Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini keluarga sudah menjadi hal yang fenomenal dalam kehidupan
seseorang. Menurut Mubarak (2011), suatu kumpulan beberapa individu
baik dua atau lebih yang tergabung karena hubungan darah, hubungan
perkawinan atau pengangkatan, hidup dalam suatu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain serta masing-masing berperan dalam
menciptakan dan mempertahankan suatu kehidupan disebut keluarga.
Selain itu, keluarga juga sebagai unit pelayanan perawatan, sebab
keluarga sebagai unit utama dari masyarakat dan merupakan lembaga yang
menyangkut kehidupan bermasyarakat (Mubarak & Chayatin, 2011).
Keluarga bisa sebagai kelompok yang dapat menimbulkan, mencegah,
mengabaikan, atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam
kelompoknya sendiri.
Menurut (Susanto, 2012) Perencanaan keperawatan keluarga
merupakan kumpulan tindakan yang ditentukan oleh perawat bersama-sama
sasaran yaitu keluarga untuk dilaksanakan, sehingga masalah kesehatan dan
masalah keperawatan yang telah diidentifikasi dapat diselesaikan.
Kualitas rencana keperawatan keluarga sebaiknya berdasarkan
masalah yang jelas, harus realita, sesuai dengan tujuan, dibuat secara tertulis
dan dibuat bersama keluarga (Susanto, 2012), Oleh sebab itu, ketika
keluarga menghadapi masalah tersebut individu yang berperan penting
dalam keluarga disamping dengan bantuan dari individu lain yang memiliki
profesi dalam berperan mengatasi masalah contohnya keperawatan dalam
keluarga.
Dengan demikian peran perawat keluarga juga memiliki peran yang
lebih luas dengan penekanan pada peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit, juga memandang klien secara komprehensif. Perawat keluarga
juga memiliki peran untuk memandirikan keluarga dan merawat anggota

1
keluarganya, sehingga keluarga mampu menjalakan fungsi dan tugas
kesehatan.
Perencanaan adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan untuk
dilaporkan dalam memecahkan masalah kesehatan dan keperawatan yang
telah diindentifikasi (Efendy,1998). Penyusunan rencana keperawatan
dilakukan dalam 2 tahap yaitu pemenuhan skala prioritas dan rencana
perawatan (Suprajitmo, 2004).
Intervensi keperawatan keluarga atau perencanaan adalah proses
menetapkan tujuan, mengidentifikasi sumber-sumber dalam keluarga untuk
tindakan keperawatan, membuat alternative-alternative pendekatan kepada
keluarga, merancan intervensi, dan menetapkan prioritas terapi keperawatan.
Tujuan jangak panjang dalam asuhan keperawatan keluarga merupakan arah
untuk menghilangkan penyebab atau etiologic. Tujuan jangka pendek
ditetapkan melalui pelaksanaan lima tugas keluarga dalam bidang
kesehatan.
Tahap intervensi dan evaluasi keperawatan merupakan tahap lanjut
dari proses keperawatan keluarga, setelah menyusus rencama keperawatan,
perawat mencoba untuk mengimplementasikannya dalam bentuk tindakan
secara nyata didalam keluarga dengan mengarahkan segala kemampuan
professional yang dimiliki untuk mendapatkan perubahan kondisi kesehatan
keluarga yang lebih baik dari sebelumnya. Pada tahap intervensi, perawat
diharapkan dapat memobilisasi sumber-sumber yang ada didalam dan diluar
keluarga untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam rencana
keperawatan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penilaian/scoring diagnosa keperawatan keluarga ?
2. Apa tujuan asuhan keperawatan keluarga ?
3. Bagaimana indikator hasil asuhan keperawatan keluarga ?
4. Apa saja rencana tindakan yang akan dilakukan ?

2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana penilaian/scoring diagnosa keperawatan
keluarga
2. Untuk mengetahui apa tujuan asuhan keperawatan keluarga
3. Untuk mengetahui bagaimana indikator hasil asuhan keperawatan keluarga
4. Untuk mengetahui apa saja rencana tindakan yang akan dilakukan

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penilaian/Scoring Diagnosa Keperawatan Keluarga


Skoring dilakukan apabila rumusan diagnosis keperawatan lebih dari
satu, proses scoring menggunakan skala dirumuskan oleh Bailon & Maglaya
(1978).
Skala untuk menentukan Prioritas Asuhan Keperawatan Keluarga.
(Susanto, 2012, p. 63)

