Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Hal
BAB III BENTUK, NAMA, VISI, MISI, DAN CIRI KHAS POLITEKNIK BISNIS
KALTARA .................................................................................................. 36
3.1 Bentuk Perguruan Tinggi ........................................................................................... 36
3.2 Nama Perguruan Tinggi ............................................................................................. 37
3.3 Visi dan Misi Perguruan Tinggi ................................................................................ 37
3.3.1 Visi Politeknik Bisnis Kaltara ......................................................................... 37
3.3.2 Misi Politeknik Bisnis Kaltara ........................................................................ 37
3.4 Ciri Khas Perguruan Tinggi....................................................................................... 39
ii
BAB I
PENDAHULUAN
3
Indonesia mempunyai potensi yang lebih besar untuk menjadi negara maju karena
mempunyai modal pembangunan yang siap untuk diolah. Sebagai negara kepulauan,
kekayaan laut Indonesia yang luas merupakan modal pembangunan yang dapat
didayagunakan. Sementara itu, Perguruan Tinggi dan industri menjadi pihak-pihak
yang kompeten untuk mengolah dan memberikan nilai tambah pada produk-produk
berbasis sumberdaya alam tersebut.
Agenda pembangunan Indonesia berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) ketiga (2015-2019) adalah memantapkan pembangunan
secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif
perekonomian dengan berbasis pada Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia, SDM
yang berkualitas, serta kemampuan IPTEKS. Dari sisi daya saing, Indonesia saat ini
menempati posisi ke-34 dalam Global Competitiveness Report (GCR) tahun 2014-2015. Ini
adalah posisi terbaik Indonesia sejak 2010 dimana ketika itu berada di posisi ke-44 dan
sempat memburuk di tahun 2012-2013 dimana Indonesia berada pada peringkat 50.
Namun demikian, Indonesia masih berada di bawah Singapura (peringkat ke-2),
Malaysia (peringkat ke-20), bahkan Thailand (peringkat ke-31). Menurut World Economic
Forum (WEF), pilar pembentuk daya saing ada 12 buah. Perguruan tinggi berkontribusi
terhadap peningkatan indeks dari pilar kelima (pendidikan dan pelatihan pendidikan
tinggi) dan pilar kedua belas (inovasi) dalam upayanya mendukung daya saing.
Salah satu misi pembangunan Provinsi Kalimantan Utara menurut Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD) yaitu mewujudkan masyarakat
Kalimantan Utara yang unggul dengan mengedepankan pembangunan sumberdaya
manusia yang berkualitas dan memiliki daya saing melalui peningkatan pendidikan,
kesehatan, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. (Bappeda Provinsi
Kalimantan Uatara, 2015).
Upaya untuk dapat meningkatkan kualitas sumberdaya manusia di Indonesia
termasuk di Provinsi Kalimantan Utara, maka peran perguruan tinggi baik Perguruan
Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) sebagai lembaga yang
menjadi mesin pencetak sumberdaya manusia memiliki peran starategis dalam rangka
untuk mencetak lulusan yang profesional, berdaya saing tinggi untuk berkompetesi di
era global. Disamping itu dalam rangka untuk mewujudkan keterjangkauan dan
pemerataan yang berkeadilan dalam memperoleh pendidikan tinggi yang bermutu dan
relevan dengan kepentingan masyarakat bagi kemajuan, kemandirian, dan
4
kesejahteraan, diperlukan penataan pendidikan tinggi secara terencana, terarah, dan
berkelanjutan dengan memperhatikan aspek demografis dan geografis.
Yayasan Welas Asih Kaltara senantiasa berperan aktif dalam pengembangan
sumber daya manusia berkualitas sesuai dengan kualifikasi kebutuhan dunia kerja dan
mampu berkompetisi di era globalisasi dengan melalui penyelenggaraan pendidikan
tinggi. Dalam rangka untuk meningkatkan partisipasi aktif Yayasan Welas Asih Kaltara
untuk membantu pemerintah secara nasional dan regional, maka Yayasan Welas Asih
Kaltara akan mendirikan Politeknik Bisnis Kaltara dan pembukaan program studi baru
sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan peraturan perundang-undangan tentang
pendirian perguruan tinggi.
5
1.3 Landasan Hukum
Dasar hukum pendirian perguruan tinggi Politeknik Bisnis Kaltara adalah sebagai
berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
4. Permendikbud 73 Tahun 2013 Tentang Penerapan KKNI
5. Permendikbud Nomor 84 Tahun 2013 tentang Pengangkatan Dosen PNS di PTS
6. Permendikbud Nomor 50 Tahun 2014 tentang Penjaminan Mutu
7. Permendikbud Nomor 46 Tahun 2014 Tentang Pendidikan dan Pembelajaran
Layanan Khusus pada Perguruan Tinggi
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Permenristekdikti Nomr 44 Tahhun 2015
Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
9. Permendikbud No. 95 Tahun 2014 Tentang Pendirian, Perubahan dan
Pembubaran PT (BAB IV, Pembukaan, pasal 25 sd 32)
10. Permendikbud No. 154 Tahun 2014 Tentang Rumpun Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi serta Gelar Lulusan Perguruan Tinggi
11. Pedoman Penyususunan Kurikulum dan Pembelajaran Perguruan Tinggi
12. Standar Operasional Pelaksanaan (SOP) Internal Perguruan Tinggi
13. Permendikbud Nomor. 87 Tahun 2014 tentang Akreditasi Pergurua Tinggi
14. Surat Edaran DIKTI Nomor 887/E.E3MI/2014 Tentang linieitas bidang ilmu
15. Surata Edaran DIKTI Nomor 696/E.E3MI/2014 Tentang Linieritas Bidang Ilmu
Bagi Dosen
6
ini disebabkan oleh perguruan tinggi yang ada saat ini belum menyelenggarakan
beberapa program studi yang dibutuhkan lulusannya. Selama ini pasokan tenaga hanya
memperoleh dari perguruan tinggi di luar Provinsi Kalimantan Utara terutama di
Provinsi Kalimantan Timur yang telah menyelenggarakan program studi tersebut
sehingga menimbulkan adanya kesenjangan antara jumlah lulusan dan kebutuhan
lulusan untuk beberapa program studi.
Berdasarkan pemetaan bentuk, jenis dan jumlah perguruan tinggi di Provinsi
Kalimantan Utara sebagaimana uraian di atas, maka Yayasan Welas Asih Kaltara
melalui rapat pengurus telah menyepakati dan menetapkan untuk mendirikan
Politeknik Bisnis Kaltara di Tarakan. Penetapan pendirian Politeknik Bisnis Kaltara
berdasarkan pertimbangan potensi dan keterbatasan kemampuan yayasan, potensi
prospek minat mahasiswa dan permintaan dunia kerja pengguna lulusan. Penetapan
pendirian perguruan tinggi berbentuk Politeknik berdasarkan Rapat Badan Pengurus
Yayasan Welas Asih Kaltara yang dituangkan dalam Berita Acara Rapat Yayasan
tanggal 15 Juli 2015 Tentang Pendirian Politeknik Bisnis Kaltara di Tarakan.
7
BAB II
KEBUTUHAN DUNIA KERJA TERHADAP LULUSAN
Salah satu isu penting dalam ketenagakerjaan, di samping keadaan angkatan kerja
(economically active population) dan struktur ketenaga kerjaan adalah isu pengangguran.
Dari sisi ekonomi, pengangguran merupakan produk dari ketidakmampuan pasar kerja
dalam menyerap angkatan kerja yang tersedia. Ketersediaan lapangan kerja yang relatif
terbatas, tidak mampu menyerap para pencari kerja yang senantiasa bertambah setiap
tahun seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Tingginya angka pengangguran
tidak hanya menimbulkan masalah‐masalah di bidang ekonomi, melainkan juga
menimbulkan berbagai masalah di bidang sosial, seperti kemiskinan dan kerawanan
sosial. Data tentang situasi ketenagakerjaan merupakan salah satu data pokok yang
dapat menggambarkan kondisi perekonomian, sosial, bahkan tingkat kesejahteraan
penduduk di suatu wilayah dan dalam suatu waktu tertentu atau kurun waktu tertentu.
Masalah tenaga kerja menyangkut banyak aspek dan sifatnya menyeluruh, serta
merupakan isu nasional yang mempunyai implikasi kebijakan.
Persentase penganggur di kalangan terdidik juga meningkat drastis.
Pengangguran terdidik tercatat mencapai 12,0 persen tahun 2009, juga meningkat dua
kali lipat dari persentase pada 2004 yang hanya mencapai 5,7 persen. Ironisnya,
peningkatan penganggur di kalangan terdidik terjadi pada saat jumlah pengangguran
secara keseluruhan mengalami penurunan, baik dalam persentase maupun secara
absolut. BPS menunjukkan bahwa jumlah persentase pengangguran terus menurun
dari 9,86 persen dari angkatan kerja pada 2004 menjadi 8,14 persen dari angkatan kerja
pada 2009. Demikian pula, secara absolut, jumlah penganggur turun dari 10.251.351
orang pada 2004 menjadi 9.258.964 juta orang pada 2009.
Pendidikan merupakan salah satu sasaran pokok pemerintah dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pada kehidupan sekarang ini semua orang
berkepentingan terhadap jalannya pendidikan karena pendidikan merupakan wadah
pembinaan tenaga kerja, dapat untuk menambah lapangan pekerjaan, serta untuk
memperoleh status tertentu dalam masyarakat. Dunia pendidikan sekarang ini
dihadapkan pada tantangan kemajuan zaman. Dengan adanya kemajuan zaman ini,
7
banyak aspek‐aspek kehidupan yang berubah dan bergeser. Oleh karena itu, mau tidak
mau paradigma dan sistem pendidikan harus disesuaikan dengan tuntutan zaman.
Tentu saja perubahan tersebut diharapkan dapat menuju pendidikan masa depan yang
lebih baik.
Pendirian Politeknik Bisnis Kaltara harus mampu menjamin bahwa lulusan
program studi yang akan diselenggarakan memiliki prospek kerja yang masih
dibutuhkan oleh dunia kerja. Kebutuhan lulusan akan memberikan jaminan terhadap
penyelenggaraan perguruan tinggi untuk tidak berkontribusi terhadap peningkatan
pengangguran di Provinsi Kalimantan Utara, Regional Kalimantan dan secara nasional.
Berikut ini akan diuraikan kebutuhan dunia kerja dari masig-masing program studi yang
akan diselengggarakan oleh Politeknik Bisnis Kaltara di Tarakan.
8
ketersediaan data terhadap jumlah lembaga pemerintah dan sektor swasta yang
membutuhkan lulusan program studi yaitu dalam hal ini dikaji terhadap kebutuhan
lulusan secara nasional, regional Kalimantan dan spesifik di Provinsi Kalimantan Utara.
Perhitungan proyeksi kebutuhan dunia kerja terhadap lulusan program studi dilakukan
selama 20 tahuan penyelenggaraan yaitu (2015-2035) dengan asumsi memperhitungkan
jumlah ketersediaan tenaga saat ini dan rata-rata jumlah tenaga pensiun setiap
tahunnya. Data yang digunakan bersumber dati data Statistik BPS, Statistik
Kementerian Kesehatan, Statistik Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara dan
dari berbagai sumber.
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan dunia kerja terhadap lulusan program
studi Manajemen Keuangan Sektor Publik (D-IV) secara regional Kalimantan
menunjukkan kebutuhan lulusan program studi Manajemen Keuangan Sektor Publik
(D-IV) pada tahun 2015 sebanyak 3.264 orang dan proyeksikan akan meningkat
menjadi 5.237 orang pada tahun 2035. Selanjutnya secara spesifik di Provinsi
Kalimantan Utara lulusan program studi Manajemen Keuangan Sektor Publik (D-IV)
masih sangat dibutuhkan oleh dunia kerja untuk diperkaryakan pada tahun 2015 masih
kekurangan tenaga Sarjana Sains Terapan sebanyak 1.790 orang dan diproyeksikan
akan meningkat menjadi 2.872 orang pada tahun 2035. Hasil analisis tersebut
menunjukkan bahwa lulusan program studi keselamatan dan kesehatan kerja masih
sangat dibutuhkan oleh dunia kerja. Secara detail estimasi proyeksi kebutuhan lulusan
Program Studi Manajemen Keuangan Sektor Publik (D-IV) secara nasional, Regional
Kalimantan dan spesifik di Provinsi Kalimantan Utara disajikan pada Tabel berikut ini.
9
Tabel 2.1
Kebutuhan Lulusan Program Studi
Kebutuhan Tenaga Sesuai Jumlah Jumlah Proyeksi Kebutuhan Lulusan Tahun
Lembaga Pengguna Lulusan
Profil Lulusan Tenaga Tenaga 2015-2035
No Jumlah Pensiun
Jumlah Tenaga Tahun 2014 2015 2020 2025 2030 2035
Jenis Lembaga Posisi Tahun 2014
(unit) (unit) (orang) (orang) (orang) (orang)
Provinsi Kalimantan Utara
Rumah Sakit
1 Pemerintah
RS. Kemenkes 1 2 2 1 1 2 2 3 3 3
Pemda Provinsi - - - - - - - - -
Pemda Kabupaten 7 2 14 6 1 9 10 11 12 14
Pemda Kota 2 2 4 2 1 3 4 4 5 5
Kementrian Lain - - - - - - - - -
TNI 2 2 4 2 1 3 4 4 5 5
POLRI - - - - - - - - - -
Rumah Sakit Swasta
2 -
Non Profit
Swasta 15 2 30 14 1 17 19 22 24 28
BUMN 2 2 4 2 1 3 4 4 5 5
3 Puskesmas 120 2 240 108 5 137 155 174 196 220
4 Industri Pengolahan -
Makanan 58 2 116 52 3 66 75 84 95 107
Minuman 13 2 26 12 1 15 17 19 21 24
Tekstil 31 2 62 28 1 35 40 45 51 57
Pakaian Jadi 60 2 120 54 3 69 77 87 98 110
9
Kebutuhan Tenaga Sesuai Jumlah Jumlah Proyeksi Kebutuhan Lulusan Tahun
Lembaga Pengguna Lulusan
Profil Lulusan Tenaga Tenaga 2015-2035
No Jumlah Pensiun
Jumlah Tenaga Tahun 2014 2015 2020 2025 2030 2035
Jenis Lembaga Posisi Tahun 2014
(unit) (unit) (orang) (orang) (orang) (orang)
Kimia dan brang-barang
6 2 12 5 1 8 9 10 11 12
dari kimia
Farmasi, Produk Obat
1 2 2 1 1 2 2 3 3 3
Kimia, dan Obat
Barang Galian Bukan
25 2 50 23 1 29 32 36 41 46
Logam
Barang Logam, Bukan
8 2 16 7 0 9 10 12 13 15
Mesin
Funitur 26 2 52 23 1 30 34 38 42 48
Percetakan dan Reproduksi
14 2 28 13 1 16 18 20 23 26
Media Rekam
Pertambangan, Energi, dan
4 2 8 4 1 5 6 7 8 9
Migas
5 Hotel -
Non Bintang 1.816 1 1.816 817 41 1.040 1.170 1.317 1.482 1.668
Bintang 227 2 454 204 10 260 293 329 371 417
Lain-Lain (PLN,
6 60 2 120 54 3 69 77 87 98 110
PDAM, BUMN)
Jumlah (1 s/d 6) 2.469 29 3.122 1.405 73 1.790 2.014 2.267 2.552 2.872
Provinsi Kalimantan Timur
Rumah Sakit
1
Pemerintah
RS. Kemenkes - 2 - - 1 1 1 1 1 2
Pemda Provinsi 2 - - - - - - - -
Pemda Kabupaten 8 2 16 7 1 10 11 12 14 16
Pemda Kota 1 2 2 1 1 2 2 3 3 3
10
Kebutuhan Tenaga Sesuai Jumlah Jumlah Proyeksi Kebutuhan Lulusan Tahun
Lembaga Pengguna Lulusan
Profil Lulusan Tenaga Tenaga 2015-2035
No Jumlah Pensiun
Jumlah Tenaga Tahun 2014 2015 2020 2025 2030 2035
Jenis Lembaga Posisi Tahun 2014
(unit) (unit) (orang) (orang) (orang) (orang)
Kementrian Lain - - - - - - - - -
TNI 1 2 2 1 1 2 2 3 3 3
POLRI 1 2 2 1 1 3 3 3 4 4
Rumah Sakit Swasta
2 -
Non Profit
Swasta 4 2 8 4 0 5 5 6 7 7
BUMN 1 2 2 1 1 2 2 3 3 3
3 Puskesmas 158 2 316 142 7 181 204 229 258 290
4 Industri Pengolahan -
Makanan 18 2 36 16 1 21 23 26 29 33
Minuman 11 2 22 10 0 13 14 16 18 20
Tekstil 2 2 4 2 0 2 3 3 3 4
Pakaian Jadi 1 2 2 1 0 1 1 1 2 2
Kimia dan brang-barang
3 2 6 3 1 4 5 5 6 7
dari kimia
Farmasi, Produk Obat
2 2 4 2 1 3 4 4 5 5
Kimia, dan Obat
Barang Galian Bukan
27 2 54 24 1 31 35 39 44 50
Logam
Barang Logam, Bukan
4 2 8 4 0 5 5 6 7 7
Mesin
Funitur 44 2 88 40 2 50 57 64 72 81
Percetakan dan Reproduksi
11 2 22 10 0 13 14 16 18 20
Media Rekam
11
Kebutuhan Tenaga Sesuai Jumlah Jumlah Proyeksi Kebutuhan Lulusan Tahun
Lembaga Pengguna Lulusan
Profil Lulusan Tenaga Tenaga 2015-2035
No Jumlah Pensiun
Jumlah Tenaga Tahun 2014 2015 2020 2025 2030 2035
Jenis Lembaga Posisi Tahun 2014
(unit) (unit) (orang) (orang) (orang) (orang)
Pertambangan, Energi, dan
12 2 24 11 1 14 16 18 20 23
Migas
5 Hotel -
Bintang 50 2 100 45 2 57 64 73 82 92
Non Bintang 635 1 635 286 14 364 409 461 518 583
Lain-Lain (PLN,
6 47 2 94 42 2 54 61 68 77 86
PDAM, BUMN)
Jumlah (1 s/d 6) 1.025 29 1.415 637 34 812 914 1.029 1.158 1.303
Provinsi Kalimantan Tengah
Rumah Sakit
1 Pemerintah
RS. Kemenkes - 2 - - 1 1 1 1 1 2
Pemda Provinsi 1 - - - - - - - -
Pemda Kabupaten 17 2 34 15 1 20 22 25 28 32
Pemda Kota 1 2 2 1 1 2 2 3 3 3
Kementrian Lain - - - - - - - - -
TNI 4 2 8 4 1 5 6 7 8 9
POLRI 1 2 2 1 1 3 3 3 4 4
Rumah Sakit Swasta
2 -
Non Profit
Swasta 13 2 26 12 1 15 17 19 21 24
BUMN - 2 - - 1 1 1 1 1 2
3 Puskesmas 370 2 740 333 17 424 477 537 604 680
4 Industri Pengolahan -
12
Kebutuhan Tenaga Sesuai Jumlah Jumlah Proyeksi Kebutuhan Lulusan Tahun
Lembaga Pengguna Lulusan
Profil Lulusan Tenaga Tenaga 2015-2035
No Jumlah Pensiun
Jumlah Tenaga Tahun 2014 2015 2020 2025 2030 2035
Jenis Lembaga Posisi Tahun 2014
(unit) (unit) (orang) (orang) (orang) (orang)
Makanan 21 2 42 19 1 24 27 30 34 39
Minuman 14 2 28 13 1 16 18 20 23 26
Tekstil 1 2 2 1 0 1 1 1 2 2
Kimia dan brang-barang
2 2 4 2 1 3 4 4 5 5
dari kimia
Farmasi, Produk Obat
3 2 6 3 1 4 5 5 6 7
Kimia, dan Obat
Barang Galian Bukan
44 2 88 40 2 50 57 64 72 81
Logam
Barang Logam, Bukan
3 2 6 3 0 3 4 4 5 6
Mesin
Funitur 21 2 42 19 1 24 27 30 34 39
Percetakan dan Reproduksi
5 2 10 5 0 6 6 7 8 9
Media Rekam
Pertambangan, Energi, dan
17 2 34 15 1 20 22 25 28 32
Migas
5 Hotel -
Bintang 13 2 26 12 1 15 17 19 21 24
Non Bintang 30 1 30 14 1 17 19 22 24 28
Lain-Lain (PLN,
6 47 2 94 42 2 54 61 68 77 86
PDAM, BUMN)
Jumlah (1 s/d 6) 591 27 1.152 518 28 662 745 838 943 1.062
Jumlah Kalimantab 4.085 85 5.689 2.560 135 3.264 3.673 4.134 4.653 5.237
13
2.1.2 Jumlah Lulusan Dibandingkan dengan Kebutuhan Lulusan Program
Studi Manajemen Keuangan Sektor Publik
14
Tabel 2.2
Proyeksi Jumlah Lulusan Program Studi Manajemen Keuangan Sektor Publik
Tahun 2015-2035
Proyeksi Jumlah PT Penyelenggara Proyeksi Jumlah Lulusan
N Lingkup Tahun 2015-2035 Tahun 2015-2035
o Wilayah 2015 2020 2025 2030 2035 2015 2020 2025 2030 2035
(orang)
1 Kaltara - 1 1 1 1 - 38 38 38 38
2 Kaltim - - 1 1 1 - - 38 38 38
3 NTT - - - 1 1 - - - 38 38
Regional
4 - 1 2 3 3 - 38 76 114 114
Kalimantan
5 Nasional 36 37 38 46 47 266 304 342 380 418
Selanjutnya dari data jumlah lulusan hasil perhitungan di atas maka dapat
diestimasikan perbandingan jumlah lulusan yang akan dihasilkan dengan jumlah
kebutuhan lulusan program studi. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa
kekurangan kebutuhan lulusan program studi ini di Provinsi Kalimantan Utara Tahun
2015 adalah sebanyak 812 orang, di Regional Kalimantan kekurangan kebutuhan
lulusan program studi ini sebanyak 2.225 orang. Secara detail proyeksi perbandingan
jumlah lulusan yang dihasilkan dengan proyeksi kebutuhan lulusan program studi
disajikan pada Tabel Berikut ini.
