Tangga darurat ini adalah sebagai jalur evakuasi jika sebuah bangunan yang ditempati mengalami
bencana kebakaran. Pada beberapa kasus kebakaran yang jamak terjadi, korban yang berada di
lantai atas seringkali mengalami kendala saat proses evakuasi. Hal ini dikarenakan sulitnya
menjangkau posisi korban saat berada di lantai atas. Tangga darurat merupakan terjemah dari rasa
aman yang sudah menjadi kebutuhan bagi setiap bangunan. Hal ini juga berdasarkan pertimbangan
bahwa sebagian besar bangunan rumah yang ada sekarang menggunakan model bangunan
bertingkat.
Tangga darurat sebagai jalur evakuasi saat terjadi bencana kebakaran merupakan solusi yang cukup
efektif. Akan tetapi, membutuhkan perawatan agar fungsinya senantiasa terjaga. Hal ini berguna
agar saat benar-benar mendesak, tangga dapat langsung
difungsikan.
Golden Bondeck GF-600 adalah bahan lembaran panel berbentuk plat gelombang yang terbuat dari
baja struktural bermutu tinggi dengan High-tensile JIS 3302 (570 N/mm2).
Golden – GF 600, berperan sebagai material pelindung terhadap api & dapat dipadukan dengan
material tambahan lain sebagai pelindung api. Berfungsi sebagai bekisting tetap dan penulangan
positif satu arah pada lantai beton bangunan bertingkat. Tebal bahan yang tersedia adalah 0.75 mm
dan 1.00 mm dengan lapisan seng minimum 220 gr/m2.
Promatect-H calcium silicate board adalah Kalsium Silikat Boards yang digunakan untuk melindungi
material terhadap api. Bahan ini tidak mudah terbakar, dan dapat bekerja hampir sama seperti
bahan kayu. Bahan ini tidak akan membusuk serta akan mendukung ketahanan suatu material
terhadap api, dan tidak akan menarik hama karena sifatnya yang anorganik.
Adalah alat pemadam api otomatis sebagai "pengganti alternatif" Fire Sprinkler System yang
terpasang secara modulair di atas plafon dan jumlah modul terpasang disesuaikan dengan
kebutuhan volume ruangan yang akan dilindungi. Sistim pemadam otomatis ini akan bekerja bila ada
asap/awal nyala api yang terdeteksi oleh pengindera elektronik (sensor). Oleh karenanya bila
dipasang beberapa unit dalam satu ruangan akan bekerja secara serentak karena ujung
nozzle/sprinkler alat ini dilengkapi dengan actuator yang bekerja secara elektronik.
Fixed temperature heat detector yang bekerja mendeteksi suhu udara di sekitar casing-nya (
ambience temperatur ) dengan membandingkannya terhadap suhu setting default-nya, misalnya 57°
C, 75° C dsb.
Rate of Rise (ROR) heat detector yang bekerja mendeteksi kecepatan peningkatan suhu di sekitar
casing-nya. Bila kecepatan peningkatan suhu berjalan lebih lambat dari nilai settingnya, maka
detektor ini tidak memberikan respon.
Adalah sebuah alat yang mendeteksi asap yang mengeluarkan sinyal ke sebuah system alarm
kebakaran. Smoke detectors, umumnya mengeluarkan bunyi atau visual alarm dari alat itu sendiri.
Kebanyakan smoke detectors bekerja oleh optic deteksi (fotoelectric) atau dengan proses (Ionisasi).
Pertanyaan :
mau cari tahu, ttg sistem utilitas bangunan tinggi sekitar 10 lantai, mengenai lantai utilitasnya
pendistribusian air bersih dan kotor, cra kerja lift, dll. ada yg tau link nya atau referensi bukunya?
Jawaban :
Halo....
Utilitas pada dasarnya adalah bagaimana bangunan dapat dipenuhi kebutuhannya terhadap sistem
elektrikal, sistem mekanikal, sistem penanggulangan bahaya kebakaran, sistem transportasi, dan
sistem telekomunikasi.
untuk bangunan 10 lantai, tentu saja sudah termasuk kategori bangunan middle rise building,
dimana kebutuhan utilitas menjadi hal yang penting. saya akan mencoba menjawab pertanyaan
anda dengan singkat, dan semoga berguna :
1. Sistem elektrikal
Bangunan 10 lantai menggunakan energi yang besar. Sumber energi pada umumnya adalah melalui
PLN atau melalui generator. Oleh karena itu dibutuhkan ruangan panel untuk menampung panel
listrik utama dan meterannya, genset dan kelengkapannya, termasuk ruang teknisinya. Setiap lantai
sebaiknya diberi ruang elektrikal yang berisi panel-panel pembagi untuk ruangan di lantai tersebut.
Ruangan sebaiknya tidak diakses untuk umum karena sifatnya servis. Sebisanya, manfaatkan sistem
alami untuk mengurangi penggunaan energi listrik berlebihan. Sebisanya pisahkan panel untuk
kebutuhan pencahayaan, kebutuhan peralatan/mesin besar, dan kebutuhan lingkungan.
2. Sistem mekanikal
Yang dimaksud sistem mekanikal disini adalah sistem penghawaan AC, air bersih, air kotor, air
limbah dan air buangan.
b. Air Bersih
Sumber air adalah berasal dari PAM, atau menggunakan sumur dalam, yang kemudian ditampung
dalam reservoir atau tanki. Tanki ini bisa diletakkan di atas atau di bawah, atau di keduanya. Ada
dua sistem distribusi yang digunakan untuk air bersih, yaitu :
1) Sistem Up Feed
yaitu air dipompakan dari bawah ke outlet air.
2) Sistem Down Feed
yaitu air dipompakan dari bawah ke reservoir atas, untuk kemudian disalurkan ke outlet air secara
gravitasi.
Kebutuhan pompa akan tergantung dari tinggi/jarak dari sumber penampungan air di bawah ke
sumber penampungan air di atas / outlet air.
Pipa untuk air bersih biasanya di cat biru.
4. Sistem transportasi
Untuk bangunan 10 lantai, tentu saja dibutuhkan lift. Sebaiknya menggunakan lift yang disesuaikan
dengan kebutuhan pengguna, supaya tidak boros energi karena lift menggunakan listrik yang besar.
