Dosen Pembimbing
Ir. Hanny Boedinugroho, MT.
i
ii
HALAMAN JUDUL
Advisor
Ir. Hanny Boedinugroho, MT.
iii
iv
PERNYATAAN KEASLIAN
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Dengan ini saya menyatakan bahwa isi sebagian maupun
keseluruhan Tugas Akhir saya dengan judul “Rancang Bangun Sistem
Peringatan Meluapnya Air Sungai melalui SMS dan Running Text”
adalah benar-benar hasil karya intelektual mandiri, diselesaikan tanpa
menggunakan bahan-bahan yang tidak diijinkan dan bukan merupakan
karya pihak lain yang saya akui sebagai karya sendiri.
Semua referensi yang dikutip maupun dirujuk telah ditulis secara
lengkap pada daftar pustaka.
Apabila ternyata pernyataan ini tidak benar, saya bersedia
menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
Haris Inmas R.
NRP 2213030071
v
-----Halaman ini sengaja dikosongkan-----
vi
R..-\..' \.C A..."G BANGUN SISTEM PERINGATAN MELUAPNYA
AIR SUNGAI MELALUI SMS DAN RUNNING TEXT
TUGASAKHIR
• --
SUR4BAYA
JAJ'l"UA..IU, 201 7
-----Halaman ini sengaja dikosongkan-----
viii
RANCANG BANGUN SISTEM PERINGATAN MELUAPNYA
AIR SUNGAI MELALUI SMS DAN RUNNING TEXT
ABSTRAK
Banjir yang terjadi di kota-kota besar hampir datang setiap tahun.
Pada umumnya banjir terjadi karena dipengaruhi oleh tingginya curah
hujan dan tanggul pada sungai tidak dapat menampung volume air.
Tidak siapnya masyarakat dalam menghadapi banjir yang datang dengan
tiba-tiba menyebabkan masyarakat mengalami kerugian yang lebih
besar. Kerugian yang diakibatkan oleh banjir sangat beragam, mulai dari
rusaknya interior rumah hingga barang elektronik. Masyarakat tidak siap
menghadapi bencana banjir dikarenakan tidak mengetahui ketinggian
permukaan air sungai yang mengalami pasang. Untuk mengetahui
ketinggian permukaan air sungai dapat diukur menggunakan sensor
ultrasonik, kemudian informasi tersebut akan disebarkan kepada
masyarakat dengan melalui SMS dan akan ditampilkan pada running
text yang ditempatkan pada lokasi yang ramai. Hasil pengujian alat
menunjukkan bahwa alat ini mampu menjadi solusi alternatif untuk
memberikan informasi kepada masyarakat mengenai ketinggian
permukaan air sungai melalui sms jika ketinggian sungai berada diantara
2 - 100 cm dan buzzer akan aktif jika ketinggian permukaan air sungai
berada diantara 2 - 50 cm dibawah tanggul.
ix
-----Halaman ini sengaja dikosongkan-----
x
RANCANG BANGUN SISTEM PERINGATAN MELUAPNYA
AIR SUNGAI MELALUI SMS DAN RUNNING TEXT
ABSTRACT
Floods occurred in major cities almost come every year. In
general, the flooding occurred due to be affected by high rainfall and
river embankments on can not accommodate the volume of water.
Unprepared communities to cope with floods that come with sudden
causes people to experience greater losses. Losses caused by flooding is
very diverse, ranging from damage to the interior of the home to
electronic goods. Society is not ready to face floods due to not knowing
the water level of the river is experiencing ups. To determine the water
level of the river can be measured using ultrasonic sensors, then the
information will be disseminated to the public through SMS and will be
displayed in running text that is placed in crowded locations. The results
of the testing tool indicate that this device can be an alternative solution
to inform the public about the water level of the river via sms if the
height of the river is between 2-100 cm and the buzzer will be activated
if the water level of the river is between 2-50 cm below the
embankment.
xi
-----Halaman ini sengaja dikosongkan-----
xii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik
dan tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga selalu
dilimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat,
dan umat muslim yang senantiasa meneladani beliau.
Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
guna menyelesaikan pendidikan Diploma-III pada Bidang Studi
Komputer Kontrol, Jurusan D3 Teknik Elektro, Fakultas Teknologi
Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dengan judul:
RANCANG BANGUN SISTEM PERINGATAN MELUAPNYA
AIR SUNGAI MELALUI SMS DAN RUNNING TEXT
Dalam Tugas Akhir ini dibangun suatu sistem yang dapat
memberikan informasi kepada masyarakat terhadap tingginya
permukaan air sungai melalui sms dan running text. Tugas akhir ini
diharapkan dapat membantu menyelamatkan nyawa, harta benda dan
mengurangi risiko yang diakibatkan oleh banjir.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua penulis
yang telah memberikan dukungan penuh baik moril maupun materil,
Bapak Ir. Hanny Boedinugroho, MT. selaku dosen pembimbing yang
dengan sabar bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing
penulis dari awal hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini, dan teman-
teman angkatan 2013 atas semangat dan kerjasamanya. Penulis juga
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses
penyelesaian Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari dan memohon maaf atas segala kekurangan
pada Tugas Akhir ini. Akhir kata, semoga Tugas Akhir ini dapat
bermanfaat dalam pengembangan keilmuan di kemudian hari.