Tabel 2.3
Proyeksi Perbandingan Jumlah Lulusan dengan Jumlah Kebutuhan Lulusan Program
Studi Manajemen Keuangan Sektor Publik Tahun 2015-2035
A. Proyeksi Jumlah Lulusan
Proyeksi Jumlah Lulusan Tahun 2015-2035
No Lingkup Wilayah 2015 2020 2025 2030 2035
(orang)
1 Kaltara - 38 38 38 38
2 Kaltim - - 38 38 38
3 Regional Kalimantan - 38 76 114 114
4 Nasional 266 304 342 380 418
B. Proyeksi Jumlah Kebutuhan Lulusan
Proyeksi Kebutuhan Lulusan Tahun 2015-2035
No Lingkup Wilayah 2015 2020 2025 2030 2035
(orang)
1 Kaltara 812 914 1.029 1.158 1.303
2 Kaltim 100 112 126 142 160
3 Regional Kalimantan 2.225 2.504 2.818 3.172 3.570
15
4 Nasional 751 845 951 1.070 1.205
Perbandingan Proyeksi Jumlah Lulusan dengan Kebutuhan Lulusan
Proyeksi Kekurangan Lulusan Tahun 2015-2035
No Lingkup Wilayah 2015 2020 2025 2030 2035
(orang)
1 Kaltara 812 876 991 1.120 1.265
2 Kaltim 100 112 88 104 122
3 Regional Kalimantan 2.225 2.466 2.742 3.058 3.456
4 Nasional 485 541 609 690 787
16
rata-rata jumlah tenaga pensiun setiap tahunnya. Data yang digunakan bersumber dati
data Statistik BPS, Statistik Kementerian Kesehatan, Statistik Dinas Kesehatan
Provinsi Kalimantan Utara dan dari berbagai sumber.
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan dunia kerja terhadap lulusan program
studi akuntansi secara regional Kalimantan menunjukkan kebutuhan lulusan program
studi akuntansi pada tahun 2015 sebanyak 1.379 orang dan proyeksikan akan
meningkat menjadi 2.212 orang pada tahun 2035. Selanjutnya secara spesifik di
Provinsi Kalimantan Utara lulusan program studi akuntansi masih sangat dibutuhkan
oleh dunia kerja untuk diperkaryakan pada tahun 2015 masih kekurangan tenaga
Sarjana Akuntansi sebanyak 494 orang dan proyeksikan akan meningkat menjadi 792
orang pada tahun 2035. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa lulusan program
studi akuntansi masih sangat dibutuhkan oleh dunia kerja. Secara detail estimasi
proyeksi kebutuhan lulusan Program Studi akuntansi Secara nasional, Regional
Kalimantan dan spesifik di Provinsi Kalimantan Utara disajikan pada Tabel berikut ini.
17
Tabel 2.4.
Kebutuhan Lulusan Program Studi Akuntansi
Kebutuhan Tenaga Sesuai
Jumlah Jumlah Proyeksi Kebutuhan Lulusan S1
Lembaga Pengguna Lulusan Profil Lulusan S1
Tenaga Tenaga Akuntansi Tahun 2015-2035
Akuntansi
No Pensiun
Jumlah Tahun
Jumlah Tenaga Tahun 2015 2020 2025 2030 2035
Jenis Lembaga Posisi 2014
2014
(unit) (unit) (orang) (orang) (orang) (orang)
Provinsi Kalimantan Utara
1 Rumah Sakit Pemerintah
RS. Kemenkes 1 6 6 3 1 4 5 5 6 7
Pemda Provinsi - - - - - - - - -
Pemda Kabupaten 7 4 28 13 1 16 18 21 23 26
Pemda Kota 2 4 8 4 1 5 6 7 8 9
Kementrian Lain - - - - - - - - -
TNI 2 4 8 4 1 5 6 7 8 9
POLRI 1 4 4 1 1 4 5 5 6 6
2 Rumah Sakit Swasta Non Profit -
Swasta 15 3 45 20 1 26 29 33 37 41
BUMN 2 3 6 3 1 4 5 5 6 7
3 Kantor Pajak/Dispenda 10 3 30 14 1 17 19 22 24 28
4 Perusahaan Industri -
Makanan 58 3 174 78 4 100 112 126 142 160
Minuman 13 3 39 18 1 22 25 28 32 36
Tekstil 31 3 93 42 2 53 60 67 76 85
Pakaian Jadi 60 3 180 81 4 103 116 131 147 165
18
Kimia dan brang-barang dari kimia 6 3 18 8 1 11 12 14 16 17
Farmasi, Produk Obat Kimia, dan
1 3 3 1 1 3 3 3 4 4
Obat
Barang Galian Bukan Logam 25 3 75 34 2 43 48 54 61 69
Barang Logam, Bukan Mesin 8 3 24 11 1 14 15 17 20 22
Funitur 26 3 78 35 2 45 50 57 64 72
Percetakan dan Reproduksi Media
14 3 42 19 1 24 27 30 34 39
Rekam
Pertambangan, Energi, dan Migas 4 3 12 5 1 8 9 10 11 12
5 Hotel Bintang 227 3 681 306 15 390 439 494 556 626
6 Perusahaan BUMN/BUMD 121 3 363 163 8 208 234 263 296 333
Dinas/SKPD Pemda
7 170 3 510 230 1 282 317 357 401 452
Prov/Kab/Kota
Lain-Lain (Koperasi, Lembaga
128 3 384 173 1 212 239 269 303 341
Riset, Penyuluha, Pelatihan)
Jumlah (1 s/d 6) 298 6 894 402 2 494 556 625 704 792
Provinsi Kalimantan Timut
1 Rumah Sakit Pemerintah
RS. Kemenkes - 2 - - 1 1 1 1 1 2
Pemda Provinsi 2 - - - - - - - -
Pemda Kabupaten 8 2 16 7 1 10 11 12 14 16
Pemda Kota 1 2 2 1 1 2 2 3 3 3
Kementrian Lain - - - - - - - - -
TNI 1 2 2 1 1 2 2 3 3 3
POLRI 1 2 2 1 1 3 3 3 4 4
2 Rumah Sakit Swasta Non Profit -
Swasta 4 2 8 4 0 5 5 6 7 7
BUMN 1 2 2 1 1 2 2 3 3 3
19
3 Kantor Pajak/Dispenda 11 2 22 10 0 13 14 16 18 20
4 Industri Pengolahan -
Makanan 18 2 36 16 1 21 23 26 29 33
Minuman 11 2 22 10 0 13 14 16 18 20
Tekstil 2 2 4 2 0 2 3 3 3 4
Pakaian Jadi 1 2 2 1 0 1 1 1 2 2
Kimia dan brang-barang dari kimia 3 2 6 3 1 4 5 5 6 7
Farmasi, Produk Obat Kimia, dan
2 2 4 2 1 3 4 4 5 5
Obat
Barang Galian Bukan Logam 27 2 54 24 1 31 35 39 44 50
Barang Logam, Bukan Mesin 4 2 8 4 0 5 5 6 7 7
Funitur 44 2 88 40 2 50 57 64 72 81
Percetakan dan Reproduksi Media
11 2 22 10 0 13 14 16 18 20
Rekam
Pertambangan, Energi, dan Migas 12 2 24 11 1 14 16 18 20 23
5 Hotel Bintang 50 2 100 45 2 57 64 73 82 92
6 Perusahaan BUMN/BUMD 127 2 254 114 1 141 158 178 201 226
Lain-Lain (Lembaga Riset,
7 95 2 190 86 1 106 119 134 150 169
Penyuluha, Pelatihan)
Jumlah (1 s/d 6) 222 3 444 200 2 246 277 312 351 395
Provinsi Kalimantan Tengah
1 Rumah Sakit Pemerintah
RS. Kemenkes - 2 - - 1 1 1 1 1 2
Pemda Provinsi 1 - - - - - - - -
Pemda Kabupaten 17 2 34 15 1 20 22 25 28 32
Pemda Kota 1 2 2 1 1 2 2 3 3 3
Kementrian Lain - - - - - - - - -
20
TNI 4 2 8 4 1 5 6 7 8 9
POLRI 1 2 2 1 1 3 3 3 4 4
2 Rumah Sakit Swasta Non Profit -
Swasta 13 2 26 12 1 15 17 19 21 24
BUMN - 2 - - 1 1 1 1 1 2
3 Kantor Pajak/Dispenda 23 2 46 21 1 26 30 33 38 42
4 Industri Pengolahan -
Makanan 21 2 42 19 1 24 27 30 34 39
Minuman 14 2 28 13 1 16 18 20 23 26
Tekstil 1 2 2 1 0 1 1 1 2 2
Kimia dan brang-barang dari kimia 2 2 4 2 1 3 4 4 5 5
Farmasi, Produk Obat Kimia, dan
3 2 6 3 1 4 5 5 6 7
Obat
Barang Galian Bukan Logam 44 2 88 40 2 50 57 64 72 81
Barang Logam, Bukan Mesin 3 2 6 3 0 3 4 4 5 6
Funitur 21 2 42 19 1 24 27 30 34 39
Percetakan dan Reproduksi Media
5 2 10 5 0 6 6 7 8 9
Rekam
Pertambangan, Energi, dan Migas 17 2 34 15 1 20 22 25 28 32
5 Hotel Bintang 13 2 26 12 1 15 17 19 21 24
6 Perusahaan BUMN/BUMD 73 12 876 394 1 483 543 612 688 775
Lain-Lain (Lembaga Riset,
7 47 6 282 127 1 156 176 198 223 250
Penyuluha, Pelatihan)
Jumlah (1 s/d 6) 120 3 1.158 521 2 639 719 809 911 1.025
Jumlah Kalimantan 640 12 2.496 1.123 6 1.379 1.552 1.747 1.966 2.212
21
2.2.2. Jumlah Lulusan Dibandingkan dengan Kebutuhan Lulusan Program
Studi Akuntansi
22
Tabel 2.5.
Proyeksi Jumlah Lulusan Program Studi Akuntansi Tahun 2015-2033
Proyeksi Jumlah PT Penyelenggara
Proyeksi Jumlah Lulusan Tahun 2015-2035
Lingkup Tahun 2015-2035
No 2015 2020 2025 2030 2035 2015 2020 2025 2030 2035
Wilayah
(orang)
1 Kaltara 11 12 12 12 12 418 456 456 456 456
2 Kaltim 9 9 10 10 10 342 342 380 380 380
3 Kalteng 7 7 7 8 8 266 266 266 304 304
Regional
4 27 1 2 3 3 1.026 38 76 114 114
Kalimantan
5 Nasional 362 363 364 365 366 13.756 13.794 13.832 13.870 13.908
Selanjutnya dari data jumlah lulusan hasil perhitungan di atas maka dapat
diestimasikan perbandingan jumlah lulusan yang akan dihasilkan dengan jumlah
kebutuhan lulusan program studi ini. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa
kekurangan kebutuhan lulusan program studi ini di Provinsi Kalimantan Utara Tahun
2015 adalah sebanyak 76 orang, di Regional Kalimantan kekurangan kebutuhan lulusan
program studi sebanyak 353 orang. Secara detail proyeksi perbandingan jumlah lulusan
yang dihasilkan dengan proyeksi kebutuhan lulusan program studi disajikan pada Tabel
Berikut ini.
Tabel 2.6.
Proyeksi Perbandingan Jumlah Lulusan dengan Jumlah Kebutuhan Lulusan Program
Studi Akuntansi Tahun 2015-2035
C. Proyeksi Jumlah Lulusan
Proyeksi Jumlah Lulusan Tahun 2015-2035
No Lingkup Wilayah 2015 2020 2025 2030 2035
(orang)
1 Kaltara 418 456 456 456 456
2 Kaltim 342 342 380 380 380
3 Kalteng 266 266 266 304 304
4 Regional Kalimantan 1.026 38 76 114 114
5 Nasional 13.756 13.794 13.832 13.870 13.908
D. Proyeksi Jumlah Kebutuhan Lulusan
Proyeksi Kebutuhan Lulusan Tahun 2015-2035
No Lingkup Wilayah 2015 2020 2025 2030 2035
(orang)
1 Kaltara 494 556 625 704 792
2 Kaltim 246 277 312 351 395
3 Kalteng 639 719 809 911 1.025
23
4 Regional Kalimantan 1.379 1.552 1.747 1.966 2.212
5 Nasional 751 845 951 1.070 1.205
Perbandingan Proyeksi Jumlah Lulusan dengan Kebutuhan Lulusan
Proyeksi Kekurangan Lulusan Tahun 2015-2035
No Lingkup Wilayah 2015 2020 2025 2030 2035
(orang)
1 Kaltara 76 100 169 248 336
2 Kaltim -96- -65 -68 -29 15
3 Kalteng 373 453 543 607 721
4 Regional Kalimantan 353 1.514 1.671 1.852 2.098
24
Kalimantan Utara. Perhitungan proyeksi kebutuhan dunia kerja terhadap lulusan
program studi dilakukan selama 20 tahun penyelenggaraan yaitu (2015-2035) dengan
asumsi memperhitungkan jumlah ketersediaan tenaga saat ini dan rata-rata jumlah
tenaga pensiun setiap tahunnya. Data yang digunakan bersumber dari data Statistik
BPS, Statistik Kementerian Kesehatan, Statistik Dinas Provinsi Kalimantan Utara dan
dari berbagai sumber.
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan dunia kerja terhadap lulusan program
studi Sistem Informasi. Secara regional Kalimantan Utara menunjukkan kebutuhan
lulusan program studi manajemen infromatika pada tahun 2015 sebanyak 1.286 orang
dan proyeksikan akan meningkat menjadi 2.063 orang pada tahun 2035. Selanjutnya
secara spesifik di Provinsi Kalimantan Utara lulusan program studi Sistem
Informasimasih sangat dibutuhkan oleh dunia kerja untuk diperkaryakan pada tahun
2015 masih kekurangan tenaga Sarjana Komunikasi sebanyak 540 orang dan
proyeksikan akan meningkat menjadi 867 orang pada tahun 2035. Hasil analisis
tersebut menunjukkan bahwa lulusan program studi sistem informasi masih sangat
dibutuhkan oleh dunia kerja. Secara detail estimasi proyeksi kebutuhan lulusan
Program StudiSistem Informasisecara Regional Kalimantan dan spesifik di Provinsi
Kalimantan Utara disajikan pada Tabel berikut ini.
25
Tabel 2.7.
