Anda di halaman 1dari 14

Septia Nurbaiti(2017)

©Program Studi pendidikan Biologi


FKIP Universitas M aritim Raja Ali Haji

IDENTIFIKASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS X IPA


BERDASARKAN ASPEK KOMPETENSI KOGNITIF PADA MATERI
KINGDOM ANIMALIA DI SMA NEGERI KOTA TANJUNGPINANG TAHUN
PELAJARAN 2016/2017

ARTIKEL E-JOURNAL

SEPTIA NURBAITI

NIM 130384205004

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2017
Septia Nurbaiti(2017)
©Program Studi pendidikan Biologi
FKIP Universitas M aritim Raja Ali Haji
Septia Nurbaiti(2017)
©Program Studi pendidikan Biologi
FKIP Universitas M aritim Raja Ali Haji
Septia Nurbaiti(2017)
©Program Studi pendidikan Biologi
FKIP Universitas M aritim Raja Ali Haji

Identifikasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas X IPA


Berdasarkan Aspek Kompetensi Kognitif pada Materi
Kingdom Animalia di SMA Negeri Kota Tanjungpinang
Tahun Pelajaran 2016/2017
Septia Nurbaiti, Trisna Amelia, Bony Irawan
Pendidikan Biologi FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji
Email: septia.nurbaity@gmail.com

Abstrak:Penelit ian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesulitan belajar siswa kelas X IPA berdasarkan aspek
ko mpetensi kognitif pada materi Kingdom Animalia di SMA Negeri Kota Tanjungpinang . Penelitian ini merupakan
penelitian deskript if yang dilaksanakan di SMA A dan SMA B d i kota Tanjungpinang. Instrumenpenelitian berupa tes,
angket dan wawancara tidak terstruktur sebagai data tambahan untuk keabsahan data penelitian . Untuk mengukur hasil
tes tersebut, peneliti menggunakan rubrik penilaian, lalu data tersebut dianalisis menggunakan teknik statistik deskriptif
sederhana. Dari hasil analisis tes diketahuibahwa tingkat kesulitan belajar yang dialami siswa kelas X IPA di SMA A
berkategori rendah, dengan rincian penggunaan nama ilmiah sebesar 41,03%, penguasaan istilah biologi sebesar 50,69%
dan pengklasifikasian spesies sebesar 49,01%. Aspek penyebab kesulitan belajar siswa yaitu kebiasaan belajar siswa
sebesar 55,8% dengan kategori cukup. Hasil analisis tes menunjukkan bahwa tingkat kesulitan belajar siswa kelas X IPA
di SMA B berkategori t inggi dengan rincian penggunaan nama ilmiah sebesar 69,58%, penguasaan istilah biologi
sebesar 68,99% dan pengklasifikasian spesies sebesar 68,00%. Hal in i men unjukkan siswa mengalami kesulitan dalam
meyelesaikan keseluruhan soal yang diberikan. Aspek penyebab kesulitan belajar siswa yaitu keb iasaan belajar sebesar
36,3% dengan kategori sangat rendah.
Kata kunci: Identifikasi, kesulitan belajar, aspek ko mpetensi kognitif, Kingdom Animalia

PENDAHULUAN Kesulitan belajar pada pembelajaran biologi

Pendidikan d iperoleh melalui rangkaian proses juga banyak dialami siswa. Salah satunya kesulitan

belajar secara formal di sekolah. Proses belajar yang belajar pada materi Kingdom Animalia yang dipelajari

dimaksud meliputi interaksi antara siswa dan guru di kelas X IPA semester genap. Materi pokok Kingdom

dengan pemberian pengalaman belajar sehingga tercapai Animalia memiliki ruang lingkup dengan banyak sub -

hakikat belajar. Kegiatan pembelajaran t idak selamanya bab pembahasan yang meliputi organisme Invertebrata

berjalan sebagaimana mestinya sehingga memicu dan Vertebrata. Ruang lingkup pembahasan yang relatif

timbulnya kesulitan belajar pada siswa. Kesulitan luas tersebut memicu kesulitan belajar siswa.

belajar merupakan kondisi berupa gangguan maupun Sehubungan dengan hal tersebut, Fikriyah (2013: 199)

hambatan yang mengakibatkan proses belajar siswa mengemukakan bahwa subpokok bahasan Invertebrata

tidak berjalan sebagaimana mestinya (Djamarah, 2011: merupakan materi yang paling sulit di antara enam

