0%(1)0% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
516 tayangan8 halaman
Dokumen tersebut merangkum perkembangan seorang anak perempuan bernama Nurul Dwi dari masa kanak-kanak hingga lanjut usia. Perkembangan fisik dan motoriknya normal, namun perkembangan kognitif dan bahasanya lemah. Secara sosio-emosional, anak ini mudah marah dan sulit berkonsentrasi. Analisis menunjukkan keterlambatan dalam berbagai aspek perkembangan akibat kurang perhatian orang tua dan gizi
Dokumen tersebut merangkum perkembangan seorang anak perempuan bernama Nurul Dwi dari masa kanak-kanak hingga lanjut usia. Perkembangan fisik dan motoriknya normal, namun perkembangan kognitif dan bahasanya lemah. Secara sosio-emosional, anak ini mudah marah dan sulit berkonsentrasi. Analisis menunjukkan keterlambatan dalam berbagai aspek perkembangan akibat kurang perhatian orang tua dan gizi
Dokumen tersebut merangkum perkembangan seorang anak perempuan bernama Nurul Dwi dari masa kanak-kanak hingga lanjut usia. Perkembangan fisik dan motoriknya normal, namun perkembangan kognitif dan bahasanya lemah. Secara sosio-emosional, anak ini mudah marah dan sulit berkonsentrasi. Analisis menunjukkan keterlambatan dalam berbagai aspek perkembangan akibat kurang perhatian orang tua dan gizi
Disusun Oleh : Nama : Bilqis Fauzi islamiah Nim / Kelas : 1710104422/ 8G
PROGRAM STUDI KEBIDANAN DIV BIDAN PENDIDIK
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA 2018 KASUS PERKEMBANGAN PEREMPUAN MASA KANAK-KANAK HINGGA LANJUT USIA
DESKRIPSI PERKEMBANGAN SUBJEK
A. Profil anak Nama : Nurul Dwi Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 02 -10-2008 Kelas : III (tiga) Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Pendidikan sebelumnya : PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) B. Sejarah perkembangan Setelah menyimpulkan masalah yang dialami klien. Timbulnya masalah yang dihadapi ND disebabkan oleh faktor yaitu : Setelah melihat data-data sendiri dan mendapat hasil home visit home, dapat dilihat bahwa latar belakang keluarga yang berasal dari buruh pabrik dan ibunya sebagai seorang Wiraswasta yang mempunyai usaha warung makan didepan rumahnya. Ketika di rumah ND ini jarang diperhatikan belajarnya. Dan perhatian khusus kedua orang tuanya terhadap perkembangan belajarnyapun jarang. Ibunya sendiri hanya di rumah sibuk mengurusi usaha warung makannya. Walaupun sebenarnya masih ada waktu untuk meluangkan waktu untuk memperhatikan belajar ND, namun itupun susah dilakukan atau bahkan tidak diwujudkan oleh kedua orang tuanya. Namun ND ini memang memiliki keterlambatan menangkap pelajaran. Hal ini disebabkan kurang perhatiannya orang tuanya tetang kebutuhan gizi dan vitamin bagi anak. Itu terbukti ketika melihat menu makanan sehari-hari ketika home visit sangatlah jauh dari 4 sehat lima sempurna.Meskipun ibunya memiliki usaha warung makan, akan tetapi kebutuhan untuk anaknya sendiri tidak terpenuhi. Ditambah lagi orang tuanya dirumah acuh-tak acuh terhadap proses belajarnya maupun kondisi ND di sekolah. C. Perkembangan fisik-motorik Perkembangan fisik dan motorik pada anak kesulitan belajar atas nama ND normal seperti perkembangan pada umumnya baik dari bentuk fisik dan motoriknya dan masih bisa bergaul dengan teman sebaya dalam pelajaran di kelas. D. Perkembangan Kognitif Perkembangan kognitif anak atas nama ND sangat lemah sekali, hal ini ditandai ketika sedang dalam pelajaran tidak dapat menerima materi yang diberikan oleh guru. Pada saat kelas 3 masih belom mengenal huruf dari A sampa Z, dan konsentrasi anak sering hilang kemudian ketika sudah jenuh anak ini akan bermain dan menganggun dengan teman yang lain. E. Perkembangan bahasa Dalam pembelajaran anak tersebut sudah mampu berbahasa namu tidak begitu