Kebutuhan Lulusan Program Studi Manajemen Informatika
Kebutuhan Tenaga Sesuai
Jumlah Jumlah Proyeksi Kebutuhan Lulusan S1 Sistem
Lembaga Pengguna Lulusan Profil Lulusan S1 Sistem
Tenaga Tenaga Informasi Tahun 2015-2035
Informasi
No Pensiun
Jumlah Tahun
Jumlah Tenaga Tahun 2015 2020 2025 2030 2035
Jenis Lembaga Posisi 2014
2014
(unit) (unit) (orang) (orang) (orang) (orang)
Provinsi Kalimantan Utara
1 Rumah Sakit Pemerintah
RS. Kemenkes 1 2 2 1 1 2 2 3 3 3
RS Pemda Provinsi - - - - - - - - -
RS Pemda Kabupaten 7 1 7 3 1 5 5 6 7 8
RS Pemda Kota 2 1 2 1 1 2 2 3 3 3
RS Kementrian Lain - - - - - - - - -
RS TNI 2 1 2 1 1 2 2 3 3 3
RS POLRI 1 1 1 0 1 2 2 2 2 3
Rumah Sakit Swasta Non
2 -
Profit
RS Swasta 15 1 15 7 0 9 10 11 12 14
RS BUMN 2 1 2 1 1 2 2 3 3 3
Konsultan Sistem
3 21 6 126 57 3 72 81 91 103 116
Informasi
Dinas/SKPD
4 160 1 160 72 4 92 103 116 131 147
Provinsi/Kab/Kota
5 BUMN/Bank 90 2 180 81 4 103 116 131 147 165
6 Perusahaan Industri -
Kebutuhan Tenaga Sesuai
Jumlah Jumlah Proyeksi Kebutuhan Lulusan S1 Sistem
Lembaga Pengguna Lulusan Profil Lulusan S1 Sistem
Tenaga Tenaga Informasi Tahun 2015-2035
Informasi
No Pensiun
Jumlah Tahun
Jumlah Tenaga Tahun 2015 2020 2025 2030 2035
Jenis Lembaga Posisi 2014
2014
(unit) (unit) (orang) (orang) (orang) (orang)
Makanan 58 1 58 26 1 33 37 42 47 53
Minuman 13 1 13 6 0 7 8 9 11 12
Tekstil 31 1 31 14 1 18 20 22 25 28
Pakaian Jadi 60 1 60 27 1 34 39 44 49 55
Kimia dan brang-barang
6 1 6 3 1 4 5 5 6 7
dari kimia
Farmasi, Produk Obat
1 1 1 0 1 2 2 2 2 2
Kimia, dan Obat
Barang Galian Bukan
25 1 25 11 1 14 16 18 20 23
Logam
Barang Logam, Bukan
8 1 8 4 0 5 5 6 7 7
Mesin
Funitur 26 1 26 12 1 15 17 19 21 24
Percetakan dan Reproduksi
14 1 14 6 0 8 9 10 11 13
Media Rekam
Pertambangan, Energi, dan
4 1 4 2 1 3 4 4 5 5
Migas
7 Hotel Bintang 227 1 227 102 5 130 146 165 185 209
Lain-Lain (Lembaga
8 Riset, Penyuluha, 27 3 81 36 2 46 52 59 66 74
Pelatihan)
Jumlah (1 s/d 6) 744 21 939 423 24 540 608 684 770 867
Provinsi Kalimantan Timur
Kebutuhan Tenaga Sesuai
Jumlah Jumlah Proyeksi Kebutuhan Lulusan S1 Sistem
Lembaga Pengguna Lulusan Profil Lulusan S1 Sistem
Tenaga Tenaga Informasi Tahun 2015-2035
Informasi
No Pensiun
Jumlah Tahun
Jumlah Tenaga Tahun 2015 2020 2025 2030 2035
Jenis Lembaga Posisi 2014
2014
(unit) (unit) (orang) (orang) (orang) (orang)
1 Rumah Sakit Pemerintah
RS. Kemenkes - 2 - - 1 1 1 1 1 2
Pemda Provinsi 2 - - - - - - - -
Pemda Kabupaten 8 1 8 4 1 5 6 7 8 9
Pemda Kota 1 1 1 0 1 2 2 2 2 2
Kementrian Lain - - - - - - - - -
TNI 1 1 1 0 1 2 2 2 2 2
POLRI 1 1 1 0 1 2 2 2 2 3
Rumah Sakit Swasta Non
2 -
Profit
Swasta 4 1 4 2 0 2 3 3 3 4
BUMN 1 1 1 0 1 2 2 2 2 2
Konsultan Sistem
3 24 6 144
Informasi
Dinas/SKPD
4 176 1 176 79 4 101 113 128 144 162
Provinsi/Kab/Kota
5 BUMN/Bank 66 2 132 59 3 76 85 96 108 121
6 Perusahaan Konstruksi 11 1 11 5 0 6 7 8 9 10
7 Industri Pengolahan -
Makanan 18 1 18 8 0 10 12 13 15 17
Minuman 11 1 11 5 0 6 7 8 9 10
28
Kebutuhan Tenaga Sesuai
Jumlah Jumlah Proyeksi Kebutuhan Lulusan S1 Sistem
Lembaga Pengguna Lulusan Profil Lulusan S1 Sistem
Tenaga Tenaga Informasi Tahun 2015-2035
Informasi
No Pensiun
Jumlah Tahun
Jumlah Tenaga Tahun 2015 2020 2025 2030 2035
Jenis Lembaga Posisi 2014
2014
(unit) (unit) (orang) (orang) (orang) (orang)
Tekstil 2 1 2 1 0 1 1 1 2 2
Pakaian Jadi 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
Kimia dan brang-barang
3 1 3 1 1 3 3 3 4 4
dari kimia
Farmasi, Produk Obat
2 1 2 1 1 2 2 3 3 3
Kimia, dan Obat
Barang Galian Bukan
27 1 27 12 1 15 17 20 22 25
Logam
Barang Logam, Bukan
4 1 4 2 0 2 3 3 3 4
Mesin
Funitur 44 1 44 20 1 25 28 32 36 40
Percetakan dan Reproduksi
11 1 11 5 0 6 7 8 9 10
Media Rekam
Pertambangan, Energi, dan
12 1 12 5 1 8 9 10 11 12
Migas
8 Hotel Bintang 50 1 50 23 1 29 32 36 41 46
Lain-Lain (Lembaga
9 Riset, Penyuluha, 19 3 57 26 1 33 37 41 47 52
Pelatihan)
Jumlah (1 s/d 6) 462 22 648 227 14 291 328 369 415 467
Provinsi Kalimantan Tengah
1 Rumah Sakit Pemerintah
RS. Kemenkes - 2 - - 1 1 1 1 1 2
Kebutuhan Tenaga Sesuai
Jumlah Jumlah Proyeksi Kebutuhan Lulusan S1 Sistem
Lembaga Pengguna Lulusan Profil Lulusan S1 Sistem
Tenaga Tenaga Informasi Tahun 2015-2035
Informasi
No Pensiun
Jumlah Tahun
Jumlah Tenaga Tahun 2015 2020 2025 2030 2035
Jenis Lembaga Posisi 2014
2014
(unit) (unit) (orang) (orang) (orang) (orang)
Pemda Provinsi 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
Pemda Kabupaten 17 1 17 8 1 10 12 13 15 17
Pemda Kota 1 1 1 0 1 2 2 2 2 2
Kementrian Lain - - - - - - - - -
TNI 4 1 4 2 1 3 4 4 5 5
POLRI 1 1 1 0 1 2 2 2 2 3
Rumah Sakit Swasta Non
2 -
Profit
Swasta 13 1 13 6 0 7 8 9 11 12
BUMN - 1 - - 1 1 1 1 1 2
Konsultan Sistem
3 47 6 282
Informasi
Dinas/SKPD
4 368 1 368 166 8 211 237 267 300 338
Provinsi/Kab/Kota
5 BUMN/Bank 138 2 276 124 6 158 178 200 225 254
6 Industri Pengolahan -
Makanan 21 1 21 9 0 12 14 15 17 19
Minuman 14 1 14 6 0 8 9 10 11 13
Tekstil 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
Kimia dan brang-barang
2 1 2 1 1 2 2 3 3 3
dari kimia
30
Kebutuhan Tenaga Sesuai
Jumlah Jumlah Proyeksi Kebutuhan Lulusan S1 Sistem
Lembaga Pengguna Lulusan Profil Lulusan S1 Sistem
Tenaga Tenaga Informasi Tahun 2015-2035
Informasi
No Pensiun
Jumlah Tahun
Jumlah Tenaga Tahun 2015 2020 2025 2030 2035
Jenis Lembaga Posisi 2014
2014
(unit) (unit) (orang) (orang) (orang) (orang)
Farmasi, Produk Obat
3 1 3 1 1 3 3 3 4 4
Kimia, dan Obat
Barang Galian Bukan
44 1 44 20 1 25 28 32 36 40
Logam
Barang Logam, Bukan
3 1 3 1 0 2 2 2 2 3
Mesin
Funitur 21 1 21 9 0 12 14 15 17 19
Percetakan dan Reproduksi
5 1 5 2 0 3 3 4 4 5
Media Rekam
Pertambangan, Energi, dan
17 1 17 8 1 10 12 13 15 17
Migas
7 Perusahaan Konstruksi 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
8 Hotel Bintang 13 1 13 6 0 7 8 9 11 12
Lain-Lain (Lembaga
9 Riset, Penyuluha, 15 3 45 20 1 26 29 33 37 41
Pelatihan)
Jumlah (1 s/d 6) 698 21 1.071 355 20 454 511 575 648 729
Jumlah Kalimantan 1.904 64 2.658 1.004 58 1.286 1.447 1.629 1.833 2.063
2.3.2 Jumlah Lulusan Dibandingkan dengan Kebutuhan Lulusan Program
Studi Sistem Informasi
Selanjutnya dari data jumlah lulusan hasil perhitungan di atas maka dapat
diestimasikan perbandingan jumlah lulusan yang akan dihasilkan dengan jumlah
kebutuhan lulusan program studi. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa
kekurangan kebutuhan lulusan program studi di Provinsi Kalimantan Utara Tahun
2015 adalah sebanyak 388 orang, di Regional Kalimantan kekurangan kebutuhan
lulusan program studi sebanyak 944 orang. Secara detail proyeksi perbandingan jumlah
lulusan yang dihasilkan dengan proyeksi kebutuhan lulusan program studi disajikan
pada Tabel Berikut ini.
Tabel 2.9.
Proyeksi Perbandingan Jumlah Lulusan dengan Jumlah Kebutuhan Lulusan Program
Studi Sistem Informasi Tahun 2015-2035
E. Proyeksi Jumlah Lulusan
Proyeksi Jumlah Lulusan Tahun 2015-2035
No Lingkup Wilayah 2015 2020 2025 2030 2035
(orang)
1 Kaltara 152 190 190 190 190
2 Kaltim 114 114 152 152 152
3 Kalteng 76 76 76 114 114
4 Regional Kalimantan 342 38 76 114 114
5 Nasional 11.096 11.134 11.172 11.210 11.248
F. Proyeksi Jumlah Kebutuhan Lulusan
Proyeksi Kebutuhan Lulusan Tahun 2015-2035
No Lingkup Wilayah 2015 2020 2025 2030 2035
(orang)
1 Kaltara 540 608 684 770 867
2 Kaltim 291 328 369 415 467
3 Kalteng 454 511 575 648 729
4 Regional Kalimantan 1.286 1.447 1.629 1.833 2.063
36
5 Nasional 751 845 951 1.070 1.205
Perbandingan Proyeksi Jumlah Lulusan dengan Kebutuhan Lulusan
Proyeksi Kekurangan Lulusan Tahun 2015-2035
No Lingkup Wilayah 2015 2020 2025 2030 2035
(orang)
1 Kaltara 388 418 494 580 677
2 Kaltim 177 214 217 263 315
3 Kalteng 378 435 499 534 615
4 Regional Kalimantan 944 1.409 1.553 1.719 1.949
BAB III
BENTUK, NAMA, VISI, MISI, DAN CIRI KHAS
POLITEKNIK BISNIS KALTARA
Analisis:
Yayasan Welas Asih Kaltara mendirikan perguruan tinggi berbentuk Politeknik
dengan menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam dalam berbagai rumpun
42
ilmu yaitu Rumpun Ilmu Terapan, Rumpun Ilmu Sosial, dan Rumpun Ilmu
Formal. Jika memenuhi syarat Politeknik dapat menyelenggarakan pendidikan
profesi.
44
Bisnis Kaltara yang ingin menjadi sebuah institusi pendidikan berkelas dunia di
Indonesia, dimana untuk mencapai hal tersebut Politeknik Bisnis Kaltara di
Tarakan. harus memiliki kekuatan inovasi dalam setiap hal yang dilakukan.
2. Tercakup dalam sifat inovatif ini adalah sifat-sifat seperti berpikiran maju,
berpikiran terbuka, melihat jauh ke masa depan, kreatif, penemuan (invention) dan
memiliki jiwa wirausaha.
Profesional (Professional)
1. Profesional menjadi salah satu nilai pokok yang dianut Politeknik Bisnis Kaltara
di Tarakan. karena Politeknik Bisnis Kaltara adalah sebuah institusi dimana jiwa
dan sikap profesional diajarkan kepada mahasiswa dan pihak-pihak lain yang
mengikuti program pendidikan di Politeknik Bisnis Kaltara di Tarakan.. Sebagai
institusi yang mengajarkan profesionalisme, maka dengan sendirinya Politeknik
Bisnis Kaltara di Tarakan. harus paling depan dalam melakukan praktek bisnis
yang profesional.
Tercakup di dalam nilai profesional adalah sifat-sifat seperti memiliki
integritas, kemauan dan kemampuan bekerja keras, keterbukaan, menjunjung tinggi
rasa keadilan dalam melakukan setiap tindakan, kompeten dalam melakukan tugas, dan
selalu mengedepankan sikap bertanggung jawab atas setiap tindakan
BAB IV
PENYELENGGARAAN, ORGANISASI DAN LEMBAGA PENUNJANG
KEGIATAN POLITEKNIK BISNIS KALTARA
46
YAYASAN
Ketua Yayasan : Erwin, S.E., S.Kom
Sekretaris Yayasan : Naomi Neti
Bendahara Yayasan : Ferlina Wijaya
Ketua Senat Politeknik :
Ketua Dewan Penyantun :
PIMPINAN Politeknik :
Direktur : Pither Palungan, S.E., M.Si
Wakil Direktur I : Hariyanto M, S.Pd
Wakil Direktur II : Puspito Rini, M.Pd
Wakil Direktur III : Ina Susanti, S.Pd
BIRO-BIRO
Kepala Bagian Akademik : Hendi Suryadi, S.Ds
Kepala Bagian PPM : Nurhidayah, S.E
Kepala Bagian Adm.Umum : Eddy Rachman, A.Md.Kom
Kepala Bagian Adm. Keuangan : Frida Indiawati, S.E
Kepala Bagian Kemahasiswaan : Jumita Sari, S.Pd
Kepala Bagian Kerjasama : Sophian, S.Kom
Lembaga dan UPT
Kepala LPPM : Nuri Marlia, M.Si
Kepala LPM : Kukuh Hasan Hidayat, A.Md.Kom
Kepala UPT Laboratorium : Efendi Nur, Amd. Kom
Kepala UPT Perpustakaan : Yeremia Tiroan, S.Th
Program Studi-Program Studi
Program Studi 1
Manajemen Keuangan Sektor Publik (D-
IV)
Ketua : Endro Pranoto, MM
Sekretaris : Fransiscus Mario Bele Bau, MM
Program Studi 2
Akuntansi (D-III)
Ketua : Ana Fauziah Fadhilla, M.Si
Sekretaris : Siti Laela Khomsiyah, M.Si
Program Studi 3
Sistem Informasi (D-III)
Ketua : I Dewa Bagas Suryajaya, M.Kom
Sekretaris : Zaipin, M. Kom
Yayasan Welas Asih
Kaltara
Gambar 4.1.
Struktur Organisasi Politeknik Bisnis Kaltara
48
b. Membina dan melaksanakan kerjasama dengan instansi, badan swasta dan
masyarakat untuk memecahkan persoalan yang timbul, terutama yang
menyangkut bidang tanggung jawabnya.
c. Mengelola seluruh kekayaan Politeknik secara optimal.
d. Menyusun Rencana Strategis yang memuat sasaran dan tujuan Politeknik
Bisnis Kaltara yang hendak dicapai dalam jangka waktu 4 (empat) tahun .
e. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran tahunan Politeknik.
f. Melaporkan secara berkala kepada badan Penyelenggara tentang kemajuan
Politeknik Bisnis Kaltara.
2. Wakil Direktur Politeknik Bisnis Kaltara terdiri atas:
Wakil Direktur I mempunyai tugas membantu Direktur dalam memimpin
pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Wakil Direktur II mempunyai tugas membantu Direktur dalam memimpin
pelaksanaan kegiatan di bidang keuangan dan administrasi umum.
Wakil Direktur III mempunyai tugas membantu Direktur dalam pelaksanaan
kegiatan dibidang pembinaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.
B. Senat Politeknik Bisnis Kaltara mempunyai tugas pokok, sebagai berikut:
a. Merumuskan kebijakan akademik dan pengembangan Politeknik Bisnis
Kaltara di Tarakan;
b. Merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik dan kecakapan serta
kepribadian sivitas akademika;
c. Merumuskan norma dan tolok ukur penyelenggaraan pendidikan tinggi;
d. Memberikan persetujuan atas Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Politeknik Bisnis Kaltara yang diajukan oleh pimpinan Politeknik;
e. Menilai pertanggungjawaban pimpinan Politeknik Bisnis Kaltara atas
pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan;
f. Merumuskan peraturan pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar
akademik, dan otonomi keilmuan pada Politeknik Bisnis Kaltara;
g. Memberikan pertimbangan kepada penyelenggara Politeknik Bisnis Kaltara
berkenaan dengan calon-calon yang di usulkan untuk diangkat menjadi
Direktur Politeknik Bisnis Kaltara dan dosen yang dicalonkan memangku
jabatan akademik di atas Lektor;
h. Menegakkan norma-norma yang berlaku bagi sivitas akademika
49
C. Lembaga Penjaminan Mutu (LPM)
Politeknik Bisnis Kaltara menetapkan Lembaga Penjaminan Mutu (LPM)
Politeknik Bisnis Kaltara yang bertugas untuk menyiapkan, merancang, merencanakan,
menetapkan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi dan mengembangkan
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). Untuk melaksanakan penjaminan mutu
internal di Politeknik Bisnis Kaltara, maka dibentuk struktur fungsional organisasi
Lembaga Penjaminan Mutu (LPM). Struktur tersebut mencakup tingkat Politeknik,
dan program studi.
Direktur Senat
Politeknik Bisnis Politeknik Bisnis
Lembaga
Penjaminan Mutu
Program Studi 1
Unit
Penjaminan Mutu Program Studi 2
Program Studi 3
Gambar 4.2
Struktur Organisasi Penjamin Mutu Internal Politeknik Bisnis Kaltara
50
dikembangkan secara keseluruhan di Politeknik Bisnis Kaltara, termasuk
penyusunan perangkat yang diperlukan dalam rangka pelaksanaannya.
2. Menyusun dan mengembangkan konsep sistem penjaminan mutu berikut sistem
dokumentasinya serta koordinasi pelaksanaan dan pemantauan.
3. Membantu Direktur dalam mengendalikan, monitoring, dan evaluasi serta audit
pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi (SPMI-PT) di
lingkungan Politeknik Bisnis Kaltara dan melaporkan secara berkala pelaksanaan
Sistem Penjaminan Mutu Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi
(SPMI-PT) maupun kinerja sistem manajemen mutu dan kebutuhan-kebutuhan
apa yang diperlukan untuk peningkatan Mutu Akademik Politeknik.
4. Menjamin mutu penyelenggaraan dan menjamin pengelolaan perguruan tinggi,
sehingga produk jasa layanan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat yang disediakan benar-benar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
dan stakeholder serta menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu dan
teknologi, perkembangan realitas sosial kebudayaan dan perkembangan
peradaban.
5. Merancang, melaksanakan, menjalankan, merencanakan, mengembangkan dan
mengendalikan proses sistem penjaminan mutu secara konsisten dan
berkelanjutan (Continuous Quality Improvement) yang sesuai dengan Standar
Nasional Pendidikan, ISO dan kebutuhan Stakeholders.
6. Mengendalikan, memonitoring dan mengevaluasi proses sistem penjaminan
mutu agar dapat menghasilkan produk jasa pendidikan yang berkualitas.
