Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Mahakam Ulu 2016
Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Mahakam Ulu 2016
tp
://
m
ah
ul
uk
ab
.bp
s.
go
. id
ht
tp
://
m
ah
ul
uk
ab
.bp
s.
go
. id
INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT
KABUPATEN MAHAKAM ULU
2016
. id
No. Publikasi : 6411.1705
go
Katalog BPS : 4102004.6411
s.
Ukuran Buku : 21 cm x 29,7 cm bp
Jumlah Halaman : ix + 77 Halaman
.
ab
uk
ul
ah
Naskah:
m
Gambar Kulit:
Seksi Intergasi Pengolahan dan Desiminasi Statistik
Diterbitkan Oleh:
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Barat
Publikasi Indikator Kesejahteraan Rakyat Mahakam ulu Tahun 2016 ini merupakan
kelanjutan penerbitan sebelumnya yang disusun setiap tahun oleh Badan Pusat Statistik
Kabupaten Kutai Barat. Publikasi ini menyajikan data yang dikumpulkan langsung oleh BPS
melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Survei Angkatan Kerja Nasional
(Sakernas), dengan maksud untuk memberikan gambaran umum keadaan kesejahteraan
rakyat di Kutai Barat.
Publikasi ini menyajikan informasi dasar yang meliputi enam bidang, yaitu
Kependudukan dan KB, Kesehatan, Pendidikan, Ketenagakerjaan, Pola Konsumsi, dan
id
Perumahan. Mengingat luasnya cakupan pengertian kesejahteraan dan terbatasnya data yang
.
go
tersedia, maka publikasi ini disusun dalam bentuk makro berdasarkan pengamatan yang
s.
telah dilakukan. bp
Kami memberikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
.
ab
berpartisipasi dalam penyusunan publikasi ini. Akhirnya, kami mengharapkan kritik dan
uk
Gandi Wilyanto
. id
B. Tujuan ........................................................................................................................... 2
go
C. Metodologi ................................................................................................................... 2
s.
. bp
BAB II URAIAN SINGKAT ................................................................................................. 10
ab
uk
A. Kependudukan ........................................................................................................... 10
ul
D. Pendidikan ................................................................................................................... 22
://
E. Keternagakerjaan ..................................................................................................... 25
tp
LAMPIRAN ..................................................................................................................................... 38
Gambar 2.3 Piramida Penduduk Kabupaten Mahakam Ulu Tahun 2016 ......... 13
id
Gambar 2.6 Persentase Wanita Berumur 15-49 tahun dan Berstatus kawin
.
go
yang Sedang Menggunakan Alat/Cara KB Menurut Jenis Alat/
s.
Cara KB Tahun 2016 ......................................................................................
bp 16
2016 ...................................................................................................................... 18
ul
Gambar 2.8 Persentase Anak Usia Kurang dari 2 Tahun yang Masih Diberi
ah
Gambar 2.9 Persentase Baduta menurut Lama Disusui (bulan) Tahun 2016 20
tp
Gambar 2.10 Persentase Balita yang Pernah Diberi Imunisasi Menurut Jenis
ht
Gambar 2.15 Persentase Penduduk yang Bekerja Menurut Jenis Kelamin dan
Lapangan Usaha Tahun 2015 ..................................................................... 27
. id
go
Gambar 2.23 Persentase Penduduk Yang Menguasai/Memiliki Telepon
Selular Tahun 2016 ........................................................................................ 34
s.
bp
Gambar 2.24 Persentase Penduduk Berdasarkan Jumlah Kartu yang Dapat
.
ab
Tabel 2.1 Indikator Demografi Kabupaten Mahakam Ulu Tahun 2012-2016 ........ 11
. id
go
s.
. bp
ab
uk
ul
ah
m
://
tp
ht
Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur, dan Rasio
Jenis Kelamin Tahun 2016 ....................................................................................... 40
id
Kelamin dan Status Perkawinan, Tahun 2016 ................................................ 43
.
go
Tabel 6. Persentase Penduduk Berumur 15 – 49 Tahun Menurut Status
s.
Perkawinan dan Jenis Kelamin Tahun 2016 ....................................................
bp 44
2016 .................................................................................................................................. 45
ul
Tabel 10. Jumlah dan Persentase Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Ada
Tidaknya Keluhan Kesehatan,Tahun 2016 ....................................................... 48
Tabel 12. Persentase Anak Usia Kurang dari 2 Tahun Menurut Jenis Kelamin,
Pernah/Tidak Diberi ASI dan Lama Pemberian ASI,Tahun 2016 .......... 50
Tabel 13. Persentase Balita yang Pernah Diberi Imunisasi Berdasarkan Jenis
Imunisasi dan Jenis Kelamin,Tahun 2016 ......................................................... 51
Tabel 14. Persentase Perempuan 15-49 Tahun yang Pernah Kawin Menurut
Penolong Kelahiran Anak Yang Terakhir Tahun 2016 ................................ 52
Tabel 15. Persentase Perempuan 15-49 Tahun yang Pernah Kawin Menurut
Tempat Melahirkan Anak Yang Terakhir Tahun 2016 ................................ 53
Tabel 19. Persentase Penduduk 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kelamin dan
Ijazah Tertinggi yang Dimiliki, Tahun 2016 ..................................................... 57
Tabel 20. Persentase Penduduk 5 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kelamin dan
Partisipasi Bersekolah, Tahun 2016 ................................................................... 58
. id
go
Tabel 22. Angka Partisipasi Murni (APM) Penduduk menurut Jenjang
Pendidikan dan Jenis Kelamin, 2016 .................................................................. 60
s.
bp
Tabel 23. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat
.
ab
Tabel 24. Jumlah dan Persentase Penduduk 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis
ah
Tabel 25. Jumlah dan Persentase Penduduk 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis
://
Tabel 27. Rata-rata dan Persentase Pengeluaran Per Kapita Sebulan Menurut
Jenis Pengeluaran, Tahun 2016 ............................................................................ 65
Tabel 28. Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Atap Terluas, Tahun 2016 .. 65
Tabel 29. Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Dinding Terluas, Tahun
2016 .................................................................................................................................. 66
Tabel 30. Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Lantai Terluas, Tahun 2016
.............................................................................................................................................. 66
Tabel 31. Persentase Rumah Tangga Menurut Luas Lantai Rumah, Tahun 2016 67
Tabel 32. Persentase Rumah Tangga Menurut Luas Lantai Tempat Tinggal
Perkapita, Tahun 2016 ............................................................................................. 68
Tabel 33. Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum, Tahun 2016 69
Tabel 36. Persentase Rumah Tangga dengan Sumber Air Minum dari Sumur
Bor/Pompa, Sumur Terlindung, dan Mata Air Terlindung menurut
Jarak ke Tempat Penampungan Akhir Kotoran/Tinja Terdekat, Tahun
2016 ................................................................................................................................. 72
Tabel 37. Persentase Rumah Tangga Menurut Penggunaan Fasilitas Tempat Air
Minum, Tahun 2016 .................................................................................................. 72
Tabel 38. Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Kloset, Tahun 2016 ................ 73
Tabel 39. Persentase Rumah Tangga Menurut Tempat Pembuangan Akhir Tinja
. id
Tahun 2016 .................................................................................................................... 73
go
Tabel 40. Persentase Rumah Tangga Menurut Bahan Bakar/Energi untuk
s.
. bp
Memasak Tahun 2016 ............................................................................................... 74
ab
Tabel 41. Persentase Penduduk Menurut Apakah Pernah Berpergian dan Jenis
Kelamin Tahun 2016 ................................................................................................. 74
uk
ul
Tabel 43. Persentase Rumah Tangga yang Menerima Kredit Usaha dan Jenis
ht
A. LATAR BELAKANG
id
keputusan yang bias atau dengan jangkauan yang sangat terbatas. Gambaran tentang situasi
.
go
dan kondisi obyektif yang diperlukan dalam proses perencanaan tersebut dapat diperoleh
s.
pada data dan informasi statistik yang lengkap dan up to date. Sedangkan dalam hal
bp
monitoring dan evaluasi, perlu dipikirkan tentang bagaimana cara mengukur efektivitas
.
ab
Ketersediaan data dan pemanfaatan secara optimal dari data tersebut di dalam era
ul
otonomi daerah akan sangat membantu pelaksanaan tugas pemerintah daerah dalam rangka
ah
memperkaya ketersediaan data dan kajian yang diperlukan pengambil keputusan dan
://
tp
perencanaan pembangunan daerah lebih cermat dan akurat, sehingga muncul tuntutan
terhadap pemenuhan kebutuhan data statistik yang berkesinambungan dan tidak saja lebih
beragam tetapi juga lebih valid dan relevan.
Secara umum tujuan mengumpulkan data melalui kondisi sosial ekonomi penduduk
adalah tersedianya data tentang kondisi sosial ekonomi masyarakat Kabupaten Mahakam Ulu
yang dapat mencerminkan keadaan kesejahteraan masyarakat, diantaranya:
(i) Tersedianya data pokok tentang kondisi sosial ekonomi penduduk yang sangat
dibutuhkan untuk (sebagai) masukan penyusunan kebijakan (selain itu, data ini juga
digunakan) dan sebagai alat untuk melihat keadaan, monitoring,dan evaluasi
keberhasilan pembangunan di Kabupaten Mahakam Ulu;
(ii) Terhimpunnya data rinci tentang kependudukan, pendidikan, kesehatan dan gizi,
perumahan, ketenagakerjaan, dan konsumsi yang juga sangat dibutuhkan untuk
masukan penyusunan kebijakan dan sebagai alat untuk melihat keadaan,
id
monitoring, dan evaluasi keberhasilan pembangunan di Kabupaten Mahakam Ulu.