Penulis
xiii
-----Halaman ini sengaja dikosongkan-----
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN
xv
3.2.2 Rangkaian Sensor Ultrasonik dengan Mikrokontroler ..... 23
3.2.3 Rangkaian Modul GSM dengan Mikrokontroler
ATmega328.................................................................... 25
3.3 Perancangan Software Bagian Transmitter ............................... 25
3.3.1 Perancangan Software Sensor Ultrasonik ........................ 26
3.3.2 Perancangan Software Modul GSM ................................ 28
3.4 Perancangan Hardware Bagian Receiver................................... 30
3.4.1 Perancangan Minimum Sistem Mikrokontroler ATmega
16 .................................................................................. 31
3.4.2 Rangkaian Modul GSM dengan Mikrokontroler ATmega
16 .................................................................................. 32
3.4.3 Running Text .................................................................. 33
3.5 Perancangan Software Bagian Receiver ..................................... 34
BAB IV HASIL UJI COBA ................................................................37
4.1 Uji Coba Sensor Ultrasonik ....................................................... 37
4.2 Uji Coba Modul GSM ............................................................... 39
4.2.1 Uji Coba Modul GSM dengan HP .................................. 39
4.2.2 Uji Coba Modul GSM dengan Modul GSM .................... 40
4.3 Uji Coba Running Text ............................................................. 41
4.4 Uji Coba Sistem ........................................................................ 42
BAB V PENUTUP ..............................................................................45
5.1 Kesimpulan............................................................................... 45
5.2 Saran ....................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 47
LAMPIRAN A LISTING PROGRAM ................................................49
A.1 Listing Program Bagian Transmitter ......................................... 49
A.2 Listing Program Bagian Receiver ............................................. 53
LAMPIRAN B BENTUK ALAT ........................................................61
B.1 Dokumentasi Alat ...................................................................... 61
LAMPIRAN C DATASHEET ..............................................................63
C.1 ATmega328............................................................................... 63
C.2 Sensor Ultrasonik HC - SR04 .................................................... 67
C.3 Modul GSM SIM900................................................................. 70
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.............................................................75
xvi
DAFTAR GAMBAR
HALAMAN
xvii
Gambar 4.5 Uji Coba Running Text menampilkan Angka ................. 42
Gambar 4.6 Uji Coba Sistem Pengukur Ketinggian Air di Sungai
Wonorejo Surabaya ....................................................... 43
xviii
DAFTAR TABEL
HALAMAN
xix
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Permasalahan
Bencana alam banjir merupakan bencana alam yang sangat
meresahkan warga yang bertempat tinggal di sekitar sungai. Kurangnya
informasi keadaan permukaan air sungai yang mengalami pasang
1
kepada masyarakat, membuat masyarakat tidak bersiap siaga dengan
cepat menghadapi banjir dan dapat mengalami kerugian materi seperti
rusaknya barang-barang elektronik dan perabotan lainnya. Selama ini
masyarakat dapat mencegah masuknya air banjir yang datang
kerumahnya dengan cara membuat tanggul di pagar rumah
menggunakan karung yang berisi pasir. Selain itu masyarakat juga
menempatkan barang-barang yang dapat rusak karena air ke tempat
yang lebih tinggi. Dengan masyarakat yang mengetahui ketinggian
permukaan air sungai lebih awal, maka masyarakat juga dapat
mempersiapkan datangnya banjir dengan lebih awal juga, sehingga
kerugian dapat sedikit dicegah.
1.3 Tujuan
Dengan adanya tugas akhir ini, masyarakat dapat mengetahui
tinggi permukaan air sungai tanpa melihat secara langsung ke sungai.
Informasi ketinggian air sungai tersebut digunakan sebagai peringatan
banjir. Sehingga dengan adanya informasi tersebut, masyarakat dapat
bersiap siaga akan datangnya banjir, dan dapat mencegah terjadinya
kerugian yang lebih besar. Masyarakat juga dapat berevakuasi pada saat
permukaan air sungai sangat tinggi untuk menghindari banjir bandang
yang mungkin dapat datang.
1.5 Metodologi
Dalam pelaksanaan tugas akhir rancang bangun sistem peringatan
meluapnya air sungai melalui sms dan running text, ada beberapa
tahapan yang dapat diuraikan. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa
2
tahapan metodologi, yaitu, studi literatur, pembuatan perangkat keras,
pembuatan perangkat lunak, uji coba dan uji ukur, dan yang terakhir
adalah penyusunan laporan berupa buku Tugas Akhir.
Pada tahap studi literatur dipelajari beberapa makalah yang
berkaitan dengan sensor ultrasonic yaitu mempelajari cara kerja dan
karakteristik sensor, mempelajari sistem komunikasi antara
mikrokontroler dengan modul GSM dan penggunaan modul GSM untuk
sms, dan penggunaan running text. Pada tahap pembuatan perangkat
keras dilakukan perancangan alat sesuai dengan data yang telah
didapatkan dari studi literatur. Pada tahap pembuatan perangkat lunak,
dilakukan pembuatan program pada Arduino IDE. Yang terakhir adalah
melakukan pengujian alat yang telah dibuat sehingga dapat diketahui
alat bekerja sesuai dengan perencanaan atau tidak.
Bab I Pendahuluan
Bab ini meliputi latar belakang, permasalahan, tujuan
penelitian, metodologi penelitian, sistematika laporan,
dan relevansi.
3
Bab IV Hasil Uji Coba Sistem
Bab ini memuat hasil uji coba sistem tersebut.
Bab V Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil
pembahasan yang telah diperoleh.
1.7 Relevansi
Hasil yang diperoleh dari tugas akhir ini diharapkan memberikan
solusi alternatif untuk mengurangi dampak banjir dengan cara
menginformasikan kepada masyarakat sekitar sungai agar bersiaga pada
saat permukaan air sungai meluap. Selain itu, dengan adanya tugas akhir
ini dapat menjadi sarana pembelajaran dengan menerapkan hal-hal yang
telah diterima selama di bangku perkuliahan.
4
2 BAB II TEORI DASAR
TEORI DASAR
5
mengukur ketinggian air. Hasil pengukuran ketinggian air sungai
tersebut akan di kirimkan kepada running text dan alarm yang dipasang
pada tempat yang strategis agar informasi tersebut menjangkau wilayah
yang luas. Pengiriman data tersebut dilakukan melalui sms agar dapat
berkomunikasi dengan lokasi yang berjauhan. Running text merupakan
sebuah papan informasi yang terdiri dari led yang disusun dengan cara
tertentu.
Untuk memahami lebih dalam tentang persoalan yang dibahas pada
tugas akhir ini, berikut perlu dijelaskan konsep teori terkait dengan
sistem peringatan meluapnya air sungai melalui sms dan running text.
Uraian teori tersebut meliputi hardware dan software. Dari sisi
hardware terdapat bebrapa komponen yaitu uraian tentang sensor
ultrasonik, mikrokontroler, modul gsm, running text, dan alarm.
Sedangkan pada sisi software terdapat satu software yang digunakan
pada pemrograman mikrokontroler yaitu menggunakan Arduino IDE.
6
Gambar 2.1 Cara Kerja Sensor Ultrasonik
Sensor ultrasonik yang akan digunakan pada tugas akhir ini adalah
HC-SRF04. Sensor tersebut merupakan sensor ultrasonik yang sudah
mencangkup rangkaian transmitter dan receiver. Pada pengukuran
7
maksimum, sensor ini dapat digunakan untuk mengukur jarak hingga
sejauh 4 meter. Alat ini memiliki 4 pin, yaitu pin Vcc, Gnd, Trigger,
dan Echo. Pin Vcc dihubungkan ke kutub positif sumber DC
bertegangan 5V dan Gnd untuk dihubungkan ke kutub negatif. Pin
Trigger berfungsi untuk membuat keluarnya sinyal dari sensor dan pin
Echo digunakan untuk menangkap sinyal pantul dari benda yang
menghalangi. Modul sensor ultrasonik tersebut dapat dilihat pada
gambar 2.2.