Selain itu lift juga disarankan dibuat zona-zona dan dibuat lift express (yang hanya singgah di
lantai-lantai tertentu).
Selain itu tangga darurat juga dibutuhkan, hal ini sama dengan evakuasi untuk bahaya kebakaran.
Tangga darurat sebaiknya langsung mengarah keluar bangunan.
Selain lift dan tangga, ada juga tangga berjalan (eskalator) maupun ramp (lantai datar yang
miring), atau pun conveyor (semacam ramp tapi mekanis).
5. Sistem Telekomunikasi
Bangunan 10 lantai tentu membutuhkan sistem komunikasi internal agar bisa menghemat biaya.
sistem ini seperti jaringan telepon, interkom, internet, dan tata suara. Ruangan komunikasi
sebaiknya diletakkan di lantai satu. Tersedia shaft tersendiri yang terpisah dari shaft elektrikal dan
mekanikal untuk sistem ini.
Materi Referensi :
198x, Poerbo, Hartono, Utilitas Bangunan, Penerbit Djambatan, Jakarta
200x, Suwana, Jimmy. S, Sistem Bangunan Tinggi, Penerbit Erlangga, Jakarta
http://masisnanto.blogdetik.com/2008/12/29/ac-central-air-water-system/#more-45
UTILITAS BANGUNAN
Sekolahan 57
Sekolahan+Kafetaria 95
Apartemen 133
Kantor 57-125
Taman Umum 19
Taman dan shower 38
Kolam renang 38
Apartemen mewah 570/unit
Rumah susun 152/unit
Hotel 380/kamar
Pabrik 95
Rumah sakit umum 570/unit
Rumah perawat 285/unit
Restoran 95
Dapur hotel 38
Motel 190/tmpt tidur
Drive in Pertokoan 19/mobil
Servis station 38
Airprt 11-19/penumpang
Gereja 19-26/tmpt duduk
Rumah tinggal 150-285
5. Air Panas
Air panas adalah air bersih yang dipanaskan dengan alat tertentu dan
digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu. Sistem air panas ini dapat
dipasang pada bangunan perumahan, perkantoran, restoran, hotel,
apartemen, penginapan, rumah sakit dan bangunan umum. Pada daerah
yang beriklim sejuk atau dingin air panas dibutuhkan, oleh Karena itu
system plambing air panas ini menggunakan pipa besi tuang atau tembaga
yang dibalut dengan benang-benang asbes sebagai isolator supaya panasnya
tidak terbuang.
Alat pemanas yang sering digunakan adalah sebagai berikut:
a. Pemanas air dengan gas, air mengalir sesaat, dan melewati pipa-pipa yang
dipanaskan.
b. Pemanas air listrik
c. Pemas air energy surya dimana tabung penyimpan dipasang diatas atap
bangunan untuk mendapatkan panas matahari.
1. Air Limbah
Air limbah adalah air bekas buangan yang bercampur kotoran. Air bekas/air
limmbah ini tidak diperbolehkan dibuang sembarangan/dibuang ke seluruh
lingkungan tetapi harus ditampung ke dalam bak penampungan.
Untuk bangunan rumah tinggal, satu atau dua titik buangan cukup
diperlukan septic tank dengan volume 1 – 1,5 m3 dengan dibuat perembesan.
a. Air Limbah khusus
Air limbah khususdalah air bekas buangan dari kebutuhan-kebutuhan
khusus , seperti restoran yang besar, pabrik industry kimia, bengkel,
rummah sakit dan laboratorium.
b. Air hujan
Air hujan adalah air dari awan yang jatuh dipermukaan tanah. Air tersebut
dialirkan kesaluran-saluran tertentu. Air hujan yang jatuh pada rumah
tinggal atau komplek perummahan disalurkan melalui talang-talang-talang
vertical dengan deameter 3” (minimal) yang diteruskan ke saluran-saluran
horizontal dengan kemiringan 0,5-1% dengan jarak terpendek menuju ke
saluran terbuka lingkungan.
Dalam menghitung besar pipa pembuangan air hujan harus diketahui
atap yang menampung air hujan tersebut dalam luasann m2. Sebagai
standar ukuran pipa peambuangan dibuat table sebagai berikut:
Diameter Luasan Atap Volume
(inci) (m2) (liter/menit
3 (7,62 cm) s.d.-180 255
4(10,16 cm) 385 547
5(12,70 cm) 698 990
6(15,24 cm) 1135 1610
8 2445 3470
Untuk mencari/menghitung jumlah dan besar pipa tegak untuk air
hujan dapat dicari dengan cara sebagai berikut.
Contoh Soal
Luas atap = 1.200m2, Hujan rata-rata di Indonesia antara 300-500
mm/m2/jam= 5 – 8 liter/menit. Curah hujan = 1.200 m2 x 5-8 liter/menit
= 6.000 – 9600 linakuter/menit.
Luas atap 1.200m2 dalam table paling efesien menggunakan diameter
6” dengan kapasitas +/- 1.610 liter/menit. Jika curah hujan = 8.000
liter/menit, maka air hujan akan mengalir ke bawah dalam waktu 1 x 6” =
8.000 : 1.610 = 5 menit. Untuk mempercepat pembuangan air diperlukan
pipa 6” sebanyak 5 buah yang tersebar letaknya sehingga air di atas atap
pada saat tertentu akan terbuang keluar dalam waktu 1 menit.
PENERANGAN/PENCAHAYAAN
1. Matahari
Matahari adalah sumber cahaya atau penerangan alami yang paling
mudah didapat dan banyak manfaatnya. Oleh karena itu harus
dimanfaatkan semaksimal mungkin. Apalagi Indonesia sebagai daerah trofis
yang terletak digaris katulistiwa matahari memancarkan sinar sepanjang
tahun.
Tujuan pemanfatan cahaya matahari sebagai penerangan alami dalam
bangunan adalah sebagai berikut:
a. Menghemat energy dan biaya operasional bangunan
b. Menciptakan ruang yang sehat mengingat sinar matahari mengandung
ultraviolet yang memberikan efek psikologis bagi manusia dan memperjelas
kesan ruang
c. Menggunakan cahaya alami sejauh mungkin ke dalam bangunan, baik
sebagai penerangan langsung maupun tidak langsung.
