatan kebebasan dengan judul Media Freedom, Political
pers dengan demikian merupakan alat Knowledge, and Participation. Seperti
yang efisien dalam memerangi korupsi. judulnya penelitian ini menitikberatkan
Kedua, hubungan antara pada relasi kebebasan media terhadap
keterbukaan perdagangan dan korupsi pengetahuan dan partisipasi politik
tidak menjadi fokus utama artikel ini, masyarakat. Studi ini dilakukan dengan
namun tampaknya layak disebutkan survei terhadap tiga belas negara di
bahwa hasil kami berbeda secara Eropa di antaranya Turki, Romania dan
substansial dari yang disajikan dalam Bulgaria.
literatur empiris sejauh ini. Minoritas Penelitian ini menyimpulkan
artikel tidak menemukan korelasi kuat, bahwa kebebasan media yang rendah
tetapi mayoritas menemukan korupsi sangat terkait dengan pengetahuan politik
lebih rendah tingkat berjalan beriringan masyarakat miskin, partisipasi politik yang
dengan keterbukaan lebih untuk yang rendah dan partisipasi pemilih yang
berdagang. Anehnya, kita menemukan rendah. Secara khusus, di mana negara
berlawanan kuat efek dalam dimensi mengontrol media, warga Negara
waktu, yaitu negara-negara yang cenderung bodoh dan apatis secara
meningkatkan keterbukaan mereka politis. Pada gilirannya, warga yang
terhadap perdagangan mengalami tingkat bodoh dan apatis terhadap politik, tidak
korupsi meningkat pada saat yang sama. punya pengetahuan politik atau tidak
Sebagai masalah ini belum menjadi fokus cukup aktif untuk secara efektif
utama dari makalah ini kami ingin memantau atau menghukum kegiatan

﴾ 25 ﴿
politisi mementingkan diri sendiri. masyarakatnya, meskipun tingkat
Keadaan sebaliknya terjadi di Negara kebebasan pers yang rendah.
dengan kebebasan media yang lebih Pippa Norris (2006), mencoba
tinggi. mengukur dampak kebebasan pers
Anne-Sophie Novel (2006) terhadap berbagai indikator demokrasi.
meneliti tentang Press Freedom and Penelitian ini berjudul The Role of the
Poverty : An analysis of the correlations Free Press in Promoting Democratization,
between the freedom of the press and Good Governance, and Human
various aspects of human security, Development. Penelitian ini dilakukan
poverty and governance. Studi dilakukan dengan survei diberbagai negara di
dengan survey dibeberapa Negara maju empat benua, kecuali Australia. Untuk
Eropa dan Asia. Negara maju di Asia benua Asia, di antaranya China dan Iran,
yang menjadi sampel di antaranya adalah benua Eropa di antaranya Swedia dan
Jepang, sedangkan Negara berkembang Belgia, Afrika di antaranya Nigeria dan
di antaranya Malaysia dan Brunai Rwanda, dan Benua Amerika di
Darussalam. antaranya Cuba dan Venezuela. Studi ini
Studi ini berkesimpulan bahwa menyimpulkan bahwa terdapat korelasi
kebebasan pers berkorelasi positif yang positif antara kebebasan pers
terhadap tingkat pembangunan yang baik dengan penegakan demokrasi,
dan mengurangi kemiskinan. Studi ini pemerintahan yang baik dan
juga memperlihatkan hubungan yang pembangunan manusia disebuah negara.
positif antara kebebasan pers dan akses Keseluruhan analisis memberikan
kesehatan yang layak, dan akses dukungan yang besar terhadap klaim-
pendidikan yang baik. Namun penelitian klaim dari teoretisi liberal tentang peran
ini memberikan pengecualian, bahwa kritis pers bebas, sebagai salah satu
kebebasan pers bukanlah barang mewah komponen utama dari kedua demokrasi
bagi negara-negara dengan tingkat dan pemerintahan yang baik. Ini
ekonomi tinggi, seperti di Jepang, berfungsi untuk mengkonfirmasi apa yang
Malaysia dan Brunai Darussalam. Ketiga banyak telah lama dicurigai atau
negara ini berhasil membangun dengan dianggap tidak kritis, tetapi seperti
baik, dengan tingkat kemiskinan yang konfirmasi penting untuk
kecil, akses kesehatan yang layak dan mengintegrasikan kembali studi tentang
pendidikan yang bermutu bagi struktur komunikasi politik menjadi
pendekatan standar untuk menjelaskan