235). materi lain yang dipelajari d i kelas X IPA pada semester


genap. Jika d ilihat dari segi konten pembahasannya,
banyak ditemukan penggunaan istilah biologi dan nama
Septia Nurbaiti(2017)
©Program Studi pendidikan Biologi
FKIP Universitas M aritim Raja Ali Haji

ilmiah organisme baik Invertebrata maupun Vertebrata. diperoleh hamp ir di keseluruhan materi biologi yang
Di samping itu, siswa harus mampu mengklasifikasikan dipelajari d i kelas X IPA, salah satu di antaranya materi
suatu spesies sesuai dengan tingkat taksonnya. Kingdom Animalia. Di sisi lain, peranan guru belum
Berdasarkan uraian tersebut, dapat dipahami terdapat maksimal dalam meningkatkan pemahaman siswa
tiga aspek ko mpetensi kognitif pada materi Kingdom terhadap materi yang dipelajari. Implikasinya siswa
Animalia yaitu penggunaan nama ilmiah, penguasaan mengalami kesulitan dalam penguasaan materi pelajaran
istilah bio logi dan pengklasifikasian species tertentu. yang diberikan.
Penelit ian in i dilaku kan di dua SMA Negeri kota Kesulitan belajar siswa terhadap suatu materi
Tanjungpinang dengan perbedaan akreditasi sekolah pembelajaran dipengaruhi berbagai faktor, baik faktor
yaitu SMA A berakreditasi A dan SMA B berakred itasi internal maupun faktor eksternal yang dirinci ke dalam
B. Hal ini dimaksudkan agar hasil penelitian yang beberapa aspek penyebab. Berdasarkan penelitian yang
diperoleh leb ih bermakna melalui pemaparan kesulitan dilakukan Umiyati dan Susilo (2014: 108) diketah ui
belajar d i dua sekolah yang memiliki perbedaan bahwa faktor internal maupun faktor eksternal
kategori akreditasi. mempengaruhi kesulitan belajar siswa. Di samp ing itu,
Berdasarkan hasil pengamatan di SMA A faktor karakteristik materi pelajaran juga turut
diketahui bahwa ketersediaan sarana prasarana tertentu mempengaruhi ada t idaknya kesulitan belajar yang
yang belum mencukupi dan kurangnya interaksi antara dialami siswa. Hal in i sejalan dengan hasil penelit ian
guru dan siswa memicu timbu lnya kesulitan belajar yang dilakukan Sianturi dan Gulto m (2016: 4) yang
pada siswa. Hasil wawancara terhadap guru di SMA B, menyatakan bahwa faktor materi pelajaran merupakan
diketahui bahwa hasil belajar bio logi siswa secara faktor yang paling mempengaruhi kesulitan belajar
klasikal masih rendah, termasuk pada materi Kingdom siswa dengan persentase 75,55%.
Animalia. Berdasarkan data hasil belajar berupa Untuk mengetahui tingkat kesulitan belajar
Ulangan Harian (UH) siswa, diketahui hanya satu siswa siswa kelas X IPA berdasarkan aspek kompetensi
dari 33 siswa yang nilai UH pada materi Kingdom kognitif pada materi Kingdom Animalia di SMA Negeri
Plantae dan Kingdom Animalia yang mencapai KKM. Kota Tanjungpinang beserta aspek-aspek penyebabnya
Hasil UH tersebut merupakan yang terendah dapat dilakukan dengan berbagai cara. Di antaranya
dibandingkan hasil UH pada materi pelajaran Biologi dengan mengidentifikasi tes hasil belajar siswa guna
lainnya. Di samp ing itu, keakt ifan dalam pembelajaran mengetahui tingkat kesulitan belajar siswa kelas X IPA
hanya terlihat pada siswa yang memiliki rangking di berdasarkan aspek kompetensi kognitif pada materi
kelas dan alokasi waktu pembelajaran yang belum Kingdom Animalia. Setelah diketahui tingkat kesulitan
sesuai dengan cakupan materi yang akan dibahas . Guru belajar siswa, maka dapat dicarikan solusi yang tepat
mengaku kesulitan dalam menyajikan materi Kingdom untuk mengatasi kesulitan tersebut. Selain itu, aspek
Animalia karena cakupan pembahasannya yang luas penyebab kesulitan belajar pada materi tersebut dapat
dengan banyak subbab materi. Diketahui pula model diketahui melalui analisis angket siswa.
pembelajaran cooperative learning yang diterapkan METODE
guru belum efektif dan monoton sehingga siswa tidak Penelit ian ini d ilakukan pada tanggal09 Mei
tertarik menyimak materi yang dibahas. Berdasarkan dan 18 Mei tahun 2017 yang dilaksanakan di SMA A
pengamatan dan wawancara terhadap guru, diketahui dan SMA B di Kota Tanjungpinang. Jenis penelitian ini
bahwa rendahnya hasil belajar biologi siswa merupakan adalah penelitian deskriptif yang memusatkan perhatian
indikasi utama adanya kesulitan belajar yang dialami kepada masalah-masalah yang terjadi sesuai fakta.
siswa kelas X IPA. Terlebih hasil belajar yang demikian
Septia Nurbaiti(2017)
©Program Studi pendidikan Biologi
FKIP Universitas M aritim Raja Ali Haji