7. Memelihara, mengawal, memberi informasi dan melaporkan serta
bertanggungjawab kepada Pimpinan Perguruan Tinggi tentang kinerja sistem
manajemen (penjaminan) mutu dan kebutuhan-kebutuhan apa yang diperlukan
untuk peningkatan dan penjaminan mutu Perguruan Tinggi.
8. Penetapan, pemenuhan, peningkatan dan penjaminan standar mutu pengelolaan
pendidikan perguruan tinggi secara konsisten dan berkelanjutan, sesuai dengan
standar, sesuai dengan harapan dan memenuhi persyaratan yang telah diterapkan
dalam Standar Nasional Pendidikan yang disusun oleh Kementerian Ristek dan
Dikti, sehingga stakeholders memperoleh kepuasan dan peningkatan kualitas
mutu.
51
D. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM)
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) adalah sebuah
lembaga yang membidangi kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang
dipimpin oleh seorang direktur. Untuk bidang penelitian berada dibawah kewenangan
Pembantu Direktur I dan untuk bidang pengabdian pada masyarakat di bawah
kewenangan Pembantu Direktur II serta dibantu oleh seorang Kepala Kesekretariatan
merangkap bendahara dan didukung oleh Lima Kepala Divisi (Divisi Penelitian dan
Pengabdian Internal, Divisi Penelitian dan Pengabdian Eksternal, Pelayanan
Masyarakat dan KKN, Kerjasama & Penerapan IPTEKS, dan Kepala Publikasi dan
Dokumentasi Jurnal Ilmiah).
52
Ketua LPPM
Kepala Keekretariatan
(Bendahara)
KEPALA DIVISI KEPALA DIVISI KEPALA DIVISI KEPALA DIVISI KEPALA DIVISI
PENELITIAN PENELITIANN PUBDOK PELAYANAN KERJASAMA
DAN DAN JURNAL MASYARAKAT DAN
PENGABDIAN PENGABDIAN ILMIAH DAN KKN PENERAPAN
INTERNAL EKSTERNAL IPTEKS
Gambar 4.3
Struktur Organisasi LPPM Politeknik Bisnis Kaltara
53
e. Biro Administrasi Kemahasiswaan adalah unsur pembantu pimpinan di
bidang administrasi kemahasiswaan yang mempunyai tugas memberikan
pelayanan administratif di bidang kemahasiswaan di lingkungan Politeknik.
f. Biro Kerjasama adalah unsur pembantu pimpinan dibidang administrasi
kerjasama tingkat regional, nasional, maupun internasional dengan institusi
pemerintah maupun swasta dan pihak lainnya.
F. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan
Perpustakaan Politeknik Bisnis Kaltara akan dikembangkan sistem perpustakaan
digital dalam rangka untuk (1) mengelola dan melestarikan informasi ilmu
pengetahuan; (2) menyediakan sarana sumber-sumber informasi ilmu pengetahuan,
teknologi, sosial dan seni bagi sivitas akademika; (3) menyediakan sarana sumber-
sumber kajian ilmu teknik, informasi dan teknologi, ekonomi, dan pendidikan guru; (4)
memberi layanan informasi keilmuan yang dapat memperluas kegiatan belajar-
mengajar dan penelitian; (5) mengembangkan upaya pemberdayaan informasi yang
telah dimiliki perpustakaan untuk civitas akademika, alumni dan masyarakat dalam
kaitannya dengan konsep belajar seumur hidup.
Perpustakaan system digital Politeknik Bisnis Kaltara memeliliki koleksi buku, e-
book, jurnal dan e-journal baik nasional maupun internasional terutama untuk bidang
kesehatan, teknologi informasi dan komunikasi, ekonomi, pendidikan guru, dan teknik.
Fungsi dan tugas pokok dari perpustakaan system digital Politeknik Bisnis Kaltara
adalah sebagai berikut:
a. Menunjang pelaksanaan program Tri Dharma Perguruan Tinggi;
b. Mengumpulkan, mengolah, memproduksi serta memberikan layanan informasi;
c. Menunjang system jaringan informasi pada perguruan tinggi di tingkat nasional
maupun internasional;
d. Tempat pelestarian ilmu pengetahuan dan teknologi;
e. Mengumpulkan, mengolah dan memberikan layanan informasi yang luas dan
mendalam guna mendukung kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
Sebagai penunjang kelancaran serta kelengkapan perpustakaan, maka
perpustakaan Politeknik Bisnis Kaltara akan menyediakan berbagai fasilitas yang dapat
dimanfaatkan oleh pengguna, diantaranya meliputi :
54
a. Rak Display, rak ini digunakan untuk memasang buku-buku baru yang ada di
perpustakaan
b. HotSpot Area, untuk mengakses informasi melalui internet, pengguna dapat
membawa laptop/notebook sendiri dan mengunakan ruangan di perpustakaan
untuk browsing internet karena ruangan di perpustakaan masuk dalam area hotspot.
c. Digital Library, merupakan salah satu layanan localcontent yang dimiliki oleh
perpustakaan dan diharapkan dapat membantu pengguna dalam mencari referensi
tugas akhir/thesis.
d. Ruang Baca, Perpustakaan menyediakan ruang baca yang luas bagi
pengunjung sehingga pengunjung perpustakaan memperoleh kenyamanan dan
ketenangan.
e. Foto Copy, perpustakaan juga menyediakan fasilitas foto copy bagi para
pengunjung untuk memberi kemudahan bagi pengunjung apabila membutuhkan
koleksi yang tidak dapat dipinjam antar waktu bisa memanfaatkan foto copy.
55
akademik melalui pembinaan, pengkajian dan pengembangan pembelajaran,
kurikulum serta manajemen dan administrasi akademik. Untuk menyelenggarakan
tugasnya, lembaga ini mempunyai fungsi :
Membina, mengkaji dan mengembangkan metode serta sistem pembelajaran
dan evaluasi belajar.
Mengkaji, membina dan mengembangkan kurikulum dan program studi.
Mengkaji, membina dan mengembangkan kemampuan serta kinerja dalam
manajemen dan administrasi akademik.
Menerbitkan piagam, sertifikat serta surat keterangan lainnya yang dilegalisir
oleh Direktur dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan lembaga.
Membina dan menjalankan ketatausahaan LP3.
Ketua UPT LP3 diangkat dan diberhentikan serta bertanggungjawab kepada
Direktur atas pertimbangan senat Politeknik Bisnis Kaltara. UPT LP3 terdiri dari
pusat pembinaan dan pengembangan aktivitas instruksional (P3AI). P3AI
membawahi:
1. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum dan Program Studi
2. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Manajemen dan Administrasi Perguruan
Tinggi.
Jenis dan jumlah Pusat pembinaan dan pengembangan Pendidikan dapat dibentuk
dan ditetapkan oleh Direktur setelah mendapat pertimbangan Senat Politeknik
Bisnis Kaltara. Pusat Pembinaan dan Pengembangan dipimpin oleh Kepala Pusat
dan tiap pusat terdiri dari beberapa unit pembinaan dan pengembangan sesuai
esensinya yang dipimpin oleh Kepala Unit. Kepala Pusat dan Kepala unit dalam
UPT PL3, diangkat dan diberhentikan oleh Direktur atas persetujuan Ketua UPT
LP3.
56
laboratorium. Beberapa lembaga penunjang kegiatan di Politeknik Bisnis Kaltara
adalah sebagai berikut:
A. Lembaga Pengembangan dan Kerjasama
Lembaga Pengembangan dan Kerjasama merupakan lembaga yang bernaung
dibawah Politeknik Bisnis Kaltara yang berperan dalam mengembangkan serta
mengimplementasikan strategi untuk hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan
sumber daya, termasuk sumber daya manusia, dan kegiatan promosi Politeknik Bisnis
Kaltara ke masyarakat luas melalui jaringan kerja sama.
Kegiatan lembaga ini meliputi penataran/seminar, lokakarya atau pendampingan
langsung pada sivitas akademika, pameran, publikasi dan promosi, pembentukan
budaya dan sistem nilai cinta kasih, dan pembimbingan karier. Lembaga ini memiliki
tiga Divisi yaitu:
1. Divisi Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya.
Divisi ini bertugas untuk keningkatkan kemampuan dosen dalam memberikan
layanan pendidikan dan pengajaran yang optimal kepada para mahasisiwa dan
dalam hal kepemimpinan dan manajerial, meningkatkan kemampuan tenaga
administrasi dalam memberikan layanan administrasi secara optimal,
mengembangkan kemampuan dan ketrampilan para mahasiswa agar mereka
mampu bersaing dalam mencari pekerjaan, menumbuhkembangkan karakter
pribadi dosen, tenaga administrasi dan mahasiswa sehingga mereka mampu
mengantisipasi perkembangan masyarakat, dan merencanakan penyediaan
sarana/prasarana yang mampu mendukung pencapaian visi dan misi Politeknik
Bisnis Kaltara.
2. Divisi Promosi dan Hubungan Kerja Sama.
Divisi ini bertugas memperkenalkan keunggulan pendidikan Politeknik Bisnis
Kaltara kepada masyarakat dan mengembangkan jaringan kerja sama.
3. Divisi Etika dan Bimbingan Karier.
Divisi ini bertugas merencanakan, mengembangkan, serta mengimplementasikan
strategi untuk segala hal yang berkaitan dengan pembentukan budaya dan sistem
nilai cinta kasih, dan pembimbingan karier.
B. Lembaga Pusat Penerbitan dan Percetakan
Lembaga Pusat Penerbitan dan Percetakan Politeknik Bisnis Kaltara diperlukan
untuk membatu menerbitkan dokumen akademik yang harus dipublikasikan dalam
57
rangka mewujudkan Politeknik Bisnis Bertaraf Internasional. Dokumen-dokumen
tersebut akan diterbitkan oleh sebuah Lembaga Penerbitan Politeknik Bisnis. Lembaga
ini dikembangkan untuk menangani kontrak penerbitan hasil karya penelitian,
pengabdian masyarakat dan buku ajar dosen pengampu mata kuliah di lingkungan
Politeknik Bisnis Kaltara. Lembaga Pusat Penerbitan dan Percetakan Politeknik Bisnis
Kaltara merupakan lembaga penunjang kegiatan yang bernaung dibawah Politeknik
Bisnis Kaltara dimaksudkan sebagai upaya pengembangan otonomi Politeknik Bisnis
Kaltara, dalam rangka menunjang Tri dharma Perguruan Tinggi Politeknik Bisnis
Kaltara yang dapat ditangani secara profesional.
Lembaga Pusat Penerbitan dan Percetakan Politeknik Bisnis Kaltara merupakan
lembaga yang berperan menyebarkan informasi ilmiah melalui Penerbit Politeknik atau
‘University Publishing House’, dan membantu Politeknik Bisnis Kaltara dalam pengadaan
semua kebutuhan cetak yang diperlukan oleh Politeknik Bisnis Kaltara. Lembaga Pusat
Penerbitan dan Percetakan Politeknik Bisnis Kaltara memiliki tugas dan fungsi sebagai
berkut:
1. Menerbitkan buku, misalnya buku teks, buku ilmiah, buku ilmiah populer,
monografi, buku pedoman dan lain sebagainya
2. Menerbitkan serial, misalnya serial berkala, majalah, jurnal, bulletin, warta, dan lain
sebagainya, yang berkualitas dan menunjang perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan humaniora.
3. Membantu pengadaan dan penyediaan segala kebutuhan cetak mencetak untuk
keperluan Politeknik Bisnis Kaltara dan semua lembaga, unit pelaksana teknis, dan
lain- lain yang bernaung dibawahnya, misalnya mencetak naskah ujian, buku
petunjuk praktikum, buku pedoman, kop surat, amplop dan lain sebagainya.
Lembaga Pusat Penerbitan dan Percetakan Politeknik Bisnis Kaltara, memiliki
struktur kepengurusan yang dipimpin oleh kepala, dan sekretaris seta memiliki Divisi-
Divisi.
C. Lembaga Kemahasiswaan
Organisasi kemahasiswaan merupakan wahana dan sarana untuk menampung
kegiatan ekstra kurikuler di perguruan tinggi yang kegiatannya dibawah pengendalian
Wakil Direktur III. Organisasi kemahasiswaan ini diselenggarakan dari, oleh dan untuk
mahasiswa. Politeknik Bisnis Kaltara akan merancang kegiatan ekstra kulikuler
mahasiswa melalui organisasi kemahasiswaan, diataranya adalah:
58
1. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Bisnis, yang bertugas
melaksanakan aspirasi mahasiswa, mengkoordinasi Unit Kegiatan Mahasiswa, dan
melaksanakan kegiatan yang sifatnya umum. BEM merupakan lembaga eksekutif
kemahasiswaan di tingkat Politeknik Bisnis Kaltara.
Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), yang berfungsi sebagai penyalur
aspirasi mahasiswa, dan mengawasi kinerja BEM. DPM terdapat di tingkat
Politeknik Bisnis dan merupakan lembaga legislatif kemahasiswaan di tingkat
Politeknik Bisnis.
2. Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP), yang berfungsi untuk menampung
kegiatan yang bersifat pengembangan apresiasi dalam bidang keilmuan dan
ketrampilan sesuai dengan program studinya. HMP di Politeknik Bisnis Kaltara,
meliputi:
HMP Administrsi Bisnis
HMP Akuntansi
HMP Sistem Informasi
HMP Perhotelan
3. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), yang bertugas pengelola kegiatan yang khas
berupa minat bakat dan penalaran.
4. Lembaga-lembaga otonom (LMO) yang mewadahi berbagai kegiatan yang tidak
tertampung kelembagaan diatas dan memiliki karakteristik yang khas.
59
BAB V
BIDANG ILMU, PROGRAM STUDI DAN METODE PEMBELAJARAN
60
5.2 Nomenklatur dan Jenjang Program Studi
Program studi yang rencananya akan diselenggarakan oleh Politeknik Bisnis
Kaltara mengacu pada SK Dirjen DIKTI No. 167 Tahun 2007 tentang Penataan dan
Kodefikasi Program Studi pada Perguruan Tinggi di Direkturat Jenderal Pendidikan
Tinggi dan Surat Edaran Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan di Direkturat
Jenderal Pendidikan Tinggi No. 2293/E3/2014 tanggal 28 Mei 2014 tentang
Perubahan Nomenklatur Program Studi yang mengacu kepada rumpun ilmu, KKNI
dan penamaan secara Internasional serta SK Mendikbud No.154 Tahun 2014 tentang
Rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Serta Gelar Lulusan Perguruan Tinggi,
maka dapat dideskripsikan sebagai berikut: jumlah program studi yang akan
diselenggarakan oleh Politeknik Bisnis Kaltara sebanyak 3 program studi terdiri atas 1
program studi jenjang D4 dan 2 program studi jenjang D3. Secara rinci nama, kode
dan gelar program studi yang akan diselenggaraan oleh Politeknik Bisnis Kaltara
disajikan pada Tabel 5.2 berikut ini.
Tabel 5.2
Nomenklatur dan Jenjang Program Studi yang diselenggarakan
oleh Politeknik Bisnis Kaltara
Kode
No Program Studi Jenjang Program Term Internasioal Gelar
Studi
1. 1Manajemen D-IV 62603020901 Public Financial S.Tr.M
Keuangan Sektor Management
Publik
2. Akuntansi D-III 5360301 Accounting A.Md. Akun
3. Sistem Informasi D-III 52501010 Information System A.Md.Kom.
Sumber: Yayasan Welas Asih Kaltara, 2015
61
Collaborative Learning (CbL); (8)Contextual Instruction (CI); (9) Project Based Learning (PjBL);
dan (10) Problem Based Learning and Inquiry (PBL).
a. Small Group Discussion
Diskusi adalah salah satu elemen belajar secara aktif dan merupakan bagian dari
banyak model pembelajaran SCL yang lain, seperti CL, CbL, PBL, dan lain-lain.
Mahasiswa peserta kuliah diminta membuat kelompok kecil (5 sampai 10 orang)
untuk mendiskusikan bahan yang diberikan oleh dosen atau bahan yang
diperoleh sendiri oleh anggota kelompok tersebut. Dengan aktivitas kelompok
kecil, mahasiswa akan belajar: (a) Menjadi pendengar yang baik; (b) Bekerjasama
untuk tugas bersama; (c) Memberikan dan menerima umpan balik yang
konstruktif; (d) Menghormati perbedaan pendapat; (e) Mendukung pendapat
dengan bukti; dan (f) Menghargai sudut pandang yang bervariasi (gender,
budaya, dan lain-lain). Adapun aktivitas diskusi kelompok kecil dapat berupa: (a)
Membangkitkan ide; (b) Menyimpulkan poin penting; (c) Mengakses tingkat skill
dan pengetahuan; (d) Mengkaji kembali topik di kelas sebelumnya; (e) Menelaah
latihan, quiz, tugas menulis; (f) Memproses outcome pembelajaran pada akhir
kelas; (g) Memberi komentar tentang jalannya kelas;(h) Membandingkan teori,
isu, dan interpretasi ; (i) Menyelesaikan masalah; dan (j) Brainstroming.
b. Simulasi/Demonstrasi
Simulasi adalah model yang membawa situasi yang mirip dengan sesungguhnya
ke dalam kelas. Misalnya untuk mata kuliah aplikasi instrumentasi, mahasiswa
diminta membuat perusahaan fiktif yang bergerak di bidang aplikasi
instrumentasi, kemudian perusahaan tersebut diminta melakukan hal yang
sebagaimana dilakukan oleh perusahaan sesungguhnya dalam memberikan jasa
kepada kliennya, misalnya melakukan proses bidding, dan sebagainya. Simulasi
dapat berbentuk: (a) Permainan peran (role playing). Dalam contoh di atas, setiap
mahasiswa dapat diberi peran masing-masing, misalnya sebagai direktur,
engineer, bagian pemasaran dan lain- lain; (b) Simulation exercices and
simulation games; dan (c) Model komputer. Simulasi dapat mengubah cara
pandang (mindset) mahasiswa, dengan jalan: (a) Mempraktekkan kemampuan
umum (misal komunikasi verbal & nonverbal); (b) Mempraktekkan kemampuan
khusus; (c) Mempraktekkan kemampuan tim; (d) Mengembangkan kemampuan
62
menyelesaikan masalah (problem-solving);(e) Menggunakan kemampuan
sintesis; dan (f) Mengembangkan kemampuan empati.
c. Discovery Learning (DL)
DL adalah metode belajar yang difokuskan pada pemanfaatan informasi yang
tersedia, baik yang diberikan dosen maupun yang dicari sendiri oleh mahasiswa,
untuk membangun pengetahuan dengan cara belajar mandiri.
d. Self-Directed Learning (SDL)
SDL adalah proses belajar yang dilakukan atas inisiatif individu mahasiswa
sendiri. Dalam hal ini, perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian terhadap
pengalaman belajar yang telah dijalani, dilakukan semuanya oleh individu yang
bersangkutan. Sementara dosen hanya bertindak sebagai fasili tator, yang
memberi arahan, bimbingan, dan konfirmasi terhadap kemajuan belajar yang
telah dilakukan individu mahasiswa tersebut.