.
go
s.
bp
C. METODOLOGI
.
ab
1. Ruang Lingkup
uk
Data yang disajikan dalam buku ini terbatas pada data core (inti) tentang
ul
masyarakat lainnya.
m
://
tp
2. Kerangka Sampel
ht
Kerangka sampel yang digunakan untuk Kondisi sosial ekonomi penduduk adalah
Susenas 2016 yang tersusun dari kerangka sampel untuk memilih kecamatan, kerangka
sampel untuk pemilihan blok sensus, dan kerangka sampel untuk pemilihan rumahtangga.
Kerangka sampel untuk pemilihan blok sensus di daerah perkotaan dan pedesaan
adalah daftar blok sensus yang dibedakan menurut blok sensus yang terletak di daerah
perkotaan di Kabupaten Mahakam Ulu. Sedangkan untuk daerah perdesaan, pemilihan blok
sensus menggunakan daftar blok sensus yang terdapat dalam setiap kecamatan terpilih.
Kerangka sampel untuk pemilihan rumahtangga adalah daftar rumahtangga yang terdapat
dalam daftar VSEN16.P Blok IV.
Rancangan sampel kondisi sosial ekonomi penduduk tahun 2016 adalah rancangan
sampel bertahap dua untuk daerah perkotaan dan rancangan sampel bertahap tiga untuk
daerah perdesaan. Pemilihan sampel untuk daerah perkotaan dan daerah perdesaan
dilakukan secara terpisah.
Untuk daerah perkotaan, tahap pertama, dari kerangka sampel blok sensus dipilih
sejumlah blok sensus secara linier sistematik sampling. Kemudian, dari setiap blok sensus
terpilih 10 rumah tangga yang juga dipilih secara linier sistematik sampling.
Untuk daerah perdesaan, tahap pertama, dari kerangka sampel kecamatan dipilih
sejumlah kecamatan secara probability proportional to size, dengan size banyaknya
rumahtangga dalam kecamatan. Tahap kedua, dari setiap kecamatan terpilih dipilih sejumlah
id
blok sensus secara linier sistematik sampling. Dan tahap terakhir, dari setiap blok sensus
.
go
terpilih 10 rumahtangga yang juga dipilih secara linier sistematik sampling.
s.
. bp
4. Metode Pengumpulan Data
ab
uk
muka antara pencacah (Koordinator Statistik Kecamatan/Mitra Statistik) yang sudah terlatih
ah
individu perlu diusahakan agar individu yang bersangkutan yang diwawancarai. Keterangan
://
suami/istri kepala rumahtangga, atau anggota rumahtangga lain yang mengetahui tentang
ht
Blok sensus adalah bagian dari suatu wilayah desa/kelurahan yang merupakan
daerah kerja dari seorang pencacah Susenas 2016. Kriteria blok sensus adalah
sebagai berikut :
id
4. Dengan muatan antara 80 sampai 120 rumahtangga atau bangunan sensus
.
go
tempat tinggal atau bangunan sensus bukan tempat tinggal atau gabungan
keduanya dan sudah jenuh.
s.
. bp
ab
Segmen adalah bagian dari blok sensus yang mempunyai batas yang jelas. Biasanya
uk
Rumah Tangga Biasa adalah seseorang atau sekelompok orang yang mendiami
ah
sebagian atau seluruh bangunan fisik atau sensus, dan biasanya tinggal bersama serta
m
://
makan dari satu dapur. Yang dimaksud dengan makan dari satu dapur adalah
tp
kebutuhan rumahtangga yang biasanya diurus bersama menjadi satu. Beberapa orang
ht
yang bersama-sama mendiami satu kamar dalam satu bangunan sensus walaupun
mengurus makannya sendiri-sendiri dianggap satu rumah tangga biasa. Rumah
Tangga Khusus adalah orang yang tinggal di asrama seperti asrama perawat, asrama
mahasiswa dan asrama TNI/Polisi, panti asuhan, panti jompo dan sekelompok orang
yang mondok dengan makan (indekos) berjumlah 10 orang atau lebih.
Kepala Rumah Tangga adalah salah seorang dari ART yang bertanggung jawab atas
pemenuhan kebutuhan sehari-hari di rumah tangga atau orang yang
dituakan/dianggap/ditunjuk sebagai KRT.
Anggota rumahtangga (art) adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal di
suatu rumahtangga, baik yang berada di rumahtangga pada waktu pencacahan
maupun sementara tidak ada. Art yang telah bepergian 6 bulan atau lebih, dan art
yang bepergian kurang dari 6 bulan tetapi dengan tujuan pindah/akan meninggalkan
rumah 6 bulan atau lebih, tidak dianggap sebagai art. Orang yang telah tinggal di
Status Perkawinan
Kawin adalah mempunyai isteri (bagi laki-laki) atau suami (bagi perempuan) pada
saat pencacahan, baik tinggal bersama maupun terpisah. Mencakup tidak saja mereka
yang kawin sah secara hukum (adat, agama, negara dan sebagainya), juga mereka
yang hidup bersama dan oleh masyarakat sekelilingnya dianggap sebagai suami-
isteri.
Cerai hidup adalah berpisah sebagai suami-isteri karena bercerai dan belum kawin
lagi. Dalam hal ini termasuk mereka yang mengaku cerai walaupun belum resmi
id
secara hukum. Sebaliknya tidak termasuk mereka yang hanya hidup terpisah tetapi
.
go
masih berstatus kawin, misalnya suami/istri ditinggalkan oleh istri/suami ke tempat
s.
lain karena sekolah, bekerja, mencari pekerjaan, atau untuk keperluan lain. Wanita
bp
yang mengaku belum pernah kawin tetapi pernah hamil, dianggap cerai hidup.
.
ab
Cerai mati adalah ditinggal mati oleh suami atau istrinya dan belum kawin lagi.
uk
Anak Lahir Hidup adalah semua anak yang waktu lahir memperlihatkan tanda-tanda
ul
ah
kehidupan, walaupun sesaat, seperti adanya detak jantung, bernafas, menangis dan
m
Anak Masih Hidup adalah anak masih hidup adalah semua anak yang dilahirkan
tp
hidup yang pada saat pencacahan masih hidup, baik tinggal bersama orang tuanya
ht
Pendidikan:
Pendidikan Formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang
terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi, meliputi
SD/MI/sederajat, SMP/MTs/sederajat, SM/MA/sederajat dan PT. Pendidikan
Nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Meliputi pendidikan kecakapan
hidup (kursus), pendidikan anak usia dini (PAUD) atau pra-sekolah, pendidikan
kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan,
pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan (paket A, paket
B, dan paket C) serta pendidikan lainnya yang ditujukan untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik.
id
Belum tamat SD adalah pernah/sedang bersekolah di SD atau yang sederajat tetapi
.
go
tidak/belum tamat.
s.
SD meliputi sekolah dasar, madrasah ibtidaiyah dan sederajat.
. bp
SMP meliputi jenjang pendidikan SMP umum, madrasah tsanawiyah, SMP kejuruan
ab
dan sederajat.
uk
ul
Dapat Membaca dan Menulis adalah kemampuan seseorang untuk bisa membaca
dan menulis kata-kata/kalimat sederhana dalam huruf tertentu.
Angka Buta Huruf adalah proporsi penduduk usia tertentu yang tidak dapat
membaca dan atau menulis huruf Latin atau huruf lainnya terhadap penduduk usia
tertentu.
Angka Partisipasi;
(1) Angka Partisipasi Sekolah (APS): proporsi anak sekolah pada usia jenjang
pendidikan tertentu dalam kelompok usia yang sesuai dengan jejang pendidikan
tersebut.
(2) Angka Partisipasi Murni (APM) : Proporsi anak sekolah pada satu kelompok usia
tertentu yang bersekolah pada jenjang yang sesuai dengan kelompok usianya.
7 − 12 = 100%
id
hal lain.
.
go
Sakit adalah menderita penyakit baik akut maupun kronis atau gangguan kesehatan
s.
bp
lainnya yang menyebabkan aktivitas kerja terganggu. Orang yang mempunyai
keluhan kesehatan (misalnya masuk angin atau pilek) tetapi kegiatan sehari-harinya
.
ab
ASI (Air Susu Ibu) adalah satu-satunya makanan terbaik bagi bayi dan juga makanan
://
alami, yang komposisinya memenuhi seluruh kebutuhan bayi selama enam bulan. ASI
tp
ht
Angkatan Kerja adalah penduduk berusia 15 tahun keatas yang kegiatan utamanya
melakukan pekerjaan atau sedang mencari pekerjaan.
Menganggur adalah mereka yang termasuk angkatan kerja tetapi tidak bekerja dan
tidak memiliki pekerjaan. Mereka yang dikategorikan sebagai penganggur adalah
mereka yang sedang:
Mencari Pekerjaan adalah kegiatan dari mereka yang bekerja tetapi karena suatu
id
hal masih mencari pekerjaan; atau mereka yang dibebastugaskan dan akan dipanggil
.
go
kembali tetapi sedang berusaha untuk mendapatkan pekerjaan; atau mereka yang
s.
pernah bekerja dan sedang berusaha mendapatkan pekerjaan; atau mereka yang
bp
belum pernah bekerja dan sedang berusaha mendapatkan pekerjaan.