﴾ 26 ﴿
proses demokratisasi. Struktur media kesimpulan yang dapat dihubungi tentang
berita dan peran yang mengadopsi kaitan antara kebebasan pers dan pribadi
jurnalis merupakan komponen penting keamanan.
dari pemahaman yang lebih komprehensif Nabamita Dutta-Sanjuta Roy
perubahan rezim. (2007), melaukan penelitian dengan judul
Marina Guseva, Dkk. (2007) The Role of Foreign Direct Investment on
dengan studinya berjudul Press freedom Press Freedom. Sama dengan penelitian
and development : An analysis of yang dilakukan Eun Sak SA, penelitian ini
correlations between freedom of the press menjadikan kebebasan pers sebagai
and the different dimensions of variabel yang dipengaruhi (devendent
development, poverty, governance and variable). Secara umum penelitian
peace. Studi ini dilakukan dengan survei penelitian ini menyimpulkan bahwa peran
diberbagai negara dunia. Studi investasi langsung luar negeri berkorelasi
menyimpulkan bahwa pertama, positif terhadap kebebasan pers.
kebebasan pers sangat terkait dengan Dijelaskan dalam penelitian ini bahwa
tingkat pembangunan dan tingkat tingkat investasi luar negeri yang tinggi
kemiskinan di suatu negara, terpenuhinya berdampak positif terhadap sektor media
kebutuhan, akses kesehatan dan dan kebebasan pers.
pendidikan yang layak. Dua, bahwa Revianti (2006) meneliti Budaya
kebebasan pers secara positif berkorelasi Sensor-Diri Dalam Kebebasan Pers di
terhadap tata pemerintahan. Negara- Jepang. Studi dilakukan dengan
negara yang tidak memeiliki kebebasan pendekatan kualitatif, dengan empat teori
pers cenderung mangalami krisis dasar pers sebagai pisau analisis.
pemerintahan. Individu berdasarkan Penelitian ini menyimpulkan bahwa,
penelitian ini cenderung mengabaikan pertama, kontrol pemerintah terhadap
sistem mereka dalam membangun pers Jepang tidak begitu jelas terbuka
sehingga menyalahgunakan kekuasaan. sebagaimana terjadi pada negara-negara
Tiga, kebebasan pers berkorelasi positif lain, namun control oleh organisasi-
dengan rendahnya tingkat pengeluaran organisasi media sendiri sangat efektif
militer dan personil militer. Hubungan dan menghasilkan keadaan yang sama
antara kebebasan pers dan kekerasan sebagaimana pada situasi public yang
atau keamanan sangat lemah. Kurangnya tidak mendapatkan informasi cukup
data numerik yang dapat digunakan tentang pelaksanaan pemerintahan.
berarti bahwa tidak ada yang sangat kuat Bahwa pers Jepang acapkali dikatakan

﴾ 27 ﴿
atau dianggap bebas, bahkan mungkin dengan kekhasan konteks budayanya
paling bebas di Asia, adalah karena masing-masing menjadikan teori-teori
pemerintah Jepang jarang mengambil pers dasar tidak dapat sepenuhnya
tindakan pembatasan langsung secara diterapkan di Jepang.
terbuka terhadap pers. Mark Pearson dan Camille Galvin
Kedua, tindakan pembatasan (2007) meneliti peran Parlemen Australia
langsung atau sensor terhadap pers oleh dalam menyuarakan kebebasan dalam
pemerintah atau kelompok yang berkuasa konteks internasional. Penelitian berjudul
lain mungkin tidak perlu dilakukan, karena The Australian parliament and press
pers atau kalangan media Jepang sendiri freedom in an internasional context. Studi
telah dengan cermat, rajin dan hati-hati dilakukan dengan pendekatan kualitatif
melakukan pengawasan terhadap dirinya dengan grouded Glaser dan Strauss
sendiri. Sensor-diri telah menjadi theori untuk menjawab pertanyaan
semacam hal yang terinternalisasi dan penelitian. Penelitian ini berkesimpulan
dengan penuh kesadaran dan sukarela bahwa, pertama, jumlah dan berbagai
mereka lakukan, karena tidak mau negara yang disebutkan oleh anggota
mengganggu harmoni yang sudah terjalin parlemen dalam konteks kebebasan pers
antara media, pemerintah dan korporasi. menunjukkan bahwa mereka melihat
Tiga, Bahwa, dalam masa kebebasan pers sebagai isu internasional
transformasi sosial di Jepang, media turut dan bahwa Australia memiliki hak untuk
memainkan peranannya sebagai sarana mengucapkan atas dengan kewenangan
informasi, edukasi, dan entertainment. tertentu, meskipun tidak tampaknya
Namun keadaan budaya masyarakat otoritas sebanyak Amandemen Pertama
Jepang yang lebih mementingkan Amerika Serikat yang masih dianggap
hubungan harmonis dari pada kebebasan sebagai benchmark kebebasan pers. Ada
pers dan kebebasan menyatakan alasan lagi bahwa diskusi pers
pendapat, system politiknya serta kebebasan dipertimbangkan dalam
perkembangan sejarahnya, menjadikan konteks internasional, karena komunikasi
lebih diutamakan praktek sensor-diri pada dengan teknologi modern termasuk
media jepang. Internet dan isu-isu keamanan
Empat, keunikan keadaan pers internasional telah membuat diskusi
yang terkait dengan nilai budaya di tentang kebebasan pers dalam konteks
Jepang ini – dan mungkin juga hal yang murni dalam negeri kurang relevan.
sama terdapat di Negara-negara Asia lain anggota parlemen Australia senang untuk