Alat ini dapat digunakan dengan cara memberikan tegangan positif
pada pin trigger selama 10uS, maka sensor akan mengirimkan 8 step
sinyal utrasonik dengan frekuensi 40kHz. Selanjutnya, sinyal akan
diterima pada pin echo. Untuk mengukur jarak benda yang
memantulkan sinyal tersebut, maka selisih waktu ketika mengirim dan
menerima sinyal digunakan untuk menentukan jarak benda tersebut. Jika
dalam waktu lebih dari yang ditentukan pin echo tidak menerima
kembali sinyal ultrasonik tersebut, maka tidak ada sesuatu yang
terdeteksi di depan sensor tersebut. Timing diagram dari sensor tersebut
dapat dilihat pada gambar 2.3.
Sensor utrasonik ini akan ditempatkan di tepi sungai. Dengan
rumus tertentu yang dituliskan ke dalam mikrokontroler maka
ketinggian permukaan air akan diketahui. Kemudian data ketinggian air
sungai tersebut diproses oleh mikrokontroler untuk dikirmkan kepada
perangkat lain melalui sms.
8
2.3 Mikrokontroler
Dalam merancang aplikasi elektronika digital dibutuhkan sebuah
alat/komponen yang dapat menghitung, mengingat, dan mengambil
pilihan serta digunakan sebagai pemrosesan data. Mikrokontroler adalah
sebuah chip yang dapat menerima sinyal input, mengolahnya dan
memberikan sinyal output sesuai dengan program yang diisikan ke
dalamnya.
Sinyal input mikrokontroler berasal dari sensor yang merupakan
informasi dari lingkungan sedangkan sinyal output ditujukan kepada
aktuator yang dapat memberikan efek ke lingkungan. Jadi secara
sederhana mikrokontroler dapat diibaratkan sebagai otak dari suatu
perangkat/produk yang mampu berinteraksi dengan lingkungan
sekitarnya. ATmega merupakan sebuah chip mikrokontroler 8 bit.
Beberapa tipe mikrokontroler yang sama dengan ATMega8 ini antara
lain ATMega8535, ATMega16, ATMega32, ATmega328, yang
membedakan antara mikrokontroler diantaranya, ukuran memori,
banyaknya pin input/output, peripherial (USART, timer, counter, dll).
Dari segi ukuran fisik, ATMega328 memiliki ukuran fisik lebih kecil
dibandingkan dengan beberapa mikrokontroler diatas. Bentuk fisik dari
Atmega328 dapat dilihat pada gambar 2.4 dibawah ini. Pada gambar 2.5
di bawah ini, chip Atmega328 memiliki 3 buah port utama yang menjadi
input atau output yaitu port B, port C, port D dengan total pin sebanyak
23 pin.
9
Mikrokontroler ini memiliki beberapa fitur antara lain:
Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable
Read Only Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan
data semi permanen karena EEPROM tetap dapat menyimpan
data meskipun catu daya dimatikan,
Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB,
Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM
(Pulse Width Modulation) output,
32 x 8-bit register serba guna,
Dengan clock 16 MHz kecepatan mencapai 16 MIPS,
32 KB Flash memory dan pada arduino memiliki bootloader
yang menggunakan 2 KB dari flash memori sebagai
bootloader, dan
130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam
satu siklus clock.
10
40 kaki pin. Bentuk fisik dari ATmega16 dapat dilihat pada gambar 2.6
dibawah ini.
Konfigurasi pin ATmega16 pada tipe DIP 40 pin dapat dilihat pada
gambar 2.7 berikut. Atmega16 mempunyai 8 pin untuk port A0 hingga
A7, 8 pin untuk port B0 hingga B7, 8 pin untuk port C0 hingga C7, 8 pin
untuk port D0 hingga D7, dan pin lainnya untuk sumber tegangan dan
pin untuk xtal.
11
2.4 Modul GSM
GSM merupakan teknologi komunikasi selular. Teknologi ini
seringkali diterapkan pada komunikasi bergerak, khususnya telepon
genggam. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi selular
sekaligus sebagai teknologi yang paling banyak digunakan orang di
seluruh dunia. Baik sistem yang menggunakan jaringan selular berbasis
di sekitar stasiun siaran atau teknologi satelit yang terhubung ke sinyal
dari orbit, keduanya dapat menjadi bagian dari jaringan GSM. Telepon
selular yang menggunakan teknologi jenis ini pada dasarnya
menggunakan Subscriber Identify Module Card (SIM Card). Salah satu
fungsi utama dari jaringan GSM adalah untuk memfasilitasi akses yang
lebih mudah pada platform seluler dan satelit di seluruh jalur
internasional.
Layanan pesan singkat atau yang biasa disebut dengan sms (Short
Message Service) adalah sebuah fasilitas untuk mengirim suatu pesan
dan menerima suatu pesan pendek. Umumnya, sms dilakukan melalui
telepon genggam. Sebuah pesan sms mempunyai ukuran maksimal
dalam sekali pengiriman. Sesuai dengan namanya, pesan singkat ini
hanya mampu maksimal mengirimkan 160 karakter dalam setiap
pengiriman. Adapula beberapa metode untuk mengirim pesan yang lebih
dari 160 karakter, tetapi seorang pengguna harus membayar lebih dari
sekali. Sms bisa pula untuk mengirim gambar, suara dan video, sms
dengan bentuk tersebut disebut dengan MMS. Layanan sms
memudahkan sesorang untuk mengirimkan pesan kepada ponsel lainnya
yang berjarak sangat jauh. Hal tersebut menjadi kelebihan untuk
menutupi kekurangannya yaitu dengan pengiriman maksimal 160
karakter setiap pengiriman jika dibandingkan dengan perangkat
komunikasi wireless lainnya seperti wifi, bluetooth, dan infrared.
Mikrokontroler dapat mengirimkan pesan singkat tersebut dengan
menggunakan sebuah modul yang memiliki teknologi GSM. Modul
tersebut memungkinkan mikrokontroler untuk mengirimkan pesan ke
mikrokontroler lain maupun ke telepon genggam. Modul GSM sangat
beragam di pasaran, dengan keunggulannya masing-masing. Pada tugas
akhir ini, modul gsm dengan tipe SIM900 yang akan digunakan untuk
berkomunikasi melalui sms. Bentuk fisik modul tersebut dapat dilihat
pada gambar 2.8 dibawah ini.
12
Gambar 2.8 Modul GSM SIM900
13
2.5 Running Text
Susunan led yang menyala secara beraturan untuk membentuk
suatu karakter huruf ataupun angka dan gambar dapat disebut dengan
running text. Alat ini berfungsi untuk menampilkan sebuah informasi.
Contoh bentuk fisik running text tersebut dapat dilihat ada gambar di
bawah 2.9 ini.
14
mengizinkan arus listrik mengalir ke satu arah dan tidak ke arah
sebaliknya.
Bila led diberikan arus terbalik, hanya akan ada sedikit arus yang
melewati chip led tersebut. Hal tersebut menyebabkan led tidak akan
mengeluarkan cahaya, bahkan dapat menyebabkan led tersebut rusak.