2. Cahaya Buatan
Cahaya buatan dikelola atau diperoleh dari perusahaan listrik
adalah Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang menyelenggarakan dan
menyiapkan suatu tenaga pembangkit listrik dengan system Pembangkit
Listrik Tenga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan
pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
Diluar negeri ataupun di Negara kita baru-baru ini mengembangkan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya, Pembangkit Listrik Tenaga Angin dan
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.
Auditorium
- T. duduk (umum) 9 – 22,5 100-180 -
- Panggung 180 – 360 - 2,25
Wisma Seni 35 – 55 45-65 4,50
Bank 22,5 – 55 45-65 18
Kafetaria 27 – 45 55-90 4,50
Gereja 13,5 – 27 45-65 4,50
Daerah Komputer 7 – 55 110-180 13,50
Toko serba ada
- Basemen 35 – 55 - 13,50
- Lantai dasar 22,5 – 40 45-65 9
- Lantai tingkat 18 – 35 - 4,50
Rumah susun
- 0-270 m2 27 - 4,50
- 271- 13.000 m2 18 - 2,25
- 13.000 m2 keatas 9 - 1
Gedung parkir 4,5 - 1
Rumah sakit 18 – 27 45-65 9
Hotel
- Loby 55 – 72 45-75 4,5
- Kamar 9 – 22,5 27-45 4,5
Bangunan industry 13,5 – 22,5 - 9
Laboratorium 27 – 45 55-90 45-180
Perpustakaan 22,5 – 40 45-65 4,5
Pusat Kesehatan 22,5 – 36 36-65 13,5
Motel ` 9 – 22,5 55-90 2
Bangunan kantor 22,5 – 36 36-65 18
Restoran 13,5 – 22,5 55-90 2
Sekolah 18 – 36 32-45 13,5
Pertokoan
- Salon 27 – 45 45-80 9
- Pakaian 18 – 45 - 4,5
- Apotik 27 - 4,5
- Sepatu 27 - 4,5
Pergudangan 2-9 - 2
BAB II
PEMBAHASAN
Visitor Management System adalah sebuah system yang dipergunakan untuk melakukan
management tamu atau pengunjung, yang biasanya diterapkan pada high rise building,
perkantoran, instansi umum atau pemerintahan yang fungsi utamanya adalah untuk mengurangi
resiko yang tidak diiinginkan, baik berupa unsur kriminal, terorisme, dan tindakan yang bersifat
negatif lainya.
Visitor Management System merupakan sebuah cara terbaik untuk saat ini untuk
mencegah sesuatu yang tidak diinginkan, yang ditempatkan pada porsi membantu system
keamanan dan pengamanan sebuah instansi yang sudah ada sebelumnya, tetapi tidak untuk
menggantikan yang sudah ada.
Bentuk Visitor Management System ini, sangat fleksibel untuk disesuaikan dengan situasi dan
kondisi dengan instansi anda, mulai dengan hanya system tunggal mandiri, sampai dengan
system yang amat luas dan diintegrasikan dengan kemajuan teknologi saat ini, baik berupa
internet atau intranet, face recognition, biometrics, dan lain sebagainya.
2. Access Control
Sebuah sistem keamanan Access Control memungkinkan pemilik bangunan dan property
untuk melakukan lebih dari sekedar mengontrol masuk ke daerah yang diproteksi. Sistem ini juga
dapat membuat catatan history atau informasi secara elektronik mengenai siapa saja yang masuk
ke dalam ruangan yang sudah diproteksi. Dengan adanya cacatan informasi tersebut membantu
pemilik usaha mengidentifikasi siapa saja yang masuk ke ruangan pada waktu-waktu tertentu.
Ada beberapa metode verifikasi pada sistem Access Control yang cocok digunakan, dan itu
merupakan pilihan bagi anda yang menginginkan sistem keamanan seperti apa yang anda
perlukan sesuai dengan kebutuhan serta budget yang anda miliki tentunya.
Sistem CCTV biasanya terdiri dari komunikasi fixed (dedicated) antara kamera dan
monitor. Teknologi CCTV modern terdiri dari sistem terkoneksi dengan kamera yang bisa
digerakkan (diputar, ditekuk, dan di-zoom) , dapat dioperasikan jarak jauh lewat ruang kontrol,
dan dapat dihubungkan dengan suatu jaringan baik LAN, Wireless-LAN maupun Internet.
Sistem CCTV pertama dipasang oleh Siemens AG pada Test Stand VII di Peenemünde,
Jerman pada tahun 1942, untuk mengamati peluncuran V-2 roket. mencatat insinyur
Jerman Walter Bruch bertanggung jawab untuk desain dan instalasi sistem.
Sistem perekaman CCTV masih sering digunakan di tempat peluncuran modern untuk
merekam penerbangan roket, untuk menemukan kemungkinan penyebab kerusakan, sementara
roket yang lebih besar sering dilengkapi dengan CCTV yang memungkinkan gambar-gambar
menjadi tahap pemisahan ditransmisikan kembali ke bumi dengan link radio.
Pada bulan September 1968, Olean, New York adalah kota pertama di Amerika Serikat
untuk menginstal kamera video sepanjang jalan bisnis utama dalam upaya untuk memerangi
kejahatan.Penggunaan kamera televisi sirkuit tertutup perpipaan gambar ke Kepolisian Olean
mendorong Departemen Olean ke teknologi terdepan melawan kejahatan.
Penggunaan CCTV di kemudian hari menjadi sangat umum di bank dan toko untuk
mencegah pencurian, dengan merekam bukti kegiatan kriminal. Penggunaannya lebih lanjut
dipopulerkan konsep.
Gambar CCTV
Camera CCTV Digital yaitu kamera yang mengirimkan discrete streaming videomelalui
Kabel UTP. Camera CCTV Digital umumnya dilengkapi dengan IP Address sehingga sering pula
dikenal sebagai IP (Network) Camera. Dengan adanya IP, kamera bisa dapat langsung diakses
melalui jaringan LAN/WAN tanpa harus menggunakan tambahan converter.