﴾ 28 ﴿
menyajikan kebebasan pers Australia kepada masyarakat tentang informasi
sebagai sebuah mercusuar ke negara- yang tidak relevan, namun masalah politik
negara kurang demokratis. Namun, ini yang halus masih di bawah kontrol
mungkin sedikit lancang sejak hanya pemerintah.
peringkat 41 dalam Reporters Without Kedua, Kroasia dapat
Borders (RSF) indeks tahunan kebebasan meningkatkan kebebasan pers untuk
pers (Pacific Media Watch, 2004). menciptakan masyarakat yang lebih
Australia menempati peringkat di demokratis dengan memperhatikan
belakang beberapa mantan Blok timur pentingnya pendidikan publik dan
negara dalam indeks, termasuk Hungaria wartawan yang tidak boleh jatuh di bawah
(28), Republik Ceko (19) dan Polandia pengaruh politik manipulator, tetapi
(32), antara kritik dari pengawas yang menggunakan penilaian akal mereka
tentang kebijakan-kebijakan yang sendiri sebagai gantinya.
membatasi tekan akses ke pengungsi. Raymond Louw (2008) meneliti
Dua, Australia berdiri di Irak dan tentang kebebasan media, transparansi
partisipasinya dalam Koalisi dan bersedia dan pemerintahan. Judul asli penelitian ini
dalam Perang Irak pada tahun 2003 bisa adalah Media Freedom, Transparency
ditafsirkan oleh beberapa orang sebagai and Governance. Studi ini dilakukan
makna yang memperjuangkan nilai-nilai diempat Negara benua Afrika, yaitu
dasar demokrasi seperti kebebasan pers Ghana, Kenya, Rwanda dan Afrika
yang telah mengambil langkah Selatan. Penelitian ini berkesimpulan
melampaui retorika. bahwa kasus di empat negara ini -
Dubrovnik (2007) mencoba Ghana, Kenya, Rwanda dan Afrika
mempertanyakan masa depan kebebasan Selatan - memperlihatkan kebebasan
pers dan demokrasi di negaranya. ekspresi yang tertutup dalam laporan
Penelitian ini berjudul The Future of Press mereka ke Uni Afrika. Di Kenya, misalnya,
Freedom and Demokrasy in Croatia. pers itu dianggap penting, whistle blower
Penelitian ini dilakukan dengan untuk prilaku korupsi; di Rwanda,
pendekatan kualitatif, dengan empat teori masalah ini rumit dengan peran yang
dasar pers sebagai pisau analisis. dimainkan oleh beberapa wartawan - dan
Penelitian ini menyimpulkan bahwa, lain-lain yang menyamar sebagai
pertama, pengaruh politik yang kuat wartawan - selama genosida 1994.
terhadap wartawan yang diizinkan untuk
secara bebas memberikan informasi

