2. Skema Kerja
Mulai
Endapan, gas
dan perubahan
warna*
Selesai
E. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil Pengamatan
NH4Cl
Terbentuk endapan Terbentuk gas Warna Warna
Pereaksi
Ya Tidak Ya Tidak Larutan Endapan
HCl Bening
NaOH Bening
Na2SO3 Bening
Na2SO4 Bening
Na3PO4 Bening
Kuning
Na2HPO4
terang
Na2S Bening
NaNO3
Terbentuk endapan Terbentuk gas Warna Warna
Pereaksi
Ya Tidak Ya Tidak Larutan Endapan
HCl Bening
NaOH Bening
Na2SO3 Bening
Na2SO4 Bening
Na3PO4 Bening
Na2HPO4 Kuning
Na2S Bening
KNO3
Terbentuk endapan Terbentuk gas Warna Warna
Pereaksi
Ya Tidak Ya Tidak Larutan Endapan
HCl Bening
NaOH Bening
Na2SO3 Bening
Na2SO4 Bening
Na3PO4 Bening
Na2HPO4 Bening
Na2S Bening
Ca(NO3)2
Terbentuk endapan Terbentuk gas Warna Warna
Pereaksi
Ya Tidak Ya Tidak Larutan Endapan
HCl Bening
NaOH Putih keruh Putih
Na2SO3 Bening Putih
Na2SO4 Putih keruh Putih
Na3PO4 Bening
Merah
Na2HPO4 Bening
muda
Na2S Putih keruh Putih
Ba(NO3)2
Terbentuk endapan Terbentuk gas Warna Warna
Pereaksi
Ya Tidak Ya Tidak Larutan Endapan
HCl Bening
NaOH Bening
Na2SO3 Keruh
Na2SO4 Bening
Na3PO4 Bening
Na2HPO4 Merah muda
Na2S Putih
Al(NO3)2
Terbentuk endapan Terbentuk gas Warna Warna
Pereaksi
Ya Tidak Ya Tidak Larutan Endapan
HCl Bening
NaOH Keruh
Na2SO3 Bening
Na2SO4 Bening
Na3PO4 Bening Putih
Na2HPO4 Ungu Ungu
Na2S Keruh
Pb(NO3)2
Terbentuk endapan Terbentuk gas Warna Warna
Pereaksi
Ya Tidak Ya Tidak Larutan Endapan
Identifikasi gas
Larutan Kation Anion Keterangan
KNO3
1 Na2SO4 Terdapat Gas
Ca(NO3)2
2 NaOH Terdapat Gas
Gambar 1. Reaksi antara NH4Cl dengan (a) HCl, (b) NaOH, (c) Na2SO3, (d) Na2SO4,
(e) Na3PO4, (f) Na2HPO4, (g) Na2S
a. Reaksi NH4Cl dengan HCl
Pada percobaan kali ini yang dilakukan adalah mereaksikan HCl dengan larutan
NH4Cl. Pada saat direaksikan larutan tidak terbentuk endapan, gas dan warna larutan
tetap bening. NH4Cl merupakan senyawa anorganik berupa garam kristal putih yang
sangat mudah larut dalam air. Larutan NH4Cl bersifat asam lemah.