Berdasarkan lokasi penempatan, Kamera CCTV dapat dibedakan menjadi indoor dan outdoor
camera.
Indoor Camera adalah kamera yang ditempatkan di dalam gedung, umumnya berupa
Dome (Ceiling) Camera, Standard Box Camera.
Outdoor Camera adalah kamera yang ditempatkan di luar gedung dan memiliki casing
yang dapat melindungi kamera terhadap hujan, debu, maupun temperatur yang extreme.
Umumnya berupa Bullets camera yang telah dilengkapi dengan Infra Red Led (Infra Red Kamera).
Disamping outdoor camera, standard box camera juga sering kali ditempatkan di luar dengan
menggunakan tambahan Outdoor Housing.
Waktu Penggunaan merupakan faktor yang penting diperhatikan saat memilih Kamera CCTV.
Kemampuan Kamera CCTV untuk dapat menangkap gambar pada pencahayaan minimum
dinyatakan sebagai minimum lux, yaitu minimum satuan cahaya (lux) yang diperlukan Kamera
CCTV agar dapat menangkap obyek. Secara umum terdapat 2 jenis kamera cctv berdasarkan
waktu penggunaan (minimum lux):
Standard Day Camera CCTV yaitu kamera yang digunakan untuk memonitor ruang yang
memiliki tingkat penerangan cukup baik secara konsisten (di atas 0.5 lux).
Day-Night Camera CCTV yaitu kamera yang digunakan untuk memonitor ruang yang
memiliki tingkat penerangan kurang (di bawah 0.5 lux terus menerus ataupun sebagian waktu).
Mekanisme control pada kamera cctv memungkinkan pengguna menggerakkan sudut pandang
kamera secara vertical, horizontal, maupun mengatur jarak pandang (focus). Berdasarkan
mekanisme kontrol ini kamera dapat dibagi menjadi:
Motorized Camera CCTV yaitu kamera yang dilengkapi dengan motor untuk
menggerakan sudut pandang ataupun focus secara remote. Motorized kamera meliputi beberapa
jenis kamera seperti: zoom camera dan speed dome camera.
Fixed Camera CCTV yaitu kamera yang sudut pandang dan fokusnya harus disetting
secara manual pada saat instalasi.
Faktor lain yang juga sangat penting dalam menentukan kamera cctv adalah resolusi kamera.
Resolusi ini dinyatakan dalam jumlah TV Lines (TVL), semakin besar jumlah TVL maka akan
semakin tinggi resolusi kamera yang bersangkutan. Kamera yang memiliki resolusi yang semakin
tinggi akan menghasilkan gambar yang semakin tajam. Namun kamera beresolusi tinggi juga
membutuhkan monitor dengan resolusi tinggi untuk dapat menampilkan gambar yang ditangkap
oleh kamera secara utuh. Berdasarkan resolusinya kamera dapat dibedakan menjadi 3 jenis:
Semua faktor tersebut di atas akan mempengaruhi jenis kamera cctv secara fungsional, di
samping faktor di atas terdapat pula faktor lain yang juga sangat mempengaruhi kualitas Kamera
CCTV seperti Jenis Images Sensor dan Jenis Arsitektur Chipset. Jenis Image Sensor yang
banyak digunakan saat ini adalah CCD dan CMOS, sedangkan jenis arsitektur chipset yang
banyak digunakan pada Kamera CCTV adalah chipset Sony, Sharp, dan Panasonic.
KEGUNAAN
CCTV sering digunakan untuk pengawasan (surveilans). Bisnis, kantor, sekolah, dan bahkan
tempat tinggal dapat menggunakan CCTV. Tempat yang paling sering memanfaatkan CCTV adalah
bank, bandara, kasino, instalasi militer, sekolah, toko-toko, dan rumah sakit. Lebih terbuka
tempatnya, semakin sering menggunakan CCTV. Beberapa uraian manfaat CCTV berikut bisa
dijadikan pertimbangan saat Anda akan memilih CCTV.
Upaya Preventif : Pelaku kejahatan biasanya menjadi ragu kalau melihat sasarannya
mempunyai CCTV. Banyak bangunan besar yang memiliki beberapa ceruk pada eksterior
menggunakan sistem CCTV ini. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa ada beberapa wilayah di
sekitar gedung tempat seseorang bisa bersembunyi dan menyerang orang yang tidak curiga. Jika
rumah memiliki gerbang, CCTV bisa dimanfaatkan sehingga orang di dalam bangunan dapat
melihat siapa yang berusaha untuk masuk dan mencegah kemungkinan yang tidak diinginkan.
Alat Pantau : Untuk memonitor keadaan dan aktivitas di dalam rumah atau tempat usaha
Anda dari mana saja.
Meningkatkan Kinerja : CCTV dapat meningkatkan kinerja karyawan dengan signifikan.
Karyawan akan sungkan untuk berleha-leha ketika jam kerja. Mungkin juga karyawan Anda
malah akan terpicu untuk semakin meningkatkan kinerjanya karena ingin menunjukkan pada
Anda bahwa dia bisa.
Membantu Penyelidikan : CCTV dapat menunjang penyelidikan tindak kejahatan yang
telah terjadi. Membantu pihak berwajib mengidentifikasi pelaku kejahatan atau penyebab
kecelakaan.
Barang Bukti : Hasil rekaman video dan foto dari CCTV dapat dijadikan barang bukti.
Ketika Anda melaporkan tentang pencurian atau kecelakaan, hasil rekaman dan foto dari CCTV
dapat menunjukkan siapa pelakunya.
Untuk membuat sebuah sistem CCTV sederhana terlebih dahulu anda harus mengetahui
peralatan alat atau material yang digunakan dalam instalasi tersebut. Berikut ini peralatan atau
material yang diperlukan :
BNC (Bayonet Neill Concelman) connector adalah tipe konektor RF yang pada umumnya
dipasang pada ujung kabel coaxial, sebagai penghubung dengan kamera CCTV dan alat perekam
(DVR) maupun secara langsung ke monitor CCTV.