.
ab
dalam rangka mempersiapkan suatu usaha yang baru, yang bertujuan untuk
ul
melakukan tindakan nyata seperti mengumpulkan modal atau alat, mencari lokasi,
ht
Jam Kerja adalah jumlah waktu (dalam jam) yang digunakan untuk bekerja.
ℎ
= 100%
ℎ
ℎ
= 100%
ℎ
.id
go
s.
. bp
ab
uk
ul
ah
m
://
tp
ht
A. KEPENDUDUKAN
Penduduk merupakan pusat dari seluruh kebijakan dan program pembangunan yang
akan dilakukan. Hal ini dikarenakan penduduk berperan sebagai subyek sekaligus obyek
pembangunan. Pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah ditujukan untuk kemakmuran
masyarakat yang berarti posisi penduduk dalam hal ini sebagai obyek pembangunan yang
menikmati hasil dari pembangunan tersebut. Di sisi lain, penduduk juga menjadi penggerak
pembangunan yang berarti peran penduduk sebagai subyek pembangunan yang tidak hanya
id
menikmati hasil tetapi juga berperan aktif dalam proses pembangunan.
.
go
Jumlah penduduk di suatu daerah selalu mengalami perubahan yag disebabkan oleh
s.
faktor kelahiran, kematian, dan migrasi. Jumlah penduduk di Kabupaten Mahakam Ulu pada
bp
pertengahan tahun 2016 hasil proyeksi penduduk tercatat sebanyak 26.089 jiwa. Jumlah
.
ab
penduduk ini mengalami penambahan sebesar 0,46 persen jika dibandingkan dengan data
uk
jumlah penduduk pada tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 25.970 jiwa. Jumlah
ul
pencatatan penduduk menurut BPS dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. BPS selaku
ht
Data demografi kependudukan sangat beragam namun yang paling sering digunakan
adalah data rasio jenis kelamin (Sex Ratio). Data ini menunjukkan (perbandingan) jumlah
penduduk berdasarkan jenis kelamin. Dilihat dari rasio jenis kelamin penduduk, pada tahun
2016 rasio jenis kelamin penduduk Kabupaten Mahakam Ulu sebesar 114,67. Hal ini
menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada jumlah penduduk
perempuan atau tepatnya terdapat 114 hingga 115 penduduk laki-laki diantara 100
id
65+ tahun 4,74 4,75 4,76 4,76 4,77
.
go
Angka Beban Ketergantungan (persen) 56,85 56,85 56,86 56,85 56,83
s.
Sumber: Proyeksi Penduduk 2010-2020
*luas wilayah Mahakam Ulu 15.315 km2
. bp
ab
menunjukkan semakin bertambah. Pada tahun 2012 jumlah penduduk Kabupaten Mahakam
ah
Ulu mencapai 25.222 jiwa dan terus mengalami peningkatan hingga tahun 2016 menjadi
m
26.089 jiwa. Hal ini dapat dilihat dari laju pertumbuhan penduduk yang menunjukkan trend
://
yang positif meskipun ada kecenderungan melambat yaitu dari 0,80 persen pada tahun 2012
tp
menjadi 0,46 pada tahun 2016. Laju pertumbuhan penduduk seperti tersebut diatas dapat
ht
0.90
0.80 0.84
0.80
0.70
0.60 0.61
0.50 0.46
0.40
0.30
0.20 0.29
0.10
0.00
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Sumber : Proyeksi Penduduk 2010-2020
Kepadatan penduduk di Kabupaten Mahakam Ulu pada tahun 2015 mencapai 1,7 jiwa
per km2,, artinya bahwa setiap 1 km2 wilayah di Kabupaten Mahakam Ulu dihuni oleh 1-2
jiwa. Jika diamati berdasarkan kecamatan, ternyata kecamatan yang paling padat
penduduknya adalah Kecamatan Long Hubung (12,58 Jiwa/Km2) dan Laham (2,59
Jiwa/Km2). Secara lengkap mengenai Kepadatan penduduk di Kabupaten Mahakam Ulu dapat
dilihat dalam Gambar 2.3. berikut.
. id
go
Gambar 2.2. Kepadatan Penduduk Kabupaten Mahakam Ulu 2015
s.
.bp
ab
Laham 2.59
tp
12.58
ht
Long Hubung
Angka beban ketergantungan pada tahun 2016 sebesar 56,83 yang berarti setiap 100
penduduk produktif menanggung 56 hingga 57 penduduk tidak produktif yang terdiri dari
anak-anak dan lansia. Naiknya angka beban ketergantungan juga dapat menggambarkan
bahwa jumlah penduduk tidak produktif yang semakin menurun relatif terhadap jumlah
penduduk yang produktif. Angka ketergantungan ini sangat penting dalam siklus ekonomi,
karena angka ketergantungan ini menunjukkan jumlah penduduk yang tidak aktif secara
ekonomi per seratus penduduk yang aktif secara ekonomi.
. id
go
Secara lengkap, piramida penduduk Kabupaten Mahakam Ulu dapat dilihat pada
s.
Gambar 2.4 berikut. . bp
ab
75+
70-75
ul
65-69
ah
60-64
55-59
m
50-54
45-49
://
40-44
35-39
tp
30-34
25-29
ht
20-24
15-19
10-14
5-9
0-4
15 10 5 0 5 10 15
Perempuan Laki-laki
2015 2016
Status
Perkawinan Laki- Laki-laki+ Laki- Laki-laki+
Perempuan Perempuan
laki Perempuan laki Perempuan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Belum Kawin 41,60 26,89 34,73 53,24 32,52 43,72
Kawin 54,01 63,12 58,27 45,87 63,92 54,16
Cerai Hidup 1,69 1,64 1,67 0,33 2,45 1,30
id
Cerai Mati 2,69 8,35 5,34 0,56 1,11 0,82
.
go
s.
Tingkat fertilitas penduduk diukur dari paritas menurut umur ibu yaitu ukuran
bp
fertilitas dari satu cohort yang mengukur fertilitas yang telah dicapai oleh wanita dari
.
ab
kelompok umur yang berbeda-beda, sampai dengan waktu pencacahan. Usia antara 15-49
uk
tahun merupakan usia subur bagi seorang wanita karena pada rentang usia tersebut
ul
kemungkinan wanita untuk melahirkan anak cukup besar. Wanita yang berusia pada periode
ah
ini disebut Wanita Usia Subur (WUS) dan Pasangan Usia Subur (PUS) bagi yang berstatus
m
kawin.
://
tp
Pada tahun 2016 rata-rata anak yang pernah dilahirkan hidup per wanita pernah
ht
kawin yang berusia 15-49 tahun di Kabupaten Mahakam Ulu mencapai 2,83 atau dapat
dikatakan bahwa rata-rata anak yang pernah dilahirkan hidup oleh wanita pernah kawin usia
15-49 tahun di Kabupaten Mahakam Ulu adalah sebanyak 2 hingga 3 anak. Sedangkan rata-
rata anak masih hidup per wanita pernah kawin di Mahakam Ulu pada tahun 2016 adalah
2,71. Perbedaan antara rata-rata anak lahir hidup (ALH) dan anak masih hidup (AMH)
sebesar 0,12. Perbedaan yang kecil antara rata-rata anak lahir hidup (ALH) dan anak masih
hidup (AMH) tersebut menunjukkan bahwa tingkat kematian anak dapat dikatakan relatif
kecil, demikian pula sebaliknya.
Rata-rata jumlah anak lahir hidup dan jumlah anak masih hidup dari wanita pernah
kawin usia 15-49 tahun di Kabupaten Mahakam Ulu tahun 2016 mengalami peningkatan bila
dibandingkan dengan tahun 2015. Pada tahun 2015, rata-rata ALH sebesar 2,70 dan rata-rata
AMH sebesar 2,61.
2.85 2.83
2.8
2.75
2.7 2.71
2.7
2.65
2.61
2.6
2.55
2.5
2015 2016
ALH AMH
. id
go
Berdasarkan hasil Susenas tahun 2016, sebagian besar wanita di Kabupaten
s.
Mahakam Ulu melakukan perkawinan pertamanya pada usia diatas 19 tahun, yakni mencapai
bp
69,91 persen dengan 46,41 persen diantara melakukan perkawinan pertama pada usia lebih
.
ab
dari 20 tahun. Selain itu masih terdapat 15,04 persen wanita yang melakukan perkawinan
uk
pertamanya sebelum usia 16 tahun. Hal ini mengalami peningkatan dibanding tahun 2015
ul
yang sebesar 10,03 persen. Peningkatan kesadaran perempuan akan besarnya resiko
ah
kehamilan dan perkawinan pada usia muda perlu menjadi perhatian semua pihak, agar
m
Wanita yang kawin pada usia sangat muda cenderung belum memiliki kesiapan yang
tp
ht
matang, baik secara mental maupun fisiknya. Risiko yang dihadapi cukup besar pada saat
mengandung dan melahirkan, yang akan berpengaruh pada keselamatan ibu dan anak. Salah
satu cara yang dapat membantu menunda usia perkawinan pertama bagi wanita adalah
memberi kesempatan kepada wanita untuk bersekolah lebih tinggi, karena akan
meningkatkan pengetahuan mereka, khususnya tentang risiko kawin muda bagi ibu sehingga
menjadikan mereka berani mengambil keputusan untuk tidak melakukan perkawinan pada
usia yang terlalu muda.
