Bahan :
1. GIC (Base)
a. GIC Powder
Bubuk GIC adalah kaca kalsium atau stronsium alumino silikat yang mirip dengan silikat
kaca namun dengan rasio alumina-silikat yang lebih tinggi sehingga meningkatkan reaktivitas
dengan cairan. Ukuran bubuk partikel berkisar antara 4-50 μm, dimana perbedaan ukuran ini
tergantung dari tujuan aplikasi klinis. Ukuran bubuk partikel ini dapat mempengaruhi
karakteristik kerja, kecepatan pengerasan, dan sifat fisik.
b. GIC Liquid
Awalnya, cairan untuk GIC adalah larutan asam poliakrilat dalam konsentrasi sekitar 40%-
50%. Cairan ini sangat kental dan cenderung bersifat gel dari waktu ke waktu. Asam
poliakrilat ini memberikan kemampuan GIC untuk melekat pada jaringan gigi tanpa
perlakuan khusus.
Dalam sebagian besar semen saat ini, asam yang digunakan adalah dalam bentuk co-polymer
dengan itaconic, asam maleat atau tricarboxylic. GIC liquid mengandung 40-50% larutan 2:1
kopolimer asam akrilik-asam itakonik atau kopolimer asam maleik/ asam akrilik. Asam
itakonik atau asam maleik meningkatkan reaktivitas cairan, mengurangi kekentalan, dan
mengurangi kecenderungan menjadi gel.
Kegunaan
Tipe I untuk Luting Semen
Tipe II Untuk restorasi
Tipe III Liners dan Basis
Tipe IV Fissure Sealants
Tipe V Semen Ortodontik
Tipe VI Core Build U
Tipe GIC yang biasanya digunakan untuk base pada gigi anterior bisa menggunakan GIC
TIPE II oleh karena sifatnya yang mempunyai estetik tinggi dan cocok untuk gigi yang tidak
menerima beban kunyah yang besar.
dikenal dua macam tekhnik restorasi laminasi (sandwich),yaitu restorasi laminasi terbuka dan
restorasi laminasi tertutup, atau sering disebut sebagai restorasi open sandwich dan close sandwich.
restorasi laminasi terbuka merupakan indikasi pada kavitas kelas II dan kelas V dengan batas
dinding gingiva melewati cementum enamel junction (CEJ). glass ionomer diaplikasikan pada
restorasi bagian proksimal dan resin komposit dilapiskan diatasnya, membemtuk restorasi kelas II
pada restorasi ini, glass ionomer pada bagian proksimal tidak terlindungi oleh resin komposit dan
berhubungan langsung dengan lingkungan rongga mulut.
sedangkan pada restorasi laminasi tertutup, glass ionomer dibuat sebagai basis pengganti
dentin pada kavitas yang ncukup dalam. glass ionomer terlindung oleh resin komposit diatasnya dan
oleh dinding dinding kavitas.
2. perawatan permukaan
3. Pemberian semen
GIC disiapkan dan diaplikasikan kedalam kavitas menggunakan spuit aplikator agar
kavitas benar benar terisi dengan padat. cara pengadukan bubuk dan cairan GIC yang
dilakukan dengan benar merupakan prosedur yang sangat penting, karena akan
mempengaruhikualitas GIC yang dihasilkan. cara adalah sebagai berikut :
I. bubuk dibagi menjadi dua porsi dengan jumlah yang sama banyak.
II. porsi pertama disatukan dengan cairan, kemudian dicampur dengan menggunakan
spatula dengan gerakan rolling (melipat) dengan tujuan hanya untuk membasahi
permukaan partikel bubuk dan menghasilkan campuran encer. langkah ini dilakukan
selama 10 detik
III. kemudian porsi kedua disatukan dengan adukan pertama. pengadukan terus
dilanjutkan dengan gerakan yang sama dengan daya yang ringan sampai seluruh
partikel terbasahi. luas daerah pengadukan diusahakan untuk tidak meluas dan adukan
selalu dikumpulkan menjadi satu. dianjurkan untuk tidak melakukan gerakan
memotong adukan, karena tujuan pengadukan hanya untuk membasahi permukaan
partikel bubuk.
IV. pengadukan selesai setelah 25 ± 30 detik sejak awal pengadukan. sebaiknya adukan
tidak perlu diangkat angkat untuk memeriksa konsistensinya, karena bila hal ini
dilakukan maka proses pengadukan akan terus berlanjut dan makin banyak partikel
bubuk yang larut.
V. adukan langsung dikumpulkan dispuit aplikator untuk di aplikasikan kedalam kavitas.
pada keadaan ini reaksi pengerasan sudah berlangsung.
ada dua cara pengaplikasian GIC, cara pertama GIC diaplikasikan secukupnya dan
langsung dibentuk basis. sedangkan cara kedua adalah dengan mengisi penuh kavitas dengan
GIC.
Setelah mengeras selama 5 menit dinding dinding yang tertutup dengan GIC harus
dipreparasi kembali untuk mendapatkan permukaan dentin dan email yang halus, sehingga
dapat diperoleh retensi resin komposit yang baik.
seluruh permukaan GIC yang akan berkontak dengan resin komposit dan dinding
dinding kavitas (dentin dan email) di etsa selama 15- 20 detik. kemudian kavitas dibilas
dengan air, tanpa tekanan, selama 1- 2 menit. keringkan kavitas dengan chip- blower.
salah satu bonding yang dipakai adalah agen bonding resin liquid dioleskan segera pada basis
semen dan dinding- dinding kavitas, aplikasikan bonding agen pada seluruh permukaan yang
di etsa diamkan selama 10 detik agar zat pelarutnya menguap, semprot perlahan dengan chip-
blower, kemudian dipolimerisasi dengan penyinaran (light cured). lakukan langkah ini
sebanyak dua kali.
resin komposit diaplikasikan selapis demi selapis dengan ketebalan maksimum 2mm.
bahan tersebut tidak boleh berlebihan. untuk setiap lapisnya dilakukan polimerisasi dengan
penyinaran. penyinaran sebaiknya dilakukan dari tiga arah, yaitu dari arah : bukal, liangual
atau palatal, dan terakhir dari arah oklusal.
7. penyelesaian
setelah disinari, restorasi tersebut diselesaikan dengan bur diamond rata atau bur
karbid. pemolesan restorasi dapat diselesaikan dengan menggunakan "cup polishing" karet
abrasif dan bubuk aluminium oksida yang halus.