Konektor BNC
Kabel Coaxial merupakan sebuah jenis kabel yang biasa digunakan untuk mengirimkan
sinyal video dari kamera CCTV ke monitor. Ada beberapatipe kabel coaxial yaitu : RG-59, RG-6
dan RG-11. Penggolongannya berdasarkan diameter kabel dan jarak maksimum yang
direkomendasikan untuk instalasi kabel tersebut.
Kabel Coaxial
Peralatan untuk Crimp kabel coaxial digunakan sebagai alat bantu untuk memasang
konektor BNC pada kabel coaxial.
Tang Krimping
Conektor RJ-45 yaitu digunakan untuk conektor kabel jaringan dari kamera cctv ke
computer untuk membentuk suatu jaringan dimana dalam hal ini hanya berlaku pada system
CCTV berbasis internet.
Konektor RJ-45
Kabel UTP yaitu kabel yang digunakan bersamaan dengan konektor RJ-45, dimana hanya
digunakan pada system CCTV berbasis internet yang dapat dipantau langsung melalui jaringan
internet dimana saja dan kappa saja.
Kabel UTP
Kabel Power digunakan untuk memasok tegangan AC (searah) 220 V ke adaptor atau
power supply kamera CCTV. Biasanya tipe kabel power yangdigunakan adalah NYA (2×1,5mm)
maupun NYM (3×2,5mm). Instalasi kabel power ini sebaiknya juga menggunakan pipa high
impact conduit.
Kabel Power
Adaptor dan power supply merupakan perangkat yang menyuplai tegangan kerja ke
kamera CCTV, pada umumnya tegangan yang digunakan yaitu 12 Volt DC. Namun adapula yang
menggunakan tegangan 24 Volt (AC) maupun 24 Volt (DC). Hal ini tergantung pada jenis atau tipe
kamera yang digunakan.
Adaptor CCTV
Kamera CCTV dapat dibedakan menjadi beberapa type yaitu kamera Fixed Dome, kamera
IP, kamera wireless dan kamera PTZ (Pan/Tilt/zoom).Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan dan
anggaran anda. Jika anda membutuhkan sebuah kamera yang perlu diperhatikan adalah
mempelajarispesifikasi kamera CCTV sebelum membeli. Biasanya spesifikasi yang diberikan
berupa format lensa CCD (Charge Coupled Device) yang memiliki ukuran tipikal (1/2″, 1/3″dan
1/4″), TV Lines yang berkaitan dengan resolusi gambar, LUX yang berkaitan dengan kesensitifan
kamera terhadap cahaya, Varifocal lens yang berkaitan dengan pegaturan sudut/jarak pandang
kamera dan bisa diatur secara manual, indoor, outdoor, dan lain-lain.
DVR (Digital Video Recorder) adalah sebuah media penyimpan hasil rekaman video yang
telah terpantau oleh kamera CCTV. Besar kecilnya kapasitas penyimpanan hasil rekaman
tergantung pada harddisk yang terpasang (pada umumnya 160 Gygabyte, namun adapula yang
diupgrade hingga 1 Terabyte). Hasil rekaman video tersebut ada yang berformat QCIF, MPEG-4
dan avi. Dan biasanya input DVR terdiri dari 4, 8, 16 dan 32 channel kamera.
Keunggulan DVR :
Kualitas gambar hasil rekaman (resolusi) T640x840 high.
Sedikit perawatan.
DVR
Monitor CCTV ada yang masih menggunakan tabung CRT dan adapula yang
menggunakan LCD. Monitor tersebut dapat menampilkan keseluruhangambar dari kamera
sesuai inputan ke DVR maupun Multiplexser. Tampilan kamera-kamera dapat dilihat pada
monitor dengan pembagian yang berbeda(satu tampilan kamera, matrik 2×2, matrik 3×3 dan
matrik 4×4).
Monitor
Controller yaitu digunakan untuk mengontrol atau menggerakkan kamera CCTV berjenis
PTZ (Pan, Tilt, Zoom) dari jarak jauh. Sehingga dapat menghemat waktu dan efektifitas
perekaman.
Cotroller
Setelah anda mengetahui peralatan atau material yang telah disebutkan, di bawah ini
mari kita lihat langkah-langkah dalam merancang sebuah sistem CCTV untuk keamanan.
CCTV PTZ
CCTV Tercanggih, terlengkap, dan paling banyak diminati untuk proyek jalan tol,
Pembangkit Listrik, dan Tower. Bisa Zoom, Bisa digerakkan kanan, kiri, atas, bawah, serta tahan
hujan dan cuaca dan yang terpenting bisa melihat dalam keadaan gelap. juga bisa dicontrol dari
jarak jauh / Internet.
Ke empat, tentukan kapasitas hardisk pada DVR yang akan kita gunakan, lebih
besar kapasitas hardisknya lebih baik, karena dapat menyimpan gambar lebih banyak. Sambil
menentukan kapasitas hardisk sekalian dilengkapi kebutuhan lainnya, yaitu monitor, DVR
ataupun multiplexer dan alat-alat pendukung lainnya.
Jika semua kebutuhan peralatan dan bahan sudah terpenuhi, barulah kita
membuat system keamanan CCTV dengan sebaik dan secermat mungkin. Untuk mempermudah
marilah kita lihat gambar berikut :
Pemasangan CCTV pada DVR
Layout DVR
Dari melihat gambar diatas, telah kita ketahui bersama bahwa instalasi CCTV terdiri dari
berbagai macam, mulai dari sistem yang paling sederha hingga sistem yang interkoneksi dengan
perangkat lain. Berdasarkan gambar diatas pula, diharapkan kita memperoleh gambaran
bagaimana system CCTV keamanan kita dapat di install dengan sebaik mungkin. Yang paling
penting adalah bagaimana kita harus menempatkan kamera di titik strategis dan dapat
memantau segala sudut ruangan. Tapi, jika kita sudah menggunakan kamera CCTV jenis PTZ
masalah itu sudah dapat diatasi dengan segala fitur kecangggihan yang diberikan oleh kamera
CCTV jenis PTZ.
4. Alarm Sytem
Alarm secara umum dapat didefinisikan sebagai bunyi peringatan atau pemberitahuan.