Penundaan usia perkawinan pertama dan program keluarga berencana (KB) pada
wanita merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat fertilitas. Dengan penundaan usia
perkawinan pertama akan memperpendek masa reproduksi, sedangkan semakin muda
seseorang melakukan perkawinan, maka akan semakin panjang masa reproduksinya dan
akan memperbesar peluang orang tersebut untuk melahirkan anak lebih banyak. Dengan
demikian memungkinkan terjadinya tingkat fertilitas yang lebih tinggi.
50 46.41
45
40
35
30
23.51
25
20 15.04 15.04
15
10
5
0
≤ 16 17 – 18 19 – 20 21+
Sumber : BPS Kabupaten Kutai Barat, Susenas
id
Program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu program pemerintah yang
.
go
bertujuan untuk menekan laju pertumbuhan penduduk, mengurangi angka kelahiran anak
s.
dan kematian ibu. Program KB dilakukan dengan penggunaan alat kontrasepsi/KB yang
bp
berbagai jenis/macamnya. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
.
ab
jangka panjang (MKJP) seperti IUD dan Implant. Dengan cakupan KB yang meningkat,
ah
Gambar 2.6. Persentase Wanita Berumur 15-49 tahun dan Berstatus kawin yang
tp
2016
Sterilisasi
wanita/Tubekt
omi/MOW,
2.65
Pil, 47.64
IUD/AKDR/Spi
ral, 6.93
Susuk
KB/Implan,
6.08
Suntikan, 36.7
Berdasarkan hasil Susenas tahun 2016, persentase wanita berumur 15-49 tahun yang
berstatus kawin yang sedang menggunakan alat/cara KB mencapai 50,08 persen. Hal ini
id
Upaya pembangunan bidang kesehatan dilakukan dengan meningkatkan derajat
.
go
kesehatan masyarakat secara luas yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas sumber
s.
daya manusia dan lebih dini lagi adalah untuk menurunkan angka kematian bayi/balita.
bp
Tingkat kualitas kesehatan merupakan indikator penting untuk menggambarkan mutu
.
ab
pembangunan manusia suatu wilayah. Semakin sehat kondisi suatu masyarakat, maka akan
uk
Secara langsung ataupun tidak langsung, gangguan kesehatan atau penyakit akan
m
://
timbulnya biaya untuk pengobatan, hilangnya waktu kerja atau sekolah, dan hilangnya aset
ht
keluarga. Sakit secara langsung meningkatkan pengeluaran rumah tangga, yaitu biaya
pengobatan (termasuk transport). Penduduk pada kelompok usia produktif, jika sakit akan
mempengaruhi pendapatan yang akan diterimanya, sedangkan pada kelompok anak sekolah
akan kehilangan waktu untuk menuntut ilmu. Pada kasus penyakit kronis atau berat, orang
akan terpaksa menjual aset keluarga (seperti: tanah, rumah, perhiasan, dan lain-lain) untuk
biaya pengobatan.
Merujuk pada konsep yang diterapkan oleh BPS dalam Susenas, maka Morbiditas
(angka kesakitan) menunjukkan adanya gangguan/keluhan kesehatan yang mengakibatkan
terganggunya aktivitas sehari-hari baik dalam melakukan pekerjaan, bersekolah, mengurus
rumah tangga maupun melakukan aktivitas lainnya. Pada umumnya keluhan kesehatan yang
mengindikasikan adanya suatu penyakit yang biasa dialami oleh penduduk adalah panas,
batuk, pilek, asma/napas sesak, diare, sakit kepala berulang, sakit gigi, campak dan lain-lain.
Semakin banyak penduduk yang mengalami gangguan kesehatan berarti semakin rendah
derajat kesehatan di wilayah tersebut dan menunjukkan angka kesakitan yang tinggi di
wilayah tersebut (penduduknya banyak yang mengalami sakit).
id
Hasil Susenas tahun 2016 menunjukkan Angka Kesakitan penduduk Kabupaten
.
go
Mahakam Ulu mencapai 21,51 persen. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat 21 hingga 22
s.
penduduk yang memiliki keluhan kesehatan dari 100 penduduk di Kabupaten Mahakam Ulu.
bp
Lamanya sakit merupakan salah satu indikator yang memberikan gambaran
.
ab
mengenai kondisi keluhan kesehatan yang dirasakan oleh penduduk suatu wilayah. Hasil
uk
Susenas tahun 2016 menunjukkan bahwa rata-rata lama sakit penduduk Mahakam Ulu yaitu
ul
sebesar 4,31 hari. Ini berarti rata-rata lama sakit penduduk Mahakam Ulu berada pada
ah
kisaran 4 sampai dengan 5 hari. Semakin lamanya kesakitan, maka keluhan kesehatan suatu
m
penyakit yang dialami oleh penduduk dapat diasumsikan cukup serius dan dapat
://
Gambar 2.7. Persentase Penduduk yang Menderita Sakit Selama Sebulan Terakhir
menurut Jenis Kelamin dan Jumlah Hari Sakit Tahun 2016
60
50
40
28.73 27.49
30 26.33
20
≤3 4–7 8 – 14 15 – 21 22 – 30
Berdasarkan hasil Susenas 2016, menunjukkan bahwa terdapat 94,78 persen anak
dibawah 2 tahun yang masih diberi ASI, dan sisanya 5,22 persen sudah tidak diberikan ASI.
id.
Hasil ini menunjukkan bahwa kesadaran Ibu terhadap kecukupan gizi dan kesehatan bayinya
go
cukup tinggi karena pentingnya ASI terhadap tumbuh kembang anak.
s.
bp
Gambar 2.8. Persentase Anak Usia Kurang dari 2 Tahun yang Masih Diberi ASI Tahun
.
ab
2016
uk
ul
ah
Ya, 94.78
Tidak, 5.22
m
://
tp
ht
Dianjurkan seorang ibu dapat menyusui bayinya selama 2 tahun, karena semakin
lama bayi mendapatkan ASI akan memberikan kekebalan/proteksi yang lebih kuat. Bila
dilihat dari rata-rata lama bayi disusui pada tahun 2016 di Kabupaten Mahulu mencapai 9,78
bulan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 5 berikut.
70 63.13
60
50
40
30 22.6
20 14.27
10
0
0
< 12 12 – 15 16 – 19 20 – 23
Sumber : BPS Kabupaten Kutai Barat, Susenas
id
kekebalan daya tahan tubuh balita agar sistem pertahanan tubuhnya kuat terhadap suatu
.
go
penyakit. Jenis imunisasi ada dua macam yaitu imunisasi pasif yang merupakan kekebalan
s.
bawaan pada anak sejak lahir dan imunisasi aktif dimana kekebalan didapat dari pemberian
bp
vaksin kepada anak melalui suntik atau tetes. Kementerian Kesehatan menganjurkan agar
.
ab
semua anak-anak dapat memperoleh imunisasi secara lengkap. Anak yang mendapat
uk
imunisasi dasar lengkap akan terlindungi dari beberapa penyakit berbahaya dan akan
ul
mencegah penularan kepada orang disekitarnya. Jenis imunisasi yang wajib diberikan pada
ah
balita adalah BCG, DPT, Polio, Campak/Morbili dan Hepatitis B. Berdasarkan hasil Susenas
m
2016, terdapat 59,39 persen anak umur 12-59 bulan yang mendapat imunisasi lengkap.
://
tp
ht
Gambar 2.10. Persentase Balita yang Pernah Diberi Imunisasi Menurut Jenis Imunisasi
Tahun 2016
100 94.49
87.97
90 81.03
78.25 77.88
80
70
60
50
40
30
20
10
0
BCG DPT Polio Campak/ Hepatits B
Morbili
Sumber : BPS Kabupaten Kutai Barat, Susenas
Untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) salah satunya adalah dengan
meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga medis dan meningkatkan pelayanan
neonatal, karena dapat mempengaruhi keselamatan ibu dan bayinya. Penolong persalinan
yang ideal adalah tenaga medis karena mereka telah menerapkan proses persalinan yang
memenuhi standar kesehatan. Oleh sebab itu, pemerintah selalu berupaya untuk memperluas
akses, sarana pelayanan serta tenaga kesehatan dengan cara meningkatkan jumlah maupun
kualitasnya.
id
proses kelahiran anak lahir hidup yang terakhir telah ditolong oleh bidan. Dengan tempat
.
go
melahirkan sebagian besar di rumah, yang mencapai lebih dari 42,40 persen.
s.