Meskipun tegangan maju yang diberikan, led dapat rusak jika besar
tegangan tersebut melebihi batas dari tegangan led yang telah
ditentukan.
Desain rangkaian sirkuit elektronika yang menggunakan led dapat
disusun secara seri maupun paralel. Sebuah led yang disusun secara
berjajar dengan jumlah tertentu dapat disebut dengan led matrix. Bentuk
fisik dari led tersebut dapat dilihat pada gambar 2.10.
Led matrix yang akan digunakan pada running text untuk
menampilkan data ketinggian air dan untuk menampilkan pesan
kesiagaan akan terjadinya banjir tersebut berdimensi 8x40 piksel dengan
total 320 buah led yang akan dipakai. Led matrix 8x40 tersebut disusun
menggunakan 5 led matrix berdimensi 8x8 yang ada di pasaran secara
memanjang. Led matrix tersebut dapat dilihat pada gambar 2.11. Led
matrix tersebut dapat menampilkan sebuah pesan dikarenakan sistem
menyalakan led tersebut yang diatur sedemikian rupa. Pengaturan nyala
led tersebut dituliskan pada program yang akan menjadi kontroler
running text. Pesan yang tampil pada running text tersebut yang akan
menjadi peringatan akan terjadinya kenaikan permukaan air sungai. Hal
15
tersebut dapat membuat masyarakat dapat mempersiapkan lebih awal
untuk mengurangi kerugian akibat banjir.
16
menggunakan programming environment turunan dari bahasa
pemrograman C yang mudah dimengerti. Tampilan dari Arduino IDE
dapat dilihat pada gambar 2.12. Arduino IDE terdiri dari editor
program, dan beberapa option pada toolbar. Editor program merupakan
sebuah window yang memungkinkan pengguna menulis dan mengedit
program. Pada toolbar terdapat beberapa pilihan untuk mengatur pada
port berapa Arduino berhubungan dengan komputer, bagian verify dan
upload. Pilihan verify berfungsi untuk mendeteksi jika terdapat
kesalahan pada penulisan program yang terdapat pada bagian editor
program. Jika program terdapat kesalahan, maka akan muncul
peringatan. Program dapat diunggah ke papan mikrokontroler jika sudah
benar.
17
Gambar 2.12 Tampilan Arduino IDE
18
3 BAB III PERANCANGAN SISTEM KONTROL
19
Sistem dari alat ini dapat dilihat pada gambar 3.1. Pada bagian
transmitter berfungsi untuk mengirimkan data yang berisi ketinggian
permukaan air sungai kepada bagian receiver. Sensor ultrasonik
digunakan untuk mendeteksi ketinggian permukaan air yang akan
ditempatkan pada pinggiran tanggul sungai. Kemudian ketinggian
permukaan tersebut diproses oleh mikrokontroler ATmega328 yang
diprogram oleh Arduino IDE. Data tersebut akan diproses untuk
kemudian dikirimkan kepada running text melalui sms menggunakan
modul GSM. Selain dikirimkan kepada running text, sms ini akan
dikirimkan kepada masyarakat yang nomor teleponnya telah di
daftarkan. Nomor yang telah di daftarkan tersebut akan dimasukkan ke
dalam program bagian transmitter. Untuk berkomunikasi melalui sms,
sistem ini menggunakan dua buah modul GSM dengan tipe SIM900.
Satu modul berada pada bagian transmitter yang ditempatkan pada
sungai, sedangkan yang lainnya berada di bagian receiver yaitu dekat
dengan running text.
Permukaan air sungai akan selalu berubah-ubah setiap waktu,
maka pengukuran ketinggian permukaan air tersebut tidak dilakukan
sekali, melainkan dilakukan berkali-kali dan akan diambil rata-rata.
Hasil data rata-rata tersebut yang akan dikirimkan kepada modul GSM
pada bagian receiver melalui sms dan akan ditampilkan pada running
text. Pada bagian transmitter juga terdapat beberapa indikator yang
dapat mewakili ketinggian permukaan air. Terdapat 5 indikator yaitu 2
buah led yang berwarna hijau, 2 buah led yang berwarna kuning, dan 1
led yang berwarna merah. Led hijau pertama menunjukkan bahwa
permukaan air sungai berada lebih dari 2 meter dibawah tanggul atau
sensor ultrasonik. Led hijau kedua merupakan kondisi dimana
permukaan air berada diantara 1,5 meter hingga 2 meter dibawah
tanggul. Kondisi ketiga akan mengaktifkan led berwarna kuning, yaitu
pada saat permukaan air sungai berada diantara ketinggian 1 meter
hingga 1,5 meter dibawah permukaan tanggul. Kondisi keempat diwakili
oleh led yang berwarna kuning kedua, pada saat led ini aktif dapat
berarti bawah permukaan air sungai berada diantara 0,5 meter hingga 1
meter dibawah tanggul atau sensor ultrasonik. Pada kondisi keempat
bagian transmitter akan mengirimkan sms kepada masyarakat yang telah
terdaftar. Pada inidikator terakhir yang berwarna merah menunjukkan
bahwa permukaan air sungai telah meluap hingga pada ketinggian antara
0 hingga 0,5 meter dibawah sensor ultrasonik. Pada kondisi ini bagian
transmitter tidak hanya mengirimkan data ketinggian air sungai kepada
20
running text melainkan juga mengirimkan sms untuk mengaktifkan
alarm yang berupa buzzer. Pada kondisi seperti ini tokoh masyakarat
juga dapat menghimbau masyarakat lain untuk segera bertindak. Bahkan
dapat melakukan pengungsian jika banjir sudah sangat tinggi agar tidak
menimbulkan korban jiwa.
Perancangan alat pada tugas akhir ini akan dibagi menjadi dua
bagian besar yaitu bagian transmitter dan bagian receiver. Masing-
masing bagian tersebut membutuhkan beberapa komponen pokok yaitu :
1. Mikrokontroler, pada tugas akhir ini menggunakan dua buah
mikrokontroler yaitu ATmega 328 yang berfungsi sebagai pusat
kendali pada bagian transmitter dan ATmega 16 pada bagian
receiver.
2. Sensor ultrasonik, berfungsi sebagai pengukur ketinggian air
sungai.
3. Modul GSM, berungsi sebagai alat komunikasi antara bagian
transmitter dan receiver.
4. Rangkaian Running Text, perangkat ini berfungsi untuk
menampilkan informasi pada bagian receiver.