b. Reaksi NH4Cl dengan NaOH
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan tidak terbentuk endapan dan tidak
terbentuk gas serta warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya yaitu:
NH4Cl(aq) + NaOH(aq) → NH3(aq) + NaCl(aq) + H2O
c. Reaksi NH4Cl dengan Na2SO3
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan tidak terbentuk endapan dan tidak
terbentuk gas serta warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya yaitu:
2NH4Cl(aq) + Na2SO3(aq) → (NH4)2SO3(aq) + 2NaCl(aq)
d. Reaksi NH4Cl dengan Na2SO4
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan tidak terbentuk endapan dan tidak
terbentuk gas serta warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya yaitu:
2NH4Cl(aq) + Na2SO4(aq) → (NH4)2SO4(aq) + 2NaCl(aq)
e. Reaksi NH4Cl dengan Na3PO4
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan tidak terbentuk endapan dan tidak
terbentuk gas serta warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya yaitu:
2NH4Cl(aq) + Na3PO4(aq) →(NH4)3PO4(aq) + 3 NaCl(aq)
f. Reaksi NH4Cl dengan Na2HPO4
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan tidak terbentuk endapan, gas dan warna
larutan berubah menjadi kuning. Hal ini disebabkan karena warna larutan dari
Na2HPO4 yaitu kuning sehingga saat direaksikan dengan NH4Cl, larutannya ikut
menjadi warna kuning. Persamaan yaitu:
2NH4Cl(aq) + Na2HPO4(aq) → (NH4)2HPO4(aq) + 2 NaCl(aq)
g. Reaksi NH4Cl dengan Na2S
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan tidak terbentuk endapan dan tidak
terbentuk gas serta warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya yaitu:
2NH4Cl(aq) + Na2S(aq) →(NH4)2S(aq) + 2NaCl(aq)
2. NaNO3
Gambar 2. Reaksi antara NaNO3 dengan (a) HCl, (b) NaOH, (c) Na2SO3, (d) Na2SO4,
(e) Na3PO4, (f) Na2HPO4, (g) Na2S
a. Reaksi NaNO3 dengan HCl
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan tidak terbentuk endapan dan tidak
terbentuk gas serta warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya yaitu:
NaNO3(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq) + HNO3(aq)
b. Reaksi NaNO3 dengan NaOH
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan tidak terbentuk endapan dan tidak
terbentuk gas serta warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya yaitu:
NaNO3(aq) + NaOH(aq) → NaOH(aq) + NaNO3(aq)
c. Reaksi NaNO3 dengan Na2SO3
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan tidak terbentuk endapan dan tidak
terbentuk gas serta warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya yaitu:
NaNO3(aq) + Na2SO3(aq) → Na2SO3(aq) + NaNO3(aq)
d. Reaksi NaNO3 dengan Na2SO4
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan tidak terbentuk endapan dan tidak
terbentuk gas serta warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya yaitu:
NaNO3(aq) + Na2SO4(aq) → Na2SO4(aq) + NaNO3(aq)
e. Reaksi NaNO3 dengan Na3PO4
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan tidak terbentuk endapan dan tidak
terbentuk gas serta warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya yaitu:
NaNO3(aq) + Na3PO4(aq) → Na3PO4(aq) + NaNO3(aq)
f. Reaksi NaNO3 dengan Na2HPO4
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan tidak terbentuk endapan dan tidak
terbentuk gas serta warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya yaitu:
NaNO3(aq) + Na2HPO4(aq) → Na2HPO4(aq) + NaNO3(aq)
g. Reaksi NaNO3 dengan Na2S
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan tidak terbentuk endapan dan tidak
terbentuk gas serta warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya yaitu:
NaNO3(aq) + Na2S(aq) → Na2S(aq) + NaNO3(aq)
3. KNO3
Gambar 3. Reaksi antara KNO3 dengan (a) HCl, (b) NaOH, (c) Na2SO3, (d) Na2SO4,
(e) Na3PO4, (f) Na2HPO4, (g) Na2S
a. Reaksi KNO3 dengan HCl
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan tidak terbentuk endapan dan tidak
terbentuk gas serta warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya yaitu:
KNO3(aq) + HCl(aq) → KCl(aq) + HNO3(aq)
b. Reaksi KNO3 dengan NaOH
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan tidak terbentuk endapan dan tidak
terbentuk gas serta warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya yaitu:
KNO3(aq) + NaOH(aq) → KOH(aq) + NaNO3(aq)
c. Reaksi KNO3 dengan Na2SO3
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan tidak terbentuk endapan dan tidak
terbentuk gas serta warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya yaitu:
2KNO3(aq) + Na2SO3(aq) → K2SO3(aq) + 2NaNO3(aq)
d. Reaksi KNO3 dengan Na2SO4
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan tidak terbentuk endapan, namun
terbentuk gas. Warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya yaitu:
2KNO3(aq) + Na2SO4(aq) → K2SO4(aq) + 2 NaNO3(aq)
Gambar 4. Reaksi antara Ca(NO3)2 dengan (a) HCl, (b) NaOH, (c) Na2SO3, (d) Na2SO4,
(e) Na3PO4, (f) Na2HPO4, (g) Na2S
a. Reaksi Ca(NO3)2 dengan HCl
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan tidak terbentuk endapan dan tidak
terbentuk gas serta warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya yaitu:
Ca(NO3)2(aq) + 2HCl(aq) → CaCl2(aq) + 2HNO3(aq)
b. Reaksi Ca(NO3)2 dengan NaOH
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan terbentuk endapan berwarna putih,
terbentuk gas serta warna larutan menjadi putih keruh. Persamaan reaksinya yaitu:
Ca(NO3)2(aq) + 2NaOH(aq) → Ca(OH)2(s)↓ + 2NaNO3(aq)
c. Reaksi Ca(NO3)2 dengan Na2SO3
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan terbentuk endapan berwarna putih,
terbentuk gas, namun warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya yaitu:
Ca(NO3)2(aq) + Na2SO3(aq) → CaSO3 (s)↓ + 2NaNO3(aq)
d. Reaksi Ca(NO3)2 dengan Na2SO4
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan terbentuk endapan berwarna putih
namun tidak terbentuk gas, serta warna larutan menjadi putih keruh. Persamaan
reaksinya yaitu:
Ca(NO3)2(aq) + Na2SO4(aq) → CaSO4(s)↓ + 2NaNO3(aq)
e. Reaksi Ca(NO3)2 dengan Na3PO4
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan tidak terbentuk endapan namun
terbentuk gas, serta warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya yaitu:
3Ca(NO3)2(aq) + 2 Na3PO4(aq) → Ca3(PO4)2 (aq) + 6 NaNO3(aq)
f. Reaksi Ca(NO3)2 dengan Na2HPO4
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan terbentuk endapan berwarna merah
muda namun tidak terbentuk gas, serta warna larutan tetap bening. Persamaan
reaksinya yaitu:
Ca(NO3)2(aq) + Na2HPO4(aq) → CaHPO4(s)↓ + 2NaNO3(aq)
g. Reaksi Ca(NO3)2 dengan Na2S
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan terbentuk endapan berwarna putih,
terbentuk gas serta warna larutan menjadi putih keruh. Persamaan reaksinya yaitu:
Ca(NO3)2(aq) + Na2S(aq) → CaS (s)↓ + 2NaNO3(aq)
5. Ba(NO3)2
Gambar 5. Reaksi antara Ba(NO3)2 dengan (a) HCl, (b) NaOH, (c) Na2SO3, (d) Na2SO4,
(e) Na3PO4, (f) Na2HPO4, (g) Na2S
a. Reaksi Ba(NO3)2 dengan HCl
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan tidak terbentuk endapan dan tidak
terbentuk gas serta warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya yaitu:
Ba(NO3)2(aq) + 2HCl(aq) → BaCl2(aq) + 2HNO3(aq)
b. Reaksi Ba(NO3)2 dengan NaOH
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan tidak terbentuk endapan dan tidak
terbentuk gas serta warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya yaitu:
Ba(NO3)2(aq) + 2NaOH(aq) → Ba(OH)2(aq) + 2NaNO3(aq)
c. Reaksi Ba(NO3)2 dengan Na2SO3
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan tidak terbentuk endapan dan tidak
terbentuk gas serta warna larutan berubah menjadi keruh. Persamaan reaksinya
yaitu:
Ba(NO3)2(aq) + Na2SO3(aq) →BaSO3(aq) + 2NaNO3(aq)
d. Reaksi Ba(NO3)2 dengan Na2SO4
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan tidak terbentuk endapan dan tidak
terbentuk gas serta warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya yaitu:
Ba(NO3)2(aq) + Na2SO4(aq) →BaSO4(aq) + 2 NaNO3(aq)
e. Reaksi Ba(NO3)2 dengan Na3PO4
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan tidak terbentuk endapan dan tidak
terbentuk gas serta warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya yaitu:
Ba(NO3)2(aq) + 2Na3PO4(aq) → Ba(PO4)2(aq) + 6NaNO3(aq)
f. Reaksi Ba(NO3)2 dengan Na2HPO4
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan tidak terbentuk endapan dan tidak
terbentuk gas serta warna larutan berubah menjadi merah muda. Persamaan
reaksinya yaitu:
Ba(NO3)2(aq) + Na2HPO4(aq) → Ba(HPO4)(aq) + 2NaNO3(aq)
g. Reaksi Ba(NO3)2 dengan Na2S
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan tidak terbentuk endapan dan tidak
terbentuk gas serta warna larutan berubah menjadi putih. Persamaan reaksinya
yaitu:
Ba(NO3)2(aq) + Na2S(aq) → BaS(s)↓ + 2NaNO3(aq)
6. Al(NO3)2
Gambar 6. Reaksi antara Al(NO3)2 dengan (a) HCl, (b) NaOH, (c) Na2SO3, (d) Na2SO4,
(e) Na3PO4, (f) Na2HPO4, (g) Na2S
a. Reaksi Al(NO3)2 dengan HCl
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan tidak terbentuk endapan dan tidak
terbentuk gas serta warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya yaitu:
Al(NO3)2(aq) + 2HCl(aq) → AlCl2(aq) + 2HNO3(aq)
b. Reaksi Al(NO3)2 dengan NaOH
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan tidak terbentuk endapan dan tidak
terbentuk gas serta warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya yaitu:
Al(NO3)3(aq) + 3NaOH(aq) → Al(OH)3(s) ↓ + 3NaNO3(aq)
c. Reaksi Al(NO3)2 dengan Na2SO3
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan tidak terbentuk endapan dan tidak
terbentuk gas serta warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya yaitu:
2Al(NO3)3(aq) + 3Na2SO3(aq) → Al2(SO3)3(aq) + 6NaNO3(aq)
d. Reaksi Al(NO3)2 dengan Na2SO4
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan tidak terbentuk endapan dan tidak
terbentuk gas serta warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya yaitu:
2Al(NO3)3(aq) + 3Na2SO4(aq) → Al2(SO4)3(aq) + 6NaNO3(aq)
e. Reaksi Al(NO3)2 dengan Na3PO4
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan terbentuk endapan berwarna putih