No Kriteria Skor Bobot

Sifat Masalah 1
Skala:
1 a. Aktual 3
b. Risiko 2
c. Keadaan sejahtera/diagnosis sehat 1
Kemungkinan masalah dapat diubah 2
Skala:
2 a. Mudah 2
b. Sebagian 1
c. Tidak dapat 0
Potensi masalah untuk dicegah 1
Skala:
3 a. Tinggi 3
b. Cukup 2
c. Rendah 1
Menonjolnya masalah 1
Skala:
a. Masalah dirasakan dan harus segera 2
4
ditangani
b. Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani 1
c. Masalah tidak dirasakan 0

4
Skoring :
1. Tentukan skore untuk setiap kriteria
2. Skore dibagi dengan makna tertinggi dan kalikanlah dengan bobot.
Skore × bobot Angka tertinggi
3. Jumlahkanlah skore untuk semua kriteria (Susanto, 2012).
Faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan prioritas,
adalah :
1. Rasa keterdesakan klien (ini penting untuk membina hubungan)
2. Tindakan yang akan atau mungkin mempunyai efek terapeutik terhadap
perilaku kesehatan klien dan keluarga di masa mendatang. Masalah ini
kemudian akan membentuk landasan untuk menentukan tujuan dan
perencanaan intervensi. (Susanto, 2012, p. 64).

B. Tujuan Asuhan Keperawatan Keluarga


Secara umum tujuan pelayanan keperawatan keluarga adalah
mengoptimalkan fungsi dan kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatan dan mempertahankan status kesehatan anggotanya. Sedangkan
tujuan khusus yang ingin dicapai adalah peningkatan kemampuan keluarga
dalam :
1. Keluarga mampu melaksanakan tugas pemeliharaan kesehatan keluarga
dan menangani masalah kesehatan meliputi :
a. Mengenal masalah kesehatan keluarga
b. Memutuskan tindakan yang cepat dan tepat untuk mengatasi masalah
kesehatan keluarga
c. Melakukan tindakan perawatan kesehatan yang tepat kepada anggota
keluarga yang sakit, mempunyai gangguan fungsi tubuh dan atau
keluarga yang membutuhkan bantuan sesuai dengan kemampuan
keluarga
d. Memelihara dan memodifikasi lingkungan keluarga (Fisik, psikis dan
sosial) sehingga dapat meningkatkan kesehatan keluarga

5
e. Memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat untuk memperoleh
pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan keluarga
2. Keluarga memperoleh pelayanan keperawatan sesuai kebutuhan
3. Keluarga mampu berfungsi optimal dalam memelihara hidup sehat
anggota keluarganya. (Keputusan Menteri Kesehatan No. 908 tentang
Pelayanan Keperawatan Keluarga)
Tujuan keperawatan harus mewakili status yang diinginkan yang dapat
dicapai atau dipertahankan melalui program intervensi keperawatan (Mandiri).
Sasaran merupakan tujuan umum (Yang merupakan akhir yang dituju dengan
semua usaha) (Susanto, 2012, p. 64).
Tujuan merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan
dari tindakan keperawatan yang terdiri dari jangka panjang dan jangka
pendek (Susanto, 2012, p. 64).
1. Tujuan jangka panjang adalah target dari kegiatan atau hasil akhir yang
diharapkan dari rangkaian proses penyelesaian masalah keperawatan
(penyelesaian satu diagnosa atau masalah) dan biasanyaberorientasi pada
perilaku seperti pengetahuan ,sikap dan pengetahuan. Misalnya : keluarga
mampu merawat anggotanya (Tn.X) yang mengalami TB Paru. (Susanto,
2012, p. 64)
2. Tujuan jangka pendek merupakan hasil yang di harapkan dari setiap akhir
kegiatan yang di lakukan pada waktu tertentu di sesuaikan dengan
penjabaran jangka panjang. Misalnya setelah dilakukan satu kali
kunjungan, keluarga mengerti tentang penyakit TBC. Pada tujuan juga
perlu ditentukan rencana evaluasi yang merupakan kriteria (tanda/
indikator yang mengukur pencapaian tujuan dan tolak ukur dari kegiatan
tertentu) dan standar tingkat penampilan sesuai tolak ukur yang ada.
(Susanto, 2012, p. 64).
Misalnya :
a. Berat badan akan naik minimal 1 kg setiap bulan.
b. Setelah kunjungan rumah ibu akan mengunjungi puskesmas munimal 4
kali selama kehamilannya.

6
c. Keluarga dapat menjelaskan secara verbal: arti TB paru, minimal 3
tanda TB paru, minimal 2 penyebab TB paru (Susanto, 2012, p. 64).