5. Alarm, berfungsi sebagai tanda bahwa air sungai meluap.
21
untuk memudahkan pengguna pada saat ingin menghubungkan port
dengan sensor yang sebagai input atau menghubungkannya dengan
output. Untuk menghubungkan pinhead dengan kedua hal tersebut dapat
disambung menggunakan kabel jumper. Selain itu, rangkaian ini juga
dilengkapi dengan rangkaian kristal 16 MHz untuk menambah
kecepatan proses dari chip yang dipakai. Kristal tersebut dipasang secara
paralel pada pin B6 (kaki 9) dan B7 (kaki 10), dengan rangkaian
kapasitor 22pF. Program yang diisikan kepada rangkaian sistem
minimun ini harus melalui sebuah perangkat yang disebut dengan
downloader. Rangkaian tersebut bertugas untuk menjadi perantara
antara komputer dengan rangkaian minimum sistem untuk mentransfer
program. Untuk menghubungkan rangkaian sistem minimun dengan
downloader dibutuhkan beberapa pin untuk berkomunikasi yaitu pin B3
sebagai MOSI (kaki 17), B4 sebagai MISO (kaki 18), B5 sebagai SCK
(kaki 19), C6 sebagai RESET (kaki 1), Vcc (kaki 7), dan Gnd (kaki 8).
Rangkaian sistem minimum ini dapat dilihat pada gambar 3.2.
22
regulator menggunakan IC LM7805. Rangkaian tersebut dapat dilihat
pada gambar 3.3.
23
yang ada di depan sensor. Sesuai dengan hal tersebut, sensor ultrasonik
ini memiliki dua kaki komponen yang digunakan untuk mengeluarkan
gelombang dan menerima gelombang. Kaki tersebut adalah kaki trigger
dan echo. Agar dapat mengeluarkan gelombang ultrasonik dari modul
tersebut, kaki trigger harus di berikan pulse dengan panjang minimal 10
uS. Kaki echo berfungsi untuk menerima pulse yang terjadi akibat
pantulan dari benda yang terdeteksi. Setelah kaki trigger diperintahkan
untuk mengirimkan gelombang, maka setelah itu pin echo akan otomatis
berubah dari keadaan logika “0” menjadi logika “1”. Jika logika “1”
pada pin echo tersebut melebihi dari 36 mS maka dapat disimpulkan
bahwa tidak ada benda yang terdeteksi yang berada di depan sensor.
Selain kedua pin tersebut tentunya modul sensor ini dilengkapi
dengan kaki pin yang berfungsi sebagai sumber tegangan yaitu pin Vcc
dan pin Gnd. Pin trigger pada modul sensor ini dihubungkan pada port
B4 (kaki 18) pada ATmega328, sedangkan pin echo dihubungkan pada
port B5 (kaki 19). Rangkaian ini dapat dilihat pada gambar 3.5 dibawah
ini.
24
3.2.3 Rangkaian Modul GSM dengan Mikrokontroler ATmega328
Perangkat inilah yang memungkinkan bagian transmitter dan
receiver dapat saling berkomunikasi melalui sms. Untuk dapat
melakukan komunikasi melalui sms, modul GSM memerlukan beberapa
kaki yang dihubungkan dengan mikrokontroler yaitu salah satunya
adalah kaki untuk catu daya. Selain itu modul GSM memerlukan 2 buah
pin TX dan RX untuk berkomunikasi secara serial dengan
mikrokontroler. Skematik hubungan antara modul GSM dengan
mikrokontroler dapat dilihat pada gambar 3.6 dibawah ini.
25
terlebih dahulu membuat flow chart. Dengan membuat flow chart, aliran
pembuatan program akan lebih jelas dan mudah dipahami.
26
Untuk mendapatkan jarak, durasi tersebut dikalikan dengan
0,0172. Angka tersebut didapatkan dengan cara durasi dikalikan dengan
kecepatan suara di udara yaitu sebesar 344 m/detik dan dibagi dengan 2.
Dibagi dengan 2 dikarenakan durasi yang dihasilkan tersebut merupakan
waktu yang ditempuh mulai dari gelombang ultrasonik dikimkan dan
kembali.
Jarak yang telah didapatkan akan disimpan pada sebuah array yang
nanti akan dihitung nilai rata-rata pada saat pengukuran telah mencapai
100x. Penggunaan rata-rata tersebut berguna untuk mendapatkan hasil
jarak permukaan air sungai yang tidak stabil. Flow chart dari program
ultrasonik ini dapat dilihat pada gambar 3.7. Inisialisasi tersebut terdiri
dari variabel dan pin yang akan dipakai seperti pada program yang
terdapat di dalam “void setup()”. Array yang akan digunakan untuk
mengumpulkan data jarak sebanyak 100x mempunyai nama
“kumpulandata[]” dengan tipe data int karena membutuhkan nilai
positif. Pin trigger tersebut ditempatkan pada pin 12 dan pin untuk echo
ditempatkan pada pin 13. Pin trigger berfungsi untuk mengaktifkan
ultrasonik agar mengirimkan gelombang ultrasonik sehingga pin
tersebut difungsikan sebagai output dengan cara menuliskan perintah
“pinMode(trig,OUTPUT)”, sedangkan pin echo difungsikan sebagai
input. Difungsikan sebagai input karena pin tersebut akan menerima
nilai “1” yang diberikan oleh sensor ultrasonik. Terdapat perintah “for”
pada barisan terakhir berfungsi hanya untuk memastikan bahwa di
dalam array yang akan digunakan untuk menyimpan hasil jarak tersebut
bernilai 0.
Fungsi perintah digitalWrite adalah memerintahkan pin bernilai
“1” atau “0”, jika ingin bernilai “1” maka dapat ditulis “HIGH”,
sedangkan “LOW” digunakan untuk memberikan nilai “0” pada pin.
Untuk menghitung durasi pada saat pin echo bernilai 1 dapat
menggunakan perintah “pulseIn” seperti pada baris ke 7 pada program
utama sensor ultrasonik. Durasi yang akan dihasilkan tersebut dalam
satuan mikrosekon (us), sehingga untuk mengkonversi durasi tersebut
menjadi jarak dalam satuan centimeter (cm) dapat dikalikan dengan
0,0172 seperti pada baris ke 10.
Jarak yang telah dihitung akan disimpan di dalam array. Agar data
jarak tersebut dapat disimpan ke dalam array yaitu harus bernilai lebih
dari 0. Pengukuran tersebut akan diulang berkali-kali secara otomatis
dan disimpan hingga array “kumpulandata[]” mencapai maksimum.