Dalam istilah jaringan, alarm dapat juga didefinisikan sebagai pesan berisi pemberitahuan ketika
terjadi penurunan atau kegagalan dalam penyampaian sinyalkomunikasi data ataupun ada
peralatan yang mengalami kerusakan (penurunan kinerja). Pesan ini digunakan untuk
memperingatkan operator atau administrator mengenai adanya masalah (bahaya) pada
jaringan. Alarm memberikan tanda bahaya berupa sinyal, bunyi, ataupun sinar.
untuk memberikan peringatan dini pada penghuni bangunan berkaitan dengan hal-hal
yang terjadi pada bangunan seperti kebakaran, getaran gempa (vulkanik atau tektonik), bahaya
tsunami, , keamanan dan kekuatan elemen struktur.
Sistem alarm ini dapat pula diintegrasikan atau dipisahkan dengan sistem alarm yang
menyangkut keamanan dan kenyamanan penghuninya, seperti ancaman pencurian dan
perampokan, teror dan aksi kejahatan lainnya, radiasi bahan berbahaya (nuklir), dan emisi gas
buang.
Penggunaan sistem alarm pada bangunan ini tentunya tidak terbatas hanya pada
bangunan gedung/rumah, tapi juga bangunan yang menyangkut infrastruktur transportasi
seperti jembatan, dan bangunaan infrastruktur keairan seperti dam, bendungan, tandon dan
sebagainya.
Secara umum, sistem alarm terdiri atas 3 unsur yaitu unsur detektor, unsur sinyal tanda
bahaya, dan unsur pengendali. Unsur detektor adalah piranti yang dapat mendeteksi beberapa
isyarat dan tanda yang berkaitan dengan fenomena yang dideteksi. Misalkan detektor untuk
bahaya kebakaran akan mendeteksi munculnya asap atau panas yang berlebihan dalam ruangan,
atau detektor getaran gempa akan mendeteksi simpangan bangunan yang berlebihan akibat
getaran gempa.
Informasi dan peringatan dini yang telah disampaikan sistem alarm ini diharapkan dapat
memberikan reaksi bagi alat pengendali untuk bekerja secara otomatis atau memberitahu
penghuni bangunan untuk mengaktifkan alat pengendali atau menyelamatkan diri atau
meningkatkan kewaspadaan.
Bahkan ada pula sistem alarm kebakaran yang sudah terhubung dengan sistem alarm pada
dinas pemadam kebakaran pada suatu kota. Sehingga, apabila terjadi kebakaran pada bangunan
gedung tersebut maka tim pemadam kebakaran langsung meluncur ke lokasi.
Sedangkan detektor yang digunakan pada sistem alarm terhadap terjadinya bahaya gempa
adalah detektor perpindahan atau simpangan yang ditempatkan pada beberapa titik sepanjang
tinggi gedung. Apabila terjadi getaran gempa, maka bangunan akan ikut bergetar. Getaran
(simpangan) bangunan gedung ini akan bergantung pada besar kecilnya getaran gempa.
Getaran/simpangan bangunan ini pada setiap bangunan gedung sudah dibatasi sesuai dengan
persyaratan bangunan dan ketinggian bangunan. Bila getaran/simpangan telah mencapai batas
untuk evakuasi, maka alarm akan berbunyi dan proses evakuasi harus segera dilakukan.
Pada sistem alarm untuk pengamanan dari bahaya kejahatan, detektor sistem keamanan
(security system) yang digunakan berupa detektor model sensor yaitu sensor ultrasonik, sensor
gelombang mikro, sensor infra merah dan sensor suara suara. Masing-masing jenis sensor
mempunyai keunggulan. Prinsipnya apabila ada benda bergerak, maka akan terjadi perubahan
panjang gelombang yang dipancarkan. Sensor ultrasonik dan gelombang mikro termasuk dalam
kategori sensor aktif, dibandingkan sensor infra merah yang hanya menangkap gelombang infra
merah yang dihasilkan oleh tubuh manusia atau benda-benda panas yang mempunyai radiasi
infra merah dan dapat dipasang sampai jarak 30 m.
B.Sistem Telekomunikasi
Sistem network atau hubungan telepon dalam suatu gedung / bangunan, yaitu :
- Hubungan eksternal
Berhubungan dengan nomor diluar yang tidak dalam ruang lingkup lingkunan sistem PABX sebagai
sentral telepon dalam gedung baik panggilan masuk (incoming) atau panggilan keluar, seperti
hubungan lokal, SLJJ, dan SLI.
- Hubungan internal
Berhubungan masih dalam lingkungan sistem PABX sebagai sentral telepon antar sambungan cabang/
nomor extension yang satu dengan sambungan cabang/ nomor extension yang lain.
Perangkat atau peralatan-peralatan yang digunakan dalam jaringan telepon dalam gedung , yaitu :
1. Junction Box
Kotak pembagi jaringan telepon yang berfungsi sebagai terminal telepon dari Telkom ke
jaringan dalam gedung milik pribadi.
2. Panel incoming-outgoing
Titik input Kotak Terminal Batas (KTB) dari jaringan Telkom menuju panel MDF.
3. MDF
Main Distribution Frame (MDF) yaitu panel atau kotak pembagi terminal utama/ induk
jaringan telepon dalam gedung baik dari SST telkom menuju PABX atau pendistribusian jaringan
extension ke ruangan-ruangan.
4. PABX
Private Automatic Branch Exchange (PABX) yaitu perangkat untuk memperbanyak atau
menambah nomor SST Telkom menjadi nomor extension, sebagai sentral telepon dalam gedung yang
mengatur lalu lintas komunikasi suara.
5. UPS
Unit Power Supply (UPS) yaitu catu daya listrik cadangan apabila daya listrik PLN mengalami
pemadaman dan agar tegangan PABX tetap stabil 48 VDC.
6. Batere
7. Arrester
Alat untuk melindungi peralatan telepon dari kerusakan akibat kejutan tegangan berlebih, terkena
petir, short circuit.