Teknik pengumpulan data menggunakan tes,


Diagram Tingkat Kesulitan Belajar Siswa
angket dan wawancara siswa. Instrumen pengumpulan Berdasarkan Aspek Kompetensi Kognitif di
data menggunakan tes identifikasi kesulitan belajar dan SMA A

angket aspek penyebab kesulitan belajar siswa. Tes


100%
identifikasi kesulitan belajar terdiri atas 30 soal meliputi 90%
80%
25 soal pilihan ganda dan 5 soal esai. Angket terdiri atas 70%
sejumlah pernyataan dan pertanyaan mengenai aspek 60%
50%
penyebab kesulitan belajar siswa pada materi Kingdom 40%
30% 50,69% 49,01%
41,03%
Animalia. Wawancara terhadap siswa bertujuan 20%
10%
menggali kondisi kesulitan belajar siswa pada materi 0%
Kingdom Animalia.
Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah statistik deskriptif. Menurut
Sugiyono (2015: 29) statistik deskriptif adalah statistik
yang digunakan untuk menganalisis data yang telah
diperoleh sebagaimana adanya dengan cara
Gambar 3. Diagram tingkat kesulitan belajar siswa
mendeskripsikan data yang diperoleh. Data tingkat
berdasarkan aspek kompetensi kognitif pada materi
kesulitan belajar siswa kemudian dianalisis dengan
Kingdom Animalia di SMA A
menghitung skor dan persentase jumlah siswa yang
Kesulitan belajar siswa yang teridentifikasi di
men jawab benar serta jumlah siswa yang menjawab
SMA B terjadi pada ketiga aspek ko mpetensi kognitif.
salah pada setiap item soal. Keseluruhan soal akan
Hal tersebut dapat terlihat pada Gambar 4. di bawah in i.
dikategorikan kembali sesuai kisi-kisi tes identifikasi
kesulitan belajar yang telah dibuat sebelumnya dan Diagram Tingkat Kesulitan Belajar
persentase jumlah siswa yang menjawab salah disajikan Siswa Berdasarkan Aspek Kompetensi
Kognitif di SMA B
dalam bentuk diagram persentase.
HAS IL DAN PEMBAHASAN
100%
Hasil pada penelitian ini meliputi : 90%
80%
70%
1. Tingkat kesulitan belajar siswa kelas X IPA 60%
50%
berdasarkan as pek kompetensi kognitif pada 40% 69,58% 68,99% 68,00%
30%
materi King dom Ani malia di SMA Negeri Kota 20%
10%
Tanjung pinang 0%

Data penelit ian yang diperoleh berupa tingkat


kesulitan belajar siswa dan persentase aspek kesulitan
belajar siswa. Tingkat kesulitan belajar siswa di SMA A
disajikan pada Gambar 3. di bawah in i.

Gambar 4. Diagram tingkat kesulitan belajar siswa


berdasarkan aspek kompetensi kognitif pada materi
Kingdom Animalia di SMA B
Septia Nurbaiti(2017)
©Program Studi pendidikan Biologi
FKIP Universitas M aritim Raja Ali Haji

2. Aspek penyebab kesulitan belajar siswa kelas X pada materi Kingdom Animalia di SMA A berkategori
IPA pada materi King dom Animalia di S MA rendah. Persentase keseluruhan aspek kompetensi
Negeri Kota Tanjung pinang kognitif siswa berkategori rendah dengan rincian
penggunaan nama ilmiah sebesar 41,03%, penguasaan
Tabel 4. Persentase aspek penyebab kesulitan belajar
istilah biologi sebesar 50,69% dan pengklasifikasian
siswa kelas X IPA di SMA A
spesies sebesar 49,01%. Data tersebut menunjukkan
Faktor
bahwa sebagian besar siswa mampu men jawab soal
penyebab
Persentase
kesulitan Aspek Kateg ori mengenai Kingdom Animalia dengan benar.
(% )
bel ajar
Berbeda dengan siswa di SMA A,berdasarkan
siswa
Sangat analisis angket dan wawancara, tidak sedikit siswa kelas
Motivasi 80,3
tinggi
Internal X IPA di SMA B yang mengungkapkan bahwa materi
Kebiasaan
55,8 Cukup Kingdom Animalia lebih familiar dibandingkan materi
belajar
Perhatian Sangat biologi lainnya, karena contoh organismenya mudah
89,6
orang tua tinggi
Suasana Sangat ditemu i di keh idupan sehari-hari. Meski demikian,
89,6
rumah tinggi berdasarkan uraian hasil penelitian di atas dapat
Gu ru 66,6 Tinggi
Alat dan disimpulkan bahwa kesulitan belajar siswa di SMA B
Eksternal bahan 71,5 Tinggi pada materi tersebut berkategori tinggi, dengan rincian
belajar
Kegiatan persentase penggunaan nama ilmiah sebesar 69,58%,
dalam 72,5 Tinggi penguasaan istilah biologi sebesar 68,99%, dan
masyarakat
Teman Sangat pengklasifikasian spesies sebesar 68,00%. Data tersebut
86,7
bergaul tinggi menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan keseluruhan soal yang
Tabel 5. Persentase aspek penyebab kesulitan belajar
diberikan.
siswa kelas X IPA di SMA B
Berdasarkan analisis angket dan wawancara,
Faktor
kesulitan Persentase diketahui bahwa karakteristik materi Kingdom Animalia
Aspek Kateg ori
bel ajar (% ) dengan ruang lingkup pembahasan yang cukup luas
siswa
meliputi penggunaan nama ilmiah dan istilah biologi
Motivasi 65,7 Tinggi
Internal Kebiasaan 36,3 Sangat memicu t imbulnya persepsi awal siswa yang
belajar rendah
menganggap materi tersebut sulit. Fakta tersebut
Perhatian 59,0 Cukup
orang tua didukung oleh hasil penelitian yang dilaku kan Rusgiarti
Suasana 77,2 Tinggi (2014: 109) yang menegaskan bahwa rendahnya
rumah
Gu ru 56,3 Cukup kemampuan mengingat dan menghafal nama ilmiah
Alat dan 88,8 Sangat serta bahasa latin menjadi salah satu karakteristik
Eksternal bahan tinggi
belajar kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran Bio logi.
Kegiatan 62,1 Cukup Lebih spesifik, hasil penelitian Nafisah (2010: 56)
dalam
masyarakat menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan belajar
Teman 71,7 Tinggi pada materi yang berkaitan dengan nama ilmiah,
bergaul
penggunaan istilah asing, materi yang berkaitan dengan