Pengukuran tersebut dapat berulang menyimpan data karena terdapat
27
program yang berada pada baris ke15 hingga 18 yang menambahkan
selalu isi dari array tersebut. Pengaturan banyaknnya pengukuran
tersebut dapat diatur pada awal inisialisasi dengan merubah nilai pada
“jmlhbaca”. Jika pengukuran telah berulang kali sebanyak yang
ditentukan pada nilai yang tertera di “jmlhbaca” seperti yang tertera
pada perintah “if (isidata>=jmlhbaca)” yang terdapat pada baris akhir
maka dapat berarti bahwa jika array sudah penuh. Setelah syarat tersebut
terpenuhi maka akan melakukan program yang berada dibawahnya yaitu
mencari rata-rata dari seluruh pengukuran. Program tersebut akan
berulang-ulang secara otomatis dikarenakan seluruh program utama
tersebut berada di dalam “void loop()”
28
Gambar 3.10 Flow Chart untuk modul GSM
29
adalah memilih atau mengatur format sms yang akan digunakan untuk
mengirim sms maupun menerima sms dengan perintah “AT+CMGF”
seperti pada baris ke empat yang terdapat di program utama modul
GSM. Terdapat dua format sms yang dapat digunakan yaitu mode PDU
jika pada perintah tersebut diberi nilai “0” dan mode text jika pada
perintah tersebut diberi nilai “1”. Setelah itu dilakukan perintah keluar
atau escape dengan menuliskan angka desimal “26” yang mempunyai
arti keluar pada tipe data karakter. Program ini akan dilaksanakan
apabila jarak permukaan air sungai berada di antara 0 hingga 1 meter
dibawah tanggul atau dibawah sensor.
Data ketinggian yang akan dikirimkan kepada running text berbeda
dengan yang akan dikirimkan kepada masyarakat. SMS yang akan selalu
dikirimkan kepada running text pada saat keadaan permukaan air berada
pada ketinggian 0 hingga 4 meter. Data ketinggian air tersebut akan
diperbarui setiap beberapa menit sekali. Perintah yang digunakan untuk
mengirimkan SMS kepada running text dengan yang digunakan untuk
mengirim SMS kepada nomor HP masyarakat adalah sama. Namun isi
dari sms tersebut berbeda, pada SMS yang dikirimkan kepada running
text ini terdapat tanda pagar “#” pada akhir kalimatnya. Tetapi tanda
tersebut tidak ditampilkan pada running text. Tanda tersebut digunakan
untuk memberikan tanda bahwa isi kalimat dari SMS tersebut telah
berakhir dan siap untuk ditampilkan pada running text.
Pada keadaan permukaan air sungai berada di antara 0 meter
hingga 0,5 meter buzzer yang berfungsi sebagai alarm akan aktif. Untuk
mengaktifkan buzzer ini, terdapat SMS yang menjadi tanda agar dapat
memerintahkan alarm untuk aktif. Mikrokontroler yang sebagai otak
dari bagian receiver tersebut akan mengaktifkan buzzer jika mendapat
SMS yang berisi tanda seru “!” seperti pada baris ke sembilan yang
tedapat di dalam program SMS untuk alarm.
30
sungai dapat mengetahui ketinggian air sungai agar dapat bersiap siaga.
Peralatan yang dibutuhkan untuk merancang bagian receiver ini adalah
minimum sistem ATmega16, modul GSM, dan running text.
31
Rangkaian minimum sistem ini memimliki kristal eksternal sebesar
16MHz. Minimum sistem ATmega16 juga kompatibel dengan beberapa
chip mikrokontroler lainnya, salah satunya adalah IC mikrokontroler
ATmega32. Minimum sistem tersebut kompatibel dikarenakan
memiliki posisi pin dan jumlah pin yang sama yaitu memiliki 40 buah
pin, namun perbedaannya hanya pada alokasi memorinya saja. Gambar
3.15 merupakan rangkaian minimum sistem dari mikrokontroler
ATmega16.
32
Seperti halnya pada bagian transmitter, bagian receiver juga
memiliki modul GSM untuk berkomunikasi melalui sms. Hanya saja
pada bagian ini, modul GSM hanya bersifat sebagai penerima data.
Untuk menggunakan modul GSM, mikrokontroler hanya perlu
menghubungkan beberapa pin yaitu 2 pin untuk komunikasi serial TX
RX dan pin lainnya sebagai catu daya. Lokasi pin mikrokontroler
ATmega16 yang digunakan untuk berhubungan dengan modul GSM
tentunya berbeda dengan mikrokontroler yang mengganak chip
ATmega328. Skematik hubungan antara modul GSM dengan
mikrokontroler ATmega16 dapat dilihat pada gambar 3.16.
33
Untuk menampilkan kalimat pada running text ini membutuhkan
masukan kalimat yang berada di dalam array dengan tipe data string.
Oleh karena itu, sms yang berupa karakter yang diterima oleh
mikrokontroler pada bagian receiver melalui komunikasi serial tersebut
harus dimasukkan ke dalam array dengan tipe data string agar dapat
ditampilkan pada running text. Sebelum karakter tersebut dapat diterima
oleh mikrokontroler, modul GSM di program terlebih dahulu dengan
perintah AT agar dapat menerima sms.
34
ditambah 1, hingga jumlah pada inisialisasi petik adalah 6 maka
program akan dilanjutkan untuk membuat array kalimat untuk
ditampilkan pada running text. Karakter yang diterima sebelum tanda
petik berjumlah 6 diabaikan karena bukan isi dari sms tersebut
melainkan keterangan lain dari sms tersebut.
35
untuk menerima karakter dan membuat array tersebut dapat dilihat pada
gambar 3.20. Pada program ini tanda pagar yang terdapat pada isi sms
akan digunakan. Flow chart diawali seperti biasa dengan inisialisasi
yang kemudian akan dilanjutkan dengan menerima karakter. Masing-
masing karakter tersebut akan dibandingkan apakah karakter tersebut
berupa tanda pagar (#). Array yang akan dibangun mempunyai nama
“kalimat”. Kalimat tersebut merupakan penjumlahan dari karakter -
karakter yang telah didapatkan. Karakter tersebut akan terus menerus
ditambahkan hingga karakter yang diterima sama dengan tanda pagar.
Ketika sama dengan tanda pagar maka keluaran dari program adalah
array dengan nama “kalimat” yang akan diproses oleh program running
text untuk ditampilkan. Pada gambar 3.21 merupakan program yang
akan digunakan untuk mendeteksi isi dari sms.
36
4 BAB IV
HASIL UJI COBA
Dalam perencanaan dan pembuatan pada suatu sistem, uji ukur dan
uji coba alat merupakan bagian yang sangat penting. Hal tersebut
ditujukan untuk mengetahui kinerja dari setiap komponen pendukung
yang dibuat dan sistem tersebut sudah sesuai dengan yang telah
direncanakan atau belum. Dengan hasil yang telah dilakukan pada uji
coba sistem dan setiap komponen tersebut dapat digunakan sebagai
proses evaluasi sehingga akan dapat dilakukan langkah-langkah positif
untuk membawa alat ini kearah yang lebih baik. Pada bab ini akan
dibahas mengenai uji coba dan pengukuran pada komponen yang
mendukung pembuatan tugas akhir ini. Bab ini dibagi menjadi empat
bagian. Pada bagian pertama akan dijelaskan mengenai uji coba sensor
ultrasonik. Pada bagian kedua akan dijelaskan tentang uji coba pada
modul GSM yang digunakan untuk sms. Ketiga merupakan bagian yang
menjelaskan tentang uji coba running text. Kemudian yang terakhir akan
dijelaskan mengenai uji coba sistem secara keseluruhan yaitu sistem
untuk peringatan meluapnya air sungai.
