Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENELITIAN SEDERHANA

GAMBARAN SISA MAKANAN LAUK NABATI DAN HEWANI PADA


PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM TIDAR MAGELANG

Disusun Oleh :

1. Satrya Maron D. Ginting (16120155)


2. Anastasia Hervina Chorupun (14120081)
3. Myra Mesnuath Kosapilawan (14120116)

PRODI S-1 ILMU GIZI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA

2018
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN SEDERHANA
"GAMBARAN SISA MAKANAN LAUK NABATI DAN HEWANI PADA
PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM TIDAR MAGELANG. "

Disusun Oleh :

1. Satrya Maron D. Ginting (16120155)


2. Anastasia Hervina Choropun (14120081)
3. Myra Mesnuath Kosapilawan (14120116)

Diterima dan disahkan pada tanggal .............................. 2018

Mengetahui,

Pembimbing Lahan Kepala Instalasi Gizi

Titin Wardiyati, SKM

NIP. NIP. 19680201 199203 2 006


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita sebagai hambanya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan Laporan Penelitian Sederhana di RSUD Wonoisari.
Laporan ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas akhir untuk memperoleh
gelar sarjana gizi di Prodi S-1 Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Universitas Respati
Yogyakarta.
Laporan ini tersusun atas upaya maksimal penulis dan petunjuk, bimbingan
serta arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati,
penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. dr. Santoso, MS., Sp.Ok selaku Rektor Universitas Respati
Yogyakarta.
2. Bapak Mohamad Judha, S,Kep., Ns., M.Kep Selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta.
3. Ibu Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc selaku Ketua Program Studi S-1 Ilmu Gizi
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta.
4. Ibu Kuntari Astriana, S.Gz., M.Gizi selaku Dosen Pembimbing yang telah
membimbing dan mengarahkan dalam penyusunan Laporan Penelitian
Sederhana ini.
5. Ibu Wardiyati selaku Kepala Instalasi Gizi RSUD Tidar Magelang yang telah
membimbing dan mengarahkan dalam penyusunan Laporan Penelitian
Sederhana ini.
6. Ibu Titin selaku pembimbing lahan yang telah membimbing dan mengarahkan
dalam penyusunan laporan ini.
7. Seluruh Ahli Gizi di RSUD Tidar Magelang yang telah memberikan pengaran
dan ilmu, sehingga bisa membuat laporan ini.
8. Seluruh Dosen Program Studi S-1 Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan atas ilmu
dan bimbingan yang diberikan kepada penulis selama studi.
9. Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan bantuan doa dan materi serta
memberikan motivasi kepada penulis dalam menyusun laporan ini.
10. Semua pihak yang telah terlibat dan membantu dalam proses penyusunan
laporan ini.
Penulis sadar Laporan Penelitian ini masih perlu penyempuraan lebih lanjut,
sehingga penulis mengharapkan masukan, koreksi dan kritik membangun dari
semua pihak demi kesempuran Laporan Individu ini. Akhir kata dengan doa kepada
Tuhan Yang Maha Kuasa, semoga Laporan Indivisu ini bermanfaat khususnya bagi
seluruh pembaca pada umumnya dalam pengembangan ilmu gizi. Amin.