Metode belajar ini bermanfaat untuk menyadarkan dan memberdayakan
mahasiswa, bahwa belajar adalah tanggungjawab mereka sendiri. Dengan kata
lain, individu mahasiswa didorong untuk bertanggungjawab terhadap semua
fikiran dan tindakan yang dilakukannya. Metode pembelajaran SDL dapat
diterapkan apabila asumsi berikut sudah terpenuhi, yaitu sebagai orang dewasa,
kemampuan mahasiswa semestinya bergeser dari orang yang tergantung pada
orang lain menjadi individu yang mampu belajar mandiri. Prinsip yang digunakan
di dalam SDL adalah: (a) Pengalaman merupakan sumber belajar yang sangat
bermanfaat; (b) Kesiapan belajar merupakan tahap awal menjadi pembelajar
mandiri; dan (c) Orang dewasa lebih tertarik belajar dari permasalahan daripada
dari isi matakuliah Pengakuan, penghargaan, dan duku ngan terhadap proses
belajar orang dewasa perlu diciptakan dalam lingkungan belajar. Dalam hal ini,
dosen dan mahasiswa harus memiliki semangat yang saling melengkapi dalam
melakukan pencarian pengetahuan.
e. Cooperative Learning (CL)
CL adalah metode belajar berkelompok yang dirancang oleh dosen untuk
memecahkan suatu masalah/kasus atau mengerjakan suatu tugas. Kelompok ini
terdiri atas beberapa orang mahasiswa, yang memiliki kemampuan akademik
yang beragam. Metode ini sangat terstruktur, karena pembentukan kelompok,
materi yang dibahas, langkah- langkah diskusi serta produk akhir yang harus
63
dihasilkan, semuanya ditentukan dan dikontrol oleh dosen. Mahasiswa dalam hal
ini hanya mengikuti prosedur diskusi yang dirancang oleh dosen. Pada dasarnya
CL seperti ini merupakan perpaduan antara teacher-centered dan student-
centered learning. Metode ini bermanfaat untuk membantu menumbuhkan dan
mengasah: (a) kebiasaan belajar aktif pada diri mahasiswa; (b) rasa tanggung
jawab individu dan kelompok mahasiswa; (c) kemampuan dan keterampilan
bekerjasama antar mahasiswa; dan (d) keterampilan sosial mahasiswa.
f. Collaborative Learning (CbL)
CbL adalah metode belajar yang menitikberatkan pada kerjasama antar
mahasiswa yang didasarkan pada konsensus yang dibangun sendiri oleh anggota
kelompok. Masalah/tugas/kasus memang berasal dari dosen dan bersifat open
ended, tetapi pembentukan kelompok yang didasarkan pada minat, prosedur
kerja kelompok, penentuan waktu dan tempat diskusi/kerja kelom pok, sampai
dengan bagaimana hasil diskusi/kerja kelompok ingin dinilai oleh dosen,
semuanya ditentukan melalui konsensus bersama antar anggota kelompok.
g. Contextual Instruction (CI)
CI adalah konsep belajar yang membantu dosen mengaitkan isi mata kuliah
dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari dan memotivasi mahasiswa
untuk membuat keterhubungan antara pengetahuan dan aplikasinya dalam
kehidupan sehari-hari sebagai anggota masyarakat, pelaku kerja profesional atau
manajerial, entrepreneur, maupun investor.
Sebagai contoh, apabila kompetensi yang dituntut matakuliah adalah mahasiswa
dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi proses transaksi jual beli,
maka dalam pembelajarannya, selain konsep transaksi ini dibahas dalam kelas,
juga diberikan contoh, dan mendiskusikannya. Mahasiswa juga diberi tugas dan
kesempatan untuk terjun langsung di pusat- pusat perdagangan untuk
mengamati secara langsung proses transaksi jual beli tersebut, atau bahkan
terlibat langsung sebagai salah satu pelakunya, sebagai pembeli, misalnya. Pada
saat itu, mahasiswa dapat melakukan pengamatan langsung, mengkajinya dengan
berbagai teori yang ada, sampai ia dapat menganalis faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi terjadinya proses transaksi jual beli. Hasil keterlibatan,
pengamatan dan kajiannya ini selanjutnya dipresentasikan di dalam kelas, untuk
dibahas dan menampung saran dan masukan lain dari seluruh anggota kelas.
64
Pada intinya dengan CI, dosen dan mahasiswa meman faatkan pengetahuan
secara bersama-sama, untuk mencapai kompetensi yang dituntut oleh
matakuliah, serta memberikan kesempatan pada semua orang yang terlibat dalam
pembelajaran untuk belajar satu sama lain.
h. Project-Based Learning (PjBL)
PjBL adalah metode belajar yang sistematis, yang melibatkan mahasiswa dalam
belajar pengetahuan dan keterampilan melalui proses pencarian/penggalian
(inquiry) yang panjang dan terstruktur terhadap pertanyaan yang otentik dan
kompleks serta tugas dan produk yang dirancang dengan sangat hatihati.
i. Problem-Based Learning/Inquiry (PBL/I)
PBL/I adalah belajar dengan memanfaatkan masalah dan mahasiswa harus
melakukan pencarian/penggalian informasi (inquiry) untuk dapat memecahkan
masalah tersebut. Pada umumnya, terdapat empat langkah yang perlu dilakukan
mahasiswa dalam PBL/I, yaitu: (a) Menerima masalah yang relevan dengan salah
satu/ beberapa kompetensi yang dituntut matakuliah, dari dosennya; (b)
Melakukan pencarian data dan informasi yang relevan untuk memecahkan
masalah; (c) Menata data dan mengaitkan data dengan masalah; dan (d)
Menganalis strategi pemecahan masalah PBL/I adalah belajar dengan meman
faatkan masalah dan mahasiswa harus melakukan pencarian/penggalian
informasi (inquiry) untuk dapat memecahkan masalah tersebut.
65
BAB VI
66
Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Timur. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian tersebut adalah kuesioner. Kuesioner tersebut disebarkan kepada 500 orang
siswa sebagai responden, penentuan responden dilakukan secara acak. Namun dari 500
kuisoener yang disebarkan, hanya 400 kuisioner yang terisi lengkap. Dari hasil analisis
pada lembaran kuesioner tersebut diperoleh gambaran bahwa 88% (350 orang siswa)
menyatakan akan melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan sebanyak 50 orang siswa
(12%) tidak akan melanjutkan ke perguruan tinggi. Selanjutnya setelah dilakukan
analisis yang mendalam terhadap siswa yang akan melanjutkan studi lanjut keperguruan
tinggi (350 orang), sebagian besar siswa tersebut, yaitu 283 orang (83.70%) menyatakan
akan melanjutkan pendidikan tingginya ke perguruan tinggi yang ada di Provinsi
Kalimantan Utara sedangkan sisanya 67 siswa (16.30%) memilih untuk melanjutkan di
luar Provinsi Kalimantan Utara. Jumlah tersebut tentunya menjadi peluang untuk
program studi Manajemen Keuangan Sektor Publik dalam hal sumber atau calon
peserta didik untuk penerimaan mahasiswa. Dalam survey dilakukan juga penjaringan
informasi tentang program studi administrasi bisnis dalam upaya untuk: (1) membuat
proyeksi jumlah minat calon peserta didik, (2) minat dan jumlah penerimaan pada PT
lain yang menyelenggarakan program studi sejenis, serta (3) jumlah calon peserta didik
yang nantinya akan mendaftar pada program studi Manajemen Keuangan Sektor
Publik (D-IV) Politeknik Bisnis Kaltara. Data yang diperoleh dari penyebaran
kuesioner sebagai instrumen survey secara rinci disajikan pada Tabel 6.1.
Tabel 6.1.
Data Hasil Penyebaran Kuesioner
No Keterangan Persentase
1 Jumlah lulusan yang berminat melanjutkan studi
Lulusan SMU/SMK/Sederajat di Provinsi Kalimantan Utara 83.70%
Lulusan SMU/SMK/Sederajat di Kabupaten/Kota di Provinsi Kaltim 84%
2 Jumlah lulusan yang berminat melanjutkan studi di luar Provinsi Kalimantan
Utara
Lulusan SMU/SMK/Sederajat di Provinsi Kalimantan Utara 16.3%
Lulusan SMU/SMK/Sederajat di Kabupaten/Kota di Provinsi Kaltim 3%
3 Jumlah lulusan yang berminat melanjutkan studi pada PT lain
Lulusan SMU/SMK/Sederajat di Provinsi Kalimantan Utara 90%
Lulusan SMU/SMK/Sederajat di Kabupaten/Kota di Provinsi Kaltim 87%
Jumlah lulusan yang berminat melanjutkan studi di Program Studi Administrasi
4
Bisnis (D-IV) pada Politeknik Bisnis Kaltara
Lulusan SMU/SMK/Sederajat di Provinsi Kalimantan Utara 8%
Lulusan SMU/SMK/Sederajat di Kabupaten/Kota di Provinsi Kaltim 3%
67
Berdasarkan pada data tersebut, maka dapat diketahui jumlah keberadaan
sumber peserta didik yang nantinya akan mendaftar pada program studi administrasi
bisnis (D IV) Politeknik Bisnis Kaltara sebagaimana disajikan pada Tabel 6.2.
Tabel 6.2.
Data Hasil Penyebaran Kuesioner
Proyeksi Tahun
No Uraian Asumsi
2014 2015 2016 2017 2018 %
Julah Lulusan SMA Sederajat
1 Lulusan SMA Sederajat di Provinsi Kaltara 2.069 2.083 2.098 2.113 2.128
2 Lulusan SMA Sederajat di Provinsi Kaltim 3.367 3.391 3.414 3.438 3.462
Jumlah 5.436 5.474 5.512 5.551 5.590
Julah Lulusan SMA Sederajat Berminat Lanjut Studi
1 Lulusan SMA Sederajat di Provinsi Kaltara 1.732 1.744 1.756 1.768 1.781 84
2 Lulusan SMA Sederajat di Provinsi Kaltim 2.828 2.848 2.868 2.888 2.908 84
Jumlah 4.560 4.592 4.624 4.656 4.689
Julah Lulusan SMA Sederajat Berminat Lanjut Studi di Luar Kaltara
1 Lulusan SMA Sederajat di Provinsi Kaltara 282 284 286 288 290 16
2 Lulusan SMA Sederajat di Provinsi Kaltim 85 85 86 87 87 3
Jumlah 367 370 372 375 378
Julah Lulusan SMA Sederajat Memilih Lanjut Studi di Prodi Administrasi Bisnis
1 Lulusan SMA Sederajat di Provinsi Kaltara 139 140 140 141 142 8
2 Lulusan SMA Sederajat di Provinsi Kaltim 85 85 86 87 87 3
Jumlah 223 225 227 228 230
68
calon mahasiswa baru. Upaya yang akan dilakukan dalam pembatasan tersebut, yaitu
dengan melakukan seleksi yang ketat untuk memperoleh calon mahasiswa yang
berkemampuan, kecerdasan dan prestasi yang baik yang akan diterima, disamping itu
pihak Politeknik Bisnis Kaltara juga akan membatasi penerimaan mahasiswa karena
harus sesuai dengan kemampuan sarana, prasarana yang ada. Dengan demikian, atas
pertimbangan terhadap sumberdaya yang dimiliki oleh Politeknik Bisnis Kaltara, maka
pada lima tahun pertama penyelenggaraan program studi Manajemen Keuangan Sektor
Publik (D-IV) Politeknik Bisnis Kaltara hanya dapat menampung sebanyak 40 orang
mahasiswa.
Berdasarkan informasi tersebut di atas, maka pada 5 (lima) tahun ke depan
untuk penyelenggaraan program studi Manajemen Keuangan Sektor Publik (D-IV)
pada Politeknik Bisnis Kaltara keberlanjutannya akan terjaga dan tidak akan mengalami
masalah dalam hal penerimaan mahasiswa, bahkan program studi Manajemen
Keuangan Sektor Publik (D-IV) Politeknik Bisnis Kaltara dalam kurun 5 tahun ke
depan tersebut, tidak akan mampu menampung peminat calon mahasiswa yang ada.
Rencana penerimaan mahasiswa baru dan daya tampung pada program studi
Manajemen Keuangan Sektor Publik (D-IV) Politeknik Bisnis Kaltara proyeksinya
dapat dilihat pada Tabel 6.3.
69
Tabel 6.3.
Proyeksi Jumlah Pendaftar dan Jumlah Mahasiswa Yang Akan Direkrut
Pada Program Studi Manajemen Keuangan Sektor Publik Politeknik Bisnis
Kaltara Pada 5 Tahun Pertama
Proyeksi Tahun
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
Calon Mahasiswa Mendaftar 223 225 227 228 230
Daya Tampung Mahasiswa 40 40 40 40 40
Mahasiswa Belum Diterima 183 185 187 188 190
Rasio Pendaftar dengan Diterima 1 : 6 6 6 6 6 6
70
kepentingan tersebut, maka Yayasan Welas Asih Kaltara telah melakukan survey
tentang minat siswa terhadap program studi akuntansi (D-III).
Dari hasil survey terhadap terhadap siswa kelas III di 20 SMU dan SMK yang
berada di Provinsi Kalimantan Utara dan 10 SMU dan SMK yang berada di
Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Timur. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian tersebut adalah kuesioner. Kuesioner tersebut disebarkan kepada 500 orang
siswa sebagai responden, penentuan responden dilakukan secara acak. Namun dari 500
kuisoener yang disebarkan, hanya 400 kuisioner yang terisi lengkap. Dari hasil analisis
pada lembaran kuesioner tersebut diperoleh gambaran bahwa 88% (350 orang siswa)
menyatakan akan melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan sebanyak 50 orang siswa
(12%) tidak akan melanjutkan ke perguruan tinggi. Selanjutnya setelah dilakukan
analisis yang mendalam terhadap siswa yang akan melanjutkan studi lanjut keperguruan
tinggi (350 orang), sebagian besar siswa tersebut, yaitu 283 orang (83.70%) menyatakan
akan melanjutkan pendidikan tingginya ke perguruan tinggi yang ada di Provinsi
Kalimantan Utara sedangkan sisanya 67 siswa (16.30%) memilih untuk melanjutkan di
luar Provinsi Kalimantan Utara. Jumlah tersebut tentunya menjadi peluang untuk
program studi akuntansi (D-III) dalam hal sumber atau calon peserta didik untuk
penerimaan mahasiswa. Dalam survey dilakukan juga penjaringan informasi tentang
program studi akuntansi (D-III) dalam upaya untuk: (1) membuat proyeksi jumlah
minat calon peserta didik, (2) minat dan jumlah penerimaan pada PT lain yang
menyelenggarakan program studi sejenis, serta (3) jumlah calon peserta didik yang
nantinya akan mendaftar pada program studi akuntansi (D-III) Politeknik Bisnis
Kaltara. Data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner sebagai instrumen survey
secara rinci disajikan pada Tabel 6.4.
Tabel 6.4.
Data Hasil Penyebaran
Kuesioner
No Keterangan Persentase
1 Jumlah lulusan yang berminat melanjutkan studi
Lulusan SMU/SMK/Sederajat di Provinsi Kalimantan Utara 83.70%
Lulusan SMU/SMK/Sederajat di Kabupaten/Kota di Provinsi Kaltim 84%
2 Jumlah lulusan yang berminat melanjutkan studi di luar Provinsi Kalimantan
Utara
Lulusan SMU/SMK/Sederajat di Provinsi Kalimantan Utara 16.3%
Lulusan SMU/SMK/Sederajat di Kabupaten/Kota di Provinsi Kaltim 3%
3 Jumlah lulusan yang berminat melanjutkan studi pada PT lain
71
No Keterangan Persentase
Lulusan SMU/SMK/Sederajat di Provinsi Kalimantan Utara 90%
Lulusan SMU/SMK/Sederajat di Kabupaten/Kota di Provinsi Kaltim 87%
Jumlah lulusan yang berminat melanjutkan studi di Program Studi akuntansi (D-
4
III) pada Politeknik Bisnis Kaltara
Lulusan SMU/SMK/Sederajat di Provinsi Kalimantan Utara 8%
Lulusan SMU/SMK/Sederajat di Kabupaten/Kota di Provinsi Kaltim 3%
72
peningkatan pada tahun-tahun berikutnya, sejalan dengan peningkatan mutu Politeknik
Bisnis Kaltara khususnya program studi akuntansi (D-III).
Berdasarkan peluang tersebut di atas dan besarnya minat calon mahasiswa
untuk masuk ke program studi akuntansi (D-III), maka pihak Politeknik Bisnis Kaltara
keberlanjutannya akan terjamin. Namun demikian, dalam upaya penjaminan mutu
lulusan, walaupun minat dan peluang calon peserta didik tinggi maka tetap akan
melakukan pembatasan terhadap peserta sebagai pendaftar calon mahasiswa baru.
Upaya yang akan dilakukan dalam pembatasan tersebut, yaitu dengan melakukan
seleksi yang ketat untuk memperoleh calon mahasiswa yang berkemampuan,
kecerdasan dan prestasi yang baik yang akan diterima, disamping itu pihak Politeknik
Bisnis Kaltara juga akan membatasi penerimaan mahasiswa karena harus sesuai dengan
kemampuan sarana, prasarana yang ada. Dengan demikian, atas pertimbangan terhadap
sumberdaya yang dimiliki oleh Politeknik Bisnis Kaltara, maka pada lima tahun
pertama penyelenggaraan program studi akuntansi (D-III) Politeknik Bisnis Kaltara
hanya dapat menampung sebanyak 40 orang mahasiswa.
Berdasarkan informasi tersebut di atas, maka pada 5 (lima) tahun ke depan
untuk penyelenggaraan program studi akuntansi (D-III) pada Politeknik Bisnis Kaltara
keberlanjutannya akan terjaga dan tidak akan mengalami masalah dalam hal
penerimaan mahasiswa, bahkan program studi akuntansi (D-III) Politeknik Bisnis
Kaltara dalam kurun 5 tahun ke depan tersebut, tidak akan mampu menampung
peminat calon mahasiswa yang ada. Rencana penerimaan mahasiswa baru dan daya
tampung pada program studi akuntansi (D-III) Politeknik Bisnis Kaltara proyeksinya
dapat dilihat pada Tabel 6.6.
Tabel 6.6.