37
Gambar 4.1 Uji Coba Sensor Ultrasonik
Uji coba ini dilakukan dengan cara mendeteksi permukaan air yang
jaraknya telah ditentukan dengan mistar seperti pada gambar 4.1 diatas.
Hasil pengukuran tersebut terdapat pada tabel 4.1 di bawah ini.
38
9 25 cm 1493 us 25 cm
10 27 cm 1593 us 27 cm
11 30 cm 1761 us 30 cm
39
Gambar 4.2 Tampilan Data pada HP
40
Gambar 4.3 Uji Coba Running Text melalui SMS
41
Jarak permukaan air yang akan ditampilkan pada running text akan
berbentuk angka. Untuk itu papan running text ini perlu untuk dilakukan
uji coba menampilkan angka, agar dapat mengetahui berfungsinya papan
running text dalam menampilkan angka.
42
Gambar 4.6 Uji Coba Sistem Pengukur Ketinggian Air di Sungai Wonorejo
Surabaya
43
-----Halaman ini sengaja dikosongkan-----
44
5 BAB V PENUTUP
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil uji coba alat sistem peringatan meluapnya air sungai
melalui sms dan running text dapat diambil kesimpulan diantaranya
yaitu :
5.2 Saran
Dari pengamatan selama pengerjaan tugas akhir ini terdapat
beberapa saran diantaranya yaitu :
45
c. Sebaiknya membuat desain peralatan pada sistem ini yang dapat
tahan terhadap air, agar peralatan tidak mengalami kerusakan pada
saat terjadi hujan.
46
DAFTAR PUSTAKA
47
-----Halaman ini sengaja dikosongkan-----
48
6 LAMPIRAN A
LISTING PROGRAM
#define trig 12
#define echo 13
#include <SoftwareSerial.h>
SoftwareSerial SIM900(3, 4);
String stringsatu, stringdua, stringtiga, stringempat;
const int jmlhbaca = 100;
int kumpulandata[jmlhbaca];
int isidata = 0;
int total = 0;
int jarakrata2 = 0;
int durasi = 0;
int jarak = 0;
const int byknmr = 2;
String nomorhp[byknmr]={"6289633770047","6285655673879"};
void setup() {
pinMode(trig, OUTPUT);
pinMode(echo, INPUT);
pinMode(0,OUTPUT);
pinMode(1,OUTPUT);
pinMode(2,OUTPUT);
pinMode(5,OUTPUT);
pinMode(6,OUTPUT);
for (int i = 0; i < jmlhbaca; i++) {
kumpulandata[i] = 0;}
SIM900.begin(19200);
}
void kirimSMSRT()
{
SIM900.print("AT+CMGF=1\r");
49
delay(100);
stringsatu = String ("AT + CMGS = \"+");
stringdua = String ("\"");
SIM900.println(stringsatu + "6285804962432" + stringdua);
delay(100);
stringtiga = String(" KETINGGIAN PERMUKAAN AIR ");
stringempat = String(" CM DIBAWAH TANGGUL#");
SIM900.println(stringtiga + jarak + stringempat);
delay(100);
SIM900.println((char)26);
delay(100);
SIM900.println();
delay(10000);
void kirimSMSBZ()
{
SIM900.print("AT+CMGF=1\r");
delay(100);
stringsatu = String ("AT + CMGS = \"+");
stringdua = String ("\"");
SIM900.println(stringsatu + "6285804962432" + stringdua);
delay(100);
SIM900.println("!");
delay(100);
SIM900.println((char)26);
delay(100);
SIM900.println();
delay(10000);
void kirimSMS()
{
for(int x=0;x<byknmr;x++){
SIM900.print("AT+CMGF=1\r");
delay(100);
50
stringsatu = String ("AT + CMGS = \"+");
stringdua = String ("\"");
SIM900.println(stringsatu + nomorhp[x] + stringdua);
delay(100);
stringtiga = String("KETINGGIAN PERMUKAAN AIR ");
stringempat = String(" CM DIBAWAH TANGGUL.");
SIM900.println(stringtiga + jarak + stringempat);
delay(100);
SIM900.println((char)26);
delay(100);
SIM900.println();
delay(10000);
}
}
void loop() {
digitalWrite(trig, LOW);
delayMicroseconds(2);
digitalWrite(trig, HIGH);
delayMicroseconds(10);
digitalWrite(trig, LOW);
durasi = pulseIn(echo, HIGH);
Serial.print(durasi);
Serial.println(" us");
jarak = durasi*0.0172;
if (jarak>=0){
Serial.print("jarak : ");
Serial.println(jarak, DEC);
delay(10);
total= total - kumpulandata[isidata];
kumpulandata[isidata] = jarak;
total= total + kumpulandata[isidata];
isidata = isidata + 1;
51
delay(200);
if (jarakrata2>=0){
kirimSMSRT();
if (jarakrata2>=20){
digitalWrite(0,HIGH);
digitalWrite(1,LOW);
digitalWrite(2,LOW);
digitalWrite(5,LOW);
digitalWrite(6,LOW);
delay(500);
}
else if (jarakrata2>=15&&jarakrata2<20){
digitalWrite(0,LOW);
digitalWrite(1,HIGH);
digitalWrite(2,LOW);
digitalWrite(5,LOW);
digitalWrite(6,LOW);
delay(500);
}
else if (jarakrata2>=10&&jarakrata2<15){
digitalWrite(0,LOW);
digitalWrite(1,LOW);
digitalWrite(2,HIGH);
digitalWrite(5,LOW);
digitalWrite(6,LOW);
delay(500);
}
else if (jarakrata2>=5&&jarakrata2<10){
digitalWrite(0,LOW);
digitalWrite(1,LOW);
digitalWrite(2,LOW);
digitalWrite(5,HIGH);
digitalWrite(6,LOW);
52
delay(500);
kirimSMS();
delay(5000);
}
else if (jarakrata2>=0&&jarakrata2<5){
digitalWrite(0,LOW);