C. Indikator Hasil Asuhan Keperawatan Keluarga


Menurut (Chayatin, 2012, p. 108) kriteria merupakan tanda atau
indikator yang digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan, sedangkan
standar menunjukkan tingkat penampilan yang diinginkan untuk
membandingkan bahwa perilaku yang menjadi tujuan tindakan keperawatan
telah tercapai.
Menurut (Chayatin, 2012, p. 108) pernyataan tujuan yang tepat akan
menentukan kejelasan kriteria dan standar evaluasi.
1. Tujuan, sesudah perawat kesehatan masyarakat melakukan kunjungan
rumah, keluarga akan memanfaatkan puskesmas atau poliklinik sebagai
tempat mencari pengobatan.
2. Kriteria, kunjungan ke puskesmas atau poliklinik
3. Standar, ibu memeriksakan kehamilannya ke puskesmas atau poliklinik,
keluarga membawa berobat anaknya yang sakit ke puskesmas.
Pada tujuan juga perlu ditentukan rencana evaluasi yang merupakan
kriteria (Tanda/indikator yang mengukur pencapaian tujuan dan tolak ukur
dari kegiatan tertentu) dan standar tingkat penampilan sesuai tolak ukur yang
ada. (Susanto, 2012, p. 64).
Misalnya :
1. Berat badan akan naik minimal 1 kg setiap bulan.
2. Setelah kunjungan rumah ibu akan mengunjungi puskesmas munimal 4
kali selama kehamilannya.
3. Keluarga dapat menjelaskan secara verbal: arti TB paru, minimal 3 tanda
TB paru, minimal 2 penyebab TB paru. (Susanto, 2012, p. 64)

D. Rencana Tindakan Yang Akan Dilakukan


Tindakan keperawatan yang dipilih sangat bergantung pada sifat
masalah dan sumber-sumber yang tersedia untuk memecahkan masalah.
Dalam perawatan kesehatan keluarga tindakan keperawatan yang dilakukan

7
ditujukan untuk mengurangi atau menghilangkan sebab-sebab yang
mengakibatkan timbulnya ketidaksanggupan keluarga dalam melaksanakan
tugas-tugas kesehatan (Chayatin, 2012, p. 107).
Menurut (Chayatin, 2012, p. 107) perawat dapat melakukan tindakan
keperawatan dengan menstimulasi kesadaran dan penerimaan terhadap
masalah atau kebutuhan kesehatan keluarga dengan jalan :
1. Memperluas informasi atau pengetahuan keluarga
2. Membantu keluarga untuk melihat dampak atau akibat dari situasi yang
ada.
3. Menghubungkan antara kebutuhan kesehatan dengan sasaran yang telah
ditentukan.
4. Menunjang sikap atau emosi yang sehat dalam menghadapi masalah.
Menurut (Chayatin, 2012, p. 107) tindakan perawat untuk menolong
keluarga agar dapat menentukan keputusan yang tepat dalam menyelesaikan
masalahnya dapat dilakukan dengan :
1. Mendiskusikan konsekuensi yang akan timbul jika tidak melakukan
tindakan.
2. Memperkenalkan kepada keluarga alternatif kemungkinan yang dapat
diambil serta sumber-sumber yang diperlukan untuk melaksanakan
alternatif tersebut.
3. Mendiskusikan dengan keluarga manfaat dari masing-masing alternatif
atau tindakan.
Rencana tindakan pada keluarga meliputi :
1. Menstimulasi kesadaran/penerimaan keluarga mengenai masalah dan
kebutuhan, dengan cara; memberikan informasi, mengidentifikasi
kebutuhan keluarga, mendorong sikap emosi untuk mendukung upaya
kesehatan.
2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat,
dengan cara; mengidentifikasi konsekuensi bila tidak melakukan tindakan,
mengidentifikasi sumber yang dimiliki keluarga, diskusi tentang tipe
tindakan.