Berdasarkan uraian hasil penelitian d i atas, perhitungan dan konsep yang bersifat abstrak.

dapat disimpulkan bahwa tingkat kesulitan belajar siswa Tinggi rendahnya kesulitan belajar siswa kelas

kelas X IPA berdasarkan aspek kompetensi kognitif X IPA pada materi Kingdom Animalia di SMA A dan
Septia Nurbaiti(2017)
©Program Studi pendidikan Biologi
FKIP Universitas M aritim Raja Ali Haji

SMA B dipengaruhi berbagai faktor yang dirinci ke lembar jawaban yang tersedia bahwa mereka tidak
dalam beberapa aspek penyebab. Penting diketahui mengetahui jawaban soal esai yang diberikan.
bahwa terdapat keterkaitan antara satu aspek penyebab Aspek kebiasaan belajar menjad i penyebab
kesulitan belajar dengan aspek penyebab lainnya. terbesar timbulnya kesulitan belajar siswa pada materi
Berdasarkan hasil analisis angket dan wawancara siswa, Kingdom Animalia di SMA Negeri Kota
aspek yang memiliki kontribusi positif yaitu perhatian Tanjungpinang. Hal ini sejalan dengan penelitian
orang tua, suasana rumah dan karakter teman bergaul. Ameruddin dkk. (2013: 10) yang menunjukkan bahwa
Aspek perhatian orang tua di SMA A berkategori sangat kebiasaan belajar menjadi salah satu faktor yang paling
tinggi dengan persentase sebesar 89,6% dan berkategori dominan terhadap timbulnya kesulitan belajar
cukup sebesar 59,0% di SMA B. Beberapa aspek yang siswa.Hasil analisis angket dan wawancara
diasumsikan sebagai penyebab timbulnya kesulitan menunjukkan bahwa kesadaran siswa untuk
belajar siswa pada materi Kingdom Animalia, salah memb iasakan jam belajar masih rendah. Padahal, hasil
satunya aspek kebiasaan belajar siswa. Di samp ing itu, analisis angket menunjukkan tingginya aspek motivasi
aspek lainnya yang turit andil terhadap kesulitan belajar siswa. Hal ini menunjukkan bahwa t ingginya motivasi
siswa yaitu aspek guru serta alat dan bahan belajar. siswa tidak selalu berbanding lurus dengan tingginya
Kesulitan belajar dal am penggunaan nama il miah kualitas kebiasaan belajar siswa. Di sisi lain peran guru
Persentase kesulitan belajar pada penggunaan dikatakan belu m maksimal dalam meningkat kan
nama ilmiah di SMA A sebesar 41,03% dengan kategori pemahaman siswa terhadap materi Kingdom Animalia.
rendah. Meski hasil tes berkategori rendah, namun hasil Lebih jauh siswa menjelaskan bahwa penggunaan alat
analisis angket menunjukkan sebanyak 25 siswa dan bahan belajar di sekolah juga belu m optimal.Belu m
menyatakan bahwa soal-soal mengenai penggunaan adanya trik mengingat nama ilmiah dengan cepat namun
nama ilmiah memiliki tingkat kesulitan tertinggi tepat juga men jadi alasan siswa malas memahami
dibandingkan soal-soal mengenai penguasaan istilah penggunaan nama ilmiah dalam b iologi. Akibatnya
biologi dan pengklasifikasian spesies. Hal tersebut timbul persepsi siswa mengenai sulitnya memahami
dipertegas dengan hasil wawancara siswa. Kondisi ini nama ilmiah dalam pelajaran biologi (Marissa dkk.,
menunjukkan, meskipun secara klasikal t ingkat 2015: 4).
kesulitan belajar siswa pada penggunaan nama ilmiah Jika ditelaah bagaimana cara siswa menuliskan
berkategori rendah, namun secara individu siswa nama ilmiah pada jawaban soal esai, dapat terlihat siswa
mengalami kesulitan belajar dalam penggunaan nama belum memahami prins ip tata cara penulisan nama
ilmiah. ilmiah yang benar. Fakta in i sejalan dengan hasil
Di samp ing itu, siswa kelas X IPA di SMA B penelitian Hidayatussaadah dkk. (2016: 68) yang
sangat kesulitan mengerjakan soal-soal yang berkaitan menyatakan bahwa penulisan nama ilmiah men jadi
dengan nama ilmiah. Hal tersebut sejalan dengan hasil kesulitan belajar yang paling dominan pada materi
analisis angket siswa yang menujukkan 26 siswa Archaebacteria dan Eubacteria. Kesalahan umu m yang
menyatakan mengalami kesulitan belajar dalam dilakukan siswa yaitu penggunaan huruf kapital di
penggunaan nama ilmiah. Bahkan untuk soal esai kedua kata pada nama ilmiah hewan dan penulisan
nomor item 3 yang meminta siswa membukt ikan seringkali tidak disertai garis bawah pada kedua kata
Planaria sp memiliki daya regenerasi yang tinggi, tidak nama ilmiah. Hal tersebut diperparah dengan kebiasaan
ada satupun siswa yang mampu menyelesaikan soal belajar siswa yang sekedar menghapal nama ilmiah
tersebut dengan benar. Selain itu, sekitar 15 siswa dari hewan tanpa membiasakan diri untuk meningkat kan
33 siswa di SMA B yang sangat jujur menuliskan pada
Septia Nurbaiti(2017)
©Program Studi pendidikan Biologi
FKIP Universitas M aritim Raja Ali Haji