Akses penduduk dalam memanfaatkan tenaga kesehatan tidak hanya dilihat dari bp
indikator penolong persalinan tetapi juga dapat dilihat dari ketersediaan/kemudahan
.
ab
mencapai fasilitas/tempat dan tenaga kesehatan sebagai rujukan penduduk jika mengalami
uk
keluhan sakit hingga harus pergi berobat. Dari informasi tersebut dapat teridentifikasi
ul
berbagai masalah yang dihadapi penduduk dalam mengakses dan memanfaatkan fasilitas dan
ah
pelayanan kesehatan.
m
Gambar 2.11. Persentase Penduduk yang Berobat Jalan Menurut Tempat Berobat Jalan
://
100 85.91
90
80
70
60
50
40
30
20 7.9
10 3.07 3.04 1.12 4.63 0.79
0
Lainnya
Rumah Sakit Swasta
Rumah Sakit Pemerintah
Puskesmas/Pustu
Praktek Dokter/Bidan
Praktek Pengobatan
Klinik/Praktek Dokter
Tradisional
Bersama
Pada umumnya pemanfaatan fasilitas kesehatan oleh penduduk sangat erat kaitannya
dengan kondisi sosial ekonomi penduduk dan kondisi wilayah tempat tinggal mereka berada.
D. PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan salah satu sektor penting yang harus diutamakan dalam
pembangunan, karena merupakan salah satu sektor kunci dalam keberhasilan pembangunan
terutama pembangunan sumber daya manusia. Pemenuhan atas hak untuk mendapatkan
pendidikan yang bermutu merupakan ukuran keadilan dan pemerataan atas hasil
id
pembangunan dan sekaligus merupakan investasi sumber daya manusia yang diperlukan
.
untuk mendukung keberlangsungan pembangunan. Pemerataan, akses dan peningkatan
go
mutu pendidikan akan membuat masyarakat memiliki kecakapan dalam rangka
s.
pembangunan manusia seutuhnya.
. bp
Beberapa indikator output yang dapat menunjukkan kualitas pendidikan SDM antara
ab
lain Angka Melek Huruf (AMH), Tingkat Pendidikan, Angka Partisipasi Sekolah (APS) dan
uk
Angka Partisipasi Murni (APM). Indikator input pendidikan salah satunya adalah fasilitas
ul
pendidikan.
ah
m
://
begitu luas menuju masyarakat maju. Membaca akan mempermudah seseorang untuk
memahami informasi terkait bidang kerja dan berbagai aspek yang menyangkut peningkatan
kualitas hidup. Kemampuan baca-tulis dianggap penting karena melibatkan pembelajaran
berkelanjutan oleh seseorang untuk dapat mencapai tujuan hidupnya. Hal ini berkaitan
langsung dengan bagaimana seseorang mendapatkan pengetahuan, menggali potensinya dan
berpartisipasi dalam pembangunan.
Salah satu indikator mendasar yang digunakan untuk melihat tingkat kemampuan
membaca dan menulis adalah angka melek huruf (literacy rate). Kata “melek huruf” dapat
diartikan sebagai kemampuan untuk dapat membaca dan menulis huruf latin/lainnya pada
tingkat yang baik untuk berkomunikasi dengan orang lain atau dapat menyampaikan idenya
dalam masyarakat yang mampu baca tulis. AMH merupakan salah satu indikator penting
untuk mengukur keberhasilan implementasi kebijakan bidang pendidikan, dan kualitas
sumber daya manusia suatu daerah.
Apabila dilihat berdasarkan jenis kelamin, angka melek huruf penduduk laki-laki
masih lebih tinggi apabila dibandingkan dengan penduduk perempuan. Dimana, angka melek
huruf penduduk laki-laki mencapai 97,68 persen dan penduduk perempuan sebesar 95,53
persen.
. id
go
120
s.
97.68 95.53 96.68
100 bp
80
.
ab
60
uk
40
ul
ah
20
1.77 4.13 2.87
m
0
://
Rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas di Kabupaten Mahakam Ulu
tahun 2016 adalah sebesar 7,37 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata penduduk di
Kabupaten Mahakam Ulu menempuh pendidikan selama 7 hinggas 8 tahun. Apabila dilihat
berdasarkan jenis kelaminnya, penduduk laki-laki memiliki rata-rata lama sekolah yang lebih
tinggi dibanding dengan penduduk perempuan.
Salah satu tujuan dari Millenium Development Goals (MDGs) adalah menjamin bahwa
sampai dengan tahun 2016 semua anak, baik laki-laki maupun perempuan dapat
menyelesaikan pendidikan dasar (primary schooling). Salah satu indikator yang dapat
digunakan adalah Angka Partisipasi Sekolah (APS) untuk menilai pencapaian MDGs yaitu
melihat akses pendidikan pada penduduk usia sekolah. Semakin tinggi APS semakin besar
Gambar 2.13. Angka Partisipasi Sekolah Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin, Tahun 2016 (Persen)
id
20
.
go
10
0
s.
Laki-laki Perempuan bp Laki-laki + Perempuan
7 – 12 13-15 16-18
.
ab
Pada tahun 2016 Angka Partisipasi Sekolah Kabupaten Mahakam Ulu untuk
ah
kelompok umur 7-12 dan 13-15 menunjukkan bahwa sudah tidak ada yang belum
m
mengenyam pendidikan. Sedangkan untuk kelompok umur 16-18 tahun terdapat 18,29
://
persen penduduk yang belum mengenyam pendidikan. Hasil Susenas 2016 juga
tp
memperlihatkan bahwa, APS penduduk perempuan lebih tinggi pada setiap kelompok umur
ht
Angka Partisipasi Murni (APM) merupakan persentase jumlah anak yang sedang
bersekolah pada jenjang pendidikan yang sesuai dengan usianya terhadap jumlah seluruh
anak pada kelompok usia sekolah yang bersangkutan. Pada tahun 2016 di Kabupaten
Mahakam Ulu tercatat bahwa APM SD, SMP dan SMA masing-masing sebesar 100 persen,
88,12 persen, dan 52,21 persen. Apabila dilihat berdasarkan jenis kelamin, APM SD untuk
penduduk laki-laki dan perempuan menunjukkan angka yang sama yaitu 100 persen.
Sedangkan APM SMP untuk penduduk perempuan lebih tinggi dibanding APM penduduk laki-
laki dan APM SMA untuk penduduk laki-laki lebih besar dibandingkan APM penduduk
perempuan.
APM SD laki-laki tercatat sebesar 100 persen dan APM SD perempuan sebesar 100
persen. Adapun APM SMP laki-laki sebesar 80,79 persen dan APM SMP perempuan sebesar
Gambar 2.14. Angka Partisipasi Murni (APM) Berdasarkan Jenjang Pendidikan dan
Jenis Kelamin Tahun 2016
id
0
.
Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan
go
SD SMP SMA
s.
Sumber : BPS Kabupaten Kutai Barat, Susenas
. bp
ab
E. KETENAGAKERJAAN
uk
pemerintah, dimana masalah ketenagakerjaan ini merupakan masalah yang sangat sensitif
ah
yang harus diselesaikan dengan berbagai pendekatan agar masalah tersebut tidak meluas
m
masalah bidang ketenagakerjaan yang dihadapi pemerintah antara lain tingginya tingkat
ht
TPAK pada kondisi bulan Agustus 2015 di Kabupaten Mahakam Ulu sebesar 76,31
persen. Tingkat partisipasi angkatan kerja pada penduduk laki-laki lebih besar dibandingkan
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada kondisi bulan Agustus 2015, mencapai
4,75 persen. TPT penduduk laki-laki lebih tinggi dibandingkan TPT penduduk perempuan
yaitu sebesar 5,81 persen berbanding 3,34 persen. Lebih tingginya TPT penduduk laki-laki
menunjukkan bahwa lapangan kerja yang tersedia di Kabupaten Mahakam Ulu masih belum
mampu menyerap jumlah tenaga kerja laki-laki dalam jumlah banyak.
Tabel 2.3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Tingkat Pengangguran Terbuka
(Persen) Tahun 2015
TPAK
Laki-laki 80,20
id
Perempuan 71,69
.
go
Laki-laki + Perempuan 76,31
s.
TPT bp
Laki-laki 5,81
.
Perempuan 3,34
ab
Distribusi penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha pada publikasi ini dibagi
m
menjadi 3 kategori lapangan usaha yaitu Pertanian (pertanian, kehutanan, perburuan, dan
://
perikanan), Manufaktur (pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, listrik, gas dan
tp
air serta bangunan/konstruksi), dan Jasa-jasa (perdagangan besar, eceran, rumah makan dan
ht
hotel, angkutan, pergudangan, komunikasi, asuransi, usaha persewaan bangunan, tanah dan
jasa perusahaan, serta jasa kemasyarakatan).
Secara umum, sebagian besar penduduk di Kabupaten Mahakam Ulu bekerja pada
kategori lapangan usaha pertanian. Hal ini terkait dengan luasnya areal pertanian yang
tersedia. Sementara pada kategori jasa dapat menyerap tenaga kerja sebesar 16,40 persen,
masih lebih tinggi dibandingkan dengan kategori manufaktur yang hanya dapat menyerap
tenaga kerja sebesar 2,02 persen. Persentase penduduk laki-laki yang bekerja di sektor
pertanian dan manufaktur lebih tinggi dibanding dengan penduduk perempuan. Hal yang
berbeda terjadi pada sektor jasa, dimana persentase penduduk perempuan yang bekerja di
sektor tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan penduduk laki-laki.