8
3. Memberikan kepercayaan diri selama merawat anggota keluarga yang
sakit, dengan cara; demonstrasi, menggunakan alat dan fasilitas dirumah,
mengawasi keluarga melakukan perawatan.
4. Membantu keluarga untuk memelihara (memodifikasi) lingkungan.
5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
disekitar.
Hal penting dalam menyusun rencana :
1. Tujuan hendaknya logis, sesuai masalah, dan mempunyai jangka waktu
yang sesuai dengan kondisi klien.
2. Kriteria hasil hendaknya dapat diukur dengan alat ukur dan diobservasi
dengan pancaindra perawat yang obyektif.
3. Rencana tindakan disesuaikan dengan sumber daya dan dana yang dimiliki
oleh keluarga dan mengarah ke kemandirian klien sehingga tingkat
ketergantungan dapat diminimalisasi.
Contoh :
1. Tujuan jangka panjang
Lansia selama tinggal di keluarga Tn. A tidak terjatuh.
2. Tujuan jangka pendek
Setelah implementasi keperawatan yang ke – 5 melalui kunjungan rumah,
keluarga menyediakan sarana yang aman bagi lansia.
Kriteria hasil
Pengetahuan Keluarga dapat menyebutkan bahaya lingkungan (lantai
yang licin).
Keluarga dapat menyebutkan akibat yang diderita lansia
bila jatuh.
Keluarga dapat menyebutkan cara mencegah lansia
terjatuh akibat lantai yang licin.
Sikap Keluarga mengkomunikasikan lingkungan yang
membahayakan lansia dengan anggota keluarga lainnya.
Keluarga mampu memutuskan untuk menyediakan
sarana yang aman bagi lansia.
Tindakan Keluarga menyediakan sarana yang aman bagi lansia.

9
psikomotor Keluarga dapat memodifikasi lingkungan rumah menjadi
aman bagi lansia.

Rencana tindakan
1. Mendiskusikan tentang bahaya lantai licin
2. Mendiskusikan akibat bila lansia terjatuh
3. Mendiskusikan cara mencegah lansia terjatuh
4. Mengajarkan kepada keluarga untuk menyelesaikan masalah lansia dengan
keluarga
5. Mengajarkan kepada keluarga setiap diskusi perlu diambil suatu keputusan
yang terbaik
6. Tanpa adanya kesepakatan dengan keluarga, keluarga sudah melaksanakan
pencegahan pada lansia (misal; lansia sudah diberikan sandal karet,
tongkat, dll)
7. Bersama keluarga memodifikasi lingkungan yang aman.
Contoh penulisan Rencana :
Tujuan Kriteria Hasil / Standar Intervensi
Setelah dilakukan Pengetahuan Keluarga dapat 1. Diskusikan ………..
tindakan keperawatan Tindakan melakukan 2. dst
………………………… ……… 3. Bersama keluarga
……………………….. 2. dst. ……………………
Keluarga dapat
memodifikasi
………

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Secara umum tujuan pelayanan keperawatan keluarga adalah
mengoptimalkan fungsi dan kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatan dan mempertahankan status kesehatan anggotanya.
Tujuan keperawatan harus mewakili status yang diinginkan yang dapat
dicapai atau dipertahankan melalui program intervensi keperawatan
(Mandiri). Sasaran merupakan tujuan umum (Yang merupakan akhir yang
dituju dengan semua usaha).
Menurut (Chayatin, 2012, p. 108) kriteria merupakan tanda atau
indikator yang digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan, sedangkan
standar menunjukkan tingkat penampilan yang diinginkan untuk
membandingkan bahwa perilaku yang menjadi tujuan tindakan keperawatan
telah tercapai.
Menurut (Chayatin, 2012, p. 108) pernyataan tujuan yang tepat akan
menentukan kejelasan kriteria dan standar evaluasi.
Tindakan keperawatan yang dipilih sangat bergantung pada sifat
masalah dan sumber-sumber yang tersedia untuk memecahkan masalah.
Dalam perawatan kesehatan keluarga tindakan keperawatan yang dilakukan
ditujukan untuk mengurangi atau menghilangkan sebab-sebab yang
mengakibatkan timbulnya ketidaksanggupan keluarga dalam melaksanakan
tugas-tugas kesehatan (Chayatin, 2012, p. 107).

B. SARAN
Adapun saran yang dapat kelompok sampaikan bagi pembaca
khususnya mahasiswa/i jurusan keperawatan, hendaknya memberikan asuhan
keperawatan lansia dengan benar dan tepat sehingga dapat sesuai dengan
evaluasi yang diharapkan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Z. 2009. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.

Chayatin, N. 2012. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep Dan Aplikasi. Jakarta:


Salemba Medika.

Ekasari, f. 2008. Keperawatan Komunitas. Jakarta: Trans info media.

Friedman, m. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori & Praktik
Eds 5. Jakarta: EGC.

Susanto. 2012. Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Aplikasi Pada Praktik Asuhan
Keperawatan Keluarga. Jakarta: CV Trans info medika.

https://www.academia.edu/12263150/KONSEP_ASKEP_KELUARGA

12

Anda mungkin juga menyukai