﴾ 29 ﴿
E. Kesimpulan memiliki kebebasan pers, namun mampu
memberikan hak public kepada
Pembahasan di atas mengantar
msayarakatnya dengan baik.
kita pada kesimpulan bahwa, kebebasan
pers merupakan hak asasi warga Negara.
F. Daftar Bacaan
Karenanya, kebebasan pers dalam
masyarakat demokrasi merupakan Buku
pengejawantahan hak asasi manusia D. Adinegoro, 1961. Publistik dan
tersebut. Dengan membuka kran Djurnalistik, cet. 1 Jakarta:
demokrasi melalui kebebasan pers berarti Gunung Agung
kita membuka atau memberikan Siebert, F.S., Theodore Peterson, dan
kesempatan kepada warga Negara untuk Wilbur Schramm. 1956. Four
mendapatkan hak asasinya. Theories of the Press. Urbana,
Kajian-kajian mengenai urgensi IL: University of Illinois Press.
kebebasan pers bagi masyarakat
menunjukkan bahwa kebebasan pers Internet
sangat membantu masyarakat dalam Anne-Shove Novel, 2006. Press
mendapatkan hak-hak publiknya seperti, Freedom and Poverty : An
partisipasi dalam politik, akses kesehatan analysis of the correlations
dan pendidikan yang baik, serta menjaga between the freedom of the
kekuasaan dari prilaku menyimpang dan press and various aspects of
korupsi. Kebebasan pers bahkan menjadi human security, poverty and
jaminan bagi investor untuk menanamkan governance, (Jurnal Penelitian),
modalnya. Meskipun kajian-kajian ini http://portal.unesco.org/
bersifat kuantitatif, tetapi paling tidak (11/04/2010);
membuka mata kita bahwa kebebasan Dubrovnik, 2007. The Future of Press
pers sedikit banyak membantu dalam Freedom and Democracy in
mewujudkan masyarakat yang lebih baik. Croatia, (Jurnal penelitian),
Namun harus dicatat juga bahwa dalam http://www.cpi.hr/
konteks tertentu, kebebasan pers download/links/hr/8277.pdf
bukanlah “barang” mahal. Studi-studi (26/5/2010)
kuantitatif di atas memberikan gambaran Eun Suk SA, 2006. Factor influencing
kepada kita bahwa terdapat Negara- freedom of the press in South
negara terutama di Asia, yang tidak Korea: A survey of Print

﴾ 30 ﴿
Journalists opinions, (Jurnal muenchen.de/10185/1/The_Role
Penelitian), _of_Foreign_Direct_Investment_
http://www.ccsenet.org/journal/in on_Press_Freedom.pdf,
dex.php/ass/article/view/202/291 (25/06/2010);
0 (3/05/2010); Rudiger Ahrend, 2002. Press
Ilya Revianti Sudjono, 2006. Budaya Freedom, Human Capital, and
Sensor-Diri dalam Kebebasan Corruption. (Jurnal Penelitian),
Pers di Jepang, (Jurnal http://www.delta.ens.fr/
penelitian), http://journal.ui.ac.id/ abstracts/wp200211.pdf
Marina Guseva dkk, 2007. Press Raymond Louw, 2008. Media
Freedom and Development: An Freedom, Transparency and
Analysis of Correlations between Governance, (Jurnal Penelitian),
freedom of the Press and the http://www.afrimap.org/
different dimentions of english/images/documents/SAIIA
development, poverty _Louw_Media_200809.pdf,
government and peace, (Jurnal (26/06/2P010)
penelitian), Peter T. Leeson, 2005. Media
http://unesdoc.unesco.org/ Freedom, Political Knowledge,
images/ 0016/001618/ and Participation, (Jurnal
161825e.pdf Penelitian), http://www.
Mark Pearson dan Camille Galvin, peterleeson.com /ig_and_ap.pdf
2007, The Australian parliament (6/7/10);
and press freedom in an Pippa Norris, 2006. The role of the free
internasional context, (Jurnal press in promoting
penelitian), democratization, good
http://epublications.bond.edu.au/ governance, and human
cgi/ development, (Jurnal Penelitian)
viewcontent.cgi?article=1256&co //www. humanrightsinitiative.org/
ntext=hss_pubs (3/05/2010) programs/ai/rti/articles/
Nabamita Dutta and Sanjukta Roy, undp_rti_2006/annex3_backgrou
2007. The Role of Foreign Direct nd_paper.pdf, (12/04/2010);
Investment on Press Freedom,
(Jurnal Penelitian),
http://mpra.ub.uni-

﴾ 31 ﴿

Anda mungkin juga menyukai