Proyeksi Jumlah Pendaftar dan Jumlah Mahasiswa Yang Akan Direkrut
Pada Program Studi akuntansi (D-III) Politeknik Bisnis Kaltara
Pada 5 Tahun Pertama
Proyeksi Tahun
Uraian
2016 2017 2018 2019 2020
Calon Mahasiswa Mendaftar 223 225 227 228 230
Daya Tampung Mahasiswa 40 40 40 40 40
Mahasiswa Belum Diterima 183 185 187 188 190
Rasio Pendaftar dengan Diterima 1 : 6 6 6 6 6 6
73
6.3. Program Studi Sistem Informasi (D-III)
74
kuisoener yang disebarkan, hanya 400 kuisioner yang terisi lengkap. Dari hasil analisis
pada lembaran kuesioner tersebut diperoleh gambaran bahwa 88% (350 orang siswa)
menyatakan akan melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan sebanyak 50 orang siswa
(12%) tidak akan melanjutkan ke perguruan tinggi. Selanjutnya setelah dilakukan
analisis yang mendalam terhadap siswa yang akan melanjutkan studi lanjut keperguruan
tinggi (350 orang), sebagian besar siswa tersebut, yaitu 283 orang (83.70%) menyatakan
akan melanjutkan pendidikan tingginya ke perguruan tinggi yang ada di Provinsi
Kalimantan Utara sedangkan sisanya 67 siswa (16.30%) memilih untuk melanjutkan di
luar Provinsi Kalimantan Utara. Jumlah tersebut tentunya menjadi peluang untuk
program studi Sistem Informasi (D-III) dalam hal sumber atau calon peserta didik
untuk penerimaan mahasiswa. Dalam survey dilakukan juga penjaringan informasi
tentang program studi Sistem Informasi (D-III) dalam upaya untuk: (1) membuat
proyeksi jumlah minat calon peserta didik, (2) minat dan jumlah penerimaan pada PT
lain yang menyelenggarakan program studi sejenis, serta (3) jumlah calon peserta didik
yang nantinya akan mendaftar pada program studi Sistem Informasi (D-III) Politeknik
Bisnis Kaltara. Data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner sebagai instrumen
survey secara rinci disajikan pada Tabel 6.7.
Tabel 6.7.
Data Hasil Penyebaran Kuesioner
No Keterangan Persentase
1 Jumlah lulusan yang berminat melanjutkan studi
Lulusan SMU/SMK/Sederajat di Provinsi Kalimantan Utara 83.70%
Lulusan SMU/SMK/Sederajat di Kabupaten/Kota di Provinsi Kaltim 84%
2 Jumlah lulusan yang berminat melanjutkan studi di luar Provinsi Kalimantan
Utara
Lulusan SMU/SMK/Sederajat di Provinsi Kalimantan Utara 16.3%
Lulusan SMU/SMK/Sederajat di Kabupaten/Kota di Provinsi Kaltim 3%
3 Jumlah lulusan yang berminat melanjutkan studi pada PT lain
75
No Keterangan Persentase
Lulusan SMU/SMK/Sederajat di Provinsi Kalimantan Utara 90%
Lulusan SMU/SMK/Sederajat di Kabupaten/Kota di Provinsi Kaltim 87%
Jumlah lulusan yang berminat melanjutkan studi di Program Studi Sistem
4
Informasi (D-III) pada Politeknik Bisnis Kaltara
Lulusan SMU/SMK/Sederajat di Provinsi Kalimantan Utara 8%
Lulusan SMU/SMK/Sederajat di Kabupaten/Kota di Provinsi Kaltim 3%
76
peningkatan pada tahun-tahun berikutnya, sejalan dengan peningkatan mutu Politeknik
Bisnis Kaltara khususnya program studi Sistem Informasi (D-III).
Berdasarkan peluang tersebut di atas dan besarnya minat calon mahasiswa
untuk masuk ke program studi Sistem Informasi (D-III), maka pihak Politeknik Bisnis
Kaltara keberlanjutannya akan terjamin. Namun demikian, dalam upaya penjaminan
mutu lulusan, walaupun minat dan peluang calon peserta didik tinggi maka tetap akan
melakukan pembatasan terhadap peserta sebagai pendaftar calon mahasiswa baru.
Upaya yang akan dilakukan dalam pembatasan tersebut, yaitu dengan melakukan
seleksi yang ketat untuk memperoleh calon mahasiswa yang berkemampuan,
kecerdasan dan prestasi yang baik yang akan diterima, disamping itu pihak Politeknik
Bisnis Kaltara juga akan membatasi penerimaan mahasiswa karena harus sesuai dengan
kemampuan sarana, prasarana yang ada. Dengan demikian, atas pertimbangan terhadap
sumberdaya yang dimiliki oleh Politeknik Bisnis Kaltara, maka pada lima tahun
pertama penyelenggaraan program studi Sistem Informasi (D-III) Politeknik Bisnis
Kaltara hanya dapat menampung sebanyak 40 orang mahasiswa.
Berdasarkan informasi tersebut di atas, maka pada 5 (lima) tahun ke depan
untuk penyelenggaraan program studi Sistem Informasi (D-III) pada Politeknik Bisnis
Kaltara keberlanjutannya akan terjaga dan tidak akan mengalami masalah dalam hal
penerimaan mahasiswa, bahkan program studi Sistem Informasi (D-III) Politeknik
Bisnis Kaltara dalam kurun 5 tahun ke depan tersebut, tidak akan mampu menampung
peminat calon mahasiswa yang ada. Rencana penerimaan mahasiswa baru dan daya
tampung pada program studi Sistem Informasi (D-III) Politeknik Bisnis Kaltara
proyeksinya dapat dilihat pada Tabel 6.3.
77
BAB VII
DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SETIAP PROGRAM STUDI
78
7.1.1 Ketersediaan Dosen Program Studi Manajemen Keuangan Sektor Publik
Program studi Manajemen Keuangan Sektor Publik merupakan pendidikan
vokasi jenjang D-IV. Dalam penyelenggaraan Program Studi Manajemen Keuangan
Sektor Publik, Yayasan Welas Asih Kaltara sebagai badan penyelenggara Politeknik
Bisnis Kaltara telah menyiapkan 6 orang dosen dengan kualifikasi sesuai yang
disyaratkan. Penetapan tenaga dosen dimaksud telah ditetapkan dengan Surat
Keputusan Ketua Yayasan Welas Asih Kaltara No.006/YWAKU/SK-Polbis-
Kaltara/2015, Tanggal 12 September 2015 Tentang Pengangkatan Tenaga Pendidik
dan Tenaga Kependidikan. Adapun data ketersediaan jumlah dan kualifikasi tenaga
dosen untuk penyelenggaraan Program Studi Manajemen Keuangan Sektor Publik di
Politeknik Bisnis Kaltara disajikan pada Tabel berikut ini.
Sebagai kelengkapan administrasi persyaratan dosen Program Studi Manajemen
Keuangan Sektor Publik Politeknik Bisnis Kaltara, maka setiap dosen tetap telah
melengkapi dokumen yang dipersyaratkan yaitu copy ijasah dan transkrip nilai, daftar
riwayat hidup serta surat pernyataan yang menyatakan sebagai berikut :
1. Kesediaan Bekerja di Badan Penyelenggara pengusul pendirian PTS, apabila izin
Pendirian PTS diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi;
2. Berdomisili di wilayah rencana pendirian PTS;
3. Belum memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN);
4. Tidak merangkap sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS);
5. Tidak merangkap sebagai guru;
79
Tabel 7.1.
Data Ketersediaan Jumlah Dan Kualifikasi Tenaga Dosen
Untuk Penyelenggaraan Program Studi Manajemen Keuangan Sektor Publik (D-IV)
Kualifikasi Akademik Bidang Mata Kuliah Yang Status
No Nama Dosen Tangal Lahir/Usia
Keahlian Diampu Dosen
Magister
21 Agustus 1991 MM
1 Rosalina Glory Usmany Manajemen Tetap
24 Tahun
Magister
31 juli 1986 MM
2 Endro Pranoto Manajemen Tetap
29 Tahun
Magister
MM
3 Maria Resina Restiarti Manajemen Tetap
Magister
13 Januari 1990 MM
4 Anin Asriani Manajemen Tetap
26 Tahun
Magister
9 Januari 1989 MM
5 Ika Damayanti Nur Cahyani Manajemen Tetap
27 Tahun
Magister
Fransiscus Maria Bele Bau 27 Oktober 1991 MM
6 Manajemen Tetap
24 Tahun
Magister
25 maret 1990 MM
7 Aris Setyawan Manajemen Tetap
25 Tahun
Sumber: Yayasan Welas Asih Kaltara, 2015
80
7.1.2 Ketersediaan Dosen Program Studi Akuntansi
Program studi Akuntansi merupakan pendidikan vokasi jenjang D-III. Dalam
penyelenggaraan Program Studi Akuntansi, Yayasan Welas Asih Kaltara sebagai badan
penyelenggara Politeknik Bisnis Kaltara telah menyiapkan 6 orang dosen dengan
kualifikasi sesuai yang disyaratkan. Penetapan tenaga dosen dimaksud telah ditetapkan
dengan Surat Keputusan Ketua Yayasan Welas Asih Kaltara No.006/YWAKU/SK-
Polbis-Kaltara/2015, Tanggal 12 September 2015 Tentang Pengangkatan Tenaga
Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Adapun data ketersediaan jumlah dan kualifikasi
tenaga dosen untuk penyelenggaraan Program Studi Akuntansi di Politeknik Bisnis
Kaltara disajikan pada Tabel berikut ini.
Sebagai kelengkapan administrasi persyaratan dosen Program Studi Akuntansi
Politeknik Bisnis Kaltara, maka setiap dosen tetap telah melengkapi dokumen yang
dipersyaratkan yaitu copy ijasah dan transkrip nilai, daftar riwayat hidup serta surat
pernyataan yang menyatakan sebagai berikut :
1. Kesediaan Bekerja di Badan Penyelenggara pengusul pendirian PTS, apabila izin
Pendirian PTS diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi;
2. Berdomisili di wilayah rencana pendirian PTS;
3. Belum memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN);
4. Tidak merangkap sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS);
5. Tidak merangkap sebagai guru;
81
Tabel 7.2.
Data Ketersediaan Jumlah Dan Kualifikasi Tenaga Dosen
Untuk Penyelenggaraan Program Studi Akuntansi (D-III)
Kualifikasi Akademik Bidang Mata Kuliah Yang Status
Nama Dosen Tangal Lahir/Usia
No
Keahlian Diampu Dosen
16 Desember 1990
Desy Natalia, M.Si Magister Sains Tetap
1
25 Tahun
20 Agustus 1990
Eka Ningsih Puji Rahayu M.Si Magister Sains Tetap
2
25 Tahun
24 Maret 1990
M Sulkhanul Umam M.Si Magister Sains Tetap
3
25 Tahun
23 September 1985
Nuri Marlia M.Si Magister Sains Tetap
4
29 Tahun
5 Juli 1989
Randra Riannarey Aquarima M.Si Magister Sains Tetap
5
26 Tahun
15 Mei 1991
Siti Laela Khomsiyah
M.Si Magister Sains Tetap
6
24 Tahun
17 Januari 1990
Susanti M.Si Magister Sains Tetap
7
25Tahun
Sumber: Yayasan Welas Asih Kaltara, 2015
82
7.1.3 Ketersediaan Dosen Program Studi Sistem Informasi
Program studi Sistem Informasi merupakan pendidikan vokasi jenjang D-III.
Dalam penyelenggaraan Program Studi Sistem Informasi, Yayasan Welas Asih Kaltara
sebagai badan penyelenggara Politeknik Bisnis Kaltara telah menyiapkan 6 orang dosen
dengan kualifikasi sesuai yang disyaratkan. Penetapan tenaga dosen dimaksud telah
ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua Yayasan Welas Asih Kaltara
No.006/YWAKU/SK-Polbis-Kaltara/2015, Tanggal 12 September 2015 Tentang
Pengangkatan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Adapun data ketersediaan
jumlah dan kualifikasi tenaga dosen untuk penyelenggaraan Program Studi Sistem
Informasidi Politeknik Bisnis Kaltara disajikan pada Tabel berikut ini.
Sebagai kelengkapan administrasi persyaratan dosen Program Studi Sistem
Informasi Politeknik Bisnis Kaltara, maka setiap dosen tetap telah melengkapi
dokumen yang dipersyaratkan yaitu copy ijasah dan transkrip nilai, daftar riwayat hidup
serta surat pernyataan yang menyatakan sebagai berikut :
1. Kesediaan Bekerja di Badan Penyelenggara pengusul pendirian PTS, apabila izin
Pendirian PTS diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi;
2. Berdomisili di wilayah rencana pendirian PTS;
3. Belum memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN);
4. Tidak merangkap sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS);
5. Tidak merangkap sebagai guru;
83
Tabel 7.3
Data Ketersediaan Jumlah Dan Kualifikasi Tenaga Dosen
Untuk Penyelenggaraan Program Studi Sistem Informasi (D-III)
Tangal Kualifikasi Akademik Bidang Mata Kuliah Yang Status
No Nama Dosen
Lahir/Usia Keahlian Diampu Dosen
26 Juni 1992
1 I Dewa Bagas Suryajaya M.Kom Magister Komputer Tetap
23 Tahun
16 Agustus 1987
2 Anastasia Mude M.Kom Magister Komputer Tetap
28 Tahun
27 Juli 1974
3 Zaipin M.Kom Magister Komputer Tetap
41 Tahun
19 Agustus 1992
4 Sarlawati Gita Avrianingsih M.Kom Magister Komputer Tetap
23 Tahun
02 Mei 1990
5 Erick Dazki M.Kom Magister Komputer Tetap
25 tahun
Arif Budiman 25 Juli 1980
6 M.Kom Magister Komputer Tetap
35 Tahun
Sumber: Yayasan Welas Asih Kaltara, 2015
84
7.2. Ketersediaan Jumlah dan Kualifikasi Tenaga Kependidikan Politeknik
Bisnis Kaltara
Dalam rangka pendirian Perguruan Tinggi Swasta, ketentuan Permenristekdikti
No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku telah mengatur tentang ketersediaan jumlah dan
kualifikasi tenaga kependidikan untuk setiap program studi yang akan diselenggarakan.
Politeknik Bisnis Kaltara telah memenuhi ketentuan ketersediaan jumlah dan
kualifikasi untuk seluruh tenaga kependidikan yang akan mengampu pada masing-
masing program studi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan tersebut.
Jumlah dan kualifikasi seluruh tenaga kependidikan yang akan mendukung
terselenggaranya kegiatan akademik pada masing-masing program studi di Politeknik
Bisnis Kaltara disajikan pada Tabel berikut ini.
Tabel 7.4.
Jenis Tenaga Kependidikan, jumlah Persyaratan dan Jumlah Tenaga
Kependidikan yang tersedia di Politeknik Bisnis Kaltara
Jumlah Persyaratan
Jumlah Tersedia
Jenis Tenaga Kependidikan (Org)
D-III D-IV/S1 D-III D-IV/S1
Tenaga Administratif 4 1
Teknisi /Laboran 9
Pustakawan 2 2
85
Tabel 7.5.
Data Ketersediaan Jumlah Dan Kualifikasi Tenaga Kependidikan
Untuk Penyelenggaraan Program Studi Akuntansi
di Politeknik Bisnis Kaltara di Tarakan
Tangal
N Naman/JabatanTenaga Kualifikasi Bidang
Lahir/
o Kependidikan Akademik Keahlian
Usia
1
Kabag Administrasi dan D3
-
Keuangan
2
Staf Administrasi
3
Kepala Laboratorium
4 - -
Laboran
5
Teknisi
6
Kepala Perpustakaan
7
Pustakawan/StafPerpus
takaan
Sumber: Yayasan Welas Asih Kaltara, 2015
86
Tabel 7.6.
Data Ketersediaan Jumlah Dan Kualifikasi Tenaga Kependidikan
Untuk Penyelenggaraan Program Studi Sistem Informasi
di Politeknik Bisnis Kaltara di Tarakan
Tangal
N Naman/JabatanTenaga Kualifikasi Bidang
Lahir/U
o Kependidikan Akademik Keahlian
sia
1
Kabag Administrasi dan D3
-
Keuangan
2
Staf Administrasi
3
Kepala Laboratorium
4 - -
Laboran
5
Teknisi
6
Kepala Perpustakaan
7
Pustakawan/Staf
Perpustakaan
Sumber: Yayasan Welas Asih Kaltara, 2015
87
Tabel 7.7
Data Ketersediaan Jumlah Dan Kualifikasi Tenaga Kependidikan
Untuk Penyelenggaraan Program Studi Manajemen Keuangan Sektor Publik
di Politeknik Bisnis Kaltara di Tarakan
Tangal
N Naman/JabatanTenaga Kualifikasi Bidang
Lahir/U
o Kependidikan Akademik Keahlian
sia
1
Kabag Administrasi dan D3
-
Keuangan
2
Staf Administrasi
3
Kepala Laboratorium
4 - -
Laboran
5
Teknisi
6
Kepala Perpustakaan
7
Pustakawan/Staf
Perpustakaan
Sumber: Yayasan Welas Asih Kaltara, 2015
88
tahapan, yaitu: pada tahun ketiga, keempat dan kelima sebagaimana tersaji pada Tabel
berikut ini.
Tabel 7.8.
Data Rencana Pengembangan Jumlah Tenaga Dosen dan Tenaga Kependidikan
Dalam Tiap Program Studi Selama 5 Tahun di Politeknik Bisnis Kaltara di Tarakan
Rencana Pengembangan
Kualifikasi SDM Per Kualifikasi
No Tahun Ke- (Orang)
Program Studi Akademik
I II III IV V
Tenaga Dosen
1 Dosen Tetap S2 - - - 1 1
S3 - - - - -
2 Dosen Tidak Tetap S2 - - - - 1
S3 - - - - -
I. Tenaga Kependidikan
1 Tenaga Administrasi S1 - - 1 - -
D3 - - - - -
2 Laboran S1 - - - 1 -
D3 - - 1 - -
3 Teknis S1 - - - - -
D3 - - - 1 -
4 Pustakawan S1 - - - - 1
D3 - - - - -
Jumlah Tenaga Dosen dan Tenaga Kependidikan 2 3 3
Sumber: Yayasan Welas Asih Kaltara, 2015
89
c. Penambahan dosen dilakukan pada tahun ke empat 1 (satu) orang. Hal ini dilakukan
karena berdasarkan prediksi bahwa pada tahun tersebut jumlah mahasiswa akan
bertambah, sehingga rasio dosen dan mahasiswa menjadi besar, sehingga paling
tidak rasio jumlah dosen dan mahasiswa sebesar 1 : 20. Disamping dilakukan
penambahan dosen, juga akan dilakukan penambahan tenaga kependidikan
sejumlah 2 orang, yaitu 1 orang laboran dan 1 orang lagi sebagai
teknisi.Penambahan tenaga kependidikan tersebut dimaksudkan untuk
meningkatkan mutu pelayanan akademik di setiap program studi yang mengacu
kepada RIP di setiap program studi tersebut.
d. Pada 2 tahun pertama tidak dilakukan penambahan jumlah tenaga kependidikan
karena jumlah tenaga kependidikan yang telah tersedia dirasa masih cukup.
e. Penambahan jumlah tenaga kependidikan (tenaga administrasi dan laboran) pada
tahun ketiga dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan dalam
penyelenggaraan masing-masing program studi.
f. Pada tahun kelima penyelenggaraan akademik di setiap program studi akan
dilakukan penambahan jumlah dosen dan tenaga kependidikan. Untuk dosen 2
orang, dengan rincian 1 orang dosen tetap dan 1 orang adalah dosen tidak tetap.
Sedangkan untuk tenaga kependidikan direncanakan akan dilakukan penambahan 1
orang, diprioritaskan untuk pustakawan. Selanjutnya rencana pengembangan dosen
dan tenaga kependidikan pada 5 tahun tahap kedua akan disesuaikan dengan
cashflow penerimaan dan pengeluaran pada masing-masing program studi seiring
dengan penambahan jumlah mahasiswa.