Magelang, Februari 2018

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang 1
B. Tujuan Penelitian 5
C. Manfaat Penelitian 5
BAB II METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1
B. Waktu dan Lokasi Penelitian 5
C. Populasi dan Sampel Penelitian 5
D. Definisi Operasional 5
E. Jenis Data dan Pengumpulan Data 5
F. Instrumen Penelitian 5
G. Cara Analisis Data 5
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1
B. Pembahasan 5
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan 1
B. Saran 5
DAFTAR PUSTAKA 10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan gizi rumah sakit sebagai salah satu dari pelayanan penunjang
medik yang merupakan sub sistem dalam sistem pelayanan kesehatan
paripurna rumah sakit yang terintegrasi dengan kegiatan lainnya, mempunyai
peranan penting dalam mempercepat pencapaian tingkat kesehatan baik
bersifat promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif. Kegiatan pokok
pelayanan gizi di rumah sakit meliputi : pengadaan dan pengolahan / produksi
makanan, pelayanan gizi di ruang rawap inap, konsultasi dan penyuluhan gizi
serta penelitian dan pengembangan bidang gizi terapan (Depkes, 1991).
Produksi makanan di rumah sakit merupakan kegiatan mengubah bahan
mentah menjadi makanan yang berkualitas tinggi melalui beberapa proses yang
saling berkaitan yaitu persiapan, pemasakan dan distibusi makanan. Tujuan
produksi makanan adalah mempertahankan nilai gizi makanan semaksimal
mungkin, meningkatkan nilai cerna, meningkatkan dan mempertahankan
warna, bau, rasa, keempukan dan penampilan makanan, bebas dari
mikroorganisme dan zat yang berbahaya serta tepat waktu (Mukrie, 1990).
Kegiatan pelayanan gizi di ruang rawat inap merupakan rangkaian
kegiatan yang dimulai dari upaya perencanaan penyusunan diit pasien hingga
pelaksanaan evaluasi di ruang perawatan. Tujuan kegiatan pelayanan gizi
tersebut adalah untuk memberi terapi diit yang sesuai dengan perubahan sikap
pasien. Pelayanan gizi untuk pasien rawat jalan dilakukan apabila pasien
tersebut masih ataupun sedang memerlukan terapi diit tertentu. Pelayanan gizi
penderita rawat jalan juga dilakukan melalui penyuluhan gizi di poliklinik gizi
(Depkes RI, 1991).
Masalah penyajian makanan kepada orang sakit lebih kompleks dari pada
penyajian makanan untuk orang sehat. Hal ini disebabkan terutama oleh nafsu
makan dan kondisi mental pasien berubah akibat penyakit yang diderita,
penurunan aktivitas fisik dan reaksi obat – obatan dan terapi diet yang harus
dijalani pasien (Almatsier, 1992).
Perawatan di rumah sakit berarti memisahkan orang sakit dari kebiasaan
hidupnya sehari-hari. Perubahan juga terjadi dalam hal makanan. Hal ini
disebabkan karena jam makan yang berbeda dengan di rumah, makannan yang
tersedia di rumah sakit berbeda dengan yang biasa dikonsumsi di rumah, baik
dalam hal rasa, besar porsi, tekstur atau makanan yang disediakan oleh rumah
sakit merupakan jenis makanan yang tidak disukai pasien (Moehyi, 1997),
ditambah keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan untuk makan,
misalnya makanan dingin dan kurang menarik sehingga hal ini akan
menurunkan tingkat konsumsi dan juga tingginya sisa makanan pasien
(Almatsier, 1992).
Sisa makanan merupakan makanan yang tidak habis termakan dan dibuang
sebagai sampah (Azwar, 1990). Sisa makanan adalah bahan makanan atau
makanan yang tidak dimakan. Ada 2 jenis sisa makanan, yaitu : 1) kehilangan
bahan makanan pada waktu proses persiapan dan pengolahan bahan makanan;
2) makanan yang tidak habis dikonsumsi setelah makanan disajikan (Hirch,
1979).
Sisa makanan diukur dengan menimbang sisa makanan untuk setiap
jenisnang sisa makanan untuk setiap jenis hidangan yang ada di alat makanan
atau dengan cara taksiran visual menggunakan skala comstock 6 poit
(Murwani, 2001). Sisa makanan dapat memberikan informasi yang tepat dan
terperinci mengenai banyaknya sisa atau banyaknya makanan yang dikonsumsi
oleh perorangan atau kelompok (Graves and Shannon, 1983). Data sisa
makanan umumnya digunakan untuk mengevaluasi efektifitas program
penyuluhan gizi, penyelenggaran dan pelayanan makanan serta kecukupan
konsumsi makanan pada kelompok atau perorangan (Thompson, 1994).
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya sisa makanan yang berakibat
pada asupan makan selain faktor yang berasal dari dalam diri konsumen atau
faktor internal, juga faktor di luar konsumen atau faktor eksternal.
Faktor internal meliputi nafsu makan, kebiasaan makan, rasa bosan dan
adanya makanan tambahan dari luar. Pada umumnya, bagi pasien yang berada
dalam keadaan sedih, merasa takut karena menderita suatu penyakit,
ketidakbebasan gerak karena adanya penyakit tertentu sering menimbulkan
rasa putus asa, sehingga pasien kehilangan nafsu makan. Sebaliknya, bila
pasien dalam keadaan sehat dan senang biasanya mempunyai nafsu makan
yang lebih baik atau meningkat (Moehyi, 1997).
Kebiasaan makan pasien dapat mempengaruhi pasien dalam
menghabiskan makanan yang disajikan. Bila kebiasaan makan sesuai dengan
makanan yang disajikan baik dalam susunan menu maupun besar porsi, maka
pasien cenderung dapat menghabiskan makanan yang disajikan. Sebaliknya
bila tidak sesuai dengan kebiasaan makan pasien, maka akan dibutuhkan waktu
untuk penyesuaian dan ada kecenderungan untuk mengkonsumsi makanan dari
luar rumah sakit (Mukrie, 1990).
Rasa bosan biasanya timbul bila pasien mengkonsumsi makanan kurang
bervariasi, sehingga sudah hafal dengan jenis makanan yang disajikan. Rasa
bosan juga dapat timbul bila suasana lingkungan pada waktu makan tidak
berubah. Untuk mengurangi rasa bosan tersebut, selain meningkatkan variasi
menu, juga perlu adanya perubahan suasana lingkungan pada waktu makan (
Moechji, 1992 ).