frekuensi mengulang dan memahami makna nama penelitian yang dilaku kan Ulya (2012: 103), terdapat
ilmiah tersebut. pengaruh yang sangat kuat antara minat dan motivasi
belajar terhadap prestasi belajar siswa. Namun
berdasarkan data hasil penelit ian di SMA B, diketahui
Kesulitan belajar dal am penguasaan istilah bi ologi bahwa tingginya motivasi siswa tidak serta merta
Persentase kesulitan belajar pada penguasaan menekan tingkat kesulitan belajar siswa pada materi
istilah biolog i di SMA A sebesar 50,69% dengan Kingdom Animalia. Hal ini dipengaruhi berbagai aspek
kategori rendah. Berdasarkan hasil analisis angket, seperti kebiasaan belajar, aspek guru serta ketersediaan
sebanyak 19 siswa menyatakan penguasaan istilah alat dan bahan belajar.
biologi sebagai kesulitan belajar kedua setelah Kesulitan belajar dal am pengklasifikasian spesies
penggunaan nama ilmiah. Di sisi lain, penguasaan siswa Persentase kesulitan belajar pada
kelas X IPA d i SMA B terhadap berbagai istilah dalam pengklasifikasian spesies di SMA A sebesar 49,01%
biologi masih tergolong rendah, dengan tingkat dengan kategori rendah. Berbeda dengan siswa di SMA
kesulitan belajar siswa pada aspek kompetensi kognitif A, tingkat kesulitan belajar siswa di SMA B berkategori
penguasaan istilah biologi sebesar 68,99 % berkategori tinggi pada aspek kompetensi kognitif pengklasifikasian
tinggi. Hasil angket menunjukkan 9 siswa menyatakan spesies dengan persentase sebesar 68,00 %. Hasil
kesulitan belajar dalam penguasaan istilah-istilah dalam angket di SMA A maupun SMA B menunjukkan 8
biologi. siswa menyatakan kesulitan belajar dalam
Aspek kebiasaan belajar di SMA A berkategori pengklasifikasian spesies. Berdasarkan hasil wawancara
cukup dengan persentase 55,8% dan 36,3% d i SMA B siswa di SMA B, sejauh ini pemahaman yang dimiliki
berkategori sangat rendah menjadi aspek utama siswa hanya pada sub-materi Vertebrata, karena sub-
tingginya kesulitan belajar yang dialami materi tersebut sebelumnya telah dipelajari d i t ingkat
siswa.Kebiasaan belajar yang dilaku kan siswa SMP. Ketidakmampuan siswa dalam menyelesaikan
berdasarkan hasil analisis angket dan wawancara siswa soal-soal yang berkaitan dengan pengklasifikasian
yaitu memperhatikan penjelasan guru, membuat catatan spesies disebabkan berbagai aspek di antaranya aspek
penting dan mengulang materi pelajaran sebelumnya. kebiasaan belajar yang belum optimal. Selain itu, aspek
Meski berkategori cu kup untuk SMA A, namun guru juga belum memberikan kontribusi efekt if
berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa salah terhadap pemahaman siswa dalam pengkalsifikasian
satu kebiasaan belajar yang dilakukan siswa sekedar suatu spesies, tidak sedikit siswa yang mengaku
mengulang materi yang telah dipelajari sebelu mnya. miskonsepsi terhadap dasar pengklasifikasian spesies.
Seringkali siswa hanya membaca istilah bio logi yang Meski tingkat kesulitan belajar siswa pada
dipelajari tanpa berusaha mengingat, memahami dan pengklasifikasian spesies di SMA A berkategori rendah,
mencari lebih jauh makna yang terkandung dalam namun hasil wawancara siswa menunjukkan bahwa
istilah bio logi tersebut. Akibatnya, apa yang telah siswa tetap mengalami kesulitan dalam
dipelajari tidak bertahan lama d i memo ri otak. pengklasifikasian spesies. Oleh karena itu, diperlu kan
Aspek lain juga diakibatkan kurang berbagai stimulus yang baik agar memin imalisir bahkan
maksimalnya peran guru dalam proses pembelajaran. Di men iadakan setiap kesulitan belajar yang mungkin
samping itu, t ingginya aspek motivasi siswa d i SMA B dialami siswa. Hal demikian juga perlu dilakukan di
dengan 65,7% belu m mampu memberikan kontribusi SMA B. Salah satunya melalu i alternatif strategi
yang efektif terhadap kebiasaan belajar dan pemahaman pembelajaran yang dapat diterapkan dengan
siswa terhadap materi yang dipelajari. Berdasarkan hasil memantapkan konsep dasar pengklasifikasian hewan
Septia Nurbaiti(2017)
©Program Studi pendidikan Biologi
FKIP Universitas M aritim Raja Ali Haji

