BAB I
PENDAHULUAN
berbagai keperluan. Natrium nitrat lebih mudah diubah menjadi kalium nitrat,
yang terbentuk dengan mereaksikan KCl yang terdapat dalam mineral silvit
dengan NaNO3. Jika larutan jenuh dari masing masing pereaksi dicampur, maka
akan terbentuk garam natrium klorida NaCl dan KNO3 karena larutan NaCl di
dalam pelarut air sangat kecil, maka garam tersebut akan mengalami
pengendapan, dan melalui penyaringan larutan KNO3 dapat dipisahkan dari NaCl.
Nama umum untuk KNO3 adalah sendawa sedangkan NaNO3 disebut sendawa
chili. Kalium nitrat mengkristal dalam bentuk prisma rombik, tetapi jika
isomof dengan natrium nitrat dan kalsit. KNO3 meleleh pada suhu 336 dan pada
kristal sehingga dapat dipisahkan. Suatu zat gas atau cair dapat mendingin atau
krisal juga akan terbentuk dari suatu larutan yang akan dijenuhkan dengan pelarut
tertentu. Semakin banyak kristalnya maka semakin baik karena semakin kecil
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui cara pembuatan garam kalium nitrat dari hasil reaksi antara
kelarutan.
1. Dapat mengetahui cara pembuatan garam kalium nitrat dari hasil reaksi antara
kelarutan.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kristalisasi
oleh Desarnaud et al. Mereka telah menunjukkan bahwa dengan siklus berulang
kristalisasi dan pembubaran sejumlah kecil bentuk inti yang tumbuh hingga
ukuran besar. Juga, mereka telah melaporkan bahwa dengan siklus yang lebih
jenuh yang lebih tinggi dapat dicapai sebelum nukleasi dan pertumbuhan.
Konsentrasi ion garam dihitung secara tidak langsung. Untuk tujuan ini tingkat
ion garam dihitung. Dengan bantuan yang dirancang khusus NMR kita dapat
dan untuk mengukur konsentrasi ion garam terlarut secara bersamaan (Gupta dkk,
2014).
fasa homogen. Pembentukan partikel padatan dapat terjadi dari fasa uap, seperti
pada proses pembentukan kristal salju atau sebagai pemadatan suatu cairan pada
titik lelehnya atau sebagai kristalisasi dalam suatu larutan (cair). Kristalisasi dari
suatu larutan merupakan proses yang sangat penting karena ada berbagai macam
4
bahan yang dipasarkan dalam bentuk kristalin, secara umum tujuan kristalisasi
adalah untuk memperoleh produk dengan kemurnian tinggi dan dengan tinggkat
Kristal ionik, seperti logam halida, oksida, dan sulfida, kation dan anion
disusun bergantian, dan padatannya diikat oleh ikatan elektrostatik. Banyak logam
halida melarut dalam pelarut polar misalnya NaCl melarut dalam air, sementara
logam oksida dan sulfida, yang mengandung kontribusi ikatan kovalen yang
signifikan, biasanya tidak larut bahkan di pelarut yang paling polar sekalipun.
Struktur dasar kristal ion adalah ion yang lebih besar (biasanya anion) membentuk
susunan terjejal dan ion yang lebih kecil (biasanya kation) masuk kedalam lubang
beberapa tipe struktur berdasarkan jenis kation dan anion yang terlibat dan jari-jari
ionnya. Setiap tipe struktur disebut dengan nama senyawa khasnya, jadi struktur
garam dapur tidak hanya merepresentasikan struktur NaCl tetapi juga senyawa
berbagai macam kegunaan yaitu sebagai pupuk, dalam pembuatan bahan peledak,
untuk pembuatan kaca, sebagai pengawet dan bahkan sebagai media penyimpanan
kurangnya endapan mineral KNO3, maka dari itu di produksi menggunakan proses
5
kimia. Dari sekian banyak metode sintesis yang dikenal, hanya beberapa yang
digunakan pada skala industri. Salah satu yang paling umum digunakan adalah
reaksi metatesis antara Natrium Nitrat dan Kalium Klorida (Jaroszek dkk, 2016).
persamaan reaksi :
yang paling rendah kelarutannya pada temperatur kamar senyawa ini dapat
KNO3 juga mengalami dekomposis yang sama pada pemanasan. Kalium nitrat
dapat juga digunakan sebagai bahan untuk membuat sserbuk peluru yang
dicampur dengan arang kayu, dan belerang dengan rasio massa sekitar 6 : 1 : 1,
Terbentuk gas sebagai hasil reaksi disertai dengan suhu tinggi mengakibatkan
2.5 Natrium
mencapai 60 mEq per kilogram berat badan dan sebagian kecil (sekitar 10-14
mEq/L) berada dalam cairan intrasel 4,8. Lebih dari 90% tekanan osmotik di
dalam bentuk natrium klorida (NaCl) dan natrium bikarbonat (NaHCO3) sehingga
Pemasukan natrium yang berasal dari diet melalui epitel mukosa saluran cerna
dengan proses difusi dan pengeluarannya melalui ginjal atau saluran cerna atau
BAB III
METODE PRAKTIKUM
dilaksanakan pada hari Selasa, 26 desember 2017 pukul 13.30 WITA – Selesai.