Laki-laki
90
81.98 81.05 81.57
Perempuan
80
70 Laki-laki+Perempuan
60
50
40
30
15.15 18.02 16.40
20
2.88 0.92 2.02
10
0
Pertanian Manufaktur Jasa
Sumber : Sakernas Agustus 2015
Apabila dilihat berdasarkan status pekerjaannya, status pekerjaan dari penduduk usia
id
kerja yang bekerja di Kabupaten Mahakam Ulu kebanyakan adalah Pekerja Bebas sebesar
.
go
37,82 persen, diikuti oleh pekerja keluarga/tak dibayar sebesar 27,77 persen. Selain itu
s.
terdapat penduduk usia kerja yang bekerja yang berstatus berusaha sendiri sebesar 1,32
bp
persen.
.
ab
Tidak jauh berbeda apabila dilihat berdasarkan jenis kelaminnya, baik laki-laki
uk
maupun perempuan memiliki status pekerjaan sebagian besar adalah pekerja bebas.
ul
Selanjutnya bagi laki-laki, yakni pekerja dengan status berusaha dibantu buruh tidak
ah
tetap/tidak dibayar yang mencapai 28,38 persen. Adapun bagi perempuan, selanjutnya
m
adalah status pekerjaan pekerja keluarga atau tidak dibayar yang mencapai sebesar 41,41
://
persen.
tp
ht
Gambar 2.17. Persentase Penduduk 15 Tahun ke atas yang Bekerja Menurut Jenis
Kelamin dan Status Pekerjaan Tahun 2015
42.51 41.41
45
37.82
40 34.20
35
28.38 27.77
30
25
17.16 17.21 17.60
20
13.81
15 9.47
10
3.66
1.07 1.98 1.64 1.31 1.32 1.69
5
0
Laki-laki Perempuan Laki-laki+Perempuan
Berusaha sendiri Berusaha dibantu buruh tidak tetap/brh tdk dibayar
Berusaha dibantu buruh tetap/brh dibayar Buruh/Karyawan/Pegawai
Pekerja Bebas Pekerja Keluarga/Tak Dibayar
Sumber : Sakernas Agustus 2015
id
Ulu dalam sebulan pada tahun 2016 berada pada golongan pengeluaran antara 500 ribu
.
go
rupiah sampai 750 ribu rupiah yaitu sebesar 31,88 persen. Disusul golongan pengeluaran
s.
antara satu juta rupiah sampai satu setengah juta rupiah sebanyak 30,23 persen, serta
bp
golongan pengeluaran 750 ribu rupiah hingga satu juta rupiah, sebesar 16,63 persen.
.
ab
uk
1.500.000 + 12.92
m
://
150.000 - 199.999 -
< 150.000 -
id
Bukan Makanan;
.
Makanan;
go
44.39%
55.61%
s.
Sumber : BPS Kabupaten Kutai Barat, Susenas
.bp
ab
uk
Rumah merupakan salah satu kebutuhan primer, kebutuhan yang paling mendasar
m
yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia sekaligus merupakan faktor penentu
://
indikator kesejahteraan rakyat. Rumah selain sebagai tempat tinggal, juga dapat
tp
rumah. Selain itu rumah juga merupakan sarana pengamanan dan pemberian ketentraman
hidup bagi manusia dan menyatu dengan lingkungannya. Kualitas lingkungan rumah tinggal
mempengaruhi status kesehatan penghuninya.
Salah satu kualitas yang dapat mencerminkan kesejahteraan rumah adalah kualitas
material seperti jenis atap, lantai dan dinding terluas yang digunakan, termasuk fasilitas
penunjang lain yang meliputi luas lantai hunian, sumber air minum, fasilitas tempat buang air
besar dan sumber penerangan. Rumah tinggal dikategorikan sebagai rumah layak huni
apabila sudah memenuhi beberapa kriteria kualiatas rumah tinggal tersebut.
Berdasarkan Susenas 2016, persentase rumah tangga yang berlantaikan bukan tanah
sebesar 100 persen atau dapat dikatakan bahwa lantai terluas di Kabupaten Mahakam Ulu
berlantaikan bukan tanah dan jenis terluas yaitu kayu atau papan berkualitas rendah sebesar
76,59 persen. Indikator lain yang digunakan untuk melihat kualitas perumahan untuk rumah
tinggal adah pengguanaan atap dan dinding terluas. Dari hasil Susenas 2016, rumah tinggal
dengan atap terluas di Kabupaten Mahakm Ulu adalah jenis seng yaitu mencapai 69,62
persen. Adapun dinding terluas pada rumah tinggal di Kabupaten Mahakam Ulu adalah kayu
id.
atau batang kayu yang mencapai sebesar 96,32 persen.
go
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) salah satu kriteria rumah sehat adalah
s.
bp
rumah tinggal yang memiliki luas lantai per orang minimal 10 m². Dari hasil kajian
pemerintah, kebutuhan ruang per orang adalah 9 m² dengan perhitungan ketinggian rata-
.
ab
rata langit-langit adalah 2,80 m. Menurut Kementerian Kesehatan, rumah dapat dikatakan
uk
memenuhi salah satu persyaratan sehat adalah jika penguasaan luas lantai per kapitanya
ul
minimal 8 m² (BPS, 2001). Apabila dilihat berdasarkan luas lantai tempat tinggal per kapita
ah
di Kabupaten Mahakam Ulu, terlihat bahwa sebagian yakni sebesar 73,24 persen memiliki
m
Gambar 2.19. Persentase Rumah Tangga Menurut Luas Lantai Tempat Tinggal Per
Kapita (m2) Tahun 2016
80 73.24
70
60
50
40
30
19.07
20
7.69
10
0
≤ 7,2 m2 7,3 - 9,9 m2 ≥ 10 m2
Sumber : BPS Kabupaten Kutai Barat, Susenas
Penyediaan sarana jamban merupakan bagian dari usaha sanitasi yang cukup penting
peranannya. Jika ditinjau dari sudut kesehatan lingkungan, pembuangan kotoran manusia
yang tidak saniter akan mencemari lingkungan terutama tanah dan sumber air. Untuk
mencegah dan mengurangi kontaminasi terhadap lingkungan maka pembuangan kotoran
. id
manusia harus dikelola dengan baik sesuai dengan ketentuan jamban yang sehat. Fasilitas
go
rumah tinggal yang berkaitan dengan hal tersebut adalah ketersediaan jamban sendiri
s.
dengan tangki septik. Pada tahun 2016, rumah tangga yang menggunakan jamban dengan
bp
tengki septik di Kabupaten Mahakam Ulu mencapai 27 persen.
.
ab
penerangan yang ideal adalah yang berasal dari listrik (PLN dan Non PLN), karena cahaya
ul
listrik lebih terang dibanding sumber penerangan lainnya. Di Kabupaten Mahakam Ulu,
ah
rumah tangga yang telah menikmati fasilitas penerangan listrik pada tahun 2016 sebesar
m
94,76 persen.
://
tp
menggunakan listrik non PLN lebih besar dibandingkan dengan persentase rumah tangga
yang menggunakan listrik PLN sebagai penerangan utama. Selain itu, masih terdapat sebesar
5,24 persen rumah tangga di Kabupaten Mahakam Ulu yang tidak mengguanakan listrik
sebagai sumber penerangan utamanya.
Gambar 2.20. Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Penerangan Utama Tahun
2016
Bukan
Listrik;
5.24%
Status kepemilikan rumah tinggal merupakan salah satu indikator untuk melihat
tingkat kesejahteraan dan juga peningkatan taraf hidup masyarakat. Kondisi ekonomi rumah
tangga sangat berpengaruh terhadap kepemilikan rumah tinggal. Status kepemilikan rumah
tinggal yang dicakup di sini adalah rumah milik sendiri, kontrak, sewa, bebas sewa, rumah
dinas, rumah milik orang tua/saudara atau status rumah kepemilikan lainnya. Rumah tangga
yang menempati rumah milik sendiri dapat dikatakan telah mampu memenuhi kebutuhan
akan tempat tinggal yang terjamin dan permanen dalam jangka panjang.
Berdasarkan hasil Susenas 2016, rumah tangga yang menempati rumah milik sendiri
sebesar 92,40 persen, sisanya bukan milik sendiri. Rumah tangga yang menempati rumah
bukan milik sendiri terdiri dari 1,60 persen kontrak atau sewa, 2,52 persen bebas sewa, dan
3,48 rumah dinas atau lainnya. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut.
id
.
go
Gambar 2.21. Persentase Rumah Tangga Berdasarkan Status Kepemilikan Rumah
Tinggal Tahun 2016
s.
.bp
Kontrak/Sewa;
ab
1.60%
uk
Milik Sendiri;
92.40% Bebas Sewa;
ul
2.52%
ah
m
://
Dinas/Lainnya;
tp
3.48%
ht
H. SOSIAL LAINNYA
Globalisasi telah mendorong perubahan pola hidup masyarakat. Teknologi yang
semakin canggih seolah membuat akses dunia tanpa batas. Tingkat kebutuhan mulai
mengalami pergeseran, dari kebutuhan sekunder atau tersier menjadi kebutuhan primer,
seperti berlibur atau berwisata, eksistensi di tengah masyarakat, dan mengakses teknologi
informasi dan komunikasi. Pertukaran informasi yang cepat antar daerah dan negara menjadi
kebutuhan utama yang tidak terhindarkan dalam menunjang keberlangsungan hidup orang
banyak.