yang kemudian d iperkuat dengan memb iasakan siswa diberikan. Meskipun dalam Kuriku lu m 2013 guru
mengulang klasifikasi hewan dalam Kingdom Animalia. diberikan kebebasan menetapkan alokasi waktu
Berdasarkan hasil wawancara siswa, kegiatan pembelajaran, namun dalam pelaksananaanya alokasi
pembelajaran yang dilaku kan pada materi Kingdom waktu yang telah direcanakan belu m cu kup guna
Animalia dilakukan melalui observasi dan presentasi menuntaskan pemahaman siswa terhadap materi yang
kelo mpok secara bergantian tanpa menggunakan diajarkan.
infocus. Faktanya, kegiatan belajar yang demikian t idak
KES IMPULAN
efektif karena kemungkinan hanya beberapa siswa saja
Tingkat kesulitan belajar siswa kelas X IPA
yang menyimak presentasi yang disampaikan dan hanya
berdasarkan aspek kompetensi kognitif pada materi
kelo mpok penyaji yang cenderung memahami konten
Kingdom Animalia berada pada kategori rendah di
materi yang dibahas. Akibatnya sebagian besar siswa
SMAA dan kategori tinggi d i SMA B. Aspek utama
kurang memahami materi yang disampaikan sehingga
penyebab kesulitan belajar siswa kelas X IPA pada
tujuan pembelajaran tidak tercapai. Lebih jauh
materi Kingdom Animalia di SMA A maupun SMA B
berdasarkan hasil wawancara, siswa mengharapkan
adalah kebiasaan belajar.
guru lebih menekan kan konsep materi dan penerapan
Fakta menarik berdasarkan hasil penelitian,
metode pembelajaran yang variatif dan ko mbinatif.
bahwa tingginya aspek motivasi siswa tidak selalu
Metode yang paling banyak diharapkan siswa di SMA
berbanding lurus dengan hasil belajar yang diperoleh.
A agar diterapkan pada materi Kingdom Animalia yaitu
Di samping itu, tingginya motivasi siswa juga tidak
penjelasan yang disertai gambar sebanyak 25 siswa,
serta merta berpengaruh terhadap kesadaran siswa akan
praktiku m dan diksusi dengan 13 siswa dan tanya jawab
pentingnya kualitas kebiasaan belajar secara rutin.
sebanyak 10 siswa. Metode gambar dan penjelasan
Akibatnya siswa mengalami berbagai kesulitan dalam
dengan 23 siswa, praktiku m dengan 15 siswa dan
memahami materi yang dipelajari. Hal in i diperparah
diskusi dengan 13 siswa untuk di SMA B. Hasil
dengan cara mengajar guru yang belum optimal dalam
wawancara juga memaparkan harapan siswa mengenai
menyajikan materi pelajaran, sehingga kegiatan
perbaikan kepribadian guru biologi. Siswa di SMA A
pembelajaran di kelas menjadi membosankan.Padahal,
mengharapkan guru biologi yang ada sekarang lebih
secara eksplisit hasil wawancara siswa menegaskan
bersahabat, lebih terbuka, humoris, responsif dan dapat
bahwa cara mengajar guru sangat mempengaruhi
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
motivasi dan atensi siswa terhadap materi yang
sehingga siswa tidak merasa terkekang dan takut
dipelajari, sekaligus dapat memperbaiki keb iasaan
bertanya jika belu m memahami materi yang dipelajari.
belajar siswa. Aspek alat dan bahan belajar yang belum
Minimnya alokasi waktu pembelajaran yang
optimal juga turut berkontribusi terhadap timbulnya
tersedia menjad i perhatian tersendiri, yaitu hanya 1 kali
kesulitan belajar siswa. Ketersediaan berbagai alat dan
pertemuan dengan bobot 3 jam pelajaran (3 x 45 menit)
bahan belajar yang belum mencukupi membatasi proses
untuk setiap minggu. Kondisi ini mengakibatkan
penyampaian materi pembelajaran di kelas sehingga
pemahaman konsep siswa terhadap materi Kingdom
kurang maksimal.
Animalia kurang optimal, padahal ruang lingkup
Diperlukan peran berbagai pihak di antaranya
pembahasan materi Kingdom Animalia cukup luas. Hal
orang tua, guru dan sekolah dalam menanamkan dan
serupa juga ditegaskan oleh Marissa dkk. (2015: 4)
mengoptimalkan keb iasaan belajar yang baik pada
dalam penelitiannya yang menyatakan bahwa min imnya
siswa sekaligus tindak lanjut penanganan kesulitan
waktu pembelajaran di kelas turut mempengaruhi
belajar yang di alami siswa. Pihak sekolah dan guru
tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang
dapat memotivasi sekaligus menstimu lasi kesadaran
Septia Nurbaiti(2017)
©Program Studi pendidikan Biologi
FKIP Universitas M aritim Raja Ali Haji

