Bab 2
Bab 2
BAHAN RUJUKAN
5
6
2.4 Neraca
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam buku Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik tahun 2013. Neraca adalah:
“laporan keuangan yang menyajikan hubungan aset, kewajiban dan
ekuitas entitas pada waktu tertentu.”
9
a) Aset Lancar
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam buku Standar Akuntansi
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (2013) Bab 4 Neraca paragraf 4.6. Entitas
mengklasifikasikan aset sebagai aset lancar jika:
a. Diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan,
dalam jangka waktu siklus operasi normal entitas.
b. Dimiliki untuk diperdagangkan.
c. Diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu 12 bulan setelah akhir
periode pelaporan.
d. Berupa kas atau setara kas.
b) Aset Tidak Lancar
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam buku Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (2013) Bab 4 Neraca paragraf
4.7. Entitas mengklasifikasikan semua aset lainnya sebagai tidak lancar. Jika
siklus operasi normal entitas tidak dapat diidentifikasi dengan jelas, maka siklus
operasi diasumsikan 12 bulan.
2. Kewajiban
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam buku Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (2013), kewajiban adalah:
“Entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya
diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas
yang mengandung manfaat ekonomi.”
Kewajiban perusahaan dapat dibedakan kedalam kewajiban jangka pendek
dan kewajiban jangka panjang.
a) Kewajiban Jangka Pendek
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam buku Standar Akuntansi
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (2013) Bab 4 Neraca paragraf 4.8. Entitas
mengklasifikasikan kewajiban sebagai kewajiban jangka pendek jika:
12
Tabel 2.1
Contoh Neraca
Koperasi x
Neraca
Per 31 desember
AKTIVA PASIVA
Aktiva Lancar Kewajiban Lancar
13
2.6 Laporan Perubahan Ekuitas dan Laporan Laba Rugi dan Saldo Laba
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam buku Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (2013). Laporan perubahan
ekuitas adalah:
“ laporan keuangan yang menyajikan laba atau rugi untuk suatu
periode, pos penghasilan dan beban yang diakui secara langsung
dalam ekuitas pada periode, dampak perubahan kebijakan akuntansi
dan koreksi kesalahan pada periode, dan (bergantung pada format
laporan perubahan ekuitas yang dipilih entitas) jumlah transaksi
dengan pemilik dalam kapasitas sebagai pemilik selama satu
periode.”
Menurut Dwi Martini, et.al (2012:126), laporan perubahan ekuitas
merupakan:
“Laporan keuangan yang menyajikan laba atau rugi untuk suatu
periode, pos penghasilan dan beban yang diakui secara langsung
dalam ekuitas pada periode, dampak perubahan kebijakan akuntansi
dan koreksi kesalahan pada periode, dan (bergantung pada format
laporan perubahan ekuitas yang dipilih entitas) jumlah transaksi
dengan pemilik dalam kapasitas sebagai pemilik selama periode.”
b) Aktivitas Investasi
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam buku Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (2013). Arus kas dari aktivitas
investasi mencerminkan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang
bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Contoh arus
kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah:
a. Pembayaran kas untuk memperoleh aset tetap (termasuk aset tetap yang
dibangun sendiri), aset tidak berwujud, dan aset jangka panjang lainnya.
b. Penerimaan kas dari penjualan aset tetap, aset tidak berwujud, dan aset
jangka panjang lainnya.
c. Pembayaran kas untuk perolehan efek ekuitas atau efek utang entitas lain
dan bunga dalam joint venture (selain pembayaran untuk efek yang
diklasifikasikan sebagai kas atau setara kas atau dimiliki untuk
diperdagangkan).
d. Penerimaan kas dari penjualan efek ekuitas atau efek utang dari entitas lain
dan bunga dari joint venture (selain penerimaan dari efek yang
diklasifikasikan sebagai setara kas atau dimiliki untuk diperdagangkan).
e. Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain.
f. Penerimaan kas dari pemnbayaran kembali uang muka dan pinjaman yang
diberikan kepada pihak lain.
19
c) Aktivitas Pendanaan
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam buku Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (2013). Contoh arus kas yang
berasal dari aktivitas pendanaan adalah:
a. Penerimaan kas dari penerbitan saham atau efek ekuitas lain.
b. Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau
menebus saham entitas.
c. Penerimaan kas dari penerbitan pinjaman, wesel, dan pinjaman jangka
pendek atau jangka panjang lainnya.
d. Pelunasan pinjaman.
e. Pembayaran kas oleh lesee untuk mengurangi saldo kewajiban yang
berkaitan dengan sewa pembiyaan.
b. Relevan
Informasi memiliki kualitas relevan jika dapat mempengaruhi keputusan
ekonomi pengguna dengan cara membantu mereka mengevaluasi peristiwa
masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengoreksi hasil
evaluasi mereka di masa lalu.
c. Materialitas
Informasi dipandang material jika kelalaian untuk mencantumkan atau
kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi
keputusan ekonomi pengguna yang diambil atas dasar laporan keuangan.
d. Keandalan
Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari kesalahan material dan
penyajian secara jujur apa yang seharusnya disajikan atau yang secara
wajar diharapkan dapat disajikan.
e. Pertimbangan Sehat
Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saat melakukan
pertimbangan yang diperlukan dalam kondisi ketidakpastian, sehingga aset
atau penghasilan tidak disajikan lebih tinggi dan kewajiban atau beban
tidak disajikan lebih rendah.
f. Kelengkapan
Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap
dalam batasan materialitas dan biaya, kesengajaan untuk tidak
mengungkapkan mengakibatkan informasi menjadi tidak benar atau
menyesatkan dan karena itu tidak dapat diandalkan dan kurang mencukupi
ditinjau dari segi relavansi.
g. Dapat Dibandingkan
Pengguna harus mampu membandingkan laporan keuangan entitas antar
periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja
keuangan. Pengguna juga harus dapat membandingkan laporan keuangan
antar entitas untuk mengevaluasi posisi keuangan secara relatif.
h. Tepat Waktu
21