Persentase penduduk Mahakam Ulu yang melakukan perjalanan wisata pada tahun
2016 adalah sebesar 2,18 persen.
id
Gambar 2.22. Persentase Penduduk Yang Melakukan Perjalanan Wisata Tahun 2016
.
go
s.
bp Bepergian;
2.18%
.
ab
uk
ul
ah
Tidak
m
Bepergian;
97.82%
://
tp
ht
Di era informasi saat ini, kemajuan suatu bangsa sangat tergantung pada ketersediaan
infrastruktur dan akses Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) untuk mendorong
pergerakan sektor ekonomi. Tantangan pembangunan dari suatu negara besar seperti
Indonesia adalah penyediaan infrastruktur untuk mendukung aktivitas ekonomi.
Infrastruktur membantu konektivitas antar wilayah satu dengan wilayah lain secara cepat
dan luas. Di samping pembangunan secara fisik, pembangunan jalur transportasi dan TIK
juga penting sebagai salah satu infrastruktur konektivitas.
Tidak
Menguasai/Me
miliki Telepon
Seluler (HP);
41.11%
. id
go
s.
bp Menguasai/Me
miliki Telepon
Seluler (HP);
.
ab
58.89%
Sumber : BPS Kabupaten Kutai Barat, Susenas
uk
ul
Apabila dilihat berdasarkan jumlah kartu yang dapat dihubungi, sebagian besar yakni
ah
97,74 persen hanya memiliki 1 kartu, sebesar 1,87 persen memiliki 2 kartu, dan 0,39 persen
m
yang memiliki lebih dari 2 kartu yang dapat dihubungi. Apabila dilihat berdasarkan jenis
://
kelaminnya, baik laki-laki maupun perempuan sebagian besar hanya memiliki 1 kartu, selain
tp
itu terlihat pula bahwa hanya penduduk laki-laki saja yang memiliki lebih dari 2 kartu. Lebih
ht
Gambar 2.24. Persentase Penduduk Berdasarkan Jumlah Kartu yang Dapat Dihubungi
dan Jenis Kelamin Tahun 2016
100
0.71 0.39
99 2.21
1.59 1.87
98
97
97.7 97.79 97.74
96
95
Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan
1 2 3+
Sumber : BPS Kabupaten Kutai Barat, Susenas
Kredit usaha pada umumnya diberikan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah sebagai
bantuan modal dan pembiayaan bagi usaha produktif. Kredit usaha umumnya diberikan oleh
lembaga keuangan seperti bank umum atau Bank Perkreditan Rakyat (BPR), modal ventura,
Program Pengembangan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK), pegadaian, dan sebagainya. Dalam
SUSENAS, kredit usaha bisa berupa Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), Kredit
Usaha Rakyat (KUR), program Bank selain KUR, KUBE/KUB, program koperasi, perorangan
(dengan bunga), dan lainnya. Kredit usaha pada umumnya diberikan kepada Usaha Mikro, Kecil,
id
dan Menengah sebagai bantuan modal dan pembiayaan bagi usaha produktif. Kredit usaha
.
go
umumnya diberikan oleh lembaga keuangan seperti bank umum atau Bank Perkreditan Rakyat
(BPR), modal ventura, Program Pengembangan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK), pegadaian,
s.
bp
dan sebagainya. Dalam SUSENAS, kredit usaha bisa berupa Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM), Kredit Usaha Rakyat (KUR), program Bank selain KUR, KUBE/KUB,
.
ab
program koperasi, perorangan (dengan bunga), dan lainnya. Di Kabupaten Mahakam Ulu terdapat
uk
4,04 persen rumah tangga yang anggota rumah tangganya menerima kredit usaha. Kredit usaha
ul
Gambar 2.25. Persentase Rumah Tangga yang Anggota Rumah Tangganya Menerima
://
Tidak Menerima
Kredit Usaha;
95.96%
Menerima Kredit
Usaha; 4.04%
Berdasarkan gambar 2.27 terlihat bahwa sebagian besar penduduk di Mahakam Ulu
. id
memiliki jaminan kesehatan BPJS Kesehatan. Selain itu terlihat pula bahwa masih terdapat 21
go
persen penduduk yang tidak memiliki jaminan kesehatan apapun.
s.
bp
Gambar 2.26. Persentase Penduduk Menurut Jaminan Kesehatan yang Dimiliki Tahun
.
ab
2016
uk
100
ul
90
36.21
ah
80
70
60 79
m
88.26 96.28
50 99.95 98.66 100 100
40
://
30 63.79
tp
20
10 11.74 21
3.72
ht
0 0.05 1.34
Jamkesda
Jamkesmas/PBI
Tidak Punya
Asuransi Swasta
BPJS Kesehatan
Askes/Asabri/Jamsoste
Perusahaan/Kantor
BPJS Ketenagakerjaan
Pada gambar 2.28 terlihat bahwa terdapat sebesar 19,48 persen penduduk yang
pernah dirawat inap yang menggunakan jaminan kesehatan. Apabila dilihat berdasarkan
jenis kelaminnya, penduduk perempuan memiliki persentase yang lebih tinggi dalam
menggunakan jaminan kesehatan untuk rawat inap dibandingkan dengan penduduk laki-laki.
100
15.64 22.36 19.46
80
60
20
0
Laki-laki Perempuan Laki-laki +
Ya menggunakan Tidak Perempuan
id
Tindak Kejahatan
.
go
Keamanan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kesejahteraan rakyat. Rasa
s.
aman dari tindak kejahatan menjadi salah satu indikator pendukung yang mencerminkan
bp
rakyat sejahtera. Tindak kejahatan adalah segala tindakan yang disengaja atau tidak, telah
.
ab
terjadi atau baru percobaan, yang dapat merugikan orang lain dalam hal badan, jiwa, harta
uk
benda, kehormatan, dan lainnya serta tindakan tersebut diancam hukuman penjara dan
ul
kurungan (BPS). Tindak kejahatan atau kriminalitas umumnya terjadi sebagai akibat dari
ah
kesenjangan sosial dan ekonomi suatu negara, serta bisa bersumber dari faktor politik.
m
Tahun 2016, persentase penduduk yang pernah menjadi korban kejahatan sebesar
://
0,29 persen. Hal ini menunjukkan bahwa dari 1000 penduduk di Mahakam Ulu, terdapat 3
tp
penduduk yang pernah menjadi korban kejahatan. Jenis kejahatan yang dialami dapat berupa
ht
Gambar 2.28. Persentase Penduduk yang Pernah Menjadi Korban Kejahatan Tahun
2016
Ya, Pernah
Menjadi
Tidak Pernah
Korban
Menjadi
Kejahatan;
Korban
0.29%
Kejahatan;
99.71%
. id
go
s.
. bp
ab
uk
ul
ah
m
://
tp
ht
Jenis Kelamin
Laki-laki + Perempuan
Kelompok Laki-laki Perempuan
Umur
Persentase Persentase Persentase
Jumlah Jumlah Jumlah
(%) (%) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
. id
go
20 - 24 1.000 7,18 851 7,00 1.851 7,09
s.
25 - 29 1.088 7,81 883
. bp 7,27 1.971 7,55
ab
Jenis Kelamin
Kelompok Rasio Jenis
Jumlah
Umur Laki-laki Perempuan Kelamin
. id
go
20 - 24 1.000 851 1.851 117,51
s.
25 - 29 1.088 883 bp 1.971 123,22
.
ab
. id
go
04. Long Pahangai 17,44 1,32
s.
bp
05. Long Apari 16,34 0,77
.
ab
uk
ul
ah
m
://
tp
ht
Jenis Kelamin
Kelompok Umur Jumlah
Laki-laki Perempuan
(1) (2) (3) (4)
. id
15-64 9058 7577 16635
go
s.
Persentase ( ) 64,997 62,347 63,763
. bp
ab
uk
ul
Jenis Kelamin
Status Perkawinan
Laki-laki +
Laki-laki Perempuan
Perempuan
(1) (2) (3) (4)
id
Cerai Mati 1,12 8,00 4,36
.
go
Total 100 100 100
s.
.bp
ab
uk
ul
ah
m
://
tp
ht
Jenis Kelamin
Status
Perkawinan Laki-laki +
Laki-laki Perempuan
Perempuan
(1) (2) (3) (4)
. id
Cerai Hidup 0,33 1,30
go
2,45
s.
bp
Cerai Mati 0,56 1,11 0,82
.
ab
uk
Kelompok Umur
Jumlah Persentase ( )
Perkawinan Pertama
id
.
19 - 24 Tahun 1.437 23,51
go
s.
bp
25 + 2.836 46,41
.
ab
uk
(1) (2)
Pernah 27,84
Sedang 50,08
id
Total 100
.
go
s.
. bp
ab
uk
ul
ah
m
://
tp
ht
(1) (2)
Sterilisasi Pria/Vasektomi/MOP 0
IUD/AKDR/Spiral 6,93
Suntikan 36,7
. id
Susuk KB/Implan 6,08
go
s.
Pil bp 47,64
Intravag/Kondom Wanita/Diagfragma 0
uk
ul
Pantang Berkala/Kalender 0
m
://
Lainnya 0
tp
ht
Total 100
Jenis Kelamin
Laki-laki +
Mempunyai Perempuan
Laki-laki Perempuan
Keluhan
Persentase Persentase Persentase
Jumlah Jumlah Jumlah
() () ()
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
id
Jumlah 13936 100 12153 100 26089 100
.
go
s.