3.2.1 Alat
pipet volum 50 mL, gelas kimia 50 mL dan 500 mL, batang pengaduk, corong
kaca, filler, spatula, botol timbang, timbangan, pemanas, dan botol semprot.
3.2.2 Bahan
penelitian kuantitatif. Pada percobaan ini yang akan ditentukan adalah berat kristal
garam natrium yang dihasilkan dari reaksi antara kalium klorida dengan natrium
nitrat dengan cara rekristalisasi serta ditentukan rendemen dari kristal yang
dihasilkan.
8
mL air panas. Lalu dicampurkan kedua larutan tersebut dan diuapkan sampai
keadaan panas, disaring larutan tersebut dan diuapkan lagi sampai volumenya 20
mL. Kemudian didinginkan larutan itu dan disaring kristal kalium yang terbentuk.
pemanas. Lalu didinginkan larutan tersebut dan disaring larutan kristal kalium
nitrat bebas ion klorida. Setelah itu, diitimbang kristal yang dihasilkan dan
dihitung rendemennya.
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
dimana natrium nitrat direaksikan dengan kalium klorida dengan aquades sebagai
keadaan panas (jenuh) bertujuan agar larutan tidak bereaksi udara yang akan
yang terjadi agar pergerakan on-ion dalam larutan semakin cepat sehingga
kemungkinan untuk terjadinya tumbukan lebih besar dan reaksi dapat berlangsung
dengan baik. Serta dalam keadaan panas KCl dan NaNO3 lebih mudah terjadi
pertukaran ion. NaNO3 yang bersifat asam adalah reduktor yang kuat terhadap
unsur-unsur logam, seperti kalium. Jika KCl direaksikan dengan asam yang
berasal dari senyawa nitrat akan membentuk aquaregia. Ion klorida akan
10
logam akan teroksidasi oleh nitrat yang bersifat sama atau ion K+ dari KCl akan
berikatan dengan ion NO3- dari NaNO3 membentuk KNO3 sedangkan Na+ akan
berikatan dengan Cl- membentuk NaCl. Dari proses penguapan tersebut dihasilkan
berat kristal KNO3 24,144 gram. Kristal yang dihasilkan perlu dimurnikan dengan
cara rekristalisasi.
3. Kristal ditimbang dan dihitung rendemen Berat kristal 24,31 gram dan
rendemen sebesar 120%
karena KNO3 memiliki kelarutan yang besar pada pelarut air dibanding dengan
NaCl. KNO3 merupakan asam kuat yang mampu terionisasi sempurna sehingga
mudah mengikat gugus OH- dan H+ pada air. Sedangkan ion klorida pada NaCl
bersifat netral sehingga relatif susah untuk terionisasi. Setelah pemurnian kembali
atau proses rekristalisasi dilakukan maka kristal disaring dan didinginkan, lalu
ditimbang dan diperoleh kristal sebanyak 24,31 gram, sedangkan secara teori
diperoleh berat kristal sebanyak 20,2 gram, sehingga rendemennya sebesar 120%.
11
Berat kristal kalium nitrat yang dihasilkan dari proses penguapan yang
pemurnian atau proses penghilangan zat pengotor dihasilkan berat kristal 24,31
gram dengan rendemen 120%. Hasil ini melebihi angka 100%. Hal ini disebabkan
karena pada saat dilakukan proses pemurnian, kristal yang terbentuk masih
banyak mangandung air dan zat pengotor sehingga menyebabkan berat kristal
bertambah banyak.
12
BAB V
SIMPULAN
dapat dibuat dengan mereaksikan larutan NaNO3 dengan larutan KCl, yang
adalah sebanyak 24,31 gram sehingga rendemen yang diperoleh sebesar 120%.
13
DAFTAR PUSTAKA
Fachry, R., Tumanggor, J., dan Yuni, N.E. 2008. Pengaruh Waktu Kristalisasi
Dengan Proses Pendinginan Terhadap Pertumbuhan Kristal Amonium
Sulfat Dari Larutannya. Jurnal Teknik Kimia. 2(15).
Gupta, S., Pel, L, dan Kopinga, K. 2014. Crystallization behavior of NaCl droplet
during repeated rystallization and dissolution cycles: An NMR study.
journal or crystal growth.
Jaroszek, H, dkk. 2016. Transport of Impurities and Water During Potassium
Nitrate Synthesis by Electrodialysis Metathesis. Separation and
Purification Technology.
Saito, Taro. 1996. Buku Teks Online Kimia Anorganik. Kanagawa University:
Tokyo.
Sugiarto, Kristian H., dan Suyanti Retno D. 2008. Kimia Anorganik Logam.
Graha Ilmu: Yogyakarta.
Diketahui:
= 20,2 gram
Ditanyakan: % rendemen ?
Penyelesaian:
24,31 gram
= × 100 %
20,2 gram
= 120%
15
Filtrat Residu
- diuapkan lagi sampai volumenya 20 mL
Kristal KNO3
- ditimbang
- dihitung rendemennya
120%