namun tidak terbentuk gas, serta warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya
yaitu:
Al(NO3)3(aq) + Na3PO4(aq) → AlPO4(s)↓ + 3NaNO3(aq)
f. Reaksi Al(NO3)2 dengan Na2HPO4
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan terbentuk endapan berwarna ungu
namun tidak terbentuk gas, serta warna larutan berubah menjadi ungu. Persamaan
reaksinya yaitu:
2Al(NO3)3(aq) + 3Na2HPO4(aq) → Al2(HPO4)3(s)↓ + 6NaNO3(aq)
g. Reaksi Al(NO3)2 dengan Na2S
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan tidak terbentuk endapan dan tidak
terbentuk gas serta warna larutan berubah menjadi keruh. Persamaan reaksinya
yaitu:
2Al(NO3)3(aq) + 3Na2S(aq) → Al2S3(s)↓ + 6NaNO3(aq)
7. Pb(NO3)2
Gambar 7. Reaksi antara Pb(NO3)2 dengan (a) HCl, (b) NaOH, (c) Na2SO3, (d) Na2SO4,
(e) Na3PO4, (f) Na2HPO4, (g) Na2S
a. Reaksi Pb(NO3)2 dengan HCl
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan terbentuk endapan berwarna putih
namun tidak terbentuk gas, serta warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya
yaitu:
Pb(NO3)2(aq) + 2HCl(aq) → PbCl2(s)↓ + 2HNO3(aq)
b. Reaksi Pb(NO3)2 dengan NaOH
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan terbentuk endapan berwarna putih
namun tidak terbentuk gas, serta warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya
yaitu:
Pb(NO3)2(aq) + 2NaOH(aq) → Pb(OH)2(s)↓ + 2NaNO3(aq)
c. Reaksi Pb(NO3)2 dengan Na2SO3
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan terbentuk endapan berwarna putih
namun tidak terbentuk gas, serta warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya
yaitu:
Pb(NO3)2(aq) + Na2SO3(aq) → PbSO3(s)↓ + 2NaNO3(aq)
d. Reaksi Pb(NO3)2 dengan Na2SO4
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan terbentuk endapan berwarna putih
namun tidak terbentuk gas, serta warna larutan berubah menjadi keruh. Persamaan
reaksinya yaitu:
Pb(NO3)2(aq) + Na2SO4(aq) → PbSO4(s)↓ + 2NaNO3(aq)
e. Reaksi Pb(NO3)2 dengan Na3PO4
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan terbentuk endapan berwarna putih,
terbentuk gas, serta warna larutan menjadi keruh. Persamaan reaksinya yaitu:
Pb(NO3)3(aq) + Na3PO4(aq) → Pb(PO4)(s)↓ + 3NaNO3(aq)
f. Reaksi Pb(NO3)2 dengan Na2HPO4
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan terbentuk endapan berwarna merah
muda namun tidak terbentuk gas, serta warna larutan tetap bening. Persamaan
reaksinya yaitu:
Pb(NO3)2(aq) + Na2HPO4(aq) → PbHPO4(s)↓ + 2NaNO3(aq)
g. Reaksi Pb(NO3)2 dengan Na2S
Pada saat kedua larutan direaksikan, larutan terbentuk endapan berwarna hitam
namun tidak terbentuk gas, serta warna larutan menjadi hitam. Persamaan reaksinya
yaitu:
Pb(NO3)2(aq) + Na2S(aq) → PbS(s)↓ + 2NaNO3(aq)
8. Identifikasi Gas
a. Reaksi KNO3(aq) dengan Na2SO4(aq)
2KNO3(aq) + Na2SO4(aq) → K2SO4(aq) + 2 NaNO3(aq)
Jika dilihat dari persamaan reaksi, saat KNO3(aq) direaksikan dengan Na2SO4(aq)
larutan yang dihasilkan tidak terbentuk gas. Sedangkan pada percobaan saat
direaksikan larutan teridentifikasi terdapat gas.
b. Reaksi Ca(NO3)2 dengan NaOH
Ca(NO3)2(aq) + 2NaOH(aq) → Ca(OH)2(s)↓ + 2NaNO3(aq)
Jika dilihat dari persamaan reaksi, saat Ca(NO3)2 (aq) direaksikan dengan Na(NO3)2
larutan yang dihasilkan tidak terbentuk gas. Sedangkan pada saat direaksikan larutan
teridentifikasi terdapat gas.