belajar siswa melalu i pembelajaran yang variatif, Dhian K, A., 2016, Identifikasi Kesulitan Belajar Siswa
menyenangkan dan bermakna dengan penggunaan Kelas V SD Negeri Sosrowijayan Kota
berbagai med ia pembelajaran yang bersifat visual. Yogyakarta, Jurnal Pendidikan Guru Sekolah
Orang tua di ru mah juga diharapkan lebih responsif Dasar, Ed isi 3 Tahun ke-5, 169-182,
terhadap kesulitan belajar yang dialami siswa. http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/p
gsd/article/download/868/796., 13 Januari
2017.
DAFTAR PUS TAKA
Djamarah, S. B., 2011, Psikologi Belajar, Rineka Cipta,
Amerudin., Ariyati, E., dan Nurdin i, A., 2013,
Jakarta.
Deskripsi Kesulitan Belajar dan Faktor
Penyebabnya pada Materi Fungi di SMA Islam Fikriyah, A., Novita K. I., dan Ren i, A., 2013,
Bawari Pontianak dan Upaya Perbaikannya, Kelayakan Butir Soal untuk Permainan
Artikel Penelitian, Edukatif pada Materi Kingdom Animalia untuk
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article Siswa Kelas X SMA, Jurnal Bioedu, 2(2), 119-
/view/3265, 11 Januari 2017. 122,
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu,
Anwar, K., 2014, Problematika Belajar dalam
ISSN: 2302-9528, 11 Januari 2017.
Perspektif Psikologi Pendidikan, Jurnal
Pendidikan, 6(2), 103-112, Hamalik, O., 2010, Kurikulum dam Pembelajaran,
http://www.stkippgrismp.ac.id/backsitecontent Bu mi Aksara, Jakarta.
/uploads/2014/06/Khairul-Anwar-
Problemat ika -Belajar-Pespekti-Psiko logi- Hidayatussaadah, R., Hidayati, S., dan Ummiyatie, S.,
2016, Identifikasi Kesulitan Belajar Siswa
Pendidikan.pdf., 13 Januari 2017.
pada materi Arcahebacteria dan Eubacteria di
Arikunto, S., 2012, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, SMA Negeri 1 Muntilan, Jurnal Pendidikan
Bu mi Aksara, Jakarta. Biologi, 5 (7), 58-68,
https://www.journal.student.uny.ac.id/ojs/inde
Arikunto, S., dan Jabar, C.S.A., 2014, Evaluasi
x.php/pbio/article/download/4635/4302, 11
Program Pendidikan, Bu mi Aksara, Jakarta.
Januari 2017.
Basiran, 2012, Faktor yang Mempengaruhi Kesulitan
Marissa, P., Lestari, R., dan karno, R., 2015, Analisis
dalam Belajar, Jurnal Pendidikan, 7(1), 1-
Kesulitan Belajar Siswa pada Materi
18,http://jurnal.stkippgris mp.ac.id/index.php/J
Tumbuhan Kelas X di SMAN 1 Rambah Hilir
urnal-Pendid ikan/issue/view/18.,11 Januari
Tahun Pelajaran 2014/2015,
2017.
download.portalgaruda.org/article.php?...ANA
Çimer, A., 2012, What makes Biology Learning LISIS%20KESULITAN%20BELAJAR , 16
Difficult and effective: Student’s Views, Maret 2017.
Academic Journal, 7(3), 61-71,
Nafisah, D., 2011, Identifikasi Kesulitan Belajar IPA
http://www.academicjournals.org/ERR, ISSN:
Biologi Siswa Kelas IX SMP Negeri 5
1990-3839, 27 Februari 2017.
Ungaran, Skripsi, Un iversitas Negeri
Dalyono, M., 2012, Psikologi Pendidikan, Rineka Semarang, Semarang.
Cipta, Jakarta.
Septia Nurbaiti(2017)
©Program Studi pendidikan Biologi
FKIP Universitas M aritim Raja Ali Haji

Riduwan, 2015, Dasar-dasar Statistik , Alfabeta, Skripsi, Un iversitas Islam Negeri Maulana
Bandung. Malik Ibrahim, Malang.