digitalWrite(1,LOW);
digitalWrite(2,LOW);
digitalWrite(5,LOW);
digitalWrite(6,HIGH);
delay(500);
kirimSMS();
kirimSMSBZ();
delay(5000);
}
delay(15000);
}
}}
}
#include <stdlib.h>
#include <avr/io.h>
#include <util/delay.h>
#include <avr/interrupt.h>
int j,waktu,k,z;
53
int jmlhdt;
volatile int bstat=0, buzzon=0;
unsigned long toverflow;
unsigned char col,h;
unsigned char temp[300];
unsigned char data[222]=
{
0x7E, 0x11, 0x11, 0x11, 0x7E, 0x00, // A
0x7F, 0x49, 0x49, 0x49, 0x36, 0x00, // B
0x3E, 0x41, 0x41, 0x41, 0x22, 0x00, // C
0x7F, 0x41, 0x41, 0x22, 0x1C, 0x00, // D
0x7F, 0x49, 0x49, 0x49, 0x41, 0x00, // E
0x7F, 0x09, 0x09, 0x09, 0x01, 0x00, // F
0x3E, 0x41, 0x49, 0x49, 0x7A, 0x00, // G
0x7F, 0x08, 0x08, 0x08, 0x7F, 0x00, // H
0x00, 0x41, 0x7F, 0x41, 0x00, 0x00, // I
0x20, 0x40, 0x41, 0x3F, 0x01, 0x00, // J
0x7F, 0x08, 0x14, 0x22, 0x41, 0x00, // K
0x7F, 0x40, 0x40, 0x40, 0x40, 0x00, // L
0x7F, 0x02, 0x0C, 0x02, 0x7F, 0x00, // M
0x7F, 0x04, 0x08, 0x10, 0x7F, 0x00, // N
0x3E, 0x41, 0x41, 0x41, 0x3E, 0x00, // O
0x7F, 0x09, 0x09, 0x09, 0x06, 0x00, // P
0x3E, 0x41, 0x51, 0x21, 0x5E, 0x00, // Q
0x7F, 0x09, 0x19, 0x29, 0x46, 0x00, // R
0x46, 0x49, 0x49, 0x49, 0x31, 0x00, // S
0x01, 0x01, 0x7F, 0x01, 0x01, 0x00, // T
0x3F, 0x40, 0x40, 0x40, 0x3F, 0x00, // U
0x1F, 0x20, 0x40, 0x20, 0x1F, 0x00, // V
0x3F, 0x40, 0x38, 0x40, 0x3F, 0x00, // W
0x63, 0x14, 0x08, 0x14, 0x63, 0x00, // X
0x07, 0x08, 0x70, 0x08, 0x07, 0x00, // Y
0x61, 0x51, 0x49, 0x45, 0x43, 0x00, // Z
0x3E, 0x51, 0x49, 0x45, 0x3E, 0x00, // 0
0x00, 0x42, 0x7F, 0x40, 0x00, 0x00, // 1
0x42, 0x61, 0x51, 0x49, 0x46, 0x00, // 2
0x21, 0x41, 0x45, 0x4B, 0x31, 0x00, // 3
0x18, 0x14, 0x12, 0x7F, 0x10, 0x00, // 4
0x27, 0x45, 0x45, 0x45, 0x39, 0x00, // 5
54
0x3C, 0x4A, 0x49, 0x49, 0x30, 0x00, // 6
0x01, 0x71, 0x09, 0x05, 0x03, 0x00, // 7
0x36, 0x49, 0x49, 0x49, 0x36, 0x00, // 8
0x06, 0x49, 0x49, 0x29, 0x1E, 0x00, // 9
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, //
};
volatile unsigned char RxBuff[200];
volatile unsigned char kalimat[200];
volatile int RxComplete, index, petik;
void init_uart()
{
UBRRH = (BAUDRATE>>8);
UBRRL = BAUDRATE;
UCSRB|= (1<<TXEN)|(1<<RXEN)|(1 << RXCIE );
UCSRC|= (1<<URSEL)|(1<<UCSZ0)|(1<<UCSZ1);
}
void clock()
{
PORTD |= (1<<PD3);
PORTD &= ~(1<<PD3);
}
ISR(USART_RXC_vect)
{
char c = UDR;
if(c == '#')
{
55
scanHuruf();
}
void scanHuruf()
{
j = 0;
for(int x=0; x<300; x++) temp[x] = 0;
56
for(h=0; h<strlen(kalimat); h++)
{
int i = kalimat[h];
if(i==32) k=216;
else if(i>57) k=(i-65)*6;
else k=(i-47)*6+150;
void init_timer0()
{
TCCR0 |= (1 << CS02);
TCNT0 = 0;
toverflow = 0;
}
ISR(TIMER0_OVF_vect)
{
toverflow++;
if(buzzon > 0 && buzzon < 20 && bstat == 1 && toverflow >=
244)
{
PORTD &= ~(1<<PD4);
bstat= 0;
toverflow = 0;
buzzon++;
}
57
else if(buzzon > 0 && buzzon < 20 && bstat == 0 &&
toverflow >= 244)
{
PORTD |= (1<<PD4);
bstat= 1;
toverflow = 0;
buzzon++;
}
else if(buzzon >= 20)
{
buzzon = 0;
PORTD &= ~(1<<PD4);
}
}
int main()
{
DDRA=0xff;
DDRC=0xff;
DDRD=0xff;
PORTA=0x00;
PORTC=0x00;
PORTD=0x00;
init_uart();
init_timer0();
sei();
uart_puts("AT+CMGF=1\n\r");
_delay_ms(500);
uart_puts("AT+CNMI=2,2,0,0,0\n\r");
_delay_ms(500);
while(1)
{
58
jmlhdt = strlen(kalimat)*6-1;
z = temp[0];
59
-----Halaman ini sengaja dikosongkan-----
60
7 LAMPIRAN B
BENTUK ALAT
61
Tampilan Modul GSM pada Baian Receiver
62
8 LAMPIRAN C
DATASHEET
C.1 ATmega328
63
64
65
66
C.2 Sensor Ultrasonik HC - SR04
67
68
69
C.3 Modul GSM SIM900
70
71
72
73
-----Halaman ini sengaja dikosongkan-----
74
9 DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Haris Inmas Ryandi
TTL : Surabaya, 20 September
1995
Jenis Kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Alamat : Jl. Wono Ayu 8 / 106
Rungkut, Surabaya
Telp/HP : 089633770047
E-mail : harisinmasryandi@gmail.com
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. 2001 – 2007 : SD Negeri Kertajaya XI Surabaya
2. 2007 – 2010 : SMP Negeri 30 Surabaya
3. 2010 – 2013 : SMA Negeri 1 Surabaya
4. 2013 – 2017 : D3 Teknik Elektro, Program Studi Komputer
Kontrol - FTI Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
PENGALAMAN KERJA
1. Kerja Praktek di PT. PLN (Persero) APJ Surabaya Utara
PENGALAMAN ORGANISASI
1. Staff Divisi Big Event Periode 2014/2015 HIMAD3TEKTRO, FTI –
ITS
2. Staff Sie Dekorasi Industrial Automation and Robotic Competition
(IARC 2014)
75