Selain penambahan dosen dan tenaga kependidikan, direncanan akan dilakukan
pengembangan kualitas tenaga dosen, melalui studi lanjut, seminar, dan lokakarya,
sedangkan untuk tenaga kependidkan akan dilakukan pembinaan, pelatihan dan kursus.
Berbeda dengan rencana pengembangan jumlah SDM, pengembangan kualitas SDM
dilakukan secara bertahap setiap tahunnya sebagaimana tertuang dalam dalam
Rancangan STATUTA dan Rancangan RIP Politeknik Bisnis Kaltara Serta Rancangan
Rencana Starategis Politeknik Bisnis Kaltara. Adapun rencana pengembangan kualitas
SDM (dosen dan tenaga kependidikan) pada program studi Politeknik Bisnis Kaltara
secara rinci disajikan pada Tabel berikut ini.
90
Tabel 7.9.
Data Rencana Pengembangan Kualitas Tenaga Dosen dan Tenaga Kependidikan
Dalam Penyelenggaraan Program Studi di Politeknik Bisnis Kaltara di Tarakan
Rencana Pengembangan Bentuk Kegiatan Untuk
Kualitas Dosen dan Tenaga Pengembangan Dosen dan
N Kualifikasi
Kependidikan Tahun Ke- Tenaga Kependidikan
o SDM
(Orang)
I II III IV V
Tenaga Dosen Seminar
1 Dosen Tetap 2 4 4 4 5 Lokakarya
2 Dosen Tidak Symposium
Tetap Konferensi
Tenaga Kependidikan Studi lanjut
1 Tenaga Pelatihan/kursus
1 1 1 0 1
Administrasi Pembinaan
2 Laboran 1 0 1 0 1
3 Teknis 1 0 1 0 1
4 Pustakawan 1 0 1 0 1
Jumlah 6 5 8 4 9
Sumber: Yayasan Welas Asih Kaltara, 2015
Berbeda dengan rencanapengembangan jumlah SDM, rencana pengembangan
kualitas SDM tidak dilakukan secara bertahap, namun akan dilakukan sejak tahun
pertama, terutama melalui kegiatan seminar, symposium, lokarya dan konfrensi untuk
dosen, sedangkan untuk tenaga kependidikan akan dilakukan dalam bentuk
pelatihan/kursus dan pembinaan. Secara lengkap rencana pengembangan kualitas
dosen dan tenaga kependidikan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pengembangan kualitas dosen pada tahun pertama adalah 2 orang untuk mengikuti
salah satu kegiatan seminar, lokarya, symposium atau konfrensi yang disesuaikan
dengan kebutuhan setiap program studi. Sedangkan untuk tenaga kependidikan
adalah4 orang, yaitu masing-masing 1 orang untuk tenaga administrasi, pustakawan,
laboran, dan juga teknisi melalui kegiatan pelatihan/kursus atau pembinaan lainnya.
Diharpkan dengan pengembangan tersebut, selain dapat meningkatkan mutu dosen
dan tenaga kependidikan, juga dilakukan sebagai upaya untuk penyamaan persepsi
terhadap visi, misi dan tujuan penyelenggaraan program studi. Rencana
pengembangan peningkatan mutu dosen dan tenaga kependidikan yang belum
melakukan kegiatan tersebut, pada tahun berikutnya, secara bertahap akan diikut
sertakan secara bergiliran.
b. Pada tahun kedua, pembinaan dalam upaya peningkatan mutu dosen dan tenaga
kependidikan masing-masing akan dilakukan untuk dosen 2 dan 2 orang untuk
tenaga kependidikan (1 orang teknisi dan 1 orang tenaga administrasi). Bentuk
91
kegiatan untuk dosen tersebut adalah kegiatan seminar, lokarya, symposium atau
konfrensi, sedangkan untuk tenaga kependidikan dalam bentuk kegiatan
pelatihan/kursus atau pembinaan sebagaimana diterangkan pada poin a diatas.
c. Pada tahun ketiga, keempat dan kelima secara berturut-turut akan dilakukan
pengembangan kualitas tenaga dosen (masing-masing 2 orang) melalui kegiatan
seminar, lokakarya dan pelatihan, sedangkan bagi 2 orang dosen lainnya akan
mengikuti kegiatan pelatihan dan pembinaan (bagi yang belum pernah mengikuti).
Selanjutnya pada tahun-tahun tersebutjuga akan dilakukan pembinaan peningkatan
kualitas tenaga kependidikan secara bertahap, melalui kegiatan sebagaimana
diterangkan pada poin a diatas
d. Rencana pengembangan mutu SDM tersebut, akan dilaksanakan dan disesuaikan
dengan waktu pelaksanaan kegiatan akademik, bidang keahliaan masing-masing
SDM, serta cashflow penerimaan dan pengeluaran sebagaimana telah diatur dalam
Rancangan STATUTA Politeknik Bisnis Kaltara di Tarakan.
e. Pengembangan mutu/kualitas dosen melalui kegiatan studi lanjutakan dilakukan
pada tahun kelima. Hal ini dilakukan berdasarkan analisis terhadap cashflow
penerimaan dan pengeluaran, dimana diprediski bahwa pada tahun kelima
Politeknik Bisnis Kaltara telah memiliki kemampuan untuk melakukan
pengembangan mutu SDM melalui kegiatan studi lanjut.
f. Pengembangan peningkatan mutu SDM di Politeknik Bisnis Kaltara di Tarakan,
selain dilakukan dengan cara sebagaimana diuraikan pada point a, juga akan
dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak (stakeholder, DIKTI
maupun pihak swasta) melalui kegiatan pelatihan, seminar dan beasiswa studi.
g. Penentuan jumlah dan siapa dosen atau tenaga kependidikan yang akan dikirim
sebagai delegasi untuk mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut di atas, direncanakan
akan diberikan kepada dosen atau tenaga kependidikan yang berprestasi (Reward),
sebagaimana diatur dalam Rancangan STATUTA Politeknik Bisnis Kaltara di
Tarakan.
92
7.4 Kebutuhan dan Mekanisme Pemenuhan Kebutuhan Dosen dan Tenaga
Kependidika Politeknik Bisnis Kaltara
A. Kebutuhan Dosen dan Tenaga Kependidikan Untuk 5 Tahun:
Kebutuhan dosen dan tenaga kependidikan di setiap program studi di Politeknik
Bisnis Kaltara di Tarakan, akan disesuaikan dengan ketentuan Surat Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.234/U/2000 tentang Pedoman
Pendirian Perguruan Tinggi dan Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi yang mengatur standar dosen dan tenaga pendidikan.
Dalam kurun waktu 5 tahun pertama penyelenggaraan pendidikan di Politeknik Bisnis
Kaltara di Tarakan, kebutuhan dosen dan tenaga kependidikan di setiap program studi
telah terpenuhi. Pemenuhan kebutuhan akan tenaga dosen dan tenaga kependidikan di
Politeknik Bisnis Kaltara di Tarakan, akan selalu disesuaikan dengan rahasio dosen dan
mahasiwa. Adapun rasio dosen dan mahasiwa ideal di setiap program studi di
Politeknik Bisnis Kaltara adalah 1 : 20.
Berdasarkan acuan tersebut di atas, maka pada 5 tahun kedepan kebututuhan
tenaga dosen dan tenaga kependidikan diPoliteknik Bisnis Kaltara akan meningkat
seiring dengan bertambahannya jumlah mahasiswa. Semakin tinggi peningkatan jumlah
mahasiswa, maka akan diikuti pula dengan peningkatan kebutuhan tenaga dosen dan
tenaga kependidikan. Adapun proyeksi jumlah kebutuhan tenaga dosen dan tenaga
kependidikan di setiap program studi untuk 5 tahun kedepan disajikan pada Tabel
berikut ini.
93
Tabel 7.10.
Data Proyeksi Kebutuhan Pengembangan Jumlah Dan Kualifikasi SDM
Untuk Penyelenggaraan Tiap Program Studi di Politeknik Bisnis Kaltara di Tarakan
Proyeksi Kebutuhan Tahun Ke-
Keterangan (Orang)
I II III IV V
A Kebutuhan Jumlah SDM
Ketersediaan Jumlah Dosen 6 6 6 6 6
Kebutuhan Jumlah Dosen
1 6 6 6 8 10
(Perbandingan 1 Dosen: 20 Mahasiswa)
Kebutuhan Pengembangan Jumlah Dosen - - - 2 2
Ketersediaan Tenaga Administrasi 1 1 1 1 2
Kebutuhan Tenaga Administrasi 1 1 1 2 2
2
Kebutuhan Pengembangan Jumlah
- - - 1 -
Tenaga Administrasi
Ketersediaan Pustakawan 1 1 1 1 1
Kebutuhan Pustakawan 1 1 1 1 2
3
Kebutuhan Pengembangan Jumlah
- - - - 1
Pustakawan
Ketersediaan Laboran 1 1 1 2 2
Kebutuhan Laboran 1 1 2 2 3
4
Kebutuhan Pengembangan Jumlah
- - 1 - 1
Laboran
Kebutuhan Teknisi 1 1 1 1 1
5 Ketersediaan Teknisi 1 1 1 1 1
Kebutuhan Pengembangan Jumlah Teknisi - - - - -
B Kebutuhan Pengembangan Kualitas SDM
Kebutuhan Pengembangan Kualitas Dosen
1 Seminar, lokakarya, Pelatihan, dll 2 2 2 2 2
Studi Lajut - - - - 1
Kebutuhan Pengembangan Kualitas Tenaga
Administrasi
2
Seminar, lokakarya, Pelatihan, dll 1 1 - - 1
Studi Lajut - - - - -
Kebutuhan Pengembangan Kualitas
Pustakawan
3
Seminar, lokakarya, Pelatihan, dll 1 - 1 - -
Studi Lajut - - - - -
Kebutuhan Pengembangan Kualitas
Laboran
4
Seminar, lokakarya, Pelatihan, dll 1 - - 1 -
Studi Lajut - - - - -
Kebutuhan Pengembangan Kualitas Teknisi
5 Seminar, lokakarya, Pelatihan, dll 1 - - - 1
Studi Lajut - - - - -
Sumber: Yayasan Welas Asih Kaltara, 2015
94
B. Mekanisme Pemenuhan Kebutuhan Jumlah dan Kualitas SDM Untuk 5
Tahun
95
kepada pertimbangan kebutuhan, juga didasarkan kepada ketersediaan anggaran
yang dimiliki. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka dalam peningkatan
kualitas SDM tersebut, disusun aturan dengan mekanisme sebagai berikut:
1. Politeknik Bisnis Kaltara setiap tahunnya akan mengalokasikan biaya untuk
pengembangan dalam bentuk pemenuhan kegiatan pelatihan, lokakarya, seminar,
dan lainnya, dengan kuota 2 orang tenaga dosen dan 1 orang tenaga kependidikan
pada setiap program studi, serta 1 orang SDM pada Lembaga/unit kerja yang ada.
Sedangkan untuk program pengembangan kualitas SDM Politeknik Bisnis Kaltara
melalui kegiatan studi lanjut hanya dianggarkan untuk 2 orang SDM setiap
tahunnya.
2. SetiapKetua program studi mengajukan tenaga dosen dan tenaga kependidikan
yang akan diikut sertakan dalam program pengembangan kualitas kepada Bagian
Kepegawaian.
3. Sebelum mengajukan tenaga dosen dan kependidikan yang akan mengikuti
program pengembangan kualitas kepada BagianKepegawaian, terlebih dahulu
Ketua program studi meminta persetujuan kepada dekan tentang nama dosen dan
atau tenaga kependidikan yang akan diusulkan kepada Bagian Kepegawaian.
Sedangkan untuk tenaga SDM pada lembaga/unit kerja selain program studi
diajukan langsung oleh pimpinan lembaga/unit kerja yang bersangkutan.
4. Bagian Kepegawaian Politeknik Bisnis Kaltara selanjutnya, melakukan seleksi
terhadap dosen dan tenaga kependidikan yang diusulkan oleh Ketua program studi
dan sekaligus menetapkan tenaga dosen dan atau tenaga kependidikan yang akan
mengikuti program pengembangan kualitas.
5. Penentuan dan penetapan SDM yang akan mengikuti program pengembangan
kualitas berdasarkan pada masa kerja, prestasi kerja, serta kebutuhan Politeknik
Bisnis Kaltaradan unit kerja terhadap hasil/output dari kegiatan pengembangan
yang dilakukan.
6. Rincian secara detail tentang mekanisme perekrutan dan standar pengelolaan
SDM pada program studi di Politeknik Bisnis Kaltara mengacu pada STATUTA,
SPMI dan RIP Politeknik Bisnis Kaltara serta melibatkan pengurus Yayasan
Welas Asih Kaltara.
96
BAB VIII
PRASARANA DAN SARANA
POLITEKNIK BISNIS KALTARA
97
b) Sarana
Sesuai dengan rancangan Rencana Induk Pengembangan (RIP), Politeknik
Bisnis Kaltara direncanakan akan mengusung sistem Green kampus dan kampus
terpadu dimana pembangunan masing-masing jenis sarana dilakukan secara
terpadu/terfokus pada satu lokasi sehingga masing-masing kegiatan akademik
akan terfokus pada satu lokasi. Sedangkan yang dimaksud dengan sistem Green
kampus yaitu ketentuan yang diterapkan dimana seluruh kendaraan bermotor
yang memasuki area kampus akan diarahkan/dipusatkan pada satu area.
Selanjutnya, uraian tentang sarana yang direncanakan akan dibangun dalam
penyelenggaraan Politeknik Bisnis Kaltara antara lain sebagai berikut:
Ruang Kuliah. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya tentang sistem
kampus terpadu, maka pembangunan ruang kuliah untuk kegiatan
pembelajaran akan terpusat pada satu lokasi yang terdiri dari 4 (empat)
gedung kuliah dengan rincian jumlah ruang kuliah pada masing-masing
gedung adalah sebagai berikut:
1. Gedung A dengan jumlah ruang kuliah 3 (tiga) ruang kuliah.
2. Gedung B dengan jumlah ruang kuliah 3 (tiga) ruang kuliah.
3. Gedung C dengan jumlah ruang kuliah 6 (enam) ruang kuliah.
4. Gedung D dengan jumlah ruang kuliah 6 (enam) ruang kuliah.
Seluruh ruang kuliah yang ada memiliki luasan yang bervariasi dengan rata-
rata berukuran 51 m2 (6 m x 8,5 m) dan telah mengacu pada ketentuan
sebagaimana dipersyaratkan dalam pasal 12 point 2 Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.234/U/2000 tentang
Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi Negeri yang menyebutkan bahwa
luas minimal ruang kuliah untuk kegiatan pembelajaran adalah 0,5 m2 per
mahasiswa. Luas ruang kuliah yang telah memadai yaitu sebesar 51 m2 maka
akan mampu menampung seluruh mahasiswa untuk satu angkatan disetiap
program studi yang berjumlah 40 orang mahasiswa. Selain luas ruang kuliah
yang memadai, pada masing-masing ruang kuliah juga akan dilengkapi
dengan sarana pembelajaran, baik media maupun peralatan pendidikan
sebagaimana disebutkan dalam pasal 35 Permenristekdikti nomor 44 Tahun
2015 tentang standar nasional pendidikan tinggi. Jumlah, jenis dan
spesifikasi sarana pembelajaran juga telah disesuaikan dengan rasio
98
penggunaan sarana sesuai dengan karakteristik metode dan bentuk
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Ruang Kerja Dosen Tetap. Seperti halnya ruang kuliah, ruang kerja dosen
tetap untuk seluruh program studi juga akan dibangun secara
terpadu/terletak pada satu gedung (Gedung E). Gedung dosen yang akan
dibangun terdiri dari 2 lantai dimana masing-masing lantai terdiri atas 4
ruang dengan luas masing-masing ruang adalah 51 m2 (6 m x 8,5 m).
Selanjutnya masing-masing ruang tersebut akan disekat menjadi 2 ruang
dosen untuk digunakan oleh dosen tetap di dua program studi yang masih
dalam satu rumpun keilmuan. Dengan kata lain, setiap 1 (satu) sekatan
ruangan akan memiliki luas 25,5 m2 dan akan mampu untuk menampung
seluruh dosen tetap pada masing-masing program studi yang berjumlah 6
orang. Luasan ruangan untuk dosen yang akan dibangun telah sesuai dengan
ketentuan yang dipersyaratkan dalam Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia No.234/U/2000 tentang Pedoman Pendirian
Perguruan Tinggi Negeri pasal 12 ayat 2 yang menyebutkan bahwa standar
minimal luas ruang dosen tetap adalah 4 m2 per-orang dosen.
Ruang Administrasi dan Kantor. Luas ruang administrasi dan
perkantoran yang akan dibangun dirancang untuk dapat menampung
jumlah tenaga kependidikan (tenaga administrasi) pada masing-masing
program studi untuk jangka waktu 5 tahun kedepan. Dengan mengacu pada
rancangan Rencana Induk Pengembangan (RIP) Politeknik Bisnis Kaltara
di Tarakan, maka jumlah tenaga administrasi yang nantinya akan
ditempatkan di masing-masing program studi adalah sebanyak 2 orang.
Berdasarkan ketentuan dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia No. 234/U/2000 tentang Pedoman Pendirian
Perguruan Tinggi Negeri pasal 12 ayat 2 yang menyebutkan bahwa standar
minimal luas ruang administrasi dan perkantoran adalah 4 m2 per-orang.
Dengan rata-rata jumlah tenaga administrasi sebanyak 2 orang per-program
studi, maka luas ruang administrasi dan kantor yang akan dibangun untuk
kebutuhan satu program studi adalah seluas 8 m2.
Ruang Perpustakaan. Dalam rangka penyelenggaraan Politeknik Bisnis
Kaltara di Tarakan, Yayasan Welas Asih Kaltarajuga akan membangun gedung
99
perpustakaan terpadu yang memiliki 3 lantai dengan jumlah ruangan di 2
lantai sebanyak 2 (ruangan) ruang. Luas ruang perpustakaan seluruhnya 467
m2 dengan rincian: lantai 1 seluas 338 m2 dan lantai 2 seluas 129 m2. Luas
total gedung perpustakaan yang akan dimiliki oleh Politeknik Bisnis Kaltara
adalah 612 m2. Luasan tersebut telah sesuai dengan ketentuan dalam buku
prosedur pendirian perguruan tinggi swasta dan penyelenggaraan program
studi perguruan tinggi swasta yang dikeluarkan oleh Kementerian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi tahun 2015.