B. Tujuan
Untuk mengetahui gambaran sisa makanan lauk nabati dan hewani di RSU
Tidar Magelang.
C. Manfaat
Sebagai sumber informasi bagi Instalasi Gizi di RSU Tidar Magelang
berkaitan dengan gambaran sisa makanan lauk nabati dan hewani dari sisa
makanan pasien.
BAB II
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian


Jenis penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu memberikan gambaran
sisa makanan lauk nabati (tempe) dan hewani (ayam).
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
Waktu penelitian selama 2 hari, dimulai dari tanggal 9 sampai 10
Februari 2018. Lokasi penelitian di RSU Tidar Magelang.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah seluruh pasien yang berada di kelas 2 dan 3
ruangan Dahlia, Edelweis, Flamboyan, dan Gladiol yang mendapat diet
makanan biasa dan memenuhi kriteria. Kriteria inklusi adalah pasien
dewasa, kondisi sadar, dan bersedia berpartisipasi dalam penelitian.
D. Definisi Operasional
Sisa makanan adalah jumlah makanan yang tidak termakan oleh pasien.
E. Jenis Data dan Pengumpulan Data
Jenis data yaitu data primer data yang diambil secara langsung
dengan melihat sisa makan pasien. Data seperti karaktristik responden
seperti nama, dan tingkat kesukaan dengan metode wawancara.
Pengumpulan data sisa makanan diukur dengan metode Visual
Comstock skala 6 poin setiap makan pagi, siang dan sore
F. Instrument Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk melihat sisa makanan
menggunakan form Comstock. Form Comstock terdiri dari skor 0 (0%)
jika tidak ada makanan yang tersisa, skor 1 (25%) jika tersisa ¼ porsi,
skor 2 (50%) jika tersisa ½ porsi, skor 3 (75%) jika tersisa ¾ porsi, skor
4 (95%) jika tersisa hampir mendekati utuh dan skor 5 (100%) jika
tersisa semua atau utuh. Untuk mengolah data menggunakan alat tulis
dan komputer.
G. Cara Analisis Data
Analisis dan penyajian dilakukan secara diskriptif.

Anda mungkin juga menyukai