8. Operator Console
Alat operator telepon yang merupakan pintu gerbang dalam melakukan komunikasi suara dapat
mengatur lalu-lintas komunikasi suara, menghubungkan ke nomor yang akan dituju baik telepon
masuk (Incoming) maupun telepon keluar (Outgoing) dan dalam lingkungan telepon intern.
- Telephone Based
Menggunakan pesawat telepon digital sebagai operator console, dengan konsep yang praktis,
common dan user friendly sehingga dapat memberikan pelayanan dengan cepat dan lebih cocok
digunakan oleh perusahaan skala kecil dan menengah.
- Computer Based
Operator console tipe ini menggunakan perangkat komputer yang dilengkapi multimedia system dan
peralatan khusus. Konsep ini memiliki features yang lebih canggih dan diperuntukkan bagi perusahaan
skala menengah dan besar.
9. Jaringan/ instalasi
10. Roset
Adalah alat untuk menghubungkan jaringan/ instalasi telepon dengan kabel pesawat telepon. Berupa
terminal penghubung Out Bow (OB) yang tidak ditanam di dinding dan terminal penghubung In Bow
(IB) yang ditanam didinding.
11.Pesawattelepon
Adalah alat yang digunakan untuk merubah suara menjadi sinyal komunikasi.
- Lama pembicaraan
- Authorization code
Tata Suara adalah suatu teknik pengaturan peralatan suara atau bunyi pada suatu acara
pertunjukan, pertemuan, rapat dan lain lain. Tata Suara memainkan peranan penting dalam suatu
pertunjukan langsung dan menjadi satu bagian tak terpisahkan dari Tata Panggung dan bahkan
acara pertunjukan itu sendiri. Tata Suara erat kaitannya dengan pengaturan penguatan suara
agar bisa terdengar kencang tanpa mengabaikan kualitas dari suara-suara yang dikuatkan.
Pengaturan tersebut meliputi pengaturan mikropon-mikropon,kabel-kabel,prosesor dan efek
suara, pengaturan konsul mixer, kabel-kabel, dan juga Audio Power amplifier dan Speaker-
speakernya.
Pekerjaan sistem tata suara atau sound system diantaranya meliputi pemasangan peralatan
sentral sound system yang terdiri dari unit sinyal suara (program source) dan penguat sinyal
suara (audio amplifier), yang ditempatkan pada rak peralatan sentral sistem tata suara.
Peralatan utama sistem tata suara diantaranya memenuhi back ground musik dan
pengumuman darurat / paging. Diantara pealatan utama dari sistem tata suara, adalah:
· Micropone paging
· Mixer
· Power Amplifier
· Ceiling speaker
· Chyme microphone
· Radio Tunner AM / FM
· Caset dect
· CD Player
· Volume Control
· Monitor unit
Terminal box merupakan kotak penghubung antara peralatan utama dengan speaker.
Kabel instalasi dari ceiling dan horn speaker di hubungkan melalui kabel instalasi melalui
terminal box, dan dari terminal box ke peralatan utama
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Sistem keamanan pada gedung merupakan standarisasi yang harus diterapkan sebagai
fasilitas keamanan dan kenyamanan pemakai gedung. Kebutuhan keamanan bisa dipenuhi salah
satunya dengan mengunakan Visitor Management System (VMS), Access Control dan CCTV
dengan sitem keamanan yang terintegrasi tersebut sangat membantu meminimalisir sebuah
masalah sistem keamanan dalam gedung/ruangan dari bahaya adanya orang lain yang masuk
tanpa seizin pemilik.
Visitor Management System adalah sebuah system yang dipergunakan untuk melakukan
management tamu atau pengunjung, yang biasanya diterapkan pada high rise building,
perkantoran, instansi umum atau pemerintahan yang fungsi utamanya adalah untuk mengurangi
resiko yang tidak diiinginkan, baik berupa unsur kriminal, terorisme, dan tindakan yang bersifat
negatif lainya.
CCTV (Closed Circuit Television) adalah penggunaan kamera video untuk
mentransmisikan signal video ke tempat spesifik, dalam beberapa set monitor. Berbeda dengan
siaran televisi, sinyal CCTV tidak secara terbuka ditransmisikan.
Alarm secara umum dapat didefinisikan sebagai bunyi peringatan atau pemberitahuan.
Dalam istilah jaringan, alarm dapat juga didefinisikan sebagai pesan berisi pemberitahuan ketika
terjadi penurunan atau kegagalan dalam penyampaian sinyalkomunikasi data ataupun ada
peralatan yang mengalami kerusakan (penurunan kinerja).
B.Saran
saya sadar atas keterbatasan pengetahuan. Untuk itu besar harapan bagisaya atas kritik
dan saran dari pembaca guna perbaikan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Tata_Suara
http://sipil.ft.uns.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=235&Itemid=1
http://rudysantrie.blogspot.com/2012/03/perancangan-sistem-cctv.html
https://www.google.com/search?q=managemen+tamu+pada+bangunan&ie=utf-8&oe=utf-
8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a&channel=fflb
http://blog.griyatekno.com/
1. System plumbing
Sistem plumbing adalah suatu pekerjaan meliputi sistem pembuangan limbah / air
buangan (air kotor dan air bekas), sistem venting, air hujan dan sistem penyediaan Air
bersih.
5. Sistem Elektrikal
Sistem elektrikal merupakan suatu rangkaian peralatan penyediaan daya listrik untuk
memenuhi kebutuhan daya listrik tegangan rendah. Dalam rangkaian peralatan yang
disediakan meliputi sarana penyesuaian tegangan listrik (trafo/ transformator), sarana
penyaluran utama (Kabel feeder) dan panel hubung utama atau LVMDP (Low Voltage Main
Distribution Panel) dan panel distribusi utama di tiap gedung (SDP / Sub Distribution Panel)
dan terakhir panel-panel di tiap lantai (PP-LP untuk penerangan, Panel Stop Kontak, Panel
Stop Kontak UPS, Panel UPS OK dan PVAC utuk power AC).