Ruang Laboratorium dan Komputer. Dalam rangka penyelenggaraan
Politeknik Bisnis Kaltara, Yayasan Welas Asih Kaltara juga akan
membangun gedung laboratorium dan komputer terpadu yang terdiri dari 2
lantai dengan jumlah ruangan di setiap lantai sebanyak 6 (enam) ruang. Luas
masing-masing ruang adalah 60 m2 (6 m x 10 m). Dengan demikian, luas
total ruang perpustakaan yang akan dimiliki oleh Politeknik Bisnis Kaltara
adalah 720 m2. Luas ruang laboratorium dan komputer terpadu yang akan
dibangun pada Politeknik Bisnis Kaltara mengacu pada ketentuan dalam
prosedur pendirian perguruan tinggi swasta dan penyelenggaraan program
studi perguruan tinggi swasta yang dikeluarkan oleh Kementerian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi tahun 2015 yaitu seluas 720 m2.
Buku dan e-Book. Berdasarkan pada ketentuan dalam prosedur pendirian
perguruan tinggi swasta dan penyelenggaraan program studi perguruan
tinggi swasta, maka jumlah ketersediaan buku dan e-book yang harus
dimiliki oleh Politeknik Bisnis Kaltara sebagai salah satu sarana penunjang
kegiatan akademik adalah sebanyak 500 judul buku. Penyediaan judul buku
juga akan disesuakan dengan ketentuan dalam Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.234/U/2000 pasal 12 ayat 2
tentang jumlah dan jenis buku matakuliah yang harus disediakan untuk
masing-masing program studi. Pemenuhan kebutuhan ketersediaan buku
dan e-book akan mulai dilakukan setelah izin penyelenggaraan Politeknik
Bisnis Kaltara diperoleh. Oleh karena itu, Yayasan Welas Asih Kaltara
selaku pihak penyelenggara telah mengalokasikan dana untuk pemenuhan
kebutuhan buku dan e-book pada tahun pertama sebesar Rp. 160.000.000
100
untuk menunjang proses pembelajaran seluruh program studi yang
diselenggarakan.
Jurnal dan e-Jurnal. Seperti halnya penyediaan buku dan e-book,
pemenuhan kebutuhan ketersediaan jurnal dan e-jurnal untuk
penyelenggaraan seluruh program studi pada Politeknik Bisnis Kaltara juga
mengacu pada ketentuan yang tertuang dalam Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.234/U/2000 pasal 12 ayat 2,
serta prosedur pendirian perguruan tinggi swasta dan penyelenggaraan
program studi perguruan tinggi swasta tentang jenis dan jumlah jurnal ilmiah
yang terakreditasi pada program studi yang relevan. Pemenuhan kebutuhan
ketersediaan buku dan e-book juga akan mulai dilakukan setelah izin
penyelenggaraan Politeknik Bisnis Kaltara diperoleh. Oleh karena itu,
Yayasan Welas Asih Kaltara selaku pihak penyelenggara telah mengalokasikan
dana untuk pemenuhan kebutuhan jurnal dan e-jurnal ilmiah terakreditasi
pada program studi yang relevan sebesar Rp. 160.000.000 pada tahun
pertama penyelenggaraannya.
Disamping sarana prasarana berupa lahan, gedung dan ruangan, sarana prasarana
lainnya yang akan disediakan dalam penyelenggaraan Politeknik Bisnis Kaltara adalah
penyediaan fasilitas penunjang berupa perabot, media pendidikan, peralatan
pendidikan dan instrumen eksperimen (praktikum dan penelitian). Selain beberapa
item sarana prasarana sebagaimana yang telah disebutkan diatas, dalam
penyelenggaraan Politeknik Bisnis Kaltara juga akan menyediakan beberapa fasilitas
penunjang lainnya seperti sarana teknologi dan informasi, sarana olahraga, sarana
fasilitas umum, serta sarana unit kegiatan mahasiswa. Dengan kata lain, rencana
pemenuhan kebutuhan sarana prasarana dalam penyelenggaraan Politeknik Bisnis
Kaltara telah mengacu pada seluruh ketentuan yang dipersyaratkan dalam proses
pengajuan pendirian perguruan tinggi dan standar sarana prasarana pendidikan tinggi.
Sedangkan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan akademika, Politeknik Bisnis
Kaltara juga akan terus melakukan pengembangan sarana prasarana setiap tahunnya
sebagaimana tertuang dalam Rancangan Rencana Induk Pengembangan Politeknik
Bisnis Kaltara.
Secara garis besar pemenuhan kebutuhan dan pengembangan sarana prasarana
pada Politeknik Bisnis Kaltara memiliki ketentuan sebagai berikut:
101
1. Pengajuan pemenuhan kebutuhan dan pengembangan sarana prasarana
dilakukan oleh pengguna/penanggungjawab sarana prasarana.
2. Pengadaan dan pemeliharaan prasarana pembelajaran menjadi tanggung jawab
Bagian Aset Politeknik Bisnis Kaltara dan dapat pula melibatkan tim yang terdiri
dari unsur Yayasan dan unsur Politeknik sebagai pemberi pertimbangan.
3. Pembentukan dan penetapan tim pertimbangan pengadaan dan pengembangan
sarana prasarana dilakukan oleh DirekturPoliteknik Bisnis Kaltara.
4. Pengajuan pemenuhan kebutuhan dan pengembangan sarana prasarana
dilakukan pada awal tahun akademik, serta dilakukan hanya satu tahun satu kali
lewat mekanisme pengajuan anggaran pengadaan dan pengembangan yang sudah
ditentukan. Pengguna/Penanggungjawab sarana prasarana dapat melakukan
perubahan terhadap pengajuan yang telah dikirimkan paling lambat sebelum
proses pembelajaran semester genap berjalan.
5. Besarnya biaya pengadaan, pengembangan dan pemeliharaan sarana prasarana
tergantung dari jumlah mahasiswa pada Program Studi serta dapat pula
berdasarkan pada pertimbangan dan kebijakan khusus yang dilakukan oleh tim
pemberi pertimbangan terhadap urgensi kebutuhan sarana prasarana yang
diajukan.
6. Pengadaan dan pengembangan sarana prasarana yang membutuhkan biaya besar
dapat diprogramkan secara multiyears.
7. Audit sarana dan prasarana pembelajaran menjadi tanggung jawab LPPJM
Politeknik Bisnis Kaltara di Tarakan.
Sedangkan mekanisme pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana yang
berlaku umum di Politeknik Bisnis Kaltara adalah sebagai berikut:
1. Pengguna/penanggungjawab sarana prasarana melakukan pengajuan pengadaan
dan pengembangan sarana prasarana kepada Politeknik Bisnis Kaltara melalui
biro umum bagian perencanaan dan pengelolaan Aset Politeknik Bisnis Kaltara,
serta ditembuskan kepada Yayasan Welas Asih Kaltara.
2. Biro umum bagian perencanaan dan pengelolaan aset kemudian melakukan
analisa terhadap pengajuan sarana prasarana yang dilakukan. Untuk pengajuan
sarana prasarana yang membutuhkan dana dalam jumlah besar, maka Politeknik
Bisnis Kaltara akan membentuk tim pertimbangan dari unsur Politeknik dan
Yayasan Welas Asih Kaltara.
102
3. Biro Umum bagian perencanaan dan pengembangan sarana prasarana dapat
menyetujui, menolak atau membuat keputusan untuk dilakukan pengajuan ulang.
Pengambilan keputusan dilakukan setelah dilakukan analisa terhadap
keseimbangan dana Politeknik Bisnis Kaltaradan urgensi sarana prasarana yang
diajukan, sehingga keputusan yang telah ditetapkan harus diterima oleh pihak
pengusul.
4. Setelah usulan pengadaan dan pengembangan sarana prasarana disetujui, maka
tahap selanjutnya sebelum dilakukan pengadaan adalah pemanggilan pihak
pengusul untuk penentuan kesesuaian antara spesifikasi/kualifikasi jenis sarana
prasarana yang diajukan dengan spesifikasi/kualifikasi sarana prasarana yang
akan diadakan.
5. Setelah melalui tahap kesesuaian, maka akan dilanjutkan pada tahap pengadaan
dan pengembangan.
6. Tahap selanjutnya adalah proses evaluasi dan audit sarana prasarana yang
dilakukan oleh pihak LPPJM Politeknik Bisnis Kaltara di Tarakan.
7. Setelah seluruh tahapan selesai, maka pengelolaan dan pemeliharaan sarana
prasarana menjadi tanggung jawab pihak pengusul/pengguna sarana prasarana.
Pihak pengguna/penanggungjawab sarana prasarana dapat mengajukan biaya
pemeliharaan rutin kepada Bagian Umum bagian perencanaan dan pengelolaan Aset
Politeknik Bisnis Kaltara di Tarakan.
103
BAB IX
108
operasional pengembangan pengabdian masyarakat berkaitan dengan
jangkauan yang akan dicapai dan program yang akan dilaksankan serta waktu
pelaksanaannya. Rencan biaya pengembangan pada masyarakat disesuaikan
dengan jenis/sifat pembinaan pengabdiaannya, misalnya lokal, regional atau
nasional.
c. Rencana Biaya Operasional Pengembangan Bidang Kemahasiswaan
Rencana biaya pembinaan dan pengembangan kemahasiswaan disesuaikan
dengan konsep pengembangan yang direncanakan dan kondisi potensi
pengembangan yang ada serta prioritas program pengembangan. Biaya
pembinaan dan pengembangan kegiatan mahasiswa ini meliputi:
1. pembinaan dan pengembangan minat dan bakat
2. pembinaan dan pengembangan mental agam dan pancasila
3. pembinaan dan pengembangan jiwa kebangsaan dan kesatuan
4. pembinaan dan pengembangan olah raga, seni dan kesahatan
5. pembinaan dan pengembangan kewirausahaan
d. Rencana Biaya Operasional Pengembangan Kerumahtanggaan
Biaya operasional pengembangan kerumahtanggaan yang meliputi organisasi,
administrasi, dan umum. Agar pengembangan kerumahtanggan ini berdaya
guna dan berhasil baik, maka direncanakan sesuai dengan Anggaran
Pendapatan Belanja Politeknik Bisnis Kaltara di Tarakan. Pembinaan
kerumahtanggaan dilakukan sesuai dengan program pengembangan
kerumahtanggaan yang dilaksanakan secara bertahap. Rencana biaya
operasional kerumahtanggaan diperioritaskan untuk belanja barang guna
kelancaran pendidikan dan organisasi.
Untuk penyelenggaraan pendidikan tiga program studi pada Politeknik Bisnis
Kaltara dibutuhkan biaya-biaya antara lain: biaya upah dan gaji yang meliputi gaji dosen,
karyawan, tunjangan pimpinan dan pembiayaan operasional lainnya seperti: Biaya
Pembangunan Sarana dan Praktikum, Biaya Promosi, Biaya Alat/ Media/ Bahan, Biaya
Transportasi, Biaya Pemeliharaan, Angsuran Bank, Air, listrik, telepon, faximili, alat
tulis kantor dan lain-lain.
9.3. Rencana Penerimaan
Internal.
Ekternal.
Secara lebih rinci Proyeksi Aliran Dana tahun pertama selama 5 tahun pertama
disajikan pada Tabel berikut ini. Secara detail asumsi dan rincian perhitungan dan
komponen arus kas pendirian Politeknik Bisnis Kaltara disajikan pada Lampiran.
110
Tabel 9.1.
PROYEKSI ARUS KAS POLITEKNIK BISNIS KALTARA BERDASARKAN KOMPONEN PERIMNAAN DAN PENGELIARAN
Arus Kas
KOMPONEN ARUS KAS
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
Saldo Awal
- (663.291.110) (314.861.106) 31.004.148 1.998.002.914
Penerimaan Kas
Penerimaan Pendaftaran Mahasiswa Baru (Registrasi, asuransi, Ospek,
1 964.000.000 1.017.700.000 1.066.185.000 1.115.394.250 1.147.463.963
KTM, dan biaya DPP)
Penerimaan Jasa Layanan Pendidikan (SPP, Praktikum, Ujian remedial,
2 920.000.000 1.889.880.000 2.908.814.000 4.179.844.700 4.504.726.935
mengulang, ujian kompetensi keahlian, ujian seminar & sidang)
3 Iuran Mahasiswa (PKL, Penelitian dan Wisuda) - 40.000.000 110.000.000 686.300.000 812.015.000
4 Subsidi/Dana Pengembangan Politeknik dari Badan Penyelenggara 450.000.000 450.000.000 450.000.000 450.000.000 450.000.000
6 Penerimaan Hibah 200.000.000 200.000.000 200.000.000 200.000.000 200.000.000
Penerimaan Jasa Layanan Profesi/Keahlian/Jasa Laynanan Klinik &
7 - - 20.000.000 21.000.000 22.050.000
Laboratorium
8 Dana Lestari dari Alumni - - - 25.000.000 25.000.000
9 Kerjasama Kelembagaan Pemerintah/Swasta 8.999.999 9.000.003 9.000.003 9.000.003 9.000.003
Total Penerimaan 2.542.999.999 3.606.580.003 4.763.999.003 6.686.538.953 7.170.255.901
Pengeluaran Kas
Pengeluaran Operasional
1 Pengeluaran Operasional Pendidikan Tinggi 576.280.000 1.456.325.000 1.491.958.750 1.884.453.969 2.037.621.216
2 Pengeluaran Operasional Penelitian 15.000.000 15.750.000 16.537.500 17.364.375 18.232.294
3 Pengeluaran Operasional Pengabdian Masyarakat 10.000.000 10.500.000 11.025.000 11.576.250 12.154.863
4 Pengeluaran Operasional Tidak Langsung 833.000.000 897.075.000 1.077.023.750 1.110.131.094 1.302.361.871
Subtotal Pengeluaran Operasional 1.434.280.000 2.379.650.000 2.596.545.000 3.023.525.688 3.370.370.244
Arus Kas
KOMPONEN ARUS KAS
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
Pengeluaran Investasi
1 Pembangunan Gedung dan Sarana Prasarana 1.734.011.109 835.599.999 1.775.798.750 1.648.144.999 2.499.341.526
2 Pengadaan dan Pengembangan SDM 38.000.000 42.900.000 45.790.000 47.869.500 66.800.000
Subtotal Pengeluaran Investasi 1.772.011.109 878.499.999 1.821.588.750 1.696.014.499 2.566.141.526
Total Pengeluaran 3.206.291.109 3.258.149.999 4.418.133.750 4.719.540.187 5.936.511.770
Surplus/Defisit (663.291.110) 348.430.004 345.865.254 1.966.998.766 1.233.744.131
Saldo Akhir (663.291.110) (314.861.106) 31.004.148 1.998.002.914 3.231.747.045
112
BAB X
KESIMPULAN
10.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjabaran mulai dari butir pertama yaitu latar belakang Pendirian
Politeknik Bisnis Kaltara dan Pembukaan 4 (empat) program studi yang akan
diselenggarakan sampai dengan butir kesembilan tentang sumber dana dan pembiayaan
dalam penyelenggaraan Politeknik Bisnis Kaltara di Tarakan, maka beberapa
kesimpulan yang dapat ditarik antara lain sebagai berikut :
115
sesuai dengan bidang keilmuan pada masing-masing program studi yang akan
diselenggarakan.
Sedangkan untuk menunjang penyelenggaraa akademik untuk setiap program
studi di sediakan 7 orang tenaga kependidikan dengan kualifikasi sesuai dengan
prasyarat yang dibutuhkan pada setiap program studi dan unit pendukung lainnya.
114
D. Prospek Minat dan Daya Tampung Mahasiswa Setiap Program Studi
Calon peserta didik untuk setiap program studi di Politeknik Bisnis Kaltara
keberlanjutannya sangat terjamin untuk kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan, karena
dari hasil analisis terhadap sumber peserta didik dan prospek minat calon mahasiswa
yang telah dilakukan dalam bentuk survey oleh tim Politeknik Bisnis Kaltara
menunjukkan bahwa pada tahun 2015 jumlah siswa SMU/SMK yang ada di Provinsi
Kalimantan Utara saja cukup besar. Kondisi ini menjadi peluang besar untuk menjadi
peserta didik di Politeknik Bisnis Kaltara di Tarakan. Disamping berasal dari Provinsi
Kalimantan Utara, calon peserta didik di Politeknik Bisnis Kaltara di Tarakanjuga dapat
berasal dari Kota/Kabupaten Provinsi terdekat, khususnya di Kalimantan.
Berdasarkan hasil analisis proyeksi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun, keberadaan
Politeknik Bisnis Kaltara di Tarakanbelum mampu untuk menyerap peserta didik yang
mendaftar, karena setiap tahun diproyeksikan hanya menerima 40 mahasiswa untuk
setiap program studi.
Hasil analisis juga juga menunjukkan bahwa jumlah minat calon peserta didik
juga akan terus mengalami peningkatan dalam setiap tahunnya dengan alas an sebagai
berikut: (1) Program studi yang akan diselenggarakan merupakan program studi yang
langka yang belum banyak diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi lain di Indonesia,
baik di PTN maupun di PTS, khususnya untuk wilayah Indonesia Timur dan (2)
Peningkatan sarana prasarana penunjang kegiatan akademik, sehingga berdampak
pada meningkatnya kepercayaan dan animo masyarakat atau calon peserta didik terkait
mutu pendidikan yang diselenggarakan pada Politeknik Bisnis Kaltara di Tarakan.
Serapan tenaga kerja dari lulusan perguruan tinggi pada saat ini menjadi isu
penting dalam ketenagakerjaan. Persentase penganggur di kalangan terdidik juga
meningkat drastis. Menurut data BPPS (tahun 2009), pengangguran terdidik tercatat
mencapai 12,0 persen dengan jumlah 9.258.964 juta orang pada 2009. Untuk
mengatasi fenomena tersebut, maka semua program studi yang akan dibuka di
Politeknik Bisnis Kaltara adalah program studi yang lulusannya memiliki kompetensi
tinggi dan sangat dibutuhkan oleh dunia kerja sebagaimana dipersyaratkan dan diatur
dalam Kepmendiknas No. 234/U/2000 Tentang Pedoman Pendirian perguruan
115
Tinggi, dan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan No.108/DIKTI
/Kep/2001 Tentang Pedoman Pembukaan Program Studi.
116
Politeknik Bisnis Kaltara memiliki kecukupan dana yang dapat menopang pembiayaan
investasi, operasional dan pemeliharaan. Selain bersumber dari Yayasan Welas Asih
Kaltara, sumber dana lainnya bagi penyelenggaraan Politeknik Bisnis Kaltara berasal
dari penerimaan mahasiswa (layanan pendidikan dan iuran mahasiswa), dana hibah,
dana kerjasama kelembagaan pemerintah/swasta, Penerimaan Jasa layanan
keahlian/profesi/laboratorium serta dana lestari alumni. Berdasarkan pada hasil
analisis pendanaan selama 6 tahun penyelenggaraan Politeknik Bisnis Kaltara secara
tidak langsung memberikan gambaran bahwa pihak yayasan tidak akan mengalami
kesulitan dalam hal pendanaan karena dana penyelenggaraan Politeknik Bisnis Kaltara
akan diatur melalui Anggaran Penerimaan dan Belanja Tahun Politeknik Bisnis Kaltara.
Disamping itu, prediksi penerimaan dana dari mahasiswa untuk masing-masing
program studi yang akan dibuka cukup besar mengingat sebagian besar program studi
yang diselenggarakan merupakan program studi yang langka dan marketable.
115
Lampiran 1: Prasarana dan Sarana yang disediakan
118