. bp
ab
uk
ul
ah
m
://
tp
ht
Jenis Kelamin
Laki-laki +
Lama Sakit Laki-laki Perempuan
Perempuan
Persentase ( ) Persentase ( ) Persentase ( )
(1) (2) (3) (4)
id
15-21 Hari 0,94 0,00 0,49
.
go
s.
> 21 Hari 3,19 bp 3,83 3,50
Jenis Kelamin
Pemberian ASI
Laki-laki +
Laki-laki Perempuan
Perempuan
(1) (2) (3) (4)
Tidak pernah 0 0 0
. id
Lama Pemberian ASI (bulan)
go
s.
< 12 51,73 72,07 63,13
. bp
ab
Jenis Kelamin
Jenis Imunisasi Laki-laki +
Perempuan
Laki-laki Perempuan
(1) (2) (3) (4)
. id
Campak 86,73 63,74 77,88
go
s.
Hepatitis B 82,40 78,84 81,03
. bp
ab
uk
ul
ah
m
://
tp
ht
(1) (2)
. id
go
Bidan 70,91
s.
bp
Perawat 0,00
.
ab
uk
ul
(1) (2)
. id
go
Puskesmas/Polindes/Pustu 21,19
s.
bp
Rumah 42,40
.
ab
uk
ul
Total 100,00
ah
m
://
tp
ht
Jenis Kelamin
. id
go
Praktek Dokter/Bidan 3,10 2,98 3,04
s.
bp
Klinik/Praktek Dokter
.
0,00 2,15 1,12
ab
Bersama
uk
ul
Praktek Pengobatan
3,67 5,50 4,63
Tradisional
Jenis Kelamin
Buta Huruf / Melek
Huruf Laki-laki +
Laki-laki Perempuan
Perempuan
(1) (2) (3) (4)
. id
go
s.
. bp
ab
uk
ul
ah
m
://
tp
ht
Jenis Kelamin
Status Pendidikan
Laki-laki +
Laki-laki Perempuan
Perempuan
(1) (2) (3) (4)
Tidak/ Belum
5,58 8,53 6,96
Pernah Sekolah
. id
SD/MI/Paket A 18,16 16,48 17,37
go
s.
SMP/MTs/Paket
bp
5,45 10,72 7,92
B
.
ab
uk
SMA/SMK/MA/
3,92 4,02 3,97
Paket C
ul
ah
Diploma I s.d.
0,56 0,80 0,68
m
Universitas
://
tp
Tidak Bersekolah
66,33 59,45 63,10
Lagi
ht
Jenis Kelamin
Ijazah/STTB Tertinggi
yang Dimiliki
Laki-laki +
Laki-laki Perempuan
Perempuan
(1) (2) (3) (4)
id
SMP/MTs 9,06 10,01 9,5
.
go
s.
SMA/MA 16,97 bp
. 16,73 16,86
ab
Jenis Kelamin
Status Pendidikan
Laki-laki +
Laki-laki Perempuan
Perempuan
(1) (2) (3) (4)
. id
Tidak Bersekolah Lagi 66,33 59,45 63,10
go
s.
bp
Total 100 100 100
.
ab
uk
ul
ah
m
://
tp
ht
Jenis Kelamin
Angka Partisipasi
Sekolah (APS) Laki-laki +
Laki-laki Perempuan
Perempuan
(1) (2) (3) (4)
APS Formal
. id
go
13-15 100 100 100
s.
bp
16-18 77,56 85,1 81,71
.
ab
Jenis Kelamin
Angka Partisipasi Murni
(APM) Laki-laki +
Laki-laki Perempuan
Perempuan
(1) (2) (3) (4)
APM Formal
id
SMA 56,89 48,41 52,21
.
go
s.
APM Formal + Non Formal . bp
SD 100 100 100
ab
uk
Angkatan Kerja
Laki-laki 7.864
Perempuan 5.929
. id
go
Bukan Angkatan Kerja 4.282
s.
Sekolah 2.328
. bp
Mengurus Rumah tangga 1.617
ab
uk
Lainnya 337
ul
ah
m
TPAK
://
tp
Laki-laki 80,20
ht
Perempuan 71,69
TPT
Laki-laki 5,81
Perempuan 3,34
id
Jasa 1.122 15,15 1.033 18,02 2.155 16,40
.
go
Jumlah
s.
7.407 100,00 5.731 bp
. 100,00 13.138 100,00
ab
uk
ul
ah
m
://
tp
ht
Berusaha
dibantu buruh
tidak tetap/ 2.102 28,28 210 3,66 2.312 17,60
buruh tidak
dibayar
id
Berusaha
.
go
dibantu buruh
147 1,98 75 1,31 222 1,69
tetap/buruh
s.
dibayar bp
Buruh/Karyawan
1.271 17,16 543 9,47 1.814 13,81
.
/pegawai
ab
uk
Pekerja
Keluarga/tak 1.275 17,21 2.373 41,41 3.648 27,77
m
dibayar
://
tp
(1) (2)
< 150.000 -
150.000 - 199.999 -
id
300.000 - 499.999 5,52
.
go
s.
500.000 - 749.999 . bp 31,88
1.500.000 + 12,92
m
://
Jumlah 100,00
tp
ht
. id
go
s.
Tabel 28. Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Atap Terluas, Tahun 2016
bp
.
Jenis Atap Persentase
ab
uk
(1) (2)
Beton 0,54
ul
ah
Genteng (Keramik/Metal/Tanah
1,09
Liat/Tradisional)
m
://
Asbes 0,58
tp
Seng 69,62
ht
Bambu/Kayu/Sirap 28,17
Jerami/Ijuk/Daun/Rumbia 0
Lainnya 0
Total 100
Tembok 3,68
Bambu/Anyaman Bambu 0
Lainnya 0
Total 100
. id
go
s.
bp
Tabel 30. Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Lantai Terluas, Tahun 2016
.
ab
uk
(1) (2)
Marmer/Granit 0
m
://
Keramik 3,93
tp
Parket/Vinil/Permadani 0
ht
Ubin/Tegel/ Teraso 0
Kayu/Papan Kualitas Tinggi 18,54
Semen/Bata Merah 0,94
Tanah 0
Lainnya 0
Total 100
(1) (2)
≤ 19 0
20 - 49 35,38
50 - 99 49,21
id
100 - 149 10,05
.
go
s.
150 + bp 5,36
.
ab
Jumlah 100
uk
ul
ah
m
://
tp
ht
(1) (2)
≤ 7,2 7,69
. id
10+ 73,24
go
s.
. bp
ab
uk
ul
ah
m
://
tp
ht
Ledeng Meteran/Eceran 0
. id
go
Mata Air Terlindung/Tak Terlindung 9,28
s.
Air Permukaan 36,23
. bp
ab
Air Hujan 0
uk
Lainnya 0
ul
ah
Total 100
m
://
tp
ht
(1) (2)
id
Bukan Listrik 5,24
.
go
s.
Jumlah 100
. bp
ab
uk
ul
ah
m
://
tp
ht
(1) (2)
Kontrak/sewa 1,60
. id
Bebas sewa 2,52
go
s.
bp
Dinas 3,48
.
ab
uk
Lainnya 100,00
ul
ah
m
://
tp
ht
(1) (2)
≥ 10m 44,86
. id
go
Jumlah 100,00
s.
. bp
ab
uk
ul
ah
Tabel 37. Persentase Rumah Tangga Menurut Penggunaan Fasilitas Tempat Air
m
(1) (2)
Sendiri 55,92
Bersama 0,96
Umum 6,21
Jumlah 100,00
(1) (2)
Plengsengan 0,00
Cemplung/cubluk 0,00
. id
go
Jumlah 100,00
s.
. bp
ab
uk
Tabel 39. Persentase Rumah Tangga Menurut Tempat Pembuangan Akhir Tinja
Tahun 2016
ul
ah
m
(1) (2)
ht
Kolam/sawah/sungai/danau/laut 20,18
Jumlah 100,00
(1) (2)
Listrik 0,00
id
Gas Kota 0,00
.
go
s.
Minyak Tanah . bp 0,00
ab
Briket/Arang 0,00
uk
Jumlah 100,00
ht
Tabel 41. Persentase Penduduk Menurut Apakah Pernah Berpergian dan Jenis
Kelamin Tahun 2016
Jenis Kelamin
Berpergian/tidak
Laki-laki +
Laki-laki Perempuan
Perempuan
(1) (2) (3) (4)
Jenis Kelamin
Uraian
Laki-laki +
Laki-laki Perempuan
Perempuan
(1) (2) (3) (4)
id
Ya 60,56 57,01 58,89
.
go
s.
Tidak 39,44 bp 42,99 41,11
.
ab
3+ 0,71 0 0,39
(1) (2)
PNPM 0
. id
go
Kredit Usaha Rakyat (KUR) 0
s.
. bp
ab
KUBE/KUB 0
ah
m
://
Lainnya 12,56
Jenis Kelamin
Penggunaan Jaminan
Kesehatan Laki-laki +
Laki-laki Perempuan
Perempuan
(1) (2) (3) (4)
. id
Askes/Asabri/Jamsostek 1,19 1,51
go
1,34
s.
bp
Jamkesmas/PBI 11,91 11,54 11,74
.
ab
uk
Asuransi Swasta 0 0 0
m
://
tp
Perusahaan/Kantor 0 0 0
ht