lancar seperti yang lain, dimana dalam penguasaan kosakata dalam bahasa pelajaran masih kurang akan tetapi ketika berbicara dengan teman sebaya anak tersebut mampu untuk berkomunikasi dengan baik seperti teman yang lain tanpa ada rasa kesulitan berbahasa. F. Perkembangan sosio-emosional Anak tersebut dalam perkembangan sosio emosionalnya sering mengalami gangguan seperti mudah marah terhadap guru dan tidak dapat dikendalikan pada saat belajar, namun dalam berteman anak tersebut sudah mampu untuk berkomunikasi. Dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar anak tersebut tidak sabar dan sering merasa capek ketika dalam perlajaran berlangsung ANALISIS PERKEMBANGAN SUBJEK
A. Analisi perkembangan subjek
1. Fisik motorik Anak tersebut mampun membedakan barang-barang yang ditunjukkan pada saat diteliti keadaannya. Anak tersebut dapat membedakan benda-benda baik kasar maupun halus dalam sebuah pengamatannya. 2. Kognitif dan bahasa Pada anak usia 10 tahun dikemukakan oleh Piaget bahwa anak berua 7-11 tahun berapa pada fase operasional konkret, dimana anak sudah dapat membentuk operasi mental atas pengetahuannya sendiri serta dapat memecahkan masalah secara logis. Dari hasil observasi dan wawancara kepada beberapa guru yang pernah mengajar dikatakan bahwa Kiara anak yang cerdas dalam beberapa mata pelajaran. Diketahui bahwa Kiara mendapatkan nilai tertinggi pada ulangan akhir semester dibandingkan dengan teman-temannya. Dikatakan oleh guru yang pernah mengajarpun, jika diakumulasikan Kiara mendapatkan ranking 10 besar dikelasnya. Anak tersebut masih lemah dalam kognitifnya hal ini ketika diberikan pengetahuan atau materi sehingga sulit untuk dicerna olehnya. 3. Sosio-emosional Pergaulan dengan teman sebaya merupakan kunci khusus dalam sebuah pertemanan. Seseorang akan diterima dikelompoknya jika dia mudah bergaul dan dapat berbaur dengan teman sebayanya. Tidak untuk Kiara. Dari hasil observasi, Kiara hanya berbicara jika diajak berbicara terlebih dahulu atau jika dia butuh. Kiara tidak bermain bersama teman sebayanya, mudah tersinggung, tidak menunjukkan bahwa dia mempunyai teman dikelas. Ketika berhadapan dengan teman sebaya anak ini sering emosi dan mudah putus asa dalam berteman. Anak tersebut terkadang mengangis dan mudah untuk kembali tidak menangis kembali. Dapat disimpulkan perkembangan sosio-emosi Kiara perlu diperhatikan, karena pentingnya pergaulan saat dini untuk dia dapat berbaur dengan teman-teman sebayanya. Tidak hanya itu, Kiara pun perlu bimbingan agar tidak mencelakakan temannya jika dia diejek oleh teman yang lain. B. Prediksi Prediksi anak tersebut selain mengalami kesulitan belajar juga mengalami gangguan yang lain, hal ini terlihat dari sosio emosional anak yang suka untuk menganggun teman yang lain sehingga anak tersebut temasuk seperti golongan inklusi sehingga perlu untuk penanganan khusus. Dalam beberapa aspek perkembangan akan diprediksi adanya keterlambatan dibandingkan dengan teman-temanya. Perkembangan fisik- motorik jika tetap dibiarkan Kiara akan menjadi anak yang tidak mandiri dikarenakan perkembangannya yang belum sesuai dengan kriteria dan teman seusianya. Kiara akan sulit dalam menggunakan gerakan-gerakan halus seperti makan dengan baik, mengikat tali sepatu, menggunakan ikat pinggang dan hal yang menyangkut ketelitian dan kejelian. Adapun dalam hal olahraga, Kiara belum dapat melempar bola dengan kuat dan akurat sehingga lemparan tersebut selalu melenceng. Perkembangan kognitif-bahasa akan semakin baik jika terus belajar, hanya saja akan terjadi keterlambatan pada bahasa, dimana Kiara belum dapat berbicara dengan baik kepada lawan bicaranya sehingga apa yang dikatakan Kiara tidak jelas dan cenderung menggerutu. Hal positif lainnya Kiara akan menjadi anak