7. Sistem telepon
Sistem telepon berfungsi ssebagai alat komunikasi antar instansi dalam gedung. Sistem
ini menggunakan PABX yang berfungsi sebagai sentral komunikasi telepon di dalam gedung
(pelanggan) yang terhubung dengan telkom
C. Sistem Lainnya
MAKALAH
AC CENTRAL
OLEH :
MUHAMMAD GHAZI KAMAL
FAUZAN IBRAHIM SIREGAR
MUAMMAR SYAH
FAKHRY PERDANA KOARA
JIFFRIANDI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAHKUALA
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN.....................................
BAB II. PEMBAHASAN ......................................
BAB III. PENUTUP...............................................
DAFTAR PUSTAKA ............................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar belakang
Pada zaman modern seperti sekarang ini sistem ac pada bangunan sangatlah penting
sebagai salah satu penentu kenyamanan manusia dalam beraktivitas. Pembahasan ac central
sagatlah berpengaruh dalam perancangan gedung yang memiliki jumlah lantai banyak.
Berdasarkan penggolongan ac, ac central merupakan ac yg memiliki sistem
pemasangan dan sistem pendinginan yang lebih kompleks dibandingkan dengan ac jenis lain
yang memiliki sistem pemasangan dan sistem pendinginan yang lebih sederhana.
Oleh karena itu dalam makalah ini kami akan membahas tentang sistematika dalam
pengguanaan ac central pada bangunan berlantai banyak.
1.2Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini bertujuan untuk membahas tentang penggunaan ac
central pada bangunan berlantai banyak.
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem AC Sentral (Central) merupakan suatu sistem AC dimana proses pendinginan
udara terpusat pada satu lokasi yang kemudian didistribusikan/dialirkan ke semua arah atau
lokasi (satu Outdoor dengan beberapa indoor). Sistem ini memiliki beberapa komponen
utama yaitu unit pendingin atau Chiller, Unit pengatur udara atau Air Handling Unit (AHU),
Cooling Tower, system pemipaan, system saluran udara atau ducting dan system control &
kelistrikan.
Berikut adalah komponen, cara kerja AC Ruangan Sentral, dan Preventif Maintenance AC
Sentral Ruangan.
Chiller adalah mesin refrigerasi yang berfungsi untuk mendinginkan air pada
sisi evaporatornya. Air dingin yang dihasilkan selanjutnya didistribusikan ke mesin
penukar kalor ( FCU / Fan Coil Unit ).
Jenis chiller didasarkan pada jenis kompressornya :
Jenis
2. AHUchiller
(Airdidasarkan pada jenis Penanganan
Handling Unit)/Unit cara pendinginan
Udarakondensornya :
AHU Adalah suatu mesin penukar kalor, dimana udara panas dari ruangan
dihembuskan melewati coil pendingin didalam AHU sehingga menjadi udara
dingin yang selanjutnya didistribusikan ke ruangan.
Adalah suatu mesin yang berfungsi untuk mendinginkan air yang dipakai
pendinginan condenssor chiller dengan cara melewat air panas pada filamen
didalam cooling tower yang dihembus oleh udara sekitar dengan blower yang
suhunya lebih rendah.
Ada dua jenis pompa sirkulasi, yaitu :
berfungsi mensirkulasikan air dingin dari Chiller ke Koil
pendingin AHU / FCU.
Pompa ini hanya untuk Chiller jenis Water Cooled dan berfungsi
untuk mensirkulasikan air pendingin dari kondensor Chiller ke
Cooling Tower dan seterusnya.
Pada unit pendingin atau Chiller yang menganut system kompresi uap,
komponennya terdiri dari kompresor, kondensor, alat ekspansi dan evaporator. Pada
Chiller biasanya tipe kondensornya adalah water-cooled condenser. Air untuk
mendinginkan kondensor dialirkan melalui pipa yang kemudian outputnya didinginkan
kembali secara evaporative cooling pada cooling tower.
Pada komponen evaporator, jika sistemnya indirect cooling maka fluida yang
didinginkan tidak langsung udara melainkan air yang dialirkan melalui system pemipaan.
Air yang mengalami pendinginan pada evaporator dialirkan menuju system penanganan
udara (AHU) menuju koil pendingin. Jika kita perhatikan komponen-komponen apa saja
yang ada di dalamnya maka setiap AHU akan memiliki :
lainnya sehingga diharapkan udara yang dihasilkan lebih bersih. Filter ini
dibedakan berdasarkan kelas-kelasnya.
mendistribusikan udara melewati ducting menuju ruangan-ruangan.
udara.
Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara ini adalah
menyedot udara dari ruangan (return air) yang kemudian dicampur dengan udara segar
dari lingkungan (fresh air) dengan komposisi yang bisa diubah-ubah sesuai keinginan.
Campuran udara tersebut masuk menuju AHU melewati filter, fan sentrifugal dan koil
pendingin. Setelah itu udara yang telah mengalami penurunan temperatur didistribusikan
secara merata ke setiap ruangan melewati saluran udara (ducting) yang telah dirancang
terlebih dahulu sehingga lokasi yang jauh sekalipun bisa terjangkau.
Beberapa kelemahan dari sistem ini adalah jika satu komponen mengalami kerusakan
dan sistem AC sentral tidak hidup maka semua ruangan tidak akan merasakan udara sejuk.
Selain itu jika temperatur udara terlalu rendah atau dingin maka pengaturannya harus pada
termostat di koil pendingin pada komponen AHU.
Jadi, Dari penjelasan diatas, jelas sistem AC Sentral sangat berbeda dengan AC
Split baik dari segi fungsi maupun dari segi instalasi. Istilah Sistem AC Sentral (Central)
diperuntukkan untuk instalasi AC di satu gedung yang tidak memiliki pengatur suhu
sendiri-sendiri (misalnya per ruang). Semua dikontrol di satu titik dan kemudian hawa
dinginnya didistribusikan dengan pipa ke ruangan-ruangan. Dengan AC Central yang bisa
dilakukan cuma mengecilkan dan membesarkan lubang tempat hawa dingin AC masuk ke
ruang kita. Contoh AC Central adalah di mall, gedung mimbar, gedung perkantoran yang
luas atau di dalam bis ber-AC
SOP yang ditentukan,
seefisien mungkin,
disiapkan agar efektif sesuai kebutuhan.
pembersih ; bila perlu kompresor udara,diperiksa dan diurutkan sesuai
prosedur perawatan.