Ristiyani, E., dan Bahriah, E. S., 2016, Analisis Subini, N., 2015, Mengatasi Kesulitan Belajar pada
Kesulitan Belajar Kimia Siswa di SMAN X Anak, Javalitera, Yogyakarta.
kota Tanggerang Selatan, Jurnal Penelitian
Sugiyono, 2014, Metode Penelitian Kuantitatif,
dan Pembelajaran IPA, 2 (1), 18-29,
Kualitatif dan R & D, A lfabeta, Bandung.
https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JPPI/arti
cle/download/431/pdf_2, e-ISSN 2477-2038, Sugiyono, 2015, Statistika untuk Penelitian, Alfabeta,
16 Maret 2017. Bandung.

Rusgiarti, 2014, Studi Kasus tentang Kesulitan Belajar Suharsaputra, U., 2012, Metode Penelitian Kuantitatif,
Mata Pelajaran Biologi Kelas VII Sekolah Kualitatif dan Tindakan, Refika Aditama,
Menengah Pertama Negeri 15 Pontianak , Bandung.
Jurnal Edukasi, 1 (1), 102-110,
https://journal.ikippgriptk.ac.id/index.php/eduk Sukmadinata, N. S., dan Syaodih, N., 2012, Kurikulum
dan Pembelajaran Kompetensi, Refika
asi/article/download/195/194, 11 Januari 2017.
Aditama, Bandung.
Rusilowat i, A., 2007, Diagnosis Kesulitan Belajar
Siswa SD, SMP, SMA dengan Teknik General Sumanto, 2014, Teori dan Aplikasi Metode Penelitian,

Diagnostic Dan Analytic Diagnostic, Seminar CAPS (Centre for Academic Publishing

Nasional MIPA 2007 dengan tema Service), Yogyakarta.

“Peningkatan KeprofesionalanPeneliti,
Ulya, U., 2012, Pengaruh Minat Belajar dan Motivasi
Pendidik & Prakt isi MIPA”, Yogyakarta, 27
belajar terhadap Prestasi Belajar Mata
Februari 2017. Pelajaran Matematika Siswa Kelas IV dan V

Sapuroh, S., 2010, Analisis Kesulitan Belajar Siswa pada MI Riyadlotul Ulum Kunir Kecamatan

dalam Memahami Konsep Biologi pada Dempet Kabupaten Demak Tahun Ajaran

Konsep Monera, Skripsi,Un iversitas Islam 2011/2012, Skripsi, Sekolah Tinggi Agama

Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. Islam Negeri Salatiga, Salat iga.

Sianturi, S., dan Gulto m, S., 2016, Analisis Kesulitan Umiyati, D., dan Susilo, M. J., 2014, Perbandingan

Belajar dan Hubungannya dengan Hasil Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar

Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Biologi antara Siswa Kelas X.6 dengan Kelas X.7

Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Sidikalang pada Mata Pelajaran Biologi Materi Virus

Tahun Pembelajaran 2015/2016, Jurnal Pelita (Study Kasus di SMA N 1 Sukagumiwang –

Pendidikan, 4(1), 170-178, Indramayu).Jurnal Biologi, JUPEMASI-PBIO

http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/pelit 1(1), 106-108,

a/article/download/3694/3288., ISSN: 2338- http://jupemasipbio.uad.ac.id/wp-


content/uploads/2014/11/21.-
3003, 11 Januari 2017.
NP_08008041_DEW I-UMIYATI.pdf., ISSN:
Sid iq, A., 2016, Upaya Guru dalam Mengatasi 2407-1269, 11 Januari 2017.
Kesulitan Belajar Siswa pada Materi Pelajran
IPS di SMPN 3 Tiris Satu Atap Probolinggo,
Septia Nurbaiti(2017)
©Program Studi pendidikan Biologi
FKIP Universitas M aritim Raja Ali Haji

Widayanti, C.G., Rusmawati, D., dan Siswat i, 2012,


Profil Intelegensi pada Siswa dengan Kesulitan
Belajar di SD Negeri Gisikdrono Semarang.
Jurnal Psikologi, 11(1), 1-
10,http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=120975&val=1286., 11 Januari 2017.
Septia Nurbaiti(2017)
©Program Studi pendidikan Biologi
FKIP Universitas M aritim Raja Ali Haji

Anda mungkin juga menyukai