yang cerdas dibandingkan teman lainnya jika Kiara terus belajar untuk mengasah kemampuan kognitifnya. Prediksi perkembangan sosio-emosi yang menjadi acuan utama. Kiara akan mengalami keterlambatan dalam bergaul dan berbaur dengan temannya, dikarenakan Kiara tidak mempunyai selera humor yang baik, tidak suka diejek, bahkan Kiara suka mengamuk (teriak, menangis) jika ada temannya yang mengejeknya. Kiara akan mendorong siapapun yang ada didekatnya. Mungkin faktor bahasa (cara berkomunikasi) Kiara yang kurang baik pun dapat mempengaruhi cara bergaul Kiara. Hal positifnya Kiara akan selalu memperhatikan guru mengajar dan dia sangat aktif dan kritis terhadap beberapa mata pelajaran. C. Modifikasi Dari analisis tersebut di atas dapat dimodifikasi mengenai tahapan-tahapan yang seharusnya dilakukan se[erti modifikasi perkembangan kognitifnya yaitu dengan mendatangkan pendampingkhusus sehingga perkembangan kognitif dan sosio-emosional anak tersebut dapat dikendalikan dan dpat mengikuti kegiatan belajar dan emngajar seperti anak pada umumnya. Modifikasi yang dimaksud adalah proses yang bertujuan untuk memperbaiki atau mempercepat kekurangan terhadap anak yang dijadikan subjek studi kasus. Modifikasi perkembangan fisik-motorik yang sebaiknya dibantu oleh guru serta orang tua dirumah secara berkelanjutan konsisten. Pemberian motivasi dibutuhkan untuk menumbuhkan minat belajar Kiara dalam mengembangkan fisik-motoriknya sendiri. Pemberian latihan dalam kemandirian dirumah sangat diperlukan dikarenakan jika tidak dilatih sejak dini maka Kiara akan menjadi anak yang kurang mandiri sehingga berdampak pada aspek sosio-emosinya. Modifikasi kognitif-bahasanya sudah cukup baik, hanya saja perlu ada perhatian khusus terutama dalam berkomunikasi secara langsung. Hal ini dapat dilatih secara konsisten dlam berbicara diharuskan dengan suara lantang dan jelas serta tidak terburu-buru. Orang tua dapat membimbingnya dirumah serta dapat mengarahkan Kiara dalam kegiatan positif mengingat Kiara cenderung cerdas di kelas. Modifikasi perkembangan sosio-emosinya orang tua dapat bekerja sama dengan sekolah cara megatasi subjek studi kasus ini seperti apa dan diberi pengertian bahwa pergaulan dan pertemanan itu sangat perlu. Sehingga Kiara dapat mempunyai teman yang sangat peduli dan tidak mengejeknya kembali. Hal positif dari sosio-emosinya adalah Kiara menjadi anak yang penurut, anak yang memerhatikan guru jika mengajar dibanding teman yang lainnya. Modifikasi diatas untuk anak yang masih ada keterlambatan dalam aspek fisik-motorik, kognitif-bahasa, dan sosio-emosi yang seharusnya orang tua mempunyai cara khusus dan sadar bahwa adanya keterlambatan terhadap anaknya. Dalam hal ini orang tua harus sangat cepat sadar akan keterlambatan anaknya dan menerima kondisi anaknya terlebih dahulu, bahwasannya setiap anak mempunyai karakteristik yang berbeda-beda dan hal itu pula yang menjadikan anak itu unik. Maka dari itu diharapkan orang tua sangat peduli terhadap perkembangannya sejak dini. DAFTAR PUSTAKA
Darkusno, Toto. Aspek-Aspek Perkembangan, Jurnal Penddikan Luar Sekolah.
Universitas Pendidikan Indonesia, 2012 Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009 Martini, Jamaris. Orientasi Baru dalam Psikologi Pendidikan. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2012 Nurihasan, Achamad dan Agustin. Dinamika Perkembangan Anak dan Remaja. Universitas Pendidikan Indonesia, 2013 Papalia, Diene. Perkembangan Manusia. Jakarta: Salemba Humanika, 2014 Santrock, John W, Life-Span Development (Perkembangan Masa Hidup). Jakarta: Erlangga, 2011 Slavin, Robert E. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Indeks, 2011 Surya, Mohamad. Psikologi Guru Konsep dan Aplikasi dari Guru untuk Guru. Bandung: Kencana, 2013