c. Reaksi Ca(NO3)2 dengan Na2SO3
Ca(NO3)2(aq) + Na2SO3(aq) → CaSO3 (s)↓ + 2NaNO3(aq)
Jika dilihat dari persamaan reaksi,saat Ca(NO3)2 (aq) direaksikan dengan Na2SO3
larutan yang dihasilkan tidak terbentuk gas. Sedangkan pada saat direaksikan larutan
teridentifikasi terdapat gas. Reaksi Ca(NO3)2 dengan Na3PO4
d. Reaksi Ca(NO3)2 dengan Na2PO4
Ca(NO3)2(aq) + Na2SO4(aq) → CaSO4(s)↓ + 2NaNO3(aq)
Jika dilihat dari persamaan reaksi,saat Ca(NO3)2 direaksikan dengan Na3PO4 larutan
yang dihasilkan tidak terbentuk gas. Sedangkan pada saat direaksikan larutan
teridentifikasi terdapat gas.
e. Reaksi Pb(NO3)2 dengan Na3PO4
Pb(NO3)3(aq) + Na3PO4(aq) → Pb(PO4)(s)↓ + 3NaNO3(aq)
Jika dilihat dari persamaan reaksi,saat Pb(NO3)2 direaksikan dengan Na3PO4 larutan
yang dihasilkan tidak terbentuk gas. Sedangkan pada saat direaksikan larutan
teridentifikasi terdapat gas.
f. Reaksi Ca(NO3)2 dengan Na2S
Ca(NO3)2(aq) + Na2S(aq) → CaS (s)↓ + 2NaNO3(aq)
Jika dilihat dari persamaan reaksi,saat Ca(NO3)2(aq) direaksikan dengan Na2S larutan
yang dihasilkan tidak terbentuk gas. Sedangkan pada saat direaksikan larutan
teridentifikasi terdapat gas, hal ini dikarenakan bau has dari Na2S sangat menyengat
F. Penutup
1. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa senyawa yang paling
reaktif adalah Pb(NO3)2 karena dapat bereaksi dengan cepat dengan semua senyawa yang
ditandai dengan adanya endapan setelah direaksikan. Selanjutnya Ca(NO3)2 dan Al(NO3)2.
Senyawa yang teridentifikasi adanya gas yaitu saat NaNO3 direaksikan dengan Na2S dan
Al(NO3)2 direaksikan dengan Na2S, hal ini disebabkan bau has dari Na2S sangat menyengat
sehingga saat mereaksikan kedua larutan tersebut teridentifikasi adanya gas, tetapi jika
dilihat dari persamaan reaksi kedua reaksi tersebut tidak membentuk gas.
2. Saran
Diharapkan kepada praktikan untuk lebih teliti dan lebih jeli lagi dalam melihat beberapa
perubahan yang diakibatkan oleh reaksi antara anion dan kation seperti pada perubahan
warna, ada atau tidaknya endapan serta ada tidaknya gas.
DAFTAR PUSTAKA
[1].Taro Saito. (1996). Kimia Anorganik.Tokyo: Iwanami Shoten, Publishers.
[2].J.L. Provis, S.A. Bernal, (2014), Geopolymers and Related Alkali-activated Materials,
Annu. Rev. Mater. 299–327
[3].Diantariani N. P. (2010). Peningkatan Potensi Batu Padas Ladgestone sebagai AdsorbenI
on Logam Berat Cr(Iii) dalam Air Melalui Aktivasi Asam dan Basa. Jurnal Kimia, vol.4,
No.1 (Bukit jimbarng: Universitas Udanaya).
[4].Petrucci, Ralph H. (2008). Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta: Erlangga
[5].Aldes Lesbani. (2013).Studi Interaksi Vanadium dan Nikel dengan Pasir Kursa .Jurnal
Penelitian Sains. vol. 14 4(C) 14410. Hlm. 43-46.
[6]. R.A. Prasetya. (2016). Beberapa Reaksi Kristal Anion – anion Sulfit, Tiosulfa, Borat
Arsenit dan Arsenat, Universitas Airlangga, 1-2.
[7].Diatta, Jean Bernard. (2002). Evaluation of Adsorption Parameters and Charge
Densities of Some Selected Soils: Application to Lead. Electronic Journal of Polish A
ricultural Universities. vol. 5 Issue 2.